SlideShare a Scribd company logo
KONSEP DASAR PENGANTAR HUKUM
INDONESIA
Pengertian Hukum
 Secara etimologis hukum berasal dari :
 Law (Inggris), Recht (Belanda dan Jerman) dan Droit (Perancis) dan Rectum
atau lex (latin)
 Dalam perkembangannya hukum juga disebut “ius” dari kata “iubere” artinya
mengatur atau memerintah atau hukum.
 Istilah “law” mempunyai dua pengertian :
 pertama, sebagai pedoman untuk mencapai keadilan atau disebut dengan
“hukum” sama dengan istilah “ius” (Latin), “droit” (Perancis), “recht”
(Belanda dan Jerman);
 kedua “juga berarti “undang-undang” (Indonesia), sama dengan istilah “lex”
atau “legi” (Latin), “loi” (Perancis), “wet” (Belanda), “gesetz” (Jerman).
2
Pengertian Dan Tujuan PHI
a. Hartono Hadisoeprapto dalam bukunya yang berjudul Pengantar Tata Hukum
Indonesia mengatakan bahwa Pengantar Hukum Indonesia sebenarnya dipergunakan
untuk mengantarkan setiap orang yang ingin mempelajari aturan-aturan hokum yang
sedang berlaku di Indonesia.
b. R. Abdul Djamali dalam bukunya yang berjudul Pengantar Hukum Indonesia bahwa PHI
bahasa dari Belanda Recht Orde, adalah susunan hukum yang artinya memberikan
tempat yang sebenarnya. Ini bermakna menyusun dengan baik dan tertib aturan
hukum dalam pergaulan hidup agar dengan mudah diketahui dan dipergunakan untuk
menyelesaikan setiap peristiwa hukum yang terjadi.
c. Soediman Kartohadiprodjo dalam bukunya Pengantar Tata Hukum Indonesia
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan PHI adalah hukum yang sekarang berlaku
di Indonesia.
3
Kesimpulan:
Pengantar Hukum Indonesia memberikan
pemahaman awal kepada siapa saja yang ingin
mengenal sistematika dan susunan hukum yang saat
ini berlaku di Indonesia.
4
UNSUR-UNSUR HUKUM
1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia;
2. Peraturan itu dibuat oleh badan berwenang;
3. Peraturan itu bersifat memaksa
4. Peraturan itu disertai sanksi yang tegas dan
dapat dirasakan oleh yang bersangkutan
5
KAIDAH NORMA YANG BERLAKU DI MASYARAKAT
1. Kaidah/Norma Agama
Kaidah agama merupakan tuntunan hidup
manusia untuk menuju ke arah yang lebih
baik dan benar. Kaidah agama mengatur
tentang kewajiban manusia terhadap
Tuhannya. Sanksi terhadap pelanggaran
kaidah agama berasal dari Tuhan, baik
sanksi yang diterima langsung di dunia
maupun di akhirat nanti.
2. Kaidah/Norma Kesusilaan
Aturan hidup yang berasal dari suara hati
manusia yang menentukan mana
perbuatan baik dan mana perbuatan tidak
baik. Asal kaidah kesusilaan berasal dari
dari manusia itu sendiri. Kaidah kesusilaan
mendorong manusia untuk berbuat
kebaikan, ia berbuat baik atau buruk
karena bisikan hati nuraninya (geweten).
6
3. Kaidah/Norma Kesopanan
aturan hidup yang timbul dari
pergaulan hidup masyarakat
tertentu. Landasan kaidah
kesopanan adalah kepatutan,
kepantasan, dan kebiasaan
yang berlaku pada masyarakat
yang bersangkutan. Kaidah
kesopanan ditujukan kepada
sikap lahir setiap pelakunya
demi ketertiban masyarakat
dan untuk mencapai suasana
keakraban dalam pergaulan.
4. Kaidah/Norma Hukum
aturan yang dibuat secara
resmi oleh penguasa negara,
mengikat setiap orang dan
berlakunya dapat dipaksakan
oleh aparat negara yang
berwenang, sehingga
berlakunya dapat
dipertahankan
7
TUJUAN HUKUM
1. Teori Etis
tujuan hukum itu semata-mata
untuk mewujudkan keadilan.
isi hukum semata-mata harus
ditentukan oleh kesadaran etis
kita mengenai mana yang adil
dan mana yang tidak adil.
2. Teori Utilitas
Semata-mata untuk
memberikan kemanfaatan
sebesar-besarnya bagi
masyarakat pada umumnya
3. Teori Campuram
Tujuan Pokok hukum adalah
ketertiban
8
Tujuan Mempelajari PHI:
1. Macam-macam hukum (bentuk, isi) yang berlaku di
Indonesia;
2. Perbuatan-perbuatan apa yang dilarang dan yang
diharuskan serta yang diperbolehkan menurut
hukum Indonesia;
3. Kedudukan, hak dan kewajiban setiap orang dalam
masyarakat dan Negara menurut hukum Indonesia;
4. Macam-macam lembaga atau institusi pembentuk atau
pembuat dan pelaksana atau penegak hukum
menurut hukum Indonesia;
9
Perbedaan, persamaan dan hubungan pih dan phi
Perbedaan
Obyeknya
PHI berobyek pada hukum yang sedang berlaku di masa sekarang,
PIH berobyek pada hukum yang tidak terbatas pada aturan hukum yang berlaku pada suatu
tempat dan waktu tertentu.
Persamaan
Baik PIH maupun PHI merupakan mata kuliah dasar untuk mempelajari hukum.
Hub PIH dan PHI
PIH mendukung atau menunjang kepada setiap orang yang akan mempelajari hukum positif
Indonesia ( tata hukum indonesia = PHI).
PIH menjadi dasar dari PHI
10
FUNGSI HUKUM
1. Alat ketertiban dan keteraturan masyarakat;
2. Sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir batin;
3. Sarana penggerak pembangunan;
4. Kritis dari hukum.
11
SUBJKE DAN OBJEK HUKUM
1. Subjek Hukum
Subjek hukum adalah segala
sesuatu yang menurut hukum
dapat memiliki hak dan kewajiban
atau sebagai pendukung hak dan
kewajiban. Menurut macamnya
ada dua subjek hukum, yaitu
manusia (natuurlijke persoon)
dan badan hukum (rechts
person).
2. Objek Hukum
segala sesuatu yang berguna
bagi subjek hukum dan dapat
menjadi pokok suatu
hubungan hukum yang
dilakukan oleh para subjek
hukum
12
KLASIFIKASI HUKUM
1. hukum menurut fungsinya
a. Hukum materiel (substantive
law) terdiri dari peraturan-
peraturan yang memberi hak
dan membebani dengan
kewajiban-kewajiban.
b. Hukum formil (adjective law),
peraturan hukum yang
fungsinya melaksanakan atau
menegakkan hukum materiel
atau menentukan bagaimana
caranya melaksanakan hukum
materiel, bagaimana caranya
mewujudkan hak dan kewajiban
dalam hal ada pelanggaran
hukum atau sengketa.
14
2. hukum menurut saat berlakunya
a. Ius constitutum, hukum yang
telah ditetapkan atau hukum yang
berlaku sekarang atau lazim
disebut hukum positif
b. Ius constituendum, hukum
yang masih harus ditetapkan,
hukum yang akan datang atau
hukum yang dicita-citakan.
15
3. hukum menurut daya kerjanya
a. Hukum yang bersifat memaksa
(imperatif), kaidah hukum yang
dalam keadaan apa pun harus
ditaati dan bersifat mutlak daya
ikatnya.
b. Hukum yang bersifat
melengkapi (fakultatif), kaidah
hukum yang dapat
dikesampingkan oleh para
pihak dengan jalan membuat
ketentuan khusus dalam
perjanjian yang mereka buat
16
4. hukum menurut bentuknya
a. Hukum tertulis:
kaidah hukum yang
dicantumkan atau
tertuang dalam
berbagai peraturan
perundang-undangan
b. Hukum tidak tertulis:
kaidah hukum yang
tumbuh di dalam dan
bersama masyarakat
secara spontan dan
mudah menyesuaikan
dengan perkembangan
masyarakat
17
5. hukum menurut wilayah berlakunya
a. Hukum nasional:
hukum yang berlaku
dalam suatu negara.
b. Hukum internasional:
hukum yang berlaku
melintasi batas wilayah
suatu negara.
18
6. hukum menurut isinya
a. Lex generalis: hukum yang
berlaku umum dan
merupakan dasar, misalnya
hukum perdata
b. Hukum privat: hukum yang
berkaitan dengan
kepentingan individu
seperti hukum bisnis,
hukum perdata, hukum
acara perdata.
C. Lex specialis: hukum yang
berlaku khusus, misalnya
hukum dagang.
d. Hukum publik: hukum yang
berkaitan dengan fungsi
negara seperti HTN, HAN,
hukum pidana, hukum acara
pidana
19
hukum menurut sumbernya
a. Hukum undang-undang:
hukum yang tercantum
dalam peraturan perundang-
undangan.
b. Hukum adat: hukum yang
diambil dari peraturan adat.
c. Hukum yurisprudensi:
hukum yang terbentuk dari
putusan pengadilan
d. Hukum traktat: hukum yang
ditetapkan oleh hukum
internasional melalui
perjanjian internasional.
e. Hukum doktrin: hukum yang
berasal dari pendapat para ahli.
20
hukum menurut wujudnya
a. Hukum objektif:
kaidah hukum dalam
suatu negara yag
berlaku umum dan
tidak dimaksudkan
untuk mengatur sikap
tindak orang tertentu
saja.
b. Hukum subjektif:
hukum yang timbul dari
hukum objektif dan
berlaku terhadap
seorang tertentu
21
Sumber Hukum
1. sebagai asas hukum, sebagai sesuatu yang merupakan permulaan hukum,
misalnya kehendak Tuhan, akal manusia, jiwa bangsa;
2. menunjukkan hukum terdahulu yang memberi bahan-bahan kepada hukum
yang sekarang berlaku, misalnya hukum Perancis, hukum Romawi
3. sebagai sumber berlakunya, yang memberi kekuatan berlakunya secara formal
kepada peraturan hukum (penguasa, masyarakat);
4. sebagai sumber dari mana kita dapat mengenal hukum, misalnya dokumen,
undang-undang, lontar, batu bertulis;
5. sebagai sumber terjadinya hukum: sumber yang menimbulkan hukum.
22
JENIS SUMBER HUKUM
a. Sumber Hukum Material merupakan faktor yang membantu
pembentukan hukum, misalnya hubungan sosial, hubungan
kekuatan politik, situasi sosial ekonomis, tradisi (pandangan
keagamaan, kesusilaan), hasil penelitian ilmiah (kriminologi, lalu
lintas), perkembangan internasional, keadaan geografis
b. Sumber Hukum Formil/Formal sumber hukum formal ini terdapat
rumusan berbagai aturan yang merupakan dasar kekuatan
mengikatnya peraturan agar ditaati masyarakat dan penegak
hukum
23
Sumber hukum dalam arti formal
1) Undang-undang (statute);
2) Kebiasaan dan adat (custom);
3) Traktat (treaty) atau perjanjian atau
konvensi internasional;
4) Yurisprudensi
5) Pendapat ahli hukum terkenal
(doctrine).
24

More Related Content

Similar to Pengantar Hukum Indonesia.pptx

Sistem hukum 1
Sistem hukum 1Sistem hukum 1
Sistem hukum 1Riya Zayn
 
SISTEM HUKUM KELAS X 2013
SISTEM HUKUM KELAS X 2013SISTEM HUKUM KELAS X 2013
SISTEM HUKUM KELAS X 2013afrays iwd
 
PHI-FH_2.pptx
PHI-FH_2.pptxPHI-FH_2.pptx
PHI-FH_2.pptxKhiyaroh1
 
Pengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganPengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganwnanang28
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALAulia Ulil Fadhilah
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukumroellys
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukumdimahana
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasHendrastuti Retno
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasHendrastuti Retno
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasHendrastuti Retno
 
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptxRANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptxArkhaRega1
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasHendrastuti Retno
 
PERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdf
PERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdfPERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdf
PERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdfYustinusHura1
 
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa IndonesiaMengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa IndonesiaAmmara Fathina
 
09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukummudanp.com
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamrayhanf
 

Similar to Pengantar Hukum Indonesia.pptx (20)

Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Rule of Law
 
Sistem hukum 1
Sistem hukum 1Sistem hukum 1
Sistem hukum 1
 
SISTEM HUKUM KELAS X 2013
SISTEM HUKUM KELAS X 2013SISTEM HUKUM KELAS X 2013
SISTEM HUKUM KELAS X 2013
 
PHI-FH_2.pptx
PHI-FH_2.pptxPHI-FH_2.pptx
PHI-FH_2.pptx
 
PHI-FH_2.pptx
PHI-FH_2.pptxPHI-FH_2.pptx
PHI-FH_2.pptx
 
Pengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganPengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolongan
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukum
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
 
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptxRANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
 
PERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdf
PERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdfPERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdf
PERTEMUAN 5- PENGERTIAN HUKUM .pdf
 
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa IndonesiaMengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
Mengarungi Bahtera Keadilan Bangsa Indonesia
 
09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan ham
 
Nur Sania Dasopang
Nur Sania DasopangNur Sania Dasopang
Nur Sania Dasopang
 

More from DAHLAN SITOHANG S.Pd., M.H (17)

SISTEM HUKUM INDONESIA.pptx
SISTEM HUKUM INDONESIA.pptxSISTEM HUKUM INDONESIA.pptx
SISTEM HUKUM INDONESIA.pptx
 
SEJARAH HUKUM INDONESIA.pptx
SEJARAH HUKUM INDONESIA.pptxSEJARAH HUKUM INDONESIA.pptx
SEJARAH HUKUM INDONESIA.pptx
 
Konsep Dasar Demokrasi.pptx
Konsep Dasar Demokrasi.pptxKonsep Dasar Demokrasi.pptx
Konsep Dasar Demokrasi.pptx
 
KEWARGANEGARAAN.pptx
KEWARGANEGARAAN.pptxKEWARGANEGARAAN.pptx
KEWARGANEGARAAN.pptx
 
Dasar-Dasar Hukum Tata Negara.pptx
Dasar-Dasar Hukum Tata Negara.pptxDasar-Dasar Hukum Tata Negara.pptx
Dasar-Dasar Hukum Tata Negara.pptx
 
Istilah dan Pengertian Hukum Tata Negara.pptx
Istilah dan Pengertian Hukum Tata Negara.pptxIstilah dan Pengertian Hukum Tata Negara.pptx
Istilah dan Pengertian Hukum Tata Negara.pptx
 
PERADILAN HUKUM ADAT.pptx
PERADILAN HUKUM ADAT.pptxPERADILAN HUKUM ADAT.pptx
PERADILAN HUKUM ADAT.pptx
 
HUKUM WARIS ADAT.pptx
HUKUM WARIS ADAT.pptxHUKUM WARIS ADAT.pptx
HUKUM WARIS ADAT.pptx
 
HUKUM TANAH ADAT.pptx
HUKUM TANAH ADAT.pptxHUKUM TANAH ADAT.pptx
HUKUM TANAH ADAT.pptx
 
HUKUM PERKAWINAN ADAT.pptx
HUKUM PERKAWINAN ADAT.pptxHUKUM PERKAWINAN ADAT.pptx
HUKUM PERKAWINAN ADAT.pptx
 
HUKUM KEKELUARGAAN ADAT.pptx
HUKUM KEKELUARGAAN ADAT.pptxHUKUM KEKELUARGAAN ADAT.pptx
HUKUM KEKELUARGAAN ADAT.pptx
 
HUKUM HUTANG PIUTANG.pptx
HUKUM HUTANG PIUTANG.pptxHUKUM HUTANG PIUTANG.pptx
HUKUM HUTANG PIUTANG.pptx
 
DELIK ADAT.pptx
DELIK ADAT.pptxDELIK ADAT.pptx
DELIK ADAT.pptx
 
STRUKTUR MASYARAKAT & ORGANISASI HUKUM ADAT.pptx
STRUKTUR MASYARAKAT & ORGANISASI HUKUM ADAT.pptxSTRUKTUR MASYARAKAT & ORGANISASI HUKUM ADAT.pptx
STRUKTUR MASYARAKAT & ORGANISASI HUKUM ADAT.pptx
 
SIFAT-SIFAT UMUM HUKUM ADAT DI INDONESIA.pptx
SIFAT-SIFAT UMUM HUKUM ADAT DI INDONESIA.pptxSIFAT-SIFAT UMUM HUKUM ADAT DI INDONESIA.pptx
SIFAT-SIFAT UMUM HUKUM ADAT DI INDONESIA.pptx
 
SEJARAH HUKUM ADAT.pptx
SEJARAH HUKUM ADAT.pptxSEJARAH HUKUM ADAT.pptx
SEJARAH HUKUM ADAT.pptx
 
PENGERTIAN ADAT DAN HUKUM ADAT.pptx
PENGERTIAN ADAT DAN HUKUM ADAT.pptxPENGERTIAN ADAT DAN HUKUM ADAT.pptx
PENGERTIAN ADAT DAN HUKUM ADAT.pptx
 

Recently uploaded

Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdfSalinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdfCI kumparan
 
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdfSalinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdfCI kumparan
 
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...CI kumparan
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfthegoddescorp
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafCIkumparan
 
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdf
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdfSalinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdf
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdfCI kumparan
 
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdf
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdfREKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdf
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdfCIkumparan
 
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdf
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdfSalinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdf
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdfCI kumparan
 

Recently uploaded (8)

Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdfSalinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
Salinan Perpres Nomor 61 Tahun 2024 (Neraca Komoditas) (2).pdf
 
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdfSalinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdf
Salinan PP Nomor 21 Tahun 2024 (Tabungan Perumahan Rakyat).pdf
 
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
SURAT KEPUTUSAN NO. 942 - STRUKTUR, KOMPOSISI DAN PERSONALIA TIM PEMENANGAN P...
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdf
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdfSalinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdf
Salinan PP Nomor 22 Tahun 2024 (DHE).pdf
 
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdf
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdfREKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdf
REKOMENDASI EKSTERNAL RAKERNAS V final 26 Mei 2024.pdf
 
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdf
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdfSalinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdf
Salinan PP Nomor 23 Tahun 2024 (Jalan Tol) (1).pdf
 

Pengantar Hukum Indonesia.pptx

  • 1. KONSEP DASAR PENGANTAR HUKUM INDONESIA
  • 2. Pengertian Hukum  Secara etimologis hukum berasal dari :  Law (Inggris), Recht (Belanda dan Jerman) dan Droit (Perancis) dan Rectum atau lex (latin)  Dalam perkembangannya hukum juga disebut “ius” dari kata “iubere” artinya mengatur atau memerintah atau hukum.  Istilah “law” mempunyai dua pengertian :  pertama, sebagai pedoman untuk mencapai keadilan atau disebut dengan “hukum” sama dengan istilah “ius” (Latin), “droit” (Perancis), “recht” (Belanda dan Jerman);  kedua “juga berarti “undang-undang” (Indonesia), sama dengan istilah “lex” atau “legi” (Latin), “loi” (Perancis), “wet” (Belanda), “gesetz” (Jerman). 2
  • 3. Pengertian Dan Tujuan PHI a. Hartono Hadisoeprapto dalam bukunya yang berjudul Pengantar Tata Hukum Indonesia mengatakan bahwa Pengantar Hukum Indonesia sebenarnya dipergunakan untuk mengantarkan setiap orang yang ingin mempelajari aturan-aturan hokum yang sedang berlaku di Indonesia. b. R. Abdul Djamali dalam bukunya yang berjudul Pengantar Hukum Indonesia bahwa PHI bahasa dari Belanda Recht Orde, adalah susunan hukum yang artinya memberikan tempat yang sebenarnya. Ini bermakna menyusun dengan baik dan tertib aturan hukum dalam pergaulan hidup agar dengan mudah diketahui dan dipergunakan untuk menyelesaikan setiap peristiwa hukum yang terjadi. c. Soediman Kartohadiprodjo dalam bukunya Pengantar Tata Hukum Indonesia mengatakan bahwa yang dimaksud dengan PHI adalah hukum yang sekarang berlaku di Indonesia. 3
  • 4. Kesimpulan: Pengantar Hukum Indonesia memberikan pemahaman awal kepada siapa saja yang ingin mengenal sistematika dan susunan hukum yang saat ini berlaku di Indonesia. 4
  • 5. UNSUR-UNSUR HUKUM 1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia; 2. Peraturan itu dibuat oleh badan berwenang; 3. Peraturan itu bersifat memaksa 4. Peraturan itu disertai sanksi yang tegas dan dapat dirasakan oleh yang bersangkutan 5
  • 6. KAIDAH NORMA YANG BERLAKU DI MASYARAKAT 1. Kaidah/Norma Agama Kaidah agama merupakan tuntunan hidup manusia untuk menuju ke arah yang lebih baik dan benar. Kaidah agama mengatur tentang kewajiban manusia terhadap Tuhannya. Sanksi terhadap pelanggaran kaidah agama berasal dari Tuhan, baik sanksi yang diterima langsung di dunia maupun di akhirat nanti. 2. Kaidah/Norma Kesusilaan Aturan hidup yang berasal dari suara hati manusia yang menentukan mana perbuatan baik dan mana perbuatan tidak baik. Asal kaidah kesusilaan berasal dari dari manusia itu sendiri. Kaidah kesusilaan mendorong manusia untuk berbuat kebaikan, ia berbuat baik atau buruk karena bisikan hati nuraninya (geweten). 6
  • 7. 3. Kaidah/Norma Kesopanan aturan hidup yang timbul dari pergaulan hidup masyarakat tertentu. Landasan kaidah kesopanan adalah kepatutan, kepantasan, dan kebiasaan yang berlaku pada masyarakat yang bersangkutan. Kaidah kesopanan ditujukan kepada sikap lahir setiap pelakunya demi ketertiban masyarakat dan untuk mencapai suasana keakraban dalam pergaulan. 4. Kaidah/Norma Hukum aturan yang dibuat secara resmi oleh penguasa negara, mengikat setiap orang dan berlakunya dapat dipaksakan oleh aparat negara yang berwenang, sehingga berlakunya dapat dipertahankan 7
  • 8. TUJUAN HUKUM 1. Teori Etis tujuan hukum itu semata-mata untuk mewujudkan keadilan. isi hukum semata-mata harus ditentukan oleh kesadaran etis kita mengenai mana yang adil dan mana yang tidak adil. 2. Teori Utilitas Semata-mata untuk memberikan kemanfaatan sebesar-besarnya bagi masyarakat pada umumnya 3. Teori Campuram Tujuan Pokok hukum adalah ketertiban 8
  • 9. Tujuan Mempelajari PHI: 1. Macam-macam hukum (bentuk, isi) yang berlaku di Indonesia; 2. Perbuatan-perbuatan apa yang dilarang dan yang diharuskan serta yang diperbolehkan menurut hukum Indonesia; 3. Kedudukan, hak dan kewajiban setiap orang dalam masyarakat dan Negara menurut hukum Indonesia; 4. Macam-macam lembaga atau institusi pembentuk atau pembuat dan pelaksana atau penegak hukum menurut hukum Indonesia; 9
  • 10. Perbedaan, persamaan dan hubungan pih dan phi Perbedaan Obyeknya PHI berobyek pada hukum yang sedang berlaku di masa sekarang, PIH berobyek pada hukum yang tidak terbatas pada aturan hukum yang berlaku pada suatu tempat dan waktu tertentu. Persamaan Baik PIH maupun PHI merupakan mata kuliah dasar untuk mempelajari hukum. Hub PIH dan PHI PIH mendukung atau menunjang kepada setiap orang yang akan mempelajari hukum positif Indonesia ( tata hukum indonesia = PHI). PIH menjadi dasar dari PHI 10
  • 11. FUNGSI HUKUM 1. Alat ketertiban dan keteraturan masyarakat; 2. Sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir batin; 3. Sarana penggerak pembangunan; 4. Kritis dari hukum. 11
  • 12. SUBJKE DAN OBJEK HUKUM 1. Subjek Hukum Subjek hukum adalah segala sesuatu yang menurut hukum dapat memiliki hak dan kewajiban atau sebagai pendukung hak dan kewajiban. Menurut macamnya ada dua subjek hukum, yaitu manusia (natuurlijke persoon) dan badan hukum (rechts person). 2. Objek Hukum segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum dan dapat menjadi pokok suatu hubungan hukum yang dilakukan oleh para subjek hukum 12
  • 14. 1. hukum menurut fungsinya a. Hukum materiel (substantive law) terdiri dari peraturan- peraturan yang memberi hak dan membebani dengan kewajiban-kewajiban. b. Hukum formil (adjective law), peraturan hukum yang fungsinya melaksanakan atau menegakkan hukum materiel atau menentukan bagaimana caranya melaksanakan hukum materiel, bagaimana caranya mewujudkan hak dan kewajiban dalam hal ada pelanggaran hukum atau sengketa. 14
  • 15. 2. hukum menurut saat berlakunya a. Ius constitutum, hukum yang telah ditetapkan atau hukum yang berlaku sekarang atau lazim disebut hukum positif b. Ius constituendum, hukum yang masih harus ditetapkan, hukum yang akan datang atau hukum yang dicita-citakan. 15
  • 16. 3. hukum menurut daya kerjanya a. Hukum yang bersifat memaksa (imperatif), kaidah hukum yang dalam keadaan apa pun harus ditaati dan bersifat mutlak daya ikatnya. b. Hukum yang bersifat melengkapi (fakultatif), kaidah hukum yang dapat dikesampingkan oleh para pihak dengan jalan membuat ketentuan khusus dalam perjanjian yang mereka buat 16
  • 17. 4. hukum menurut bentuknya a. Hukum tertulis: kaidah hukum yang dicantumkan atau tertuang dalam berbagai peraturan perundang-undangan b. Hukum tidak tertulis: kaidah hukum yang tumbuh di dalam dan bersama masyarakat secara spontan dan mudah menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat 17
  • 18. 5. hukum menurut wilayah berlakunya a. Hukum nasional: hukum yang berlaku dalam suatu negara. b. Hukum internasional: hukum yang berlaku melintasi batas wilayah suatu negara. 18
  • 19. 6. hukum menurut isinya a. Lex generalis: hukum yang berlaku umum dan merupakan dasar, misalnya hukum perdata b. Hukum privat: hukum yang berkaitan dengan kepentingan individu seperti hukum bisnis, hukum perdata, hukum acara perdata. C. Lex specialis: hukum yang berlaku khusus, misalnya hukum dagang. d. Hukum publik: hukum yang berkaitan dengan fungsi negara seperti HTN, HAN, hukum pidana, hukum acara pidana 19
  • 20. hukum menurut sumbernya a. Hukum undang-undang: hukum yang tercantum dalam peraturan perundang- undangan. b. Hukum adat: hukum yang diambil dari peraturan adat. c. Hukum yurisprudensi: hukum yang terbentuk dari putusan pengadilan d. Hukum traktat: hukum yang ditetapkan oleh hukum internasional melalui perjanjian internasional. e. Hukum doktrin: hukum yang berasal dari pendapat para ahli. 20
  • 21. hukum menurut wujudnya a. Hukum objektif: kaidah hukum dalam suatu negara yag berlaku umum dan tidak dimaksudkan untuk mengatur sikap tindak orang tertentu saja. b. Hukum subjektif: hukum yang timbul dari hukum objektif dan berlaku terhadap seorang tertentu 21
  • 22. Sumber Hukum 1. sebagai asas hukum, sebagai sesuatu yang merupakan permulaan hukum, misalnya kehendak Tuhan, akal manusia, jiwa bangsa; 2. menunjukkan hukum terdahulu yang memberi bahan-bahan kepada hukum yang sekarang berlaku, misalnya hukum Perancis, hukum Romawi 3. sebagai sumber berlakunya, yang memberi kekuatan berlakunya secara formal kepada peraturan hukum (penguasa, masyarakat); 4. sebagai sumber dari mana kita dapat mengenal hukum, misalnya dokumen, undang-undang, lontar, batu bertulis; 5. sebagai sumber terjadinya hukum: sumber yang menimbulkan hukum. 22
  • 23. JENIS SUMBER HUKUM a. Sumber Hukum Material merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum, misalnya hubungan sosial, hubungan kekuatan politik, situasi sosial ekonomis, tradisi (pandangan keagamaan, kesusilaan), hasil penelitian ilmiah (kriminologi, lalu lintas), perkembangan internasional, keadaan geografis b. Sumber Hukum Formil/Formal sumber hukum formal ini terdapat rumusan berbagai aturan yang merupakan dasar kekuatan mengikatnya peraturan agar ditaati masyarakat dan penegak hukum 23
  • 24. Sumber hukum dalam arti formal 1) Undang-undang (statute); 2) Kebiasaan dan adat (custom); 3) Traktat (treaty) atau perjanjian atau konvensi internasional; 4) Yurisprudensi 5) Pendapat ahli hukum terkenal (doctrine). 24