Dokumen tersebut berisi profil lengkap Dr. Syafrimen, M.Ed yang meliputi identitas pribadi, riwayat pendidikan, dan pengalamannya sebagai dosen di Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung."
1. Dosen Fak. Tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung
Dr. Syafrimen, M. Ed
NIP: 197708072005011005
2. 24/05/2014http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
Nama Lengkap : Dr. Syafrimen, M. Ed
Tempat/ Tgl Lahir : Lubuk Anau [Sumatera Barat], 7 Agustus 1977
Jenis Kelamin/Agama/Status
Perkawinan
: Laki-Laki / Islam / Kawin
Alamat : Jln. Karimun Jawa, Gang. Jati No. 4, Sukarame,
Bandar Lampung.
syafrimens@yahoo.com
http://www.syafrimen.blogspot.com
Tugas : Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung
3. 24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
No. Jenjang Pendidikan Tempat Tahun
1. Sekolah Dasar SD No. 44 Lubuk Anau Kec. Bayang Kabupaten Pesisir
Selatan, Sumatera Barat.
1990
2. Menengah Pertama MTsN Negeri Talaok Kec. Bayang Kabupaten Pesisir
Selatan, Sumatera Barat.
1993
3. Menengah Atas MAN Koto Berapak Kec. Bayang Kabupaten Pesisir
Selatan, Sumatera Barat.
1996
4. S1 (Degree) Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang,
Sumatera Barat, Indonesia
2001
5. S2 (Master) Psikologi Pendidikan, Fakulty of Education, National
University of Malaysia (UKM)
2004
6. S3 (PhD) Psikologi Pendidikan, Fakulty of Education, National
University of Malaysia (UKM)
2010
Pendidikan
4. 24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
Guru, dalam Bahasa Arab disebut al-’alim
(jamaknya ’ulama) atau al-Mu’allim, yang
berarti orang yang mengetahui. Dalam al-
Qur’an, istilah yang menunjuk pada pengertian
Guru adalah al-’alim atau mu’allim. Kata al-
’alim diungkap dalam bentuk jamak, yaitu al-
’aalimun (lihat, Q.S. al-Ankabut: 43).
Siapa Guru Itu ?
Siapa Guru Itu ?
5. 24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
َن ُلاَثْمَ ْاْل َكْلِت َولنِل اَهُب ِرْضِاس
ا َّلِإ اَهُلِقْعَي اَم َو﴿ َونُمِلاَعْل٤٣﴾
”Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami
buatkan untuk manusia; dan tiada yang
memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu“.
(Q.S. Al-Ankabut, [29:43]
6. 24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
Kata ’aalimun tersebut mengacu pada Guru yang tidak
hanya mampu menyampaikan pelajaran, tetapi juga
mampu memahami hikmah yang ada di balik ilmu
tersebut, sehingga mampu memanfaatkannya bagi
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup manusia, dan
mendorongnya untuk mengangungkan kekuasaan
Tuhan, sehingga ia tunduk dan patuh kepada-Nya.
MAKNA ‘AALIMUN
7. Al-Mu’allim banyak digunakan oleh para ahli pendidikan
Islam untuk menunjuk pada kata Guru (lihat: al-Ghazali,
1985; Badruddin Ibn Jama’ah al-Kanani,t.t.; Ahmad
Muhammad Ibrahim Falatah, t.t. ; Al-Syaibani, 1979; Abd.
Al-Amir Syam al-Din, 1985; Aminah Ahmad Hasan, 1985;
Maulana al-Alam al-Hajar al-Husain, 1985).
Seorang Guru adalah seorang yang berilmu dan
melaksanakan ilmunya sesuai dengan bidang ’amal yang
menjadi garapannya. Dalam Islam tingkatan keimanan
seseorang berkorelasi positif dengan ilmu (amruddin dan
amruddun-ya) yang dimilikinya. Hal ini sejalan dengan
Firman Allah, dalam Q.S. al-Mujaadilah [58 : 11]:
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
8. 24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
َل َليِق اَذِإ واُنَمآ َينِذال اَهُّيَأ اَيَجَمْال يِف واُحسَفَت ْمُكِسِلا
ِإ َو ْمُكَل ُاَّلل ِحَسْفَي واُحَسْفاَفواُزُشانَف واُزُشان َليِق اَذ
ْمُكنِم واُنَمآ َينِذال ُاَّلل ِعَف ْرَيَد َمْلِعْال واُتوُأ َينِذال َوٍتاَجَر
﴿ ٌيرِبَخ َونُلَمْعَت اَمِب ُاَّلل َو١١﴾
”Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan
kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka
lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan“. (Q.S. Al-Mujadilah,
58:11)
9. 24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
MAKNA GURU SEBAGAI ‘ULAMA (ILMUWAN)
Ulama (ilmuwan) tidak bisa lain, langsung
atau tidak langsung, formal atau informal ia
merupakan Guru. Guru hanya takut kepada
Allah, sehingga dalam melaksanakan tugas
dan kewajibannya sebagai pengajar dan
pendidik semata-mata dalam rangka
melaksanakan perintah Allah. Lihat, Qur’an
surat al-Faatir (Q.S. 35 : 28)
11. Panggilan Seorang Guru
”Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya, hanyalah ’ulama”. (Q.S. 35:28)
Dia akan menyampaikan ilmunya walau punya
sedikit (balligh ’anni walau ayat), jika tidak
demikian, maka akan menerima kutukan dan
siksaan dari Allah SWT ”Barangsiapa ditanya
tentang sesuatu ilmu, lalu ia menyembunyikan
(tidak mau memberikan keterangan), maka orang
itu di hari kiamat kelak dikekang dengan kekangan
api neraka” (H.R. Abu Daud).
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
12. GURU Biasa, hanya
mendongeng
GURU Baik, menjelaskan
GURU Ulung,
mempragakan
GURU Masyhur,
mengilhami
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
13. 24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com -
syafrimens@yahoo.com - HP:
081374576227
GURU SBG PROFESI: Suatu pekerjaan yg menuntut keahlian,
keterampilan, tanggung jawab, komitmen, dan kesetiaan.
GURU PROFESIONAL: Kinerja guru yg dituntut sesuai
standar yang telah ditetapkan (dokter, lawyer, Notaris,
Guru…???)
PROFESIONALISME GURU: Derajat kinerja guru dalam
menjalankan profesi sesuai standar dan etikanya.
PROFESIONALISASI GURU: Proses memfasilitasi guru
menjadi profesional melalui berbagai latar aktivitas.
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
14. Profesionalitas adalah suatu sebutan terhadap kualitas
sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya
serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka
miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya. Dengan
demikian, profesionalitas guru PAI adalah suatu
“keadaan” derajat keprofesian seorang guru PAI dalam
sikap, pengetahuan, dan keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas pendidikan dan pembelajaran
agama Islam. Dalam hal ini, guru PAI diharapkan
memiliki profesionalitas keguruan yang memadai
sehingga mampu melaksanakan tugasnya secara efektif.
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
15. Guru profesional akan tercermin dalam penampilan
pelaksanaan tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian
baik dalam materi maupun metode. Dengan keahliannya
itu, seorang guru mampu menunjukkan otonominya, baik
pribadi maupun sebagai pemangku profesinya.
Di samping dengan keahliannya, sosok profesional guru
ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam
melaksanakan seluruh pengabdiannya profesional
hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung
sebagai sebagai guru kepada peserta didik, orang tua,
masyarakat, bangsa negara, dan agamanya. Guru
profesional mempunyai tanggung jawab sosial,
intelektual, moral dan spiritual.
24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
16. Tanggung jawab pribadi yang mandiri yang mampu
memahami dirinya, mengelola dirinya, mengendalikan
dirinya menghargai serta mengembangkan dirinya.
Tanggung jawab sosial diwujudkan melalui kompetensi
guru dalam memahami dirinya sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari lingkungan sosial serta memiliki
kemampuan interaksi yang efektif. Tanggung jawab
intelektual diwujudkan melalui penguasaan berbagai
perangkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk menunjang tugas-tugasnya. Tanggung jawab spiritual
dan moral diwujudkan melalui penampilan guru sebagai
makhluk yang beragama yang perilakunya senantiasa tidak
menyimpang dari norma-norma agama dan moral.
24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
17. 24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
GURU PAI (GPAI) PROFESIONAL GPAI AMATIR
GPAI memandang tugas sebagai bagian dari ibadah GPAI memandang tugas semata-mata bekerja
GPAI memandang profesi guru adalah mulia dan terhormat GPAI memandang profesi guru biasa saja
GPAI menganggap kerja itu adalah amanah GPAI memandang kerja itu hanya mencari nafkah
GPAI memandang profesi guru sebagai panggilan jiwa GPAI memandang profesi guru sebagai keterpaksaan
GPAI menganggap kerja itu nikmat dan menyenangkan GPAI memandang kerja itu beban dan membosankan
GPAI menganggap kerja itu sebagai bentuk pengabdian GPAI memandang kerja itu murni mencari penghasilan
GPAI memiliki rasa/ruhul jihad dalam mengajarnya GPAI mengajar sekedar menggugurkan kewajiban
GPAI mempelajari setiap aspek dari tugasnya GPAI amatir mengabaikan untuk mempelajari tugasnya
GPAI akan secara cermat menemukan apa yang diperlukan dan
diinginkan
GPAI amatir menganggap sudah merasa cukup apa yang diperlukan
dan dinginkan
GPAI memandang, berbicara, dan berbusana secara sopan dan elegan GPAI amatir berpenampilan dan berbicara semaunya
GPAI akan menjaga lingkungan kerjanya selalu rapi dan teratur GPAI amatir tidak memperhatikan lingkungan kerjanya
GPAI bekerja secara jelas dan terarah GPAI amatir bekerja secara tidak menentu dan tidak teratur
GPAI tidak membiarkan terjadi kesalahan GPAI amatir mengabaikan atau menyembunyikan kesalahan
GPAI berani terjun kepada tugas-tugas yang sulit GPAI amatir menghindari pekerjaan yang dianggap sulit
GPAI akan mengerjakan tugas secepat mungkin GPAI amatir akan membiarkan pekerjaannya terbengkalai
GPAI akan senantiasa terarah dan optimistik GPAI amatir bertindak tidak terarah dan pesimis
GPAI akan memanfaatkan dana secara cermat GPAI amatir akan menggunakan dana tidak menentu
GPAI bersedia menghadapi masalah orang lain GPAI amatir menghindari masalah orang lain
GPAI menggunakan nada emosional yang lebih tinggi seperti antusias,
gembira, penuh minat, bergairah
GPAI amatir menggunakan nada emosional rendah seperti marah,
sikap permusuhan, ketakutan, penyesalan, dan sebagainya
GPAI akan bekerja sehingga sasaran tercapai GPAI amatir akan berbuat tanpa mempedulikan ketercapaian sasaran
GPAI menghasilkan sesuatu melebihi dari yang diharapkan GPAI amatir menghasilkan sekedar memenuhi persyaratan
GPAI menghasilkan sesuatu produk atau pelayanan bermutu GPAI amatir menghasilkan produk atau pelayanan dengan mutu
rendah
GPAI mempunyai janji untuk masa depan GPAI amatir tidak memiliki masa depan yang jelas
18. 24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
UU No 20/2003
SISDIKNAS
PP No 19/2005
SNP
8 S N P ,a.l.
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
UU No.14/2005
GURU DAN DOSEN
1. Pendidikan Profesi Pasca S1
2. Mutu Profesional Guru & Dosen
3. Pengembangan Profesi Guru
4. Uji Kompetensi/Sertifikasi Guru
5. Supply-Demand Guru
6. Akses Pendidikan Guru
7. Pengelolaan/Good Governance
19. Mendefinisikan guru sebagai tenaga profesional,
dalam konteks semantik tentu sangat erat
hubungannya dengan pengetahuan tentang maksud
kata profesi itu sendiri. Pemakaian kata profesi secara
semantik sangat konotatif. Artinya ia, bisa dipakai
dalam berbagai bidang pekerjaan, salah satu di
antaranya bidang pendidikan atau keguruan. Oleh
karena itu sah saja untuk pemakaian yang
disandarkan pada guru yang mempunyai kemampuan
tertentu disebut sebagai tenaga profesional dalam
bidang kependidikan dan keguruan. Istilah profesi,
secara etimologis dirujuk dari perkataan Inggris
“Profession” yang berarti jabatan atau pekerjaan yang
tetap dan teratur untuk memperoleh nafkah yang
menuntut pendidikan atau latihan khusus (N.A.
Ametembun, 1981 : 10).
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
20. Guru dan Dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang
dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme,
Memiliki komitmen, kualifikasi akademik, kompetensi, tanggung
jawab,
Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi
kerja,
Memiliki jaminan perlindungan hukum,
Memiliki organisasi profesi yang berkaitan dengan tugas
keprofesionalan guru.
Pemberdayaan Profesi
Diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara
demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan,
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural, kemajemukan bangsa dan kode etik profesi
24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
21. Jadi, ada tiga hal untuk menentukan sesuatu yang bisa
dikatakan sebagai profesi menurut batasan tersebut di atas:
Pertama, berhubungan dengan suatu jabatan atau pekerjaan.
Kedua, melalui proses pendidikan atau latihan khusus. Ketiga,
aktivitasnya lebih menekankan pada aspek mental bukan kerja
manual (manual work).
Penjelasan mengenai definisi profesi di bidang keguruan dapat
diterangkan terlebih dahulu bahwa guru dalam sistem pendidikan
modern yang dasarnya bersifat impersonal (tidak bersifat pribadi)
pada pelaksanaan mekanisme sistemnya dituntut mempunyai
fungsi yang bersifat profesional daripada yang bersifat moralitas
sebagai sumber spiritual bagi anak didik. Penekanan pada
profesionalisasi pekerjaan merupakan ciri kehidupan modern dan
bidang pendidikan atau keguruan dalam mengejar target
kebutuhannya mengakomodir prinsip tersebut.
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
22. Dengan demikian konsep pendidikan modern telah
menegaskan bahwa guru sebagai suatu profesi.
Definisi guru sebagai suatu profesi dirumuskan oleh
Moh. Uzer Usman (1992 : 3) sebagai berikut:
Guru sebagai suatu profesi, yang artinya; suatu
jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian
khusus, dengan syarat-syarat khusus pula; yang
mengharuskan untuk menguasai benar seluk-beluk
pendidikan dan pengajaran beserta disiplin ilmu
yang terkait lainnya, yang perlu dibina dan
dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau
latihan pra-jabatan.
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
23. Profesi keguruan mempunyai unsur-unsur profesi yang
dapat dibedakan dari kegiatan utamanya, terpilah
menjadi tiga, yaitu: mendidik, mengajar dan melatih (cf.
Moh. Uzer Usman, 1992 : 4), ketiga hal tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Pertama, unsur mendidik: berkenaan dengan upaya
guru untuk meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai
hidup (transfer of value). Hal ini berangkat dari asumsi
bahwa manusia memerlukan nilai-nilai dasar untuk
mengintegrasikan pengetahuan dan tindakan dalam
kehidupan. Dan tugas pendidikan pada dasarnya berarti
mengasuh individu. Dengan upaya mengasuh individu
memelihara dan mentransmisikan kebudayaan, maka
individu beserta masyarakat dapat mencapai kualitas
hidup tertentu yang ideal.
24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
24. Kedua, unsur mengajar: berhubungan dengan kegiatan
guru untuk meneruskan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi (transfer of knowledge).
Kebutuhan akan pengetahuan dan teknologi dalam
kehidupan menjadi penting karena rekayasa
intelektualnya dapat menyumbangkan nilai tambah
terhadap mutu kehidupan tersebut. Tugas mengajar pada
hakikatnya mentransfer pengetahuan, yang dilakukan
melalui proses belajar mengajar yang kondusif.
Ketiga, unsur melatih: berhubungan dengan upaya guru
dalam mengembangkan keterampilan-keterampilan
(transfer of skill) keterampilan yang dikembangkan
meliputi keterampilan yang berhubungan dengan aplikasi
nilai-nilai hidup (moralitas, keagamaan dan lain-lain) atau
keterampilan yang berhubungan dengan pengetahuan dan
teknologi. Di samping itu ada keterampilan dasar untuk
mengembangkan kemampuan intelektual, yaitu:
keterampilan proses, suatu keterampilan yang berkaitan
dengan kemampuan observasi, klasifikasi, interpretasi,
prediksi, aplikasi research dan komunikasi.
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
25. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan
sesuai dengan bidang tugas.
Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang
tugas.
Memiliki ikatan kesejawatan dan kode etik profesi.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.
Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan
prestasi kerja.
Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesi
berkelanjutan.
Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan
keprofesionalan.
Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan
mengatur hal-hal yang berkaitan dengan keprofesian.
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
26. a. Excellence (keunggulan), yang mempunyai makna bahwa GPAI harus
memiliki keunggulan tertentu dalam bidang dan dunianya, dengan cara :
(1) commitment atau purpose, yaitu memiliki komitmen untuk senantiasa
berada dalam koridor tujuan dalam melaksanakan kegiatannya demi
mencapai keunggulan;
(2) opening your gift atau ability, yaitu memiliki kecakapan dalam
menemukan potensi dirinya;
(3) being the first and the best you can be atau motivation; yaitu memiliki
motivasi yang kuat untuk menjadi yang pertama dan terbaik dalam
bidangnya; dan
(4) continuous improvement; yaitu senantiasa melakukan perbaikan secara
terus menerus.
24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
27. b.Passion for Profesionalisme, yaitu kemauan kuat
GPAI yang secara intrinsik menjiwai keseluruhan
pola-pola profesionalitas. yaitu:
(1)passion for knowledge; yaitu semangat untuk
senantiasa menambah pengetahuan baik melalui
cara formal ataupun informal;
(2)passion for business; yaitu semangat untuk
melakukan secara sempurna dalam melaksanakan
usaha, tugas dan misinya;
(3) passion for service; yaitu semangat untuk
memberikan pelayanan yang terbaik terhadap apa
yang menjadi tanggung jawabnya; dan
(4)passion for people; yaitu semangat untuk
mewujudkan pengabdian kepada orang lain atas
dasar kemanusiaan.
24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
28. c. Ethical atau etika yang terwujud dalam watak yang sekaligus
sebagai fondasi utama bagi terwujudnya profesionalitas
paripurna. Dalam pilar ketiga ini, sekurang-kurangnya ada
enam karakter yang esensial yaitu:
(1) trustworthiness, yaitu kejujuran atau dipercaya dalam
keseluruhan kepribadian dan perilakunya;
(2) responsibility yaitu tanggung jawab terhadap dirinya, tugas
profesinya, keluarga, lembaga, bangsa, dan Allah Swt;
(3) respect; yaitu sikap untuk menghormati siapapun yang
terkait langsung atau tidak langsung dalam profesi;
(4) fairness; yaitu melaksanakan tugas secara konsekuen sesuai
dengan ketentuan peraturan yang berlaku;
(5) care; yaitu penuh kepedulian terhadap berbagai hal yang
terkait dengan tugas profesi; dan
(6) citizenship; menjadi warga negara yang memahami seluruh
hak dan kewajibannya serta mewujudkannya dalam perilaku
profesinya.
24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
30. 24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com -
syafrimens@yahoo.com - HP:
081374576227
Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi
G
U
R
U
WAJIB
Memiliki
Kualifikasi
Akademik
Diperoleh melalui pendidikan tinggi program S1 atau D4
Memiliki
Kompete
nsi
Pedagogik: Kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
Kepribadian: Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia.
Profesional: Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam yang memungkinannya membimbing peserta didik
memenuhi standar kompetensi.
Sosial: Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar.
Memiliki
Sertifikat
Pendidik
Sertifikasi Pendidik diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang
memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi
yang ditunjuk oleh Pemerintah.
Pemerintah dan Pemda wajib menyediakan anggaran utk peningkatan
kualifikasi akademik & sertfikasi pendidik bagi guru dalam jabatan
yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah, Pemda, dan masyarakat
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
31. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah.
Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yang
harus dimiliki oleh guru atau dosen sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan
pendidikan formal di tempat penugasan.
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan.
Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan
dosen.
Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan
kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
KETENTUAN UMUM
32. KEWAJIBAN GURU
merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang
bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni;
bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan
memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
33. Memperoleh
penghasilan di
atas kebutuhan
hidup minimum
24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
Memperoleh perlindungan,
rasa aman & jaminan
keselamatan, dan memiliki
kebebasan berserikat dalam
organisasi profesi
Memperoleh kesempatan utk
meningkatkan kompetensi,
kualifikasi akademik, serta
memperoleh pelatihan dan
pengembangan profesi
• Gaji pokok
• Tunjangan yg melekat pada
gaji
• Tunjangan Profesi (yg telah
memiliki sertifikat pendidik)
• Tunjangan Fungsional
• Yang diangkat oleh Pemerintah, Pemda
• Yang diangkat oleh satuan pendidikan yg diselenggarakan oleh
masyarakat, Pemerintah & Pemda memberikan subsidi tunjangan
fungsional
• Diberikan kepada guru yg bertugas di daerah khusus (setara dengan 1 X gaji pokok
• Dan berhak atas rumah dinas yang disediakan oleh Pemda
• Besarnya 1 x gaji
pokok
• Dialokasikan dlm
APBN & APBD
• Tunjangan Khusus
• Maslahat Sampingan: merupakan tambahan kesejahteraan yang diperoleh dalam bentuk tunjangan kependidikan, asuransi
pendidikan, beasiswa, penghargaan, pelayanan kesehatan, kemudahan memperoleh pendidikan bg putera-puteri guru dan
bentuk kesejahteraan lain.
34. 24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
PEMBINAAN &
PENGEMBANGAN
PROFESI
KARIER
• Kompetensi Pedagogik,
• Kompetensi Kepribadian,
• Kompetensi Sosial,
• Kompetensi Profesional.
• Penugasan,
• Kenaikan Pangkat,
• Promosi.
Kebijakan strategis pembinaan dan pengembangan profesi dan karier guru pada
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemda, atau
masyarakat ditetapkan dengan Peraturan Menteri
35. 24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
P
E
R
L
I
N
D
U
N
G
A
N
Perlindungan Hukum:
Perlindungan hukum terhadap tindak kekerasan, ancaman,
perlakuan diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil dari
pihak peserta didik, orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi,
atau pihak lain.
Perlindungan Profesi:
Perlindungan terhadap pemutusan hubungan kerja yang tidak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan, pemberian
imbalan yang tidak wajar, pembatasan dalam menyampaikan
pandangan, pelecehan terhadap profesi, dan
pembatasan/pelarangan lain yang dapat menghambat guru dalam
melaksanakan tugas.
Perlindungan Keselamatan:
Perlindungan terhadap risiko gangguan keamanan kerja,
kecelakaan kerja, kebakaran pada waktu kerja, bencana alam,
kesehatan lingkungan kerja, dan/atau risiko lain.
37. Kepribadian
Pedagogis
Profesional
Sosial
Mantap & Stabil, Dewasa,
Arief, Berwibawa, Akhlak Mulia
(1) Norma hukum &sosial, rasa bangga,Konsisten dgn
norma; (2) mandiri & etos kerja; (3) berpengaruh positif
& disegani; (4) norma religius & diteladani; (4) jujur;
Pemahaman peserta didik, peran-
cangan, pelaksanaa, & evaluasi
Pembelajaran, pengemb.PD
(1) Aspek potensi peserta didik (2) teori belajar
& pembelajaran, strategi, kompetensi & isi, dan meran-
cang pembelj;(3) menata latar & melaksanakan; (4)
asesmen proses dan hasil; dan (5) pengemb akademik
& nonakademik
Menguasai keilmuan bidang studi;
dan langkah kajian kritis pendalam-
an isi bidang studi
(1) Paham materi, struktur, konsep, metode Keilmuan
yang menaungi, menerapkan dlm kehidupan sehari-hari;
dan (2) metode pengembangan ilmu, telaah kritis,
kreatif dan inovatif terhadap bidang studi
Komunikasi & bergaul dgn peserta
didik, kolega, dan masyarakat
Menarik, empati, kolaboratif, suka menolong,
menjadi panutan, komunikatif, kooperatif
38. 55
Sertifikasi Profesi Guru DalamSertifikasi Profesi Guru Dalam
JabatanJabatan
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
39. Keseimbangan antara kewajiban guru yang harus
dipenuhi dalam tugasnya dan hak yang harus
diperolehnya dalam pelaksanaan tugas
profesionalnya
Keseimbangan antara pengembangan
profesionalitas guru dan kesejahteraan serta
penghargaan yang layak.
Kesetaraan bagi guru yang bertugas di
sekolah/madrasah yang diselengggarakan
pemerintah/pemerintah daerah dan masyarakat.
PRINSIP UU GURU DAN DOSEN
24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
40. 1. KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI GURU
a.Guru wajib memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi profesional pendidik sebagai agen
pembelajaran.
b.Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan
tinggi program sarjana (S1) atau program diploma
empat (D-IV) yang sesuai dengan tugasnya sebagai
guru.
c. Kompetensi profesi pendidik meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
41. KOMPETENSI PEDAGOGIK
Kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik
yang meliputi pemahaman
terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
42. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
Kepribadian
pendidik yang
mantap, stabil,
dewasa, arif, dan
berwibawa, menjadi
teladan bagi peserta
didik, dan berakhlak
mulia
24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
43. KOMPETENSI PROFESIONAL
Kemampuan pendidik dalam
penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan
mendalam yang
memungkinkannya
membimbing peserta didik
memperoleh kompetensi yang
ditetapkan
24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
44. KOMPETENSI SOSIAL
Kemampuan pendidik
berkomunikasi dan berinteraksi
secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orangtua/wali
peserta didik, dan masyarakat.
24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
45. 2. SERTIFIKASI PENDIDIK
1.Guru harus memiliki Sertifikat
Pendidik yang ditempuh melalui
pendidikan profesi guru
(minimal 36 SKS di atas D-
IV/S1)
2.Pengembangan dan
implementasi sertifikasi profesi
guru secara bertahap dalam 10
tahun untuk guru yg sdh
bertugas
3.Sertifikasi pendidik dilakukan
oleh LPTK yang terakreditasi
dan ditunjuk oleh Pemerintah
24/05/2014
46. 24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com -
syafrimens@yahoo.com - HP:
081374576227
3. HAK GURU
a. Guru berhak memperoleh penghasilan yang layak
yang meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat
pada gaji, tunjangan fungsional, tunjangan profesi
guru, dan/atau tunjangan khusus, serta maslahat
tambahan.
b. Tunjangan profesi setara dengan 1 (satu) kali gaji
pokok guru negeri pada tingkatan, masa kerja, dan
kualifikasi yang sama.
c. Tunjangan khusus setara dengan 1 (satu) kali gaji
pokok guru negeri pada tingkatan, masa kerja, dan
kualifikasi yang sama.
d. Selama guru belum memiliki sertifikat profesi,
mereka memperoleh peningkatan kesejahteraan
melalui perbaikan tunjangan fungsional
47. 4. KEWAJIBAN GURU
a.Dalam keadaan darurat, Pemerintah dapat
memberlakukan ketentuan “wajib kerja”
kepada guru dan/atau WNI yang memenuhi
kualifikasi akademik dan kompetensi untuk
melaksanakan tugas guru di daerah khusus di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b.Pemerintah/Pemerintah daerah menetapkan
pola ikatan dinas calon guru untuk memenuhi
kepentingan pembangunan pendidikan
nasional.
24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
48. 5. PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU
a. Menteri menetapkan kebijakan pembinaan dan
pengembangan profesi dan karir guru pada satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau
masyarakat
b. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membina dan
mengembangkan guru pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah
atau masyarakat
c. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib meningkatkan
profesionalisme dan pengabdian guru yang diangkat
oleh penyelenggara pendidikan dengan memberikan
tunjangan dan/atau kesejahteraan lainnya
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
49. 6. PERLINDUNGAN (1)
a.Penyelenggara satuan pendidikan, satuan
pendidikan, dan/atau organisasi profesi guru wajib
memberikan perlindungan terhadap guru dalam
melaksanakan tugasnya berupa perlindungan
hukum, perlindungan profesi, dan perlindungan
keselamatan serta kesehatan kerja.
b.Perlindungan hukum adalah perlindungan
terhadap tindak kekerasan, ancaman, tindakan
diskriminatif, atau intimidasi dari pihak peserta
didik, orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi
dan pihak lain.
24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
50. 6. PERLINDUNGAN (2)
c. Perlindungan profesi adalah perlindungan terhadap
resiko penempatan dan penugasan yang tidak sesuai
dengan latar belakang profesi dan nuraninya,
pemutusan hubungan kerja atas dasar alasan yang
menyimpang dari ketentuan yang berlaku, pemberian
imbalan kerja yang tidak wajar, pembatasan kreatifitas
guru yang dilaksanakan dalam kerangka kebebasan
akademik, dan resiko lainnya yang menghambat guru
untuk melaksanakan tugasnya secara profesional.
d. Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja
meliputi perlindungan terhadap resiko gangguan
keamanan kerja, kecelakaan kerja, kebakaran sewaktu
kerja, bencana alam, kesehatan lingkungan kerja,
dan/atau sebab lain.
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
51. 7. ORGANISASI PROFESI GURU
a. Guru dapat membentuk organisasi profesi independen
sebagai wadah untuk peningkatan kompetensi, karier,
wawasan kependidikan, perlindungan profesi,
kesejahteraan, dan/atau pengabdian.
b. Organisasi profesi guru mempunyai tugas utama dan
wewenang menetapkan dan menegakkan kode etik guru,
memajukan profesionalitas guru, dan memperjuangkan
aspirasi dan hak-hak guru, memberikan bantuan
hukum kepada guru, memberikan perlindungan profesi
kepada guru, berperan aktif dalam melakukan pembinaan
dan pengembangan guru, berperan aktif dalam memajukan
pendidikan nasional.
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
53. UJI SERTIFIKASI/KOMPETENSI GURU
PRINSIP UTAMA
Keterkaitan antara mutu
kinerja dengan imbalan
Bersifat pembinaan dan
pemberdayaan
berkesinambungan, bukan
vonis kemampuan guru
Berbasis kompetensi dan
merefleksikan kompleksitas
peran, fungsi dan tugas guru
sbg profesi
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
54. Melindungi profesi guru dari praktik yang
tidak kompeten
Melindungi masyarakat dari praktik Pendi-
dikan yang tidak profesional
Menjaga LPTK dari keinginan internal dan
tekanan eksternal yang menyimpang dari
ketentuan
Menjadi Wahana penjaminan mutu dan
kontrol mutu bagi pendidik
Menjadi dasar ke arah guru sebagai profesi
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
55. Kompetensi
Paedagogik
Pemahaman dan Pengembangan
Potensi Peserta Didik
Perencanaan dan Pelaksanaan
Pembelajaran
Sistem Evaluasi Pembelajaran
Performance test 5 episodes
random
Case based test tertulis
(10 butir)
Kompetensi
Kepribadian
Kemantapan pribadi dan akhlak mulia
Kedewasaan dan Kearifan
Keteladanan dan Kewibawaan
Penilaian atasan & peer
Portfolio leadership
Kompetensi
Profesional
Penguasaan materi keilmuan
Penguasaan kurikulum dan silabus
sekolah
Metode khusus pembelajaran bid studi
Wawasan etika dan pengembangan
profesi
Tes tertulis 50 butir
5 tes essay pilihan guru sendiri ttg
wawasan profesi/kependidikan
Kompetensi
Sosial
Kemampuan berkomunikasi dan
komputer
Pluralitas budaya dan sosiologi
pendidikan
Portfolio kegiatan, prestasi dan
keterlibatan
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 08137457622724/05/2014
56. KOMPETENSI Jenis Tes Calon Guru Guru
Kompetensi
Paedagogik
Performance test 5 episodes
random /Profile PPL
Case based test tertulis (10
butir)
5 x 20 menit
100 menit
5 x 20 menit
100 menit
Kompetensi
Kepribadian
Portfolio guru/mhsw
Portfolio keg/tes potensi
Penilaian atasan peer
Dievaluasi 10-15
menit
Dievaluasi 10-15
menit
Kompetensi
Profesional
Tes tertulis 50 butir
Tes essay 5 pilihan
120 menit
100 menit
120 menit
100 menit
Kompetensi
Sosial
Portfolio kegiatan, prestasi
dan keterlibatan
Dievaluasi 10-15
menit
Dievaluasi 10-15
menit
Total waktu per orang : 420 menit, bisa dilaksanakan dalam 2 hari. Tes obyektif akan
diskor oleh komputer, sedangkan tes essay dan portfolio akan dievaluasi manual. Hasil
tes sertifikasi diharapkan bisa diumumkan 3 bulan sesudah tes
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
24/05/2014
57. Melindungi profesi guru dari praktik yang
tidak kompeten
Melindungi masyarakat dari praktik Pendi-
dikan yang tidak profesional
Menjaga LPTK dari keinginan internal dan
tekanan eksternal yang menyimpang dari
ketentuan
Menjadi Wahana penjaminan mutu dan
kontrol mutu bagi pendidik
Menjadi dasar ke arah guru sebagai profesi
24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
59. ALUR SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN 2012
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
60. SERTIFIKASI HANYA DISELENGGARAKAN DENGAN
PLPG TANPA PORTOFOLIO (MELANJUTKAN KEBIJAKAN
TAHUN 2011)
DISAIN PLPG MENGIKUTI SEPENUHNYA TERHADAP
POLA DAN KURIKULUM YANG DITETAPKAN OLEH KSG
MODIFIKASI PLPG DIMUNGKINKAN DENGAN
MENGAPRESIASI KERAGAMAN INPUT, TANPA
MENGURANGI DISAIN DASAR DARI KSG
PLPG DIAWALI DENGAN UJI KOMPETENSI AWAL (UKA)
YANG BERFUNGSI PEMETAAN POTENSI PESETA
24/05/2014
http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227
61. PADA UJI KOMPETENSI AWAL, PESERTA SERTIFIKASI GURU
DI KEMENTRIAN AGAMA DIKELOMPOKKAN MENJADI GURU
PAIS, GURU MAPEL KEAGAMAAN DI MADRASAH (QUR’AN
HADITS, FIQH, AKIDAH AKHLAK, DAN SKI), MAPEL BAHASA
ARAB DI MADRASAH, GURU KELAS DI MI DAN GURU RA..
HASIL UKA DIMUNGKINKAN, ADA KELOMPOK GURU YANG
SUDAH SANGAT BAIK KOMPETENSINYA, SANGAT BURUK
DAN BAIK.
KETIGA KATEGORI AKAN BERIMPLIKASI PADA PERLAKUAKN
PLPG DENGAN KEMUNGKINAN BEBEDA ANTARA SATU
KELOMPOK KOMPETENSI DENGAN LAINNYA.
24/05/2014 http://www.syafrimen.blogspot.com - syafrimens@yahoo.com - HP: 081374576227