GELAS KIMIA
KAWAT KASA
SILINDER UKUR
(GELAS UKUR)CORONG
KAKI TIGA
CAWAN PETRI
LABU UKUR
KACA ARLOJI
BOTOL SEMPROT
LABU ERLENMEYER
SPATULA
PIPA KAPILER
TANG KRUS
BOTOL TIMBANG
FILLER
STATIFPIPET GONDOK
Nama, Alat, Fungsi, dan Keterangan
GELAS KIMIA
KAWAT KASA
SILINDER UKUR
(GELAS UKUR)CORONG
KAKI TIGA
CAWAN PETRI
LABU UKUR
KACA ARLOJI
BOTOL SEMPROT
LABU ERLENMEYER
SPATULA
PIPA KAPILER
TANG KRUS
BOTOL TIMBANG
FILLER
STATIFPIPET GONDOK
Nama, Alat, Fungsi, dan Keterangan
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih efesien
b. Prinsip kerja sokletasi
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Penetapan kadar lemak dengan metode soxhlet ini dilakukan dengan cara mengeluarkan lemak dari bahan dengan pelarut anhydrous. Pelarut anhydrous merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal tersebut bertujuan supaya bahan-bahan yang larut air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang. Pelarut yang biasa digunakan adalah pelarut hexana
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang dan kemudian dibungkus dengan kertas saring atau ditempatkan dalam thimble (selongsong tempat sampel), di atas sample ditutup dengan kapas. Kertas saring ini berfungsi untuk menjaga tidak tercampurnya bahan dengan pelarut lemak secara langsung. Pelarut dan bahan tidak dibiarkan tercampur secara langsung agar bahan-bahan lain seperti fosfolipid, sterol,asam lemak bebas,pigmen karotenoid, klorofil dan lain-lain tidak ikut terekstrak sebagai lemak. Hal ini dilakukan agar hasil akhir dari penentuan kadar lemak ini lebih akurat. Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan pelarut anhydrous.
Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet. Alat ekstraksi soxhlet disambungkan dengan labu lemak yang telah diisi pelarut lemak dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan. Penentuan kadar lemak pada bahan tersebut dilakukan selama beberapa jam tergantung dari jumlah emak yang terkandung dalam bahan. Semakin banyak kadungan lemak yang terdapat pada bahan, semakin lama proses ekstraksi lemak dilakukan.
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks.
Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi senyawa organik itu lebih efesien
b. Prinsip kerja sokletasi
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik. Penetapan kadar lemak dengan metode soxhlet ini dilakukan dengan cara mengeluarkan lemak dari bahan dengan pelarut anhydrous. Pelarut anhydrous merupakan pelarut yang benar-benar bebas air. Hal tersebut bertujuan supaya bahan-bahan yang larut air tidak terekstrak dan terhitung sebagai lemak serta keaktifan pelarut tersebut tidak berkurang. Pelarut yang biasa digunakan adalah pelarut hexana
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang dan kemudian dibungkus dengan kertas saring atau ditempatkan dalam thimble (selongsong tempat sampel), di atas sample ditutup dengan kapas. Kertas saring ini berfungsi untuk menjaga tidak tercampurnya bahan dengan pelarut lemak secara langsung. Pelarut dan bahan tidak dibiarkan tercampur secara langsung agar bahan-bahan lain seperti fosfolipid, sterol,asam lemak bebas,pigmen karotenoid, klorofil dan lain-lain tidak ikut terekstrak sebagai lemak. Hal ini dilakukan agar hasil akhir dari penentuan kadar lemak ini lebih akurat. Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan pelarut anhydrous.
Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet. Alat ekstraksi soxhlet disambungkan dengan labu lemak yang telah diisi pelarut lemak dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan. Penentuan kadar lemak pada bahan tersebut dilakukan selama beberapa jam tergantung dari jumlah emak yang terkandung dalam bahan. Semakin banyak kadungan lemak yang terdapat pada bahan, semakin lama proses ekstraksi lemak dilakukan.
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks.
1. 1 Labu Ukur
Labu Ukur digunakan untuk mencampur larutan. Caranya masukkan larutan
ke dalam labu ukur. Simpan labu ukur di lengan tangan lalu goyangkan ke arah atas dan
bawah agar larutan tercampur.
2 Tabung Reaksi
Fungsi utama dati tabung reaksi adalah sebagai tempat untuk mereaksikan zat -
zat kimia di dalam laboratorium. Tabung reaksi terbuat dari kaca bening dengan tujuan
agar reaksi kimia yang terjadi dapat terlihat dengan jelas.
Menampung larutan dalam jumlah yang sedikit
3. Beker Gelas (Beaker glass)
gelak beker merupakan wadah yang paling sederhana untuk
mengaduk, mencampur dan memanaskan cairan. Untuk percobaan proses difusi osmosis
dan tempat membuat larutan
4 Gelas Ukur
2. Gelas Ukur digunakan untuk megukur volume larutan dengan cara
melihat meniscus secara tepat. Mata harus sejajar dengan gelas ukur, kemudian lihat
bagian meniscus bawah untuk mentukan volume larutan.
5 Pipet tetes
Pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan
cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu
setetes demi tetes.
6 Mortar dan Alu
Menggerus dan menghaluskan suatu zat dan Alat ini berfungsi untuk menghaluskan atau
menggerus suatu benda atau zat. Mortar dan alu ini terbuat dari keramik. Dengan menggunakan
mortar dan alu dari bahan keramik , bahan /zat yang ditumbuk dan dihaluskan tidak akan tertinggal
pada mortar seperti halnya bila menggunakan mortar yang terbuat dari batu.
7 Botol cuci
3. Biasanya digunakan untuk menympan aquades dan digunakan untuk mencuci
ataupun membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air. Selain itu digunakan juga
untuk mencuci atau menetralkan peralatan-peralatan yang akan digunakan. Cara
menggunakan: menekan botol maka aquades akan keluar.
8. Erlenmeyer (Erlenmeyer flask, Conical flask, E-flaks)
Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu
digunakan. Dan juga Digunakan dalam proses titrasi untuk menampung larutan yang
akan dititrasi. Dalam mikrobiologi, erlenmeyer digunakan untuk pembiakan mikroba
Erlenmeyer tidak dapat digunakan utnuk menampung volume
9. Corong kaca
Corong gelas (Funnel conical) Membantu memindahkan cairan dari wadah
yang satu ke wadah yang lain terutama yang bermulut kecil
Digunakan untuk menyimpan kertas saring dalam proses penyaringan
10. Corong Pisah (separatory funnel)
Corong Pisah cara menggunakannya masukkkan larutan ke dalam
corong dari atas dalam keadaan keran corong tertutup. Goyangkan corong agar larutan
tercampur. Balikkan corong dan buka kerannya agar gas yang dihasilkan larutan tersebut
keluar.
11. Pipet ukur (measuring pipette)
4. Memindahkan larutan dengan berbagai ukuran volume
12. Kaki 3
Penyangga yang digunakan saat merebus suatu zat kimia
13. spatula
Fungsi spatula Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk
padatan, Dipakai untuk mengaduk larutan