Dokumen tersebut membahas implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) oleh PT Astra Argo Lestari, Tbk dalam bidang tanggung jawab sosial perusahaan, lingkungan, ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, serta masyarakat. CSR diimplementasikan melalui kebijakan keberlanjutan, sertifikasi, penghargaan, dan program-program untuk masyarakat dan lingkungan.
Sehubungan dengan adanya tuntutan dan kebutuhan akan CSR (Program Corporate Social Reponsibility) yang merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi UU PT No.40 Tahun 2007 pasal 74 Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT) yang baru yang menyebutkan bahwa PT yang menjalankan usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan. UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menyatakan bahwa ”Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.” Selajutnya lebih terperinci adalah UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN. UU ini kemudiaan dijabarkan lebih jauh oleh Peraturan Menteri Negara BUMN No.4 Tahun 2007 yang mengatur mulai dari besaran dana hingga tatacara pelaksanaan CSR. Undang-undang ini disahkan dalam sidang paripurna DPR.
CSR/TJSL Pertamina merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap dampak yang diakibatkan oleh kebijakan dan kegiatannya kepada masyarakat dan lingkungan melalui perilaku yang transparan dan beretika.
Prinsip-prinsip CSR/TJSL Pertamina mengacu pada ISO 26000 yaitu:
• Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
• Mempertimbangkan ekspektasi semua stakeholders.
• Taat hukum dan konsisten dengan norma internasional.
• Terintegrasikedalamkegiatanbisnis.
Dalam hal mengintegrasikan program CSR/TJSL kedalam kegiatan bisnis korporasi, maka Pertamina berkomitmen untuk:
• Mengatasi dampak negatif operasi perusahaan melalui kepatuhan terhadap regulasi serta menciptakan nilai baru yang lebih baik kepada masyarakat dan lingkungan.
• Memberikan manfaat sosial, ekonomi dan lingkungan kepada masyarakat terutama di sekitar wilayah operasi perusahaan.
• Meningkatkan reputasi perusahaan, efisiensi, pertumbuhan usaha dan menerapkan mitigasi resiko bisnis.
Isu tanggung jawab sosial (social corporate responsibility) adalah suatu topik yang berkenaan dengan etika bisnis. Disini terdapat tanggung jawab moral perusahaan baik terhadap karyawan perusahaan dan masyarakat disekitar perusahaan. CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan
Sehubungan dengan adanya tuntutan dan kebutuhan akan CSR (Program Corporate Social Reponsibility) yang merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi UU PT No.40 Tahun 2007 pasal 74 Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT) yang baru yang menyebutkan bahwa PT yang menjalankan usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan. UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menyatakan bahwa ”Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.” Selajutnya lebih terperinci adalah UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN. UU ini kemudiaan dijabarkan lebih jauh oleh Peraturan Menteri Negara BUMN No.4 Tahun 2007 yang mengatur mulai dari besaran dana hingga tatacara pelaksanaan CSR. Undang-undang ini disahkan dalam sidang paripurna DPR.
CSR/TJSL Pertamina merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap dampak yang diakibatkan oleh kebijakan dan kegiatannya kepada masyarakat dan lingkungan melalui perilaku yang transparan dan beretika.
Prinsip-prinsip CSR/TJSL Pertamina mengacu pada ISO 26000 yaitu:
• Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
• Mempertimbangkan ekspektasi semua stakeholders.
• Taat hukum dan konsisten dengan norma internasional.
• Terintegrasikedalamkegiatanbisnis.
Dalam hal mengintegrasikan program CSR/TJSL kedalam kegiatan bisnis korporasi, maka Pertamina berkomitmen untuk:
• Mengatasi dampak negatif operasi perusahaan melalui kepatuhan terhadap regulasi serta menciptakan nilai baru yang lebih baik kepada masyarakat dan lingkungan.
• Memberikan manfaat sosial, ekonomi dan lingkungan kepada masyarakat terutama di sekitar wilayah operasi perusahaan.
• Meningkatkan reputasi perusahaan, efisiensi, pertumbuhan usaha dan menerapkan mitigasi resiko bisnis.
Isu tanggung jawab sosial (social corporate responsibility) adalah suatu topik yang berkenaan dengan etika bisnis. Disini terdapat tanggung jawab moral perusahaan baik terhadap karyawan perusahaan dan masyarakat disekitar perusahaan. CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan
CSR merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap dampak yang diakibatkan oleh kebijakan dan kegiatannya kepada masyarakat dan lingkungan melalui perilaku yang transparan dan beretika.
CSR (corporate sosial responbility) - riki ardoniRiki Ardoni
CSR (Corporate Sosial Responbility) merupakan suatu mekanisme sebuah perusahaan yang mengintegrasikan perhatiannya terhadap lingkungan sosial ke dalam operasi. Dan juga pada interaksinya dengan stakeholder yang melampaui tanggung jawab sosial terhadap bidang hukum.
Materi Presentasi oleh Bapak Jalal (A+ CSR Indonesia/Lingkar Studi CSR) dalam Diskusi Publik “Akuntabilitas Sosial CSR Industri Ekstraktif dan Peranannya dalam
Penanggulangan Kemiskinan” di Jakarta, 18 Juli 2013; yang diselenggarakan oleh PWYP Indonesia bekerjasama dengan FITRA Jatim dan didukung oleh Yayasan TIFA
This is report's 2018 from Corporate Social Responsibility (CSR) of PT Integral Mulia Cipta (IMC). Our CSR program has already assisted more than one thousand Organic Coconut Sugar farmers throughout our certification area.
Visit our website : https://www.organic-coconut-sugar.com/
coconut sugar adalah,
coconut sugar calories,
coconut sugar vs palm sugar,
coconut sugar indonesia,
coconut sugar vs brown sugar,
coconut sugar benefits,
coconut sugar nutrition facts,
coconut sugar alternative,
coconut sugar and keto,
coconut sugar bulk,
coconut sugar supplier,
coconut sugar producer,
csr perusahaan,
Corporate social responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, social, dan lingkungan.
Terdapat empat hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi kegiatan CSR marketing, yaitu:
1. Kegiatan CSR harus mempunyai fokus, artinya perusahaan harus memilih satu atau beberapa tema yang menjadi fokus kegiatan CSR-nya, misalnya tema pendidikan, lingkungan hidup, kesehatan, atau kesenjangan sosial. Tidak memiliki tema yang menjadi fokus akan mengaburkan tujuan kegiatan itu dan bisa menghambat dampak yang diharapkan.
2. Kegiatan CSR harus dilakukan secara konsisten. Apabila perusahaan melakukan kegiatan CSR-nya secara konsisten dalam jangka panjang, kemungkinan besar akan mendapat kepercayaan dari stakeholder dan akan menarik mereka untuk ikut berpartisipasi.
3. Kegiatan CSR dihubungkan dengan brand yang dimiliki perusahaan, bertujuan untuk membetuk identitas brand yang baik lewat kegiatan CSR.
4. Perusahaan memerekkan kegiatan CSR itu sendiri, misalnya dengan cara memberi nama, membuat logo atau slogan tentang kegiatan CSR tersebut. Dengan demikian diharapkan perusahaan lebih mudah mengkomunikasikan kegiatan CSR mereka kepada stakeholder-nya.
2.5 Bentuk Marketing CSR
Menurut Kotler dan Lee (2005), kegiatan marketing CSR terdiri dari enam bentuk, antara lain corporate cause promotion, cause-related marketing, corporate social marketing, corporate philanthropy, community volunteering dan socially responsibility business practices. Ketika sebuah perusahaan menyatakan bahwa sebagian dari keuntungan atau penjualan produknya akan disumbangkan untuk kegiatan sosial tertentu, maka perusahaan tersebut sedang melakukan apa yang disebut sebagai cause-related marketing.
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...Rachmad Hidayat
Judul : IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DI INDONESIA BERDASARKAN HARAPAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Tugas : Forum 5 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Judul : HUBUNGAN ANTARA BOARD OF DIRECTORS DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN NORMATIF IMPLEMENTASI DI INDONESIA
Tugas : Forum 5 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
CSR merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap dampak yang diakibatkan oleh kebijakan dan kegiatannya kepada masyarakat dan lingkungan melalui perilaku yang transparan dan beretika.
CSR (corporate sosial responbility) - riki ardoniRiki Ardoni
CSR (Corporate Sosial Responbility) merupakan suatu mekanisme sebuah perusahaan yang mengintegrasikan perhatiannya terhadap lingkungan sosial ke dalam operasi. Dan juga pada interaksinya dengan stakeholder yang melampaui tanggung jawab sosial terhadap bidang hukum.
Materi Presentasi oleh Bapak Jalal (A+ CSR Indonesia/Lingkar Studi CSR) dalam Diskusi Publik “Akuntabilitas Sosial CSR Industri Ekstraktif dan Peranannya dalam
Penanggulangan Kemiskinan” di Jakarta, 18 Juli 2013; yang diselenggarakan oleh PWYP Indonesia bekerjasama dengan FITRA Jatim dan didukung oleh Yayasan TIFA
This is report's 2018 from Corporate Social Responsibility (CSR) of PT Integral Mulia Cipta (IMC). Our CSR program has already assisted more than one thousand Organic Coconut Sugar farmers throughout our certification area.
Visit our website : https://www.organic-coconut-sugar.com/
coconut sugar adalah,
coconut sugar calories,
coconut sugar vs palm sugar,
coconut sugar indonesia,
coconut sugar vs brown sugar,
coconut sugar benefits,
coconut sugar nutrition facts,
coconut sugar alternative,
coconut sugar and keto,
coconut sugar bulk,
coconut sugar supplier,
coconut sugar producer,
csr perusahaan,
Corporate social responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, social, dan lingkungan.
Terdapat empat hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi kegiatan CSR marketing, yaitu:
1. Kegiatan CSR harus mempunyai fokus, artinya perusahaan harus memilih satu atau beberapa tema yang menjadi fokus kegiatan CSR-nya, misalnya tema pendidikan, lingkungan hidup, kesehatan, atau kesenjangan sosial. Tidak memiliki tema yang menjadi fokus akan mengaburkan tujuan kegiatan itu dan bisa menghambat dampak yang diharapkan.
2. Kegiatan CSR harus dilakukan secara konsisten. Apabila perusahaan melakukan kegiatan CSR-nya secara konsisten dalam jangka panjang, kemungkinan besar akan mendapat kepercayaan dari stakeholder dan akan menarik mereka untuk ikut berpartisipasi.
3. Kegiatan CSR dihubungkan dengan brand yang dimiliki perusahaan, bertujuan untuk membetuk identitas brand yang baik lewat kegiatan CSR.
4. Perusahaan memerekkan kegiatan CSR itu sendiri, misalnya dengan cara memberi nama, membuat logo atau slogan tentang kegiatan CSR tersebut. Dengan demikian diharapkan perusahaan lebih mudah mengkomunikasikan kegiatan CSR mereka kepada stakeholder-nya.
2.5 Bentuk Marketing CSR
Menurut Kotler dan Lee (2005), kegiatan marketing CSR terdiri dari enam bentuk, antara lain corporate cause promotion, cause-related marketing, corporate social marketing, corporate philanthropy, community volunteering dan socially responsibility business practices. Ketika sebuah perusahaan menyatakan bahwa sebagian dari keuntungan atau penjualan produknya akan disumbangkan untuk kegiatan sosial tertentu, maka perusahaan tersebut sedang melakukan apa yang disebut sebagai cause-related marketing.
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...Rachmad Hidayat
Judul : IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DI INDONESIA BERDASARKAN HARAPAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Tugas : Forum 5 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Judul : HUBUNGAN ANTARA BOARD OF DIRECTORS DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN NORMATIF IMPLEMENTASI DI INDONESIA
Tugas : Forum 5 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Yuwan ditra krahara dwi puji lestari-dewi ratna sari-rian apriatna-undang kusnadi, angrian permana, business ethics and social responsibility, stie bina bangsa banten, 2017.pdf
Yuwan ditra krahara dwi puji lestari-dewi ratna sari-rian apriatna-undang kusnadi, angrian permana, business ethics and social responsibility, stie bina bangsa banten, 2017.pdf
Be & gg, rinalto hutabarat, hapzi ali, The Corporate Culture: infact and impl...
10, be & gg, umi lestari,hapzi ali,corporate social responsibilities, universitas mercubuana,2019.pdf
1. Nama : Umi Lestari Jurusan Magister Manajemen
NIM : 55118110041 Fakultas Pasca Sarjana
Mata Kuliah : Business Ethic and Good Governance Universitas Mercu Buana
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA,MPM
22 Mei 2019
Corporate Social Responsibilities
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah fenomena dan
strategi yang digunakan perusahaan untuk mengakomodasi kebutuhan dan
kepentingan stakeholder-nya. CSR dimulai sejak era dimana kesadaran
akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting
daripada sekedar profitability perusahaan. CSR dapat dikatakan sebagai
kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan
cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi
dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya (Hapzi,
2016).
CSR disebutkan pada Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun
2007, di dalam pasal satu butir tiga yang berisi: “Tanggung jawab sosial dan
lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Peseroan sendiri,
komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.”
Menurut Kotler dan Lee, terdapat enam model CSR yang dapat diterapkan
di perusahaan, yaitu:
1. Cause Promotion,
2. Cause Related Marketing
3. Coporate Societal Marketing
4. Corporate Philanthropy
5. Community Volunteering
6. Socially Responsible Business Practice.
2. Menurut Frynas (2009) mengemukakan bahwa pertimbangan perusahaan
untuk melakukan kegiatan CSR antara lain sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi regulasi, hukum dan aturan
2. Sebagai investasi sosial perusahaan untuk mendapatkan image yang
positif
3. Bagian dari strategi bisnis perusahaan
4. Untuk memperoleh licence to operate dari masyarakat setempat
5. Bagian dari risk management perusahaan untuk meredam dan
menghindari konflik sosial.
Menurut Solihin (2009) terdapat tiga periode penting dalam perkembangan
konsep CSR, yaitu :
1. Perkembangan awal konsep CSR di era tahun 1950-1960
2. Perkembangan konsep CSR di era tahun 1970-1980.
3. Perkembangan konsep CSR di era tahun 1990-sampai dengan saat ini.
Menurut Hapzi (2016) secara umum, alasan terkait bisnis untuk
melaksanakan CSR biasanya berkisar satu ataupun lebih dari argumentasi
di bawah ini :
1. Sumber Daya Manusia
Program CSR dapat berwujud rekruitmen tenaga kerja dan
mempekerjakan masyarakat sekitar.
2. Manajemen risiko
Membentuk suatu budaya kerja yang "mengerjakan sesuatu dengan
benar", baik itu terkait dengan aspek tata kelola perusahaan, sosial,
maupun lingkungan, pada perusahaan dapat mengurangi risiko
terjadinya hal-hal negatif yang mungkin akan terjadi.
3. 3. Membedakan merek
CSR dapat berperan untuk menciptakan loyalitas konsumen atas dasar
nilai khusus dari etika perusahaan yang juga merupakan nilai yang
dianut masyarakat
Menurut Solihin (2009) terdapat 7 isu pokok yang merupakan penjabaran
tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu :
1. Social Development (Pembangunan sosial)
2. Consumer Issues (Isu-isu konsumen)
3. Fair Operating Practices (Praktik operasi yang adil)
4. Environment (Lingkungan)
5. Labour Practices (Praktik ketanagakerjaan)
6. Human Rights (Hak asasi manusia)
7. Organizational Governance (Tata kelola Organisasi)
Hari ini, semakin banyak perusahaan yang menyadari bahwa agar tetap
produktif, kompetitif, dan relevan dalam dunia bisnis yang berubah dengan
cepat, mereka harus bertanggung jawab secara sosial. Dalam dekade
terakhir, globalisasi telah mengaburkan batas-batas negara, dan teknologi
telah mempercepat waktu dan jarak tempuh. Dengan perubahan besar dalam
lingkungan perusahaan ini, perusahaan ingin meningkatkan kemampuan
mereka untuk mengelola keuntungan dan risiko mereka, dan untuk
melindungi reputasi merek mereka (Rionda,2002).
Secara umum, ada dua pendorong utama CSR, kebijakan publik dan strategi
bisnis. Karena perusahaan beroperasi di dan di tengah masyarakat, wajar jika
mereka menyadari tuntutan dan kepentingan publik. Ini berarti bahwa bisnis
memiliki ekspektasi yang lebih besar untuk memberikan hasil positif sambil
mengurangi dampak dari hasil negatif yang akan mempengaruhi publik.
Strategi bisnis sebagai penggerak CSR mempertimbangkan biaya dan
manfaat. Dapat diasumsikan bahwa menerapkan rencana baru akan
menimbulkan biaya, seperti uang, sumber daya, dan personel. Namun,
4. semakin banyak eksekutif perusahaan percaya bahwa pendekatan strategis
untuk CSR menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. CSR dapat
digunakan untuk membedakan perusahaan dari para pesaingnya dengan
mendorong niat baik konsumen dan karyawan (McWilliams, Siegel, & Wright,
2006). Dengan berhasil menerapkan praktik CSR perusahaan dapat
memaksa pesaing mereka untuk terlibat dalam CSR juga. Keduanya dapat
secara proaktif mengelola risiko dan memanfaatkan peluang.
Implementasi Corporate Social Responsibilities (CSR) PT Astra Argo Lestari,
Tbk
A. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
1. Implementasi Kebijakan Keberlanjutan
a. Tidak ada deforestasi.
Tidak ada pembangunan di hutan Stok Karbon Tinggi (SKT).
Tidak ada pembangunan di area ber-Nilai Konservasi
Tinggi (NKT).
Tidak melakukan pembakaran.
Mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Perkebunan.
b. Konservasi pada lahan gambut.
Tidak ada pembangunan pada lahan gambut berapa pun
kedalamannya.
Mengadopsi praktik terbaik dalam mengelola perkebunan
yang berada di lahan gambut.
Bekerjasama dengan pemangku kepentingan.
c. Menghormati Hak Asasi Manusia.
Menghormati Hak Asasi Manusia.
Mengakui Hak Pekerja.
Memfasilitasi penyertaan petani ke dalam rantai pasok
Menghormati Hak-hak Warga Asli dan Komunitas
5. Lokal dengan memberi Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal
dan Tanpa Paksaan.
Menyelesaikan setiap keluhan, pengaduan, dan konflik
secara terbuka, transparan, dan proses konsultatif.
Membatasi penggunaan pestisida.
2. Mitigasi Emisi Gas Rumah Kaca pada Lahan Gambut
Perseroan memandang mitigasi Gas Rumah Kaca (GRK) sebagai sesuatu
yang signifikan bagi lingkungan pada masa yang akan datang. Oleh
karena itu, Perseroan melakukan upaya mitigasi GRK dengan
melakukan efisiensi energi, menerapkan kebijakan zero burning, tidak
melakukan deforestasi, menjaga areal berkarbon tinggi, tidak
membuka perkebunan pada lahan gambut, menerapkan best
practices dalam melakukan pengelolaan lahan gambut pada
perkebunan yang berada di lahan gambut.
B. Tanggung Jawab Sosial Bidang Lingkungan
1. Sertifikasi ISPO
Mengikuti Sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil)
atau sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia yang
Berkelanjutan adalah kewajiban bagi seluruh Perkebunan di
Indonesia. Dalam standar ISPO, terdapat 7 (tujuh) kriteria yang
harus dipenuhi oleh perusahaan perkebunan.
2. Penghargaan Proper
PROPER merupakan sertifikasi yang wajib dilaksanakan
oleh perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan
sumber daya alam. Melalui sertifikasi PROPER, Perseroan
menunjukkan komitmen menjalankan kegiatan usaha melalui tata
kelola dan pemanfaatan sumber daya secara efektif dan efisien.
6. 3. Astra Green Company
Sebagai salah satu bagian dari Grup Usaha Astra, Perseroan juga
diwajibkan untuk memenuhi standar dan kriteria penilaian
dalam Astra Green Company (AGC). Sertifikasi ini menilai
aspek strategi, proses, produk dan karyawan terhadap
lingkungan
C. Tanggung Jawab sosial bidang ketenagakerjaan , kesehatan dan
keselamatan kerja (K3)
1. Bidang Keternagakerjaan
Terciptanya hubungan industrial yang sehat merupakan tujuan
utama Perseroan. Perseroan juga berkomitmen tinggi dalam
hal kesetaraan gender dan kesempatan kerja. pelatihan kerja
untuk meningkatkan profesionalisme pegawai serta sistem imbal
jasa yang sepadan.
2. Bidang Kesehatan
Perseroan melakukan langkah-langkah promotif dan
preventif dengan program seperti penyuluhan, program
lingkungan sehat, dan program kesehatan ibu dan anak.
3. Keselamatan Kerja
Perseroan menetapkan target Zero Accident (Nol kecelakaan
kerja) pada seluruh anak usaha perseroan.
4. Perlindungan Bahaya Kebakaran
Pemantapan Tim Tanggap Darurat Kebakaran Lahan2.
Pelaksanaan Early Warning System dan Patroli Api3.
Menjaga Kesiapan Alat-Alat Pengendalian Karhutla
Pengendalian Dini di Luar Konsesi Bersama
Masyarakat dan Aparat
D. Tanggung Jawab Sosial Bidang Sosial Masyarakat
1. Pengembangan Ekonomi
7. 2. Tahun 2006, Perseroan menggulirkan Progam Income Generating
Activity (IGA). Saat ini, Perseroan mengembangkan program
Kontrak Kemitraan. Perseroan juga membangun kerjasama
dengan masyarakat dalam bentuk kemitraan Inti-Plasma dan
Income Generating Activity (IGA). Perseroan telah
bekerjasama dengan 74.860 petani kelapa sawit.
3. Pendidikan
Perseroan melalui Yayasan Astra Agro Lestari (YAAL) telah
membangun 60 sekolah swasta yang berlokasi di perkebunan
Perseroan. Selian itu juga memiliki 327 Tempat Pengasuhan
Anak (TPA) yang berlokasi di masing-masing komplek
perumahan karyawan yang didukung oleh 515 tenaga
pengasuh. Perseroan juga menggulirkan program beasiswa
prestasi yang diberikan kepada 1.215 anak dari luar
perkebunan,
Daftar Pustaka :
Annual Report PT . Astra Argo Lestari, Tbk Tahun 2018
Frynas, JG. 2009. Beyond Corporate Social Responsibility, Oil Multinationals and
Social Challenges. Cambridge: Cambridge University Press.
McWilliams, A., Siegel, D. S., & Wright, P. M. (2006). Corporate social responsibility:
Strategic implications. Journal of Management Studies, 43(1), 1-18.
Management Studies, 43(1), 1-18. doi:10.1111/j.1467-6486.2006.00580
Rionda, Z.L.2002. What is Corporate Sosial Responsibility ?. USAID
Solihin, Ismail. 2009. Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability.
Jakarta: Salemba Empat