Dokumen tersebut merangkum sejarah berdirinya Palang Merah Internasional (PMI) dan Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. PMI didirikan pada tahun 1945 untuk membantu pemerintah Indonesia dalam bidang kemanusiaan seperti penanggulangan bencana dan pelayanan darah. PMI beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan dan hukum kemanusiaan internasional.
Mengenal Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
Jadi tidak ada hubungan antara lambang dengan Agama. Palang Merah dan Bulan sabit merah itu Netral.
Mengenal Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
Jadi tidak ada hubungan antara lambang dengan Agama. Palang Merah dan Bulan sabit merah itu Netral.
DEFINISI
•Hilangnya kesinambungan substansi tulang dengan atau tanpa pergeseran fragmen-fragmen fraktur.
•Terputusnya hubungan/kontinuitas jaringan tulang.
Hukum Hak Asasi Manusia Internasional, Orientasi Amnesty International Chapte...Amnesty Undip
Pembicara: Amalia Astrid Sani (Community Organizing Officer Amnesty Indonesia)
Orientasi Anggota Amnesty International Chapter Universitas Diponegoro adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan setelah penerimaan anggota baru. Kegiatan ini berisikan pembekalan ilmu pengetahuan mengenai Hak Asasi Manusia dan Aktivisme yang dibuat oleh divisi internal affairs dengan menggunakan aspek development, yaitu bertanggungjawab untuk meningkatkan kemampuan setiap anggota kemampuan dan mengembangkan keterampilan interpersonal setiap anggota di bidang Hak Asasi Manusia dan Aktivisme.
Bersangkutan dengan itu, Amnesty International Chapter Universitas Diponegoro sebagai salah satu organisasi aksi yang berada di lingkungan Universitas Diponegoro, menyadari diperlukannya orientasi bagi anggota Amnesty International Chapter Universitas Diponegoro untuk meningkatkan kemampuan dan mengembangkan keterampilan interpersonal setiap anggota di bidang Hak Asasi Manusia dan Aktivisme.
Kegiatan ini diselenggarakan secara online melalui platform Zoom Meeting, mengundang narasumber dari Amnesty Internasional Indonesia yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup baik mengenai Hak Asasi Manusia dan Aktivisme.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan saling mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.
DASAR HUKUM POLITIK LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA
¨ Landasan Idiil : Pancasila
¨ Landasan Konstitusional : UUD 1945 Pembukaan alinea I dan IV
¨ Landasan Operasional : Tap MPR No II/MPR/1988 tentang GBHN
Pentingnya Globalisasi bagi Indonesia
Globalisasi menjadi sesuatu yang penting bagi Indonesia karena hal-hal sebagai berikut.
1. Pemerataan teknologi.
2. Pengalihan ilmu pengetahuan.
3. Berkembangnya perdagangan antarnegara dapat menambah devisa negara Indonesia.
4. Dapat diambilnya nilai positif dari globalisasi.
ARTI POLITIK LUAR NEGERI
Dalam arti luas, politik luar negeri adalah pola perilaku yang digunakan oleh suatu negara dalam hubungannya dengan negara-negara lain.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. SSEEJJAARRAAHH
Pertempuran SSoollffeerriinnoo,, 11885599
• Pertempuran Solferino
terjadi pada tanggal 24
Juni 1859, selama 16
jam, antara Perancis dan
Austria.
• Solferino terletak di
sebelah utara Italia.
• Pertempuran melibatkan
320.000 prajurit dan
mengakibatkan 40.000
meninggal dan terluka.
• Hanya ada 4 orang dokter
hewan yang merawat
1.000 kuda dan 1 orang
yang merawat 1.000
orang.
3
4. • Henry Dunant adalah seorang
pengusaha berkebangsaan Swiss (1828
– 1910).
• Pada saat pertempuran Henry Dunant
sedang dalam perjalanan bisnis untuk
bertemu dengan Napoleon III.
• Henry Dunant mengumpulkan orang-orang
dan tinggal Solferino selama 3
hari untuk merawat orang yang
terluka.
• “Siamo tutti fratelli” (kita semua
bersaudara), membuka hati para
sukarelawan yang melayani kawan
maupun lawan tanpa membedakannya.
Henry Dunant
4
5. ""AA MMEEMMOORRYY ooff SSOOLLFFEERRIINNOO""
1862, Henry Dunant menulis buku
yang mengangkat 2 gagasan:
membentuk organisasi
sukarelawan yang disiapkan
untuk menolong korban perang =
PPEERRHHIIMMPPUUNNAANN NNAASSIIOONNAALL
membuat perjanjian
internasional untuk melindungi
korban perang (serta melindungi
para relawan yg membantu dinas
kesehatan militer) = HHHHII / HHPPII
5
6. RReeaalliissaassii GGaaggaassaann 11
KKOOMMPPOONNEENN GGEERRAAKKAANN PPAALLAANNGG MMEERRAAHH
DDAANN BBUULLAANN SSAABBIITT MMEERRAAHH IINNTTEERRNNAASSIIOONNAALL
Perhimpunan Nasional
Palang Merah/
Bulan Sabit Merah
(1864)
Komite
Internasional
Palang Merah
(1863)
Federasi
Internasional
Perhimpunan
Palang Merah
dan Bulan Sabit
Merah (1919)
6
7. MMAANNDDAATT IINNTTEERRNNAATTIIOONNAALL CCOOMMMMIITTTTEEEE OOFF TTHHEE
RREEDD CCRROOSSSS ((IICCRRCC))
• Melindungi dan Membantu Korban Konflik Bersenjata
• Mempromosikan Hukum Humaniter Internasional (HHI)/Hukum
Perikemanusiaan Internasional (HPI)
7
ICRC berkedudukan di Swiss, jumlah anggota hanya 20 orang dan
berkebangsaan warga negara Swiss
8. MANDAT INTERNATIONAL OF THE RED
CROSS AND RED CRESCENT SOCIETIES
(IFRC)
Koordinator Perhimpunan Nasional dalam bantuan
bencana alam/teknologi dan kesehatan dalam keadaan
damai.
8
• Promosi Prinsip-Prinsip Dasar dan Nilai-Nilai
Kemanusiaan,
• Tanggap bencana,
• Kesiapsiagaan bencana,
• Kesehatan dan layanan kepada masyarakat,
• Pengembangan kapasitas organisasi
9. PPEERRSSYYAARRAATTAANN PPEENNDDIIRRIIAANN
PPEERRHHIIMMPPUUNNAANN PPAALLAANNGG MMEERRAAHH/
BBUULLAANN SSAABBIITT MMEERRAAHH/KKRRIISSTTAALL MMEERRAAHH NNAASSIIOONNAALL
• Didirikan di suatu Negara Peserta Konvensi Jenewa 1949
• Satu-satunya Perhimpunan PM/BSM Nasional di Negaranya
• Diakui oleh Pemerintah Negaranya
• Memakai nama dan lambang Palang Merah /Bulan Sabit Merah/Kristal Merah
• Bersifat mandiri
• Memperluas kegiatan di seluruh wilayah
• Terorganisir dalam menjalankan tugasnya dan dilaksanakan diseluruh
wilayah negaranya
• Menerima anggota tanpa membedakan latar belakang
• Menyetujui statuta Gerakan
• Menghormati Prinsip-prinsip Dasar Gerakan dan menjalankan tugasnya
sejalan dengan prinsip-prinsip HPI 9
10. RReeaalliissaassii GGaaggaassaann 22
HHUUKKUUMM PPEERRIIKKEEMMAANNUUSSIIAAAANN IINNTTEERRNNAASSIIOONNAALL
HPI adalah
• Ketentuan internasional yang mengatur segala
permasalahan kemanusiaan pada waktu pertikaian
bersenjata internasional maupun non-internasional.
• Ketentuan Hukum tersebut mengatur hak-hak dan
kewajiban dari pihak yang terlibat dalam pertikaian
(dalam penggunaan senjata dan metode perang
tertentu, perlindungan kepada korban maupun harta
benda yang terkena akibat pertikaian bersenjata
10
11. SSUUMMBBEERR HHPPII
1. Perjanjian Internasional di bidang HPI
misalnya: Konvensi Jenewa dan Protokol
Tambahan
2. Hukum Kebiasaan Internasional.
3. Aturan umum lainnya (di suatu negara) yang
terkait dengan HPI
misalnya: (Rancangan) UU Lambang Palang
Merah.
Saat ini sudah 191 negara di dunia meratifikasi
Konvensi Jenewa 1949
11
13. 7 PRINSIP DASAR GGEERRAAKKAANN PPAALLAANNGG MMEERRAAHH DDAANN
BBUULLAANN SSAABBIITT MMEERRAAHH IINNTTEERRNNAASSIIOONNAALL
KEMANUSIAAN : melindungi martabat manusia
KESAMAAN : tidak diskriminasi
KENETRALAN : tidak memihak
KEMANDIRIAN : otonom
KESUKARELAAN : tidak mengejar keuntungan
KESATUAN : satu negara, satu lambang, satu
perhimpunan nasional
KESEMESTAAN : bekerja di seluruh dunia
13
14. LLAAMMBBAANNGG -- LLAAMMBBAANNGG PPEEMMBBEEDDAA
((UUnnttuukk DDiinnaass KKeesseehhaattaann MMiilliitteerr
ddaann PPeerrhhiimmppuunnaann NNaassiioonnaall))
1883 - 1929 -
1929 – 1980
(Kerajaan Persia)
2005
(Israel)
SATU NEGARA hanya boleh menggunakan SATU LAMBANG
14
16. FFUUNNGGSSII LLAAMMBBAANNGG
Tanda Pelindung
Dipakai pada saat konflik
bersenjata oleh
sukarelawan dari
Perhimpunan Nasional,
ICRC, unit medis/sarana
transportasi medis dari
kesatuan medis tentara.
Berukuran besar agar
mudah terlihat
Tanda Pengenal
Memperlihatkan dimasa
damai bahwa seseorang
atau suatu obyek berkaitan
dengan Gerakan Palang
Merah dan Bulan Sabit
Merah Internasional,
apakah itu Perhimpunan
Nasional, IFRC atau ICRC,
unit medis/sarana
transportasi medis dari
kesatuan medis tentara.
Berukuran lebih kecil
16
21. 11.. PPEENNIIRRUUAANN
Penggunaan tanda-tanda yang mungkin bisa membingungkan
dengan lambang palang merah atau bulan sabit merah (warna
dan design yang mirip)
21
22. 22.. PPEENNGGGGUUNNAAAANN YYGG TTIIDDAAKK TTEEPPAATT
• digunakan oleh pihak-pihak yang tidak berhak (perusahaan
komersial, LSM, perorangan, dokter, apoteker, dll)
• digunakan oleh mereka yang berhak tetapi tidak sesuai
dengan prinsip-prinsip dasar Gerakan
22
23. 33.. PPEELLAANNGGGGAARRAANN BBEERRAATT
digunakan untuk melindungi kombatan bersenjata atau objek militer
lainnya (ambulans, helikopter berlambang mengangkut tentara atau
amunisi)
23
25. Originally, many ambulances used an orange cross on a square background of
reflectorized white to designate them as emergency units. This logo was used
before national standards for Emergency Medical Personnel or ambulances
were established. Designed by Leo R. Schwartz, Chief of the EMS Branch,
National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA). The Star of Life was
created after the American National Red Cross complained in 1973 that the
orange cross too closely resembled their logo, the red cross on a white
background, its use restricted by the Geneva Conventions. 25
26. TTaannddaa--ttaannddaa LLaaiinn uunnttuukk MMeennaannddaaii
FFaassiilliittaass // TTeennaaggaa KKeesseehhaattaann
Departemen
Kesehatan R.I
Kendaraan
Ambulans
Swasta
Fasilitas
Kesehatan
lainnya
26
27. SATU NEGARA,
SATU LAMBANG,
SATU GERAKAN
ONE NATION,
ONE EMBLEM,
ONE MOVEMENT
27
29. PPAALLAANNGG MMEERRAAHH IINNDDOONNEESSIIAA
((PPMMII))
Adalah Perhimpunan Nasional yang
didirikan di Indonesia.
PMI didirikan untuk membantu
meringankan penderitaan sesama manusia
akibat bencana, baik alam maupun akibat
ulah manusia tanpa membedakan latar
belakang korban atas dasar prioritas yang
paling membutuhkan pertolongan.
29
30. SSEEJJAARRAAHH PPMMII
•Dibentuk pada tanggal 17 September 1945, sebagai
Perhimpunan Nasional di Indonesia yang dalam
pelaksanaan tugasnya membantu Pemerintah di bidang
kemanusiaan, yaitu kesiapsiagaan dan penanggulangan
bencana dan pelayanan darah.
•Kedudukan PMI diperkuat dengan:
-KEPPRES RIS No. 25 Tahun 1950 (16 Januari 1950), yang
menyatakan keberadaan PMI adalah satu– satunya
Perhimpunan Palang Merah di Indonesia.
-KEPPRES RI No. 246 Tahun 1963 (29 November 1963)
tentang Tugas Pokok dan Kegiatan PMI.
30
31. MMAANNDDAATT DDAANN TTUUGGAASS PPOOKKOOKK
• Mandat PMI adalah menjalankan pekerjaan palang merah didalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di luar negeri menurut
Konvensi Jenewa 1949.
• Adapun Tugas Pokok PMI adalah:
a. Bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia
dalam pelaksanaan hubungan luar negeri di bidang
kepalangmerahan menurut Konvensi Jenewa 1949;
b. Mempersiapkan dan melaksanakan tugas-tugas bantuan
penanggulangan bencana di dalam maupun luar negeri;
c. Melaksanakan tugas-tugas lain dibidang kepalangmerahan yang
diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia; dan
d. Menjalankan semua kegiatan PMI dengan berpegang pada ketentuan
perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
32. SSUUSSUUNNAANN DDAANN KKEEDDUUDDUUKKAANN
OORRGGAANNIISSAASSII PPMMII
33
Provinsi
428
Kab/Kota
Dinamis
Musyawarah
Nasional
Musyawarah
Provinsi
Musyawarah
Kab/Kota
Musyawarah
Kecamatan
32
33. (Renstra PMI
2009-2014)
“ Terwujudnya
PMI sbg
Organisasi
Kemanusiaan
yg profesional,
tanggap dan
dicintai
masyarakat ”
VVIISSII DDAANN MMIISSII PPMMII
(Renstra PMI 2009-2014)
1. Menguatkan dan
mengembangkan Organisasi.
2. Meningkatkan dan
mengembangkan Kualitas
SDM.
3. Meningkatkan Kualitas
Pelayanan
Kepalangmerahan.
4. Mengembangkan kegiatan
kepalangmerahan berbasis
masyarakat.
5. Meningkatkan jejaring
kerjasama
6. Menyebarluaskan prinsip
dasar gerakan PM/BSM
7. Mengembangkan
komunikasi, dan informasi
33
47. • Dasar Hukum: PP 07/2011
• PMI mendirikan UTD sebagai Unit Teknis pelaksana.
• Cakupan tugas :
- Pengerahan & pelestarian donor darah
- Pengambilan darah donor
- Pengolahan dan pengamanan darah
- Penyimpanan dan pendistribusian darah
• Kepala UTD bertanggung-jawab kepada pengurus PMI di setiap tingkatan
47
TTUUGGAASS KKHHUUSSUUSS::
UUNNIITT KKEESSEEHHAATTAANN TTRRAANNSSFFUUSSII DDAARRAAHH
48. JJUUMMLLAAHH DDAANN LLOOKKAASSII UUTTDD PPMMII
Jumlah UTD PMI = 1 UTDP + 212 UTDD/C
RIAU
BANDA
ACEH
SUMATRA
UTARA
SUMATRA
BARAT
JAMBI
BENGKULU
SUMATRA
SELATAN
BANDAR
LAMPUNG
BANTEN JAWA
BARAT JAWA
10% 10% 1%
TENGA JAWA
GORONTALO
SULBAR
SULAWESI
SELATAN
TIMUR BALI NUSA TENGGARA
SULTENG
BARAT NUSA TENGGARA
TIMUR
KALIMANTAN
BARAT
KALIMANTAN
TENGAH
KALIMANTAN
TIMUR
KALIMANTAN
SELATAN
SULAWESI
UTARA
SULAWESI
TENGGARA
MALUKU UTARA
4
10 5
3 1
3
4 5 5
1
23
6
36
5 37
Yogyakarta
7 4 4
4
3
10
3 8
1 3
2
4
3
2
2
2 1
BELITUNG
KP. RIAU
PAPUA
BARAT
PAPUA
TENGAH
PAPUA
TIMUR
KP. SULAWESI
1
1
MALUKU
5,500 Km
20%
50% 7%
2%
48