SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
Pengaruh Komisaris Independen, KualitasAuditDan
Financial DistressTerhadap Integritas Laporan Keuangan Pada
Perusahaan PertambanganYangTerdaftarDi BEI Tahun 2018-2020
TrisnadiWijaya
Program Studi Akuntansi, Universitas Multi Data Palembang
E-mail: trisnadi@mdp.ac.id
Abstrak: Penelitian ini bertujuan ingin menganalisis dan memperoleh bukti empiris pengaruh komisaris independen,
kualitas audit dan financial distress terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan pertambangan di Indone-
sia. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 39 perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI dari tahun 2018
sampai 2020 yang ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Data penelitian dianalisis
menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komisaris independen dan finan-
cial distress berpengaruh negatif signifikan terhadap integritas laporan keuangan sedangkan kualitas audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan.
Kata kunci: Komisaris Independen, Kualitas Audit, Financial Distress, Integritas Laporan Keuangan
Abstract: This research aims to analyze and obtain empirical evidence of the influence of independent commission-
ers, audit quality and financial distress on the integrity of financial statements in mining companies in Indonesia.
The study sampled 39 mining companies registered with the IDX from 2018 to 2020 which were determined using
purposive sampling methods. The research data was analyzed using multiple linear regression analysis. The results
showed that independent commissioners and financial distress had a significant negative effect on the integrity of
financial statements while audit quality had no significant effect on the integrity of financial statements.
Keywords: Independent Commissioner, Audit Quality, Financial Distress, Financial Statement Integrity
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan merupakan tahapan pal-
ing akhir dari proses akuntansi dan memegang
peranan penting dalam mengukur dan mengevaluasi
kinerja perusahaan. Perusahaan yang beroperasi di
Indonesia, khususnya emiten perlu menyusun laporan
keuangan setiap periodenya (Haq et al., 2017).
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI,
2017),laporankeuangandirancanguntukmemberikan
informasi tentang arus kas perusahaan, kinerja dan
status keuangan, yang membantu para penggunanya
dalam pengambilan keputusan ekonomi dan
memperlihatkan manajemen sumber daya yang
digunakan.
Setiap pemangku kepentingan menggunakan
laporan keuangan untuk mengambil keputusan,
dimana laporan keuangan menunjukkan hasil
keputusannya melalui integritas laporan keuangan.
Integritas laporan keuangan berarti menyajikan
laporan keuangan secara netral dan jujur, tanpa
ditutup-tutupi atau disembunyikan. Informasi yang
disampaikan benar-benar jelas dan akurat (Parinduri
et al., 2018).
Integritas laporan keuangan berkaitan erat
dengan salah satu karakteristik yang disyaratkan oleh
International Financial Reporting Standards
(IFRS), yaitu representasi yang setia. Jika informasi
keuangan disajikan secara netral dan jujur sehingga
mencerminkan keadaan yang sebenarnya, maka
informasi tersebut berguna untuk pengambilan
keputusan. Kerangka konseptual IFRS menjelaskan
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang
Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 185
bahwa representasi informasi yang setia harus
menyediakan semua informasi yang berguna untuk
mengambil keputusan secara lengkap, agar tidak
menyesatkan penggunanya. Selain itu, informasi yang
mempunyai representasi setia juga harus mengandung
esensi netralitas (Haq et al., 2017).
Kasus manipulasi data keuangan yang
seringkali terjadi membuktikan bahwa laporan
keuangan memberikan integritas rendah bagi para
penggunanya, sehingga tidak mencerminkan kondisi
keuangan perusahaan yang sebenarnya. Pada tahun
2015 terjadi kasus di perusahaan pertambangan PT
Timah Tbk yang diduga melakukan pemalsuan
laporan keuangan. Ketua Ikatan Pekerja Timah (IKT)
menyatakan laporan keuangan fiktif tersebut disusun
untuk menutupi kondisi keuangan perusahaan yang
tidak sehat selama tiga tahun terakhir sehingga
menimbulkankerugiansebesar59miliarrupiah.Mulai
semester I-2015, laporan keuangan PT Timah
dimanipulasi sehingga mengakibatkan utang
meningkat 100% menjadi Rp 2,3 triliun.
Pada tahun 2012, PT Bumi Resources Tbk
(BUMI) melakukan manipulasi akuntansi dan mark
down laporan keuangan untuk pengembangan
BUMI. PT Perusahaan Gas Negara Tbk juga
dituding menyelewengkan dana. Pernyataan tersebut
diperkuat dengan laporan Indonesia Energy Watch
yang menduga dana pembangunan Floating
Storage Regasification Unit (FSRU) di Lampung
pada 2011 disalahgunakan. Berdasarkan fenomena
yang terjadi pada PTTimah Tbk, PT Bumi Resources
Tbk (BUMI) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk
telah menimbulkan ketidakpercayaan pengguna
laporan keuangan dan mempertanyakan integritas
laporan keuangan yang disampaikan.
Informasi yang tercantum pada laporan
keuangan harus mempunyai integritas yang tinggi
agar dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan
untuk pengambilan keputusan ekonomi yang tepat.
Pengguna laporan keuangan memiliki kepercayaan
yang tinggi terhadap laporan keuangan yang telah
diaudit oleh auditor, karena mereka selalu berasumsi
bahwa laporan keuangan yang diaudit oleh auditor
biasanya berkualitas tinggi dan terjamin
kebenarannya. Kualitas audit yang baik juga dapat
memungkinkan auditor untuk menemukan kesalahan
dalam laporan keuangan sehingga menjamin integritas
laporan keuangan dari hasil audit. Kualitas audit yang
baik akan meningkatkan integritas laporan keuangan.
Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kualitas audit
yang diberikan oleh auditor, maka akan semakin tinggi
pula integritas laporan keuangan perusahaan tersebut.
Menurut Susiana dan Herawaty (2007)
masyarakat sangat membutuhkan independensi
auditor dalam menyampaikan opininya yang berkaitan
dengan penyajian laporan keuangan. Opini auditor
tersebut sangat berpengaruh sekali dalam
pengambilan keputusan investasi. Dalam
melaksanakan tugasnya, auditor memerlukan
kepercayaan dari para pengguna jasanya dengan
memberikan kualitas audit yang terbaik. Karena
dengan kualitas audit yang baik, auditor akan memiliki
banyak klien yang mempercayai dan menggunakan
jasanya. Oleh karena itu, Kantor Akuntan Publik
(KAP) perlu dinilai sebagai pihak yang kompeten,
independen dan berpengaruh oleh para pengguna
laporan keuangan dalam menentukan seberapa
berharga jasa yang diberikan auditornya. KAP dituntut
harus memiliki profesionalisme yang tinggi sebagai
penyedia jasa dalam menilai kualitas audit.
Hasil penelitian Puspita & Utama (2016),
Sauqi et al. (2017) menyatakan bahwa kualitas audit
berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan
keuangan, namun berbeda dengan hasil penelitian
Susiana & Herawaty (2017), Serly & Helmayunita
(2018) yang tidak menemukan adanya pengaruh yang
signifikan antara kualitas audit terhadap integritas
laporan keuangan.
Untuk memperoleh informasi akuntansi yang
lebih andal dan berintegritas tinggi, maka corporate
governance yang terstruktur dan terorganisasi
dengan baik perlu diterapkan melalui konsep Good
Corporate Governance sebagai bentuk pengawasan
untuk mencegah pihak manajemen melakukan
tindakan fraud (Istiantoro et al, 2017). Komisaris
independen berperan penting dalam mengawasi
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang
Hal - 186 Vol. 11 No. 2 Maret 2022
corporate governance agar tersusun laporan
keuangan yang berintegritas. Komisaris independen
adalah anggota dewan komisaris dari eksternal
perusahaan yang telah memenuhi persyaratan untuk
diangkat sebagai komisaris independen. Komisaris
independen dapat menjadi penyeimbang dalam proses
pengambilan keputusan, terutama untuk melindungi
pemegang saham minoritas dan pemangku
kepentingan lainnya. Efektivitas komisaris
independen terlihat dari fungsi pengawasan yang
dijalankannya dan tingginya integritas laporan
keuangan yang dihasilkan.
Hasil penelitian Saksakotama &
Cahyonowati (2014), Indrasari et al. (2016), Savero
(2017) menyatakan bahwa komisaris independen
berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan
keuangan, namun berbeda dengan hasil penelitian
Istiantoro et al. (2017), Sauqi et al. (2017), Nurbaiti
et al. (2021) yang tidak menemukan adanya pengaruh
yang signifikan antara komisaris independen terhadap
integritas laporan keuangan.
Selain mekanisme corporate governance,
financial distress menjadi salah satu penyebab untuk
meningkatkan integritas laporan keuangan.
Financial distress adalah suatu keadaan dimana
perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan.
Apabila perusahaan gagal memenuhi kewajiban
keuangannya, maka perusahaan akan mengalami
kesulitan keuangan. Pada perusahaan dengan tingkat
kesulitan keuangan yang tinggi, manajer cenderung
menurunkan tingkat konservatisme akuntansi, karena
kondisi tersebut mengindikasikan kinerja manajemen
yang buruk dan akan menyebabkan pergantian
manajemen sehingga integritas laporan keuangan
ditingkatkan oleh perusahaan. Dalam keadaan
keuangan yang bermasalah, manajer cenderung
menggunakan konservatisme akuntansi untuk
mengurangi konflik antara investor dan kreditur.
Konservatisme adalah prinsip kehati-hatian
sehingga adanya kesulitan keuangan mendorong
perusahaan untuk lebih berhati-hati dalam
menghadapi lingkungan yang tidak pasti. Oleh karena
itu, semakin tinggi financial distress perusahaan
maka semakin besar pula dorongan manajer untuk
meningkatkan tingkat konservatisme akuntansi. Hasil
penelitian Haq et al. (2017), Saad &Abdillah (2019)
menyatakan bahwa financial distress berpengaruh
signifikan terhadap integritas laporan keuangan,
namun berbeda dengan hasil penelitian Indrasari et
al. (2016), Nurbaiti et al. (2021) yang tidak
menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara
financial distress terhadap integritas laporan
keuangan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang
telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah bagaimana pengaruh komisaris
independen, kualitas audit dan financial distress
terhadap integritas laporan keuangan?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui
pengaruh komisaris independen, kualitas audit dan
financial distress terhadap integritas laporan
keuangan.
2. LANDASAN TEORI
2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori keagenan membahas masalah
perusahaan yang timbul dari pemisahan pemilik dan
manajer, dan kemudian berfokus pada bagaimana
mengurangi masalah tersebut. Teori keagenan
berguna bagi perusahaan ketika menerapkan
berbagai mekanisme tata kelola untuk mengontrol
perilaku agen (Panda & Leepsa, 2017).
Teori agensi dikembangkan oleh Jensen dan
Meckling (1976). Dalam teorinya, pemegang saham
sebagai prinsipal berharap agar manajer sebagai agen
bertindak sesuai kepentingan pemegang saham,
kemudian mereka mendelegasikan wewenang
mereka kepada manajer. Manajemen harus diberikan
kompensasi dan diawasi agar fungsinya bisa berjalan
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang
Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 187
dengan baik. Pengawasan manajer tersebut akan
menimbulkan biaya agensi. Pada saat minat para
manajer sudah tidak selaras dengan para pemilik dan
mengambil keputusan yang akan mengurangi
kekayaan pemegang saham disinilah timbul biaya
agensi (Panda & Leepsa, 2017).
Teori keagenan dapat dilihat sebagai versi
dari teori permainan (Mursalim, 2003), yang
menciptakan model kontrak antara dua orang atau
lebih (pihak), di mana satu pihak disebut agen dan
pihak lain disebut prinsipal. Prinsipal mendelegasikan
tanggung jawab pengambilan keputusan kepada agen,
atau dengan kata lain prinsipal mempercayakan agen
untuk melakukan tugas-tugas tertentu sesuai dengan
kontrak kerja yang disepakati. Kekuasaan dan
tanggung jawab agen dan prinsipal harus diatur dalam
kontrak kerja agar kedua belah pihak mencapai
kesepakatan.
Kontrak kerja yang dimaksud adalah kontrak
kerja antara pemilik modal dengan pengelola
perusahaan. Pemilik atau penanam modal disebut
sebagaiprinsipal,sedangkanpengeloladisebutsebagai
agen. Agen dan prinsipal berharap untuk
menggunakan informasi yang mereka miliki sehingga
dapat memaksimalkan utilitas mereka masing-masing.
Akan tetapi, informasi lebih banyak diketahui oleh
agen daripada prinsipal sehingga mengakibatkan
terjadinya asimetri informasi. Manajer sebagai pihak
yang memiliki lebih banyak informasi akan cenderung
mengambil tindakan sesuai dengan keinginan dan
kepentingan mereka untuk memaksimalkan
utilitasnya. Karena investor sebagai pemilik modal
hanya mengetahui sedikit informasi, maka mereka
sulit mengendalikan secara efektif semua tindakan
yang diambil oleh manajer.
Menurut Jensen & Meckling (1976) konflik
keagenan disebabkan oleh pemisahan kepemilikan
dan kontrol dalam perusahaan. Pemegang saham
eksternal akan mengawasi manajemen untuk
mencegah perilaku yang mengarah pada kepentingan
pribadi. Pemilik hutang, pemegang saham, dan
manajer merupakan pihak-pihak yang berbeda dalam
minat dan perspektif tentang nilai perusahaan.
Pemegang saham cenderung berusaha untuk
memaksimalkan saham mereka sehingga menekan
manajer agar bertindak demi kepentingan mereka.
Pada saat yang sama, pemilik utang berusaha untuk
melindungi dana yang mereka investasikan di
perusahaan melalui perjanjian dan kebijakan regulasi
yang ketat (Mahadwartha, 2003).
Integritas laporan keuangan berkaitan
dengan teori keagenan. Teori keagenan menunjukkan
bahwa jika pemilik dipisahkan dari manajer sebagai
agen ketika menjalankan perusahaan, masalah
keagenan akan muncul karena masing-masing pihak
akan berusaha untuk memaksimalkan fungsi
utilitasnya. Dengan mengimplementasikan corporate
governance maka masalah agensi akan bisa
dikurangi dan integritas laporan keuangan bisa
ditingkatkan sehingga laporan keuangan tidak hanya
menguntungkan bagi pihak perusahaan, namun juga
bagi pengguna eksternal dalam pengambilan
keputusan (Saksakotama & Cahyonowati, 2014).
2.2 Integritas Laporan Keuangan
Laporan keuangan sudah menjadi bagian
yang terpenting untuk membangun kelangsungan
perusahaan. Manajemen perusahaan perlu
menghasilkan laporan keuangan yang berintegritas
mengingat pentingnya fungsi laporan keuangan.
Integritas berarti netralitas dan kejujuran, dikatakan
bahwa orang yang memiliki integritas tinggi akan
memperlakukan fakta apa adanya dan menyajikannya
apa adanya (IAI, 2017). Menurut Savero (2017)
integritas adalah refleksi dari kejujuran yang menjadi
landasan utama perilaku sehingga harus dimiliki agar
dapat menjamin pengambilan keputusan yang bebas
dari konflik kepentingan dan mengutamakan
kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi.
Untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar
pengguna laporan keuangan, informasi yang disajikan
pada laporan keuangan haruslah andal. Informasi
dikatakan andal apabila tidak menyesatkan, tidak
terdapat kesalahan material, dan dapat diandalkan
pemakainya sebagai informasi yang jujur dan tersaji
secara wajar. Di samping itu, informasi dalam laporan
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang
Hal - 188 Vol. 11 No. 2 Maret 2022
keuangan bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk menghasilkan keputusan ekonomi oleh para
penggunanya apabila informasi yang tersaji di
dalamnya telah memenuhi karakteristik kualitatif
informasi akuntansi (Savero, 2017).
Integritas laporan keuangan dapat diartikan
sebagai laporan keuangan yang menyajikan kondisi
perusahaan dengan sesungguhnya, tanpa ada yang
disembunyikan atau ditutup-tutupi. Seorang auditor
memiliki peluang besar untuk dituntut apabila
melakukan audit pada laporan keuangan yang tidak
berintegritas. Sebuah laporan keuangan yang tidak
berintegritas bisa saja berupa laporan keuangan yang
overstate sehingga sangat merugikan bagi para
penggunanya. Laporan keuangan yang berintegritas
harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima
umum (PABU) dan memenuhi kualitas yang reliabel.
Reliabel di sini berarti bahwa informasi yang tersaji
pada laporan keuangan mempunyai kualitas yang bisa
diandalkan oleh para penggunanya (Savero, 2017).
Menurut International Accounting
Standard Board (IASB) kualitas fundamental yang
harus dipunyai oleh informasi yang tersaji pada
laporan keuangan sehingga bermanfaat untuk
pengambilan keputusan ekonomi, yaitu relevance dan
faithful representation. Di samping itu, kualitas
lainnya yang turut dikembangkan dalam kerangka
konseptual tersebut untuk meningkatkan kegunaan
informasi keuangan meliputi comparability,
timeliness, variability dan understandibility (Kieso
et al., 2016).
2.3 Komisaris Independen
Komisaris independen adalah anggota dewan
komisaris yang tidak mempunyai hubungan dengan
dewan direksi, anggota dewan komisaris lain dan
pemegang saham pengendali, serta tidak ada
hubungan bisnis atau hubungan lain yang dapat
mempengaruhi perilaku atau kemampuannya untuk
bertindak secara independen atau menjadi mandiri
untuk kepentingan perusahaan. Dengan
ditetapkannya jumlah komisaris independen dalam
perusahaan minimal 30% dari total komisaris atau
setidaknya 1 (satu) orang akan meningkatkan
efektivitas komisaris independen (Sauqi et al., 2017).
Komisaris independen sebagai anggota
dewan komisaris melakukan pengawasan dan
penilaian kinerja perusahaan secara komprehensif.
Komisaris independen juga diharapkan mampu
menghubungkan asimetri informasi yang timbul di
antara para pemangku kepentingan dan manajemen
perusahaan. Komisaris independen diukur dengan
cara membandingkan jumlah komisaris independen
dengan jumlah total dewan komisaris yang ada di
perusahaan (Machdar & Nurdiniah, 2018).
2.4 Financial Distress
Kondisi yang terjadi sebelum perusahaan
mengalami kebangkrutan atau kondisi keuangan
perusahaan yang tidak baik, tidak sehat atau krisis
disebut sebagai financial distress. Perusahaan yang
mempunyai gejala-gejala awal terjadinya penurunan
pada kondisi laporan keuangan merupakan
perusahaan yang mengalami financial distress.
Financial distress bermula ketika
perusahaan tidak mampu memenuhi jadwal
pembayaran atau ketika proyeksi arus kasnya
menunjukkan kondisi perusahaan akan segera tidak
mampu memenuhi kewajibannya (Indrasari et al.,
2016).
Hal ini dikenal sebagai insolvensi yang wajar,
kemungkinan hanya sementara dan bisa diperbaiki.
Insolvensi yang wajar tersebut hanya menunjukkan
bahwa perusahaan mengalami kekurangan likuiditas.
Perusahaan dapat menggunakan berbagai metode
perbaikan untuk mengatasi kegagalan yang
dialaminya, bergantung pada seberapa besar tingkat
kesulitan keuangan. Apabila tingkat kesulitannya
cukup berat, maka likuiditas mungkin menjadi
alternatif tunggal yang layak. Namun, rehabilitasi bisa
pula menjadi salah satu alternatif sehingga
memberikan keuntungan bagi pemegang saham,
kreditur dan masyarakat.
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang
Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 189
2.5 Kualitas Audit
Keandalan laporan keuangan ditentukan oleh
seberapa tinggi kualitas audit yang dilakukan oleh
auditor sehingga memberikan jaminan bagi para
pengguna laporan keuangan. Kualitas audit
merupakan prosedur yang ditetapkan oleh auditor
untuk menjamin relevansi dan keandalan dari laporan
keuangan kepada anggota organisasi dan publik (Serly
& Helmayunita, 2018).
Beberapa literatur menunjukkan bahwa
tingkat kualitas audit yang baik ditemukan pada
laporan keuangan yang sudah diaudit oleh KAP besar
daripada yang sudah diaudit oleh KAP kecil (Kimeli,
2016).
KAP Big Four mematok tarif jasa audit yang
lebih mahal, serta mempunyai reputasi yang tinggi
berdasarkan dari pengalaman dan spesialisasi industri.
KAP Big Four mempunyai keunggulan yang lebih
baik daripada non-Big Four dalam hal reputasi,
sumber daya dan teknologi audit, serta jumlah klien
yang lebih banyak dan selalu bekerja secara
profesional (Serly & Helmayunita, 2018).
Kualitas audit memungkinkan auditor untuk
mendeteksi dan melaporkan penyimpangan dalam
sistem akuntansi klien mereka. Kemungkinan
tersebut bergantung pada kemampuan teknikal dari
auditor, sementara tindakan melaporkan salah saji
bergantung pada independensi auditor. Kualitas
audit yang tinggi akan menghasilkan laporan
keuangan yang dapat diandalkan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Kualitas audit berhubungan
langsung dengan ukuran besar kecilnya perusahaan
audit, dengan menggunakan proksi jumlah klien yang
dimilikinya.
Perusahaan audit besar mempunyai jumlah
klien yang lebih banyak daripada perusahaan audit
kecil. Mereka akan selalu berusaha untuk
memberikan kualitas audit yang lebih baik daripada
perusahaan audit kecil. Perusahaan audit besar akan
kehilangan reputasi apabila kualitas audit yang
dihasilkannya rendah, dan apabila hal ini terjadi maka
mereka akan kehilangan banyak klien dan menderita
kerugian besar (Puspita & Utama, 2016).
2.6 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori di atas, maka
untuk penelitian ini dapat dikembangkan kerangka
pemikiran seperti terlihat pada Gambar 1.
Sumber: Peneliti, 2021
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang
Hal - 190 Vol. 11 No. 2 Maret 2022
2.7 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang akan dianalisis pada penelitian
ini sebagai berikut:
H1: Komisaris independen berpengaruh terhadap
integritas laporan keuangan.
H2: Kualitas audit berpengaruh terhadap integritas
laporan keuangan.
H3: Financial distress berpengaruh terhadap
integritas laporan keuangan.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dari tahun 2018 sampai dengan tahun
2020. Sampel penelitian ditentukan menggunakan
teknik purposive sampling dengan kriteria-kriteria
sebagai berikut:
1. Perusahaan pertambangan telah terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dari tahun 2018 sampai
dengan tahun 2020.
2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan
yang telah diaudit setiap tahunnya secara rutin.
3. Perusahaan mempunyai kelengkapan data yang
dibutuhkan dalam penelitian.
Berdasarkan kriteria-kriteria sampel
tersebut, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak
39 perusahaan dan data observasi berjumlah 117 data
dimana terdapat 21 data yang dinyatakan outlier
sehingga data yang layak untuk digunakan berjumlah
96 data.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder
yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi.
Sumber data diperoleh dari laporan keuangan tahunan
perusahaan pertambangan yang menjadi
sampel penelitian.
3.3 Definisi Operasional Variabel
Variabel terikat pada penelitian ini adalah
integritas laporan keuangan yang diukur
menggunakan konservatisme metode Givoly & Hayn
(2007) sebagai berikut:
it it
ACC
it
NI CFO
CON
TA
−
=
Keterangan:
CONACC
= Tingkat konservatisme akuntansi
NIit
= Laba sebelum extraordinary items
ditambah dengan depresiasi dari
perusahaan i pada tahun t
CFOit
= Arus kas dari aktivitas operasi
perusahaan i pada tahun t
TAit
= Total aset perusahaan i pada tahun t
Jika laba yang dihasilkan lebih rendah dari
arus kas operasi, hal ini menunjukkan bahwa prinsip
konservatisme telah diterapkan. Givoly dan Hayn
(2007) mempelajari kecenderungan akun akrual
selama beberapa tahun. Jika ada akrual negatif
selama beberapa tahun berturut-turut (laba bersih
lebih kecil dari arus kas operasi), maka konservatisme
sedang diterapkan oleh perusahaan. Hal ini sejalan
dengan prinsip konservatisme bahwa perusahaan
semakin banyak menunda pendapatan yang belum
direalisasi dan membebankan biaya lebih cepat.
Laporan laba rugi konservatif akan menunda
pengakuan pendapatan yang belum direalisasi dan
biaya yang dikeluarkan selama periode tersebut akan
segera dimasukkan ke dalam periode berjalan, dan
bukan cadangan di neraca (biaya ditangguhkan).
Penelitian ini mempunyai tiga variabel
bebas sebagai berikut:
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang
Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 191
1. Komisaris independen diukur dengan rasio
jumlah komisaris independen terhadap jumlah
dewan komisaris perusahaan sebagai berikut:
2. Kualitas audit diukur menggunakan variabel
dummy dimana jika perusahaan menggunakan
jasa audit dari KAP Big Four akan diberi kode
angka 1 (satu) dan Non Big Four akan diberi
kode angka 0 (nol).
3. Financial distress diukur dengan fungsi
diskriminan Z-Score dariAltman dengan formula
sebagai berikut:
Keterangan:
Z = Indeks kebangkrutan
X1 = Modal kerja / Total aset
X2 = Laba ditahan / Total aset
X3 = EBIT / Total aset
X4 = Nilai pasar ekuitas / Total kewajiban
3.4 Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis regresi
linier berganda. Sebelum melakukan analisis regresi
linier berganda, data penelitian terlebih dahulu harus
lolos persyaratan asumsi klasiknya seperti normalitas,
heteroskedastisitas, multikolinieritas dan autokorelasi.
Setelah lolos uji asumsi klasik, maka dapat
dirumuskan persamaan regresi linier kemudian akan
dilakukan pengujian hipotesis penelitian baik parsial
maupun simultan.
4. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1 Uji Normalitas
Menurut Santoso (2015) uji normalitas
bertujuan untuk mengetahui bentuk distribusi data dari
nilai residual pada model regresi apakah berbentuk
distribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada
penelitian ini menggunakan metode Jarque-Bera.
Hasil perhitungan nilai skewness dan kurtosis dapat
dilihat pada Tabel 1.
Berdasarkan Tabel 1 di atas diketahui nilai
skewness sebesar -0,224206 dan nilai kurtosis sebesar
2,272383. JB statistik dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut (Gujarati & Porter,
2010):
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai JB
statistik sebesar 2,921999 lebih kecil dari ÷2
tabel (á
= 0,05; df = 2), yaitu 5,991465 sehingga dapat
disimpulkan bahwa residual telah mempunyai
distribusi normal.
4.2 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Santoso (2015) uji
heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan varians di antara residual
pada pengamatan yang satu dengan lainnya. Uji
heteroskedastisitas di penelitian ini menggunakan
metode grafik. Hasil uji heteroskedastisitas pada
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Tabel 1. Hasil Perhitungan Skewness dan
Kurtosis
Sumber: Output SPSS, 2021
Z = 6,56X1
+ 3,26X2
+ 6,72X3
+ 1,05X4
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang
Hal - 192 Vol. 11 No. 2 Maret 2022
Sumber: Output SPSS, 2021
Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa titik-
titik menyebar secara acak di atas dan di bawah
angka nol pada sumbuY serta tidak membentuk pola
tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa residual
dari model regresi telah bebas dari gejala
heteroskedastisitas.
4.3 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk
mengetahui apakah terdapat korelasi yang tinggi di
antara variabel independen yang ada dalam model
regresi (Santoso, 2015). Uji multikolinieritas pada
penelitian ini menggunakan metode Variance
Inflation Factor (VIF). Hasil pengujian
multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah
ini:
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber: Output SPSS, 2021
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang
Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 193
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa semua
variabel independen mempunyai nilai VIF masih di
bawah 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua
variabel independen dalam model regresi telah bebas
dari gejala multikolinieritas.
4.4 Uji Autokorelasi
Dari Tabel 3 terlihat nilai Durbin-Watson
sebesar 1,194 masih berada di antara -2 dan +2.
Menurut Santoso (2015) nilai Durbin-Watson yang
berada di antara -2 sampai dengan +2 dinyatakan
tidak ada autokorelasi, maka model regresi dari
penelitian ini disimpulkan telah bebas dari gejala
Berdasarkan Tabel 4 di atas, maka
persamaan regresi berganda dapat dirumuskan
sebagai berikut:
CON_ACC = 0,016 + -0,002BOCIndep +
0,009AuditQual + -0,003FinDist
Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi
Menurut Santoso (2015) uji autokorelasi
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi
antara kesalahan penganggu pada periode t dengan
kesalahan penganggu pada periode sebelumnya (t-
1). Uji autokorelasi pada penelitian ini menggunakan
metode Durbin-Watson. Hasil uji autokorelasi dapat
dilihat pada Tabel 3.
autokorelasi.
4.5 Analisis Regresi Berganda
Hasil perhitungan konstanta dan koefisien
regresi dapat dilihat pada Tabel 4.
Persamaan regresi linier berganda di atas
dapat dijelaskan sebagai berikut:
• Konstanta sebesar 0,016 menyatakan bahwa
jika tidak ada komisaris independen, kualitas
audit dan financial distress maka integritas
laporan keuangan sebesar 0,016.
Sumber: Output SPSS, 2021
Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Berganda
Sumber: Output SPSS, 2021
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang
Hal - 194 Vol. 11 No. 2 Maret 2022
• Koefisien regresi -0,002 menyatakan bahwa
setiap penambahan 1 satuan komisaris
independen akan menurunkan integritas laporan
keuangan sebesar 0,002.
• Koefisien regresi sebesar 0,009 menyatakan
bahwa setiap penambahan 1 satuan kualitas
audit akan meningkatkan integritas laporan
keuangan sebesar 0,009.
Dari Tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa nilai
adjusted R square sebesar 0,363 berarti bahwa
36,3%variasidarivariabelintegritaslaporankeuangan
dapat dijelaskan oleh variabel komisaris independen,
kualitas audit dan financial distress, sedangkan
sisanya sebesar 63,7% dijelaskan oleh variabel-
variabel lain yang tidak termasuk ke dalam model
regresi.
4.7 Uji Hipotesis Parsial (Uji t)
Hasil pengujian hipotesis penelitian secara
parsial dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel
x terlihat bahwa variabel komisaris independen
mempunyai thitung
sebesar -3,567 dan sig. 0,001.
Karena nilai thitung
|-3,567| > ttabel
1,986 dan nilai sig
0,001 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
komisaris independen berpengaruh negatif signifikan
terhadap integritas laporan keuangan.
Hal ini berarti semakin banyak jumlah
komisaris independen maka akan mengakibatkan
terjadinya penurunan pada integritas laporan
keuangan.
• Koefisien regresi sebesar -0,003 menyatakan
bahwa setiap penambahan 1 satuan financial
distress akan menurunkan integritas laporan
keuangan sebesar 0,003.
4.6 Koefisien Determinasi (R2
)
Hasil perhitungan koefisien determinasi
dapat dilihat pada Tabel 5.
Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa variabel
kualitas audit mempunyai thitung
sebesar 0,968 dan
sig. 0,335. Karena nilai thitung
0,968 < ttabel
1,986 dan
nilai sig 0,335 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap
integritas laporan keuangan. Hal ini berarti bahwa
kualitas audit tidak menentukan penyusunan laporan
keuangan yang berintegritas.
Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa variabel
financial distress mempunyai thitung
sebesar -5,276
dan sig. 0,000. Karena nilai thitung
|-5,276| > ttabel
1,986
dan nilai sig 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa financial distress berpengaruh negatif
signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Hal
ini berarti bahwa semakin tinggi financial distress
maka akan mengakibatkan terjadinya penurunan pada
integritas laporan keuangan.
4.8 Uji Hipotesis Simultan (Uji F)
Hasil pengujian hipotesis secara simultan
dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 5. Hasil Koefisien Determinasi
Sumber: Output SPSS, 2021
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang
Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 195
Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis Simultan
Sumber: Output SPSS, 2021
Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa Fhitung
bernilai 19,029 yang lebih besar dari Ftabel
2,704 dan
nilai sig. 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa variabel komisaris independen,
kualitas audit dan financial distress secara serempak
berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan
keuangan.
4.9 Pembahasan
4.9.1 Pengaruh Komisaris Independen
Terhadap Integritas Laporan
Keuangan
Hasil pengujian hipotesis secara parsial
menunjukkan bahwa komisaris independen
berpengaruh negatif signifikan terhadap integritas
laporan keuangan. Keberadaan komisaris independen
dinilai kurang efektif untuk mengawasi dan menjamin
penyusunan laporan keuangan yang berintegritas di
perusahaan. Dengan jumlah komisaris independen
yang banyak justru akan menimbulkan konflik dan
perbedaan opini di antara mereka sehingga
berdampak pada menurunnya integritas laporan
keuangan. Hasil penelitian ini mendukung temuan
penelitian yang dilakukan oleh Saksakotama &
Cahyonowati (2014), Indrasari et al. (2016), Savero
(2017) yang menyatakan bahwa komisaris
independen berpengaruh signifikan terhadap integritas
laporan keuangan, namun tidak sejalan dengan hasil
penelitian Istiantoro et al. (2017), Sauqi et al. (2017),
Nurbaiti et al. (2021) yang tidak menemukan adanya
pengaruh yang signifikan antara komisaris
independen terhadap integritas laporan keuangan.
4.9.2 Pengaruh Kualitas Audit Terhadap
Integritas Laporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis secara parsial
menunjukkan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh
signifikan terhadap integritas laporan keuangan.
Dalam praktiknya, semua Kantor Akuntan Publik
(KAP), baik berukuran besar maupun kecil
menggunakan standar yang sama dalam mengaudit
laporan keuangan sesuai Standar ProfesionalAkuntan
Publik (SPAP). Tinggi atau rendahnya integritas
laporan keuangan bergantung pada kinerja manajer
dan KAP. Apabila manajer memberikan laporan
keuangan yang tidak berintegritas kepada KAP Big
Four, maka tidak ada jaminan integritas laporan
keuangannya menjadi langsung tinggi setelah
dilakukan audit. Sedangkan jika KAP menugaskan
auditor yang kurang berpengalaman untuk
menurunkan biaya litigasi dikarenakan mengaudit
laporan keuangan sudah menjadi hal wajar yang
harus dilakukan, maka akan mengakibatkan tidak
tercapainya integritas laporan keuangan yang
diinginkan (Qoyyimah et al., 2015).
Hasil penelitian ini mendukung temuan
penelitian yang dilakukan oleh Puspita & Utama
(2016), Sauqi et al. (2017) yang menyatakan bahwa
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang
Hal - 196 Vol. 11 No. 2 Maret 2022
kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap
integritas laporan keuangan, namun tidak sejalan
dengan hasil penelitian Susiana & Herawaty (2017),
Serly & Helmayunita (2018) yang tidak menemukan
adanya pengaruh yang signifikan antara kualitas
audit terhadap integritas laporan keuangan.
4.9.3 Pengaruh Financial Distress Terhadap
Integritas Laporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis secara parsial
menunjukkan bahwa financial distress berpengaruh
negatif signifikan terhadap integritas laporan
keuangan. Konflik keagenan menyebabkan terjadinya
perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan
manajer sehingga menimbulkan financial distress.
Manajer akan selalu berusaha menurunkan tingkat
konservatisme akuntansi ketika perusahaan sedang
dalam kondisi kesulitan keuangan (financial distress)
yang tinggi karena kondisi tersebut menandakan
manajer memiliki kinerja yang buruk dan jabatannya
menjadi terancam.Ancaman pergantian manajemen
akan mendorong manajer untuk menurunkan tingkat
konservatisme akuntansi sehingga integritas laporan
keuangan menjadi rendah (Haq et al., 2017).
Hasil penelitian ini mendukung temuan
penelitian yang dilakukan oleh Haq et al. (2017), Saad
& Abdillah (2019) yang menyatakan bahwa finan-
cial distress berpengaruh signifikan terhadap
integritas laporan keuangan, namun tidak sejalan
dengan hasil penelitian Indrasari et al. (2016), Nurbaiti
et al. (2021) yang tidak menemukan adanya pengaruh
yang signifikan antara financial distress terhadap
integritas laporan keuangan.
5. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan di atas, maka ada beberapa kesimpulan
yang dapat diambil, yaitu:
1. Komisaris independen berpengaruh negatif
signifikan terhadap integritas laporan keuangan.
2. Kualitas audit tidak berpengaruh signifikan
terhadap integritas laporan keuangan.
3. Financial distress berpengaruh negatif
signifikan terhadap integritas laporan keuangan.
5.2 Saran
1. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk
menambah sampel selain perusahaan sektor
pertambangan, namun bisa diperluas ke
perusahaan-perusahaan di sektor yang berbeda.
Selain itu, periode observasi juga disarankan
untuk mengambil periode yang lebih lama,
seperti 10 tahun atau 15 tahun.
2. Variabel penelitian yang dianalisis disarankan
untuk diperluas lagi, selain komisaris
independen, kualitas audit dan financial
distress yang dapat berpengaruh terhadap
integritas laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Givoly, D., & Hayn, C. 2000, The Changing
Time-Series Properties of Earnings, Cash
Flows and Accruals: Has Financial
Reporting Become More Conservative?,
Journal of Accounting and Economics
29(3), 287-320.
[2] Haq, F. R. G., Suzan, L., & Muslih, M. 2017,
Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan
Financial Distress Terhadap Integritas
Laporan Keuangan, Assets, 7(1), 41-55.
[3] IAI. 2017, Standar Akuntansi Keuangan,
IkatanAkuntansi Indonesia.
[4] Indrasari, A., Yuliandhari, W. S., & Triyanto,
D. N. 2016, Pengaruh Komisaris
Independen, Komite Audit, dan Financial
Distress Terhadap Integritas Laporan
Keuangan, Jurnal Akuntansi, 20(1), 117-
133.
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang
Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 197
[5] Istiantoro, I., Paminto, A., & Ramadhani, H.
2017, Pengaruh Struktur Corporate
Governance Terhadap Integritas Laporan
Keuangan Perusahaan pada Perusahaan
LQ45 yang Terdaftar di BEI, Akuntabel,
14(2), 157-179.
[6] Jensen, C., & Meckling, H. 1976, Theory of
The Firm: Managerial Behavior, Agency
Costs and Ownership Structure, Journal of
Financial Economics, 3(4), 305-360.
[7] Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T.
D. 2016, Intermediete Accounting, Wiley
Publishing.
[8] Kimeli, E. K. 2016, Determinants of Audit
Fees Pricing: Evidence from Nairobi
Securities Exchange (NSE), International
Journal of Research in Business Studies
and Management, 3(1), 23-35.
[9] Machdar, N. M., & Nurdiniah, D. 2018, The
Influence of Reputation of Public
Accounting Firms on The Integrity of
Financial Statements with Corporate
Governance as The Moderating Variable,
Binus Business Review, 9(3), 177-186.
[10] Mahadwartha, P. A. 2003, Predictability
Power of Dividend Policy and Leverage
Policy to Managerial Ownership: An
Agency Theory Perspective, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 18(3), 288-
297.
[11] Mursalim. 2006, Persepsi Dimensi Income
Smoothing Terhadap Motivasi Investor
Dalam Berinvestasi di Bursa Efek Jakarta:
Studi pada Investor di Jawa Tengah dan
D.I.Yogyakarta, Jurnal Maksi, 6(2), 161-
174.
[12] Nurbaiti, A., Lestari, T. U., & Thayeb, N. A.
2021, Pengaruh Corporate Governance,
Financial Distress, dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Integritas Laporan
Keuangan, Jurnal Ilmiah MEA, 5(1), 758-
771.
[13] Panda, B., & Leepsa, N. M. 2017, Agency
Theory: Review of Theory and Evidence on
Problems and Perspectives, Indian Journal
of Corporate Corporate Governance, 10(1),
74-95.
[14] Parinduri, A. Z., Pratiwi, R. K., &
Purwaningtyas, O. I. 2018, Analysis of
Corporate Governance, Leverage and
Company Size on The Integrity of Financial
Statements, Indonesian Management and
Accounting Research, 17(1), 18-35.
[15] Puspita, M. A. P. W., & Utama, I M. K. 2016,
Fee Audit Sebagai Pemoderasi Pengaruh
Kualitas Audit Terhadap Integritas
Laporan Keuangan, E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, 16(3), 1829-1856.
[16] Qoyyimah, S. D., Kholmi, M., & Harventy, G.
2015, Pengaruh Struktur Corporate
Governance, Audit Tenure dan Ukuran
Kantor Akuntan Publik (KAP) Terhadap
Integritas Laporan Keuangan, Jurnal
Reviu Akuntansi dan Keuangan, 5(2), 781-
790.
[17] Saad, B., & Abdillah, A. F. 2019, Analisis
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage,
Audit Tenure, dan Financial Distress
Terhadap Integritas Laporan Keuangan,
Jurnal Manajemen Oikonomia, 15(1), 70-
85.
[18] Saksakotama, P. H., & Cahyonowati, N. 2014,
Determinan Integritas Laporan Keuangan
Perusahaan Manufaktur di Indonesia,
Diponegoro Journal of Accounting, 3(2), 1-
13.
[19] Santoso, Singgih. 2015, Menguasai Statistik
Parametrik: Konsep dan Aplikasi Dengan
SPSS, Elex Media Komputindo.
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang
Hal - 198 Vol. 11 No. 2 Maret 2022
[20] Sauqi, A., Akram, & Pituringsih, E. 2017, The
Effect of Corporate Governance
Mechanisms, Auditor Independence, and
Audit Quality to Integrity of Financial
Statements, International Conference and
Call for Papers, 1456-1475.
[21] Savero, D. O. 2017, Pengaruh Komisaris
Independen, Komite Audit, Kepemilikan
Institusional dan Kepemilikan Manajerial
Terhadap Integritas Laporan Keuangan
(Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2012-2014), JOM Fekon,
4(1), 75-89.
[22] Serly, V., & Helmayunita, N. 2018, The
Correlation of Audit Fee, Audit Quality and
Integrity of Financial Statement, Advances
in Economics, Business and Management
Research, 64, 67-72.
[23] Susiana & Herawaty, A. 2007, Analisis
Pengaruh Independensi, Mekanisme
Corporate Governance dan Kualitas Audit
Terhadap Integritas Laporan Keuangan,
Simposium Nasional Akuntansi X.
Forum Bisnis Dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang
Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 199

More Related Content

What's hot

PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTPEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTEDIS BLOG
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modalIffa Tabahati
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma findira
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian SahamHayy
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiRohantizani
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modalIsu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modalhendragustomi
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2Ratih Anjilni
 
Pembukuan sederhana
Pembukuan sederhanaPembukuan sederhana
Pembukuan sederhanaEdwar Fitri
 
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditPenerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditCecylia Preketeg
 
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaansony4de
 
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...Futurum2
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinyaHutria Angelina Mamentu
 
Audit Program Cash Opname
Audit Program Cash OpnameAudit Program Cash Opname
Audit Program Cash Opnamenazilah_ laila
 

What's hot (20)

PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTPEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modal
 
Siklus pendapatan
Siklus pendapatanSiklus pendapatan
Siklus pendapatan
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma
 
Sumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber PendanaanSumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber Pendanaan
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modalIsu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
Isu isu penelitian akuntansi keuangan dan pasar modal
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
Pembukuan sederhana
Pembukuan sederhanaPembukuan sederhana
Pembukuan sederhana
 
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditPenerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
 
Resiko dan ketidak pastian
Resiko dan ketidak pastianResiko dan ketidak pastian
Resiko dan ketidak pastian
 
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
 
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting  pendekatan certai...
Memasukkan unsur resiko ke dalam analisa capital budgeting pendekatan certai...
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
Harga transfer
Harga transferHarga transfer
Harga transfer
 
Audit Program Cash Opname
Audit Program Cash OpnameAudit Program Cash Opname
Audit Program Cash Opname
 

Similar to Pengaruh Komisaris Independen, Kualitas Audit dan Financial Distress terhadap Integritas Laporan Keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2018-2020

585-Article Text-299w6-1-10-20220108.pdf
585-Article Text-299w6-1-10-20220108.pdf585-Article Text-299w6-1-10-20220108.pdf
585-Article Text-299w6-1-10-20220108.pdfMuhammadRavsanjani
 
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...Trisnadi Wijaya
 
Universitas Telkom Bandung.pdf
Universitas Telkom Bandung.pdfUniversitas Telkom Bandung.pdf
Universitas Telkom Bandung.pdfuchihamaarif
 
Dewi dan Latrini 2016, CH (++), Prof (+-), RA (+-).pdf
Dewi dan Latrini 2016, CH (++), Prof (+-), RA (+-).pdfDewi dan Latrini 2016, CH (++), Prof (+-), RA (+-).pdf
Dewi dan Latrini 2016, CH (++), Prof (+-), RA (+-).pdfBimoKunDwiCahyo
 
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...Trisnadi Wijaya
 
581-205-2704-1-10-20171206.pdf
581-205-2704-1-10-20171206.pdf581-205-2704-1-10-20171206.pdf
581-205-2704-1-10-20171206.pdfEkoPrasetio25
 
Karya ilmiah Bahasa Indonesia
Karya ilmiah Bahasa IndonesiaKarya ilmiah Bahasa Indonesia
Karya ilmiah Bahasa Indonesiarodo ezra
 
Ayudnika dan Yadyana 2018, Size (++ ), Prof (++ ), FL (++).pdf
Ayudnika dan Yadyana 2018, Size (++ ), Prof (++ ), FL (++).pdfAyudnika dan Yadyana 2018, Size (++ ), Prof (++ ), FL (++).pdf
Ayudnika dan Yadyana 2018, Size (++ ), Prof (++ ), FL (++).pdfBimoKunDwiCahyo
 
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)Primart Primart
 
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...Raisa Grace Marella
 
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfWibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfBimoKunDwiCahyo
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switching
Faktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switchingFaktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switching
Faktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switchingTellyTampanawas
 
Sari dan Darmawati 2021, CH(-), FL (++), GCG hanya memperlemah FL.pdf
Sari dan Darmawati 2021, CH(-), FL (++), GCG hanya memperlemah FL.pdfSari dan Darmawati 2021, CH(-), FL (++), GCG hanya memperlemah FL.pdf
Sari dan Darmawati 2021, CH(-), FL (++), GCG hanya memperlemah FL.pdfBimoKunDwiCahyo
 
Analisa informasi keuangan (2)
Analisa informasi keuangan (2)Analisa informasi keuangan (2)
Analisa informasi keuangan (2)Lelys x'Trezz
 
Dampak pendapat auditor pada manajemen laba
Dampak pendapat auditor pada manajemen labaDampak pendapat auditor pada manajemen laba
Dampak pendapat auditor pada manajemen labameli yuliana
 
Cover skripsi silvi
Cover skripsi silviCover skripsi silvi
Cover skripsi silvicuman Aja
 

Similar to Pengaruh Komisaris Independen, Kualitas Audit dan Financial Distress terhadap Integritas Laporan Keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2018-2020 (20)

KORELASI.pdf
KORELASI.pdfKORELASI.pdf
KORELASI.pdf
 
585-Article Text-299w6-1-10-20220108.pdf
585-Article Text-299w6-1-10-20220108.pdf585-Article Text-299w6-1-10-20220108.pdf
585-Article Text-299w6-1-10-20220108.pdf
 
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
 
Universitas Telkom Bandung.pdf
Universitas Telkom Bandung.pdfUniversitas Telkom Bandung.pdf
Universitas Telkom Bandung.pdf
 
Dewi dan Latrini 2016, CH (++), Prof (+-), RA (+-).pdf
Dewi dan Latrini 2016, CH (++), Prof (+-), RA (+-).pdfDewi dan Latrini 2016, CH (++), Prof (+-), RA (+-).pdf
Dewi dan Latrini 2016, CH (++), Prof (+-), RA (+-).pdf
 
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
 
639 3598-1-pb.en.id
639 3598-1-pb.en.id639 3598-1-pb.en.id
639 3598-1-pb.en.id
 
581-205-2704-1-10-20171206.pdf
581-205-2704-1-10-20171206.pdf581-205-2704-1-10-20171206.pdf
581-205-2704-1-10-20171206.pdf
 
Karya ilmiah Bahasa Indonesia
Karya ilmiah Bahasa IndonesiaKarya ilmiah Bahasa Indonesia
Karya ilmiah Bahasa Indonesia
 
Ayudnika dan Yadyana 2018, Size (++ ), Prof (++ ), FL (++).pdf
Ayudnika dan Yadyana 2018, Size (++ ), Prof (++ ), FL (++).pdfAyudnika dan Yadyana 2018, Size (++ ), Prof (++ ), FL (++).pdf
Ayudnika dan Yadyana 2018, Size (++ ), Prof (++ ), FL (++).pdf
 
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
Analisis Faktor2 yg mempengaruhi Kualitas Ausit di BPK RI (simposium)
 
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
 
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfWibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
 
19157 23104-1-sm
19157 23104-1-sm19157 23104-1-sm
19157 23104-1-sm
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switching
Faktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switchingFaktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switching
Faktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switching
 
139 277-1-sm
139 277-1-sm139 277-1-sm
139 277-1-sm
 
Sari dan Darmawati 2021, CH(-), FL (++), GCG hanya memperlemah FL.pdf
Sari dan Darmawati 2021, CH(-), FL (++), GCG hanya memperlemah FL.pdfSari dan Darmawati 2021, CH(-), FL (++), GCG hanya memperlemah FL.pdf
Sari dan Darmawati 2021, CH(-), FL (++), GCG hanya memperlemah FL.pdf
 
Analisa informasi keuangan (2)
Analisa informasi keuangan (2)Analisa informasi keuangan (2)
Analisa informasi keuangan (2)
 
Dampak pendapat auditor pada manajemen laba
Dampak pendapat auditor pada manajemen labaDampak pendapat auditor pada manajemen laba
Dampak pendapat auditor pada manajemen laba
 
Cover skripsi silvi
Cover skripsi silviCover skripsi silvi
Cover skripsi silvi
 

More from Trisnadi Wijaya

Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return SahamPengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return SahamTrisnadi Wijaya
 
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Komparatif dalam Memprediksi Kebangkrutan pada PT. Indofood Sukses M...
Analisis Komparatif dalam Memprediksi Kebangkrutan pada PT. Indofood Sukses M...Analisis Komparatif dalam Memprediksi Kebangkrutan pada PT. Indofood Sukses M...
Analisis Komparatif dalam Memprediksi Kebangkrutan pada PT. Indofood Sukses M...Trisnadi Wijaya
 
Panel Data Regression Analysis on Factors Affecting Firm Value in Manufacturi...
Panel Data Regression Analysis on Factors Affecting Firm Value in Manufacturi...Panel Data Regression Analysis on Factors Affecting Firm Value in Manufacturi...
Panel Data Regression Analysis on Factors Affecting Firm Value in Manufacturi...Trisnadi Wijaya
 

More from Trisnadi Wijaya (20)

Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
 
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
 
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return SahamPengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
 
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
 
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
 
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
 
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
 
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
 
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
 
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
 
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
 
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
 
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
 
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
 
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
 
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
 
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
 
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...
 
Analisis Komparatif dalam Memprediksi Kebangkrutan pada PT. Indofood Sukses M...
Analisis Komparatif dalam Memprediksi Kebangkrutan pada PT. Indofood Sukses M...Analisis Komparatif dalam Memprediksi Kebangkrutan pada PT. Indofood Sukses M...
Analisis Komparatif dalam Memprediksi Kebangkrutan pada PT. Indofood Sukses M...
 
Panel Data Regression Analysis on Factors Affecting Firm Value in Manufacturi...
Panel Data Regression Analysis on Factors Affecting Firm Value in Manufacturi...Panel Data Regression Analysis on Factors Affecting Firm Value in Manufacturi...
Panel Data Regression Analysis on Factors Affecting Firm Value in Manufacturi...
 

Recently uploaded

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 

Recently uploaded (20)

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 

Pengaruh Komisaris Independen, Kualitas Audit dan Financial Distress terhadap Integritas Laporan Keuangan pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2018-2020

  • 1. Pengaruh Komisaris Independen, KualitasAuditDan Financial DistressTerhadap Integritas Laporan Keuangan Pada Perusahaan PertambanganYangTerdaftarDi BEI Tahun 2018-2020 TrisnadiWijaya Program Studi Akuntansi, Universitas Multi Data Palembang E-mail: trisnadi@mdp.ac.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan ingin menganalisis dan memperoleh bukti empiris pengaruh komisaris independen, kualitas audit dan financial distress terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan pertambangan di Indone- sia. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 39 perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI dari tahun 2018 sampai 2020 yang ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Data penelitian dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komisaris independen dan finan- cial distress berpengaruh negatif signifikan terhadap integritas laporan keuangan sedangkan kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Kata kunci: Komisaris Independen, Kualitas Audit, Financial Distress, Integritas Laporan Keuangan Abstract: This research aims to analyze and obtain empirical evidence of the influence of independent commission- ers, audit quality and financial distress on the integrity of financial statements in mining companies in Indonesia. The study sampled 39 mining companies registered with the IDX from 2018 to 2020 which were determined using purposive sampling methods. The research data was analyzed using multiple linear regression analysis. The results showed that independent commissioners and financial distress had a significant negative effect on the integrity of financial statements while audit quality had no significant effect on the integrity of financial statements. Keywords: Independent Commissioner, Audit Quality, Financial Distress, Financial Statement Integrity 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan tahapan pal- ing akhir dari proses akuntansi dan memegang peranan penting dalam mengukur dan mengevaluasi kinerja perusahaan. Perusahaan yang beroperasi di Indonesia, khususnya emiten perlu menyusun laporan keuangan setiap periodenya (Haq et al., 2017). Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2017),laporankeuangandirancanguntukmemberikan informasi tentang arus kas perusahaan, kinerja dan status keuangan, yang membantu para penggunanya dalam pengambilan keputusan ekonomi dan memperlihatkan manajemen sumber daya yang digunakan. Setiap pemangku kepentingan menggunakan laporan keuangan untuk mengambil keputusan, dimana laporan keuangan menunjukkan hasil keputusannya melalui integritas laporan keuangan. Integritas laporan keuangan berarti menyajikan laporan keuangan secara netral dan jujur, tanpa ditutup-tutupi atau disembunyikan. Informasi yang disampaikan benar-benar jelas dan akurat (Parinduri et al., 2018). Integritas laporan keuangan berkaitan erat dengan salah satu karakteristik yang disyaratkan oleh International Financial Reporting Standards (IFRS), yaitu representasi yang setia. Jika informasi keuangan disajikan secara netral dan jujur sehingga mencerminkan keadaan yang sebenarnya, maka informasi tersebut berguna untuk pengambilan keputusan. Kerangka konseptual IFRS menjelaskan Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 185
  • 2. bahwa representasi informasi yang setia harus menyediakan semua informasi yang berguna untuk mengambil keputusan secara lengkap, agar tidak menyesatkan penggunanya. Selain itu, informasi yang mempunyai representasi setia juga harus mengandung esensi netralitas (Haq et al., 2017). Kasus manipulasi data keuangan yang seringkali terjadi membuktikan bahwa laporan keuangan memberikan integritas rendah bagi para penggunanya, sehingga tidak mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Pada tahun 2015 terjadi kasus di perusahaan pertambangan PT Timah Tbk yang diduga melakukan pemalsuan laporan keuangan. Ketua Ikatan Pekerja Timah (IKT) menyatakan laporan keuangan fiktif tersebut disusun untuk menutupi kondisi keuangan perusahaan yang tidak sehat selama tiga tahun terakhir sehingga menimbulkankerugiansebesar59miliarrupiah.Mulai semester I-2015, laporan keuangan PT Timah dimanipulasi sehingga mengakibatkan utang meningkat 100% menjadi Rp 2,3 triliun. Pada tahun 2012, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melakukan manipulasi akuntansi dan mark down laporan keuangan untuk pengembangan BUMI. PT Perusahaan Gas Negara Tbk juga dituding menyelewengkan dana. Pernyataan tersebut diperkuat dengan laporan Indonesia Energy Watch yang menduga dana pembangunan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Lampung pada 2011 disalahgunakan. Berdasarkan fenomena yang terjadi pada PTTimah Tbk, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk telah menimbulkan ketidakpercayaan pengguna laporan keuangan dan mempertanyakan integritas laporan keuangan yang disampaikan. Informasi yang tercantum pada laporan keuangan harus mempunyai integritas yang tinggi agar dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan ekonomi yang tepat. Pengguna laporan keuangan memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor, karena mereka selalu berasumsi bahwa laporan keuangan yang diaudit oleh auditor biasanya berkualitas tinggi dan terjamin kebenarannya. Kualitas audit yang baik juga dapat memungkinkan auditor untuk menemukan kesalahan dalam laporan keuangan sehingga menjamin integritas laporan keuangan dari hasil audit. Kualitas audit yang baik akan meningkatkan integritas laporan keuangan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kualitas audit yang diberikan oleh auditor, maka akan semakin tinggi pula integritas laporan keuangan perusahaan tersebut. Menurut Susiana dan Herawaty (2007) masyarakat sangat membutuhkan independensi auditor dalam menyampaikan opininya yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan. Opini auditor tersebut sangat berpengaruh sekali dalam pengambilan keputusan investasi. Dalam melaksanakan tugasnya, auditor memerlukan kepercayaan dari para pengguna jasanya dengan memberikan kualitas audit yang terbaik. Karena dengan kualitas audit yang baik, auditor akan memiliki banyak klien yang mempercayai dan menggunakan jasanya. Oleh karena itu, Kantor Akuntan Publik (KAP) perlu dinilai sebagai pihak yang kompeten, independen dan berpengaruh oleh para pengguna laporan keuangan dalam menentukan seberapa berharga jasa yang diberikan auditornya. KAP dituntut harus memiliki profesionalisme yang tinggi sebagai penyedia jasa dalam menilai kualitas audit. Hasil penelitian Puspita & Utama (2016), Sauqi et al. (2017) menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan, namun berbeda dengan hasil penelitian Susiana & Herawaty (2017), Serly & Helmayunita (2018) yang tidak menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan. Untuk memperoleh informasi akuntansi yang lebih andal dan berintegritas tinggi, maka corporate governance yang terstruktur dan terorganisasi dengan baik perlu diterapkan melalui konsep Good Corporate Governance sebagai bentuk pengawasan untuk mencegah pihak manajemen melakukan tindakan fraud (Istiantoro et al, 2017). Komisaris independen berperan penting dalam mengawasi Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang Hal - 186 Vol. 11 No. 2 Maret 2022
  • 3. corporate governance agar tersusun laporan keuangan yang berintegritas. Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris dari eksternal perusahaan yang telah memenuhi persyaratan untuk diangkat sebagai komisaris independen. Komisaris independen dapat menjadi penyeimbang dalam proses pengambilan keputusan, terutama untuk melindungi pemegang saham minoritas dan pemangku kepentingan lainnya. Efektivitas komisaris independen terlihat dari fungsi pengawasan yang dijalankannya dan tingginya integritas laporan keuangan yang dihasilkan. Hasil penelitian Saksakotama & Cahyonowati (2014), Indrasari et al. (2016), Savero (2017) menyatakan bahwa komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan, namun berbeda dengan hasil penelitian Istiantoro et al. (2017), Sauqi et al. (2017), Nurbaiti et al. (2021) yang tidak menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara komisaris independen terhadap integritas laporan keuangan. Selain mekanisme corporate governance, financial distress menjadi salah satu penyebab untuk meningkatkan integritas laporan keuangan. Financial distress adalah suatu keadaan dimana perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan. Apabila perusahaan gagal memenuhi kewajiban keuangannya, maka perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan. Pada perusahaan dengan tingkat kesulitan keuangan yang tinggi, manajer cenderung menurunkan tingkat konservatisme akuntansi, karena kondisi tersebut mengindikasikan kinerja manajemen yang buruk dan akan menyebabkan pergantian manajemen sehingga integritas laporan keuangan ditingkatkan oleh perusahaan. Dalam keadaan keuangan yang bermasalah, manajer cenderung menggunakan konservatisme akuntansi untuk mengurangi konflik antara investor dan kreditur. Konservatisme adalah prinsip kehati-hatian sehingga adanya kesulitan keuangan mendorong perusahaan untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi lingkungan yang tidak pasti. Oleh karena itu, semakin tinggi financial distress perusahaan maka semakin besar pula dorongan manajer untuk meningkatkan tingkat konservatisme akuntansi. Hasil penelitian Haq et al. (2017), Saad &Abdillah (2019) menyatakan bahwa financial distress berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan, namun berbeda dengan hasil penelitian Indrasari et al. (2016), Nurbaiti et al. (2021) yang tidak menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara financial distress terhadap integritas laporan keuangan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh komisaris independen, kualitas audit dan financial distress terhadap integritas laporan keuangan? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui pengaruh komisaris independen, kualitas audit dan financial distress terhadap integritas laporan keuangan. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan membahas masalah perusahaan yang timbul dari pemisahan pemilik dan manajer, dan kemudian berfokus pada bagaimana mengurangi masalah tersebut. Teori keagenan berguna bagi perusahaan ketika menerapkan berbagai mekanisme tata kelola untuk mengontrol perilaku agen (Panda & Leepsa, 2017). Teori agensi dikembangkan oleh Jensen dan Meckling (1976). Dalam teorinya, pemegang saham sebagai prinsipal berharap agar manajer sebagai agen bertindak sesuai kepentingan pemegang saham, kemudian mereka mendelegasikan wewenang mereka kepada manajer. Manajemen harus diberikan kompensasi dan diawasi agar fungsinya bisa berjalan Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 187
  • 4. dengan baik. Pengawasan manajer tersebut akan menimbulkan biaya agensi. Pada saat minat para manajer sudah tidak selaras dengan para pemilik dan mengambil keputusan yang akan mengurangi kekayaan pemegang saham disinilah timbul biaya agensi (Panda & Leepsa, 2017). Teori keagenan dapat dilihat sebagai versi dari teori permainan (Mursalim, 2003), yang menciptakan model kontrak antara dua orang atau lebih (pihak), di mana satu pihak disebut agen dan pihak lain disebut prinsipal. Prinsipal mendelegasikan tanggung jawab pengambilan keputusan kepada agen, atau dengan kata lain prinsipal mempercayakan agen untuk melakukan tugas-tugas tertentu sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati. Kekuasaan dan tanggung jawab agen dan prinsipal harus diatur dalam kontrak kerja agar kedua belah pihak mencapai kesepakatan. Kontrak kerja yang dimaksud adalah kontrak kerja antara pemilik modal dengan pengelola perusahaan. Pemilik atau penanam modal disebut sebagaiprinsipal,sedangkanpengeloladisebutsebagai agen. Agen dan prinsipal berharap untuk menggunakan informasi yang mereka miliki sehingga dapat memaksimalkan utilitas mereka masing-masing. Akan tetapi, informasi lebih banyak diketahui oleh agen daripada prinsipal sehingga mengakibatkan terjadinya asimetri informasi. Manajer sebagai pihak yang memiliki lebih banyak informasi akan cenderung mengambil tindakan sesuai dengan keinginan dan kepentingan mereka untuk memaksimalkan utilitasnya. Karena investor sebagai pemilik modal hanya mengetahui sedikit informasi, maka mereka sulit mengendalikan secara efektif semua tindakan yang diambil oleh manajer. Menurut Jensen & Meckling (1976) konflik keagenan disebabkan oleh pemisahan kepemilikan dan kontrol dalam perusahaan. Pemegang saham eksternal akan mengawasi manajemen untuk mencegah perilaku yang mengarah pada kepentingan pribadi. Pemilik hutang, pemegang saham, dan manajer merupakan pihak-pihak yang berbeda dalam minat dan perspektif tentang nilai perusahaan. Pemegang saham cenderung berusaha untuk memaksimalkan saham mereka sehingga menekan manajer agar bertindak demi kepentingan mereka. Pada saat yang sama, pemilik utang berusaha untuk melindungi dana yang mereka investasikan di perusahaan melalui perjanjian dan kebijakan regulasi yang ketat (Mahadwartha, 2003). Integritas laporan keuangan berkaitan dengan teori keagenan. Teori keagenan menunjukkan bahwa jika pemilik dipisahkan dari manajer sebagai agen ketika menjalankan perusahaan, masalah keagenan akan muncul karena masing-masing pihak akan berusaha untuk memaksimalkan fungsi utilitasnya. Dengan mengimplementasikan corporate governance maka masalah agensi akan bisa dikurangi dan integritas laporan keuangan bisa ditingkatkan sehingga laporan keuangan tidak hanya menguntungkan bagi pihak perusahaan, namun juga bagi pengguna eksternal dalam pengambilan keputusan (Saksakotama & Cahyonowati, 2014). 2.2 Integritas Laporan Keuangan Laporan keuangan sudah menjadi bagian yang terpenting untuk membangun kelangsungan perusahaan. Manajemen perusahaan perlu menghasilkan laporan keuangan yang berintegritas mengingat pentingnya fungsi laporan keuangan. Integritas berarti netralitas dan kejujuran, dikatakan bahwa orang yang memiliki integritas tinggi akan memperlakukan fakta apa adanya dan menyajikannya apa adanya (IAI, 2017). Menurut Savero (2017) integritas adalah refleksi dari kejujuran yang menjadi landasan utama perilaku sehingga harus dimiliki agar dapat menjamin pengambilan keputusan yang bebas dari konflik kepentingan dan mengutamakan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi. Untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar pengguna laporan keuangan, informasi yang disajikan pada laporan keuangan haruslah andal. Informasi dikatakan andal apabila tidak menyesatkan, tidak terdapat kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai informasi yang jujur dan tersaji secara wajar. Di samping itu, informasi dalam laporan Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang Hal - 188 Vol. 11 No. 2 Maret 2022
  • 5. keuangan bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menghasilkan keputusan ekonomi oleh para penggunanya apabila informasi yang tersaji di dalamnya telah memenuhi karakteristik kualitatif informasi akuntansi (Savero, 2017). Integritas laporan keuangan dapat diartikan sebagai laporan keuangan yang menyajikan kondisi perusahaan dengan sesungguhnya, tanpa ada yang disembunyikan atau ditutup-tutupi. Seorang auditor memiliki peluang besar untuk dituntut apabila melakukan audit pada laporan keuangan yang tidak berintegritas. Sebuah laporan keuangan yang tidak berintegritas bisa saja berupa laporan keuangan yang overstate sehingga sangat merugikan bagi para penggunanya. Laporan keuangan yang berintegritas harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum (PABU) dan memenuhi kualitas yang reliabel. Reliabel di sini berarti bahwa informasi yang tersaji pada laporan keuangan mempunyai kualitas yang bisa diandalkan oleh para penggunanya (Savero, 2017). Menurut International Accounting Standard Board (IASB) kualitas fundamental yang harus dipunyai oleh informasi yang tersaji pada laporan keuangan sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi, yaitu relevance dan faithful representation. Di samping itu, kualitas lainnya yang turut dikembangkan dalam kerangka konseptual tersebut untuk meningkatkan kegunaan informasi keuangan meliputi comparability, timeliness, variability dan understandibility (Kieso et al., 2016). 2.3 Komisaris Independen Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak mempunyai hubungan dengan dewan direksi, anggota dewan komisaris lain dan pemegang saham pengendali, serta tidak ada hubungan bisnis atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi perilaku atau kemampuannya untuk bertindak secara independen atau menjadi mandiri untuk kepentingan perusahaan. Dengan ditetapkannya jumlah komisaris independen dalam perusahaan minimal 30% dari total komisaris atau setidaknya 1 (satu) orang akan meningkatkan efektivitas komisaris independen (Sauqi et al., 2017). Komisaris independen sebagai anggota dewan komisaris melakukan pengawasan dan penilaian kinerja perusahaan secara komprehensif. Komisaris independen juga diharapkan mampu menghubungkan asimetri informasi yang timbul di antara para pemangku kepentingan dan manajemen perusahaan. Komisaris independen diukur dengan cara membandingkan jumlah komisaris independen dengan jumlah total dewan komisaris yang ada di perusahaan (Machdar & Nurdiniah, 2018). 2.4 Financial Distress Kondisi yang terjadi sebelum perusahaan mengalami kebangkrutan atau kondisi keuangan perusahaan yang tidak baik, tidak sehat atau krisis disebut sebagai financial distress. Perusahaan yang mempunyai gejala-gejala awal terjadinya penurunan pada kondisi laporan keuangan merupakan perusahaan yang mengalami financial distress. Financial distress bermula ketika perusahaan tidak mampu memenuhi jadwal pembayaran atau ketika proyeksi arus kasnya menunjukkan kondisi perusahaan akan segera tidak mampu memenuhi kewajibannya (Indrasari et al., 2016). Hal ini dikenal sebagai insolvensi yang wajar, kemungkinan hanya sementara dan bisa diperbaiki. Insolvensi yang wajar tersebut hanya menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kekurangan likuiditas. Perusahaan dapat menggunakan berbagai metode perbaikan untuk mengatasi kegagalan yang dialaminya, bergantung pada seberapa besar tingkat kesulitan keuangan. Apabila tingkat kesulitannya cukup berat, maka likuiditas mungkin menjadi alternatif tunggal yang layak. Namun, rehabilitasi bisa pula menjadi salah satu alternatif sehingga memberikan keuntungan bagi pemegang saham, kreditur dan masyarakat. Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 189
  • 6. 2.5 Kualitas Audit Keandalan laporan keuangan ditentukan oleh seberapa tinggi kualitas audit yang dilakukan oleh auditor sehingga memberikan jaminan bagi para pengguna laporan keuangan. Kualitas audit merupakan prosedur yang ditetapkan oleh auditor untuk menjamin relevansi dan keandalan dari laporan keuangan kepada anggota organisasi dan publik (Serly & Helmayunita, 2018). Beberapa literatur menunjukkan bahwa tingkat kualitas audit yang baik ditemukan pada laporan keuangan yang sudah diaudit oleh KAP besar daripada yang sudah diaudit oleh KAP kecil (Kimeli, 2016). KAP Big Four mematok tarif jasa audit yang lebih mahal, serta mempunyai reputasi yang tinggi berdasarkan dari pengalaman dan spesialisasi industri. KAP Big Four mempunyai keunggulan yang lebih baik daripada non-Big Four dalam hal reputasi, sumber daya dan teknologi audit, serta jumlah klien yang lebih banyak dan selalu bekerja secara profesional (Serly & Helmayunita, 2018). Kualitas audit memungkinkan auditor untuk mendeteksi dan melaporkan penyimpangan dalam sistem akuntansi klien mereka. Kemungkinan tersebut bergantung pada kemampuan teknikal dari auditor, sementara tindakan melaporkan salah saji bergantung pada independensi auditor. Kualitas audit yang tinggi akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Kualitas audit berhubungan langsung dengan ukuran besar kecilnya perusahaan audit, dengan menggunakan proksi jumlah klien yang dimilikinya. Perusahaan audit besar mempunyai jumlah klien yang lebih banyak daripada perusahaan audit kecil. Mereka akan selalu berusaha untuk memberikan kualitas audit yang lebih baik daripada perusahaan audit kecil. Perusahaan audit besar akan kehilangan reputasi apabila kualitas audit yang dihasilkannya rendah, dan apabila hal ini terjadi maka mereka akan kehilangan banyak klien dan menderita kerugian besar (Puspita & Utama, 2016). 2.6 Kerangka Pemikiran Berdasarkan landasan teori di atas, maka untuk penelitian ini dapat dikembangkan kerangka pemikiran seperti terlihat pada Gambar 1. Sumber: Peneliti, 2021 Gambar 1. Kerangka Pemikiran Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang Hal - 190 Vol. 11 No. 2 Maret 2022
  • 7. 2.7 Hipotesis Penelitian Hipotesis yang akan dianalisis pada penelitian ini sebagai berikut: H1: Komisaris independen berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. H2: Kualitas audit berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. H3: Financial distress berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. 3. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020. Sampel penelitian ditentukan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan pertambangan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020. 2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit setiap tahunnya secara rutin. 3. Perusahaan mempunyai kelengkapan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Berdasarkan kriteria-kriteria sampel tersebut, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 39 perusahaan dan data observasi berjumlah 117 data dimana terdapat 21 data yang dinyatakan outlier sehingga data yang layak untuk digunakan berjumlah 96 data. 3.2 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. Sumber data diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan pertambangan yang menjadi sampel penelitian. 3.3 Definisi Operasional Variabel Variabel terikat pada penelitian ini adalah integritas laporan keuangan yang diukur menggunakan konservatisme metode Givoly & Hayn (2007) sebagai berikut: it it ACC it NI CFO CON TA − = Keterangan: CONACC = Tingkat konservatisme akuntansi NIit = Laba sebelum extraordinary items ditambah dengan depresiasi dari perusahaan i pada tahun t CFOit = Arus kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada tahun t TAit = Total aset perusahaan i pada tahun t Jika laba yang dihasilkan lebih rendah dari arus kas operasi, hal ini menunjukkan bahwa prinsip konservatisme telah diterapkan. Givoly dan Hayn (2007) mempelajari kecenderungan akun akrual selama beberapa tahun. Jika ada akrual negatif selama beberapa tahun berturut-turut (laba bersih lebih kecil dari arus kas operasi), maka konservatisme sedang diterapkan oleh perusahaan. Hal ini sejalan dengan prinsip konservatisme bahwa perusahaan semakin banyak menunda pendapatan yang belum direalisasi dan membebankan biaya lebih cepat. Laporan laba rugi konservatif akan menunda pengakuan pendapatan yang belum direalisasi dan biaya yang dikeluarkan selama periode tersebut akan segera dimasukkan ke dalam periode berjalan, dan bukan cadangan di neraca (biaya ditangguhkan). Penelitian ini mempunyai tiga variabel bebas sebagai berikut: Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 191
  • 8. 1. Komisaris independen diukur dengan rasio jumlah komisaris independen terhadap jumlah dewan komisaris perusahaan sebagai berikut: 2. Kualitas audit diukur menggunakan variabel dummy dimana jika perusahaan menggunakan jasa audit dari KAP Big Four akan diberi kode angka 1 (satu) dan Non Big Four akan diberi kode angka 0 (nol). 3. Financial distress diukur dengan fungsi diskriminan Z-Score dariAltman dengan formula sebagai berikut: Keterangan: Z = Indeks kebangkrutan X1 = Modal kerja / Total aset X2 = Laba ditahan / Total aset X3 = EBIT / Total aset X4 = Nilai pasar ekuitas / Total kewajiban 3.4 Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda, data penelitian terlebih dahulu harus lolos persyaratan asumsi klasiknya seperti normalitas, heteroskedastisitas, multikolinieritas dan autokorelasi. Setelah lolos uji asumsi klasik, maka dapat dirumuskan persamaan regresi linier kemudian akan dilakukan pengujian hipotesis penelitian baik parsial maupun simultan. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Normalitas Menurut Santoso (2015) uji normalitas bertujuan untuk mengetahui bentuk distribusi data dari nilai residual pada model regresi apakah berbentuk distribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metode Jarque-Bera. Hasil perhitungan nilai skewness dan kurtosis dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 di atas diketahui nilai skewness sebesar -0,224206 dan nilai kurtosis sebesar 2,272383. JB statistik dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut (Gujarati & Porter, 2010): Dari hasil perhitungan diperoleh nilai JB statistik sebesar 2,921999 lebih kecil dari ÷2 tabel (á = 0,05; df = 2), yaitu 5,991465 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual telah mempunyai distribusi normal. 4.2 Uji Heteroskedastisitas Menurut Santoso (2015) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan varians di antara residual pada pengamatan yang satu dengan lainnya. Uji heteroskedastisitas di penelitian ini menggunakan metode grafik. Hasil uji heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2. Tabel 1. Hasil Perhitungan Skewness dan Kurtosis Sumber: Output SPSS, 2021 Z = 6,56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4 Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang Hal - 192 Vol. 11 No. 2 Maret 2022
  • 9. Sumber: Output SPSS, 2021 Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa titik- titik menyebar secara acak di atas dan di bawah angka nol pada sumbuY serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa residual dari model regresi telah bebas dari gejala heteroskedastisitas. 4.3 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang tinggi di antara variabel independen yang ada dalam model regresi (Santoso, 2015). Uji multikolinieritas pada penelitian ini menggunakan metode Variance Inflation Factor (VIF). Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini: Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas Sumber: Output SPSS, 2021 Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 193
  • 10. Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa semua variabel independen mempunyai nilai VIF masih di bawah 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen dalam model regresi telah bebas dari gejala multikolinieritas. 4.4 Uji Autokorelasi Dari Tabel 3 terlihat nilai Durbin-Watson sebesar 1,194 masih berada di antara -2 dan +2. Menurut Santoso (2015) nilai Durbin-Watson yang berada di antara -2 sampai dengan +2 dinyatakan tidak ada autokorelasi, maka model regresi dari penelitian ini disimpulkan telah bebas dari gejala Berdasarkan Tabel 4 di atas, maka persamaan regresi berganda dapat dirumuskan sebagai berikut: CON_ACC = 0,016 + -0,002BOCIndep + 0,009AuditQual + -0,003FinDist Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi Menurut Santoso (2015) uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode sebelumnya (t- 1). Uji autokorelasi pada penelitian ini menggunakan metode Durbin-Watson. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 3. autokorelasi. 4.5 Analisis Regresi Berganda Hasil perhitungan konstanta dan koefisien regresi dapat dilihat pada Tabel 4. Persamaan regresi linier berganda di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: • Konstanta sebesar 0,016 menyatakan bahwa jika tidak ada komisaris independen, kualitas audit dan financial distress maka integritas laporan keuangan sebesar 0,016. Sumber: Output SPSS, 2021 Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Berganda Sumber: Output SPSS, 2021 Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang Hal - 194 Vol. 11 No. 2 Maret 2022
  • 11. • Koefisien regresi -0,002 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan komisaris independen akan menurunkan integritas laporan keuangan sebesar 0,002. • Koefisien regresi sebesar 0,009 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan kualitas audit akan meningkatkan integritas laporan keuangan sebesar 0,009. Dari Tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,363 berarti bahwa 36,3%variasidarivariabelintegritaslaporankeuangan dapat dijelaskan oleh variabel komisaris independen, kualitas audit dan financial distress, sedangkan sisanya sebesar 63,7% dijelaskan oleh variabel- variabel lain yang tidak termasuk ke dalam model regresi. 4.7 Uji Hipotesis Parsial (Uji t) Hasil pengujian hipotesis penelitian secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel x terlihat bahwa variabel komisaris independen mempunyai thitung sebesar -3,567 dan sig. 0,001. Karena nilai thitung |-3,567| > ttabel 1,986 dan nilai sig 0,001 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa komisaris independen berpengaruh negatif signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Hal ini berarti semakin banyak jumlah komisaris independen maka akan mengakibatkan terjadinya penurunan pada integritas laporan keuangan. • Koefisien regresi sebesar -0,003 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan financial distress akan menurunkan integritas laporan keuangan sebesar 0,003. 4.6 Koefisien Determinasi (R2 ) Hasil perhitungan koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 5. Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa variabel kualitas audit mempunyai thitung sebesar 0,968 dan sig. 0,335. Karena nilai thitung 0,968 < ttabel 1,986 dan nilai sig 0,335 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Hal ini berarti bahwa kualitas audit tidak menentukan penyusunan laporan keuangan yang berintegritas. Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa variabel financial distress mempunyai thitung sebesar -5,276 dan sig. 0,000. Karena nilai thitung |-5,276| > ttabel 1,986 dan nilai sig 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa financial distress berpengaruh negatif signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi financial distress maka akan mengakibatkan terjadinya penurunan pada integritas laporan keuangan. 4.8 Uji Hipotesis Simultan (Uji F) Hasil pengujian hipotesis secara simultan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 5. Hasil Koefisien Determinasi Sumber: Output SPSS, 2021 Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 195
  • 12. Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis Simultan Sumber: Output SPSS, 2021 Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa Fhitung bernilai 19,029 yang lebih besar dari Ftabel 2,704 dan nilai sig. 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel komisaris independen, kualitas audit dan financial distress secara serempak berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 4.9 Pembahasan 4.9.1 Pengaruh Komisaris Independen Terhadap Integritas Laporan Keuangan Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa komisaris independen berpengaruh negatif signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Keberadaan komisaris independen dinilai kurang efektif untuk mengawasi dan menjamin penyusunan laporan keuangan yang berintegritas di perusahaan. Dengan jumlah komisaris independen yang banyak justru akan menimbulkan konflik dan perbedaan opini di antara mereka sehingga berdampak pada menurunnya integritas laporan keuangan. Hasil penelitian ini mendukung temuan penelitian yang dilakukan oleh Saksakotama & Cahyonowati (2014), Indrasari et al. (2016), Savero (2017) yang menyatakan bahwa komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan, namun tidak sejalan dengan hasil penelitian Istiantoro et al. (2017), Sauqi et al. (2017), Nurbaiti et al. (2021) yang tidak menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara komisaris independen terhadap integritas laporan keuangan. 4.9.2 Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Dalam praktiknya, semua Kantor Akuntan Publik (KAP), baik berukuran besar maupun kecil menggunakan standar yang sama dalam mengaudit laporan keuangan sesuai Standar ProfesionalAkuntan Publik (SPAP). Tinggi atau rendahnya integritas laporan keuangan bergantung pada kinerja manajer dan KAP. Apabila manajer memberikan laporan keuangan yang tidak berintegritas kepada KAP Big Four, maka tidak ada jaminan integritas laporan keuangannya menjadi langsung tinggi setelah dilakukan audit. Sedangkan jika KAP menugaskan auditor yang kurang berpengalaman untuk menurunkan biaya litigasi dikarenakan mengaudit laporan keuangan sudah menjadi hal wajar yang harus dilakukan, maka akan mengakibatkan tidak tercapainya integritas laporan keuangan yang diinginkan (Qoyyimah et al., 2015). Hasil penelitian ini mendukung temuan penelitian yang dilakukan oleh Puspita & Utama (2016), Sauqi et al. (2017) yang menyatakan bahwa Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang Hal - 196 Vol. 11 No. 2 Maret 2022
  • 13. kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan, namun tidak sejalan dengan hasil penelitian Susiana & Herawaty (2017), Serly & Helmayunita (2018) yang tidak menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan. 4.9.3 Pengaruh Financial Distress Terhadap Integritas Laporan Keuangan Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa financial distress berpengaruh negatif signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Konflik keagenan menyebabkan terjadinya perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan manajer sehingga menimbulkan financial distress. Manajer akan selalu berusaha menurunkan tingkat konservatisme akuntansi ketika perusahaan sedang dalam kondisi kesulitan keuangan (financial distress) yang tinggi karena kondisi tersebut menandakan manajer memiliki kinerja yang buruk dan jabatannya menjadi terancam.Ancaman pergantian manajemen akan mendorong manajer untuk menurunkan tingkat konservatisme akuntansi sehingga integritas laporan keuangan menjadi rendah (Haq et al., 2017). Hasil penelitian ini mendukung temuan penelitian yang dilakukan oleh Haq et al. (2017), Saad & Abdillah (2019) yang menyatakan bahwa finan- cial distress berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan, namun tidak sejalan dengan hasil penelitian Indrasari et al. (2016), Nurbaiti et al. (2021) yang tidak menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara financial distress terhadap integritas laporan keuangan. 5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil, yaitu: 1. Komisaris independen berpengaruh negatif signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 2. Kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 3. Financial distress berpengaruh negatif signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 5.2 Saran 1. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah sampel selain perusahaan sektor pertambangan, namun bisa diperluas ke perusahaan-perusahaan di sektor yang berbeda. Selain itu, periode observasi juga disarankan untuk mengambil periode yang lebih lama, seperti 10 tahun atau 15 tahun. 2. Variabel penelitian yang dianalisis disarankan untuk diperluas lagi, selain komisaris independen, kualitas audit dan financial distress yang dapat berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. DAFTAR PUSTAKA [1] Givoly, D., & Hayn, C. 2000, The Changing Time-Series Properties of Earnings, Cash Flows and Accruals: Has Financial Reporting Become More Conservative?, Journal of Accounting and Economics 29(3), 287-320. [2] Haq, F. R. G., Suzan, L., & Muslih, M. 2017, Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Financial Distress Terhadap Integritas Laporan Keuangan, Assets, 7(1), 41-55. [3] IAI. 2017, Standar Akuntansi Keuangan, IkatanAkuntansi Indonesia. [4] Indrasari, A., Yuliandhari, W. S., & Triyanto, D. N. 2016, Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Financial Distress Terhadap Integritas Laporan Keuangan, Jurnal Akuntansi, 20(1), 117- 133. Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 197
  • 14. [5] Istiantoro, I., Paminto, A., & Ramadhani, H. 2017, Pengaruh Struktur Corporate Governance Terhadap Integritas Laporan Keuangan Perusahaan pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di BEI, Akuntabel, 14(2), 157-179. [6] Jensen, C., & Meckling, H. 1976, Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure, Journal of Financial Economics, 3(4), 305-360. [7] Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. 2016, Intermediete Accounting, Wiley Publishing. [8] Kimeli, E. K. 2016, Determinants of Audit Fees Pricing: Evidence from Nairobi Securities Exchange (NSE), International Journal of Research in Business Studies and Management, 3(1), 23-35. [9] Machdar, N. M., & Nurdiniah, D. 2018, The Influence of Reputation of Public Accounting Firms on The Integrity of Financial Statements with Corporate Governance as The Moderating Variable, Binus Business Review, 9(3), 177-186. [10] Mahadwartha, P. A. 2003, Predictability Power of Dividend Policy and Leverage Policy to Managerial Ownership: An Agency Theory Perspective, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 18(3), 288- 297. [11] Mursalim. 2006, Persepsi Dimensi Income Smoothing Terhadap Motivasi Investor Dalam Berinvestasi di Bursa Efek Jakarta: Studi pada Investor di Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta, Jurnal Maksi, 6(2), 161- 174. [12] Nurbaiti, A., Lestari, T. U., & Thayeb, N. A. 2021, Pengaruh Corporate Governance, Financial Distress, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Integritas Laporan Keuangan, Jurnal Ilmiah MEA, 5(1), 758- 771. [13] Panda, B., & Leepsa, N. M. 2017, Agency Theory: Review of Theory and Evidence on Problems and Perspectives, Indian Journal of Corporate Corporate Governance, 10(1), 74-95. [14] Parinduri, A. Z., Pratiwi, R. K., & Purwaningtyas, O. I. 2018, Analysis of Corporate Governance, Leverage and Company Size on The Integrity of Financial Statements, Indonesian Management and Accounting Research, 17(1), 18-35. [15] Puspita, M. A. P. W., & Utama, I M. K. 2016, Fee Audit Sebagai Pemoderasi Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 16(3), 1829-1856. [16] Qoyyimah, S. D., Kholmi, M., & Harventy, G. 2015, Pengaruh Struktur Corporate Governance, Audit Tenure dan Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) Terhadap Integritas Laporan Keuangan, Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan, 5(2), 781- 790. [17] Saad, B., & Abdillah, A. F. 2019, Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Audit Tenure, dan Financial Distress Terhadap Integritas Laporan Keuangan, Jurnal Manajemen Oikonomia, 15(1), 70- 85. [18] Saksakotama, P. H., & Cahyonowati, N. 2014, Determinan Integritas Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Indonesia, Diponegoro Journal of Accounting, 3(2), 1- 13. [19] Santoso, Singgih. 2015, Menguasai Statistik Parametrik: Konsep dan Aplikasi Dengan SPSS, Elex Media Komputindo. Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang Hal - 198 Vol. 11 No. 2 Maret 2022
  • 15. [20] Sauqi, A., Akram, & Pituringsih, E. 2017, The Effect of Corporate Governance Mechanisms, Auditor Independence, and Audit Quality to Integrity of Financial Statements, International Conference and Call for Papers, 1456-1475. [21] Savero, D. O. 2017, Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014), JOM Fekon, 4(1), 75-89. [22] Serly, V., & Helmayunita, N. 2018, The Correlation of Audit Fee, Audit Quality and Integrity of Financial Statement, Advances in Economics, Business and Management Research, 64, 67-72. [23] Susiana & Herawaty, A. 2007, Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan, Simposium Nasional Akuntansi X. Forum Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis Universitas Multi Data Palembang Vol. 11 No. 2 Maret 2022 Hal - 199