IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...01112015
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEHUTANAN
Oleh:
DR. SUHAJAR DIANTORO M.SI
STAF AHLI MENTERI DALAM NEGERI BIDANG PEMERINTAHAN
Jakarta, Kamis 25 Februari 2016
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERH...01112015
IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEHUTANAN
Oleh:
DR. SUHAJAR DIANTORO M.SI
STAF AHLI MENTERI DALAM NEGERI BIDANG PEMERINTAHAN
Jakarta, Kamis 25 Februari 2016
Materi sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negarasuryawanhidayat2
Pengelolaan Perbatasan Negara merupakan amanat dari UU No.43 Tahun 2008, sehingga dibutuhkan mekanisme terpadu dan terukur serta terkait dalam penyusunan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Nasional. Pentingnya mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi kebijakan K/L dan Pemerintah Daerah terkait Perbatasan, agar diperoleh Kinerja Optimal dalam Pengelolaan Perbatasan Negara di bawah koordinasi BNPP
Materi sinkronisasi perencanaan dan penganggaran perbatasan negarasuryawanhidayat2
Pengelolaan Perbatasan Negara merupakan amanat dari UU No.43 Tahun 2008, sehingga dibutuhkan mekanisme terpadu dan terukur serta terkait dalam penyusunan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Nasional. Pentingnya mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi kebijakan K/L dan Pemerintah Daerah terkait Perbatasan, agar diperoleh Kinerja Optimal dalam Pengelolaan Perbatasan Negara di bawah koordinasi BNPP
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
1
adalah
keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan
keuangan daerah .
Oleh :
R i c k y F i r m a n s y a h
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
Pasal 1 PP 58/2005
2. Semua hak dan kewajiban daerah dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang dapat dilinilai dengan uang
termasuk didalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak
dan kewajiban daerah tersebut.
2
KEUANGAN DAERAH
Pasal 1 PP 58/2005
adalah
4. SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 4
Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertanggung
jawaban
Pemeriksaan
RPJMD
RKPD
KUA/PPAS
Nota
Kesepakatan
Pedoman
Penyusunan
RKA-SKPD
RKA-SKPD
RAPBD
Evaluasi
Raperda APBD
oleh Gubernur/
Mendagri
Rancangan
DPA-SKPD
DPA-SKPD
Verifikasi
Laporan Realisasi
Semester Pertama
Perubahan APBD
Penatausahaan
Belanja
• Penerbitan SPM-UP,
SPM-GU, SPM-TU dan
SPM-LS oleh Kepala
SKPD
• Penerbitan SP2D oleh
PPKD
Penatausahaan
Pendapatan
Kekayaan dan
Kewajiban daerah
• Kas Umum
• Piutang
• Investasi
• Barang
• Dana Cadangan
• Utang
Akuntansi
Keuangan Daerah
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
• LRA
• Neraca
• Lap. Arus Kas
• CaLK
Laporan Keuangan
diperiksa oleh BPK
Raperda
Pertanggung-
jawaban APBD
APBD
• Bendahara penerimaan
wajib menyetor
penerimaannya ke
rekening kas umum
daerah selambat-
lambatnya 1 hari kerja
Penatausahaan
Pembiayaan
• Dilakukan oleh PPKD
Pelaksanaan APBD
Pendapatan
Belanja
Pembiayaan
Disusun Sesuai
SAP
5. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
(RPJMD)
5
RPJMD
Penjabaran
dokumen perencanaan untuk periode 5 tahun
visi, misi, dan program kepala daerah
Pedoman
Memperhatikan
RPJP Daerah
RPJM Nasional & SPM yang ditetapkan Pemerintah
Jangka Waktu
Penetapan
paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah kepala daerah dilantik
6. MEKANISME PENYUSUNANAPBD
(UU NO.17/2003)
6
PEMDA
Kebijakan Umum
APBD dan PPAS DPRD
Rencana Kerja
Pemerintah
Daerah
SE Penyusunan RKA-
SKPD
Satuan Kerja
Perangkat Daerah
kesepakatan
Prestasi kerja yg
akan dicapai
& prakiraan
belanja
Rencana Kerja
dan Anggaran
Rancangan Peraturan Daerah
(RPD) tentang RAPBD
Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah
7. RENCANAKERJAPEMERINTAHANDAERAH(RKPD)
7
Rencana Pembangunan
Tahunan Daerah
Rencana Kerja
Pemerintah Daerah
dokumen perencanaan
daerah untuk periode
1 (satu) tahun
atau disebut dengan Rancangan kerangka
ekonomi daerah
Prioritas pembangunan dan
kewajiban daerah
Rencana kerja yang terukur
dan pendanaannya
Memuat :
Ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.
8. 8
KEBIJAKAN UMUM APBD (KUA)
“ A d a l a h “
dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan,
belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya
untuk periode 1 (satu) tahun
Kebijakan Umum APBD memuat kondisi ekonomi makro daerah, asumsi
penyusunan APBD, kebijakan pendapatan daerah, kebijakan belanja
daerah, kebijakan pembiayaan daerah, dan strategi pencapaiannya.
Strategi pencapaian memuat langkah-langkah kongkrit dalam
pencapaian target
KUA DAN PPAS
9. 9
P r i o r i t a s d a n P l a f o n A n g g a r a n
S e m e n t a r a ( P P A S )
program prioritas dan patokan batas maksimum
anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap
program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD
adalah
- Prioritas disusun berdasarkan urusan pemerintahan yang menjadi
kewajiban daerah berupa prioritas pembangunan daerah, SKPD yang
melaksanakan dan program/kegiatan yang terkait.
- Prioritas disusun berdasarkan rencana pendapatan, belanja dan
pembiayaan.
- Prioritas belanja diuraikan menurut prioritas pembangunan daerah,
sasaran, SKPD yang melaksanakan.
- Plafon anggaran sementara diuraikan berdasarkan urusan dan SKPD,
program dan kegiatan, belanja tidak langsung (belanja pegawai,
bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan
keuangan dan belanja tidak terduga).
10. 10
SURAT EDARAN KEPALA DAERAH
Tentang
Pedoman Penyusunan RKA-SKPD/RKA PPKD
(Permendagri Nomor 59/2007, Pasal 89)
a. prioritas pembangunan daerah dan program/ kegiatanyang
terkait;
b. alokasiplafon anggaran sementara untuksetiap
program/kegiatan SKPD;
c. batas waktupenyampaian RKA-SKPD kepada PPKD;
d. dokumen sebagai lampiran surat edaran meliputi KUA, PPAS,
analisisstandarbelanja dan standar satuanharga.
SE Memuat hal-hal sebagai berikut
11. 11
Rencana Kerja dan Anggaran
Satuan Kerja Perangkat Daerah
(RKA SKPD)
dokumen perencanaan dan penganggaran yang
berisi rencana pendapatan, rencana belanja
(belanja tidak langsung dan belanja langsung)
program dan kegiatan SKPD sebagai dasar
penyusunan RAPBD
adalah
RKA-SKPD memuat rencana pendapatan, belanja untuk masing-masing
program dan kegiatan menurut fungsi untuk tahun yang direncanakan,
dirinci sampai dengan rincian objek pendapatan dan belanja, serta
prakiraan maju untuk tahun berikutnya.
12. 12
Rencana Kerja dan Anggaran
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
(RKA PPKD)
Rencana kerja dan anggaran badan/dinas/biro
keuangan/bagian keuangan selaku Bendahara
Umum Daerah
adalah
a. RKA-SKPD memuat rencana pendapatan, belanja dan pembiayaan
yang direncanakan, dirinci sampai dengan rincian objek pendapatan,
belanja, dan pembiayaan.
b. Untuk pendapatan, memuat dana perimbangan dan lain-lain
pendapatan daerah yang sah;
c. Untuk belanja, memuat belanja bunga, hibah, bantuan keuangan,
bantuan sosial, belanja tak terduga;
d. Pembiayaan, meliputi penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
pembiayaan
13. RENCANAKERJADANANGGARAN SATUAN KERJA
PERANGKATDAERAH (RKASKPD)
13
berdasarkan
Pedoman
Penyusunan RKA-
SKPD
Kepala
SKPD
menyusun
RKA-SKPD memuat rencana pendapatan,
belanja untuk masing-masing
program dan kegiatan menurut
fungsi untuk tahun yang
direncanakan, dirinci sampai dengan
rincian objek pendapatan dan
belanj, serta prakiraan maju untuk
tahun berikutnya
dokumen perencanaan dan
penganggaran yang berisi program
dan kegiatan SKPD serta anggaran
yang diperlukan untuk
melaksanakannya
1. Kerangka pengeluaran jangka mene-
ngah daerah
2. Penganggaran terpadu
3. Penganggaran berdasarkan prestasi
kerja
Pendekatan penyusunan
14. 14
Kode Nama Formulir
RKA-SKPD
Ringkasan Anggaran
Pendapatan dan
Belanja SKPD
RKA-SKPD
1
Rincian Anggaran
Pendapatan SKPD
RKA-SKPD
2.1
Rincian Anggaran
Belanja Tidak
Langsung SKPD
RKA-SKPD
2.2
Rekapitulasi Rincian
Anggaran Belanja
Langsung menurut
Prog. dan Keg. SKPD
RKA-SKPD
2.2.1
Rincian Anggaran Be-
lanja Langsung me-
nurut Program dan
Per Kegiatan SKPD
Bagan Alir Pengerjaan RKA-SKPD
RKA
SKPD
RKA
SKPD
2.1
RKA
SKPD
2.2
RKA
SKPD 1
RKA
SKPD 5
RKA
SKPD 5
RKA
SKPD 5
RKA
SKPD
2.2.1
15. 15
BaganAlir RKA-PPKD
Kode Nama Formulir
RKA-PPKD
Ringkasan Anggaran
Pendapatan, Belanja dan
Pembiayaan PPKD
RKA-PPKD.
1
Rincian Anggaran Pendapatan
PPKD selaku BUD
RKA-PPKD
2.1
Rincian Anggaran Belanja Tidak
Langsung PPKD selaku BUD
RKA-PPKD
3.1
Rincian Penerimaan Pembiayaan
Daerah PPKD selaku BUD
RKA-PPKD
3.2
Rincian Pengeluaran
Pembiayaan Daerah PPKD
selaku BUD
RKA
PPKD
RKA
PPKD
3.2
RKA
PPKD
3.1
RKA
PPKD
2.1
RKA
PPKD 1
16. PENYIAPAN RAPERDAAPBD 16
Kepala SKPD/SKPKD
(Satuan Kerja Perangkat Daerah)
Tim Anggaran
Pemerintah Daerah
PPKD
(Pejabat Pengelola Keuangan Daerah)
RKA-SKPD/
RKA-PPKD
Disampaikan
RKA-
SKPD/RKA-
PPKD
RKA-
SKPD/
PPKD
Dibahas
● kebijakan umum APBD
● prioritas dan plafon anggaran
sementara
● prakiraan maju yang telah
disetujui tahun anggaran
sebelumnya
● dokumen perencanaan lainnya
● capaian kinerja
● indikator kinerja
● analisis standar belanja
● standar satuan harga
● standar pelayanan minimal
penelaahan
kesesuaian
dengan
Raperda
tentang
APBD
Nota
Keuangan
Rancangan
APBD
dokumen
pendukung
RKA-SKPD/PPKD
yang telah ditelaah
17. STRUKTURAPBD
17
APBD
Pendapatan Daerah Belanja Daerah Pembiayaan Daerah
• PAD
• Dana Perimbangan
• Lain-lain pendapatan
daerah yang sah
• Klasifikasi belanja
menurut organisasi
• Klasifikasi belanja
menurut fungsi
• Klasifikasi belanja
menurut program dan
kegiatan
• Klasifikasi belanja
menurut jenis belanja
• Penerimaan
Pembiayaan
• Pengeluaran
Pembiayaan
18. PENYAMPAIAN & PEMBAHASAN RAPERDAAPBD
18
Raperda
tentang APBD
Penjelasan
Dokumen
Pendukung
Kepala
Daerah DPRD
menyampaikan
kepada
minggu pertama
Oktober tahun
sebelumnya
dibahas dalam rangka memperoleh
persetujuan bersama
Menitikberatkan pada kesesuaian antara KUA serta PPAS dengan program
dan kegiatan yang diusulkan dalam Raperda tentang APBD
19. PENETAPANRAPERDATENTANGAPBD DANPERATURANKEPALA
DAERAHTENTANGPENJABARANRAPBD
19
Rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD
Rancangan
Peraturan Kepala Daerah
tentang penjabaran RAPBD
yang telah dievaluasi
Peraturan Daerah tentang
APBD
Peraturan Kepala Daerah
tentang penjabaran RAPBD
Kepala Daerah
menetapkan
menjadi
Provinsi Kabupaten/Kota
Mendagri Gubernur
Disampaikan
selambat-lambatnya
7 hari kerja setelah
ditetapkan
selambat-lambatnya 31 Desember
21. 21
Dilampiri:
Laporan Keuangan
Perusahaan Daerah
Bentuk dan Isi Laporan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBN/APBD
disusun dan disajikan sesuai
Standar Akuntansi Pemerintahan
(PP No.24/2005)
Bentuk dan Isi Laporan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Laporan Realisasi APBD
Neraca
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
22. 22
SKPD
Sebelum
31 Maret
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD-SKPD
Laporan Keuangan
SKPD
(unaudited)
Laporan Keuangan
Konsolidasian
(unaudited)
Laporan Keuangan
PEMDA
(unaudited)
Sebelum
31 Maret 31 Maret
PPKD
BPK
1
2
3
4
5
6
GUB/WALIKOTA/BUPATI
23. 23
Bentuk dan Isi Laporan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
disusun dan disajikan sesuai
Standar Akuntansi Pemerintahan
(PP No.24/2005)
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD - SKPD
Laporan Realisasi APBD
Neraca
Catatan atas Laporan Keuangan
24. Ad. 1 REGULASI PENGELOLAAN
KEUANGAN
Dalam penerapan regulasi pengelolaan keuangan daerah
masih mengalami hambatan-hambatan karena beberapa
faktor:
- Terbatasnya kapasitas SDM
- Belum lengkapnya kebijakan menurut
ketentuan yang berlaku
- Belum lengkapnya instrumen
pelaksanaan
24
25. Ad. 2 PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN
25
Tahapan perencanaan dan penganggaran sudah
dilaksa-nakan menurut ketentuan yang berlaku yaitu :
- RKPD
- KUA/PPAS
- SE PEDOMAN PENYUSUNAN RKA
- RKA-SKPD/RKA-PPKD
- RAPBD
- DPA-SKPD
26. Ad. 3. PENATAUSAHAANADM.KEUANGAN
• Pengelolaan keuangan pada setiap SKPD maupun PPKD juga secara
bertahap telah dilakukan sesuai Permendagri No. 13/2006
• Pada Dinas PKD masih dilakukan verifikasi SPM dan pendukungnya
mengingat SKPD masih mengalami keterbatasan pemahaman
terhadap ketentuan yang berlaku
• Tugas dan Fungsi BUD dan Kuasa BUD, PPK, PPTK dan Bendahara
dan Pembantunya juga telah diberdayakan menurut fungsi masing-
masing.
26
27. Ad. 4 Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
•Penyusunan laporan keuangan pada PPKD dan SKPD
belum berjalan sebagaimana diatur pada PP 24/2005
- Belum ada Neraca SKPD
- Belum disusun Catatan Laporan Keuangan
•Namun demikian langkah-langkah untuk mengarah pada
ketentuan tsb sdh sementara berjalan.
27
28. Ad. 5 Perubahan Struktur Organisasi
Pemerintah Daerah sesuai PP 41
Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
(DPKD) disatukan fungsi yang berperan
selaku pengelola keuangan yaitu bidang
pendapatan, penatausahaan adm keuangan
dan pengelolaan aset daerah.
Pada setiap SKPD juga telah dibentuk
Kasubag/Kasi Keuangan yang juga berperan
selaku PPK
28