SlideShare a Scribd company logo
PENDIDIKANPENDIDIKAN
KARAKTER BANGSAKARAKTER BANGSA
Disajikan oleh
Drs. Asmuni Syukir, M.Si
Pada Pelatihan Teknik Pembimbingan PPL yang
diselenggarakan oleh UPPL-STKIP PGRI JOMBANG
Tanggal 6 Februari 2011
adalah watak, tabiat, akhlak, atau
kepribadian seseorang yang terbentuk
dari hasil internalisasi berbagai
kebajikan (virtues) yang diyakini dan
digunakan sebagai landasan cara
pandang, berpikir, bersikap, dan
bertindak.
(Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas)
adalah watak, tabiat, akhlak, atau
kepribadian seseorang yang terbentuk
dari hasil internalisasi berbagai
kebajikan (virtues) yang diyakini dan
digunakan sebagai landasan cara
pandang, berpikir, bersikap, dan
bertindak.
(Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas)
2
 KKarakter adalah kumpulan tata nilai yang menujuarakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju
pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran,pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran,
sikap, dan perilaku.sikap, dan perilaku. ((Simon Philips)Simon Philips)
 KKarakterarakter == kepribadiankepribadian ((ciriciri atau sifat khasatau sifat khas
seseorang yang bersumber dari bentukanseseorang yang bersumber dari bentukan
lingkunganlingkungan).). ((Doni Koesoema ADoni Koesoema A..))
 (a)(a) karakterkarakter = perilaku, yang baik atau buruk;= perilaku, yang baik atau buruk;
(b)(b) karakterkarakter == ‘personality’‘personality’,, apabila tingkahapabila tingkah
lakunya sesuai kaidah moral.lakunya sesuai kaidah moral. ((WinnieWinnie))
 KKarakterarakter = A= Akhlakhlakk, yaitu spontanitas dalam, yaitu spontanitas dalam
bersikap, atau perbuatan yang telah menyatubersikap, atau perbuatan yang telah menyatu
dalam diridalam diri,, sehingga ketika muncul tidak perlusehingga ketika muncul tidak perlu
dipikirkan lagi.dipikirkan lagi. ((Imam GhozaliImam Ghozali))
 KKarakter adalah kumpulan tata nilai yang menujuarakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju
pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran,pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran,
sikap, dan perilaku.sikap, dan perilaku. ((Simon Philips)Simon Philips)
 KKarakterarakter == kepribadiankepribadian ((ciriciri atau sifat khasatau sifat khas
seseorang yang bersumber dari bentukanseseorang yang bersumber dari bentukan
lingkunganlingkungan).). ((Doni Koesoema ADoni Koesoema A..))
 (a)(a) karakterkarakter = perilaku, yang baik atau buruk;= perilaku, yang baik atau buruk;
(b)(b) karakterkarakter == ‘personality’‘personality’,, apabila tingkahapabila tingkah
lakunya sesuai kaidah moral.lakunya sesuai kaidah moral. ((WinnieWinnie))
 KKarakterarakter = A= Akhlakhlakk, yaitu spontanitas dalam, yaitu spontanitas dalam
bersikap, atau perbuatan yang telah menyatubersikap, atau perbuatan yang telah menyatu
dalam diridalam diri,, sehingga ketika muncul tidak perlusehingga ketika muncul tidak perlu
dipikirkan lagi.dipikirkan lagi. ((Imam GhozaliImam Ghozali))
3
Karakter itu berkaitan dengan kekuatan
moral, berkonotasi ‘positif’, bukan netral.
‘Orang berkarakter’ adalah orang yang
mempunyai kualitas moral (tertentu) yang
positif.
4
5
Secara akademik:
Pendidikan karakter dimaknai sebagai
pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,
pendidikan moral, pendidikan watak,
yang tujuannya mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk
memberikan keputusan baik-buruk,
memelihara apa yang baik itu, dan
mewujudkan kebaikan itu dalam
kehidupan sehari-hari dengan sepenuh
hati.
Secara akademik:
Pendidikan karakter dimaknai sebagai
pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,
pendidikan moral, pendidikan watak,
yang tujuannya mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk
memberikan keputusan baik-buruk,
memelihara apa yang baik itu, dan
mewujudkan kebaikan itu dalam
kehidupan sehari-hari dengan sepenuh
hati. 6
 Pendidikan karakter adalah pendidikan budi
pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek
pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling),
dan tindakan (action). (Prof. Suyanto)
 Pendidikan karakter, secara implisit mengandung
arti membangun sifat atau pola perilaku yang
dilandasi dimensi moral yang positif atau baik,
bukan yang negatif atau buruk.
 Pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke
dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga
membuat mereka beradab. (Qomari Anwar)
 Pendidikan karakter adalah pendidikan budi
pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek
pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling),
dan tindakan (action). (Prof. Suyanto)
 Pendidikan karakter, secara implisit mengandung
arti membangun sifat atau pola perilaku yang
dilandasi dimensi moral yang positif atau baik,
bukan yang negatif atau buruk.
 Pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke
dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga
membuat mereka beradab. (Qomari Anwar)
7
PENDIDIKAN KARAKTER
TIDAK MUDAH?
JAWABNYA: YA.
PENDIDIKAN KARAKTER
PERLU WAKTU PANJANG?
JAWABNYA: YA.
PENDIDIKAN KARAKTER
PERLU WAKTU PANJANG?
JAWABNYA: YA.
TETAPI
PENDIDIKAN KARAKTER
BAGIAN PENTING DARI
SISTEM PENDIDIKAN
NASIONAL.
8
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU
20.2003 tentang Sisdiknas pasal 3)
9
Kebijakan Nasional
Pembangunan Karakter Bangsa
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU
20.2003 tentang Sisdiknas pasal 3)
1. Undang - Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang
RPJPN 2005 – 2025
1. Undang - Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang
RPJPN 2005 – 2025
2. Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan
Nasional Tahun 2010
2. Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan
Nasional Tahun 2010Rujukan
Penyusunan
Kebijakan
Nasional
Pembangunan
Karakter
Bangsa
Rujukan
Penyusunan
Kebijakan
Nasional
Pembangunan
Karakter
Bangsa
Kebijakan Nasional
Pembangunan Karakter Bangsa
3. Arahan Presiden RI dalam Sidang Kabinet Terbatas
Bidang Kesra tanggal 18 Maret 2010
3. Arahan Presiden RI dalam Sidang Kabinet Terbatas
Bidang Kesra tanggal 18 Maret 2010
4. Arahan Presiden RI pada Rapat Kerja Nasional di
Tampak Siring, Bali Tanggal 19- 20 April 2010
4. Arahan Presiden RI pada Rapat Kerja Nasional di
Tampak Siring, Bali Tanggal 19- 20 April 2010
5. Arahan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari
Pendidikan Nasional di Istana Negara Tanggal 11
Mei 2010
5. Arahan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari
Pendidikan Nasional di Istana Negara Tanggal 11
Mei 2010
Rujukan
Penyusunan
Kebijakan
Nasional
Pembangunan
Karakter
Bangsa
Rujukan
Penyusunan
Kebijakan
Nasional
Pembangunan
Karakter
Bangsa
10
Kebijakan
Nasional
Pembangunan
Karakter
Bangsa
dan R.Perpres
Rencana
Aksi
Nasional
Pembangun
an
Karakter
Bangsa
2010-2025
Tahapan Menuju Kebijakan Nasional
Pembangunan Karakter Bangsa
Sarasehan Nasional
Pengembangan Pendidikan
Karakter Bangsa, 14 Januari
2010 kesepakatan Nas.
Kajian literatur dan studi
lapangan
Pengalaman sukses
lembaga pendidikan
yang telah menerapkan
Kebijakan
Nasional
Pembangunan
Karakter
Bangsa
dan R.Perpres
Rencana
Aksi
Nasional
Pembangun
an
Karakter
Bangsa
2010-2025
Koordinasi Kemenko Kesra
11
KESEPAKATAN NASIONAL
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
1. Pendidikan karakter bangsa merupakan bagian integral yg
tak terpisahkan dari diknas secara utuh.
2. Pendidikan karakter bangsa harus dikembangkan secara
komprehensif sbg proses pembudayaan. Oleh karena itu
pendidikan dan kebudayaan secara kelembagaan perlu
diwadahi secara utuh.
3. Pendidikan karakter bangsa merupakan tanggungjawab
bersama antara pemerintah, masyarakat, sekolah dan
orangtua. Oleh karena itu pelaksanaannya harus
melibatkan keempat unsur tersebut.
4. Dalam upaya merevitalisasi pendidikan karakter bangsa
diperlukan gerakan nasional guna menggugah semangat
kebersamaan dalam pelaksanaan di lapangan.
1. Pendidikan karakter bangsa merupakan bagian integral yg
tak terpisahkan dari diknas secara utuh.
2. Pendidikan karakter bangsa harus dikembangkan secara
komprehensif sbg proses pembudayaan. Oleh karena itu
pendidikan dan kebudayaan secara kelembagaan perlu
diwadahi secara utuh.
3. Pendidikan karakter bangsa merupakan tanggungjawab
bersama antara pemerintah, masyarakat, sekolah dan
orangtua. Oleh karena itu pelaksanaannya harus
melibatkan keempat unsur tersebut.
4. Dalam upaya merevitalisasi pendidikan karakter bangsa
diperlukan gerakan nasional guna menggugah semangat
kebersamaan dalam pelaksanaan di lapangan.
12
LATAR BELAKANG
 Karakter bangsa: pilar penting
dlm kehidupan berbangsa dan
bernegara.
 Karakter bangsa ibarat kemudi
dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
 Karakter bangsa: pilar penting
dlm kehidupan berbangsa dan
bernegara.
 Karakter bangsa ibarat kemudi
dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
 Pembangunan karakter
merupakan amanat pendiri
negara dan telah dimulai
sejak awal kemerdekaan.
 Pembangunan karakter
merupakan amanat pendiri
negara dan telah dimulai
sejak awal kemerdekaan.
 Keajegan perhatian terhadap
pembangunan karakter bangsa
belum terjaga dengan baik, shg
hasilnya belum optimal.
 Keajegan perhatian terhadap
pembangunan karakter bangsa
belum terjaga dengan baik, shg
hasilnya belum optimal.
 Fenomena keseharian menun-
jukkan perilaku masyarakat
belum sejalan dg karakter
bangsa yg dijiwai Falsafah
Pancasila
 Fenomena keseharian menun-
jukkan perilaku masyarakat
belum sejalan dg karakter
bangsa yg dijiwai Falsafah
Pancasila
PERLU REVITALISASI
PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA
PERLU REVITALISASI
PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA 13
• Perbaikan thd perilaku yang
kurang baik dan penguatan
perilaku yang sudah baik.
Mengembangkan
karakter bangsa agar
mampu mewujudkan
nilai-nilai luhur Pancasila
TUJUAN:
• Pengembangkan potensi dasar,
agar “berhati baik, berpikiran
baik & berperilaku baik”.
FUNGSI:
TUJUAN, FUNGSI, DAN
RUANG LINGKUP
• Perbaikan thd perilaku yang
kurang baik dan penguatan
perilaku yang sudah baik.
• Penyaring budaya yang kurang
sesuai dengan nilai-nilai luhur
Pancasila.
Keluarga; satuan pendidikan; masyarakat sipil; masyarakat
politik; pemerintah; dunia usaha; media massa.
RUANG LINGKUP SASARAN
14
TEMA PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA
Membangun generasi
yang JUJUR, CERDAS,
TANGGUH, dan
PEDULI
Membangun generasi
yang JUJUR, CERDAS,
TANGGUH, dan
PEDULI
15
KKARAKTER YANG DIHARAPKANARAKTER YANG DIHARAPKAN
(UU RI NO(UU RI NO 1717 TAHUNTAHUN 20072007 TENTANG RPJPNTENTANG RPJPN 20052005--20252025))
Tangguh, kompetitif, berakhlak
mulia, bermoral, bertoleran,
bergotong royong, patriotik,
dinamis, berbudaya, dan
berorientasi Ipteks
berdasarkan Pancasila dan
dijiwai oleh iman dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
Tangguh, kompetitif, berakhlak
mulia, bermoral, bertoleran,
bergotong royong, patriotik,
dinamis, berbudaya, dan
berorientasi Ipteks
berdasarkan Pancasila dan
dijiwai oleh iman dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
16
ALUR PIKIR PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA
Tangguh,
kompetitif,
berakhlak mulia,
bermoral,
bertoleran,
bergotong-royong
patriotik,
dinamis,
berbudaya, dan
berorientasi
Ipteks
berdasarkan
Pancasila dan
dijiwai oleh iman
dan takwa
kepada Tuhan
Yang Maha Esa
BANGSA
BERKARAKTER
BANGSA
BERKARAKTER
BANGSA
YANG
MERDEKA,
BERSATU,
BERDAULAT
ADIL DAN
MAKMUR
BANGSA
YANG
MERDEKA,
BERSATU,
BERDAULAT
ADIL DAN
MAKMUR
Pembagunan
Karakter
Bangsa
R A N:
POLHUKAM,
KESRA, PER-
EKONOMIAN
R A N:
POLHUKAM,
KESRA, PER-
EKONOMIAN
1. Disorientasi dan belum
dihayatinya nilai-nilai
Pancasila.
2. Keterbatasan perangkat
kebijakan terpadu
dalam mewujudkan
nilai-nilai Pancasila.
3. Bergesernya nilai etika
dalam kehidupan ber-
bangsa dan bernegara.
4. Memudarnya kesadaran
terhadap nilai-nilai
budaya bangsa.
5. Ancaman disintegrasi
bangsa
6. Melemahnya kemandi-
rian bangsa.
PERMASALAHAN
BANGSA DAN NEGARA
PERMASALAHAN
BANGSA DAN NEGARA
Tangguh,
kompetitif,
berakhlak mulia,
bermoral,
bertoleran,
bergotong-royong
patriotik,
dinamis,
berbudaya, dan
berorientasi
Ipteks
berdasarkan
Pancasila dan
dijiwai oleh iman
dan takwa
kepada Tuhan
Yang Maha Esa
BANGSA
YANG
MERDEKA,
BERSATU,
BERDAULAT
ADIL DAN
MAKMUR
BANGSA
YANG
MERDEKA,
BERSATU,
BERDAULAT
ADIL DAN
MAKMUR
Pembagunan
Karakter
Bangsa
R A N:
POLHUKAM,
KESRA, PER-
EKONOMIAN
R A N:
POLHUKAM,
KESRA, PER-
EKONOMIAN
1. Disorientasi dan belum
dihayatinya nilai-nilai
Pancasila.
2. Keterbatasan perangkat
kebijakan terpadu
dalam mewujudkan
nilai-nilai Pancasila.
3. Bergesernya nilai etika
dalam kehidupan ber-
bangsa dan bernegara.
4. Memudarnya kesadaran
terhadap nilai-nilai
budaya bangsa.
5. Ancaman disintegrasi
bangsa
6. Melemahnya kemandi-
rian bangsa.
STRATEGI:
1.Sosialisasi/
Penyadaran
2.Pendidikan
3.Pemberdayaan
4.Pembudayaan
5.Kerjasama
1. PANCASILA
2. UUD 45
3. Bhineka
Tunggal Ika
4. NKRI
KONSENSUS
NASIONALLINGKUNGAN
STRATEGIS
Global,
Regional,
Nasional
17
Perilaku
Berkarakter
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN
Agama, Pancasila,
UUD 1945,
UU No. 20/2003 ttg
Sisdiknas
Teori
Pendidikan,
Psikologi,
Nilai, Sosial
Budaya
Nilai-nilai
Luhur
GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER (Kemendiknas)
INTERVENSIINTERVENSI
HABITUASI
MASYA-
RAKAT
KELUARGASATUAN
PENDIDIKAN
Teori
Pendidikan,
Psikologi,
Nilai, Sosial
Budaya
Pengalaman terbaik
(best practices)dan
praktik nyata
PERANGKAT PENDUKUNG
Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana,
Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
HABITUASIHABITUASI
SATUAN
PENDIDIKAN
SUMBER UTAMA:
AGAMA 18
KEGIATAN
KESEHARIAN
DI RUMAH
KEGIATAN
EKSTRA
KURIKULER
Integrasi ke dalam KBM
pada setiap Mapel
Pembiasaan dalam kehidupan
keseharian di satuan pendidikan
STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH
BUDAYA SEKOLAH:
(KEGIATAN/KEHIDUPAN
KESEHARIAN DI
SATUAN PENDIDIKAN)
KEGIATAN
KESEHARIAN
DI RUMAH
KEGIATAN
EKSTRA
KURIKULER
Integrasi ke dalam kegiatan
Ektrakurikuler Pramuka,
Olahraga, Karya Tulis, Dsb. Penerapan pembiasaan
kehidupan keseharian di
rumah yang sama dengan
di satuan pendidikan 19
BUDAYA SEKOLAH:
(KEGIATAN/KEHIDUPAN
KESEHARIAN DI
SATUAN PENDIDIKAN)
Nilai-nilai dalam Pendidikan
Karakter Bangsa
1. Religius
2. Jujur
3. Toleransi
4. Disiplin
5. Kerja Keras
6. Kreatif
7. Mandiri
8. Demokratis
9. Rasa Ingin Tahu
10. Semangat Kebangsaan
11. Cinta Tanah Air
12. Menghargai Prestasi
13. Bersahabat/Komuniktif
14. Cinta Damai
15. Gemar Membaca
16. Peduli Lingkungan
17. Peduli Sosial
18. Tanggung-jawab
1. Religius
2. Jujur
3. Toleransi
4. Disiplin
5. Kerja Keras
6. Kreatif
7. Mandiri
8. Demokratis
9. Rasa Ingin Tahu
10. Semangat Kebangsaan
11. Cinta Tanah Air
12. Menghargai Prestasi
13. Bersahabat/Komuniktif
14. Cinta Damai
15. Gemar Membaca
16. Peduli Lingkungan
17. Peduli Sosial
18. Tanggung-jawab
Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas 20
DeskripsiNilaiNo
sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan
hidup rukun dengan pemeluk agama lain).
Religius1
perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
Jujur2
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
Toleransi3
tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
Disiplin4
perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya.
perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya.
Kerja
Keras
5
berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
Kreatif6
sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
Mandiri7
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
Demokratis8
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
Rasa Ingin
Tahu
9
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Semangat
Kebang
saan
10
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
Cinta Tanah
Air
11
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
Menghargai
Prestasi
12
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain.
Bersahabat/
Komuni
katif
13
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang
dan aman atas kehadiran dirinya.
Cinta Damai14
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang
dan aman atas kehadiran dirinya.
Cinta Damai14
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
Gemar Mem
baca
15
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Peduli Ling-
kungan
16
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
Peduli
Sosial
17
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Tanggung-
jawab
18
IMPLEMENTASI DALAM KTSP
1. Visi
2. Misi
3. Tujuan Sekolah
4. Struktur Kurikulum
5. Kalender Akademik
 Kegiatan Ekstra Kurikuler
 Kegiatan Bimbingan
Konseling
 Kegiatan Terprogram
 Kegiatan Rutin
 Kegiatan Spontan
 Kegiatan Teladan
 Integrasi dalam mata
pelajaran
 Muatan Lokal
1. Visi
2. Misi
3. Tujuan Sekolah
4. Struktur Kurikulum
5. Kalender Akademik
 Kegiatan Ekstra Kurikuler
 Kegiatan Bimbingan
Konseling
 Kegiatan Terprogram
 Kegiatan Rutin
 Kegiatan Spontan
 Kegiatan Teladan
 Integrasi dalam mata
pelajaran
 Muatan Lokal
Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas 23
Prinsip-prinsip pengembangan
 Berkelanjutan mengandung makna bahwa
proses pengembangan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa merupakan sebuah proses
panjang dimulai dari awal peserta didik masuk
sampai selesai dari suatu satuan pendidikan.
 Melalui semua mata pelajaran,
pengembangan diri, dan budaya sekolah
 Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan
mengandung makna bahwa materi nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa bukanlah bahan
ajar untuk pembelajaran biasa.
 Proses pendidikan dilakukan peserta didik
secara aktif dan menyenangkan.
 Berkelanjutan mengandung makna bahwa
proses pengembangan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa merupakan sebuah proses
panjang dimulai dari awal peserta didik masuk
sampai selesai dari suatu satuan pendidikan.
 Melalui semua mata pelajaran,
pengembangan diri, dan budaya sekolah
 Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan
mengandung makna bahwa materi nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa bukanlah bahan
ajar untuk pembelajaran biasa.
 Proses pendidikan dilakukan peserta didik
secara aktif dan menyenangkan.
24
Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas
 “Selama dimensi karakter tidak menjadi bagian dari“Selama dimensi karakter tidak menjadi bagian dari
kriteria keberhasilan dalam pendidikan, selama itukriteria keberhasilan dalam pendidikan, selama itu
pulapula pendidikan tidak akan berkontribusi banyakpendidikan tidak akan berkontribusi banyak
dalam pembangunan karakter”dalam pembangunan karakter” (I Gedhe Raka)(I Gedhe Raka)
 ”Dalam kenyataanya, pendidik berkarakterlah yang”Dalam kenyataanya, pendidik berkarakterlah yang
menghasilkan SDM handal dan memiliki jati diri.”menghasilkan SDM handal dan memiliki jati diri.”
 ”Pilar akhlak (moral) yang dimiliki (mengejewantah)”Pilar akhlak (moral) yang dimiliki (mengejewantah)
dalam diri seseorangdalam diri seseorang,, sehingga ia menjadi orang yangsehingga ia menjadi orang yang
berkarakter baikberkarakter baik, memiliki sikap, memiliki sikap jujur, sabar, rendahjujur, sabar, rendah
hati, tanggung jawab dan rasa hormathati, tanggung jawab dan rasa hormat,, yang tercerminyang tercermin
dalamdalam pribadi yangpribadi yang harmonisharmonis dandan dinamis. Tanpadinamis. Tanpa
nilainilai--nilai moralnilai moral yang senantiasa mengejewantahyang senantiasa mengejewantah
dalam diri pribadi kapan dan didalam diri pribadi kapan dan di mana saja, orangmana saja, orang
dapat dipertanyakan kadar keimanan dandapat dipertanyakan kadar keimanan dan
ketaqwaanketaqwaannya.nya.
 “Selama dimensi karakter tidak menjadi bagian dari“Selama dimensi karakter tidak menjadi bagian dari
kriteria keberhasilan dalam pendidikan, selama itukriteria keberhasilan dalam pendidikan, selama itu
pulapula pendidikan tidak akan berkontribusi banyakpendidikan tidak akan berkontribusi banyak
dalam pembangunan karakter”dalam pembangunan karakter” (I Gedhe Raka)(I Gedhe Raka)
 ”Dalam kenyataanya, pendidik berkarakterlah yang”Dalam kenyataanya, pendidik berkarakterlah yang
menghasilkan SDM handal dan memiliki jati diri.”menghasilkan SDM handal dan memiliki jati diri.”
 ”Pilar akhlak (moral) yang dimiliki (mengejewantah)”Pilar akhlak (moral) yang dimiliki (mengejewantah)
dalam diri seseorangdalam diri seseorang,, sehingga ia menjadi orang yangsehingga ia menjadi orang yang
berkarakter baikberkarakter baik, memiliki sikap, memiliki sikap jujur, sabar, rendahjujur, sabar, rendah
hati, tanggung jawab dan rasa hormathati, tanggung jawab dan rasa hormat,, yang tercerminyang tercermin
dalamdalam pribadi yangpribadi yang harmonisharmonis dandan dinamis. Tanpadinamis. Tanpa
nilainilai--nilai moralnilai moral yang senantiasa mengejewantahyang senantiasa mengejewantah
dalam diri pribadi kapan dan didalam diri pribadi kapan dan di mana saja, orangmana saja, orang
dapat dipertanyakan kadar keimanan dandapat dipertanyakan kadar keimanan dan
ketaqwaanketaqwaannya.nya.
25
4.Pelaksanaan
Remediasi dan
Pengayaan
Secara efektif
1. Pengelolaan
Kurilulum Berbasis
Sekolah
Perubahan-Perubahan
yang harus terjadi
3. Perubahan pada
Penilaian Kelas
2. Perubahan
pada
Kegiatan Belajar
Mengajar
Perubahan-Perubahan
yang harus terjadi
Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas 26
SekianSekian

More Related Content

What's hot

Integrasi pendidikan karakter
Integrasi pendidikan karakterIntegrasi pendidikan karakter
Integrasi pendidikan karakter
MA'ARIF NU CILACAP
 
Pendidikan karakter nas 123
Pendidikan karakter nas 123Pendidikan karakter nas 123
Pendidikan karakter nas 123
Binsar Samosir
 
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di SMK
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di SMKPendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di SMK
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di SMK
Syahfiral Syamsuar
 
Grand desain pendidikan karakter
Grand desain pendidikan karakterGrand desain pendidikan karakter
Grand desain pendidikan karakter
yus01
 
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa IndonesiaPancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia
bellamiaariella3
 
Pentingnya pendidikan karakter sejak usia dini
Pentingnya pendidikan karakter sejak usia diniPentingnya pendidikan karakter sejak usia dini
Pentingnya pendidikan karakter sejak usia dini
samwara
 
Pendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
Pendidikan karakter-di SMA N 1 KemabangPendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
Pendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
Vivi Vey
 
Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1
hepi gustia
 
Pengembangan pendidikan karakter
Pengembangan pendidikan karakterPengembangan pendidikan karakter
Pengembangan pendidikan karakter
Mumun Mulyana
 
Pendidikan Karakter
Pendidikan KarakterPendidikan Karakter
Pendidikan Karakter
Hidayat Syarifuddin
 
Pembangunan karakter bangsa
Pembangunan karakter bangsaPembangunan karakter bangsa
Pembangunan karakter bangsa
Muslimin B. Putra
 
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematikaPendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Interest_Matematika_2011
 
Modul 1-wawasan-kebangsaan
Modul 1-wawasan-kebangsaanModul 1-wawasan-kebangsaan
Modul 1-wawasan-kebangsaan
Fitri Yusmaniah
 
Falsafah pendidikan kebangsaan
Falsafah pendidikan kebangsaanFalsafah pendidikan kebangsaan
Falsafah pendidikan kebangsaan
AYU_TEMPOYAK
 
Gerakan pendidikan berbasis pendidikan berbasis potensi dan karakter bersama ...
Gerakan pendidikan berbasis pendidikan berbasis potensi dan karakter bersama ...Gerakan pendidikan berbasis pendidikan berbasis potensi dan karakter bersama ...
Gerakan pendidikan berbasis pendidikan berbasis potensi dan karakter bersama ...
Marsahid Agung Sasongko
 
Pendidikan Karakter Bangsa
Pendidikan Karakter BangsaPendidikan Karakter Bangsa
Pendidikan Karakter Bangsa
Ali Fanani
 

What's hot (20)

PENDIDIKAN KARAKTER
PENDIDIKAN KARAKTERPENDIDIKAN KARAKTER
PENDIDIKAN KARAKTER
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
Integrasi pendidikan karakter
Integrasi pendidikan karakterIntegrasi pendidikan karakter
Integrasi pendidikan karakter
 
Pendidikan karakter nas 123
Pendidikan karakter nas 123Pendidikan karakter nas 123
Pendidikan karakter nas 123
 
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di SMK
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di SMKPendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di SMK
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di SMK
 
Grand desain pendidikan karakter
Grand desain pendidikan karakterGrand desain pendidikan karakter
Grand desain pendidikan karakter
 
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa IndonesiaPancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai Pembangun, Pembentukan Karakter Bangsa Indonesia
 
Pentingnya pendidikan karakter sejak usia dini
Pentingnya pendidikan karakter sejak usia diniPentingnya pendidikan karakter sejak usia dini
Pentingnya pendidikan karakter sejak usia dini
 
Pendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
Pendidikan karakter-di SMA N 1 KemabangPendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
Pendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
 
Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1
 
Pengembangan pendidikan karakter
Pengembangan pendidikan karakterPengembangan pendidikan karakter
Pengembangan pendidikan karakter
 
Pendidikan Karakter
Pendidikan KarakterPendidikan Karakter
Pendidikan Karakter
 
Pembangunan karakter bangsa
Pembangunan karakter bangsaPembangunan karakter bangsa
Pembangunan karakter bangsa
 
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematikaPendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
 
Modul 1-wawasan-kebangsaan
Modul 1-wawasan-kebangsaanModul 1-wawasan-kebangsaan
Modul 1-wawasan-kebangsaan
 
Falsafah pendidikan kebangsaan
Falsafah pendidikan kebangsaanFalsafah pendidikan kebangsaan
Falsafah pendidikan kebangsaan
 
Gerakan pendidikan berbasis pendidikan berbasis potensi dan karakter bersama ...
Gerakan pendidikan berbasis pendidikan berbasis potensi dan karakter bersama ...Gerakan pendidikan berbasis pendidikan berbasis potensi dan karakter bersama ...
Gerakan pendidikan berbasis pendidikan berbasis potensi dan karakter bersama ...
 
Pendidikan Karakter Bangsa
Pendidikan Karakter BangsaPendidikan Karakter Bangsa
Pendidikan Karakter Bangsa
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
Makalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakterMakalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakter
 

Similar to Pendidikan karakter di sla

Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Christian Lokas
 
Pendidikan karakter...Apaan Tuch!
Pendidikan karakter...Apaan Tuch!Pendidikan karakter...Apaan Tuch!
Pendidikan karakter...Apaan Tuch!
Fauzan Gusdurian
 
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
Badan Pembina Mahasiswa Wahidiyah Pusat
 
MATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdf
MATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdfMATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdf
MATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdf
ahmadchumaedi2
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
Fattur Rachman
 
Profil sa jingga
Profil sa jinggaProfil sa jingga
Profil sa jingga
Marsahid Agung Sasongko
 
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Fandy Neta
 
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptxPENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
wongjowo30
 
Ur gensi pendidikan karakter
Ur gensi pendidikan karakterUr gensi pendidikan karakter
Ur gensi pendidikan karakterAhmad Syaikhu
 
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, SanjosePendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, SanjoseAbel Petrus
 
Ilmu dan pembangunan karakter bangsa
Ilmu dan pembangunan karakter bangsaIlmu dan pembangunan karakter bangsa
Ilmu dan pembangunan karakter bangsa
serly putri
 
Pengertian
PengertianPengertian
Pengertian
Khusnan Nan
 
Pendidikan karakter dalam layanan bimbingan dan konseling
Pendidikan karakter dalam layanan bimbingan dan konselingPendidikan karakter dalam layanan bimbingan dan konseling
Pendidikan karakter dalam layanan bimbingan dan konseling
AKHMAD SUDRAJAT
 
2 samino(1)
2 samino(1)2 samino(1)
2 samino(1)
Dikson sius
 
Ki kd ips sd
Ki kd ips sdKi kd ips sd
Ki kd ips sd
Alvin Cg
 
Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan LokalKonsep Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
Indra Lasmana
 

Similar to Pendidikan karakter di sla (20)

Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)
 
resentasi ratih
resentasi ratihresentasi ratih
resentasi ratih
 
Pendidikan karakter...Apaan Tuch!
Pendidikan karakter...Apaan Tuch!Pendidikan karakter...Apaan Tuch!
Pendidikan karakter...Apaan Tuch!
 
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
 
MATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdf
MATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdfMATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdf
MATERI PERTEMUAN KE -5_1.pdf
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
Profil sa jingga
Profil sa jinggaProfil sa jingga
Profil sa jingga
 
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
 
Agama kelompok 2
Agama kelompok 2Agama kelompok 2
Agama kelompok 2
 
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptxPENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
 
Ur gensi pendidikan karakter
Ur gensi pendidikan karakterUr gensi pendidikan karakter
Ur gensi pendidikan karakter
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, SanjosePendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
 
Ilmu dan pembangunan karakter bangsa
Ilmu dan pembangunan karakter bangsaIlmu dan pembangunan karakter bangsa
Ilmu dan pembangunan karakter bangsa
 
Pengertian
PengertianPengertian
Pengertian
 
Pendidikan karakter dalam layanan bimbingan dan konseling
Pendidikan karakter dalam layanan bimbingan dan konselingPendidikan karakter dalam layanan bimbingan dan konseling
Pendidikan karakter dalam layanan bimbingan dan konseling
 
2 samino(1)
2 samino(1)2 samino(1)
2 samino(1)
 
Ki kd ips sd
Ki kd ips sdKi kd ips sd
Ki kd ips sd
 
Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan LokalKonsep Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
Konsep Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal
 
Ppd
PpdPpd
Ppd
 

Recently uploaded

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 

Recently uploaded (20)

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 

Pendidikan karakter di sla

  • 1. PENDIDIKANPENDIDIKAN KARAKTER BANGSAKARAKTER BANGSA Disajikan oleh Drs. Asmuni Syukir, M.Si Pada Pelatihan Teknik Pembimbingan PPL yang diselenggarakan oleh UPPL-STKIP PGRI JOMBANG Tanggal 6 Februari 2011
  • 2. adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. (Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas) adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. (Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas) 2
  • 3.  KKarakter adalah kumpulan tata nilai yang menujuarakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran,pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku.sikap, dan perilaku. ((Simon Philips)Simon Philips)  KKarakterarakter == kepribadiankepribadian ((ciriciri atau sifat khasatau sifat khas seseorang yang bersumber dari bentukanseseorang yang bersumber dari bentukan lingkunganlingkungan).). ((Doni Koesoema ADoni Koesoema A..))  (a)(a) karakterkarakter = perilaku, yang baik atau buruk;= perilaku, yang baik atau buruk; (b)(b) karakterkarakter == ‘personality’‘personality’,, apabila tingkahapabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral.lakunya sesuai kaidah moral. ((WinnieWinnie))  KKarakterarakter = A= Akhlakhlakk, yaitu spontanitas dalam, yaitu spontanitas dalam bersikap, atau perbuatan yang telah menyatubersikap, atau perbuatan yang telah menyatu dalam diridalam diri,, sehingga ketika muncul tidak perlusehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi.dipikirkan lagi. ((Imam GhozaliImam Ghozali))  KKarakter adalah kumpulan tata nilai yang menujuarakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran,pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku.sikap, dan perilaku. ((Simon Philips)Simon Philips)  KKarakterarakter == kepribadiankepribadian ((ciriciri atau sifat khasatau sifat khas seseorang yang bersumber dari bentukanseseorang yang bersumber dari bentukan lingkunganlingkungan).). ((Doni Koesoema ADoni Koesoema A..))  (a)(a) karakterkarakter = perilaku, yang baik atau buruk;= perilaku, yang baik atau buruk; (b)(b) karakterkarakter == ‘personality’‘personality’,, apabila tingkahapabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral.lakunya sesuai kaidah moral. ((WinnieWinnie))  KKarakterarakter = A= Akhlakhlakk, yaitu spontanitas dalam, yaitu spontanitas dalam bersikap, atau perbuatan yang telah menyatubersikap, atau perbuatan yang telah menyatu dalam diridalam diri,, sehingga ketika muncul tidak perlusehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi.dipikirkan lagi. ((Imam GhozaliImam Ghozali)) 3
  • 4. Karakter itu berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi ‘positif’, bukan netral. ‘Orang berkarakter’ adalah orang yang mempunyai kualitas moral (tertentu) yang positif. 4
  • 5. 5
  • 6. Secara akademik: Pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang tujuannya mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik itu, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Secara akademik: Pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang tujuannya mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik itu, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. 6
  • 7.  Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). (Prof. Suyanto)  Pendidikan karakter, secara implisit mengandung arti membangun sifat atau pola perilaku yang dilandasi dimensi moral yang positif atau baik, bukan yang negatif atau buruk.  Pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat mereka beradab. (Qomari Anwar)  Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). (Prof. Suyanto)  Pendidikan karakter, secara implisit mengandung arti membangun sifat atau pola perilaku yang dilandasi dimensi moral yang positif atau baik, bukan yang negatif atau buruk.  Pendidikan adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat mereka beradab. (Qomari Anwar) 7
  • 8. PENDIDIKAN KARAKTER TIDAK MUDAH? JAWABNYA: YA. PENDIDIKAN KARAKTER PERLU WAKTU PANJANG? JAWABNYA: YA. PENDIDIKAN KARAKTER PERLU WAKTU PANJANG? JAWABNYA: YA. TETAPI PENDIDIKAN KARAKTER BAGIAN PENTING DARI SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL. 8
  • 9. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU 20.2003 tentang Sisdiknas pasal 3) 9 Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU 20.2003 tentang Sisdiknas pasal 3)
  • 10. 1. Undang - Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005 – 2025 1. Undang - Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005 – 2025 2. Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010 2. Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010Rujukan Penyusunan Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Rujukan Penyusunan Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa 3. Arahan Presiden RI dalam Sidang Kabinet Terbatas Bidang Kesra tanggal 18 Maret 2010 3. Arahan Presiden RI dalam Sidang Kabinet Terbatas Bidang Kesra tanggal 18 Maret 2010 4. Arahan Presiden RI pada Rapat Kerja Nasional di Tampak Siring, Bali Tanggal 19- 20 April 2010 4. Arahan Presiden RI pada Rapat Kerja Nasional di Tampak Siring, Bali Tanggal 19- 20 April 2010 5. Arahan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Istana Negara Tanggal 11 Mei 2010 5. Arahan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Istana Negara Tanggal 11 Mei 2010 Rujukan Penyusunan Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Rujukan Penyusunan Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa 10
  • 11. Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa dan R.Perpres Rencana Aksi Nasional Pembangun an Karakter Bangsa 2010-2025 Tahapan Menuju Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Sarasehan Nasional Pengembangan Pendidikan Karakter Bangsa, 14 Januari 2010 kesepakatan Nas. Kajian literatur dan studi lapangan Pengalaman sukses lembaga pendidikan yang telah menerapkan Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa dan R.Perpres Rencana Aksi Nasional Pembangun an Karakter Bangsa 2010-2025 Koordinasi Kemenko Kesra 11
  • 12. KESEPAKATAN NASIONAL PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA 1. Pendidikan karakter bangsa merupakan bagian integral yg tak terpisahkan dari diknas secara utuh. 2. Pendidikan karakter bangsa harus dikembangkan secara komprehensif sbg proses pembudayaan. Oleh karena itu pendidikan dan kebudayaan secara kelembagaan perlu diwadahi secara utuh. 3. Pendidikan karakter bangsa merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat, sekolah dan orangtua. Oleh karena itu pelaksanaannya harus melibatkan keempat unsur tersebut. 4. Dalam upaya merevitalisasi pendidikan karakter bangsa diperlukan gerakan nasional guna menggugah semangat kebersamaan dalam pelaksanaan di lapangan. 1. Pendidikan karakter bangsa merupakan bagian integral yg tak terpisahkan dari diknas secara utuh. 2. Pendidikan karakter bangsa harus dikembangkan secara komprehensif sbg proses pembudayaan. Oleh karena itu pendidikan dan kebudayaan secara kelembagaan perlu diwadahi secara utuh. 3. Pendidikan karakter bangsa merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat, sekolah dan orangtua. Oleh karena itu pelaksanaannya harus melibatkan keempat unsur tersebut. 4. Dalam upaya merevitalisasi pendidikan karakter bangsa diperlukan gerakan nasional guna menggugah semangat kebersamaan dalam pelaksanaan di lapangan. 12
  • 13. LATAR BELAKANG  Karakter bangsa: pilar penting dlm kehidupan berbangsa dan bernegara.  Karakter bangsa ibarat kemudi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  Karakter bangsa: pilar penting dlm kehidupan berbangsa dan bernegara.  Karakter bangsa ibarat kemudi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  Pembangunan karakter merupakan amanat pendiri negara dan telah dimulai sejak awal kemerdekaan.  Pembangunan karakter merupakan amanat pendiri negara dan telah dimulai sejak awal kemerdekaan.  Keajegan perhatian terhadap pembangunan karakter bangsa belum terjaga dengan baik, shg hasilnya belum optimal.  Keajegan perhatian terhadap pembangunan karakter bangsa belum terjaga dengan baik, shg hasilnya belum optimal.  Fenomena keseharian menun- jukkan perilaku masyarakat belum sejalan dg karakter bangsa yg dijiwai Falsafah Pancasila  Fenomena keseharian menun- jukkan perilaku masyarakat belum sejalan dg karakter bangsa yg dijiwai Falsafah Pancasila PERLU REVITALISASI PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA PERLU REVITALISASI PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA 13
  • 14. • Perbaikan thd perilaku yang kurang baik dan penguatan perilaku yang sudah baik. Mengembangkan karakter bangsa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila TUJUAN: • Pengembangkan potensi dasar, agar “berhati baik, berpikiran baik & berperilaku baik”. FUNGSI: TUJUAN, FUNGSI, DAN RUANG LINGKUP • Perbaikan thd perilaku yang kurang baik dan penguatan perilaku yang sudah baik. • Penyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Keluarga; satuan pendidikan; masyarakat sipil; masyarakat politik; pemerintah; dunia usaha; media massa. RUANG LINGKUP SASARAN 14
  • 15. TEMA PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA Membangun generasi yang JUJUR, CERDAS, TANGGUH, dan PEDULI Membangun generasi yang JUJUR, CERDAS, TANGGUH, dan PEDULI 15
  • 16. KKARAKTER YANG DIHARAPKANARAKTER YANG DIHARAPKAN (UU RI NO(UU RI NO 1717 TAHUNTAHUN 20072007 TENTANG RPJPNTENTANG RPJPN 20052005--20252025)) Tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 16
  • 17. ALUR PIKIR PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA Tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong-royong patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa BANGSA BERKARAKTER BANGSA BERKARAKTER BANGSA YANG MERDEKA, BERSATU, BERDAULAT ADIL DAN MAKMUR BANGSA YANG MERDEKA, BERSATU, BERDAULAT ADIL DAN MAKMUR Pembagunan Karakter Bangsa R A N: POLHUKAM, KESRA, PER- EKONOMIAN R A N: POLHUKAM, KESRA, PER- EKONOMIAN 1. Disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila. 2. Keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila. 3. Bergesernya nilai etika dalam kehidupan ber- bangsa dan bernegara. 4. Memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa. 5. Ancaman disintegrasi bangsa 6. Melemahnya kemandi- rian bangsa. PERMASALAHAN BANGSA DAN NEGARA PERMASALAHAN BANGSA DAN NEGARA Tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong-royong patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa BANGSA YANG MERDEKA, BERSATU, BERDAULAT ADIL DAN MAKMUR BANGSA YANG MERDEKA, BERSATU, BERDAULAT ADIL DAN MAKMUR Pembagunan Karakter Bangsa R A N: POLHUKAM, KESRA, PER- EKONOMIAN R A N: POLHUKAM, KESRA, PER- EKONOMIAN 1. Disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila. 2. Keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila. 3. Bergesernya nilai etika dalam kehidupan ber- bangsa dan bernegara. 4. Memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa. 5. Ancaman disintegrasi bangsa 6. Melemahnya kemandi- rian bangsa. STRATEGI: 1.Sosialisasi/ Penyadaran 2.Pendidikan 3.Pemberdayaan 4.Pembudayaan 5.Kerjasama 1. PANCASILA 2. UUD 45 3. Bhineka Tunggal Ika 4. NKRI KONSENSUS NASIONALLINGKUNGAN STRATEGIS Global, Regional, Nasional 17
  • 18. Perilaku Berkarakter PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya Nilai-nilai Luhur GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER (Kemendiknas) INTERVENSIINTERVENSI HABITUASI MASYA- RAKAT KELUARGASATUAN PENDIDIKAN Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya Pengalaman terbaik (best practices)dan praktik nyata PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan. HABITUASIHABITUASI SATUAN PENDIDIKAN SUMBER UTAMA: AGAMA 18
  • 19. KEGIATAN KESEHARIAN DI RUMAH KEGIATAN EKSTRA KURIKULER Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH BUDAYA SEKOLAH: (KEGIATAN/KEHIDUPAN KESEHARIAN DI SATUAN PENDIDIKAN) KEGIATAN KESEHARIAN DI RUMAH KEGIATAN EKSTRA KURIKULER Integrasi ke dalam kegiatan Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Dsb. Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan 19 BUDAYA SEKOLAH: (KEGIATAN/KEHIDUPAN KESEHARIAN DI SATUAN PENDIDIKAN)
  • 20. Nilai-nilai dalam Pendidikan Karakter Bangsa 1. Religius 2. Jujur 3. Toleransi 4. Disiplin 5. Kerja Keras 6. Kreatif 7. Mandiri 8. Demokratis 9. Rasa Ingin Tahu 10. Semangat Kebangsaan 11. Cinta Tanah Air 12. Menghargai Prestasi 13. Bersahabat/Komuniktif 14. Cinta Damai 15. Gemar Membaca 16. Peduli Lingkungan 17. Peduli Sosial 18. Tanggung-jawab 1. Religius 2. Jujur 3. Toleransi 4. Disiplin 5. Kerja Keras 6. Kreatif 7. Mandiri 8. Demokratis 9. Rasa Ingin Tahu 10. Semangat Kebangsaan 11. Cinta Tanah Air 12. Menghargai Prestasi 13. Bersahabat/Komuniktif 14. Cinta Damai 15. Gemar Membaca 16. Peduli Lingkungan 17. Peduli Sosial 18. Tanggung-jawab Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas 20
  • 21. DeskripsiNilaiNo sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain). Religius1 perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Jujur2 Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Toleransi3 tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Disiplin4 perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Kerja Keras 5 berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Kreatif6 sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Mandiri7 Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Demokratis8 Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Rasa Ingin Tahu 9
  • 22. Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Semangat Kebang saan 10 Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Cinta Tanah Air 11 Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Menghargai Prestasi 12 Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Bersahabat/ Komuni katif 13 Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. Cinta Damai14 Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. Cinta Damai14 Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. Gemar Mem baca 15 Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Peduli Ling- kungan 16 Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Peduli Sosial 17 Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Tanggung- jawab 18
  • 23. IMPLEMENTASI DALAM KTSP 1. Visi 2. Misi 3. Tujuan Sekolah 4. Struktur Kurikulum 5. Kalender Akademik  Kegiatan Ekstra Kurikuler  Kegiatan Bimbingan Konseling  Kegiatan Terprogram  Kegiatan Rutin  Kegiatan Spontan  Kegiatan Teladan  Integrasi dalam mata pelajaran  Muatan Lokal 1. Visi 2. Misi 3. Tujuan Sekolah 4. Struktur Kurikulum 5. Kalender Akademik  Kegiatan Ekstra Kurikuler  Kegiatan Bimbingan Konseling  Kegiatan Terprogram  Kegiatan Rutin  Kegiatan Spontan  Kegiatan Teladan  Integrasi dalam mata pelajaran  Muatan Lokal Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas 23
  • 24. Prinsip-prinsip pengembangan  Berkelanjutan mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa merupakan sebuah proses panjang dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan.  Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah  Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan mengandung makna bahwa materi nilai-nilai budaya dan karakter bangsa bukanlah bahan ajar untuk pembelajaran biasa.  Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan.  Berkelanjutan mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa merupakan sebuah proses panjang dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan.  Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah  Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan mengandung makna bahwa materi nilai-nilai budaya dan karakter bangsa bukanlah bahan ajar untuk pembelajaran biasa.  Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan. 24 Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas
  • 25.  “Selama dimensi karakter tidak menjadi bagian dari“Selama dimensi karakter tidak menjadi bagian dari kriteria keberhasilan dalam pendidikan, selama itukriteria keberhasilan dalam pendidikan, selama itu pulapula pendidikan tidak akan berkontribusi banyakpendidikan tidak akan berkontribusi banyak dalam pembangunan karakter”dalam pembangunan karakter” (I Gedhe Raka)(I Gedhe Raka)  ”Dalam kenyataanya, pendidik berkarakterlah yang”Dalam kenyataanya, pendidik berkarakterlah yang menghasilkan SDM handal dan memiliki jati diri.”menghasilkan SDM handal dan memiliki jati diri.”  ”Pilar akhlak (moral) yang dimiliki (mengejewantah)”Pilar akhlak (moral) yang dimiliki (mengejewantah) dalam diri seseorangdalam diri seseorang,, sehingga ia menjadi orang yangsehingga ia menjadi orang yang berkarakter baikberkarakter baik, memiliki sikap, memiliki sikap jujur, sabar, rendahjujur, sabar, rendah hati, tanggung jawab dan rasa hormathati, tanggung jawab dan rasa hormat,, yang tercerminyang tercermin dalamdalam pribadi yangpribadi yang harmonisharmonis dandan dinamis. Tanpadinamis. Tanpa nilainilai--nilai moralnilai moral yang senantiasa mengejewantahyang senantiasa mengejewantah dalam diri pribadi kapan dan didalam diri pribadi kapan dan di mana saja, orangmana saja, orang dapat dipertanyakan kadar keimanan dandapat dipertanyakan kadar keimanan dan ketaqwaanketaqwaannya.nya.  “Selama dimensi karakter tidak menjadi bagian dari“Selama dimensi karakter tidak menjadi bagian dari kriteria keberhasilan dalam pendidikan, selama itukriteria keberhasilan dalam pendidikan, selama itu pulapula pendidikan tidak akan berkontribusi banyakpendidikan tidak akan berkontribusi banyak dalam pembangunan karakter”dalam pembangunan karakter” (I Gedhe Raka)(I Gedhe Raka)  ”Dalam kenyataanya, pendidik berkarakterlah yang”Dalam kenyataanya, pendidik berkarakterlah yang menghasilkan SDM handal dan memiliki jati diri.”menghasilkan SDM handal dan memiliki jati diri.”  ”Pilar akhlak (moral) yang dimiliki (mengejewantah)”Pilar akhlak (moral) yang dimiliki (mengejewantah) dalam diri seseorangdalam diri seseorang,, sehingga ia menjadi orang yangsehingga ia menjadi orang yang berkarakter baikberkarakter baik, memiliki sikap, memiliki sikap jujur, sabar, rendahjujur, sabar, rendah hati, tanggung jawab dan rasa hormathati, tanggung jawab dan rasa hormat,, yang tercerminyang tercermin dalamdalam pribadi yangpribadi yang harmonisharmonis dandan dinamis. Tanpadinamis. Tanpa nilainilai--nilai moralnilai moral yang senantiasa mengejewantahyang senantiasa mengejewantah dalam diri pribadi kapan dan didalam diri pribadi kapan dan di mana saja, orangmana saja, orang dapat dipertanyakan kadar keimanan dandapat dipertanyakan kadar keimanan dan ketaqwaanketaqwaannya.nya. 25
  • 26. 4.Pelaksanaan Remediasi dan Pengayaan Secara efektif 1. Pengelolaan Kurilulum Berbasis Sekolah Perubahan-Perubahan yang harus terjadi 3. Perubahan pada Penilaian Kelas 2. Perubahan pada Kegiatan Belajar Mengajar Perubahan-Perubahan yang harus terjadi Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas 26