SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
TUGAS KEAMANAN PANGAN
PENERAPAN HACCP PADA INDUSTRI AYAM KENTUKY

DISUSUN OLEH :
DINA MUSLIMAH AMBOTANG
LAKSMI MUTHAHAROH
LIA MUSTIKA
NURUL MASITA
ST. NURJANNAH
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
NGAWI

2015/1437
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran pangan masyarakat akan pentingnya
hidup sehat, maka tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga semakin bergeser, bahan
pangan yang kini mulai banyak diminai konsumen bukan saja yang mempunyai komposisi
gizi yang beik serta kenampakan dan cita rasa yang menarik, tetapi juga harus memiliki
keaman yang jelas
Masalah keamanan pangan masih merupakan masalah penting dalam bidang pangan
di Indonesia, dan perlu mendapat perhatian khusus dalam program pengawasan pangan.
Penyakit dan kematian yang ditimbulkan melalui makanan di Indonesia sampai saat ini
masih tinggi, walaupun prinsip-prinsip pengendalian untuk berbagai penyakit tersebut pada
umumnya telah diketahui. Pengawasan pangan yang mengandalkan pada uji produk akhir
tidak dapat mengimbangi kemajuan yang pesat dalam industri pangan, dan tidak dapat
menjamin keamanan makanan yang beredar di pasaran. Pendekatan tradisionil yang selama
ini dilakukan dapat dianggap telah gagal untuk mengatasi masalah tersebut.
Oleh karena itu dikembangkan suatu sistem jaminan keamanan pangan yang disebut
Analisis Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (Hazard Analysis Critical Control Point /
HACCP) yang merupakan suatu tindakan preventif yang efektif untuk menjamin keamanan
pangan. Sistem ini mencoba untuk mengidentifikasi berbagai bahaya yang berhubungan
dengan suatu keadaan pada saat pembuatan, pengolahan atau penyiapan makanan, menilai
risiko-risiko yang terkait dan menentukan kegiatan dimana prosedur pengendalian akan
berdaya guna. Sehingga, prosedur pengendalian lebih diarahkan pada kegiatan tertentu yang
penting dalam menjamin keamanan makanan.
Pendekatan HACCP ini akan membantu dalam perencanaan berbagai kegiatan
keamanan makanan dan pendidikan kesehatan yang memusatkan perhatian pada berbagai
bahaya yang berhubungan dengan jenis makanan yang dikonsumsi dan makanan yang
diolah dan disiapkan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana karakteristik ayam kentuky?
2. Bagaimana proses pembuatan ayam kentuky?
3. Bagaimana proses penerapan HACCP pada sebuah produk Ayam Kentuky?
BAB II
KARAKTERISTIK PRODUK
I. DESKRIPSI AYAM KENTUKY
Ayam Kentucky merupakan lauk yang terbuat dari bahan dasar daging ayam (hewani). Yang
bisa dikonsumsi oleh semua konsumen baik orang dewasa maupun anak – anak. Produk makanan
ini berbahan dasar daging ayam dengan bumbu sederhana yaitu bawang merah, bawang putih dan
merica, penggunaan tepung beras dalam proses pemasakannya membuat produk makanan ini
sekilas tampak seperti Ayam Kentucky dengan rasa krispy. Tahapan proses pemasakan yaitu
perebusan daging ayam, pelapisan ayam dengan tepung beras dan penggorengan sehingga
menghasilkan produk yang memiliki cita rasa lezat dan penampilan yang menarik.
II. BAHAN BAKU UTAMA
Bahan baku utama dari industri ini adalah daging ayam segar. Ayam Kentuky harus
memenuhi standart mutu yang bagus, yaitu ayam yang masih segar dipotong dengan cara islami
dengan kata lain yaitu halal dan alat tambahan yang digunakan juga harus bersih, tidak bau, masih
segar, dan dalam keadaan baik.
Syarat Mutu Fisik Daging Ayam
NO FAKTOR MUTU MUTU I MUTU II MUTU III
1 Konformasi Sempurna Ada sedikit kelainan
pada tulang dada atau
paha
Ada kelainan pada
tulang dada dan paha
2 Perdagingan Tebal Sedang Tipis
3 perlemakan Banyak Banyak Sedikit
4 Keutuhan Utuh Tulanh utuh, kulit sobek
sedikit, tetapi tidak pada
daging dada
Tulang ada yang patah,
ujung sayap terlepas,
ada kulit yang sobek
pada bagian dada
5 Perubahan warna Bebas dari memar dan
tau “freeze burn”
Ada memar sedikit
tetapi tidak pada bagian
dada dan tidak “freeze
burn”
Ada memar sedikit tappi
tidak ada “freeze burn’
6 Kebersihan Bebas dari bulu tunas
(pin feather)
Ada bulu tunas sedikit
yang menyebar, tetapi
tidak pada bagian dada
Ada bulu tunas
III. BAHAN BAKU TAMBAHAN
Bahan- bahan tambahan yang dibutuhkan untuk pempuatan Ayam Kentuky:
• Daging Ayam
• Bawang putih
• Bawang merah
• Merica
• Tepung terigu
IV. SARAN PENGGUNAAN PRODUK (INTENDED USE)
	 Ayam kentucky bisa dikonsumsi oleh siapa saja, baik orang tua, dewasa, remaja dan anak-
anak. Ayam kentuky sebaiknya jangan dimakan setelah melewati 24 jam.
BAB III
PROSES PEMBUATAN PRODUK
tahap penerimaan ayam dari produsen
proses penyimpanan daging ayam
proses thawing
pencucian daging ayam
proses perebusan daging dan penirisan
tahap penjedaan ayam
pencucian kembali
proses penggorengan
proses penyimpanan ayam yang telah di goreng
prose pembelenderan bahan tambahan
pencampuran ayam dengan bahan tambahan
proses penggorengan dan penirisan
penjedaan, dan pendistribusikan ayam kentuky
BAB IV
PERERAPAN HACCP PADA INDUSTRI AYAM KENTUKY
I. TAHAP I. PEMBENTUKAN TIM HACCP
Langkah pertama dalam penyusunan HACCP adalah membentuk tim yang terdiri dari
beberapa anggota dengan latar belakang pendidikan atau pengalaman kerja yang beragam (multi
disiplin). Jumlah Tim HACCP terdiri dari 5-6 orang dari berbagai bagian atau latar belakang
keilmuan misalnya ahli mikrobiologi, sanitasi, ahli kimia, ahli rekayasa, bagian pembelian, bagian
QA/QC. Orang-orang yang dilibatkan dalam Tim yang ideal adalah meliputi :
(1) Staff Quality Assurance atau Staff Quality Control;
(2) Personil Bagian Produksi (mengerti bahan baku dan proses produksi)
(3) Personil dari bagian Teknis/Engineering
(4) Ahli Mikrobiologi.
II. TAHAP 2. MENDESKRIPSIKAN PRODUK
Langkah kedua dalam penyusunan rencana HACCP adalah mendeskripsikan produk. Tim
HACCP harus memilih produk mana yang akan dibuat rencana HACCP nya jika memiliki lebih dari
satu jenis produk. Informasi yang harus ada pada saat mendeskripsikan produk meliputi komposisi,
karakteristik produk jadi, metode pengolahan yang diterapkan kepada produk tersebut , metode
pengawetan yang diterapkan kepada produk tersebut, pengemas primer, pengemas untuk
transportasi, kondisi penyimpanan, metode distribusi, umur simpan yang direkomendasikan,
pelabelan khusus, petunjuk penggunaan, pengawasan khusus dalam distribus dan dimana produk
akan dijual.
PARAMETER DESKRIPSI KETERANGAN AYAM KENTUKY
Nama produk : Ayam kentuky
Komposisi : Daging ayam, Bawang merah, Bawang putih, Merica, Tepung terigu, Minyak goreng
Karakteristik produk : Berbentuk tidak beraturan
Metode pengomalahan : Penggorengan
Pengemas primer : Kertas dan plastik PP
Pengemas transportasi : Wadah dan kontainer plastik
Kondisi penyimpanan : Hindari matahari langsung
Umur simpan : 24 jam
Metode distribusi : Diantar dengan motor
III. TAHAP 3. PENENTUAN PENGGUNAAN PRODUK
Pada tahap ini, Tim HACCP mengidentifikasi cara penggunaan produk oleh konsumen, cara
penyajian, serta kelompok konsumen yang mengkonsumsi produk. Penting diketahui apakah
produk akan langsung dikonsumsi (ready to eat) atau akan dimasak terlebih dahulu oleh konsumen.
Harus diingat terdapat kelompok konsumen berisiko tinggi yang meliputi bayi, lansia, kelompok
immunocompromised (ibu hamil, orang sakit, orang yang menjalani kimoterapi, pasien AIDS) .
Deskripsi Penggunaan Produk: dapat dikonsumsi langsung oleh konsumen dari semua kalangan
masyarakat, baik orang tua, dewasa remaja dan anak-anak.
IV. TAHAN 4. PENYUSUNAN DIAGRAM ALIR
Penyusunan diagram alir proses pembuatan produk dilakukan dengan mencatat seluruh
proses sejak diterimanya bahan baku sampai dengan dihasilkannya produk jadi untuk disimpan.
Pada beberapa jenis produk, terkadang disusun diagram alir proses sampai dengan cara
pendistribusian produk tersebut. Hal tersebut tentu saja akan memperbesar pekerjaan pelaksanaan
HACCP, akan tetapi pada produk- produk yang mungkin mengalami abuse (suhu dan sebagainya)
selama distribusi, maka tindakan pencegahan ini menjadi amat penting.
Diagram alir proses disusun dengan tujuan untuk menggambarkan keseluruhan proses
preduksi. Diagram alir proses ini selain bermanfaat untuk membantu tim HAACCP dalam
melaksanakan kerjanya, dapat juga berfungsi sebagai pedoman bagi orang atau lembaga lainnya
yang ingin mengerti proses dan verifikasinya.
V. TAHAP 5. VERIVIKASI DIAGRAM ALIR DI TEMPAT
Agar diagram alir yang dibuat lebih lengkap dan sesuai dengan pelaksanaan di lapangan,
maka tim HACCP harus meninjau oprasinya ntuk menguji dan membuktikan ketepatan serta
kesempurnaan proses diagram alir tersebut. Bila ternyata proses diagram alir tidak tepat atau kurang
sempurna, maka harus dilakukan modifiksi. Diagram alir yang telah dibuat harus diverifikasi dan
didokumentasikan.
VI. TAHAP 6. MELAKUKAN ANALISA BAHAYA
Bahaya adalah suatu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen secara negatif
yang meliputi bahan biologis, kimia atau fisik di dalam, atau kondisi dari, makanan dengan potensi
untuk menyebabkan dampak merugikan kesehatan. Langkah ke enam ini merupakan penjabaran
dari prinsip pertama dari HACCP, yang mencakup identifikasi semua potensi bahaya, analisa
bahaya, dan pengembangan tindakan pencegahan.
Analisi Bahaya Pada Daging Mentah Ayam Kentuky
NO BAHAN MENTAH BAHAYA (B,M,K,F) JENIS BAHAYA CARA PENCEGAHAN
1 DDaging Ayam biologi clostridium botulinum,
salmonella, saereus,
Ecoli patogenik
disimpan dalam suhu beku
untuk menghindari
terjadinya pembusukan
pada daging ayam
kimia formlin pemanasan pada suhu
100 C
fisik bau Busch, hancur bila
disentuh
pilih sesuai dengan
spesifikasi, secepat
mungkin penanganan/
direbus pada suhu 100 C
(air mendidih)
2 bawang merah
dan bawang putih
biologi ulat • Hilangkan bagian yang
rusak
• simpan pada tempat yang
kering
kimia pestisida dicuci dengan iar mengalir
fisik busuk dan berwarna
hitam
• hilangkan bagian yang
busuk
• dicuci dengan air
mengalir
3 Merica fisik Batu Bersihkan dan hilangkan
batu
mikrobiologi Kapang disangrai
4 tepung beras biologi kutu (sithopillus,
tribolium)
simpan pada tempat yang
kering dan tertutup rapat
fisik penggumpalan, batu
kecil
simpan pada tempat yang
tidak lembab, dan
pengayakan. penjemuran
dibawah sinar matahari.
mikrobiologi jamur dan bau apek penjemuran di bawah sinar
matahari.
5 minyak goreng fisik debu simpan dalam kemasan
yang tertutup rapat
kimia ketengikan simpan dalam kemasan
yang tertutup rapat
6 air kimia kaporit perebusan
mikrobiologi terdapat E.coli, coliform perebusan 100 C
VII. TAHAP 7. PENETAPAN TITIK KENDALI KRITIS ATAU CCP
Tahap ini merupakan kunci dalam menurunkan atau mengeliminasi bahaya-bahaya (hazards)
yang sudah diidentifikasi. CCP atau titik-titik kritis pengawasan didefinisikan sebagai setiap tahap
di dalam proses dimana apabila tidak terawasi dengan baik, kemungkinan dapat menimbulkan tidak
amannya pangan, kerusakan dan resiko kerugian ekonomi. CCP ini dideterminasikan setelah tata
alir proses yang sudah teridentifikasi potensi hazard pada setiap tahap produksi dan tindakan
pencegahannya.
CCP dapat diidentifikasi dengan menggunakan pengetahuan tentang proses produksi dan
semua potensi bahaya dan signifikasi bahaya dari analisa bahaya serta tindakan pencegahan yang
ditetapkan. Namun demikian penetapan lokasi CCP hanya dengan keputusan dari analisa
signifikansi bahaya dapat menghasilkan CCP yang lebih banyak dari yang seharusnya diperlukan.
Sebaliknya juga sering terjadi negoisasi deviasi yang menyebabkan terlalu sedikitnya CCP yang
justru dapat membahayakan keamanan pangan.
VIII. TAHAP 8. PENETAPAN BATAS KRITIS 9CRITICAL LIMIT)
Merupakan batas-batas kritis pada CCP yang ditetapkan berdasarkan referensi dan standar
teknis serta obesrvasi unit produksi. Batas kritis ini tidak boleh terlampaui,karena batas-batas kritis
ini sudah merupakan toleransi yang menjamin bahwa bahaya dapat dikontrol. Batas kritis harus
ditentukan untuk setiap CCP, dalam beberapa kasus lebih dari satu batas kritis akan diperinci pada
suatu tahap tertentu. Batas kritis menunjukkan perbedaan antara produk yang aman dan tidak aman
sehingga proses produksi dapat dikelola dalam tingkat yang aman. Batas kritis ini harus selalu tidak
dilanggar untuk menjamin bahwa CCP secara efektif mengendalikan bahaya mikrobiologis, kimia
dan fisik.
Batas kritis harus mudah diidentifikasi dan dijaga oleh operator proses produksi,sehingga
perlu diusahakan dalam bentuk batas-batas kritis fisik, dan jika tidak memungkinkan baru mengarah
pada kimia atau mikrobiologi.
IX. TAHAP 9. MENETAPKAN PROSEDUR MONITORING
Prosedur Pemantauan (Monitoring) adalah tahapan pengamatan atau pengukuran batas kritis
secara terencana untuk menghasilkan rekaman yang tepat dan ditujukan untuk meyakinkan bahwa
batas kritis tersebut mampu mempertahankan keamanan produk. Tim HACCP menetapkan
rangkaian prosedur pemantauan untuk tiap-tiap batas kritis yang ditetapkan yang mencakup apa,
siapa, di mana, kapan dan bagaimana pemantauan tersebut dilakukan. Pertanyaan apa dijawab
dengan apa yang harus dimonitor, yaitu berdasarkan batas kritis yang ditetapkan seperti suhu,
waktu, ukuran dan sebagainya. Pertanyaan mengapa dijawab dengan alasan bahwa apabila tidak
dimonitor dan melampaui batas kritis akan menyebabkan tidak terkendalinya bahaya tertentu dan
memungkinkan menyebabkan tidak amannya pro-duk. Pertanyaan dimana seharusnya dijawab
pada titik mana atau pada lokasi mana moni-toring harus dilakukan. Pertanyaan bagaimana
menanyakan metode monitoring, apakah secara sensori, kimia, atau pengukuran tertentu. Berikutnta
adalah pertanyaan kapan dila-kukan monitoring, idealnya minimal dimana terjadi interupsi dalam
aliran produksi, atau lot, atau data lain yang menetapkan periode suatu monitoring. Terakhir adalah
pertanyaan siapa yang melakukan monitoring, dimana idealnya adalah personil yang mempunyai
akses yang sangat mudah pada CCP, mempunyai keterampilan dan pengetahuan akan CCP dan cara
monitoring, sangat terlatih dan berpengalaman. Dengan menetapkan batas kritis maka diperoleh
data dan informasi untuk mendasari keputusan-keputusan, mendapat early warning jika ada
penyimpangan,
Mencegah/meminimalkan kehilangan produk, menunjukkan sebab-sebab timbulnya masalah
dan menyediakan dokumen bahwa produk telah dihasilkan sesuai dengan rencana HACCP. Semua
dokumen dan pencatatan yang berhubungan dengan monitoring CCP harus ditandatangani oleh
seseorang yang melakukan monitoring dan oleh penanggung jawab.
X. TAHAP 10. MENETAPKAN TINDAKAN KOREKSI
Tindakan Koreksi adalah semua tindakan yang diambil jika hasil pemantauan pada CCP
menunjukkan penyimpangan batas kritis (kehilangan kendali) karena jika kendali hilang,maka
produk menjadi tidak memenuhi syarat. Dalam pelaksanaannya terdapat 2 level tindakan koreksi,
yaitu :
A. Tindakan Segera (Immediete Action), yaitu penyesuaian proses agar menjadi terkontrol kembali
dan menangani produk-produk yang dicurigai terkena dampak penyimpangan.
B. Tindakan Pencegahan (preventive Action), yaitu pertanggungjawaban untuk tindakan koreksi
dan pencatatan tindakan koreksi.
XI. TAHAP 11. MENETAPKAN PROSEDUR VERIFIKASI
Tim HACCP menyusun suatu prosedur untuk meyakinkan bahwa rencana HACCP sudah
valid dan bahwa rencana HACCP yang disusun sudah diimplementasikan seperti yang
direncanakan. Verifikasi adalah aplikasi suatu metode, prosedur, pengujian atau evaluasi lainnya
untuk menetapkan kesesuaian suatu pelaksanaan dengan rencana HACCP. Verifikasi memberi
jaminan bahwa rencana HACCP telah sesuai dengan kegiatan operasional sehari-hari dan akan
menghasilkan produk (makanan) dengan mutu baik dan/atau aman untuk dikonsumsi. Secara
spesifik, prosedur verifikasi harus menjamin bahwa:
• Rencana HACCP yang diterapkan benar-benar tepat untuk mencegah timbulnya bahaya proses
dan bahaya produk
• Prosedur pemantauan dan tindakan koreksi masih diterapkan.
• Internal audit, pengujian mikrobiologi/kimia pada produk akhir tercatat
XII. TAHAP 12. DOKUMENTASI DAN REKAMAN YANG BAIK
Dokumen atau Rekaman Data adalah bukti tertulis bahwa suatu tindakan telah dilakukan.
Dokumen diisusun dengan menggunakan formulir/boring. Dokumen tersebut dapat digunakan.
A. Untuk keperluan inspeksi
B. Untuk mempelajari kerusakan yang mengakibatkan penyimpanan dan menentukan tindakan
koreksi yang sesuai.
Jenis Dokumen (rekaman data) yang harus ada dalam penyusunan rencana HACCP adalah :
- Rencana HACCP dan semua materi pendukungnya
- Dokumen pemantauan
- Dokumen tindakan koreksi
- Dokumen verivikasi
Dengan telah tersusunnya sistem dokumentasi, maka selesailah penyusunan rencana HACCP.
Rencana HACCP dapat berubah pada bahan baku, tata letak pabrik, penggantian peralatan,
perubahan program pembersihan/sanitasi, penerapan prosedur-prosedur baru, perubahan kelompok
konsumen produk dan adanya informasi baru tentang suatu bahaya.
KESIMPULAN
Haccp sangat penting dilakukan untuk industry pangan karna menjamin dari pangan tersebut
baik atau tidak nya utuk dikosumsi.
Berdasarka Pada Proses pembuatan Ayam Kentucky yang termasuk CCP yaitu pada tahap
Penerimaan, Penyimpanan, Thawing, Pengeluaran, Pencucian, Perebusan, Penirisan, Penjedaan
Ayam, Pencucian, Penggorengan, penyimpanan, Pengeluaran, Pemblenderan bawang merah dan
bawang putih, Penyangraiandan Pemblenderan Merica, Pemanasan Minyak Goreng,
Penggorengan ,Penirisan, Penjedaan dan Pendistribusian Ayam Kentucky..
Peralatan kerja tidak selalu disterilkan dengan air panas sebelum digunakan untuk
pengolahan.
DAFTAR PUSTAKA
Adams  Motarjeni. (2004). Dasar-Dasar Keamanan Makanan untuk Petugas
Kesehatan. EGC, Jakarta.
Standar Nasional Indonesia. (1998). Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis
(HACCP) serta Pedoman Penerapannya. Badan Standarisasi Nasional-BSN
Susilo, Joko. Penerapan HACCP Pada Produksi Makanan. Sitasi 15 Desember 2010
Winarno, F.G. dan Surono, 2002. HACCP dan Penerapannya Dalam
Mengenal HACCP dan aplikasinya dalam menjamin mutu dan keamanan pangan, Surono 1995.

More Related Content

What's hot

Peraturan-Peraturan kebersihan makanan 2009
Peraturan-Peraturan kebersihan makanan 2009Peraturan-Peraturan kebersihan makanan 2009
Peraturan-Peraturan kebersihan makanan 2009Hukaida Hamzah
 
Kelompok 9 Tekhnik Mikro dan btp
Kelompok 9 Tekhnik Mikro dan btpKelompok 9 Tekhnik Mikro dan btp
Kelompok 9 Tekhnik Mikro dan btpDedi Tematik
 
Keamanan pangan di sekolah
Keamanan pangan di sekolahKeamanan pangan di sekolah
Keamanan pangan di sekolahrengramgress
 
Regulasi di farmasi industri (cGMP)
Regulasi di farmasi industri (cGMP)Regulasi di farmasi industri (cGMP)
Regulasi di farmasi industri (cGMP)M.A.W.Khairurrijal
 
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWANPENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWANMuhammad Eko
 
Standart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makanStandart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makanDanang suryo Wardhono
 
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2PPGhybrid3
 
Latihan Pengendali Makanan
Latihan Pengendali MakananLatihan Pengendali Makanan
Latihan Pengendali MakananKamarudin Hasim
 
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasicara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasihanifael
 

What's hot (13)

Haccp baru
Haccp baruHaccp baru
Haccp baru
 
Peraturan-Peraturan kebersihan makanan 2009
Peraturan-Peraturan kebersihan makanan 2009Peraturan-Peraturan kebersihan makanan 2009
Peraturan-Peraturan kebersihan makanan 2009
 
Kelompok 9 Tekhnik Mikro dan btp
Kelompok 9 Tekhnik Mikro dan btpKelompok 9 Tekhnik Mikro dan btp
Kelompok 9 Tekhnik Mikro dan btp
 
Keamanan pangan di sekolah
Keamanan pangan di sekolahKeamanan pangan di sekolah
Keamanan pangan di sekolah
 
Regulasi di farmasi industri (cGMP)
Regulasi di farmasi industri (cGMP)Regulasi di farmasi industri (cGMP)
Regulasi di farmasi industri (cGMP)
 
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWANPENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
PENGERTIAN DAN FUNGSI RUMAH POTONG HEWAN
 
Standart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makanStandart operating procedures sop warung makan
Standart operating procedures sop warung makan
 
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2
 
Latihan Pengendali Makanan
Latihan Pengendali MakananLatihan Pengendali Makanan
Latihan Pengendali Makanan
 
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasicara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
cara produksi Tablet meloxicam dan evaluasi
 
Sop kantin new
Sop kantin newSop kantin new
Sop kantin new
 
Cpob 2012
Cpob 2012Cpob 2012
Cpob 2012
 
CPOB 2012
CPOB 2012CPOB 2012
CPOB 2012
 

Viewers also liked

Instructions for hatching eggs
Instructions for hatching eggsInstructions for hatching eggs
Instructions for hatching eggsrpolan
 
اطلس الجمبورو
اطلس الجمبورواطلس الجمبورو
اطلس الجمبوروh89sam
 
Doc vaccination, sexing and transport
Doc vaccination, sexing and transportDoc vaccination, sexing and transport
Doc vaccination, sexing and transportDr Muhammad Umar Aziz
 
Basic hatchery requirement
Basic hatchery requirementBasic hatchery requirement
Basic hatchery requirementNasir Mukhtar
 
التهوية فى حظائر الدواجن
  التهوية فى حظائر الدواجن   التهوية فى حظائر الدواجن
التهوية فى حظائر الدواجن Hassan Muhamad
 
Pas Reform Academy 2012
Pas Reform Academy 2012Pas Reform Academy 2012
Pas Reform Academy 2012Henry Arts
 
Care and storage of hatching eggs before
Care and storage of hatching eggs   beforeCare and storage of hatching eggs   before
Care and storage of hatching eggs beforeNalaka Nugapola
 
الأمن الحيوي و دوره في انجاح مشروعات الدواجن - د / محمد عفيفي سيف
الأمن الحيوي و دوره في انجاح مشروعات الدواجن - د / محمد عفيفي سيفالأمن الحيوي و دوره في انجاح مشروعات الدواجن - د / محمد عفيفي سيف
الأمن الحيوي و دوره في انجاح مشروعات الدواجن - د / محمد عفيفي سيفDr-Mohamed Saif
 
كوكسيديا الدواجن
كوكسيديا الدواجنكوكسيديا الدواجن
كوكسيديا الدواجنahmed ghazala
 
Operating the hatchery
Operating the hatcheryOperating the hatchery
Operating the hatcheryNasir Mukhtar
 
Dr. Tugrul Durali Speaker at Knowledge Day 2015
Dr. Tugrul Durali Speaker at Knowledge Day 2015 Dr. Tugrul Durali Speaker at Knowledge Day 2015
Dr. Tugrul Durali Speaker at Knowledge Day 2015 Poultry India
 
225 موصفات انشاء حظائر الدواجن
225 موصفات انشاء حظائر الدواجن225 موصفات انشاء حظائر الدواجن
225 موصفات انشاء حظائر الدواجنInvisible Architect
 
hatchery design and technology
hatchery design and technologyhatchery design and technology
hatchery design and technologyMuhammad Eko
 
أطلس مصور عن تشريح الدواجن
أطلس مصور عن تشريح الدواجنأطلس مصور عن تشريح الدواجن
أطلس مصور عن تشريح الدواجنzagazig university
 

Viewers also liked (20)

Green-Line Hatchery
Green-Line HatcheryGreen-Line Hatchery
Green-Line Hatchery
 
Instructions for hatching eggs
Instructions for hatching eggsInstructions for hatching eggs
Instructions for hatching eggs
 
Arrival of chicks
Arrival of chicksArrival of chicks
Arrival of chicks
 
اطلس الجمبورو
اطلس الجمبورواطلس الجمبورو
اطلس الجمبورو
 
Doc vaccination, sexing and transport
Doc vaccination, sexing and transportDoc vaccination, sexing and transport
Doc vaccination, sexing and transport
 
Cleaning and disinfection
Cleaning and disinfectionCleaning and disinfection
Cleaning and disinfection
 
Basic hatchery requirement
Basic hatchery requirementBasic hatchery requirement
Basic hatchery requirement
 
التهوية فى حظائر الدواجن
  التهوية فى حظائر الدواجن   التهوية فى حظائر الدواجن
التهوية فى حظائر الدواجن
 
Pas Reform Academy 2012
Pas Reform Academy 2012Pas Reform Academy 2012
Pas Reform Academy 2012
 
Care and storage of hatching eggs before
Care and storage of hatching eggs   beforeCare and storage of hatching eggs   before
Care and storage of hatching eggs before
 
Hatchery equipments
Hatchery equipmentsHatchery equipments
Hatchery equipments
 
Vaccination faliure
Vaccination faliureVaccination faliure
Vaccination faliure
 
الأمن الحيوي و دوره في انجاح مشروعات الدواجن - د / محمد عفيفي سيف
الأمن الحيوي و دوره في انجاح مشروعات الدواجن - د / محمد عفيفي سيفالأمن الحيوي و دوره في انجاح مشروعات الدواجن - د / محمد عفيفي سيف
الأمن الحيوي و دوره في انجاح مشروعات الدواجن - د / محمد عفيفي سيف
 
كوكسيديا الدواجن
كوكسيديا الدواجنكوكسيديا الدواجن
كوكسيديا الدواجن
 
Operating the hatchery
Operating the hatcheryOperating the hatchery
Operating the hatchery
 
Dr. Tugrul Durali Speaker at Knowledge Day 2015
Dr. Tugrul Durali Speaker at Knowledge Day 2015 Dr. Tugrul Durali Speaker at Knowledge Day 2015
Dr. Tugrul Durali Speaker at Knowledge Day 2015
 
225 موصفات انشاء حظائر الدواجن
225 موصفات انشاء حظائر الدواجن225 موصفات انشاء حظائر الدواجن
225 موصفات انشاء حظائر الدواجن
 
hatchery design and technology
hatchery design and technologyhatchery design and technology
hatchery design and technology
 
أطلس مصور عن تشريح الدواجن
أطلس مصور عن تشريح الدواجنأطلس مصور عن تشريح الدواجن
أطلس مصور عن تشريح الدواجن
 
Disinfectant poultry
Disinfectant poultryDisinfectant poultry
Disinfectant poultry
 

Similar to penerapan HACCP

HACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdf
HACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdfHACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdf
HACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdfadhehilda1
 
2 of 2 BAMBANG ARIF NUGRAHA _ Materi pelatihan keamanan pangan_sesi 5.pdf
2 of 2 BAMBANG ARIF NUGRAHA _ Materi pelatihan keamanan pangan_sesi 5.pdf2 of 2 BAMBANG ARIF NUGRAHA _ Materi pelatihan keamanan pangan_sesi 5.pdf
2 of 2 BAMBANG ARIF NUGRAHA _ Materi pelatihan keamanan pangan_sesi 5.pdfardi245796
 
Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)Septi Dwisidi Hapsari
 
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)Septi Dwisidi Hapsari
 
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMCara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMindah784916
 
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhxPPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhxHerlindamn
 
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasperDiktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasperEly John Karimela
 
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptxPujoyuwonoMartosuyon
 
Pengembangan konsep model sistem jaminan halal
Pengembangan konsep model sistem jaminan halalPengembangan konsep model sistem jaminan halal
Pengembangan konsep model sistem jaminan halalAtal Tamara Setiawan
 
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptx
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptxMateri 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptx
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptxIlmiAja
 
Teknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdfTeknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdfAlFajri60
 
fdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).ppt
fdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).pptfdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).ppt
fdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).pptwenienjelina1
 
Bahan presentasi umkm 2014
Bahan presentasi umkm 2014Bahan presentasi umkm 2014
Bahan presentasi umkm 2014agus_ibnu_hasan
 

Similar to penerapan HACCP (20)

HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
HACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdf
HACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdfHACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdf
HACCP dan Implementasinya Dalam Industri Pangan.pdf
 
2 of 2 BAMBANG ARIF NUGRAHA _ Materi pelatihan keamanan pangan_sesi 5.pdf
2 of 2 BAMBANG ARIF NUGRAHA _ Materi pelatihan keamanan pangan_sesi 5.pdf2 of 2 BAMBANG ARIF NUGRAHA _ Materi pelatihan keamanan pangan_sesi 5.pdf
2 of 2 BAMBANG ARIF NUGRAHA _ Materi pelatihan keamanan pangan_sesi 5.pdf
 
Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)Hazard analysis critical control point (haccp)
Hazard analysis critical control point (haccp)
 
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
 
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOMCara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
Cara Pengolahan Pangan Olahan yang Baik BPPOM
 
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhxPPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
 
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasperDiktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
 
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
 
HACCP (2).pptx
HACCP (2).pptxHACCP (2).pptx
HACCP (2).pptx
 
Pengembangan konsep model sistem jaminan halal
Pengembangan konsep model sistem jaminan halalPengembangan konsep model sistem jaminan halal
Pengembangan konsep model sistem jaminan halal
 
Pengawasan produk pangan berisiko tinggi
Pengawasan produk pangan berisiko tinggiPengawasan produk pangan berisiko tinggi
Pengawasan produk pangan berisiko tinggi
 
HACCP FOOD
HACCP FOODHACCP FOOD
HACCP FOOD
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptx
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptxMateri 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptx
Materi 10 - HACCP Pangan Siap Saji.pptx
 
Pmm teori haccp
Pmm teori haccpPmm teori haccp
Pmm teori haccp
 
Teknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdfTeknologi Pangan.pdf
Teknologi Pangan.pdf
 
fdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).ppt
fdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).pptfdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).ppt
fdokumen.com_haccp-56793454aa2de (1).ppt
 
GMP.ppt
GMP.pptGMP.ppt
GMP.ppt
 
Bahan presentasi umkm 2014
Bahan presentasi umkm 2014Bahan presentasi umkm 2014
Bahan presentasi umkm 2014
 

penerapan HACCP

  • 1. TUGAS KEAMANAN PANGAN PENERAPAN HACCP PADA INDUSTRI AYAM KENTUKY DISUSUN OLEH : DINA MUSLIMAH AMBOTANG LAKSMI MUTHAHAROH LIA MUSTIKA NURUL MASITA ST. NURJANNAH PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR NGAWI
 2015/1437
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran pangan masyarakat akan pentingnya hidup sehat, maka tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga semakin bergeser, bahan pangan yang kini mulai banyak diminai konsumen bukan saja yang mempunyai komposisi gizi yang beik serta kenampakan dan cita rasa yang menarik, tetapi juga harus memiliki keaman yang jelas Masalah keamanan pangan masih merupakan masalah penting dalam bidang pangan di Indonesia, dan perlu mendapat perhatian khusus dalam program pengawasan pangan. Penyakit dan kematian yang ditimbulkan melalui makanan di Indonesia sampai saat ini masih tinggi, walaupun prinsip-prinsip pengendalian untuk berbagai penyakit tersebut pada umumnya telah diketahui. Pengawasan pangan yang mengandalkan pada uji produk akhir tidak dapat mengimbangi kemajuan yang pesat dalam industri pangan, dan tidak dapat menjamin keamanan makanan yang beredar di pasaran. Pendekatan tradisionil yang selama ini dilakukan dapat dianggap telah gagal untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu dikembangkan suatu sistem jaminan keamanan pangan yang disebut Analisis Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (Hazard Analysis Critical Control Point / HACCP) yang merupakan suatu tindakan preventif yang efektif untuk menjamin keamanan pangan. Sistem ini mencoba untuk mengidentifikasi berbagai bahaya yang berhubungan dengan suatu keadaan pada saat pembuatan, pengolahan atau penyiapan makanan, menilai risiko-risiko yang terkait dan menentukan kegiatan dimana prosedur pengendalian akan berdaya guna. Sehingga, prosedur pengendalian lebih diarahkan pada kegiatan tertentu yang penting dalam menjamin keamanan makanan. Pendekatan HACCP ini akan membantu dalam perencanaan berbagai kegiatan keamanan makanan dan pendidikan kesehatan yang memusatkan perhatian pada berbagai bahaya yang berhubungan dengan jenis makanan yang dikonsumsi dan makanan yang diolah dan disiapkan.
  • 3. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana karakteristik ayam kentuky? 2. Bagaimana proses pembuatan ayam kentuky? 3. Bagaimana proses penerapan HACCP pada sebuah produk Ayam Kentuky?
  • 4. BAB II KARAKTERISTIK PRODUK I. DESKRIPSI AYAM KENTUKY Ayam Kentucky merupakan lauk yang terbuat dari bahan dasar daging ayam (hewani). Yang bisa dikonsumsi oleh semua konsumen baik orang dewasa maupun anak – anak. Produk makanan ini berbahan dasar daging ayam dengan bumbu sederhana yaitu bawang merah, bawang putih dan merica, penggunaan tepung beras dalam proses pemasakannya membuat produk makanan ini sekilas tampak seperti Ayam Kentucky dengan rasa krispy. Tahapan proses pemasakan yaitu perebusan daging ayam, pelapisan ayam dengan tepung beras dan penggorengan sehingga menghasilkan produk yang memiliki cita rasa lezat dan penampilan yang menarik. II. BAHAN BAKU UTAMA Bahan baku utama dari industri ini adalah daging ayam segar. Ayam Kentuky harus memenuhi standart mutu yang bagus, yaitu ayam yang masih segar dipotong dengan cara islami dengan kata lain yaitu halal dan alat tambahan yang digunakan juga harus bersih, tidak bau, masih segar, dan dalam keadaan baik. Syarat Mutu Fisik Daging Ayam NO FAKTOR MUTU MUTU I MUTU II MUTU III 1 Konformasi Sempurna Ada sedikit kelainan pada tulang dada atau paha Ada kelainan pada tulang dada dan paha 2 Perdagingan Tebal Sedang Tipis 3 perlemakan Banyak Banyak Sedikit 4 Keutuhan Utuh Tulanh utuh, kulit sobek sedikit, tetapi tidak pada daging dada Tulang ada yang patah, ujung sayap terlepas, ada kulit yang sobek pada bagian dada 5 Perubahan warna Bebas dari memar dan tau “freeze burn” Ada memar sedikit tetapi tidak pada bagian dada dan tidak “freeze burn” Ada memar sedikit tappi tidak ada “freeze burn’ 6 Kebersihan Bebas dari bulu tunas (pin feather) Ada bulu tunas sedikit yang menyebar, tetapi tidak pada bagian dada Ada bulu tunas
  • 5. III. BAHAN BAKU TAMBAHAN Bahan- bahan tambahan yang dibutuhkan untuk pempuatan Ayam Kentuky: • Daging Ayam • Bawang putih • Bawang merah • Merica • Tepung terigu IV. SARAN PENGGUNAAN PRODUK (INTENDED USE) Ayam kentucky bisa dikonsumsi oleh siapa saja, baik orang tua, dewasa, remaja dan anak- anak. Ayam kentuky sebaiknya jangan dimakan setelah melewati 24 jam.
  • 6. BAB III PROSES PEMBUATAN PRODUK tahap penerimaan ayam dari produsen proses penyimpanan daging ayam proses thawing pencucian daging ayam proses perebusan daging dan penirisan tahap penjedaan ayam pencucian kembali proses penggorengan proses penyimpanan ayam yang telah di goreng prose pembelenderan bahan tambahan pencampuran ayam dengan bahan tambahan proses penggorengan dan penirisan penjedaan, dan pendistribusikan ayam kentuky
  • 7. BAB IV PERERAPAN HACCP PADA INDUSTRI AYAM KENTUKY I. TAHAP I. PEMBENTUKAN TIM HACCP Langkah pertama dalam penyusunan HACCP adalah membentuk tim yang terdiri dari beberapa anggota dengan latar belakang pendidikan atau pengalaman kerja yang beragam (multi disiplin). Jumlah Tim HACCP terdiri dari 5-6 orang dari berbagai bagian atau latar belakang keilmuan misalnya ahli mikrobiologi, sanitasi, ahli kimia, ahli rekayasa, bagian pembelian, bagian QA/QC. Orang-orang yang dilibatkan dalam Tim yang ideal adalah meliputi : (1) Staff Quality Assurance atau Staff Quality Control; (2) Personil Bagian Produksi (mengerti bahan baku dan proses produksi) (3) Personil dari bagian Teknis/Engineering (4) Ahli Mikrobiologi. II. TAHAP 2. MENDESKRIPSIKAN PRODUK Langkah kedua dalam penyusunan rencana HACCP adalah mendeskripsikan produk. Tim HACCP harus memilih produk mana yang akan dibuat rencana HACCP nya jika memiliki lebih dari satu jenis produk. Informasi yang harus ada pada saat mendeskripsikan produk meliputi komposisi, karakteristik produk jadi, metode pengolahan yang diterapkan kepada produk tersebut , metode pengawetan yang diterapkan kepada produk tersebut, pengemas primer, pengemas untuk transportasi, kondisi penyimpanan, metode distribusi, umur simpan yang direkomendasikan, pelabelan khusus, petunjuk penggunaan, pengawasan khusus dalam distribus dan dimana produk akan dijual. PARAMETER DESKRIPSI KETERANGAN AYAM KENTUKY Nama produk : Ayam kentuky Komposisi : Daging ayam, Bawang merah, Bawang putih, Merica, Tepung terigu, Minyak goreng Karakteristik produk : Berbentuk tidak beraturan Metode pengomalahan : Penggorengan Pengemas primer : Kertas dan plastik PP Pengemas transportasi : Wadah dan kontainer plastik Kondisi penyimpanan : Hindari matahari langsung Umur simpan : 24 jam Metode distribusi : Diantar dengan motor
  • 8. III. TAHAP 3. PENENTUAN PENGGUNAAN PRODUK Pada tahap ini, Tim HACCP mengidentifikasi cara penggunaan produk oleh konsumen, cara penyajian, serta kelompok konsumen yang mengkonsumsi produk. Penting diketahui apakah produk akan langsung dikonsumsi (ready to eat) atau akan dimasak terlebih dahulu oleh konsumen. Harus diingat terdapat kelompok konsumen berisiko tinggi yang meliputi bayi, lansia, kelompok immunocompromised (ibu hamil, orang sakit, orang yang menjalani kimoterapi, pasien AIDS) . Deskripsi Penggunaan Produk: dapat dikonsumsi langsung oleh konsumen dari semua kalangan masyarakat, baik orang tua, dewasa remaja dan anak-anak. IV. TAHAN 4. PENYUSUNAN DIAGRAM ALIR Penyusunan diagram alir proses pembuatan produk dilakukan dengan mencatat seluruh proses sejak diterimanya bahan baku sampai dengan dihasilkannya produk jadi untuk disimpan. Pada beberapa jenis produk, terkadang disusun diagram alir proses sampai dengan cara pendistribusian produk tersebut. Hal tersebut tentu saja akan memperbesar pekerjaan pelaksanaan HACCP, akan tetapi pada produk- produk yang mungkin mengalami abuse (suhu dan sebagainya) selama distribusi, maka tindakan pencegahan ini menjadi amat penting. Diagram alir proses disusun dengan tujuan untuk menggambarkan keseluruhan proses preduksi. Diagram alir proses ini selain bermanfaat untuk membantu tim HAACCP dalam melaksanakan kerjanya, dapat juga berfungsi sebagai pedoman bagi orang atau lembaga lainnya yang ingin mengerti proses dan verifikasinya. V. TAHAP 5. VERIVIKASI DIAGRAM ALIR DI TEMPAT Agar diagram alir yang dibuat lebih lengkap dan sesuai dengan pelaksanaan di lapangan, maka tim HACCP harus meninjau oprasinya ntuk menguji dan membuktikan ketepatan serta kesempurnaan proses diagram alir tersebut. Bila ternyata proses diagram alir tidak tepat atau kurang sempurna, maka harus dilakukan modifiksi. Diagram alir yang telah dibuat harus diverifikasi dan didokumentasikan. VI. TAHAP 6. MELAKUKAN ANALISA BAHAYA Bahaya adalah suatu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen secara negatif yang meliputi bahan biologis, kimia atau fisik di dalam, atau kondisi dari, makanan dengan potensi untuk menyebabkan dampak merugikan kesehatan. Langkah ke enam ini merupakan penjabaran
  • 9. dari prinsip pertama dari HACCP, yang mencakup identifikasi semua potensi bahaya, analisa bahaya, dan pengembangan tindakan pencegahan. Analisi Bahaya Pada Daging Mentah Ayam Kentuky NO BAHAN MENTAH BAHAYA (B,M,K,F) JENIS BAHAYA CARA PENCEGAHAN 1 DDaging Ayam biologi clostridium botulinum, salmonella, saereus, Ecoli patogenik disimpan dalam suhu beku untuk menghindari terjadinya pembusukan pada daging ayam kimia formlin pemanasan pada suhu 100 C fisik bau Busch, hancur bila disentuh pilih sesuai dengan spesifikasi, secepat mungkin penanganan/ direbus pada suhu 100 C (air mendidih) 2 bawang merah dan bawang putih biologi ulat • Hilangkan bagian yang rusak • simpan pada tempat yang kering kimia pestisida dicuci dengan iar mengalir fisik busuk dan berwarna hitam • hilangkan bagian yang busuk • dicuci dengan air mengalir 3 Merica fisik Batu Bersihkan dan hilangkan batu mikrobiologi Kapang disangrai 4 tepung beras biologi kutu (sithopillus, tribolium) simpan pada tempat yang kering dan tertutup rapat fisik penggumpalan, batu kecil simpan pada tempat yang tidak lembab, dan pengayakan. penjemuran dibawah sinar matahari. mikrobiologi jamur dan bau apek penjemuran di bawah sinar matahari. 5 minyak goreng fisik debu simpan dalam kemasan yang tertutup rapat kimia ketengikan simpan dalam kemasan yang tertutup rapat 6 air kimia kaporit perebusan mikrobiologi terdapat E.coli, coliform perebusan 100 C
  • 10. VII. TAHAP 7. PENETAPAN TITIK KENDALI KRITIS ATAU CCP Tahap ini merupakan kunci dalam menurunkan atau mengeliminasi bahaya-bahaya (hazards) yang sudah diidentifikasi. CCP atau titik-titik kritis pengawasan didefinisikan sebagai setiap tahap di dalam proses dimana apabila tidak terawasi dengan baik, kemungkinan dapat menimbulkan tidak amannya pangan, kerusakan dan resiko kerugian ekonomi. CCP ini dideterminasikan setelah tata alir proses yang sudah teridentifikasi potensi hazard pada setiap tahap produksi dan tindakan pencegahannya. CCP dapat diidentifikasi dengan menggunakan pengetahuan tentang proses produksi dan semua potensi bahaya dan signifikasi bahaya dari analisa bahaya serta tindakan pencegahan yang ditetapkan. Namun demikian penetapan lokasi CCP hanya dengan keputusan dari analisa signifikansi bahaya dapat menghasilkan CCP yang lebih banyak dari yang seharusnya diperlukan. Sebaliknya juga sering terjadi negoisasi deviasi yang menyebabkan terlalu sedikitnya CCP yang justru dapat membahayakan keamanan pangan. VIII. TAHAP 8. PENETAPAN BATAS KRITIS 9CRITICAL LIMIT) Merupakan batas-batas kritis pada CCP yang ditetapkan berdasarkan referensi dan standar teknis serta obesrvasi unit produksi. Batas kritis ini tidak boleh terlampaui,karena batas-batas kritis ini sudah merupakan toleransi yang menjamin bahwa bahaya dapat dikontrol. Batas kritis harus ditentukan untuk setiap CCP, dalam beberapa kasus lebih dari satu batas kritis akan diperinci pada suatu tahap tertentu. Batas kritis menunjukkan perbedaan antara produk yang aman dan tidak aman sehingga proses produksi dapat dikelola dalam tingkat yang aman. Batas kritis ini harus selalu tidak dilanggar untuk menjamin bahwa CCP secara efektif mengendalikan bahaya mikrobiologis, kimia dan fisik. Batas kritis harus mudah diidentifikasi dan dijaga oleh operator proses produksi,sehingga perlu diusahakan dalam bentuk batas-batas kritis fisik, dan jika tidak memungkinkan baru mengarah pada kimia atau mikrobiologi. IX. TAHAP 9. MENETAPKAN PROSEDUR MONITORING Prosedur Pemantauan (Monitoring) adalah tahapan pengamatan atau pengukuran batas kritis secara terencana untuk menghasilkan rekaman yang tepat dan ditujukan untuk meyakinkan bahwa batas kritis tersebut mampu mempertahankan keamanan produk. Tim HACCP menetapkan rangkaian prosedur pemantauan untuk tiap-tiap batas kritis yang ditetapkan yang mencakup apa, siapa, di mana, kapan dan bagaimana pemantauan tersebut dilakukan. Pertanyaan apa dijawab
  • 11. dengan apa yang harus dimonitor, yaitu berdasarkan batas kritis yang ditetapkan seperti suhu, waktu, ukuran dan sebagainya. Pertanyaan mengapa dijawab dengan alasan bahwa apabila tidak dimonitor dan melampaui batas kritis akan menyebabkan tidak terkendalinya bahaya tertentu dan memungkinkan menyebabkan tidak amannya pro-duk. Pertanyaan dimana seharusnya dijawab pada titik mana atau pada lokasi mana moni-toring harus dilakukan. Pertanyaan bagaimana menanyakan metode monitoring, apakah secara sensori, kimia, atau pengukuran tertentu. Berikutnta adalah pertanyaan kapan dila-kukan monitoring, idealnya minimal dimana terjadi interupsi dalam aliran produksi, atau lot, atau data lain yang menetapkan periode suatu monitoring. Terakhir adalah pertanyaan siapa yang melakukan monitoring, dimana idealnya adalah personil yang mempunyai akses yang sangat mudah pada CCP, mempunyai keterampilan dan pengetahuan akan CCP dan cara monitoring, sangat terlatih dan berpengalaman. Dengan menetapkan batas kritis maka diperoleh data dan informasi untuk mendasari keputusan-keputusan, mendapat early warning jika ada penyimpangan, Mencegah/meminimalkan kehilangan produk, menunjukkan sebab-sebab timbulnya masalah dan menyediakan dokumen bahwa produk telah dihasilkan sesuai dengan rencana HACCP. Semua dokumen dan pencatatan yang berhubungan dengan monitoring CCP harus ditandatangani oleh seseorang yang melakukan monitoring dan oleh penanggung jawab. X. TAHAP 10. MENETAPKAN TINDAKAN KOREKSI Tindakan Koreksi adalah semua tindakan yang diambil jika hasil pemantauan pada CCP menunjukkan penyimpangan batas kritis (kehilangan kendali) karena jika kendali hilang,maka produk menjadi tidak memenuhi syarat. Dalam pelaksanaannya terdapat 2 level tindakan koreksi, yaitu : A. Tindakan Segera (Immediete Action), yaitu penyesuaian proses agar menjadi terkontrol kembali dan menangani produk-produk yang dicurigai terkena dampak penyimpangan. B. Tindakan Pencegahan (preventive Action), yaitu pertanggungjawaban untuk tindakan koreksi dan pencatatan tindakan koreksi. XI. TAHAP 11. MENETAPKAN PROSEDUR VERIFIKASI Tim HACCP menyusun suatu prosedur untuk meyakinkan bahwa rencana HACCP sudah valid dan bahwa rencana HACCP yang disusun sudah diimplementasikan seperti yang direncanakan. Verifikasi adalah aplikasi suatu metode, prosedur, pengujian atau evaluasi lainnya
  • 12. untuk menetapkan kesesuaian suatu pelaksanaan dengan rencana HACCP. Verifikasi memberi jaminan bahwa rencana HACCP telah sesuai dengan kegiatan operasional sehari-hari dan akan menghasilkan produk (makanan) dengan mutu baik dan/atau aman untuk dikonsumsi. Secara spesifik, prosedur verifikasi harus menjamin bahwa: • Rencana HACCP yang diterapkan benar-benar tepat untuk mencegah timbulnya bahaya proses dan bahaya produk • Prosedur pemantauan dan tindakan koreksi masih diterapkan. • Internal audit, pengujian mikrobiologi/kimia pada produk akhir tercatat XII. TAHAP 12. DOKUMENTASI DAN REKAMAN YANG BAIK Dokumen atau Rekaman Data adalah bukti tertulis bahwa suatu tindakan telah dilakukan. Dokumen diisusun dengan menggunakan formulir/boring. Dokumen tersebut dapat digunakan. A. Untuk keperluan inspeksi B. Untuk mempelajari kerusakan yang mengakibatkan penyimpanan dan menentukan tindakan koreksi yang sesuai. Jenis Dokumen (rekaman data) yang harus ada dalam penyusunan rencana HACCP adalah : - Rencana HACCP dan semua materi pendukungnya - Dokumen pemantauan - Dokumen tindakan koreksi - Dokumen verivikasi Dengan telah tersusunnya sistem dokumentasi, maka selesailah penyusunan rencana HACCP. Rencana HACCP dapat berubah pada bahan baku, tata letak pabrik, penggantian peralatan, perubahan program pembersihan/sanitasi, penerapan prosedur-prosedur baru, perubahan kelompok konsumen produk dan adanya informasi baru tentang suatu bahaya.
  • 13. KESIMPULAN Haccp sangat penting dilakukan untuk industry pangan karna menjamin dari pangan tersebut baik atau tidak nya utuk dikosumsi. Berdasarka Pada Proses pembuatan Ayam Kentucky yang termasuk CCP yaitu pada tahap Penerimaan, Penyimpanan, Thawing, Pengeluaran, Pencucian, Perebusan, Penirisan, Penjedaan Ayam, Pencucian, Penggorengan, penyimpanan, Pengeluaran, Pemblenderan bawang merah dan bawang putih, Penyangraiandan Pemblenderan Merica, Pemanasan Minyak Goreng, Penggorengan ,Penirisan, Penjedaan dan Pendistribusian Ayam Kentucky.. Peralatan kerja tidak selalu disterilkan dengan air panas sebelum digunakan untuk pengolahan.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Adams Motarjeni. (2004). Dasar-Dasar Keamanan Makanan untuk Petugas Kesehatan. EGC, Jakarta. Standar Nasional Indonesia. (1998). Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (HACCP) serta Pedoman Penerapannya. Badan Standarisasi Nasional-BSN Susilo, Joko. Penerapan HACCP Pada Produksi Makanan. Sitasi 15 Desember 2010 Winarno, F.G. dan Surono, 2002. HACCP dan Penerapannya Dalam Mengenal HACCP dan aplikasinya dalam menjamin mutu dan keamanan pangan, Surono 1995.