SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
TUGAS II BAHASA INDONESIA

1. 2 MODEL PEMBELAJARAN
A. MODEL KETERAMPILAN BAHASA LISAN
1. ulang-ucap;
2. lihat-ucapkan;
3. memerikan;
4. menjawab pertanyaan;
5. bertanya;
6. pertanyaan menggali;
7. melanjutkan cerita;
8. menceritakan kembali;
9. percakapan;
10. parafrase;
11. reka cerita gambar;
12. bercerita;
13. memberi petunjuk;
14. melaporkan;
15. bermain peran;
16. wawancara;
17. diskusi;
18. bertelepon;
19. dramatisasi.

B. MODEL KETERAMPILAN BAHASA TULIS
1.Tahap Pramenulis
Pada tahap pramenulis, pembelajar melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Menulis topik berdasarkan pengalaman sendiri
b. Melakukan kegiatan-kegiatan latihan sebelum menulis
c. Mengidentifikasi pembaca tulisan yang akan mereka tulis
d. Mengidentifikasi tujuan kegiatan menulis
e. Memilih bentuk tulisan yang tepat berdasarkan pembaca dan tujuan yang telah
mereka tentukan
2. Tahap Membuat Draft
Kegiatan yang dilakukan oleh pembelajar pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Membuat draft kasar
b. Lebih menekankan isi daripada tata tulis
3. Tahap Merevisi
Yang perlu dilakukan oleh pembelajar pada tahap merevisi tulisan ini adalah sebagai
berikut:
a. Berbagi tulisan dengan teman-teman (kelompok)
b. Berpartisipasi secara konstruktif dalam diskusi tentang tulisan teman-teman
sekelompok atau sekelas
c. Mengubah tulisan mereka dengan memperhatikan reaksi dan komentar baik dari
pengajar maupun teman
d. Membuat perubahan yang substantif pada draft pertama dan draft berikutnya,
sehingga menghasilkan draft akhir
4. Tahap Menyunting
Pada tahap menyunting, hal-hal yang perlu dilakukan oleh pembelajar adalah sebagai
berikut:
a. Membetulkan kesalahan bahasa tulisan mereka sendiri
b. Membantu membetulkan kesalahan bahasa dan tata tulis tulisan mereka
sekelas/sekelompok
c. Mengoreksi kembali kesalahan-kesalahan tata tulis tulisan mereka sendiri
Dalam kegiatan penyuntingan ini, sekurang-kurangnya ada dua tahap yang harus
dilakukan. Pertama, penyuntingan tulisan untuk kejelasan penyajian.

2. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAHASA
LISAN DAN TULIS
A. BAHASA TULIS
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting dalam
kehidupan, tidak hanya penting dalam kehidupan pendidikan, tetapi juga sangat
penting dalam kehidupan masyarakat. Keterampilan menulis itu sangat penting karena
merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa. Dengan
menulis siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat,
pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat mengembangkan daya pikir
dan kreativitas siswa dalam menulis.Menulis merupakan suatu keterampilan
berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung (Nunan,
2001:86). Menulis adalah suatu kegiatan yang aktif dan produktif serta memerlukan
cara berpikir yang teratur yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Keterampilan
seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, pengetahuan, ilmu, dan
pengalaman sebagai suatu keterampilan yang produktif. Menulis dipengaruhi oleh
keterampilan produktif lainnya, seperti aspek berbicara maupun keterampilan reseptif
yaitu aspek membaca dan menyimak serta pemahaman kosa kata, diksi, keefektifan
kalimat, penggunaan ejaan dan tanda baca.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang ditetapkan sebagai Kurikulum
2006 telah diberlakukan di sekolah-sekolah mulai tahun 2006. Kurikulum 2006 ini juga
diterapkan dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan perlu ditegaskan bahwa tugas sebagai guru adalah membelajarkan siswa,
bukan mengajar. Siswalah yang harus didorong agar secara aktif berlatih menggunakan
bahasa khususnya pada keterampilan menulis. Tugas guru adalah menciptakan situasi dan
kondisi agar siswa belajar secara optimal untuk berlatih menggunakan bahasa agar
komopetensi yang diharapkan dapat tercapai.
Berkaitan dengan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, dalam standar isi
pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa
untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan
maupun tertulis. Standar kompetensi Bahasa dan Sastra Indonesia yang merupakan
kualifikasi

kemampuan

minimal

peserta didik

yang menggambarkan penguasaan

pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa dan Sastra
Indonesia. Selain itu Standar kompetensi adalah dasar bagi siswa untuk dapat memahami dan
mengakses perkembangan lokal, regional, dan global.
Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan
meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh
informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru
merupakan kunci dan sekaligus ujung tombak pencapaian misi pembaharuan pendidikan,
mereka berada di titik sentral untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana
kegiatan belajar mengajar yang untuk mencapai tujuan dan misi pendidikan nasional yang
dimaksud. Oleh karena itu, secara tidak langsung guru dituntut untuk lebih profesional,
inovatif, perspektif, dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
Pada tulisan ini, akan membahas tentang keterampilan menulis khususnya menulis
karangan argumentasi. Selama ini berdasarkan hasil observasi, keterampilan siswa untuk
menulis masih sangat terbatas, terlebih lagi untuk dapat menulis karangan argumentasi
mereka kesulitan untuk dapat menulis isi karangan argumentasi, menyebutkan ciri-ciri
karangan argumentasi, dan membedakan jenis-jenis karangan argumentasi dengan karangan
lainnya. Agar dapat menulis kadang-kadang siswa perlu dipacu dengan menggunakan teknik
dan media yang menarik. Untuk itu guru perlu mencari upaya yang dapat membuat siswa
tertarik agar siswa dapat menulis dengan baik
Dalam menulis dibutuhkan adanya ketelitian, kepaduan, keruntutan dan kelogisan
antara kalimat satu dengan kalimat yang lain, antara karangan dengan karangan berikutnya
sehingga akan membentuk sebuah karangan yang baik dan utuh. Pengajaran menulis,
khususnya menulis karangan argumentasi adalah keterampilan yang bertujuan untuk
mengungkapkan sesuatu dengan disertai alasan.
Penerapan model pembelajaran berbasis informasi ini sebagai alternatif pembelajaran
menulis karangan argumentasi sehingga diharapkan siswa akan lebih tertarik untuk
menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan dan diharapkan dapat mengurangi
kejenuhan siswa dalam pembelajaran menulis. Untuk itu, diperlukan sebuah model
pembelajaran yang baru agar dapat memberdayakan siswa.

B.

BAHASA LISAN

a. Kalimat bahasa lisan banyak yang kurang terstruktur ketimbang bahasa tulisan, yaitu (a)
bahasa lisan berisi beberapa kalimat tidak lengkap, bahkan sering urutan frasa-frasa
sederhana, (b) bahasa lisan secara khusus memuat lebih sedikit kalimat subordinat, dan (c)
dalam percakapan lisan, kalimat-kalimat pendek dapat diobservasi, dan biasanya berbentuk
kalimat deklaratif aktif.
b. Dalam bahasa tulisan terdapat seperangkat penanda metabahasa untuk menandai hubungan
antar klausa (bahwa, ketika), juga, seperti, di samping itu, biarpun, selain itu, yang disebut
logical connector. Dalam bahasa lisan, penggunaan susunan kalimat dihubungkan oleh dan
tetapi, lalu, serta agak jarang jika.
c. Kalimat bahasa tulisan secara umum berstruktur Subjek–Predikat, sedangkan dalam bahasa
lisan umumnya berstruktur topik komentar.
d. Dalam tuturan formal, peristiwa konstruksi pasif relatif jarang terjadi.
e. Dalam obrolan akrab, penutur dapat mempercayakan petunjuk pandangan untuk membantu
suatu acuan.
f. Penutur dapat menjaring ekspresi lawan bicara.
g. Penutur sering mengulangi beberapa bentuk kalimat.
h. Penutur sering menghasilkan sejumlah pengisi (filter), misalkan, baiklah, saya pikir,
engkau tahu, tentu, juga (Brown dalam Yule, 1983: 12).
TUGAS III

1. BERILAH CONTOH :
A. Model penilaian pembelajaran keterampilan bahasa lisan
1. Bermain tebak-tebakan
Guru : “Anak-anak Ibu punya sebuah tebak-tebakan! Dengarkan dengan seksama,
nanti kalau ada yang tau jawabannya langsung acungkan tangan dan langsung
jawab, kalian mengerti?”
Siswa : “Mengerti, Bu Guru!”
Guru : “Bagus! Dengarkan, siapa aku. Aku sangat diperlukan untuk lalu lintas.
Banyak tempat dan kota yang kuhubungkan. Berbagai jenis mobil lewat di
punggungku. Aku dikeraskan dengan batu dan aspal. Silakan terka, siapa aku!”
Siswa : “ Jalan raya!”
Guru : “ Anak-anak Bapak punya sebuah tebak-tebakan! Dengarkan, Pak Guru
akan melukiskan suatu benda. Siapa yang mengetahui benda yang Pak Guru
maksudkan, segera acungkan tangan!”
Siswa : Siap, Pak Guru!”
Guru : “Bagus!” Dengarkan, disana ada sebuah tempat berair. Bentuknya
memanjang dan berliku-liku. Air dari sana diperlukan oleh petani. Didalamnya
kadang-kadang banyak ikan. Silakan terka, apa nama tempat itu!”
Siswa: “ Sungai!”
Guru : “ Anak-anak Ibu punya sebuah tebak-tebakan! Dengarkan, dengan
seksama, nanti kalau ada yang tau jawabannya langsung acungkan tangan dan
langsung jawab, kalian mengerti?”
Siswa : “ Mengerti, Bu Guru!”
Guru : “Bagus! Dengarkan, ada sejenis burung yang indah. Jenis burung ini
sukamenari. Bila menari, ekornya seperti kipas. Jenis burung ini sukar didapat.
Silakan terka, Burung itu namanya!”
Siswa :“ Merak!”
B. Model penilaian pembelajaran keterampilan bahasa tulis
Penilaian Membaca
Aspek penting dalam penilaian membaca adalah pemahaman karenanya, alat ukur
yang paling tepat digunakan berbentuk tes ada dua jenis tes yang dpat digunakan
untuk menguji kemampuan membaca siswa SD yaitu tes pemahaman kalimat dan tes
pemahaman wacana.
1.

Tes Pemahaman Wacana

Jenis tes ini biasanya diberikan dikelas rendah, bagi siswa SD kelas rendah. Tes
seperti ini terasa cukup sukar karena kemampuan membaca mereka masih terbatas.
Oleh karenanya, dalam menyusun tes pemahaman kalimat, guru harus memilih cara
yang tepat agar tidak membuat siswa frustasi karena tidak mampu mengerjakan tes.
Ada dua cara dalam menyusun tes pemahakan kalimat yaitu menyajikan gambar dan
menyajikan kata atau frase untuk pilihan jawabannya.
Tes pemahaman kalimat biasa digunakan untuk mengukur kemampuan siswa
memahami fungsi kosakata dan struktur dalam kalimat.
Contoh:
a)

Bentuk pernyataan dengan gambar sebagai alternatif. Jawabannya:

(1) Di depan rumah Siska, ada dua batang pohon mangga.

C. Model pembelajaran apresiasi sastra puisi
Contoh : memparafrasekan puisi “Karangan Bunga” karya Taufik Ismail.
Karangan Bunga
Tiga anak kecil
dengan langkah malu-malu
datang ke Salemba
sore itu
Ini dari kami bertiga
pita hitam
pada karangan bunga
sebab kami ikut berduka
pada kakak
yang ditembak mati
siang tadi
TUGAS
BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH :
NAMA

: RACHEL LOLOMATIK.C

NIM

: 823549392

POKJAR

: DURUKA

SEMESTER

: IX

UNIVERSITAS TERBUKA
2013

More Related Content

What's hot

Bentang jenis penulisan karangan
Bentang   jenis penulisan karanganBentang   jenis penulisan karangan
Bentang jenis penulisan karanganNurul Nadiah
 
07 aspek tatabahasa
07   aspek tatabahasa07   aspek tatabahasa
07 aspek tatabahasaNsha Shari
 
Kelas x bahasa indonesia bg
Kelas x bahasa indonesia bgKelas x bahasa indonesia bg
Kelas x bahasa indonesia bgSlamet Adiwibowo
 
tatabahasa dalam pengajaran bahasa melayu
tatabahasa dalam pengajaran bahasa melayutatabahasa dalam pengajaran bahasa melayu
tatabahasa dalam pengajaran bahasa melayumuhammad
 
Tatabahasa dalam pengajaran bahasa melayu
Tatabahasa dalam pengajaran bahasa melayuTatabahasa dalam pengajaran bahasa melayu
Tatabahasa dalam pengajaran bahasa melayuAhmad NazRi
 
Hbml3203 tatabahasa dalam pengajaran bm
Hbml3203 tatabahasa dalam pengajaran bmHbml3203 tatabahasa dalam pengajaran bm
Hbml3203 tatabahasa dalam pengajaran bmfatimah Baharin
 
Deklamasi Puisi
Deklamasi PuisiDeklamasi Puisi
Deklamasi PuisiNur Aini
 
SMA-MA kelas10 bahasa indonesia budi rudi
SMA-MA kelas10 bahasa indonesia budi rudiSMA-MA kelas10 bahasa indonesia budi rudi
SMA-MA kelas10 bahasa indonesia budi rudisekolah maya
 

What's hot (16)

Bentang jenis penulisan karangan
Bentang   jenis penulisan karanganBentang   jenis penulisan karangan
Bentang jenis penulisan karangan
 
Wacana
WacanaWacana
Wacana
 
07 aspek tatabahasa
07   aspek tatabahasa07   aspek tatabahasa
07 aspek tatabahasa
 
Kemahiran membaca
Kemahiran membacaKemahiran membaca
Kemahiran membaca
 
Kaherudin kurniawan (1)
Kaherudin kurniawan (1)Kaherudin kurniawan (1)
Kaherudin kurniawan (1)
 
Kelas x bahasa indonesia bg
Kelas x bahasa indonesia bgKelas x bahasa indonesia bg
Kelas x bahasa indonesia bg
 
tatabahasa dalam pengajaran bahasa melayu
tatabahasa dalam pengajaran bahasa melayutatabahasa dalam pengajaran bahasa melayu
tatabahasa dalam pengajaran bahasa melayu
 
Tatabahasa dalam pengajaran bahasa melayu
Tatabahasa dalam pengajaran bahasa melayuTatabahasa dalam pengajaran bahasa melayu
Tatabahasa dalam pengajaran bahasa melayu
 
Hbml3203 tatabahasa dalam pengajaran bm
Hbml3203 tatabahasa dalam pengajaran bmHbml3203 tatabahasa dalam pengajaran bm
Hbml3203 tatabahasa dalam pengajaran bm
 
Makalah indonesia
Makalah indonesiaMakalah indonesia
Makalah indonesia
 
156 bhs indonesia-smp
156 bhs indonesia-smp156 bhs indonesia-smp
156 bhs indonesia-smp
 
Makalah huruf kapital
Makalah huruf kapitalMakalah huruf kapital
Makalah huruf kapital
 
Aspek seni bahasa utama
Aspek seni bahasa  utamaAspek seni bahasa  utama
Aspek seni bahasa utama
 
Deklamasi Puisi
Deklamasi PuisiDeklamasi Puisi
Deklamasi Puisi
 
kemahiran menulis
kemahiran menuliskemahiran menulis
kemahiran menulis
 
SMA-MA kelas10 bahasa indonesia budi rudi
SMA-MA kelas10 bahasa indonesia budi rudiSMA-MA kelas10 bahasa indonesia budi rudi
SMA-MA kelas10 bahasa indonesia budi rudi
 

Similar to 2 model pembelajaran

02 ATP Fase F11 - Bahasa Indonesia.pdf
02 ATP Fase F11 - Bahasa Indonesia.pdf02 ATP Fase F11 - Bahasa Indonesia.pdf
02 ATP Fase F11 - Bahasa Indonesia.pdfBudimanApriyossa
 
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docxMAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docxYulaekahZulle
 
Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa IndonesiaKerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa IndonesiaSusriInarti1
 
Kerangka konseptual, visi, dan tujuan MK Bahasa Indonesia
Kerangka konseptual, visi, dan tujuan MK Bahasa IndonesiaKerangka konseptual, visi, dan tujuan MK Bahasa Indonesia
Kerangka konseptual, visi, dan tujuan MK Bahasa IndonesiaSusriInarti1
 
Literasi Membaca Jenjang Kemahiran Terampil dan Perlu Ruang Kreasi
Literasi Membaca Jenjang Kemahiran Terampil dan Perlu Ruang KreasiLiterasi Membaca Jenjang Kemahiran Terampil dan Perlu Ruang Kreasi
Literasi Membaca Jenjang Kemahiran Terampil dan Perlu Ruang KreasiSyarifatul Marwiyah
 
Lembar Kerja Literasi_SDN Sukasari I.docx
Lembar Kerja Literasi_SDN Sukasari I.docxLembar Kerja Literasi_SDN Sukasari I.docx
Lembar Kerja Literasi_SDN Sukasari I.docxUsep Saefuddin
 
capaian pembelajaran mapel bahsa inggris
capaian pembelajaran mapel bahsa inggriscapaian pembelajaran mapel bahsa inggris
capaian pembelajaran mapel bahsa inggrisendangdaruqutni16
 
Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i
Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab iIsi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i
Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab iHeru Joe
 
Tugasankrb3023 d20112052476
Tugasankrb3023 d20112052476Tugasankrb3023 d20112052476
Tugasankrb3023 d20112052476awalludinmiskam
 
MODUL AJAR B. INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR B. INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR B. INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR B. INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKAwindi619
 
Model Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKAL
Model Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKALModel Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKAL
Model Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKALSofyan Verink
 
ATP BAHASA KLS 1.pdf
ATP BAHASA KLS 1.pdfATP BAHASA KLS 1.pdf
ATP BAHASA KLS 1.pdfTikaSoesanty
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docxModul Guruku
 
YOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdf
YOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdfYOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdf
YOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdfAulia Rachman
 
Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013Hamzah Yuddin
 
RPS - BAHASA INDONESIA - KPI FDIK.docx
RPS - BAHASA INDONESIA - KPI FDIK.docxRPS - BAHASA INDONESIA - KPI FDIK.docx
RPS - BAHASA INDONESIA - KPI FDIK.docxLBB. Mr. Q
 

Similar to 2 model pembelajaran (20)

Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
02 ATP Fase F11 - Bahasa Indonesia.pdf
02 ATP Fase F11 - Bahasa Indonesia.pdf02 ATP Fase F11 - Bahasa Indonesia.pdf
02 ATP Fase F11 - Bahasa Indonesia.pdf
 
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docxMAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
 
Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa IndonesiaKerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan Mata Kuliah Bahasa Indonesia
 
Kerangka konseptual, visi, dan tujuan MK Bahasa Indonesia
Kerangka konseptual, visi, dan tujuan MK Bahasa IndonesiaKerangka konseptual, visi, dan tujuan MK Bahasa Indonesia
Kerangka konseptual, visi, dan tujuan MK Bahasa Indonesia
 
Literasi Membaca Jenjang Kemahiran Terampil dan Perlu Ruang Kreasi
Literasi Membaca Jenjang Kemahiran Terampil dan Perlu Ruang KreasiLiterasi Membaca Jenjang Kemahiran Terampil dan Perlu Ruang Kreasi
Literasi Membaca Jenjang Kemahiran Terampil dan Perlu Ruang Kreasi
 
Lembar Kerja Literasi_SDN Sukasari I.docx
Lembar Kerja Literasi_SDN Sukasari I.docxLembar Kerja Literasi_SDN Sukasari I.docx
Lembar Kerja Literasi_SDN Sukasari I.docx
 
capaian pembelajaran mapel bahsa inggris
capaian pembelajaran mapel bahsa inggriscapaian pembelajaran mapel bahsa inggris
capaian pembelajaran mapel bahsa inggris
 
Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i
Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab iIsi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i
Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i
 
Tugasankrb3023 d20112052476
Tugasankrb3023 d20112052476Tugasankrb3023 d20112052476
Tugasankrb3023 d20112052476
 
MODUL AJAR B. INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR B. INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR B. INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR B. INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA
 
Literasi bahasa
Literasi bahasaLiterasi bahasa
Literasi bahasa
 
Model Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKAL
Model Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKALModel Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKAL
Model Pembelajaran TEMBAKAN BUSER NAKAL
 
ATP BAHASA KLS 1.pdf
ATP BAHASA KLS 1.pdfATP BAHASA KLS 1.pdf
ATP BAHASA KLS 1.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
YOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdf
YOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdfYOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdf
YOLLANDA OCTAVITRI_PENGEMBANGAN BAHAN AJAR.pdf
 
Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013
 
SOALAN ULANGKAJI BMM 3103
SOALAN ULANGKAJI BMM 3103SOALAN ULANGKAJI BMM 3103
SOALAN ULANGKAJI BMM 3103
 
Pertemuan 13
Pertemuan 13Pertemuan 13
Pertemuan 13
 
RPS - BAHASA INDONESIA - KPI FDIK.docx
RPS - BAHASA INDONESIA - KPI FDIK.docxRPS - BAHASA INDONESIA - KPI FDIK.docx
RPS - BAHASA INDONESIA - KPI FDIK.docx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

2 model pembelajaran

  • 1. TUGAS II BAHASA INDONESIA 1. 2 MODEL PEMBELAJARAN A. MODEL KETERAMPILAN BAHASA LISAN 1. ulang-ucap; 2. lihat-ucapkan; 3. memerikan; 4. menjawab pertanyaan; 5. bertanya; 6. pertanyaan menggali; 7. melanjutkan cerita; 8. menceritakan kembali; 9. percakapan; 10. parafrase; 11. reka cerita gambar; 12. bercerita; 13. memberi petunjuk; 14. melaporkan; 15. bermain peran; 16. wawancara; 17. diskusi; 18. bertelepon; 19. dramatisasi. B. MODEL KETERAMPILAN BAHASA TULIS 1.Tahap Pramenulis Pada tahap pramenulis, pembelajar melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Menulis topik berdasarkan pengalaman sendiri b. Melakukan kegiatan-kegiatan latihan sebelum menulis c. Mengidentifikasi pembaca tulisan yang akan mereka tulis d. Mengidentifikasi tujuan kegiatan menulis e. Memilih bentuk tulisan yang tepat berdasarkan pembaca dan tujuan yang telah mereka tentukan 2. Tahap Membuat Draft Kegiatan yang dilakukan oleh pembelajar pada tahap ini adalah sebagai berikut: a. Membuat draft kasar b. Lebih menekankan isi daripada tata tulis
  • 2. 3. Tahap Merevisi Yang perlu dilakukan oleh pembelajar pada tahap merevisi tulisan ini adalah sebagai berikut: a. Berbagi tulisan dengan teman-teman (kelompok) b. Berpartisipasi secara konstruktif dalam diskusi tentang tulisan teman-teman sekelompok atau sekelas c. Mengubah tulisan mereka dengan memperhatikan reaksi dan komentar baik dari pengajar maupun teman d. Membuat perubahan yang substantif pada draft pertama dan draft berikutnya, sehingga menghasilkan draft akhir 4. Tahap Menyunting Pada tahap menyunting, hal-hal yang perlu dilakukan oleh pembelajar adalah sebagai berikut: a. Membetulkan kesalahan bahasa tulisan mereka sendiri b. Membantu membetulkan kesalahan bahasa dan tata tulis tulisan mereka sekelas/sekelompok c. Mengoreksi kembali kesalahan-kesalahan tata tulis tulisan mereka sendiri Dalam kegiatan penyuntingan ini, sekurang-kurangnya ada dua tahap yang harus dilakukan. Pertama, penyuntingan tulisan untuk kejelasan penyajian. 2. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAHASA LISAN DAN TULIS A. BAHASA TULIS Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya penting dalam kehidupan pendidikan, tetapi juga sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Keterampilan menulis itu sangat penting karena merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa. Dengan menulis siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam menulis.Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung (Nunan, 2001:86). Menulis adalah suatu kegiatan yang aktif dan produktif serta memerlukan cara berpikir yang teratur yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Keterampilan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman sebagai suatu keterampilan yang produktif. Menulis dipengaruhi oleh keterampilan produktif lainnya, seperti aspek berbicara maupun keterampilan reseptif yaitu aspek membaca dan menyimak serta pemahaman kosa kata, diksi, keefektifan kalimat, penggunaan ejaan dan tanda baca.
  • 3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang ditetapkan sebagai Kurikulum 2006 telah diberlakukan di sekolah-sekolah mulai tahun 2006. Kurikulum 2006 ini juga diterapkan dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan perlu ditegaskan bahwa tugas sebagai guru adalah membelajarkan siswa, bukan mengajar. Siswalah yang harus didorong agar secara aktif berlatih menggunakan bahasa khususnya pada keterampilan menulis. Tugas guru adalah menciptakan situasi dan kondisi agar siswa belajar secara optimal untuk berlatih menggunakan bahasa agar komopetensi yang diharapkan dapat tercapai. Berkaitan dengan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, dalam standar isi pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Standar kompetensi Bahasa dan Sastra Indonesia yang merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia. Selain itu Standar kompetensi adalah dasar bagi siswa untuk dapat memahami dan mengakses perkembangan lokal, regional, dan global. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru merupakan kunci dan sekaligus ujung tombak pencapaian misi pembaharuan pendidikan, mereka berada di titik sentral untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang untuk mencapai tujuan dan misi pendidikan nasional yang dimaksud. Oleh karena itu, secara tidak langsung guru dituntut untuk lebih profesional, inovatif, perspektif, dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran. Pada tulisan ini, akan membahas tentang keterampilan menulis khususnya menulis karangan argumentasi. Selama ini berdasarkan hasil observasi, keterampilan siswa untuk menulis masih sangat terbatas, terlebih lagi untuk dapat menulis karangan argumentasi mereka kesulitan untuk dapat menulis isi karangan argumentasi, menyebutkan ciri-ciri karangan argumentasi, dan membedakan jenis-jenis karangan argumentasi dengan karangan lainnya. Agar dapat menulis kadang-kadang siswa perlu dipacu dengan menggunakan teknik dan media yang menarik. Untuk itu guru perlu mencari upaya yang dapat membuat siswa tertarik agar siswa dapat menulis dengan baik Dalam menulis dibutuhkan adanya ketelitian, kepaduan, keruntutan dan kelogisan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain, antara karangan dengan karangan berikutnya sehingga akan membentuk sebuah karangan yang baik dan utuh. Pengajaran menulis, khususnya menulis karangan argumentasi adalah keterampilan yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu dengan disertai alasan.
  • 4. Penerapan model pembelajaran berbasis informasi ini sebagai alternatif pembelajaran menulis karangan argumentasi sehingga diharapkan siswa akan lebih tertarik untuk menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan dan diharapkan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran menulis. Untuk itu, diperlukan sebuah model pembelajaran yang baru agar dapat memberdayakan siswa. B. BAHASA LISAN a. Kalimat bahasa lisan banyak yang kurang terstruktur ketimbang bahasa tulisan, yaitu (a) bahasa lisan berisi beberapa kalimat tidak lengkap, bahkan sering urutan frasa-frasa sederhana, (b) bahasa lisan secara khusus memuat lebih sedikit kalimat subordinat, dan (c) dalam percakapan lisan, kalimat-kalimat pendek dapat diobservasi, dan biasanya berbentuk kalimat deklaratif aktif. b. Dalam bahasa tulisan terdapat seperangkat penanda metabahasa untuk menandai hubungan antar klausa (bahwa, ketika), juga, seperti, di samping itu, biarpun, selain itu, yang disebut logical connector. Dalam bahasa lisan, penggunaan susunan kalimat dihubungkan oleh dan tetapi, lalu, serta agak jarang jika. c. Kalimat bahasa tulisan secara umum berstruktur Subjek–Predikat, sedangkan dalam bahasa lisan umumnya berstruktur topik komentar. d. Dalam tuturan formal, peristiwa konstruksi pasif relatif jarang terjadi. e. Dalam obrolan akrab, penutur dapat mempercayakan petunjuk pandangan untuk membantu suatu acuan. f. Penutur dapat menjaring ekspresi lawan bicara. g. Penutur sering mengulangi beberapa bentuk kalimat. h. Penutur sering menghasilkan sejumlah pengisi (filter), misalkan, baiklah, saya pikir, engkau tahu, tentu, juga (Brown dalam Yule, 1983: 12).
  • 5. TUGAS III 1. BERILAH CONTOH : A. Model penilaian pembelajaran keterampilan bahasa lisan 1. Bermain tebak-tebakan Guru : “Anak-anak Ibu punya sebuah tebak-tebakan! Dengarkan dengan seksama, nanti kalau ada yang tau jawabannya langsung acungkan tangan dan langsung jawab, kalian mengerti?” Siswa : “Mengerti, Bu Guru!” Guru : “Bagus! Dengarkan, siapa aku. Aku sangat diperlukan untuk lalu lintas. Banyak tempat dan kota yang kuhubungkan. Berbagai jenis mobil lewat di punggungku. Aku dikeraskan dengan batu dan aspal. Silakan terka, siapa aku!” Siswa : “ Jalan raya!” Guru : “ Anak-anak Bapak punya sebuah tebak-tebakan! Dengarkan, Pak Guru akan melukiskan suatu benda. Siapa yang mengetahui benda yang Pak Guru maksudkan, segera acungkan tangan!” Siswa : Siap, Pak Guru!” Guru : “Bagus!” Dengarkan, disana ada sebuah tempat berair. Bentuknya memanjang dan berliku-liku. Air dari sana diperlukan oleh petani. Didalamnya kadang-kadang banyak ikan. Silakan terka, apa nama tempat itu!” Siswa: “ Sungai!” Guru : “ Anak-anak Ibu punya sebuah tebak-tebakan! Dengarkan, dengan seksama, nanti kalau ada yang tau jawabannya langsung acungkan tangan dan langsung jawab, kalian mengerti?” Siswa : “ Mengerti, Bu Guru!” Guru : “Bagus! Dengarkan, ada sejenis burung yang indah. Jenis burung ini sukamenari. Bila menari, ekornya seperti kipas. Jenis burung ini sukar didapat. Silakan terka, Burung itu namanya!” Siswa :“ Merak!”
  • 6. B. Model penilaian pembelajaran keterampilan bahasa tulis Penilaian Membaca Aspek penting dalam penilaian membaca adalah pemahaman karenanya, alat ukur yang paling tepat digunakan berbentuk tes ada dua jenis tes yang dpat digunakan untuk menguji kemampuan membaca siswa SD yaitu tes pemahaman kalimat dan tes pemahaman wacana. 1. Tes Pemahaman Wacana Jenis tes ini biasanya diberikan dikelas rendah, bagi siswa SD kelas rendah. Tes seperti ini terasa cukup sukar karena kemampuan membaca mereka masih terbatas. Oleh karenanya, dalam menyusun tes pemahaman kalimat, guru harus memilih cara yang tepat agar tidak membuat siswa frustasi karena tidak mampu mengerjakan tes. Ada dua cara dalam menyusun tes pemahakan kalimat yaitu menyajikan gambar dan menyajikan kata atau frase untuk pilihan jawabannya. Tes pemahaman kalimat biasa digunakan untuk mengukur kemampuan siswa memahami fungsi kosakata dan struktur dalam kalimat. Contoh: a) Bentuk pernyataan dengan gambar sebagai alternatif. Jawabannya: (1) Di depan rumah Siska, ada dua batang pohon mangga. C. Model pembelajaran apresiasi sastra puisi Contoh : memparafrasekan puisi “Karangan Bunga” karya Taufik Ismail. Karangan Bunga Tiga anak kecil dengan langkah malu-malu datang ke Salemba sore itu Ini dari kami bertiga pita hitam pada karangan bunga sebab kami ikut berduka pada kakak yang ditembak mati siang tadi
  • 7. TUGAS BAHASA INDONESIA DISUSUN OLEH : NAMA : RACHEL LOLOMATIK.C NIM : 823549392 POKJAR : DURUKA SEMESTER : IX UNIVERSITAS TERBUKA 2013