Laporan keberlanjutan perlu disusun dengan pendekatan yang tepat agar dapat melaporkan dampak positif dan negatif operasi bisnis secara seimbang, serta memperhatikan stakeholder terkait. Guidance dari GRI perlu diikuti untuk memastikan laporan memenuhi prinsip keseimbangan, dapat dibandingkan, akurat, tepat waktu, jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Laporan juga perlu menunjukkan komitmen perbaikan
10. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corporate so...arisatrias
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) oleh perusahaan. CSR merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan dan lingkungan dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. CSR bertujuan untuk menjamin keberlanjutan bisnis jangka panjang dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar perusahaan.
10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities csr , unive...PT Kalbe Farma
Dokumen tersebut membahas tentang Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan konsep tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. CSR meliputi berbagai program seperti peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan, pendidikan, dan fasilitas umum. CSR bermanfaat untuk reputasi perusahaan dan hubungan dengan masyarakat setempat serta mendukung keberlanjutan bisnis jangka
Konsep CSR (Menurut Teori Carrol) dan Keterkaitannya dgn SUSTAINABILITY REPO...Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang konsep Corporate Social Responsibility (CSR) menurut Archie B. Carrol yang menyatakan bahwa CSR terdiri atas 4 tanggung jawab yaitu tanggung jawab ekonomi, hukum, etis, dan filantropis. Archie B. Carrol menyajikan CSR dalam bentuk piramida dimana tanggung jawab ekonomi merupakan dasar yang paling penting bagi suatu perusahaan.
10, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, corporate social responsibility, un...Imam Arifin
Dokumen tersebut membahas tentang Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan konsep tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. CSR bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan melalui kegiatan seperti memberikan beasiswa, dukungan fasilitas umum, dan pembangunan fasilitas sosial. CSR juga bermanfaat untuk menjamin kelangsungan bisnis perusahaan dengan meng
Dokumen tersebut membahas tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), termasuk definisi, landasan hukum, manfaat, dan pandangan berbagai pihak terkait CSR."
10. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corporate so...arisatrias
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) oleh perusahaan. CSR merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan dan lingkungan dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. CSR bertujuan untuk menjamin keberlanjutan bisnis jangka panjang dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar perusahaan.
10, be & gg, rudi, hapzi ali, corporate social responsibilities csr , unive...PT Kalbe Farma
Dokumen tersebut membahas tentang Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan konsep tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. CSR meliputi berbagai program seperti peningkatan kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan, pendidikan, dan fasilitas umum. CSR bermanfaat untuk reputasi perusahaan dan hubungan dengan masyarakat setempat serta mendukung keberlanjutan bisnis jangka
Konsep CSR (Menurut Teori Carrol) dan Keterkaitannya dgn SUSTAINABILITY REPO...Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang konsep Corporate Social Responsibility (CSR) menurut Archie B. Carrol yang menyatakan bahwa CSR terdiri atas 4 tanggung jawab yaitu tanggung jawab ekonomi, hukum, etis, dan filantropis. Archie B. Carrol menyajikan CSR dalam bentuk piramida dimana tanggung jawab ekonomi merupakan dasar yang paling penting bagi suatu perusahaan.
10, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali, corporate social responsibility, un...Imam Arifin
Dokumen tersebut membahas tentang Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan konsep tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. CSR bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan melalui kegiatan seperti memberikan beasiswa, dukungan fasilitas umum, dan pembangunan fasilitas sosial. CSR juga bermanfaat untuk menjamin kelangsungan bisnis perusahaan dengan meng
Dokumen tersebut membahas tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), termasuk definisi, landasan hukum, manfaat, dan pandangan berbagai pihak terkait CSR."
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...triwahyunugroho3
Dokumen tersebut membahas tiga topik utama yaitu etika bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan, dan manajemen risiko. Dokumen tersebut juga menjelaskan contoh penerapan ketiga topik tersebut di PT Krakatau Steel Persero Tbk melalui kebijakan, program, dan inisiatif yang dilakukan perusahaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi.
2. Pelaporan keberlanjutan digunakan untuk mengukur dan mengungkapkan kinerja perusahaan dalam aspek ekonomi, lingkungan dan sosial.
3. Dokumen tersebut juga membahas prinsip-prinsip penting dalam pelaporan keberlanjutan seperti materialitas, kelengkapan, dan
Makalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi(1)Sri Apriyanti Husain
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi.
2. Pelaporan keberlanjutan digunakan untuk mengukur dan mengungkapkan kinerja perusahaan dalam aspek ekonomi, lingkungan dan sosial.
3. Dokumen tersebut juga membahas prinsip-prinsip penting dalam pelaporan keberlanjutan seperti materialitas, kelengkapan, dan
Silabus Training "Implementasi CSR dan SUSTAINABILITY COMMUNITY DEVELOPMEN (b...Kanaidi ken
Silabus pelatihan ini membahas implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) dan Community Development berdasarkan ISO 26000:2010. ISO 26000 memberikan panduan umum bagi organisasi dalam menerapkan tanggung jawab sosial sesuai lingkup dan kapasitasnya. Pelatihan ini bertujuan membantu peserta memahami dan menerapkan konsep CSR serta mengevaluasi program CSR berdasarkan standar yang diakui seperti Global Reporting Initiative.
BE GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...Tubagus Angga Dheviests
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas mengenai peran penting Board of Directors dalam menetapkan kebijakan CSR perusahaan dan mengelola dampak sosial perusahaan. Dokumen tersebut juga menjelaskan tanggung jawab hukum perusahaan untuk melaksanakan CSR berdasarkan peraturan pemerintah Indonesia.
Introduction to CSR Disclosure & Sustainability Reporting _ _ Materi "SUSTAIN...Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan Sustainability Reporting. CSR adalah tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan Sustainability Reporting adalah pelaporan yang dilakukan perusahaan untuk mengukur kinerja sosial dan lingkungan. Dokumen ini menjelaskan regulasi CSR di Indonesia, model penerapan CSR, serta panduan pelaporan berkelanjutan menurut Global Reporting Initiative (GRI) yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan, dan s
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Ethics and Business : Prinsip-Prinsip CSR, ...Intan Wachyuni
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip CSR menurut seorang ahli CSR dari Inggris yang meliputi 16 prinsip seperti prioritas perusahaan, manajemen terpadu, pendidikan karyawan, dan hubungan antara board of director dengan CSR. Dokumen ini juga membahas praktek CSR di Indonesia yang belum menjadi perilaku umum namun semakin penting seiring globalisasi dan akan menjadi strategi bisnis ke depan.
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...Rachmad Hidayat
Judul : IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DI INDONESIA BERDASARKAN HARAPAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Tugas : Forum 5 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Judul : HUBUNGAN ANTARA BOARD OF DIRECTORS DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN NORMATIF IMPLEMENTASI DI INDONESIA
Tugas : Forum 5 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY ( CSR ) DAN KAITANNYA DENGAN ETHIC BUSINESSAsteria Dian Perdanawati
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia dan tantangan yang dihadapi. CSR didefinisikan sebagai tanggung jawab perusahaan terhadap seluruh pemangku kepentingan dan pembangunan berkelanjutan. Implementasi CSR di Indonesia belum berjalan optimal karena kurangnya sosialisasi dan perbedaan pandangan antar departemen. Diperlukan regulasi yang jelas dan CSR yang berkelanjutan untuk memberikan manfaat jangka panjang bag
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, CSR, Universitas ...Melania Bastian
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hubungan antara Board of Directors dan implementasi Corporate Social Responsibility di perusahaan-perusahaan Indonesia, di mana pelaksanaan CSR sangat bergantung pada komitmen moral pimpinan perusahaan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai aspek dan pertimbangan yang mesti diperhatikan oleh perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya.
(2021) Silabus Pelatihan "SUSTAINABILITY REPORTING (How to Make your Writing ...Kanaidi ken
Silabus pelatihan ini membahas tentang pentingnya pelaporan keberlanjutan (sustainability reporting) bagi perusahaan, khususnya yang terdaftar di bursa efek. Pelaporan keberlanjutan perlu mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan sesuai standar Global Reporting Initiative (GRI) dan diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Pelatihan ini akan mengajarkan tentang penyusunan pelaporan keberlanjutan yang baik
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corporate Socia...Rudy Harland
Dokumen tersebut membahas hubungan antara Board of Directors dengan implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) di perusahaan. CSR merupakan tanggung jawab organisasi terhadap pemangku kepentingan dan pembangunan berkelanjutan. Board of Directors berperan menetapkan strategi bisnis dan budaya perusahaan yang mendukung CSR. Namun pengawasan Board of Directors terhadap CSR masih kurang memadai dan perlu ditingkatkan.
10, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, corporate social responsibili...TeguhBudiSantoso9
Dokumen tersebut membahas tentang konsep Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pemangku kepentingan dan lingkungan sekitar dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. CSR bertujuan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dengan mengelola dampak operasi perusahaan. Dokumen ini juga membahas model-model penerapan CSR, manfaat CSR bagi perusahaan dan masyarakat, serta
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan di Indonesia.
2. Karakteristik perusahaan yang diteliti meliputi ukuran dewan komisaris, tipe industri, ukuran perusahaan, dan profitabilitas.
3. Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi penulis, entitas bisnis, dan akade
9,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,corporate social...dyahruthw
Dokumen tersebut membahas tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang mencakup definisi CSR, alasan perusahaan menerapkannya, dan strategi pengelolaannya. CSR dijelaskan sebagai komitmen perusahaan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan di mana perusahaan beroperasi, dan perusahaan menerapkannya untuk menjaga reputasi serta mendapat dukungan dari masyarakat.
1, sm, tri wahyu nugroho, prof. dr. hapzi ali, strategic management, business...triwahyunugroho3
Dokumen tersebut membahas tiga topik utama yaitu etika bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan, dan manajemen risiko. Dokumen tersebut juga menjelaskan contoh penerapan ketiga topik tersebut di PT Krakatau Steel Persero Tbk melalui kebijakan, program, dan inisiatif yang dilakukan perusahaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi.
2. Pelaporan keberlanjutan digunakan untuk mengukur dan mengungkapkan kinerja perusahaan dalam aspek ekonomi, lingkungan dan sosial.
3. Dokumen tersebut juga membahas prinsip-prinsip penting dalam pelaporan keberlanjutan seperti materialitas, kelengkapan, dan
Makalah pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi(1)Sri Apriyanti Husain
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pelaporan keberlanjutan dan pelaporan terintegrasi.
2. Pelaporan keberlanjutan digunakan untuk mengukur dan mengungkapkan kinerja perusahaan dalam aspek ekonomi, lingkungan dan sosial.
3. Dokumen tersebut juga membahas prinsip-prinsip penting dalam pelaporan keberlanjutan seperti materialitas, kelengkapan, dan
Silabus Training "Implementasi CSR dan SUSTAINABILITY COMMUNITY DEVELOPMEN (b...Kanaidi ken
Silabus pelatihan ini membahas implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) dan Community Development berdasarkan ISO 26000:2010. ISO 26000 memberikan panduan umum bagi organisasi dalam menerapkan tanggung jawab sosial sesuai lingkup dan kapasitasnya. Pelatihan ini bertujuan membantu peserta memahami dan menerapkan konsep CSR serta mengevaluasi program CSR berdasarkan standar yang diakui seperti Global Reporting Initiative.
BE GG, Tubagus Angga Dheviests, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, IMPLEMENTASI CS...Tubagus Angga Dheviests
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas mengenai peran penting Board of Directors dalam menetapkan kebijakan CSR perusahaan dan mengelola dampak sosial perusahaan. Dokumen tersebut juga menjelaskan tanggung jawab hukum perusahaan untuk melaksanakan CSR berdasarkan peraturan pemerintah Indonesia.
Introduction to CSR Disclosure & Sustainability Reporting _ _ Materi "SUSTAIN...Kanaidi ken
Dokumen tersebut membahas tentang Corporate Social Responsibility (CSR) dan Sustainability Reporting. CSR adalah tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan Sustainability Reporting adalah pelaporan yang dilakukan perusahaan untuk mengukur kinerja sosial dan lingkungan. Dokumen ini menjelaskan regulasi CSR di Indonesia, model penerapan CSR, serta panduan pelaporan berkelanjutan menurut Global Reporting Initiative (GRI) yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan, dan s
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Ethics and Business : Prinsip-Prinsip CSR, ...Intan Wachyuni
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip CSR menurut seorang ahli CSR dari Inggris yang meliputi 16 prinsip seperti prioritas perusahaan, manajemen terpadu, pendidikan karyawan, dan hubungan antara board of director dengan CSR. Dokumen ini juga membahas praktek CSR di Indonesia yang belum menjadi perilaku umum namun semakin penting seiring globalisasi dan akan menjadi strategi bisnis ke depan.
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...Rachmad Hidayat
Judul : IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DI INDONESIA BERDASARKAN HARAPAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Tugas : Forum 5 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Judul : HUBUNGAN ANTARA BOARD OF DIRECTORS DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN NORMATIF IMPLEMENTASI DI INDONESIA
Tugas : Forum 5 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY ( CSR ) DAN KAITANNYA DENGAN ETHIC BUSINESSAsteria Dian Perdanawati
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia dan tantangan yang dihadapi. CSR didefinisikan sebagai tanggung jawab perusahaan terhadap seluruh pemangku kepentingan dan pembangunan berkelanjutan. Implementasi CSR di Indonesia belum berjalan optimal karena kurangnya sosialisasi dan perbedaan pandangan antar departemen. Diperlukan regulasi yang jelas dan CSR yang berkelanjutan untuk memberikan manfaat jangka panjang bag
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, CSR, Universitas ...Melania Bastian
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hubungan antara Board of Directors dan implementasi Corporate Social Responsibility di perusahaan-perusahaan Indonesia, di mana pelaksanaan CSR sangat bergantung pada komitmen moral pimpinan perusahaan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai aspek dan pertimbangan yang mesti diperhatikan oleh perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya.
(2021) Silabus Pelatihan "SUSTAINABILITY REPORTING (How to Make your Writing ...Kanaidi ken
Silabus pelatihan ini membahas tentang pentingnya pelaporan keberlanjutan (sustainability reporting) bagi perusahaan, khususnya yang terdaftar di bursa efek. Pelaporan keberlanjutan perlu mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan sesuai standar Global Reporting Initiative (GRI) dan diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Pelatihan ini akan mengajarkan tentang penyusunan pelaporan keberlanjutan yang baik
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corporate Socia...Rudy Harland
Dokumen tersebut membahas hubungan antara Board of Directors dengan implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) di perusahaan. CSR merupakan tanggung jawab organisasi terhadap pemangku kepentingan dan pembangunan berkelanjutan. Board of Directors berperan menetapkan strategi bisnis dan budaya perusahaan yang mendukung CSR. Namun pengawasan Board of Directors terhadap CSR masih kurang memadai dan perlu ditingkatkan.
10, be & gg, teguh budi santoso, hapzi ali, corporate social responsibili...TeguhBudiSantoso9
Dokumen tersebut membahas tentang konsep Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pemangku kepentingan dan lingkungan sekitar dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. CSR bertujuan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dengan mengelola dampak operasi perusahaan. Dokumen ini juga membahas model-model penerapan CSR, manfaat CSR bagi perusahaan dan masyarakat, serta
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan di Indonesia.
2. Karakteristik perusahaan yang diteliti meliputi ukuran dewan komisaris, tipe industri, ukuran perusahaan, dan profitabilitas.
3. Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi penulis, entitas bisnis, dan akade
9,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,corporate social...dyahruthw
Dokumen tersebut membahas tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang mencakup definisi CSR, alasan perusahaan menerapkannya, dan strategi pengelolaannya. CSR dijelaskan sebagai komitmen perusahaan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan di mana perusahaan beroperasi, dan perusahaan menerapkannya untuk menjaga reputasi serta mendapat dukungan dari masyarakat.
BEGG, Cut Amanda Pravitadewi, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Soc...
Rahman etika menulis sustainabilty report
1. Etika Menulis Laporan Keberlanjutan
Air berkata kepada yang kotor: “Kemarilah!”
Maka yang kotor itu akan berkata: “Aku sungguh malu”.
Air berkata: “Bagaimana malumu akan dapat dibersihkan tanpa aku?”
—Jalaluddin Rumi
Bukan Materi Iklan
B
elakangan, marak terjadi kesadaran akan pentingnya membuat laporan
laporan keberlanjutan (sustainability report)—selanjutnya disebut SR.
berbagai argumen dikemukakan mengenai pentingnya SR bagi perusahaan.
Salah satunya yang paling populer adalah menyatukan inisiatif membuat SR
sebagai bagian integral dari manajemen reputasi. Karenanya tidak sedikit SR
yang dipublikasikan hanya berupa “pamer” tentang kemajuan ekonomi, pelaksanaan
inisiatif program sosial dan kontribusi pada upaya pelestarian lingkungan. Pendekatan
dan pilihan konsultannya pun sebagian besar mengambil fokus pada strategi public
relation, mengedepankan pencitraan dan secara tidak langsung meminta pujian.
Satu hal yang nyaris kurang disadari adalah bahwa SR sebenarnya didisain dengan
sebuah kesadaran penting tentang progress continual improvement , dengan tentunya
melaporkan secara terbuka mengenai inisitaif perbaikan terhadap dampak sosial dan
lingkungan negatif dan tak diharapkan. Hal lainnya adalah kelemahan si pembuat SR
Laporan mengenai kepada stakeholder mana setiap segmen SR itu disajikan.
mengenai
penanganan
dampak negatif Sebagai contoh, khusus untuk aspek ekonomi, umumnya hanya disajikan kepada
lingkungan, shareholder, dengan bahasa dan cara yang meyakinkan bahwa mereka telah
masih menanggok untung yang besar. Tidak disebutkan dengan saksama tentang bagaimana
berangkat dari keuntungan itu diraih dan di sisi mana dampak keuntungan itu telah “memakan
upaya minimum
untuk korban”, khususnya ketika menerapkan logika efektivitas dan efisiensi penggunaan
memenuhi modal.
ketentuan
regulasi. Sedangkan untuk aspek sosial dan lingkungan, sebagian besar masih berupa pamer
mengenai jumlah uang yang digelontorkan, lalu ditambah dengan testimoni sejumlah
pihak yang memang telah meraih manfaat besar dari kedermawanan si pembuat SR.
Amat jarang terlihat deskripsi dan analisis yang menunjukkan bahwa pilihan program
sosial itu memang didisain dari hasil needs assessment. Pun dengan inisiatif program
1
2. lingkungan. Laporan mengenai penanganan dampak negatif lingkungan, masih
berangkat dari upaya minimum untuk memenuhi ketentuan regulasi. Dengan tentunya
menutupi ketidaklengkapan itu dengan pilihan foto tentang keramahan lingkungan.
Sisi dan konteks sustainability-nya rata-rata hilang dari deskripsi dan analisis SR.
Satu hal saja yang menonjol: Kata pengantar berupa CEO statement yang rata-rata
mengedepankan corporate value. Rata-rata tampilannya bagus. Hanya saja, sedikit saja
SR yang menunjukkan keberhasilan untuk konsisten dalam menurunkan corporate
social value dalam kebijakan, target program, pemantauan dan evaluasi, serta
menunjukkan komitmen penuh untuk berlaku benar, baik dan dengan metode yang
memadai. Kecuali laporan ekonomi yang memang datanya biasanya sangat lengkap,
sementara sisi sosial dan lingkungan tampak hanya berupa comotan dan cuplikan
laporan kegiatan.
Itu semua merupakan hasil dari sebuah proses yang tidak tuntas. Bahkan mungkin
lebih parah dari itu: Inisiatif baik untuk membuat SR tidak dibarengi dengan
pemahaman dan keterampilan yang memadai mengenai standar pelaporan. Atau
mungkin disebabkan oleh kegagalan dalam menuliskan laporan. Sebab bagaimana pun
tidak sedikit dijumpai perusahaan yang sudah memiliki inisiatif program
keberlanjutan sosial dan lingkungan, namun lemah dalam dokumentasi. Sehingga
ketika pengerjaan SR diserahkan kepada konsultan, tidak dibarengi dengan
ketersediaan dan akses data yang memadai. Pun dengan ketidaktersediaan peta
stakeholder. Maka jadilah semua deskripsi SR menggunakan intonasi, gaya deskripsi
dan analisis, serta pilihan gambar yang hanya dipahami oleh kelompok tertentu.
Padahal ketika menuliskan laporan, tentunya selain berkenaan dengan kelengkapan
dan akurasi data, namun hal yang penting juga diperhatikan adalah apakah laporan itu
bisa dipahami. Si penulis SR haruslah sadar kepada siapa SR itu pada akhirnya akan
dipersembahkan; Kepada siapa laporan itu akan dipertanggungjawabkan!
Dua Langkah Dasar
Menulis SR bagaimana pun haruslah terlebih dahulu menyadari bahwa SR merupakan
alat akuntabilitas manajemen. Secara internal, SR merupakan inisiatif dan praktik
mengenai practice good corporate citizenship. Sebuah kesadaran yang menempatkan
dinamika dan keberlanjutan bisnis dalam kerangka hak dan kewajiban sebagai warga
negara. Ia merupakan hasil dari sebuah internalisasi nilai-nilai dan tradisi korporat
dikaitkan dengan berbagai inisiatif dalam mengoptimalkan peran dan fungsi sebagai
warga negara yang baik.
Tidak hanya berkenaan dengan ketaatan kepada berbagai regulasi, namun juga
berhubungan dengan kesadaran untuk berkontribusi pada nilai-nilai universal
peradaban, bagi masa depan kemakuran dan kehidupan semesta. Kurang lebih
adagium bahwa kehadiran perusahaan dimaksudkan sebagai upaya untuk menjadikan
kehidupan yang lebih baik, semuanya ditunjukkan dalam SR dengan batasan, wilayah,
peran, fungsi dan rasa tanggung jawab penuh, sesuai dengan core business masing-
masing. Dalam perspektif mutakhir, kontribusi itu dihubungkan dan selalu terkait
dengan cita-cita sustainable development (SD). Sebuah proses perubahan yang
disengaja dengan menjunjung tinggi kearifan sosial dan ekologis, dengan keyakinan
bahwa upaya pemenuhan kebutuhan hari ini seharusnya tidak membuat sulit bagi
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya.
2
3. Karenanya ada beberapa isu kunci yang selayaknya hadir dalam SR: (1) Mengikatkan
nilai-nilai SD ke dalam shareholder value; (2) Kelengkapan material dan pelaporan
secara terbuka mengenai keterbatasan cakupan; (3) Mengaitkan aktivitas pelaporan
sebagai bagian dari agenda stakeholder engagement and involvement; (4)
Menunjukkan pendekatan dan praktik sustainable government and management; (5)
Mengintegrasikan semua komitmen, pendekatan dan aktivitas pada SD dalam pesan
pelaporan; (6) Menujukkan metode verifikasi dan perolehan assurance dari pihak lain;
(7) Menggunakan strategi komunikasi yang memadai; (8) Menjelaskan secara detail
progres improvement di setiap ranah dan indikator keberlanjutan ekonomi, sosial dan
lingkungan.
Untuk itu, dalam menulis SR hal pertama dan utama yang perlu diperhatikan adalah
kesadaran mengenai berbagai dampak apa saja yang dihasilkan dari operasi
perusahaan. Baik berupa dampak negatif maupun positif; Baik berupa dampak yang
intended maupun unintended, untuk selanjutnya melaporkan mengenai maksimalisasi
upaya peningkatan dampak positif dan minimalisasi dampak negatif atas aktivitas
bisnis, baik di ranah ekonomi, sosial maupun lingkungan secara seimbang. Dan sudah
barang tentu, self assessment ini seyogyanya terlebih dahulu melirik kepada kinerja
internal untuk kemudian secara setahap demi setahap melangkah keluar kepada isu
eksternal.
Ketika hendak melakukan hal ini, tentunya si pembuat SR penting terlebih dahulu
melakukan benchmarking dengan berbagai standar dan prinsip praktik bisnis yang
bertanggung jawab. Prinsip dan wilayah cakupan mengenai tanggung jawab sosial
sebuah institusi seperti dirumuskan oleh draft ISO 26000 bisa dijadikan rujukan awal.
Dalam draft itu dinyatakan bahwa inisiatif untuk berupaya menjadikan diri sebagai
lembaga yang bertanggung jawab sosial haruslah berangkat dari prinsip-prinsip: (1)
Akuntabilitas (Accountability); (2) Transparansi (Transparency); (3) Menunjukkan
perilaku etis (Ethical behaviour); (4) Menghormati kepentingan stakeholder (Respect
for stakeholder interests); (5) Menghormati aturan hukum (Respect for the rule of law);
(6) Menghormati berbagai standar internasional tentang norma-norma perilaku
internasional (Respect for international norms of behaviour); (7) Menghormati hak
Intinya, asasi manusia (Respect for human rights).
stakeholder itu
adalah individu, Sedangkan wilayah cakupan tanggung jawab sosial yang nantinya akan menjadi bagian
kelompok atau penting dalam dalam berbagai sub bab SR, menurut komite draft ISO 26000,
lembaga yang
mencakup: (1) Tata kelola organisasi (Organizational governance); (2) Hak asasi
memiliki
kekuatan untuk manusia (Human rights); (3) Isu mengenai buruh (Labour practices); (4) Masalah
memengaruhi lingkungan (the environment); (5) Praktik operasi yang fair (Fair operating practices);
kinerja atau (6) Isu-isu yang berhubungan dengan konsumen (Consumer issues); (7) Hal-hal yang
sebaliknya: berhubungan dengan keterlibatan dan pengembangan masyarakat (Community
dipengaruhi.
involvement and development).
Langkah penting kedua dan ini umumnya jarang dilakukan oleh si pembuat SR adalah
menyadari kepada siapa SR ditujukan. Di sini berhubungan dengan ketersediaan
dokumen mutakhir mengenai peta stakeholder. Tanpa adanya dukungan peta
stakeholder, deskripsi dan analisis dalam SR hanyalah akan menjadi sebuah bahan
bacaan umum. Sangat boleh jadi, metode penulisannya hanyalah mencontek dan
3
4. meneruskan tradisi annual report yang umumnya hanya ditujukan kepada
shareholders. Stakeholder sendiri kini menjadi konsep yang cukup luas, tidak hanya
menyangkut kedudukan shareholder, employee, dan mata rantai pasokan aktivitas
bisnis, namun juga berhubungan erat dengan proses community involvement and
development serta terkait serius dengan upaya-upaya protect and improve
environment.
Intinya, stakeholder itu adalah individu, kelompok atau lembaga yang memiliki
kekuatan untuk memengaruhi kinerja atau sebaliknya: dipengaruhi. Tentunya baik
secara internal maupun eksternal. Selain itu harus juga dianalisis mengenai derajat
power, legitimacy, urgency dan proximity masing-masing stakeholder, sehingga untuk
beberapa isu tertentu SR memang ditujukan kepada stakeholder terpenting di bidang
isu itu. Hal terpenting yang disadari adalah bahwa dokumen peta stakeholder
merupakan dokumen dinamis. Artinya harus dipantau dan diperbaiki setiap saat.
Pilihan waktu pemantauannya bisa disesuaikan dengan tingkat kestrategisan isu.
Guidance GRI
Dari dua langkah dasar di atas, si penulis SR bisa melangkah dengan memperhatikan
guidance dari Global Reporting Initiative (GRI). Menurut GRI prinsip dasar penulisan
sebuah SR seharusnya memperhatikan sisi (1) Balance: mencerminkan aspek-aspek
yang positif maupun negatif; (2) Comparability: isu dan informasi dipilih dan
dilaporkan dengan konsisten hingga dapat dibandingkan antarwaktu; (3) Accuracy:
informasi harus cukup detail agar bisa dinilai oleh pemangku kepentingan dengan
presisi; (4) Timeliness: dilaporkan secara regular, tersedia tepat waktu kepada
pemangku kepentingan; (5) Clarity: informasi harus tersedia dalam bentuk yang
mudah dipahami dan bisa diakses oleh stakeholder; (6) Reliability: informasi harus
dikumpulkan, direkam, dianalisa dan disajikan berdasarkan cara yang dapat
dipertanggungjawabkan secara kualitas dan materialitas.
Selain itu, GRI juga memberikan catatan biasanya SR yang dihasilkan rata-rata
memiliki masalah pada empat hal: (1) Materiality; (2) Stakeholder Inclusiveness; (3)
Sustainability Context; (4) Completeness. Yang pertama berhubungan dengan proses
pengumpulan dan analisis data. Yang kedua berkenaan dengan kemampuan
menyadari kepada siapa SR ditujukan; Yang ketiga berhubungan dengan kesadaran
bahwa proses bisnis merupakan bagian integral proses keberlanjutan, bukan hanya
keberlanjutan bisnis itu sendiri, namun dalam konteks sustainability development.
Karenanya menunjukkan proses perbaikan dan pengakuan mengenai kisaran dan
besaran dampak negatif yang dihasilkan merupakan hal penting dalam hal ini. Dan
yang terakhir adalah kemampuan melakukan check and recheck, mengenai
kelengkapan. Sehingga kesemuanya berhasil menunjukkan diri sebagai lembaga yang
bertanggung jawab dalam hal pengelolaan nilai ekonomi, sosial dan lingkungan.
Penting diperhatikan bahwa posisi GRI hingga kini masih merupakan lembaga yang
mendorong agar lembaga apa pun berinisiatif membuat SR. Selain memberikan
guidance umum plus dengan indicator protocol tentang kinerja ekonomi, sosial dan
lingkungan, GRI juga menyarankan bahwa untuk aktivitas bisnis tertentu sebaiknya
merujuk pada sector supplement. Tentunya dengan mendorong inisiatif untuk
melakukan pengelolaan mengenai dampak, khususnya dampak negatif atas operasi
dan eksistensi bisnis.
4
5. Penutup
Penting ‘Ala kulli hal, menulis SR memanglah bukan perkara sederhana. Jika menggunakan
diperhatikan pendekatan utilitarianisme, SR jelas berhubungan erat dengan bangunan reputasi.
bahwa posisi
Tentunya yang diharapkan adalah reputasi yang tell the truth, bukan sekadar mengadu
GRI hingga kini
masih logika dan kepantasan menurut gelombang politik opini publik. Sudah pasti
merupakan kecenderungan yang lebih mendekati kepada tindakan dusta ini sudah disadari akan
lembaga yang dihindari sejak dini. Sudah tidak zaman lagi sebuah publikasi keberlanjutan bisnis
mendorong didisain dengan cara main “kucing-kucingan” dengan stakeholder. Tidak hanya bakal
agar lembaga
apa pun menaruh bara dalam sekam, namun juga dipastikan menjadi langkah bunuh diri jika
berinisiatif hal ini masih ada. Karenanya secara etis, hal yang perlu dipastikan terlebih dahulu
membuat SR. adalah kesadaran bahwa berbagai norma, standar dan nilai-nilai mengenai
pengelolaan bisnis yang bertanggung jawab sudah mengalami internalisasi terlebih
dahulu. Sebab bagaimana pun membuat SR pada hakikatnya adalah mempublikasikan
berbagai inisiatif voluntary tanggung jawab ekonomi, sosial dan lingkungan. Tentunya
ini semua dilakukan dengan kesadaran pemenuhan berbagai ketentuan regulasi
terkait dengan kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan. Dan kesadaran itu bukanlah
sebuah kesadaran minimal, namun beyond compliance.
Bogor, 25 November 2009
Taufik Rahman, Lingkar Studi CSR
Lingkar Studi CSR
Jln. Danau Sentani Blok C VII No.9 Kompleks Duta Pakuan
Bogor 16144 Indonesia
Telp. (0251) 336349, Fax. (0251) 336349
www.csrindonesia.com, e-mail:office@csrindonesia.co
Tulisan ini dibuat dengan tujuan utama menyebarluaskan pengetahuan
mengenai CSR kepada seluruh pemangku kepentingan. Silakan mengutip dan
menyebarluaskan tulisan ini apabila Anda mempunyai tujuan yang sama. Kami
berharap agar sumber tulisan bisa diberitahukan sejelas mungkin kepada pihak
lain yang menerima kutipan sebagian atau seluruh isi tulisan. Terima kasih.
5