PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)Rini Indriani
Pada Kecelakaan, P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Ini berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan kematian.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)Rini Indriani
Pada Kecelakaan, P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Ini berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan kematian.
Presentasi ini saya bawakan di muka seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, 29 Januari 2013. Semoga bermanfaat....!
mempelajari sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT), defenisinya, prisip dari SPGDT, time saving is life and limb saving, SPGDT sehari hari, bencana dan TRIAGE,
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Sistem Pelayanan Gawat
Darurat Terpadu (SPGDT)
Suatu jaringan antara sumber daya yang saling
berhubungan guna memberikan pelayanan gawat darurat &
transportasi kepada penderita yang me-ngalami musibah
akibat kecelakaan atau penyakit mendadak
SPGDT dibagi dalam dua fase :
Fase Pra Rumah Sakit
Fase Rumah Sakit
2
3. Fase Pra Rumah Sakit
Keberhasilan fase ini sangat tergantung pada
keberadaan & kemampuan dari :
• Akses & komunikasi
• Pelayanan gawat darurat di tempat kejadian
• Transportasi ke pelayanan medis
3
4. Akses & Komunikasi
Masyarakat tahu bagaimana cara mengakses SPGDT.
• Ada nomor darurat yg. bebas & mudah dipanggil.
• Ada sarana untuk memanggil seperti telepon, radio
komunikasi, bedug, kentongan dll.
4
5. Pelayanan Gawat Darurat di
Tempat Kejadian
Adanya penolong di tempat kejadian yg idealnya memiliki
kemampuan / terlatih memberikan pertolongan pertama.
• Kategori awam
• Kategori awam khusus
• kategori khusus (medis/paramedis)
5
6. Transportasi Medis
Ada sarana transportasi untuk membawa penderita
ke fasilitas medis :
• Kendaraan khusus seperti : ambulans gawat
darurat, ambulans transport atau ambulans
Jenasah
• kendaraan non medis yg ada pd saat itu.
“ Bagaimana cara
pengirimannya tergan-tung
dari kondisi dan situasi saat
itu. “
6
7. Penanganan Pra Rumah Sakit
Konsep penanganan pra rumah sakit adalah
memberikan bantuan hidup dasar dan
mempertahankan nyawa penderita dengan
melakukan tindakan pertolongan pertama
secepatnya di tempat, sesaat setelah kejadian
terjadi.
7
8. Pertolongan Pertama
Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau
cedera yang memerlukan penanganan medis dasar
Medis dasar :
Tindakan pertolongan berdasarkan ilmu kedokteran
yang dapat dimiliki oleh orang awam atau awam
terlatih
8
9. Pelaku Pertolongan Pertama
Penolong yang pertama berada di lokasi kejadian,
memiliki kemampuan dan terlatih dalam tindakan
penanganan medis dasar
9
10. Tujuan Pertolongan Pertama
• Menyelamatkan jiwa
• Mencegah cacat
• Memberikan rasa nyaman &
menunjang upaya penyembuhan
10
11. Dasar Hukum
Pasal 531 KUHP :
kewajiban memberikan/mengadakan
pertolongan sementara pertolongan itu
dapat dilakukan tanpa membahayakan
dirinya dan orang lain
Pasal 322 KUHP :
Kewajiban menyimpan rahasia penderita
oleh karena jabatan atau pekerjaannya
11
12. Persetujuan Pertolongan
• Persetujuan tersirat (implied consent)
→ ada isyarat yg diberikan
• Persetujuan yg dinyatakan (expressed consent)
→ ada pernyataan lisan/tertulis
12
13. Kewajiban Pelaku PP
1. Menjaga keselamatan diri, tim, penderita & orang
sekitarnya.
2. Dapat menjangkau penderita.
3. Dapat mengenali/menilai & mengatasi masalah yg.
mengancam nyawa.
4. Meminta bantuan / rujukan.
5. Menolong dg.cepat & tepat sesuai keadaan penderita.
6. Membantu & berkomunikasi dg. pelaku PP yg. lain.
7. Mengatur pengangkatan & pemindahan penderita.
8. Membuat laporan (catatan) pemberian PP
13
14. Kualifikasi Pelaku PP
1. Jujur & bertanggung jawab.
2. Bersikap profesional
3. Matang secara emosi
4. Mampu bersosialisasi
5. Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi
6. Kondisi fisik baik
7. Percaya diri dan punya rasa bangga
14
15. Tindakan Pengamanan Diri
Pelaku PP
1. Memperhitungkan resiko tindakan.
2. Menggunakan alat pelindung diri. (APD)
3. Membersihkan diri sebelum & setelah melakukan
tindakan pertolongan.
4. Membersihkan alat pertolongan.
15
16. Alat Perlindungan Diri
1. Sarung tangan lateks + sarung tangan kerja.
2. Kacamata pelindung.
3. Baju pelindung.
4. Masker penolong.
5. Helm
16
17. Peralatan Pertolongan Pertama
Penutup luka kapas
Pembalut luka Selimut
Cairan antiseptik Kartu penderita
Peralatan stabilisasi Alat tulis
Gunting Oksigen
Pinset Tensi meter
Senter tandu
17