Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi lapis tipis (KLT) yang merupakan salah satu metode kromatografi, dengan menjelaskan sejarah, prinsip kerja, alat-alat, dan teknik standar pemisahan KLT.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pemisahan kimia melalui distilasi, termasuk pengertian, perlengkapan, dan jenis-jenis distilasi beserta contoh aplikasinya. Distilasi dapat memisahkan campuran senyawa cair berdasarkan perbedaan titik didihnya, dan teknik ini penting untuk mencapai pemisahan maksimal.
Bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis diwarnai untuk mengamati bentuk dan strukturnya. E. coli berbentuk bulat dengan flagel disekeliling tubuhnya dan hidup sendiri-sendiri, sedangkan B. subtilis berbentuk basil dan hidup berkelompok menempel.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi lapis tipis (KLT) yang merupakan salah satu metode kromatografi, dengan menjelaskan sejarah, prinsip kerja, alat-alat, dan teknik standar pemisahan KLT.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pemisahan kimia melalui distilasi, termasuk pengertian, perlengkapan, dan jenis-jenis distilasi beserta contoh aplikasinya. Distilasi dapat memisahkan campuran senyawa cair berdasarkan perbedaan titik didihnya, dan teknik ini penting untuk mencapai pemisahan maksimal.
Bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis diwarnai untuk mengamati bentuk dan strukturnya. E. coli berbentuk bulat dengan flagel disekeliling tubuhnya dan hidup sendiri-sendiri, sedangkan B. subtilis berbentuk basil dan hidup berkelompok menempel.
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Metode pemisahan campuran homogen meliputi absorpsi, adsorpsi, destilasi, kromatografi, evaporasi, kristalisasi, sublimasi, dan ekstraksi. Setiap metode memisahkan komponen campuran berdasarkan perbedaan sifat fisik atau kimia antara komponen tersebut seperti ukuran partikel, titik didih, kelarutan, dan kemampuan menyublim.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang simplisia semen (biji) yang meliputi pengertian, contoh, ciri-ciri, waktu panen, penyimpanan, dan cara penggunaannya. Contoh simplisia semen yang dijelaskan adalah arecae semen, cucurbitae semen, foenigraeci semen, myristicae semen, dan nigellae sativae semen.
Dokumen tersebut membahas tentang ekstraksi cair-cair daun pandan untuk menentukan nilai koefisien distribusi. Metode ekstraksi cair-cair digunakan untuk memisahkan komponen dari ekstrak daun pandan menggunakan kloroform sebagai pelarut organik. Nilai koefisien distribusi kemudian dihitung untuk sistem organik/air.
Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan cara membagi zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur. Terdapat beberapa jenis ekstraksi seperti ekstraksi dingin, panas, cair-cair, dan padat-cair yang bergantung pada faktor seperti ukuran partikel, jenis pelarut, suhu, dan pengadukan. Ekstraksi memiliki berbagai penerapan seperti pemurnian asam benzo
Dokumen tersebut merangkum percobaan identifikasi karbohidrat secara kualitatif dengan beberapa uji seperti uji Molisch, uji iodium, uji Barfoed dan uji Saliwanoff. Uji-uji tersebut dilakukan terhadap beberapa sampel karbohidrat seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan amilum serta sampel air kelapa untuk mengetahui kandungan karbohidratnya. Hasil uji menunjukkan air
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) adalah alat analisis yang menggunakan prinsip serapan radiasi oleh atom bebas untuk menentukan kadar unsur logam dan metaloid dalam sampel. SSA terdiri dari lampu katoda, tabung gas, monokromator, detektor, dan sistem pengolah data untuk mengukur serapan cahaya oleh atom-atom logam yang dihasilkan dari proses atomisasi sampel. Alat ini berfungsi untuk menganalisis kad
Laporan praktikum biokimia ini membahas percobaan lipid yang meliputi uji kelarutan lipid, pembentukan emulsi, sifat asam dan basa minyak, hidrolisis minyak oleh alkali, uji kolesterol, dan bentuk kristal kolesterol. Lipid merupakan senyawa heterogen yang terdiri atas trigliserida, fosfolipida, dan sterol yang memainkan peran penting dalam tubuh."
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesMusrin Salila
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan spektrofotometer UV-Vis untuk menentukan kadar parasetamol dalam sediaan obat. Prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis dan teori terkait spektroskopi serta struktur kimia parasetamol dijelaskan sebagai dasar untuk menganalisis kadar parasetamol.
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikanRidho Muhammad
Laboratorium adalah tempat untuk melakukan percobaan oleh mahasiswa, dosen, dan peneliti. Peralatan laboratorium dapat menyebabkan bahaya jika tidak digunakan dengan benar. Penting untuk mengetahui cara penggunaan peralatan yang tepat sesuai dengan prosedur percobaan untuk menghindari kecelakaan.
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Metode pemisahan campuran homogen meliputi absorpsi, adsorpsi, destilasi, kromatografi, evaporasi, kristalisasi, sublimasi, dan ekstraksi. Setiap metode memisahkan komponen campuran berdasarkan perbedaan sifat fisik atau kimia antara komponen tersebut seperti ukuran partikel, titik didih, kelarutan, dan kemampuan menyublim.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang simplisia semen (biji) yang meliputi pengertian, contoh, ciri-ciri, waktu panen, penyimpanan, dan cara penggunaannya. Contoh simplisia semen yang dijelaskan adalah arecae semen, cucurbitae semen, foenigraeci semen, myristicae semen, dan nigellae sativae semen.
Dokumen tersebut membahas tentang ekstraksi cair-cair daun pandan untuk menentukan nilai koefisien distribusi. Metode ekstraksi cair-cair digunakan untuk memisahkan komponen dari ekstrak daun pandan menggunakan kloroform sebagai pelarut organik. Nilai koefisien distribusi kemudian dihitung untuk sistem organik/air.
Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan cara membagi zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur. Terdapat beberapa jenis ekstraksi seperti ekstraksi dingin, panas, cair-cair, dan padat-cair yang bergantung pada faktor seperti ukuran partikel, jenis pelarut, suhu, dan pengadukan. Ekstraksi memiliki berbagai penerapan seperti pemurnian asam benzo
Dokumen tersebut merangkum percobaan identifikasi karbohidrat secara kualitatif dengan beberapa uji seperti uji Molisch, uji iodium, uji Barfoed dan uji Saliwanoff. Uji-uji tersebut dilakukan terhadap beberapa sampel karbohidrat seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan amilum serta sampel air kelapa untuk mengetahui kandungan karbohidratnya. Hasil uji menunjukkan air
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) adalah alat analisis yang menggunakan prinsip serapan radiasi oleh atom bebas untuk menentukan kadar unsur logam dan metaloid dalam sampel. SSA terdiri dari lampu katoda, tabung gas, monokromator, detektor, dan sistem pengolah data untuk mengukur serapan cahaya oleh atom-atom logam yang dihasilkan dari proses atomisasi sampel. Alat ini berfungsi untuk menganalisis kad
Laporan praktikum biokimia ini membahas percobaan lipid yang meliputi uji kelarutan lipid, pembentukan emulsi, sifat asam dan basa minyak, hidrolisis minyak oleh alkali, uji kolesterol, dan bentuk kristal kolesterol. Lipid merupakan senyawa heterogen yang terdiri atas trigliserida, fosfolipida, dan sterol yang memainkan peran penting dalam tubuh."
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesMusrin Salila
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan spektrofotometer UV-Vis untuk menentukan kadar parasetamol dalam sediaan obat. Prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis dan teori terkait spektroskopi serta struktur kimia parasetamol dijelaskan sebagai dasar untuk menganalisis kadar parasetamol.
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikanRidho Muhammad
Laboratorium adalah tempat untuk melakukan percobaan oleh mahasiswa, dosen, dan peneliti. Peralatan laboratorium dapat menyebabkan bahaya jika tidak digunakan dengan benar. Penting untuk mengetahui cara penggunaan peralatan yang tepat sesuai dengan prosedur percobaan untuk menghindari kecelakaan.
Makalah ini membahas tentang identifikasi peralatan laboratorium IPA. Terdapat berbagai jenis peralatan yang terbuat dari gelas, porselen, plastik, dan logam. Peralatan tersebut meliputi pipet, buret, erlenmeyer, tabung reaksi, termometer, dan lainnya. Makalah ini juga menjelaskan cara menyimpan dan memelihara peralatan laboratorium setelah digunakan.
Dokumen tersebut merangkum pengenalan dan penerapan peralatan analisis kimia dalam praktikum dasar-dasar kimia analitik. Dibahas mengenai tujuan praktikum untuk menggunakan peralatan analisis, teknik dasar seperti pengukuran dan penyaluran cairan menggunakan pipet dan buret, serta perawatan alat-alat laboratorium seperti buret.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang alat-alat laboratorium kimia dan cara penggunaannya dalam praktikum, (2) Alat-alat laboratorium kimia yang dijelaskan meliputi gelas ukur, pipet, buret, tabung reaksi, dan lain-lain, (3) Diberikan pula penjelasan tentang fungsi dan cara penggunaan masing-masing alat laboratorium.
Makalah ini membahas tentang pengenalan alat-alat laboratorium kimia dasar yang digunakan pada praktikum. Dibahas mengenai berbagai jenis alat seperti gelas kimia, erlenmeyer, pipet, buret, tabung reaksi beserta fungsi dan cara penggunaannya. Dilakukan pengamatan terhadap beberapa alat untuk memahami fungsi dan metode penggunaannya seperti gelas kimia, kawat kasa, dan gelas ukur.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang percobaan pengenalan alat-alat laboratorium kimia seperti timbangan, peralatan gelas, dan cara kerja masing-masing alat. Tujuan percobaan adalah untuk memperkenalkan fungsi dari berbagai alat laboratorium dan mengajarkan cara penggunaan yang benar.
Laporan praktikum ini membahas pengenalan alat-alat laboratorium oleh mahasiswa biologi untuk mempelajari nama, fungsi, dan cara penggunaan berbagai alat laboratorium seperti gelas ukur, erlenmeyer, pipet, timbangan, dan lainnya.
Dokumen tersebut memberikan pengenalan singkat terhadap berbagai alat-alat dasar yang digunakan di laboratorium kimia, seperti gelas beker, erlenmeyer, tabung reaksi, pipet tetes, gelas ukur, dan alat-alat pendukung lainnya beserta fungsi singkat masing-masing alat tersebut.
Dokumen tersebut memberikan daftar dan penjelasan singkat mengenai berbagai alat-alat laboratorium yang umum digunakan dalam praktikum kimia, seperti gelas piala, erlenmeyer, labu ukur, buret, corong pisah, kondensor, pipet, spatula, desikator dan indikator universal beserta fungsi masing-masing alat.
Similar to Pengenalan alat gelas dan perawatannya (20)
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
Pengenalan alat gelas dan perawatannya
1. PENGENALAN ALAT GELAS DAN
PERAWATANNYA
Anggota kelompok:
(18231030) Muhammad Salim
(18231034) Dewi Soraya Ainiyah
(18231038) Wanda Muliyana
(18231042) Sari Mulyani
(18231046) Maesaroh
(18231050) Fadhilah Rizki Nasution
2. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat menggunakan alat-alat gelas
laboratorium sesuai dengan standar K3
2. Mahasiswa dapat melaksanakan analisis
manajemen resiko dari pengguanaan alat gelas
laboratorium
3. Mahasiswa dapat mendesain skema kerja
penggunaan alat-alat gelas laboratorium
4. Mahasiswa dapat mengenal nama, fungsi, cara
penggunaan dan perawatan gelas laboratorium
3. Alat dan Bahan
Alat :
1. Tabung reaksi dan rak tabung (test tube and
tube rack)
Untuk mengamati reaksi kimia
4. 2. Gelas arloji (watch glass)
Untuk menimbang zat padat yang tidak
higroskopis, evaporasi, untuk penutup gelas
piala
6. 4. Gelas ukur 10 ml,25 ml,50 ml,100 ml
(measuring cup)
Mengukur volume larutan/zat cair yang
tidak memerlukan tingkat ketelitian tinggi.
7. 5. Erlenmeyer 100 mL, 250 ml
untuk titrasi, memanaskan zat cair, larutan
/ reaksi yang memungkinkan terjadi percikan /
penguapan berlebih.
8. 6. Pipet tetes (drop pippete)
utk mengambil zat cair dlm
volume kecil dan tdk tertentu
7. Pipet ukur 1 ml, 5 ml, 10 ml, 25 ml
(measuring pippete)
utk mengambil larutan/zat
cair sesuai dengan skala
yang tertera
9. 8. Pipet volume 10 ml, 20 ml,25 ml (volume
pippete)
utk mengambil larutan/zat cair dalam jumlah
tertentu dengan ukuran pipet dengan
ketelitian tinggi.
10. 9. Buret 50 ml
utk meneteskan larutan suatu
zat cair yang dapat terukur
dalam volume tertentu seperti
titrasi.
12. 11. Corong gelas ( funnel glass)
utk menyaring endapan dan memudahkan
untuk memindahkan larutan atau zat cair
dalam wadah yang berleher kecil
13. 12. Labu ukur 100 ml
(volumetric flash)
utk melarutkan atau
mengencerkan larutan
dalam volume tertentu
dalam ketelitian yang
tinggi dan untuk
memanaskan dan
mengukur larutan dalam
temperatur yang tinggi
14. 13. Pengaduk kaca (glass stirrer)
utk mengambil suatu zat dlm
jumlah kecil, mengaduk dan
menuang secara dekantasi
14. Botol cuci (wash bottle)
Utk menyimpan aquades
yang digunakan utk membilas
atau mencuci, menetralkan
alat ataupun bahan.
15. 15. Statif dan klem (statif and clamp)
Statif sebagai penegak buret,
corong, dan peralatan gelas lainnya
Klem sebagai penjepit peralatan
gelas dan menempel pada statif
16. Botol bahan kimia
utk menyimpan larutan
/bahan kimia
17. Prosedur Kerja
1. Pengenalan alat dan fungsinya
Disiapakan peralatan gelas volumetrik dan non
volumetrik
Digambar alat gelas volumetrik dan non volumetrik
Ditulis nama alat dalam berbahasa indonesia dan bahasa
inggris
Ditulis fungsi alat gelas laboratorium tersebut
18. 2. Cara menggunakan pipet
Disiapkan pipet volume 10 mL dan dibilas pipet dengan
akuades
Dibilas pipet dengan larutan yang tersedia
Dipipet 10 mL larutan dengan pro-pipet di lepaskan pro-pipet dan
diseka bagian luar yang terkena larutan dengan kertas saring
Didapatkan dan dibaca tanda miniskus pada pipet
Dialirkan larutan dan ditampung dalam erlenmeyer
Hasil pengukuran
larutan
19. 3. Cara mengencerkan larutan menggunakan labu ukur
Dismpan larutan dalam botol gelap, Dibilas botol dengan sedikit larutan dan
dipindahkan larutan dalam botol . diberi label bahan kimia dengan mencantumkan
nama bahan, konsentrasi dan tanggal pembuatan,
Diseka air yang menempel pada dinding labu takar dengan kertas saring. Ditutup
dan digojok sampai homogen.
Ditepatkan tanda miniskus dengan kertas putih yang diberi garis hitam.
Ditambahkan air suling sampai tanda batas dengan pipet tetes
Dipindahkan larutan ke dalam labu ukur 100ml sampai skala menunjukkan angka
3,20ml.
Dipipet 3,20ml larutan dengan cara pipet larutan sampai tanda tera pipet
menunjukkan skala 0ml.
Dibilas labu ukur dan pipet dengan akuades, lalu pipet dibilas dengan
sedikit larutan
Disiapkan pipet ukur 10ml dan labu ukur 100ml
20. 4. Cara penggunaan buret
Diletakkan secara terbalik pada statif sampai kering lalu disimpan
Dicuci buret dengan air, dibilas dengan aquades
Dibaca skala buret dan dicatat volume titrasi. Diulangi sebanyak 3 kali. Dipindahkan
larutan sisa.
Disiapkan larutan dalam elenmeyer . Dititrasi sampai terjadi perubahan warna
Diseka larutan yang menempel pada dinding buret dengan kertas saring
Diisi buret dengan larutan . Ditepatkan pada skala 0,0 mL. dipastikan tidak ada
gelembung udara dibagian bawah buret
Disiapkan buret . Dibilas dengan akuades dan sedikit larutan yang akan digunakan.
Dipasang buret pada statif
Hasil
pengukuran
21. Pembahasan
Dari percobaan yang telah kami lakukan kami mengetahui saat
pengambilan larutan dengan pipet, bagian luar pipet harus diseka dnegan
kertas saring agar larutan tidak terkontaminasi atau tercampur dan bereaksi
dengan zat-zat lain yang menempel pada pipet.
Ketika menera labu takar bagian dalam leher labu takar harus diseka dengan
kertas saring, agar tidak terdapat sisa –sisa larutan yang menempel pada leher
labu takar.
Cara membaca tanda miniskus dengan meletakkan gelas ukur di
tempat yang rata dan harus sejajar dengan posisi mata. Menghalangi cahaya
dengan menutup gelas ukur dengan menggunakan tangan, kemudian lihat
bagian yang cekung bawah.
Pengunaan buret yang harus dilakukan terlebih dahulu membersihkan
atau membilas dengan akuades. Isi buret dengan larutan standar yang akan
digunakan dengan bantuan corong dan pengaduk kaca dan tempatkan sampai
volume buret menunjukan skala 0,0mL kemudian titrasi dalm erkenmeyer
sambil digojog.
Potensi bahaya dan kecelakaan kerja terjadi karena ketidakhati-hatian
saat menggunakan alat-alat gelas laboratorium.
22. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
1. Standar keselamatn dan kesehatan kerja kimia adalah acuan bagi mahasiswa
dalam melakukan atau menggunakan alat-alat gelas laboratorium, agar tidak
terjadi kecelakaan yang tidak inginkan di dalam Laboratorium.
2. Terlebih dahulu mengetahui manajemen resiko dalam penggunaan alat-alat
gelas laboratorium . Manajemen resiko dikempokkan menjadi 4, yaitu
perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan pengawasan.
3. Mendesain skema kerja penggunaan alat gelas dengan flowchart dengan
aturan sebagai berikut:
a. : untuk bahan, alat, hasil akhir
b. : untuk cara kerja
4. Setiap alat mempunyai fungsi dan cara penggunaan masing-masing. Alat
gelas laboratorium mempunyai perawatan yang sesuai dengan tingkat
kepentingan pengujian.