PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Tambang Sektor Energy yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021) - Muhammad Yasin Nur Wibowo
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Ukuran Perusahaan merupakan beberapa variabel yang dapat memengaruhi Nilai Perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh tersebut. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Peneliti menggunakan purposive sampling dengan kriteria perusahaan tambang pada sektor energy yang listing di Bursa Efek Indonesia, tidak mengalami suspend ataupun delisting selama periode penelitian, serta memiliki annual report dan sustainability report yang dapat diakses pada tahun 2019-2021. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini adalah tidak adanya pengaruh antara Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan, dibuktikan dengan hasil analisis secara parsial pada Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang memiliki nilai signifikasi sebesar 0,942 dan Ukuran Perusahaan sebesar 0,974. Secara simultan, Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Ukuran Perusahaan juga tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan dengan nilai signifikasi sebesar 0,997.
Kata kunci : Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), Ukuran Perusahaan dan Nilai Perusahaan
Materi Presentasi oleh Bapak Elan Biantoro (Kabag Humas SKK Migas) dalam Diskusi Publik βAkuntabilitas Sosial CSR Industri Ekstraktif dan Peranannya dalam
Penanggulangan Kemiskinanβ di Jakarta, 18 Juli 2013; yang diselenggarakan oleh PWYP Indonesia bekerjasama dengan FITRA Jatim dan didukung oleh Yayasan TIFA
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...lindawinata
Β
Lingkungan bisnis perlu dianalisis, agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu mengembangkan sistem pemecahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor lingkungan yang dianggap mengancam tujuan perusahaan (early warning systems). Selain itu untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan analisis lingkungan yang akan diperoleh lebih efektif. Di sisi lain penganalisisan lingkungan bisnis sebagai upaya untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan bisnis terhadap perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai informasi dari lingkungan memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang.
Materi Presentasi oleh Bapak Jalal (A+ CSR Indonesia/Lingkar Studi CSR) dalam Diskusi Publik βAkuntabilitas Sosial CSR Industri Ekstraktif dan Peranannya dalam
Penanggulangan Kemiskinanβ di Jakarta, 18 Juli 2013; yang diselenggarakan oleh PWYP Indonesia bekerjasama dengan FITRA Jatim dan didukung oleh Yayasan TIFA
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfgloriosaesy
Β
Laporan guru piket untuk bukti dukung
More Related Content
Similar to PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Tambang Sektor Energy yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021) - Muhammad Yasin Nur Wibowo
Materi Presentasi oleh Bapak Elan Biantoro (Kabag Humas SKK Migas) dalam Diskusi Publik βAkuntabilitas Sosial CSR Industri Ekstraktif dan Peranannya dalam
Penanggulangan Kemiskinanβ di Jakarta, 18 Juli 2013; yang diselenggarakan oleh PWYP Indonesia bekerjasama dengan FITRA Jatim dan didukung oleh Yayasan TIFA
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...lindawinata
Β
Lingkungan bisnis perlu dianalisis, agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu mengembangkan sistem pemecahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor lingkungan yang dianggap mengancam tujuan perusahaan (early warning systems). Selain itu untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan analisis lingkungan yang akan diperoleh lebih efektif. Di sisi lain penganalisisan lingkungan bisnis sebagai upaya untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan bisnis terhadap perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai informasi dari lingkungan memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang.
Materi Presentasi oleh Bapak Jalal (A+ CSR Indonesia/Lingkar Studi CSR) dalam Diskusi Publik βAkuntabilitas Sosial CSR Industri Ekstraktif dan Peranannya dalam
Penanggulangan Kemiskinanβ di Jakarta, 18 Juli 2013; yang diselenggarakan oleh PWYP Indonesia bekerjasama dengan FITRA Jatim dan didukung oleh Yayasan TIFA
Similar to PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Tambang Sektor Energy yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021) - Muhammad Yasin Nur Wibowo (20)
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Β
PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Tambang Sektor Energy yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021) - Muhammad Yasin Nur Wibowo
1. PENGARUH PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
(CSR) DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Tambang
Sektor Energy yang Listing di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2019-2021)
Muhammad Yasin Nur Wibowo
NIM. C1C017030
4. LATAR BELAKANG
Terjadinya kerusakan lingkungan yang
merupakan dampak negatif dari kegiatan
operasasional perusahaan tambang.
Meningkatnya nilai pertumbuhan eksport
sebesar 44,36% pada tahun 2022 dan
perusahaan tambang sebagai komoditas
utamanya. Terdapat peningkatan harga jual
saham perlembar beriringan dengan
pulihnya ekonomi global pasca Covid-19.
Terdapat beberapa perusahaan tambang
yang terkena suspend oleh BEI. Dan
terdapat perbedaan hasil penelitian antar
variabel yang telah dilakukan oleh peneliti
terdahulu.
4
5. RUMUSAN MASALAH
5
β’ Bagaimana pengaruh Corporate Social
Responsibility (CSR) terhadap Nilai Perusahaan
pada Perusahaan Tambang Sektor Energy yang
Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021?
β’ Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan
terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan
Tambang Sektor Energy yang Listing di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2019-2021?
β’ Bagaimana pengaruh Corporate Social
Responsibility (CSR) dan Ukuran Perusahaan
secara simultan terhadap Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Tambang Sektor Energy yang Listing
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021?
6. TUJUAN PENELITIAN
6
β’ Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social
Responsibility (CSR) terhadap Nilai Perusahaan
pada Perusahaan Tambang Sektor Energy yang
Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021.
β’ Untuk mengetahui pengaruh Ukuran Perusahaan
terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan
Tambang Sektor Energy yang Listing di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2019-2021.
β’ Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social
Responsibility (CSR) dan Ukuran Perusahaan
secara simultan terhadap Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Tambang Sektor Energy yang Listing
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021.
8. LANDASANTEORI
8
Teori Agensi
Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan
hubungan keagenan (teori agensi) sebagai
sebuah kontrak yang mana satu atau lebih
prinsipal (pemilik) menyewa orang lain (agen)
untuk melakukan beberapa jasa bagi
kepentingan mereka dengan mendelegasikan
beberapa wewenang guna membuat keputusan
kepada agen. Berdasarkan hal tersebut teori
agensi dapat diartikan sebagai sebuah teori
yang menggambarkan adanya hubungan
kesepakatan dalam bentuk kontrak ataupun
perjanjian antara pemilik perusahaan (para
pemegang saham) dan pihak manajerial.
Teori Sinyal
Spence (1973) mengemukakan bahwa signal
atau isyarat memberikan suatu sinyal, pihak
pengirim (pemilik informasi) berusaha
memberikan potongan informasi yang relevan
sehingga dapat dimanfaatkan oleh pihak
penerima. Pihak penerima kemudian akan
menyesuaikan tindakan sesuai dengan
pemahamannya terhadap sinyal tersebut.
Isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang
diambil oleh pihak manajemen perusahaan
yang nantinya akan memberikan petunjuk
kepada pihak pemegang saham bagaimana
pihak manajemen memandang prospek
perusahaan.
9. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
REGULASI
UndangβUndang Nomor 40
Tahun (2007 Tentang
Perseroan Terbatas dalam
Pasal 74.
Peraturan Pemerintah
Nomor 47 Tahun 2012
tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan
Perseroan Terbatas dalam
Pasal 3.
ELEMEN DASAR CSR
Profit, People Community,
Planet (Elkington, 1998).
Menurut ISO 26000:2010 :
Tata kelola perusahaan,
HAM, Ketenaga-kerjaan,
Lingkungan, Praktik
operasional yang adil,
Konsumen, serta Keter-
libatan dan pengembangan
masyarakat.
MANFAAT CSR
Manik (2019):
Berkembangnya nilai dan
citra perusahaan dimata
stakeholder. Terciptanya
lingkungan yang sehat. Kerja
sama pihak internal dan
eksternal perusahaan
menjadi lebih baik. Dan
Menjadi pembeda dengan
perusahaan pesaing.
9
PENGERTIAN
CSR adalah suatu bentuk
tanggung jawab sosial dan
lingkungan yang wajib
dilakukan oleh perusahaan
sesuai dengan ketentuan-
ketentuan hukum yang
berlaku akibat dari kegiatan
operasional agar terciptanya
kelangsungan hidup yang
lebih baik.
10. UKURAN PERUSAHAAN
10
Ukuran perusahaan didefinisikan sebagai skala
yang mengklasifikasikan besar kecinya
perusahaan melalui nilai total aset, jumlah
penjualan, dan kapitalisasi pasar (Aghnitama
dkk., 2021).
Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur
dengan menggunakan total aset yang dimiliki
perusahaan, karena menurut Suryana dan
Rahayu (2018) total aset perusahaan hasilnya
akan lebih stabil dibandingkan dengan total
penjualan dan akan lebih relevan dibandingkan
dengan nilai kapitalisasi pasar.
Klasifikasi ukuran perusahaan telah diatur
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
pasal 6 tentang UMKM terbagi menjadi
beberapa klasifikasi, yaitu :
Klasifikasi
Ukuran
Perusahaan
Kriteria
Aset (tidak termasuk
tanah dan Bangun
tempat usaha)
Penjualan Tahunan
Mikro Maksimal 50 juta Maksimal 300 juta
Kecil > 50 juta β 500 juta >300 juta β 2,5 M
Menengah > 500 juta β 10 M >2,5 M β 50 M
Besar > 10 M > 50 M
Klasifikasi Ukuran Perusahaan
UU No. 20 Tahun 2008 Pasal 6 tentang UMKM
11. 11
NILAI PERUSAHAAN
Nilai perusahaan dapat dinilai dari harga saham
perusahaan yang beredar. Jika harga saham
meningkat, maka nilai perusahaan juga meningkat,
sehingga berdampak pada peningkatan nilai
pemegang saham yang dibuktikan melalui tingginya
return bagi pemegang saham (Novari & Lestari, 2016).
Terjaganya lingkungan hidup dan prospek yang pasti
dengan rancangan yang telah dipersiapkan
sedemikian rupa, hingga dapat mencapai tujuan
utama untuk terus bersinergi dengan lingkungan
maka penilaian masyarakat umum terhadap
perusahaan tersebut akan semakin tinggi (Manik,
2019).
Sudiyatno dan Puspitasari (2010) menyatakan bahwa
salah satu alternatif yang digunakan dalam menilai
perusahan adalah dengan menggunakan rasio
Tobins.
12. 12
PENELITIANTERDAHULU
No. Peneliti Judul Penelitian
1 Desita Riyanta Mitra Karina dan
Iwan Setiadi (2020)
Pengaruh CSR Terhadap Nilai Perusahaan Dengan GCG Sebagai
Pemoderasi
2 Nurfina Pristianingrum (2017) Pengaruh Ukuran, Profitabilitas, dan Pengungkapan CSR Terhadap Nilai
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
3 Maria Yuvianita, Nurmala Ahmar,
dan Yuana Rizky Octaviani
Mandagie(2022)
Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan BUMN yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2020)
4 Yessi Yunelia Rahmi, Indrayeni, dan
Riani Sukma Wijaya (2019)
Pengaruh CSR terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan
Sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Pertambangan yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun (2013-2017)
5 Graceta Pangesti, Ali Imron,
Bambang Mahmudi, dan Lukmanul
Hakim (2022)
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Struktur
Modal Sebagai Variabel Intervening (studi kasus pada perusahaan indeks
LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2018)
6 Dina Shafarina Dwiastuti dan Vaya
Juliana Dillak (2019)
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kebijakan Hutang, dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017
13. 13
MODEL PENELITIAN
Keterangan :
: Variabel X berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y
: Variabel X berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y
Corporate Social
Responsibility (CSR)
(X1)
Ukuran Perusahaan
(X2)
Nilai Perusahaan
(Y)
14. 14
HITPOTESIS
H1 :
H2 :
H3 :
Corporate Social
Responsibility (CSR)
berpengaruh terhadap
Nilai Perusahaan.
Ukuran Perusahaan
berpengaruh terhadap
Nilai Perusahaan.
Corporate Social
Responsibility (CSR) dan
Ukuran Perusahaan secara
simultan berpengaruh
terhadap Nilai Perusahaan.
16. 16
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian :
Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif.
Jenis Data :
Peneliti menggunakan data
sekunder dalam penelitian ini.
Sumber Data :
Peneliti memperoleh data dari
www.idx.co.id dan website
resmi perusahaan terkait yang
menjadi populasi.
Populasi :
Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan tambang
yang terdaftar di BEI sektor
Energy pada pada tahun 2019-
2021 dengan jumlah sebanyak
39 perusahaan tambang.
Sampel :
Berdasarkan populasi yang
ada diperoleh sampel
sebanyak 29 perusahaan
dengan kriteria yang sudah
ditentukan.
Metode Penentuan
Sampel :
Peneliti menggunakan
Purposive Sampling untuk
menentukan kriteria sampel
yang akan digunakan.
Metode Pengumpulan
Data :
Peneliti melakukan
pengumpulan data dengan
menggunakan metode
dokumentasi.
17. PENENTUAN SAMPEL
No. Kriteria Penentuan Sampel Jumlah
1
Perusahaan tambang sektor energy yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2019-2021.
39
2
Perusahaan tambang sektor energy yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2019-2021 yang terkena suspend ataupun delisting.
(4)
3
Perusahaan tambang sektor energy yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2019-2021 yang laporan tahunannya tidak dapat diakses secara
umum.
(6)
Jumlah Sampel 29
Tabel Kriteria Penentuan Sampel
17
18. OPERASIONALVARIABEL
Variabel Rumus
Corporate Social Responsibility (CSR)
(X1)
CSRIx =
ππ¦π₯
ππ₯
Ukuran Perusahaan
(X2)
Ukuran Perusahaan = πΏπ Total Aset
Nilai Perusahaan
(Y)
Nilai Perusahaan =
πΎππππ‘ππππ ππ π πππ ππ +πππ‘ππ πΏπππππππ‘π
πππ‘ππ π΄π ππ‘
18
19. METODE ANALISIS DATA
19
UJI ASUMSI KLASIK
1. Evaluasi Outlier
2. Uji Normalitas
3. Uji Multikolinearitas
4. Uji Heteroskedastisitas
5. Uji Auto Korelasi
UJI STATISTIK
DESKRIPTIF
ANALISIS REGRESI
LINEAR BERGANDA
UJI HIPOTESIS
1. Uji Parsial (Uji t)
2. Uji Simultan (Uji f)
UJI KOEFISIEN
DETERMINASI
(Adjusted RΒ²)
21. UJI STATISTIK DESKRIPTIF
21
N Minimum Maximum Mean Std. Dev
Y_TobinsQ 87 ,51 4,59 1,2511 ,71635
X1_CSR 87 ,10 ,75 ,3403 ,14869
X2_UkuranPerusahaan 87 24,89 32,31 29,4995 1,71371
Valid N (listwise) 87
Tabel Uji Statistik Deskriptif
Sumber : data sekunder yang diolah dengan SPSS 25
22. UJI NORMALITAS
22
Berdasarkan data yang sudah dikumpulkan lalu diolah menggunakan
SPSS 25 terdapat sebanyak 29 perusahaan yang menjadi sampel,
kemudian peneliti menggunakan waktu pelaporan keuangan selama 3
periode sehingga terkumpullah sebanyak 87 data yang nantinya siap
diolah. Pada saat melakukan olah data peneliti menemukan sebanyak 24
data yang tergolong outlier, data outlier nantinya akan menyebabkan data
yang akan diuji menjadi tidak normal. Oleh sebab itu, 24 data outlier
tersebut peneliti hapus sehingga data yang nantinya diolah menjadi
sebanyak 63 data.
Evaluasi Outlier
23. UJI NORMALITAS
23
Tabel Uji Kolmogorov-Smirnov
Sumber : data sekunder yang diolah dengan SPSS 25
Unstandardized
Residual
N 63
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,17693254
Most Extreme Differences Absolute ,106
Positive ,106
Negative -,066
Test Statistic ,106
Asymp. Sig. (2-tailed) ,075c
24. UJI NORMALITAS
24
Tabel Uji Multikolinearitas
Sumber : data sekunder yang diolah dengan SPSS 25
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 X1_CSR ,557 1,796
X2_UP ,557 1,796
a. Dependent Variable: Y_TobinsQ
26. UJI NORMALITAS
26
Tabel Uji Autokorelasi
Sumber : data sekunder yang diolah dengan SPSS 25
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,010a ,000 -,033 ,17986 1,918
a. Predictors: (Constant), X2_UP, X1_CSR
b. Dependent Variable: Y_TobinsQ
Perhitungan dari hasil DW dengan nilai signifikan 0,05 dengan jumlah variabel bebas (X) = 2
dengan jumlah data (n) = 63, diperoleh nilai dL sebesar 1,5274 dan nilai dU sebesar 1,6581
serta nilai 4-dU sebesar 2,3419. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Nilai DW lebih
besar dari nilai dU dan nilai DW lebih kecil dari 4-dU yang berarti tidak terdapat autokorelasi.
27. ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA
27
Tabel Hasil Regresi Linear Berganda
Sumber : data sekunder yang diolah dengan SPSS 25
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,942 ,472
X1_CSR ,015 ,210 ,013
X2_UP -,001 ,017 -,006
28. ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA
28
Persamaan Regresi Linear Berganda
Nilai Koefisien Konstanta (Ξ±)
Nilai koefisien untuk konstanta
sebesar 0,92 nilai konstanta ini
menunjukan bahwa apabila
variabel corporate social
responsibility (CSR) dan ukuran
perusahaan bernilai 0 maka
variabel dependen nilai
perusahaan bernilai 0,92.
Nilai Koefisien CSR terhadap
Nilai Perusahaan
Nilai koefisien CSR sebesar 0,015
hal ini dapat diinterpretasikan
bahwa apabila CSR mengalami
peningkatan 1 satuan maka nilai
perusahaan akan mengalami
peningkatan sebesar 0,015
sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain.
Nilai Koefisien Ukuran Perusahaan
terhadap Nilai Perusahaan
Nilai koefisien ukuran perusahaan
sebesar 0,001 hal ini dapat
diinterpretasikan bahwa apabila
ukuran perusahaan mengalami
peningkatan 1 satuan maka nilai
perusahaan akan meningkat sebesar
0,001 dan sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain.
29. UJI HIPOTESIS
29
Tabel Hasil Uji Parsial (Uji t)
Sumber : data sekunder yang diolah dengan SPSS 25
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B
Std.
Error Beta
1 (Constant) ,942 ,472 1,994 ,051
X1_CSR ,015 ,210 ,013 ,073 ,942
X2_UP -,001 ,017 -,006 -,036 ,972
a. Dependent Variable: Y_TobinsQ
30. UJI HIPOTESIS
30
Tabel Hasil Uji Parsial (Uji f)
Sumber : data sekunder yang diolah dengan SPSS 25
Model
Sum of
Squares
df
Mean
Square
F Sig.
1 Regression ,000 2 ,000 ,003 ,997b
Residual 1,941 60 ,032
Total 1,941 62
a. Dependent Variable: Y_TobinsQ
b. Predictors: (Constant), X2_UP, X1_CSR
31. UJI KOEFISIEN DETERMINASI
31
Tabel Hasil Uji Adjusted R2
Sumber : data sekunder yang diolah dengan SPSS 25
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,010a ,000 -,033 ,17986
Pada tabel di atas nilai Adjusted R2 adalah sebesar 0. Hal ini berarti variabel
Nilai Perusahaan tidak dapat dijelaskan oleh variabel CSR dan ukuran
perusahaan pada tahun penelitian. Berdasarkan hal tersebut variabel nilai
perusahaan pada penelelitian besar kemungkinan dapat dijelaskan oleh faktor-
faktor lain yang tidak termasuk dalam analisis regresi pada penelitian ini.
33. KESIMPULAN
33
Berdasarkan data yang dikumpulkan dan hasil pengujian yang
telah dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear
berganda, dan pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
β’ Secara parsial variabel CSR tidak berpengaruh terhadap
variabel Nilai Perusahaan.
β’ Secara parsial variabel Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh
terhadap variabel Nilai Perusahaan.
β’ Hasil pengujian hipotesis secara simultan pada penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel CSR dan Ukuran Perusahaan
tidak berpengaruh terhadap variabel Nilai Perusahaan.