Pengaruh Green Accounting, Firm Size, dan Board Size Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure

1. PENGARUH GREEN ACCOUNTING, FIRM SIZE,
DAN BOARD SIZE TERHADAP CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE
(Studi Pada Perusahaan Sektor Konsumen
Primer yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2021-2022)
Mumtaz Jiddan
(1402192301)
Dr. Dini Wahjoe Hapsari,
S.E., M.Si., Ak., CA
Annisa Nurbaiti,
S.E., M.Si.
Wahdan Arum Inawati,
S.E., M.Ak.
Dosen Pembimbing Dosen Penguji 1 Dosen Penguji 2

2. Pendahuluan

3. Latar Belakang
Lingkungan merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam
menjalankan aktivitas operasional, hal ini dikarenakan kegiatan operasional perusahaan menjadi
salah satu penyebab rusaknya lingkungan. Oleh karena itu, corporate social responsibility
disclosure diperlukan oleh perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak yang
berkepentingan, serta menunjukkan sikap tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
masyarakat dan lingkungan.
Pada penelitian ini, perusahaan sektor konsumen primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2021-2022 dipilih menjadi objek penelitian karena sektor tersebut memiliki tingkat nilai
realisasi investasi tertinggi dibandingkan sektor lainnya. Realisasi Investasi adalah aktivitas
menempatkan modal baik berupa uang atau aset berharga lainnya ke dalam suatu benda,
lembaga, atau suatu pihak dengan harapan pemodal atau investor kelak akan mendapatkan
keuntungan setelah kurun waktu tertentu (Rezeki, 2022).

4. National Single Window for Investment
telah menetapkan beberapa sektor
yang dapat kita lihat data realisasi
investasinya. Dari Gambar di samping
didapat bahwa sektor konsumen primer
memiliki jumlah tingkat realisasi
investasi tertinggi daripada sektor-
sektor lainnya, dengan total nilai
realisasi investasi sebesar
Rp173.983.919.000.000 (seratus tujuh
puluh tiga triliun sembilan ratus
delapan puluh tiga miliar sembilan
ratus sembilan belas juta rupiah)
selama periode 2021-2022.

5. Latar Belakang
Kerusakan lingkungan menjadi salah satu penyebab dari kurangnya perhatian perusahaan
terhadap corporate social responsibility. Kegiatan Brand Audit telah dilaksanakan pada tanggal 12
hingga 19 Juni 2022 untuk wilayah Kepulauan Seribu di Pulau Rambut, Muara Angke, Muara Baru,
Muara Adem, dan Kali Ciliwung dari Jembatan TB Simatupang hingga Condet yang dilakukan oleh
Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), River Warrior, dan komunitas lain yang berfokus
pada kelestarian sungai. Kegiatan brand audit adalah sebuah analisis terperinci yang dapat
menunjukkan bagaimana kinerja brand perusahaan (Oliver, 2020). Kegiatan ini dilakukan dengan
menggunakan sampel sampah sachet yang diambil minimal 500 lembar sampah dari setiap lokasi
yang mengapung di air, terdampar di pantai, dan terpendam di bantaran tepi sungai. Hasil dari
kegiatan brand audit tersebut menyimpulkan bahwa dari keseluruhan wilayah yang teraudit
didapatkan bahwa pencemaran sampah sachet plastik didominasi oleh PT Unilever, Indofood,
Wings, Santos Jaya, dan Mayora (Muhtarom, 2022).

6. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana green accounting, firm size,
board size, dan corporate social responsibility disclosure
pada perusahaan sektor konsumen primer yang terdaftar di
BEI periode 2021-2022.
01
Untuk mengetahui apakah green accounting, firm size, dan
board size berpengaruh secara simultan terhadap corporate
social responsibility disclosure pada perusahaan sektor
konsumen primer yang terdaftar di BEI periode 2021-2022.
02
Untuk mengetahui apakah green accounting, firm size, dan
board size berpengaruh secara parsial terhadap corporate
social responsibility disclosure pada perusahaan sektor
konsumen primer yang terdaftar di BEI periode 2021-2022.
02

7. Tinjauan Pustaka

8. Teori Legitimasi
Pada dasarnya, legitimasi merupakan penerimaan serta pengakuan dari masyarakat terhadap
pimpinan atas kewenangannya. Berdasarkan perspektif legitimacy theory, perusahaan akan secara
sukarela mempublikasikan laporan aktivitasnya termasuk corporate social responsibility disclosure
untuk mendapat kepercayaan dari masyarakat bahwa aktivitas operasi yang dijalankan sesuai
dengan batasan dan harapan masyarakat (Azzahra et al., 2021). Untuk melaksanakan corporate
social responsibility disclosure, dewan komisaris tentu berperan penting dalam memantau agar
kegiatan operasional perusahaan sesuai batasan sehingga corporate social responsibility
disclosure yang dilakukan dapat diterima oleh masyarakat, terutama pada perusahaan besar
karena akan lebih dilihat dampak aktivitas operasionalnya oleh masyarakat daripada perusahaan
kecil. Perusahaan juga disarankan untuk mengungkapkan biaya lingkungannya untuk
mendapatkan reaksi positif dari lingkungan dan mendapatkan legitimasi dari masyarakat atas
usaha yang dilakukan.

9. Corporate Social Responsibility Disclosure
Menurut Septianingsih & Muslih (2019) menyatakan corporate social responsibility disclosure
adalah pengungkapan komitmen perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan berkontribusi
melihat tanggung jawab sosial perusahaan terhadap stakeholder dan melihat keseimbangan
antara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pengukuran corporate social responsibility disclosure
berdasarkan GRI (Global Reporting Initiative) adalah melalui laporan pertanggung jawaban
perusahaan yang diungkapkan dalam laporan keberlanjutan, hal tersebut dimandatori oleh POJK
Nomor 51/OJK.03/2017. Berikut merupakan rumus perhitungan corporate social responsibility
disclosure.
𝐶𝑆𝑅𝐼𝑗 =
∑Xij
nj
CSRIj = Corporate social responsibility disclosure
Xij = Jumlah item yang diungkapkan. Jika ada diberi nilai 1, dan jika tidak ada
diberi nilai 0
nj = Jumlah item pada indikator POJK – 67

10. Sustainability
Report PT.
Astra
Otoparts Tbk
Tahun 2022

11. Green Accounting
Menurut Rohayati & Mulyati (2022) green accounting merupakan suatu ilmu akuntansi yang
berhubungan dengan lingkungan. Perusahaan yang menerapkan green accounting dengan baik
tentu akan mendapat legitimasi dari masyarakat, karena aktivitas operasional mereka tidak
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Pengukuran green accounting pada
perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan metode dummy, yaitu:
1. Nilai 0 (nol), digunakan apabila perusahaan tidak memiliki komponen biaya lingkungan dalam
laporan keberlanjutan (sustainability report).
2. Nilai 1 (satu), digunakan apabila perusahaan memiliki komponen biaya lingkungan dalam
laporan keberlanjutan (sustainability report).

12. Biaya Lingkungan pada Sustainability Report
oleh PT. Chitose Internasional Tbk Tahun 2022

13. Firm Size
Menurut Yanti et al. (2021) firm size merupakan tingkat identifikasi besar atau kecilnya suatu
perusahaan. Indikator firm size dapat dilihat dari beberapa faktor seperti total aktiva, modal,
penjualan, laba, dan lainnya. Pada umumnya para peneliti mengukur firm size menggunakan total
aktiva atau total penjualan. Adapun pada penelitian ini firm size diukur menggunakan logaritma
natural dari total aktiva. Logaritma natural digunakan bertujuan untuk meminimalisisr data
dengan fluktuasi yang berlebihan. Berikut rumus perhitungan firm size:
𝐹𝑖𝑟𝑚 𝑆𝑖𝑧𝑒 = 𝐿𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣

14. Log
natural
dari total
aset oleh
PT. Globe
Kita
Terang
Tbk
Tahun
2022
Ln = 23,32030141

15. Board Size
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan board size adalah ukuran dewan komisaris. Dewan
komisaris memegang peranan penting dalam mengarahkan strategi dan mengawasi jalannya
perusahaan serta memastikan bahwa para manajer benar-benar meningkatkan kinerja perusahaan
sebagai bagian dari tujuan perusahaan (Ambarsari et al., 2018). Akan tetapi, semakin banyak
jumlah dewan komisaris pada suatu perusahaan juga menjadikan intervensi yang ada akan
semakin besar dan subjektifitas semakin terbagi, oleh karena itu perhatian terhadap corporate
social responsibility disclosure beresiko kurang dianggap sebagai suatu hal yang esensial bagi
perusahaan (Safitry et al., 2022). Berikut rumus perhitungan board size:
𝐵𝑜𝑎𝑟𝑑 𝑆𝑖𝑧𝑒 = ∑𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎 𝑑𝑒𝑤𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠

16. Jumlah Dewan Komisaris pada PT. ACE Hardware
Indonesia Tbk Tahun 2021

17. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
2
Green accounting secara parsial
berpengaruh positif signifikan terhadap
corporate social responsibility disclosure
pada perusahaan sektor konsumen
primer yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2021-2022.
3
Firm size secara parsial berpengaruh
positif signifikan terhadap corporate
social responsibility disclosure pada
perusahaan sektor konsumen primer
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2021-2022.
Green accounting, firm size, dan board
size secara simultan berpengaruh
terhadap corporate social responsibility
disclosure pada perusahaan sektor
konsumen primer yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2021-2022.
1
Board size secara parsial berpengaruh
negatif signifikan terhadap corporate
social responsibility disclosure pada
perusahaan sektor konsumen primer
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2021-2022.
4

18. Metode Penelitian

19. Jenis Penelitian
Kuantitatif dengan
analisis deskriptif
verifikatif
Populasi Penelitian
Perusahaan sektor konsumen
primer yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2021-2022
Teknik Analisis Data
Analisis Regresi Data Panel
Sampel Penelitian
45 perusahaan dari jumlah
total populasi sebanyak 120
perusahaan sektor konsumen
primer yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2021-
2022.
Metode Penelitian

20. Hasil Penelitian

21. CSRD GA FS BS
Mean 0.931177 0.844444 28.28768 3.688889
Median 0.932836 1.000000 28.07267 3.000000
Maximum 1.000000 1.000000 31.09537 8.000000
Minimum 0.447761 0.000000 22.52882 2.000000
Std. Dev. 0.085687 0.364464 1.724501 1.533480
Analisis Statistik Deskriptif
Uji Multikolinearitas
Variance Inflation Factors
Date: 06/08/23 Time: 14:51
Sample: 1 90
Included observations: 90
Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF
C 0.018420 301.4866 NA
GA 0.000484 6.692734 1.041092
FS 2.38E-05 312.7378 1.145163
BS 3.07E-05 8.005203 1.168340
Uji Heteroskedasititas
Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey
Null hypothesis: Homoskedasticity
F-statistic 7.875653 Prob. F(3,86) 0.1056
Obs*R-squared 19.39693 Prob. Chi-Square(3) 0.2263
Scaled explained SS 80.54696 Prob. Chi-Square(3) 2.3427

22. Pengujian Model Data Panel
Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 3.123590 (44,42) 0.0002
Cross-section Chi-square 130.694397 44 0.0000
Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 13.467781 3 0.0037
Pada penelitian ini uji lagrange multiplier tidak perlu
dilakukan. Karena berdasarkan hasil pengujian
menggunakan uji chow dan uji hausman telah
menunjukkan bahwa model yang paling tepat dan
sesuai dengan tujuan penelitian adalah Fixed Effect
Model.

23. • CSRD=1,045704+0,095049 X₁+-0,001297 X₂
+-0,042855 X₃
• Nilai probabilitas 0,000002 lebih kecil dari nilai
probabilitas 0,05 yaitu 0,000002 < 0,05.
Variabel independen berpengaruh simultan
terhadap CSRD
• nilai adjusted R-squared sebesar 0,641058
• Green accounting = 0,0825 > 0,05 (tidak
berpengaruh)
• Firm size = 0,9023 > 0,05 (tidak berpengaruh)
• Board size = 0,0061 < 0,05 (berpengaruh
negatif)
Analisis Regresi Data Panel
Dependent Variable: CSRD
Method: Panel Least Squares
Date: 06/16/23 Time: 15:53
Sample: 2021 2022
Periods included: 2
Cross-sections included: 45
Total panel (balanced) observations: 90
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.045704 0.302246 3.459779 0.0013
GA 0.095049 0.053439 1.778639 0.0825
FS -0.001297 0.010501 -0.123556 0.9023
BS -0.042855 0.014826 -2.890474 0.0061
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.830612 Mean dependent var 0.931177
Adjusted R-squared 0.641058 S.D. dependent var 0.085687
S.E. of regression 0.051337 Akaike info criterion -2.796299
Sum squared resid 0.110689 Schwarz criterion -1.463067
Log likelihood 173.8334 Hannan-Quinn criter. -2.258661
F-statistic 4.381935 Durbin-Watson stat 3.913043
Prob(F-statistic) 0.000002

24. Kesimpulan dan Saran

25. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa green
accounting, firm size, dan board size berpengaruh terhadap corporate
social responsibility disclosure pada perusahaan sektor konsumen
primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2021-2022
Green accounting tidak berpengaruh secara parsial
terhadap corporate social responsibility disclosure
pada perusahaan sektor konsumen primer yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2021-2022
Firm size tidak berpengaruh secara parsial terhadap
corporate social responsibility disclosure pada
perusahaan sektor konsumen primer yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2021-2022
Board size berpengaruh negatif signifikan terhadap
corporate social responsibility disclosure pada
perusahaan sektor konsumen primer yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2021-2022.
01
02
03
04
Kesimpulan

26. Aspek Toritis
• Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman di bidang akuntansi khususnya di
bidang corporate social responsibility
disclosure, serta dapat dijadikan sebagai
referensi dan juga sebagai pembanding
faktor-faktor yang mempengaruhi corporate
social responsibility disclosure.
• Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk
menggunakan variabel di luar model
penelitian ini yang kemungkinan akan
mempengaruhi corporate social responsibility
disclosure, seperti variabel slack resource,
gender diversity, dan leverage. Dan
menggunakan objek perusahaan dari sektor
lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Aspek Praktisi
• Meningkatkan corporate social responsibility
disclosure pada perusahaan sebagai salah
satu bentuk pembangunan keberlanjutan
(sustainilibity development) terhadap
masyarakat dan lingkungan sekitar tempat
perusahaan beroperasi.
• Disarankan untuk investor agar
memperhatikan corporate social responsibility
disclosure perusahaan sebagai salah satu
bahan pertimbangan dalam berinvestasi,
untuk mendukung pembangunan
keberlanjutan (sustainability development)
terhadap masyarakat dan lingkungan.
Saran

27. Terima kasih