SlideShare a Scribd company logo
Aplikasi Model Pengambilan Keputusan pada
Rantai Pasok Agroindustri
(studi kasus di Agroindustri Kopi dengan Pendekatan
Manajemen risiko)
Oleh:
Imam Santoso
Webinar Series Agroindustri
DESAIN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI BERBASIS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MULTI KRITERIA
24 Oktober 2020
Potensi Kopi &
Identifikasi rantai pasok
agroindustri kopi
Multi kriteria rantai
pasok
Trade off kriteria
antar pemangku
kepentingan
Optimization
supply chain model
Analisis nilai
tambah
agroindustri kopi
Perumusan Mitigasi
Risiko pada
Agroindustri kopi
Outline
PERKEMBANGAN KOPI DUNIA
Brazil
3,08 juta
ton/tahun
Vietnam
1,77 juta
ton/tahun
Colombia
840 ribu
ton/tahun
Indonesia
639 ribu
ton/tahun
1 2 3 4
4
3
1
2
ICO, 2019
Indonesia adalah negara
produsen biji kopi terbesar
keempat dengan produksi
rata-rata sekitar 639 ribu
ton per tahun atau sekitar
8% dari produksi kopi
dunia.
Komposisi produksi kopi
Indonesia adalah 72,84%
kopi robusta dan 27,15%
kopi arabika.
Indonesia: Penghasil Kopi Terbesar Keempat Dunia
Sumatera
Selatan
(184.168 ton)
Lampung
(106.746 ton)
Jawa Timur
(71.551 ton, luas areal tanam 106.564 ha)
Persebaran Kopi di Indonesia
45%
46%
Biji kopi Indonesia
terserap oleh industri
Nasional
Konsumsi
Lokal
=
Produksi
Kopi
2016
2017
2018
250k ton
(naik 10,52%)
276k ton
Konsumsi Produksi
(BPS, 2019)
298k ton
(naik 8,22% per
tahun)
31,87 ribu
ton
30,29k ton
(turun 4,95%)
28,14k ton
(turun 7,1%)
Multi Kriteria
Rantai Pasok
MULTI KRITERIA DAN ASPEK UTAMA DALAM
RANTAI PASOK
Supply
chain
multi
criteria
✓Location
✓Facility design (technology and
capacity options)
✓Amount of facilities (warehouse and
distribution center)
3. Warehousing
✓Forecast accuracy
✓Supply order fulfilment
✓Customer complaint
✓Delivery order fulfilment
✓Product cycle time
✓Delivery cycle time
✓Transportation time
2. Manufacturing
✓Supplier selection
✓Supplier evaluation
✓Supplier risk assessment
1. Purchasing
✓Distribution planning
✓Distribution network
✓Operational performance
✓Selection of logistics agencies
✓Logistic network design
4. Distribution & Logistics
✓ Information sharing
✓ Horizontal collaboration
✓ Vertical collaboration
✓ Agile partnership
✓ Integration
5. Collaboration
✓Risk assessment
✓Supply chain quality management
✓Supply chain competitiveness
6. Other
Trade off Kriteria Antar
Pemangku Kepentingan
Faktor-Faktor yang lebih dipertimbangkan
Supplier
✓ Long term contract
✓ Take or pay clauses
✓ Track record
✓ Fixed priced
✓ Traceable
✓ Visibility
✓ Personal relationship
✓ Risk/reliability
Consumer
✓ Quality
✓ Quantity
✓ Price
✓ Discount
Agroindustry
✓ Quality
✓ Delivery
✓ Services
✓ Flexibility
✓ Cost
✓ Facilities
✓ Risk -internal/external
Distributor
✓ Cost
✓ Delivery
✓ Visibility
✓ traceability
TRADE OFF ANTAR PEMANGKU
KEPENTINGAN
Biaya transportasi rendah maka lead time lebih lama dan
kuantitas besar saat pengangkutan, sehingga inventory
banyak
Biaya transportasi vs inventory
Kualitas tinggi membutuhkan biaya operasional tinggi
sehingga keuntungan sedikit
Kualitas vs Biaya operasional
SUPPLIER
Biaya transportasi vs inventory
Biaya transportasi vs respon pelanggan
AGROINDUSTRY
Harga vs Jarak/lokasi supplier
Buy or Make
Inventory vs Biaya persediaan
Kualitas vs Biaya produksi
DISTRIBUTOR
Optimasi kapasitas mode transportasi vs respon
pelanggan
Biaya transportasi vs inventory
Kualitas vs Harga
Keberhasilan SC tidak hanya bergantung pada
efisiensi dan fleksibilitas partial, namun lebih ke
arah kompromi, yang mana setiap pemangku
kepentingan saling berusaha untuk menemukan
keseimbangan yang terbaik diantara keduanya.
Trade off merupakan ide sederhana saat perusahaan tidak
bisa lagi bersaing hanya pada biaya dan produktivitas, melainkan
ada beberapa tujuan kompetitif seperti kualitas, lead time,
fleksibilitas, biaya, dll yang harus dipertimbangkan.
Model Supply Chain
Agroindustri
Suppliers Consumer
Retailer
Distributor
Agroindustry
Flow of information, products, service, and financials
Optimasi
Model
Rantai
Pasok
New technology
Product
development
New
Relationships
New
processing
New
Product
s
Integrated
solutions
Key process
improvement
Supply chain
responsiveness
Alternative
channels
Cost to
serve
New sales
Sales
leadership
srategies
Capture buying
habits
New business
systems
Product
development
Distribution
efficiency
Product
replenishment
Order fulfillment
Marketing
strategy
Business
development
Supply chain management strategy
Supply chain redesign
Konfigurasi Jaringan Rantai Pasok (Kopi
DAMPIT, Kabupaten Malang)
Tengkulak
lokal
Pengepul
besar
Eksportir
Pedagang besar
antar kabupaten
Pedagang
eceran
IKM/
Roastery
Retail
Pasar
tradisional
Konsumen
- Coffee
shop
- Restauran
- Hotel
- RT
Traders Industri
Konsumen
Luar Negeri
Struktur 1 Struktur 2 Struktur 3
Kelompok
Tani
Petani Petani
Keterangan:
Struktur 4
Konfigurasi Jaringan Rantai Pasok Kopi
Pasrujambe, Lumajang
Pengepul
besar
Eksportir
Pedagang besar
antar kabupaten
Pedagang
eceran
IKM/
Roastery
Retail
Konsumen
- Coffee
shop
- Restauran
- Hotel
- RT
Traders Industri
Konsumen
Luar Negeri
Struktur 1 Struktur 2 Struktur 3
Kelompok
Tani
Petani Petani
Keterangan:
Analisis Nilai Tambah
Agroindustri Kopi
Proses “NATURAL”
(langsung
dikeringkan
dengan kulit tanpa
dikupas)
Kulit Kopi
Penyimpanan
Penggilingan
Green Bean
Penyangraian
Pelepasan Kulit
Tanduk
Buah Kopi
Pengeringan
Pencucian
Fermentasi
Pemisahan Kulit Buah
Perendaman
Sortasi Buah Kopi Berdasarkan Warna
Kopi Merah
Pengeringan
Cascara
Proses “FULWASH”
(melalui tahap
fermentasi dan
pencucian)
Proses “HONEY”
(tanpa melalui
tahap fermentasi
dan pencucian)
Pengemasan
Kopi Banbinsa Desa Wisata Taji
Diagram alir proses produksi kopi robusta Perkebunan Desa Wisata Taji
Variabel
I. Output, Input, dan Harga
Nilai
Petani
Nilai Produsen
Bagian
Produksi
Green Bean
Nilai Produsen
Bagian
Produksi
Roast Bean
Nilai Produsen
Bagian Produksi
Bubuk Kopi
1. Output (Kg) 1.500 400 350 350
2. Input (Kg) 3 1500 400 350
3. Tenaga Kerja (HOK) 2 5 4 3
4. Faktor Konversi 500 0,27 0,875 1
5. Koefisien Tenaga Kerja 0,67 0.0033 0.01 0,0086
6. Harga Output (Rp/Kg) 10.000 60.000 100.000 135.000
7. Upah Tenaga Kerja Langsung (Rp/HOK) 0 30.000 30.000 30.000
II. Penerimaan dan Keuntungan
8. Harga Bahan Baku (Rp/Kg) 183.000 10.000 60.000 100.000
9. Sumbangan Input Lain 4.815.000 3.424,66 19.178,08 2.018,79
10. Nilai Output (Rp/Kg) 5.000.000 16.200 87.500 135.000
11. a. Nilai Tambah (Rp/Kg) 2.000 2.775,34 8.321,92 32.981,21
b. Rasio Nilai Tambah (%) 0,04% 17,13% 9,5% 24,43%
12. a. Pendapatan Tenaga Kerja Langsung
(Rp/Kg)
0 99 300 258
b. Pangsa Tenaga Kerja (%) 0 3,57% 3,6% 0,78%
13. a. Keuntungan (Rp/Kg) 2.000 2.676,34 8.021,92 32.723,21
b. Tingkat Keuntungan (%) 100% 96,43% 96,39% 99,22%
Nilai tambah
dianalisis di
tkt. petani,
produsen
untuk produk
green bean,
roast bean,
dan bubuk
kopi.
Analisis biaya
transaksi dan
nilai tambah
Nilai Tambah Pada Mata Rantai
Petani
Green
bean
Roast
bean
Bubuk
Kopi
Konsumen
Rp. 2.775,34/kg
Rp. 2.000/kg
Rp. 8.321,92/kg Rp. 32.981,21/kg
Keterangan:
Nilai tambah yang dihasilkan
Penjualan produk
Pemetaan Aktivitas Rantai Pasok Agroindustri Kopi Arabika
di Desa Taji, Malang menggunakan SCOR
Identifikasi
Kejadian
Risiko
Perhitungan
indeks
prioritas
risiko yang
disebut
dengan
Aggregate
Risk
Potential
(ARP)
Kode
Agen
Agen Risiko Nilai
ARP
Kode
Mitigasi
Strategi Mitigasi
A17 Petani lalai 987 PA1 Membuat penjadwalan aktivitas di kebun
PA2 Memberi edukasi perawatan kopi yang baik
PA3 Melakukan pengawasan aktivitas di kebun
A30 Tenaga kerja kurang terampil 903 PA4 Memberikan training ulang ke tenaga kerja
PA5 Membuat SOP di kedai kopi
PA6 Melakukan evaluasi kerja
A3 Kesalahan manajemen
perencanaan bagian
produksi
636 PA7 Membuat list perencanaan produksi
PA8 Mengevaluasi rencana yang telah dibuat
A8 Stok pupuk bersubsidi
terbatas
585 PA9 Menggunakan pupuk non subsidi
PA10 Menggunakan pupuk organik
ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK
KOPI ROBUSTA
Variabel Risiko RP:
PENGEPUL BESAR
PETANI
25 potential
failure mode
• budidaya: 12
• teknologi: 1
• SDM: 3
• keuangan: 3
• pasar: 4
• kelembagaan: 3
• distribusi: 1
27 POTENTIAL
FAILURE MODE
21 Potential
failure mode
1. Budidaya/Produksi
2. Teknologi
3. SDM
4. Keuangan
5. Kelembagaan
6. Distribusi
ROASTERY
• Variabel produksi: 9
• Variabel teknologi: 1
• Variabel SDM: 2
• Variabel keuangan: 1
• Variabel pasar: 3
• Variabel kelembagaan: 3
• Variabel distribusi: 2
• produksi: 11
• teknologi: 5
• SDM: 2
• keuangan: 1
• pasar: 2
• kelembagaan: 2
• Variabel distribusi: 2
7. Pasar
✓ Studi kasus: Rantai pasok agroindustri kopi di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang
✓ Analisis risiko RP diidentifikasi mulai dari petani, pengepul besar dan pengolah/roastery
Langkah-langkah Fuzzy FMEA
FMEA using fuzzy weighted geometric mean (Wang et al., 2009)
Input nilai S, O, D
Agregasi penilaian
S, O, D
Agregasi bobot kepentingan
relatif S, O, D
Output nilai FRPN
Pengkategorian nilai FRPN
Selesai
DAFTAR RISIKO & FRPN DI LEVEL PETANI
Variabel Kode Risiko
FRPN Kategori FRPN Kategori
Malang Lumajang
Budi
daya
P1 Pengadaan bibit terlambat 4,755 M 4,862 M
P2 Penggunaan pupuk tidak sesuai takaran 4,731 M 5,269 M
P3 Tanaman kopi terserang hama dan penyakit 4,721 M 5,230 M
P4 Warna buah kopi yang dipanen heterogen 4,930 M 5,257 M
P5 Buah kopi tidak memenuhi kualifikasi mutu (ukuran seragam dan bernas) 5,202 M 5,056 M
P6 Kontaminasi fisik seperti ranting, daun, tanah, dan kerikil lebih dari 0,5% 5,098 M 5,471 M
P7 Hasil panen buah kopi rendah 4,784 M 4,648 M
P8 Kadar air biji kopi ose lebih dari 12,5% 4,724 M 5,323 M
P9 Cacat warna dan bau pada biji kopi ose 4,858 M 4,856 M
P10 Biji kopi ose pecah/hancur 4,796 M 4,456 M
P11 Kemasan rusak 4,924 M 4,513 M
P12 Penurunan kualitas biji kopi ose selama penyimpanan 4,676 M 4,555 M
Teknologi P13 Kapasitas fasilitas produksi terbatas 4,441 LM 4,313 LM
SDM
P14 Tenaga terampil dalam praktik budidaya tanaman kopi rendah 4,475 M 5,169 M
P15 Kesadaran petani terkait pentingnya petik selektif masih rendah 4,750 M 5,141 M
P16 Tenaga terampil dalam penanganan pasca panen kopi rendah 4,487 M 4,406 LM
Keuangan
P17 Gangguan pembiayan usaha tani 5,064 M 5,296 M
P18 Ketidakpastian pendapatan petani 4,477 M 4,931 M
P19 Suku bunga pinjaman tinggi 5,076 M 4,933 M
Pasar
P20 Fluktuasi harga 5,205 M 5,258 M
P21 Ketidakpastian waktu pembayaran kopi 4,908 M 4,985 M
P22 Biji kopi ose tidak mampu memenuhi permintaan secara kuantitas 5,117 M 4,300 LM
P23 Pengembalian biji kopi ose karena tidak memenuhi kualitas 4,918 M 4,635 M
Kelem-
bagaan
P24 Peningkatan standar kualitas biji kopi ose dari pemerintah 4,675 M 4,008 LM
P25 Penambahan kewajiban sertifikasi berkelanjutan seperti UTZ, UE, organik 4,597 M 4,389 LM
P26
Forum komunikasi dan koordinasi antar petani dalam satu lembaga yang belum optimal
4,750 M 4,948 M
Distribusi P27 Pengiriman biji kopi ose tidak tepat waktu 4,428 LM 4,525 M
DAFTAR RISIKO & FRPN DI LEVEL PENGEPUL BESAR
Variabel Kode Risiko
FRPN Kategori FRPN Kategori
Malang Lumajang
Produksi
B1 Penerimaan biji kopi ose terlambat 4,301 LM 4,892 M
B2 Ketidaksesuaian kuantitas biji kopi ose yang dipesar 4,321 LM 4,032 LM
B3 Cemaran fisik biji kopi ose lebih dari 0,5% 5,139 M 5,375 M
B4 Kadar air biji kopi ose lebih dari 12,5% 5,485 M 5,165 M
B5 Defect fisik pada biji kopi lebih dari 225 4,972 M 5,013 M
B6 Biji kopi ose tidak memenuhi standar SNI biji kopi (ukuran tidak seragam) 4,456 M 5,050 M
B7 Kemasan rusak 5,166 M 4,661 M
B8 Penurunan kualitas biji kopi ose di gudang 5,245 M 4,870 M
B9 Penurunan kuantitas biji kopi ose di gudang 4,519 M 4,803 M
Teknologi
B10 Ketidakmampuan pengepul dalam menggunakan teknologi informasi sebagai
sarana penjualan
4,672 M 4,747 M
SDM B11 Pengetahuan tentang penyimpanan dan distribusi biji kopi ose rendah 4,885 M 4,969 M
B12 Pengetahuan tentang teknik pengemasan biji kopi ose rendah 5,393 M 5,005 M
Kelem-
bagaan
B13 Intervensi kelembagaan tidak terarah 4,656 M 4,775 M
B14 Ketidakpastian pajak 3,087 L 4,540 M
B15 Perubahan kebijakan keamanan pangan 4,353 LM 4,644 M
Pasar
B16 Fluktuasi harga 5,555 M 5,110 M
B17 Pengembalian biji kopi ose dari pasar karena tidak memenuhi kualitas yang
diminta
4,043 LM 4,390 LM
B18 Kegagalan dalam merespon pasar (selera dan preferensi konsumen) 4,767 M 4,428 LM
Keuangan B19 Kegagalan dalam menerjemahkan informasi tentang penjualan dan aliran kas 3,808 LM 4,678 M
Distribusi B20 Kerusakan biji kopi ose selama proses distribusi 4,183 LM 4,941 M
B21 Tidak dapat mengirimkan biji kopi ose secara tepat waktu 4,766 M 4,857 M
DAFTAR RISIKO & FRPN DI LEVEL ROASTERY
Variabel Kode Risiko
FRPN Kategori FRPN Kategori
Malang Lumajang
Produksi
R1 Keterlambatan penerimaan biji kopi ose 4,500 M 5,042 M
R2 Ketidaksesuaian kualitas biji kopi ose yang dipesan 4,906 M 5,097 M
R3 Ukuran biji kopi ose heterogen 5,290 M 5,352 M
R4 Kadar air lebih dari 12,5% 4,947 M 5,517 M
R5 Desitas biji kopi ose lebih dari 750 gram 5,229 M 5,359 M
R6 Kopi sangrai gagal first crack 4,861 M 5,141 M
R7 Defect kopi sangrai tinggi 5,290 M 5,391 M
R8 Kegagalan menciptakan level roasting (light, medium, dark) 5,518 M 5,259 M
R9 Kegagalan menciptakan flavor rasa yang diinginkan 5,388 M 5,453 M
R10 Kemasan rusak 4,810 M 5,000 M
R11 Kopi sangrai rusak saat penyimpanan di gudang 4,893 M 5,214 M
Teknologi
R12 Kegagalan mengatur suhu roasting 5,481 M 5,446 M
R13 Kegagalan mengatur waktu roasting 5,503 M 5,359 M
R14 Aiflow tidak bekerja dengan optimal 4,969 M 5,238 M
R15 Kegagalan dalam mengatur speed drum 5,000 M 5,171 M
R16 Cooling bin tidak berfungsi 5,105 M 5,300 M
Keuangan R17 Kegagalan dalam menerjemahkan informasi tentang penjualan dan aliran kas 5,136 M 5,014 M
SDM
R18 Inovasi dan diversifikasi produk rendah 5,279 M 5,368 M
R19 Penguasaan teknologi pada tahap roasting rendah 5,420 M 5,641 MH
Kelem-
bagaan
R20 Perubahan peraturan pemerintah atau bisnis 4,626 M 3,750 LM
R21 Intervensi kelembagaan tidak terarah
4,600 M 4,801 M
Pasar
R22 Fluktuasi harga 4,744 M 4,060 LM
R23 Pengembalian biji kopi sangrai karena tidak memenuhi persyaratan mutu 4,777 M 4,356 LM
Distribusi
R24 Kerusakan produk selama proses distribusi 4,693 M 4,138 LM
R25 Keterlambatan pengiriman biji kopi sangrai ke konsumen 4,086 LM 4,910 M
Pendekatan Mitigasi
Risiko Rantai Pasok
menggunakan FANP
Langkah-langkah Fuzzy ANP
(Nobar et al, 2011)
Identifikasi kriteria dan alternatif
Pembuatan struktur jaringan ANP
Penentuan bobot dari kriteria
Fuzzifikasi (Chang’s extend analysis method)
Perhitungan bobot akhir prioritas
Selesai
Perhitungan vector eigen, Consistency Index (CI),
Ronsistency Ratio (CR)
Normalisasi hasil perhitungan
Mitigasi Risiko di Petani
Struktur Jaringan ANP Mitigasi Risiko Level Petani
Strategi Mitigasi di Lv. Petani
Kriteria Hasil agregat
kriteria
Rangking
Budidaya 0,060 7
Teknologi 0,123 4
Keuangan 0,180 2
Pasar 0,286 1
Kelembagaan 0,102 5
SDM 0,083 6
Distribusi 0,160 3
Hasil agregat setiap kriteria di level petani
Kriteria Alternatif Strategi Nilai agregat
strategi
Rangking
Budidaya Penanganan pasca panen sesuai Good Manufacturing
Practices (GMP) (A1)
Penggunaan bibit kopi robusta unggul (A2)
Perawatan dan pemeliharaan tanaman kopi sesuai Good
Agricultural Practices (GAP) (A3)
0,000
0,021
0,030
3
2
1
Teknologi Pengadaan sarana input produksi (B1)
Pengembangan teknologi pasca panen (B2)
Manajemen mutu dan penyimpanan (B3)
0,000
0,097
0,000
2
1
2
Keuangan Peningkatan akses permodalan (C1)
Pencatatan laporan keuangan (C2)
0,095
0,074
1
2
Pasar Perluasan jaringan pemasaran (D1)
Peningkatan kualitas produk (D2)
Pemasaran online dan offline (D3)
0,123
0,156
0,000
2
1
3
Kelembagaan Penguatan kelompok tani (E1)
Sinergitas lembaga pendukung (E2)
Membangun stabilitas internalisasi kelembagaan (E3)
0,000
0,088
0,000
2
1
2
Sumber Daya
Manusia
Peningkatan keterampilan teknis usaha tani (F1)
Pendampingan SDM (F2)
Peningkatan pengetahuan SDM tentang budidaya dan
penanganan pasca panen kopi robusta (F3)
0,000
0,051
0,024
3
1
2
Distribusi Penjadwalan pengiriman (G1)
Meningkatkan koordinasi, efisiensi dan efektivitas
pelayanan dalam pemasaran produk (G2)
Optimalisasi ketersediaan transportasi (G3)
0,000
0,071
0,000
2
1
2
Nilai agregat strategi di level petani
Mitigasi Risiko di Pengepul Besar
Struktur Jaringan ANP Mitigasi Risiko Level Pengepul Besar
Kriteria Hasil agregat
kriteria
Ranking
Produksi 0,035 7
Teknologi 0,098 6
Keuangan 0,159 2
Pasar 0,264 1
Kelembagaan 0,110 5
SDM 0,151 3
Distribusi 0,147 4
Kriteria Alternatif Strategi Nilai agregat
strategi
Rangking
Produksi Menjalin kemitraan yang baik dengan supplier (A1)
Penanganan pasca panen sesuai Good Manufacturing
Practices (GMP) (A2)
Evaluasi penerapan Standard Operating Procedure (SOP)
secara berkala (A3)
0,008
0,011
0,014
3
2
1
Teknologi Manajemen mutu, penyimpanan dan penggudangan kecil
(B1)
Inisiasi teknologi pengemasan hermetik (B2)
Inisiasi teknologi informasi dan komunikasi dalam
pengelolaan database penjualan dan pemasaran (B3)
0,000
0,000
0,082
2
2
1
Keuangan Peningkatan akses permodalan (C1)
Pencatatan laporan keuangan (C2)
0,088
0,057
1
2
Pasar Perluasan jaringan pemasaran (D1)
Pemasaran online dan offline (D2)
Peningkatan kualitas produk (D3)
0,113
0,129
0,000
2
1
3
Kelembagaan Penguatan kelembagaan sertifikasi (E1)
Sinergitas lembaga pendukung (E2)
Membangun stabilitas internalisasi kelembagaan (E3)
0,028
0,037
0,038
3
2
1
Sumber Daya
Manusia
Peningkatan keterampilan teknis pengolahan produk
turunan kopi (F1)
Pendampingan SDM (F2)
Peningkatan pengetahuan SDM tentang pengemasan dan
penyimpanan (F3)
0,000
0,078
0,047
3
1
2
Distribusi Penjadwalan pengiriman (G1)
Meningkatkan koordinasi, efisiensi dan efektivitas
pelayanan dalam pemasaran produk (G2)
Manajemen mutu selama dristribusi (G3)
0,000
0,059
0,000
2
1
2
Hasil agregat setiap kriteria di level pengepul besar
Nilai agregat strategi di level pengepul besar
Strategi Mitigasi di Pengepul Besar
Mitigasi Risiko di Roastery
Struktur Jaringan ANP Mitigasi Risiko Level Petani
Kriteria Hasil agregat
kriteria
Ranking
Budidaya 0,102 5
Teknologi 0,114 4
Pasar 0,071 6
Keuangan 0,271 1
Kelembagaan 0,177 3
SDM 0,015 7
Distribusi 0,252 2
Kriteria Alternatif Strategi Nilai agregat
strategi
Rangking
Produksi Menjalin kemitraan yang baik dengan supplier (A1)
Penyusunan Standard Operational Procedure (SOP)
roasting (A2)
Manajemen mutu, penyimpanan dan penggudangan
kecil A3)
0,024
0,041
0,033
3
1
2
Teknologi Pemeliharaan dan perawatan mesin roasting (B1)
Inovasi pengembangan teknik meroasting (B2)
Inisiasi teknologi artisan untuk mengontrol proses
roasting (B3)
0,048
0,000
0,054
2
3
1
Keuangan Peningkatan akses permodalan (C1)
Pencatatan laporan keuangan (C2)
0,022
0,048
2
1
Pasar Perluasan jaringan pemasaran (D1)
Pemasaran online dan offline (D2)
Peningkatan kualitas produk (D3)
0,116
0,132
0,000
2
1
3
Kelembagaan Penguatan kelembagaan usaha mandiri (E1)
Sinergitas lembaga pendukung (E2)
Membangun stabilitas internalisasi kelembagaan (E3)
0,061
0,059
0,046
1
2
3
Sumber Daya
Manusia
Peningkatan kualitas tenaga kerja (F1)
Pendampingan SDM (F2)
Peningkatan pengetahuan SDM tentang roasting dan
pengemasan (F3)
0,004
0,007
0,004
2
1
2
Distribusi Penjadwalan pengiriman (G1)
Meningkatkan koordinasi, efisiensi dan efektivitas
pelayanan dalam pemasaran produk (G2)
Manajemen mutu selama dristribusi (G3)
0,000
0,102
0,000
2
1
2
Hasil agregat setiap kriteria di level roastery
Nilai agregat strategi di level roastery
Strategi Mitigasi di Roastery
PENUTUP
KESIMPULAN
✓ Aplikasi pengambilan keputusan dalam rantai pasok
agroindustri dilakukan dengan mendapatkan
keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan
dengan tetap mempertimbangkan keberlanjutan usaha.
✓ Pemilihan model pengambilan keputusan dalam rantai
pasok sangat dinamis sesuai kondisi dan lingkungan
strategisnya.
✓ Aplikasi Model Pengambilan Keputusan pada Rantai
Pasok Agroindustri mempertimbangkan banyak faktor
terutama kompromi antar banyak kriteria dan
pemangku kepentingan
THANK
YOU

More Related Content

Similar to Materi Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdf

3 Inovasi Terbaik per Kategori PIS 2021-compressed.pdf
3 Inovasi Terbaik per Kategori PIS 2021-compressed.pdf3 Inovasi Terbaik per Kategori PIS 2021-compressed.pdf
3 Inovasi Terbaik per Kategori PIS 2021-compressed.pdf
ssuserd19a961
 
Aktivit Unggas & Ruminan
Aktivit Unggas & RuminanAktivit Unggas & Ruminan
Aktivit Unggas & RuminanRidzaludin
 
Pres. klaster ind. buah 2008
Pres. klaster ind. buah 2008Pres. klaster ind. buah 2008
Pres. klaster ind. buah 2008
masterbu
 
Andrew hidayat 127984-id-kajian-penerapan-produksi-bersih-di-indu
 Andrew hidayat   127984-id-kajian-penerapan-produksi-bersih-di-indu Andrew hidayat   127984-id-kajian-penerapan-produksi-bersih-di-indu
Andrew hidayat 127984-id-kajian-penerapan-produksi-bersih-di-indu
Andrew Hidayat
 
Perencanaan Strategis Agro.pptx
Perencanaan Strategis Agro.pptxPerencanaan Strategis Agro.pptx
Perencanaan Strategis Agro.pptx
IskandarNurWijianto
 
Pitch deck hematobot
Pitch deck hematobotPitch deck hematobot
Pitch deck hematobot
BimantaraHanumpraja
 
I. konsep pemasaran
I. konsep pemasaranI. konsep pemasaran
I. konsep pemasaran
Nodd Nittong
 
Analisis dan Pengembangan Rantai Nilai (Value Chains) untuk Pengurangan Kemis...
Analisis dan Pengembangan Rantai Nilai (Value Chains) untuk Pengurangan Kemis...Analisis dan Pengembangan Rantai Nilai (Value Chains) untuk Pengurangan Kemis...
Analisis dan Pengembangan Rantai Nilai (Value Chains) untuk Pengurangan Kemis...
Dr. Astia Dendi
 
Makalah usaha kripik singkong
Makalah usaha kripik singkongMakalah usaha kripik singkong
Makalah usaha kripik singkong
Septian Muna Barakati
 
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)Bio Perforasi
 
Laporan PKL Legen.pdf
Laporan PKL Legen.pdfLaporan PKL Legen.pdf
Laporan PKL Legen.pdf
LegendTren
 
Petrokimia-PDF.pdf
 Petrokimia-PDF.pdf Petrokimia-PDF.pdf
Petrokimia-PDF.pdf
PRASETIOARIWIBOWO
 
Laporan akhir bisnis makanan ringan
Laporan akhir bisnis makanan ringanLaporan akhir bisnis makanan ringan
Laporan akhir bisnis makanan ringan
Sapto Pandugo
 
43108111 analisis nilai tambah agroindustri chips jagung
43108111 analisis nilai tambah agroindustri chips jagung43108111 analisis nilai tambah agroindustri chips jagung
43108111 analisis nilai tambah agroindustri chips jagung
Yoedha Syasongkho
 
Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Alih Tanaman Jeruk_GTR.pdf
Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Alih Tanaman Jeruk_GTR.pdfPengaruh Perubahan Iklim terhadap Alih Tanaman Jeruk_GTR.pdf
Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Alih Tanaman Jeruk_GTR.pdf
gustirusmayadi
 
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptx
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptxanalisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptx
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptx
nuruliadimitha1
 

Similar to Materi Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdf (20)

3 Inovasi Terbaik per Kategori PIS 2021-compressed.pdf
3 Inovasi Terbaik per Kategori PIS 2021-compressed.pdf3 Inovasi Terbaik per Kategori PIS 2021-compressed.pdf
3 Inovasi Terbaik per Kategori PIS 2021-compressed.pdf
 
Aktivit Unggas & Ruminan
Aktivit Unggas & RuminanAktivit Unggas & Ruminan
Aktivit Unggas & Ruminan
 
Pres. klaster ind. buah 2008
Pres. klaster ind. buah 2008Pres. klaster ind. buah 2008
Pres. klaster ind. buah 2008
 
Andrew hidayat 127984-id-kajian-penerapan-produksi-bersih-di-indu
 Andrew hidayat   127984-id-kajian-penerapan-produksi-bersih-di-indu Andrew hidayat   127984-id-kajian-penerapan-produksi-bersih-di-indu
Andrew hidayat 127984-id-kajian-penerapan-produksi-bersih-di-indu
 
Perencanaan Strategis Agro.pptx
Perencanaan Strategis Agro.pptxPerencanaan Strategis Agro.pptx
Perencanaan Strategis Agro.pptx
 
Pitch deck hematobot
Pitch deck hematobotPitch deck hematobot
Pitch deck hematobot
 
I. konsep pemasaran
I. konsep pemasaranI. konsep pemasaran
I. konsep pemasaran
 
Analisis dan Pengembangan Rantai Nilai (Value Chains) untuk Pengurangan Kemis...
Analisis dan Pengembangan Rantai Nilai (Value Chains) untuk Pengurangan Kemis...Analisis dan Pengembangan Rantai Nilai (Value Chains) untuk Pengurangan Kemis...
Analisis dan Pengembangan Rantai Nilai (Value Chains) untuk Pengurangan Kemis...
 
Makalah usaha kripik singkong
Makalah usaha kripik singkongMakalah usaha kripik singkong
Makalah usaha kripik singkong
 
Makalah usaha kripik singkong
Makalah usaha kripik singkongMakalah usaha kripik singkong
Makalah usaha kripik singkong
 
Makalah usaha kripik singkong
Makalah usaha kripik singkongMakalah usaha kripik singkong
Makalah usaha kripik singkong
 
Makalah usaha kripik singkong
Makalah usaha kripik singkongMakalah usaha kripik singkong
Makalah usaha kripik singkong
 
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)Bahan  Simposium  K A D I N ( Maxdeyul New)
Bahan Simposium K A D I N ( Maxdeyul New)
 
Laporan PKL Legen.pdf
Laporan PKL Legen.pdfLaporan PKL Legen.pdf
Laporan PKL Legen.pdf
 
Petrokimia-PDF.pdf
 Petrokimia-PDF.pdf Petrokimia-PDF.pdf
Petrokimia-PDF.pdf
 
Laporan akhir bisnis makanan ringan
Laporan akhir bisnis makanan ringanLaporan akhir bisnis makanan ringan
Laporan akhir bisnis makanan ringan
 
Proper 2011 edit
Proper 2011 editProper 2011 edit
Proper 2011 edit
 
43108111 analisis nilai tambah agroindustri chips jagung
43108111 analisis nilai tambah agroindustri chips jagung43108111 analisis nilai tambah agroindustri chips jagung
43108111 analisis nilai tambah agroindustri chips jagung
 
Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Alih Tanaman Jeruk_GTR.pdf
Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Alih Tanaman Jeruk_GTR.pdfPengaruh Perubahan Iklim terhadap Alih Tanaman Jeruk_GTR.pdf
Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Alih Tanaman Jeruk_GTR.pdf
 
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptx
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptxanalisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptx
analisis ppotensi dan prospek nilam di aceh utara 281019.pptx
 

More from Andri946883

Pengantar Mata kuliah Sistem Manajemen K3
Pengantar Mata kuliah Sistem Manajemen K3Pengantar Mata kuliah Sistem Manajemen K3
Pengantar Mata kuliah Sistem Manajemen K3
Andri946883
 
PMK X.pptx
PMK X.pptxPMK X.pptx
PMK X.pptx
Andri946883
 
PMK 2 MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI.pptx
PMK 2 MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI.pptxPMK 2 MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI.pptx
PMK 2 MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI.pptx
Andri946883
 
PMK 1 PPSK.ppt
PMK 1 PPSK.pptPMK 1 PPSK.ppt
PMK 1 PPSK.ppt
Andri946883
 
PMK 1 MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI.pptx
PMK 1 MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI.pptxPMK 1 MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI.pptx
PMK 1 MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI.pptx
Andri946883
 
PMK 9 Membuka dan membaca data pada aplikasi rapidminer.pptx.pdf
PMK 9 Membuka dan membaca data pada aplikasi rapidminer.pptx.pdfPMK 9 Membuka dan membaca data pada aplikasi rapidminer.pptx.pdf
PMK 9 Membuka dan membaca data pada aplikasi rapidminer.pptx.pdf
Andri946883
 
PMK 1 PENGANTAR DATA ANALITIK.pdf
PMK 1 PENGANTAR DATA ANALITIK.pdfPMK 1 PENGANTAR DATA ANALITIK.pdf
PMK 1 PENGANTAR DATA ANALITIK.pdf
Andri946883
 
PMK 13 DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT.ppt
PMK 13 DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT.pptPMK 13 DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT.ppt
PMK 13 DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT.ppt
Andri946883
 
PMK 5 Etika Profesi Dalam Dunia Informasi.ppt
PMK 5 Etika Profesi Dalam Dunia Informasi.pptPMK 5 Etika Profesi Dalam Dunia Informasi.ppt
PMK 5 Etika Profesi Dalam Dunia Informasi.ppt
Andri946883
 

More from Andri946883 (9)

Pengantar Mata kuliah Sistem Manajemen K3
Pengantar Mata kuliah Sistem Manajemen K3Pengantar Mata kuliah Sistem Manajemen K3
Pengantar Mata kuliah Sistem Manajemen K3
 
PMK X.pptx
PMK X.pptxPMK X.pptx
PMK X.pptx
 
PMK 2 MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI.pptx
PMK 2 MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI.pptxPMK 2 MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI.pptx
PMK 2 MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI.pptx
 
PMK 1 PPSK.ppt
PMK 1 PPSK.pptPMK 1 PPSK.ppt
PMK 1 PPSK.ppt
 
PMK 1 MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI.pptx
PMK 1 MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI.pptxPMK 1 MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI.pptx
PMK 1 MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI.pptx
 
PMK 9 Membuka dan membaca data pada aplikasi rapidminer.pptx.pdf
PMK 9 Membuka dan membaca data pada aplikasi rapidminer.pptx.pdfPMK 9 Membuka dan membaca data pada aplikasi rapidminer.pptx.pdf
PMK 9 Membuka dan membaca data pada aplikasi rapidminer.pptx.pdf
 
PMK 1 PENGANTAR DATA ANALITIK.pdf
PMK 1 PENGANTAR DATA ANALITIK.pdfPMK 1 PENGANTAR DATA ANALITIK.pdf
PMK 1 PENGANTAR DATA ANALITIK.pdf
 
PMK 13 DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT.ppt
PMK 13 DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT.pptPMK 13 DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT.ppt
PMK 13 DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT.ppt
 
PMK 5 Etika Profesi Dalam Dunia Informasi.ppt
PMK 5 Etika Profesi Dalam Dunia Informasi.pptPMK 5 Etika Profesi Dalam Dunia Informasi.ppt
PMK 5 Etika Profesi Dalam Dunia Informasi.ppt
 

Recently uploaded

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 

Recently uploaded (20)

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 

Materi Webinar Rantai Pasok_ Imam Santoso.pdf

  • 1. Aplikasi Model Pengambilan Keputusan pada Rantai Pasok Agroindustri (studi kasus di Agroindustri Kopi dengan Pendekatan Manajemen risiko) Oleh: Imam Santoso Webinar Series Agroindustri DESAIN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI BERBASIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN MULTI KRITERIA 24 Oktober 2020
  • 2. Potensi Kopi & Identifikasi rantai pasok agroindustri kopi Multi kriteria rantai pasok Trade off kriteria antar pemangku kepentingan Optimization supply chain model Analisis nilai tambah agroindustri kopi Perumusan Mitigasi Risiko pada Agroindustri kopi Outline
  • 3. PERKEMBANGAN KOPI DUNIA Brazil 3,08 juta ton/tahun Vietnam 1,77 juta ton/tahun Colombia 840 ribu ton/tahun Indonesia 639 ribu ton/tahun 1 2 3 4 4 3 1 2 ICO, 2019 Indonesia adalah negara produsen biji kopi terbesar keempat dengan produksi rata-rata sekitar 639 ribu ton per tahun atau sekitar 8% dari produksi kopi dunia. Komposisi produksi kopi Indonesia adalah 72,84% kopi robusta dan 27,15% kopi arabika.
  • 4. Indonesia: Penghasil Kopi Terbesar Keempat Dunia Sumatera Selatan (184.168 ton) Lampung (106.746 ton) Jawa Timur (71.551 ton, luas areal tanam 106.564 ha) Persebaran Kopi di Indonesia 45% 46% Biji kopi Indonesia terserap oleh industri Nasional Konsumsi Lokal = Produksi Kopi 2016 2017 2018 250k ton (naik 10,52%) 276k ton Konsumsi Produksi (BPS, 2019) 298k ton (naik 8,22% per tahun) 31,87 ribu ton 30,29k ton (turun 4,95%) 28,14k ton (turun 7,1%)
  • 6. MULTI KRITERIA DAN ASPEK UTAMA DALAM RANTAI PASOK Supply chain multi criteria ✓Location ✓Facility design (technology and capacity options) ✓Amount of facilities (warehouse and distribution center) 3. Warehousing ✓Forecast accuracy ✓Supply order fulfilment ✓Customer complaint ✓Delivery order fulfilment ✓Product cycle time ✓Delivery cycle time ✓Transportation time 2. Manufacturing ✓Supplier selection ✓Supplier evaluation ✓Supplier risk assessment 1. Purchasing ✓Distribution planning ✓Distribution network ✓Operational performance ✓Selection of logistics agencies ✓Logistic network design 4. Distribution & Logistics ✓ Information sharing ✓ Horizontal collaboration ✓ Vertical collaboration ✓ Agile partnership ✓ Integration 5. Collaboration ✓Risk assessment ✓Supply chain quality management ✓Supply chain competitiveness 6. Other
  • 7. Trade off Kriteria Antar Pemangku Kepentingan
  • 8. Faktor-Faktor yang lebih dipertimbangkan Supplier ✓ Long term contract ✓ Take or pay clauses ✓ Track record ✓ Fixed priced ✓ Traceable ✓ Visibility ✓ Personal relationship ✓ Risk/reliability Consumer ✓ Quality ✓ Quantity ✓ Price ✓ Discount Agroindustry ✓ Quality ✓ Delivery ✓ Services ✓ Flexibility ✓ Cost ✓ Facilities ✓ Risk -internal/external Distributor ✓ Cost ✓ Delivery ✓ Visibility ✓ traceability
  • 9. TRADE OFF ANTAR PEMANGKU KEPENTINGAN Biaya transportasi rendah maka lead time lebih lama dan kuantitas besar saat pengangkutan, sehingga inventory banyak Biaya transportasi vs inventory Kualitas tinggi membutuhkan biaya operasional tinggi sehingga keuntungan sedikit Kualitas vs Biaya operasional SUPPLIER Biaya transportasi vs inventory Biaya transportasi vs respon pelanggan AGROINDUSTRY Harga vs Jarak/lokasi supplier Buy or Make Inventory vs Biaya persediaan Kualitas vs Biaya produksi DISTRIBUTOR Optimasi kapasitas mode transportasi vs respon pelanggan Biaya transportasi vs inventory Kualitas vs Harga Keberhasilan SC tidak hanya bergantung pada efisiensi dan fleksibilitas partial, namun lebih ke arah kompromi, yang mana setiap pemangku kepentingan saling berusaha untuk menemukan keseimbangan yang terbaik diantara keduanya. Trade off merupakan ide sederhana saat perusahaan tidak bisa lagi bersaing hanya pada biaya dan produktivitas, melainkan ada beberapa tujuan kompetitif seperti kualitas, lead time, fleksibilitas, biaya, dll yang harus dipertimbangkan.
  • 11. Suppliers Consumer Retailer Distributor Agroindustry Flow of information, products, service, and financials Optimasi Model Rantai Pasok New technology Product development New Relationships New processing New Product s Integrated solutions Key process improvement Supply chain responsiveness Alternative channels Cost to serve New sales Sales leadership srategies Capture buying habits New business systems Product development Distribution efficiency Product replenishment Order fulfillment Marketing strategy Business development Supply chain management strategy Supply chain redesign
  • 12. Konfigurasi Jaringan Rantai Pasok (Kopi DAMPIT, Kabupaten Malang) Tengkulak lokal Pengepul besar Eksportir Pedagang besar antar kabupaten Pedagang eceran IKM/ Roastery Retail Pasar tradisional Konsumen - Coffee shop - Restauran - Hotel - RT Traders Industri Konsumen Luar Negeri Struktur 1 Struktur 2 Struktur 3 Kelompok Tani Petani Petani Keterangan: Struktur 4
  • 13. Konfigurasi Jaringan Rantai Pasok Kopi Pasrujambe, Lumajang Pengepul besar Eksportir Pedagang besar antar kabupaten Pedagang eceran IKM/ Roastery Retail Konsumen - Coffee shop - Restauran - Hotel - RT Traders Industri Konsumen Luar Negeri Struktur 1 Struktur 2 Struktur 3 Kelompok Tani Petani Petani Keterangan:
  • 15. Proses “NATURAL” (langsung dikeringkan dengan kulit tanpa dikupas) Kulit Kopi Penyimpanan Penggilingan Green Bean Penyangraian Pelepasan Kulit Tanduk Buah Kopi Pengeringan Pencucian Fermentasi Pemisahan Kulit Buah Perendaman Sortasi Buah Kopi Berdasarkan Warna Kopi Merah Pengeringan Cascara Proses “FULWASH” (melalui tahap fermentasi dan pencucian) Proses “HONEY” (tanpa melalui tahap fermentasi dan pencucian) Pengemasan Kopi Banbinsa Desa Wisata Taji Diagram alir proses produksi kopi robusta Perkebunan Desa Wisata Taji
  • 16. Variabel I. Output, Input, dan Harga Nilai Petani Nilai Produsen Bagian Produksi Green Bean Nilai Produsen Bagian Produksi Roast Bean Nilai Produsen Bagian Produksi Bubuk Kopi 1. Output (Kg) 1.500 400 350 350 2. Input (Kg) 3 1500 400 350 3. Tenaga Kerja (HOK) 2 5 4 3 4. Faktor Konversi 500 0,27 0,875 1 5. Koefisien Tenaga Kerja 0,67 0.0033 0.01 0,0086 6. Harga Output (Rp/Kg) 10.000 60.000 100.000 135.000 7. Upah Tenaga Kerja Langsung (Rp/HOK) 0 30.000 30.000 30.000 II. Penerimaan dan Keuntungan 8. Harga Bahan Baku (Rp/Kg) 183.000 10.000 60.000 100.000 9. Sumbangan Input Lain 4.815.000 3.424,66 19.178,08 2.018,79 10. Nilai Output (Rp/Kg) 5.000.000 16.200 87.500 135.000 11. a. Nilai Tambah (Rp/Kg) 2.000 2.775,34 8.321,92 32.981,21 b. Rasio Nilai Tambah (%) 0,04% 17,13% 9,5% 24,43% 12. a. Pendapatan Tenaga Kerja Langsung (Rp/Kg) 0 99 300 258 b. Pangsa Tenaga Kerja (%) 0 3,57% 3,6% 0,78% 13. a. Keuntungan (Rp/Kg) 2.000 2.676,34 8.021,92 32.723,21 b. Tingkat Keuntungan (%) 100% 96,43% 96,39% 99,22% Nilai tambah dianalisis di tkt. petani, produsen untuk produk green bean, roast bean, dan bubuk kopi. Analisis biaya transaksi dan nilai tambah
  • 17. Nilai Tambah Pada Mata Rantai Petani Green bean Roast bean Bubuk Kopi Konsumen Rp. 2.775,34/kg Rp. 2.000/kg Rp. 8.321,92/kg Rp. 32.981,21/kg Keterangan: Nilai tambah yang dihasilkan Penjualan produk
  • 18. Pemetaan Aktivitas Rantai Pasok Agroindustri Kopi Arabika di Desa Taji, Malang menggunakan SCOR
  • 21. Kode Agen Agen Risiko Nilai ARP Kode Mitigasi Strategi Mitigasi A17 Petani lalai 987 PA1 Membuat penjadwalan aktivitas di kebun PA2 Memberi edukasi perawatan kopi yang baik PA3 Melakukan pengawasan aktivitas di kebun A30 Tenaga kerja kurang terampil 903 PA4 Memberikan training ulang ke tenaga kerja PA5 Membuat SOP di kedai kopi PA6 Melakukan evaluasi kerja A3 Kesalahan manajemen perencanaan bagian produksi 636 PA7 Membuat list perencanaan produksi PA8 Mengevaluasi rencana yang telah dibuat A8 Stok pupuk bersubsidi terbatas 585 PA9 Menggunakan pupuk non subsidi PA10 Menggunakan pupuk organik
  • 22. ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK KOPI ROBUSTA Variabel Risiko RP: PENGEPUL BESAR PETANI 25 potential failure mode • budidaya: 12 • teknologi: 1 • SDM: 3 • keuangan: 3 • pasar: 4 • kelembagaan: 3 • distribusi: 1 27 POTENTIAL FAILURE MODE 21 Potential failure mode 1. Budidaya/Produksi 2. Teknologi 3. SDM 4. Keuangan 5. Kelembagaan 6. Distribusi ROASTERY • Variabel produksi: 9 • Variabel teknologi: 1 • Variabel SDM: 2 • Variabel keuangan: 1 • Variabel pasar: 3 • Variabel kelembagaan: 3 • Variabel distribusi: 2 • produksi: 11 • teknologi: 5 • SDM: 2 • keuangan: 1 • pasar: 2 • kelembagaan: 2 • Variabel distribusi: 2 7. Pasar ✓ Studi kasus: Rantai pasok agroindustri kopi di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang ✓ Analisis risiko RP diidentifikasi mulai dari petani, pengepul besar dan pengolah/roastery
  • 23. Langkah-langkah Fuzzy FMEA FMEA using fuzzy weighted geometric mean (Wang et al., 2009) Input nilai S, O, D Agregasi penilaian S, O, D Agregasi bobot kepentingan relatif S, O, D Output nilai FRPN Pengkategorian nilai FRPN Selesai
  • 24. DAFTAR RISIKO & FRPN DI LEVEL PETANI Variabel Kode Risiko FRPN Kategori FRPN Kategori Malang Lumajang Budi daya P1 Pengadaan bibit terlambat 4,755 M 4,862 M P2 Penggunaan pupuk tidak sesuai takaran 4,731 M 5,269 M P3 Tanaman kopi terserang hama dan penyakit 4,721 M 5,230 M P4 Warna buah kopi yang dipanen heterogen 4,930 M 5,257 M P5 Buah kopi tidak memenuhi kualifikasi mutu (ukuran seragam dan bernas) 5,202 M 5,056 M P6 Kontaminasi fisik seperti ranting, daun, tanah, dan kerikil lebih dari 0,5% 5,098 M 5,471 M P7 Hasil panen buah kopi rendah 4,784 M 4,648 M P8 Kadar air biji kopi ose lebih dari 12,5% 4,724 M 5,323 M P9 Cacat warna dan bau pada biji kopi ose 4,858 M 4,856 M P10 Biji kopi ose pecah/hancur 4,796 M 4,456 M P11 Kemasan rusak 4,924 M 4,513 M P12 Penurunan kualitas biji kopi ose selama penyimpanan 4,676 M 4,555 M Teknologi P13 Kapasitas fasilitas produksi terbatas 4,441 LM 4,313 LM SDM P14 Tenaga terampil dalam praktik budidaya tanaman kopi rendah 4,475 M 5,169 M P15 Kesadaran petani terkait pentingnya petik selektif masih rendah 4,750 M 5,141 M P16 Tenaga terampil dalam penanganan pasca panen kopi rendah 4,487 M 4,406 LM Keuangan P17 Gangguan pembiayan usaha tani 5,064 M 5,296 M P18 Ketidakpastian pendapatan petani 4,477 M 4,931 M P19 Suku bunga pinjaman tinggi 5,076 M 4,933 M Pasar P20 Fluktuasi harga 5,205 M 5,258 M P21 Ketidakpastian waktu pembayaran kopi 4,908 M 4,985 M P22 Biji kopi ose tidak mampu memenuhi permintaan secara kuantitas 5,117 M 4,300 LM P23 Pengembalian biji kopi ose karena tidak memenuhi kualitas 4,918 M 4,635 M Kelem- bagaan P24 Peningkatan standar kualitas biji kopi ose dari pemerintah 4,675 M 4,008 LM P25 Penambahan kewajiban sertifikasi berkelanjutan seperti UTZ, UE, organik 4,597 M 4,389 LM P26 Forum komunikasi dan koordinasi antar petani dalam satu lembaga yang belum optimal 4,750 M 4,948 M Distribusi P27 Pengiriman biji kopi ose tidak tepat waktu 4,428 LM 4,525 M
  • 25. DAFTAR RISIKO & FRPN DI LEVEL PENGEPUL BESAR Variabel Kode Risiko FRPN Kategori FRPN Kategori Malang Lumajang Produksi B1 Penerimaan biji kopi ose terlambat 4,301 LM 4,892 M B2 Ketidaksesuaian kuantitas biji kopi ose yang dipesar 4,321 LM 4,032 LM B3 Cemaran fisik biji kopi ose lebih dari 0,5% 5,139 M 5,375 M B4 Kadar air biji kopi ose lebih dari 12,5% 5,485 M 5,165 M B5 Defect fisik pada biji kopi lebih dari 225 4,972 M 5,013 M B6 Biji kopi ose tidak memenuhi standar SNI biji kopi (ukuran tidak seragam) 4,456 M 5,050 M B7 Kemasan rusak 5,166 M 4,661 M B8 Penurunan kualitas biji kopi ose di gudang 5,245 M 4,870 M B9 Penurunan kuantitas biji kopi ose di gudang 4,519 M 4,803 M Teknologi B10 Ketidakmampuan pengepul dalam menggunakan teknologi informasi sebagai sarana penjualan 4,672 M 4,747 M SDM B11 Pengetahuan tentang penyimpanan dan distribusi biji kopi ose rendah 4,885 M 4,969 M B12 Pengetahuan tentang teknik pengemasan biji kopi ose rendah 5,393 M 5,005 M Kelem- bagaan B13 Intervensi kelembagaan tidak terarah 4,656 M 4,775 M B14 Ketidakpastian pajak 3,087 L 4,540 M B15 Perubahan kebijakan keamanan pangan 4,353 LM 4,644 M Pasar B16 Fluktuasi harga 5,555 M 5,110 M B17 Pengembalian biji kopi ose dari pasar karena tidak memenuhi kualitas yang diminta 4,043 LM 4,390 LM B18 Kegagalan dalam merespon pasar (selera dan preferensi konsumen) 4,767 M 4,428 LM Keuangan B19 Kegagalan dalam menerjemahkan informasi tentang penjualan dan aliran kas 3,808 LM 4,678 M Distribusi B20 Kerusakan biji kopi ose selama proses distribusi 4,183 LM 4,941 M B21 Tidak dapat mengirimkan biji kopi ose secara tepat waktu 4,766 M 4,857 M
  • 26. DAFTAR RISIKO & FRPN DI LEVEL ROASTERY Variabel Kode Risiko FRPN Kategori FRPN Kategori Malang Lumajang Produksi R1 Keterlambatan penerimaan biji kopi ose 4,500 M 5,042 M R2 Ketidaksesuaian kualitas biji kopi ose yang dipesan 4,906 M 5,097 M R3 Ukuran biji kopi ose heterogen 5,290 M 5,352 M R4 Kadar air lebih dari 12,5% 4,947 M 5,517 M R5 Desitas biji kopi ose lebih dari 750 gram 5,229 M 5,359 M R6 Kopi sangrai gagal first crack 4,861 M 5,141 M R7 Defect kopi sangrai tinggi 5,290 M 5,391 M R8 Kegagalan menciptakan level roasting (light, medium, dark) 5,518 M 5,259 M R9 Kegagalan menciptakan flavor rasa yang diinginkan 5,388 M 5,453 M R10 Kemasan rusak 4,810 M 5,000 M R11 Kopi sangrai rusak saat penyimpanan di gudang 4,893 M 5,214 M Teknologi R12 Kegagalan mengatur suhu roasting 5,481 M 5,446 M R13 Kegagalan mengatur waktu roasting 5,503 M 5,359 M R14 Aiflow tidak bekerja dengan optimal 4,969 M 5,238 M R15 Kegagalan dalam mengatur speed drum 5,000 M 5,171 M R16 Cooling bin tidak berfungsi 5,105 M 5,300 M Keuangan R17 Kegagalan dalam menerjemahkan informasi tentang penjualan dan aliran kas 5,136 M 5,014 M SDM R18 Inovasi dan diversifikasi produk rendah 5,279 M 5,368 M R19 Penguasaan teknologi pada tahap roasting rendah 5,420 M 5,641 MH Kelem- bagaan R20 Perubahan peraturan pemerintah atau bisnis 4,626 M 3,750 LM R21 Intervensi kelembagaan tidak terarah 4,600 M 4,801 M Pasar R22 Fluktuasi harga 4,744 M 4,060 LM R23 Pengembalian biji kopi sangrai karena tidak memenuhi persyaratan mutu 4,777 M 4,356 LM Distribusi R24 Kerusakan produk selama proses distribusi 4,693 M 4,138 LM R25 Keterlambatan pengiriman biji kopi sangrai ke konsumen 4,086 LM 4,910 M
  • 27. Pendekatan Mitigasi Risiko Rantai Pasok menggunakan FANP
  • 28. Langkah-langkah Fuzzy ANP (Nobar et al, 2011) Identifikasi kriteria dan alternatif Pembuatan struktur jaringan ANP Penentuan bobot dari kriteria Fuzzifikasi (Chang’s extend analysis method) Perhitungan bobot akhir prioritas Selesai Perhitungan vector eigen, Consistency Index (CI), Ronsistency Ratio (CR) Normalisasi hasil perhitungan
  • 29. Mitigasi Risiko di Petani Struktur Jaringan ANP Mitigasi Risiko Level Petani
  • 30. Strategi Mitigasi di Lv. Petani Kriteria Hasil agregat kriteria Rangking Budidaya 0,060 7 Teknologi 0,123 4 Keuangan 0,180 2 Pasar 0,286 1 Kelembagaan 0,102 5 SDM 0,083 6 Distribusi 0,160 3 Hasil agregat setiap kriteria di level petani Kriteria Alternatif Strategi Nilai agregat strategi Rangking Budidaya Penanganan pasca panen sesuai Good Manufacturing Practices (GMP) (A1) Penggunaan bibit kopi robusta unggul (A2) Perawatan dan pemeliharaan tanaman kopi sesuai Good Agricultural Practices (GAP) (A3) 0,000 0,021 0,030 3 2 1 Teknologi Pengadaan sarana input produksi (B1) Pengembangan teknologi pasca panen (B2) Manajemen mutu dan penyimpanan (B3) 0,000 0,097 0,000 2 1 2 Keuangan Peningkatan akses permodalan (C1) Pencatatan laporan keuangan (C2) 0,095 0,074 1 2 Pasar Perluasan jaringan pemasaran (D1) Peningkatan kualitas produk (D2) Pemasaran online dan offline (D3) 0,123 0,156 0,000 2 1 3 Kelembagaan Penguatan kelompok tani (E1) Sinergitas lembaga pendukung (E2) Membangun stabilitas internalisasi kelembagaan (E3) 0,000 0,088 0,000 2 1 2 Sumber Daya Manusia Peningkatan keterampilan teknis usaha tani (F1) Pendampingan SDM (F2) Peningkatan pengetahuan SDM tentang budidaya dan penanganan pasca panen kopi robusta (F3) 0,000 0,051 0,024 3 1 2 Distribusi Penjadwalan pengiriman (G1) Meningkatkan koordinasi, efisiensi dan efektivitas pelayanan dalam pemasaran produk (G2) Optimalisasi ketersediaan transportasi (G3) 0,000 0,071 0,000 2 1 2 Nilai agregat strategi di level petani
  • 31. Mitigasi Risiko di Pengepul Besar Struktur Jaringan ANP Mitigasi Risiko Level Pengepul Besar
  • 32. Kriteria Hasil agregat kriteria Ranking Produksi 0,035 7 Teknologi 0,098 6 Keuangan 0,159 2 Pasar 0,264 1 Kelembagaan 0,110 5 SDM 0,151 3 Distribusi 0,147 4 Kriteria Alternatif Strategi Nilai agregat strategi Rangking Produksi Menjalin kemitraan yang baik dengan supplier (A1) Penanganan pasca panen sesuai Good Manufacturing Practices (GMP) (A2) Evaluasi penerapan Standard Operating Procedure (SOP) secara berkala (A3) 0,008 0,011 0,014 3 2 1 Teknologi Manajemen mutu, penyimpanan dan penggudangan kecil (B1) Inisiasi teknologi pengemasan hermetik (B2) Inisiasi teknologi informasi dan komunikasi dalam pengelolaan database penjualan dan pemasaran (B3) 0,000 0,000 0,082 2 2 1 Keuangan Peningkatan akses permodalan (C1) Pencatatan laporan keuangan (C2) 0,088 0,057 1 2 Pasar Perluasan jaringan pemasaran (D1) Pemasaran online dan offline (D2) Peningkatan kualitas produk (D3) 0,113 0,129 0,000 2 1 3 Kelembagaan Penguatan kelembagaan sertifikasi (E1) Sinergitas lembaga pendukung (E2) Membangun stabilitas internalisasi kelembagaan (E3) 0,028 0,037 0,038 3 2 1 Sumber Daya Manusia Peningkatan keterampilan teknis pengolahan produk turunan kopi (F1) Pendampingan SDM (F2) Peningkatan pengetahuan SDM tentang pengemasan dan penyimpanan (F3) 0,000 0,078 0,047 3 1 2 Distribusi Penjadwalan pengiriman (G1) Meningkatkan koordinasi, efisiensi dan efektivitas pelayanan dalam pemasaran produk (G2) Manajemen mutu selama dristribusi (G3) 0,000 0,059 0,000 2 1 2 Hasil agregat setiap kriteria di level pengepul besar Nilai agregat strategi di level pengepul besar Strategi Mitigasi di Pengepul Besar
  • 33. Mitigasi Risiko di Roastery Struktur Jaringan ANP Mitigasi Risiko Level Petani
  • 34. Kriteria Hasil agregat kriteria Ranking Budidaya 0,102 5 Teknologi 0,114 4 Pasar 0,071 6 Keuangan 0,271 1 Kelembagaan 0,177 3 SDM 0,015 7 Distribusi 0,252 2 Kriteria Alternatif Strategi Nilai agregat strategi Rangking Produksi Menjalin kemitraan yang baik dengan supplier (A1) Penyusunan Standard Operational Procedure (SOP) roasting (A2) Manajemen mutu, penyimpanan dan penggudangan kecil A3) 0,024 0,041 0,033 3 1 2 Teknologi Pemeliharaan dan perawatan mesin roasting (B1) Inovasi pengembangan teknik meroasting (B2) Inisiasi teknologi artisan untuk mengontrol proses roasting (B3) 0,048 0,000 0,054 2 3 1 Keuangan Peningkatan akses permodalan (C1) Pencatatan laporan keuangan (C2) 0,022 0,048 2 1 Pasar Perluasan jaringan pemasaran (D1) Pemasaran online dan offline (D2) Peningkatan kualitas produk (D3) 0,116 0,132 0,000 2 1 3 Kelembagaan Penguatan kelembagaan usaha mandiri (E1) Sinergitas lembaga pendukung (E2) Membangun stabilitas internalisasi kelembagaan (E3) 0,061 0,059 0,046 1 2 3 Sumber Daya Manusia Peningkatan kualitas tenaga kerja (F1) Pendampingan SDM (F2) Peningkatan pengetahuan SDM tentang roasting dan pengemasan (F3) 0,004 0,007 0,004 2 1 2 Distribusi Penjadwalan pengiriman (G1) Meningkatkan koordinasi, efisiensi dan efektivitas pelayanan dalam pemasaran produk (G2) Manajemen mutu selama dristribusi (G3) 0,000 0,102 0,000 2 1 2 Hasil agregat setiap kriteria di level roastery Nilai agregat strategi di level roastery Strategi Mitigasi di Roastery
  • 36. KESIMPULAN ✓ Aplikasi pengambilan keputusan dalam rantai pasok agroindustri dilakukan dengan mendapatkan keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan dengan tetap mempertimbangkan keberlanjutan usaha. ✓ Pemilihan model pengambilan keputusan dalam rantai pasok sangat dinamis sesuai kondisi dan lingkungan strategisnya. ✓ Aplikasi Model Pengambilan Keputusan pada Rantai Pasok Agroindustri mempertimbangkan banyak faktor terutama kompromi antar banyak kriteria dan pemangku kepentingan