PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Pengembangan Wisata Alam dan Ekowisata di Kawasan Konservasi.pptx
1. Berbagi Pengalaman Pengembangan Wisata Alam
dan Ekowisata Bersama Masyarakat di Kawasan Konservasi *
Drs. Teguh Hartono
Wa.08129165860/fb.teguh.hartono@gmail.com
1. Praktisi Ekowisata Halimun dan Saymoooranch
2. Koordinator Pelaksana Bogor Eco Sustainable Tourism (BEST)
3. Anggota Pengurus Asosiasi Pengusaha Pariwisata Alam Indonesia (APPAI)
4. Mitra Kerja Indonesia Ecotourism Network (Indecon)
(*bahan referensi diambil dari berbagai sumber dan catatan pengalaman penulis)
2. Teguh Hartono
Jakarta , 25 Juni 1965
WA. 08129165860
Email : teharbio84@gmail.com
Curriculum Vitae
Formal Education :
Bachelor degree of General Biology (Drs),
University of National, Jakarta
October 1991
Work Experience :
1995 - 2018 Works in many ecotourism
project with community, NGO,
Goverment and Private
Current Activity :
2018, Executive Coordinator of BEST
(Bogor Eco and Sustainable Tourism)
Part Time Adviser at Ekowisata Halimun,
Saymoooranch and
Kampung wisata Cinangneng
3. Latar Belakang
• Pariwisata merupakan salah satu sektor yang terus mengalami pertumbuhan baik secara global maupun nasional.
Menurut WTTC (World Travel and Tourism Council), pada tingkat global pertumbuhan mencapai 3,5% di tahun
2019, dan menyerap 330 juta lapangan kerja. Asia Tenggara bahkan termasuk salah satu kawasan dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi yaitu 12,1% dan di Indonesia pada periode 2014-2018 rata rata peningkatan
sebesar14%.
• Kita semua mengetahui bahkan sudah merasakan bahwa Pandemi Covid19 telah meruntuhkan bisnis pariwisata
global, karena Covid19 secara cepat dalam kurun waktu 4 bulan telah tersebar ke hampir 200 negara di dunia.
Negara-negara di Eropa Barat yang merupakan sumber wisatawan ke Indonesia juga terdampak buruk. Demikian
juga pariwisata Indonesia sejak Maret 2020 telah mengalami keterpurukan, sehingga meningkatkan angka
pengangguran dan bahkan menciptakan kemiskinan baru.
• Namun demikian dalam perkembangan kedepan pasca Pandemi Covid19, salah satu pariwisata yang akan cepat
bangkit karena mudahnya penyesuaian dan sisi lain menjadi trend kebutuhan adalah wisata alam dan Ekowisata.
Hanya faktanya hingga saat ini perkembangan Pengusahaan Pariwisata Alam di Kawasan Konservasi khususnya
yang pontensinya sangat tinggi masih berjalan belum optimal dengan berbagai kendala yang ada.
• Untuk itu dalam rangka ikut mendorong pengembangan Pengusahaan Pariwisata Alam di Kawasan Konservasi,
perlu kiranya disosialisasikan terus menerus pemahaman bahwa pengusahaan pariwisata alam di Kawasan
Konservasi sudah sejalan dengan konsep konservasi yang ada yaitu 3 P (perlindungan, pelestarian dan
pemanfaatan), disamping itu juga perlu diketahui banyak pihak bahwa pada dasarnya sudah terdapat berbagai
peraturan yang memberikan peluang bagi semua pihak (perorangan/ masyarakat sekitar; Badan Usaha Swasta,
BUMD, BUMN dan Koperasi untuk turut aktif melakukan pengembangan invetasi wisata alam secara benar.
• Sehingga kedepan perlu upaya kesadaran bersama untuk lebih mendorong pengembangan invetasi dan inovasi-
inovasi yang lebih menarik agar pariwisata alam berbasis masyarakat dikawasan konservasi dapat terus
berkembang lebih maksimal dan berkelanjutan, yang pada akhirnya dapat lebih melestarikan alam dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5. Fakta di Masyarakat, Keinginan Berwisata Alam
Menjelang Adaptasi Kebiasaan Baru Tetap Tinggi
Sumber Media : Detik.com, Republika, JPNN dan Suara.com
8. Alat yang efektif
untuk konservasi
sumber daya alam,
peninggalan sejarah,
dan nilai pengetahuan
tradisional
masyarakat
Alat untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dengan meningkatkan pendapatan
dan penyediaan lapangan pekerjaan
Wisata Alam dan Ekowisata menjadi kebutuhan
orang untuk tetap beraktivitas di Alam sehingga
dapat menjadi Alat untuk pesan konservasi :
9. Selain itu dengan Fakta Kondisi Saat Ini,
dimana Pandemi Covid 19 ada disekitar kita...
AKTIVITAS OUT DOOR
ATAU AKTIVITAS DI LUAR RUANG
SEPERTI :
- WISATA ALAM
- WISATA PETUALANGAN
- EKOWISATA
Menjadi aktivitas yang relevan
sejauh dilakukan dengan tetap
mengikuti protokal kesehatan
yang sudah menjadi syarat untuk
lebih mencegah penularan
pandemi covid 19...
10.
11. Sejarah Perkembangan
Izin Pengusahaan Pariwisata Alam (IPPA)
• Secara historis Pengusahaan Pariwisata Alam
di Kawasan Konservasi atau disebut IPPA telah ada sejak adanya
PP 18 tahun 1994
• Kemudian dalam perkembangannya, diperbaiki dalam PP 36
tahun 2010, dimana dalam IPPA ada 2 kategori :
1. IUPJWA (Izin usaha penyediaan jasa wisata alam)
2. IUPSWA (Izin usaha penyediaan sarana wisata alam)
• Selanjutnya dalam pelaksanaannya, saat ini diatur secara detail
oleh P8 tahun 2019 juga peraturan lainnya terkait yang masih
berlaku (Peraturan PNBP/PP12 tahun 2014, Desain Tapak, Tata
Batas, dll) dimana dalam mekanisme prosesnya diatur oleh
Online Singgle System (OSS) yang diharapkan dapat lebih
mudah bagi para pelaku usaha dalam mengurus proses perizinan
yang diharapkan.
12. Ijin Pengusahaan
Pariwisata Alam
(IPPA)
adalah izin usaha yang
diberikan untuk mengusahakan
kegiatan pariwisata alam di
areal suaka margasatwa,
taman nasional, taman hutan
raya dan taman wisata alam.
1. Ijin Usaha Penyediaan
Jasa
Wisata Alam
(IUPJWA)
2. Ijin Usaha
Penyediaan Sarana
Wisata Alam
(IUPSWA)
13. J E N I S U S A H A W I S ATA A L A M
U S AH A
P E N Y E D I A
J AS A W I S ATA
AL AM
( I U P J WA)
U S AH A
P E N Y E D I A
S AR A N A W I S ATA
AL AM ( I U P S WA)
Informasi pariw isata ;
Pramuw isata ;
Transport asi ;
Perjalanan w isata ;
C inderamat a ; dan
Makanan dan minuman
Persew aan A lat WA
Ak o m o d a s i ;
Tr a n s p o r t a s i ;
W i s a t a p e n d i d i k a n ;
W i s a t a p e t u a l a n g a n ;
W i s a t a t i r t a ;
W i s a t a b e r b u r u ,
O l a h r a g a m i n a t k h u s u s ;
d a n Ar e a l p e r i s t i r a h a t a n
( r e s t a r e a ) .
21. UPAYA MITIGASI (Contoh 1)
Sumber foto dan lokasi : Ekowisata Citalahab Halimun, dan TNGHS
Sumber foto dan lokasi : Saymoooranch, Cikalong Wetan, Bandung Barat
22. UPAYA MITIGASI (Contoh 2)
Sumber foto dan lokasi : Kampung Wisata Cinangneng, Ciampea, Bogor
Sumber foto dan lokasi : Saymoooranch, Cikalong Wetan, Bandung Barat
23. UPAYA MITIGASI (Contoh 3)
Sumber foto dan lokasi : Rahayu Oktaviani -JGRCP di Ekowisata Citalahab Halimun
24. ADAPTASI KEBIASAAN BARU (1)
Sumber foto dan lokasi : Ekowisata Citalahab Halimun, TNGHS
Sumber foto dan lokasi : Kampung Wisata Cinangneng
25. ADAPTASI KEBIASAAN BARU (2)
Sumber foto dan lokasi : Sukamantri, TNGHS
Sumber foto dan lokasi : Kampung Wisata Cinangneng
Sumber foto dan lokasi : Saymoooranch, Cikalong Wetan, Bandung Barat
29. Strategi Ekowisata yang inovatif
• Konsisten, fokus dan menyenangi pada pilihan
produk ekowisata yang terus dikembangkan
(karena butuh waktu dan proses yg konsisten)
• Terus belajar dan mempelajari berbagai
ketrampilan, pengetahuan yang mendukung
pengembangan inovasi produk ekowisata
• Komitmen memberikan pelayanan yang terbaik
• Terus membangun hubungan silahtuhrahmi,
pertemanan dan kerja sama pada berbagai level
kelompok masyarakat dan lembaga
30. Kesimpulan dan Saran
Besarnya kekuatan potensi dan peluang pasar pariwisata
alam Indonesia lebih khusus Wisata Alam/ Ekowisata di
Kawasan Konservasi, sementara faktanya sampai hari ini
relatif belum banyak berkembang karena berbagai kondisi
kelemahan dan tantangan yang ada, sehingga dibutuhkan
SDM yang handal dan mampu menciptakan Inovasi-Inovasi,
Tata Kelola dan Jejaring Wisata Alam/ Ekowisata yang
menarik untuk dapat mendatangkan pasar pariwisata
Nasional dan International...
selamat mencoba, tetap sehat dan semangat..