SlideShare a Scribd company logo
Conversion
 konversiatau conversion adalah tindakan yang
dilakukanoleh pengunjungsitus web, yang
dianggapmenguntungkan bagi pemilik situs web,
dandidorong melalui pesan ajakan bertindak atau
Call To Action (CTA)berdasarkan simpulan Kami
yang bersumber dari Situs Omniconvert.
*
Korupsi adalahPerbuatan seseorang secara melawan
hukum memperkaya diri sendiri atau orang lain yang
dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomiannegara, memberi hadiah atau janji
kepada pegawai negeri dengan mengingat kekuasaan
atau kewenangan yang melekat pada jabatan dan
kedudukannya (Pasal 2, Pasal 3 danPasal 13 Undang-
Undang No. 31 Tahun1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi).
*
 Dilihat dari asal katanya, korupsi berasal dari bahasa latin
“corruptio” atau “corruptus” dari kata kerja “corrumpere”
yang bermakna kebusukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat
disuap, tidakbermoral dan penyimpangan dari kesucian.
Kata ini kemudian turun dalambeberapabahasa di Eropa, di
Inggris dan Perancis dikenal sebagai “corruption”dan dalam
bahasa Belanda “korruptie” dan selanjutnya dalambahasa
Indonesia dengan sebutan “korupsi”.
 DalamKamus Besar BahasaIndonesia, dimuat pengertian
korupsi sebagai “penyelewenganatau penggelapan(uang
negara atauperusahaan, dansebagainya untukkeuntungan
pribadi atauorang lain”
 Dalamkonteksyuridis di Indonesia, korupsi sebagai
tindak pidana (delict) diatur sejak zaman Belanda
melalui Wetbookvan Strafrecht atau lebih dikenal
denganKitab Undang-UndangHukumPidana
(KUHP). Beberapaketentuan dalamKUHPini
kemudiandiubah, ditambah dandiperbaiki oleh
beberapa peraturan perundangundangan nasional
dan yangterakhir sebagaimanadiatur dalamUU No.
20/2001 tentangperubahan UU No. 31/1999 tentang
TindakPidanaKorupsi
Dalam perspektif membedakan jenis korupsi berdasarkan besar kecilnya
dana, modus operandi,sertalevel pejabat publikyangterlibat terdapat 2 jenis
korupsi.
1. Korupsi Besar (GrandCorruption), yakni korupsi yang dilakukan oleh
pejabat publictingkat tinggi menyangkut kebijakan publik dan keputusan
besardi berbagai bidang, termasukbidang ekonomi ataudisebut juga
korupsi karenakeserakahan (bygreed). Modus operandi umumnya adalah
kolusi antarakekuatan ekonomi, kekuatan politikdan para pengambil
kebijakan publik. Salah satubentuknya berupastatecapture, dimana
pemilikpengaruhseolah dapat mengontrol kebijakan publik.
2. Korupsi Kecil(PettyCorruption), yaknikorupsi yangdilakukanoleh
pegawai pemerintahgunamendukung kebutuhan hidupsehari-hari,
akibat pendapatan yangtidakmemadai ataudikenal dengankorupsi
karenakebutuhan (survival corruption/by need).
BerdasarkanBab III UNCAC(Pasal 15 sampai Pasal 25) terdapat beberapajenis
perbuatan yang harus diatur sebagai perbuatankorupsi yangdilarang dan dapat dikenai
sanksi yakni:
1. Briberyof national public official, merupakanpenyuapan terhadappejabatpejabat
publiknasional.
2. Briberyof foreign public official and official of public international
organization,merupakan penyuapan terhadappejabat publik asingdan pejabat-pejabat
dari organisasi internasional publik.
3. Embezzlement, missapropriation or other diversion of propertyby public official,
merupakanpenggelapan, penyelewanganataupengalihankekayaandengancara lain
olehseorang pejabat publik.
4. Trading in influence, merupakanmemperdagangkanpengaruhuntuk memperoleh
otoritas administrasi/publikdengan maksud memperolehsuatukeuntungan yang
tidaksemestinya.
5. Abuseof function, merupakan penyalahgunaanfungsiatau kedudukanoleh seorang
pejabat publikdenganmaksuduntukmemperolehkeuntunganyang tidak semestinya
untukdirinya atau orang lainatau badanlain.
6. Illicit enrichment,merupakanperbuatanmemperkayasecaratidak sah olehpejabat
publikyang tidakdapat dijelaskansecaramasukakal berkaitandengan pendapatannya
yangsah.
7. Briberyin theprivatesector, merupakanpenyuapandi sektorswasta.
8. Embezzlement of propertyin the privatesector, merupakanpenggelapankekayaandalam
sektor swasta.
9. Launderingof proceedsof crime, merupakanpencucian hasilkejahatan dalambentuk
konversi atau transfer kekayaanmapunpenyembunyianatau penyamaran asal usul
harta kekayaan.
10. Concealment,merupakanpenyembunyianatau secaraterusmenerusmenahan kekayaan
yangberasal dari kejahatan.
11. Obstructionof justice, merupakan perbuatanyang menghalang-halangi proses
pengadilan.
Dalam perspektifyuridisdi Indonesia, jenis-jeniskorupsi adalahsebagaimana
diatur dalamperaturan perundangan-undangan yakni yang terakhir sebagaimana
diatur dalamUU No. 20/2001 tentang perubahan UU No. 31/1999 tentang Tindak
PidanaKorupsi. Berdasarkan UU No. 31/1999jo. UU No. 20/2001, korupsi
dirumuskanke dalam30 bentuk/jenis tindakpidanakorupsi yangdapat
dikelompokkanmenjadi 7 jenis ,yakni:
1. Kerugian Keuangan Negara.
2. Suap.
3. Gratifikasi.
4. Penggelapandalan jabatan.
5. Pemerasan.
6. Perbuatan curang.
7. KonflikKepentingan dalamPengadaan.
Menurut UU No. 20/2001 mengatur jenistindak pidanalain yang
terkait dengan proses pemeriksaanperkarakorupsi yakni:
1. Merintangi proses pemeriksaan perkarakorupsi.
2. Tersangka yang tidak memberikan keterangan mengenai
kekayaannya.
3. Bank yang tidakmemberikanrekening Tersangka.
4. Saksi atauAhli atau orangyang memegang rahasia jabatan
yangtidak memberi keterangan ataumemberikan keterangan
palsu.
5. Saksi yangmembukaidentitas pelaporKerugian Keuangan
Negara.
 Penyalahgunaan asset dan rekayasa/manipulasi pelaporankeuangan merupakan
bentuk-bentuk (delik) korupsi.
 Bukuini membedah berbagai kasus korupsi yangterjadi di Indonesiaserta
penyebabnyayang menyeretbanyakpetinggi negeri. Dalam bukuini juga
diuraikansecara praktikmengenai apa saja yangharus diwaspadai olehberbagai
pihak(pejabat, pegawainegeri sipil, pengusaha, mahasiswadan akademisi,
penegak hokum, sertamasyarakagt umum) untukmengetahui gejalaawal yang
akanmenuntun padasuatutindakpidanakorupsi.
 Terdapat limapenyebab korupsi yakni:
1. Kesempatan (oppofrtunity),
2. Tekanan(pressures),
3. Pembenaran (rationalization),
4. Kewenangan(capability), dan
5. Kehilangan integritas (lack of integrity).
Korupsi sebagai tindakpidana telahdiaturmelaluiKUHP yang kemudian diubah,
diperbaiki dan ditambah melalui berbagai peraturanperundang-undangan di
Indonesiayang dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Peraturan PenguasaMiliter No.PRT/PM/06/1957dikeluarkan olehPenguasa
Militer Angkatan Darat dan berlakuuntukdaerah kekuasaan AngkatanDarat.
2. Peraturan PenguasaMiliter No.PRT/PM/08/1957berisi tentangpembentukan
badan yangberwenang mewakili negara untukmenggugat secaraperdataorang-
orang yang dituduh melakukanberbagai bentukperbuatan korupsi yang bersifat
keperdataan (perbuatankorupsi lainnya) lewat Pengadilan Tinggi.Badanyang
dimaksudadalahPemilikHartaKebendaan(PHB).
3. Peraturan PenguasaMiliter No.PRT/PM/011/1957 yang merupakanperaturan yang
menjadi dasar hukumdari kewenangan yang dimiliki olehPHB untukmelakukan
penyitaanhartabendayangdianggap hasilperbuatan korupsi lainnya, sambil
menungguputusanPengadilanTinggi.
4. PeraturanPenguasaPerangPusat Kepala Staf AngkatanDarat No.PRT/
PEPERPU/031/1958 sertaperaturan pelaksanaannya.
5. Peraturan PenguasaPerang Pusat Kepala Staf Angkatan Laut No.PRT/
z.I/I/7/1958.
6. PerpuNo.24/1960 diubahdengan UU No.1/1961 menjadi UU No.24/Prp/1960
tentang Pengusutan, Penuntutan, dan Pemeriksaan TindakPidana Korupsi.
7. Keppres No.52/1970tentang pendaftaran kekayaan pribadi bagi pejabat
penting(olehKomisi IV-Wilopo)
8. UU No.3/1971 tentang Pemberantasan TindakPidana Korupsi.
9. UU No.11/1980 tentang TindakPidanaSuap.
10. UU No.28/1999 tentang PenyelenggaraNegarabebasdari Kolusi, Korupsi dan
Nepotisme (KKN).
11. UU No.30/2002 tentang Komisi PemberantasanTindakPidanaKorups
 Government/Public sector
 Political sector
 Police sector
 Judicial sector
 Unions
 Non-Government sector
*
Pendidikan Anti Korupsi_Kel.3.pptx

More Related Content

Similar to Pendidikan Anti Korupsi_Kel.3.pptx

Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptxUnsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
DarmapoeteraMaulana
 
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaTugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Siti Nurjannah
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Nadiatur Rakhma
 
Bahaya Laten Korupsi
Bahaya Laten KorupsiBahaya Laten Korupsi
Bahaya Laten Korupsi
Azinuddin Haq
 
Makalah kewarga negaraan
Makalah kewarga negaraanMakalah kewarga negaraan
Makalah kewarga negaraan
jellysihite
 

Similar to Pendidikan Anti Korupsi_Kel.3.pptx (20)

BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
 
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptxUnsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
Unsur-unsur-Tindak-Pidana-Korupsi-dan-Sanksi-Tindak-Pidana-Korupsi.pptx
 
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaTugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma, ethic...
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
 
BE & GG. 13,Monica Rizki Lestari_Hapzi Ali,Coruption and Fraud, Universitas M...
BE & GG. 13,Monica Rizki Lestari_Hapzi Ali,Coruption and Fraud, Universitas M...BE & GG. 13,Monica Rizki Lestari_Hapzi Ali,Coruption and Fraud, Universitas M...
BE & GG. 13,Monica Rizki Lestari_Hapzi Ali,Coruption and Fraud, Universitas M...
 
Korupsi
KorupsiKorupsi
Korupsi
 
Lingkup korupsi
Lingkup korupsiLingkup korupsi
Lingkup korupsi
 
Hari Anti Korupsi Internasional
Hari Anti Korupsi InternasionalHari Anti Korupsi Internasional
Hari Anti Korupsi Internasional
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
KORUPTOR YANG KEHILANGAN RASA CINTA TANAH AIR
KORUPTOR YANG KEHILANGAN RASA CINTA TANAH AIRKORUPTOR YANG KEHILANGAN RASA CINTA TANAH AIR
KORUPTOR YANG KEHILANGAN RASA CINTA TANAH AIR
 
Be&gg ruslan hapzi ali_corruption and fraud_universitas mercu buana_2017
Be&gg ruslan hapzi ali_corruption and fraud_universitas mercu buana_2017Be&gg ruslan hapzi ali_corruption and fraud_universitas mercu buana_2017
Be&gg ruslan hapzi ali_corruption and fraud_universitas mercu buana_2017
 
Bahaya Laten Korupsi
Bahaya Laten KorupsiBahaya Laten Korupsi
Bahaya Laten Korupsi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah kewarga negaraan
Makalah kewarga negaraanMakalah kewarga negaraan
Makalah kewarga negaraan
 
Makalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islamMakalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islam
 
06 Anti Korupsi.pdf
06 Anti Korupsi.pdf06 Anti Korupsi.pdf
06 Anti Korupsi.pdf
 
1 kegiatan pemutihan-uang-yh_x
1 kegiatan pemutihan-uang-yh_x1 kegiatan pemutihan-uang-yh_x
1 kegiatan pemutihan-uang-yh_x
 
6. KORUPSI edit.pptx
6. KORUPSI edit.pptx6. KORUPSI edit.pptx
6. KORUPSI edit.pptx
 
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiPengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
 

Recently uploaded

813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
Pangarso Yuliatmoko
 

Recently uploaded (20)

Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdfCONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
CONTOH DOKUMEN TINDAK LANJUT_PENERAPAN DISIPLIN POSITIF.pdf
 

Pendidikan Anti Korupsi_Kel.3.pptx

  • 1.
  • 3.  konversiatau conversion adalah tindakan yang dilakukanoleh pengunjungsitus web, yang dianggapmenguntungkan bagi pemilik situs web, dandidorong melalui pesan ajakan bertindak atau Call To Action (CTA)berdasarkan simpulan Kami yang bersumber dari Situs Omniconvert.
  • 4. * Korupsi adalahPerbuatan seseorang secara melawan hukum memperkaya diri sendiri atau orang lain yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomiannegara, memberi hadiah atau janji kepada pegawai negeri dengan mengingat kekuasaan atau kewenangan yang melekat pada jabatan dan kedudukannya (Pasal 2, Pasal 3 danPasal 13 Undang- Undang No. 31 Tahun1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi).
  • 5. *  Dilihat dari asal katanya, korupsi berasal dari bahasa latin “corruptio” atau “corruptus” dari kata kerja “corrumpere” yang bermakna kebusukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidakbermoral dan penyimpangan dari kesucian. Kata ini kemudian turun dalambeberapabahasa di Eropa, di Inggris dan Perancis dikenal sebagai “corruption”dan dalam bahasa Belanda “korruptie” dan selanjutnya dalambahasa Indonesia dengan sebutan “korupsi”.  DalamKamus Besar BahasaIndonesia, dimuat pengertian korupsi sebagai “penyelewenganatau penggelapan(uang negara atauperusahaan, dansebagainya untukkeuntungan pribadi atauorang lain”
  • 6.  Dalamkonteksyuridis di Indonesia, korupsi sebagai tindak pidana (delict) diatur sejak zaman Belanda melalui Wetbookvan Strafrecht atau lebih dikenal denganKitab Undang-UndangHukumPidana (KUHP). Beberapaketentuan dalamKUHPini kemudiandiubah, ditambah dandiperbaiki oleh beberapa peraturan perundangundangan nasional dan yangterakhir sebagaimanadiatur dalamUU No. 20/2001 tentangperubahan UU No. 31/1999 tentang TindakPidanaKorupsi
  • 7. Dalam perspektif membedakan jenis korupsi berdasarkan besar kecilnya dana, modus operandi,sertalevel pejabat publikyangterlibat terdapat 2 jenis korupsi. 1. Korupsi Besar (GrandCorruption), yakni korupsi yang dilakukan oleh pejabat publictingkat tinggi menyangkut kebijakan publik dan keputusan besardi berbagai bidang, termasukbidang ekonomi ataudisebut juga korupsi karenakeserakahan (bygreed). Modus operandi umumnya adalah kolusi antarakekuatan ekonomi, kekuatan politikdan para pengambil kebijakan publik. Salah satubentuknya berupastatecapture, dimana pemilikpengaruhseolah dapat mengontrol kebijakan publik. 2. Korupsi Kecil(PettyCorruption), yaknikorupsi yangdilakukanoleh pegawai pemerintahgunamendukung kebutuhan hidupsehari-hari, akibat pendapatan yangtidakmemadai ataudikenal dengankorupsi karenakebutuhan (survival corruption/by need).
  • 8. BerdasarkanBab III UNCAC(Pasal 15 sampai Pasal 25) terdapat beberapajenis perbuatan yang harus diatur sebagai perbuatankorupsi yangdilarang dan dapat dikenai sanksi yakni: 1. Briberyof national public official, merupakanpenyuapan terhadappejabatpejabat publiknasional. 2. Briberyof foreign public official and official of public international organization,merupakan penyuapan terhadappejabat publik asingdan pejabat-pejabat dari organisasi internasional publik. 3. Embezzlement, missapropriation or other diversion of propertyby public official, merupakanpenggelapan, penyelewanganataupengalihankekayaandengancara lain olehseorang pejabat publik. 4. Trading in influence, merupakanmemperdagangkanpengaruhuntuk memperoleh otoritas administrasi/publikdengan maksud memperolehsuatukeuntungan yang tidaksemestinya.
  • 9. 5. Abuseof function, merupakan penyalahgunaanfungsiatau kedudukanoleh seorang pejabat publikdenganmaksuduntukmemperolehkeuntunganyang tidak semestinya untukdirinya atau orang lainatau badanlain. 6. Illicit enrichment,merupakanperbuatanmemperkayasecaratidak sah olehpejabat publikyang tidakdapat dijelaskansecaramasukakal berkaitandengan pendapatannya yangsah. 7. Briberyin theprivatesector, merupakanpenyuapandi sektorswasta. 8. Embezzlement of propertyin the privatesector, merupakanpenggelapankekayaandalam sektor swasta. 9. Launderingof proceedsof crime, merupakanpencucian hasilkejahatan dalambentuk konversi atau transfer kekayaanmapunpenyembunyianatau penyamaran asal usul harta kekayaan. 10. Concealment,merupakanpenyembunyianatau secaraterusmenerusmenahan kekayaan yangberasal dari kejahatan. 11. Obstructionof justice, merupakan perbuatanyang menghalang-halangi proses pengadilan.
  • 10. Dalam perspektifyuridisdi Indonesia, jenis-jeniskorupsi adalahsebagaimana diatur dalamperaturan perundangan-undangan yakni yang terakhir sebagaimana diatur dalamUU No. 20/2001 tentang perubahan UU No. 31/1999 tentang Tindak PidanaKorupsi. Berdasarkan UU No. 31/1999jo. UU No. 20/2001, korupsi dirumuskanke dalam30 bentuk/jenis tindakpidanakorupsi yangdapat dikelompokkanmenjadi 7 jenis ,yakni: 1. Kerugian Keuangan Negara. 2. Suap. 3. Gratifikasi. 4. Penggelapandalan jabatan. 5. Pemerasan. 6. Perbuatan curang. 7. KonflikKepentingan dalamPengadaan.
  • 11. Menurut UU No. 20/2001 mengatur jenistindak pidanalain yang terkait dengan proses pemeriksaanperkarakorupsi yakni: 1. Merintangi proses pemeriksaan perkarakorupsi. 2. Tersangka yang tidak memberikan keterangan mengenai kekayaannya. 3. Bank yang tidakmemberikanrekening Tersangka. 4. Saksi atauAhli atau orangyang memegang rahasia jabatan yangtidak memberi keterangan ataumemberikan keterangan palsu. 5. Saksi yangmembukaidentitas pelaporKerugian Keuangan Negara.
  • 12.  Penyalahgunaan asset dan rekayasa/manipulasi pelaporankeuangan merupakan bentuk-bentuk (delik) korupsi.  Bukuini membedah berbagai kasus korupsi yangterjadi di Indonesiaserta penyebabnyayang menyeretbanyakpetinggi negeri. Dalam bukuini juga diuraikansecara praktikmengenai apa saja yangharus diwaspadai olehberbagai pihak(pejabat, pegawainegeri sipil, pengusaha, mahasiswadan akademisi, penegak hokum, sertamasyarakagt umum) untukmengetahui gejalaawal yang akanmenuntun padasuatutindakpidanakorupsi.  Terdapat limapenyebab korupsi yakni: 1. Kesempatan (oppofrtunity), 2. Tekanan(pressures), 3. Pembenaran (rationalization), 4. Kewenangan(capability), dan 5. Kehilangan integritas (lack of integrity).
  • 13. Korupsi sebagai tindakpidana telahdiaturmelaluiKUHP yang kemudian diubah, diperbaiki dan ditambah melalui berbagai peraturanperundang-undangan di Indonesiayang dapat disebutkan sebagai berikut: 1. Peraturan PenguasaMiliter No.PRT/PM/06/1957dikeluarkan olehPenguasa Militer Angkatan Darat dan berlakuuntukdaerah kekuasaan AngkatanDarat. 2. Peraturan PenguasaMiliter No.PRT/PM/08/1957berisi tentangpembentukan badan yangberwenang mewakili negara untukmenggugat secaraperdataorang- orang yang dituduh melakukanberbagai bentukperbuatan korupsi yang bersifat keperdataan (perbuatankorupsi lainnya) lewat Pengadilan Tinggi.Badanyang dimaksudadalahPemilikHartaKebendaan(PHB). 3. Peraturan PenguasaMiliter No.PRT/PM/011/1957 yang merupakanperaturan yang menjadi dasar hukumdari kewenangan yang dimiliki olehPHB untukmelakukan penyitaanhartabendayangdianggap hasilperbuatan korupsi lainnya, sambil menungguputusanPengadilanTinggi.
  • 14. 4. PeraturanPenguasaPerangPusat Kepala Staf AngkatanDarat No.PRT/ PEPERPU/031/1958 sertaperaturan pelaksanaannya. 5. Peraturan PenguasaPerang Pusat Kepala Staf Angkatan Laut No.PRT/ z.I/I/7/1958. 6. PerpuNo.24/1960 diubahdengan UU No.1/1961 menjadi UU No.24/Prp/1960 tentang Pengusutan, Penuntutan, dan Pemeriksaan TindakPidana Korupsi. 7. Keppres No.52/1970tentang pendaftaran kekayaan pribadi bagi pejabat penting(olehKomisi IV-Wilopo) 8. UU No.3/1971 tentang Pemberantasan TindakPidana Korupsi. 9. UU No.11/1980 tentang TindakPidanaSuap. 10. UU No.28/1999 tentang PenyelenggaraNegarabebasdari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN). 11. UU No.30/2002 tentang Komisi PemberantasanTindakPidanaKorups
  • 15.  Government/Public sector  Political sector  Police sector  Judicial sector  Unions  Non-Government sector *