Dokumen tersebut membahas pentingnya pembelajaran sosial emosional bagi perkembangan individu. Pembelajaran sosial emosional mencakup kesadaran diri, manajemen diri, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, kesadaran sosial, dan keterampilan sosial. Pembelajaran sosial emosional dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran akademik maupun dilakukan secara terpisah di luar jam pelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. UbD merupakan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman peserta didik secara mendalam dengan menggunakan pendekatan backward design dimana guru menentukan tujuan pembelajaran terlebih dahulu.
2. Implementasi UbD di Indonesia masih baru namun mulai diterapkan melalui Kurikulum Merdeka dengan sosialisasi kepada guru.
3. Hasil pembelajaran yang diharap
Dokumen ini membahas tentang Zone of Proximal Development (ZPD) yang mempengaruhi proses pembelajaran. ZPD adalah jarak antara kemampuan siswa untuk mengerjakan tugas dengan bantuan orang dewasa dan kemampuan mengerjakan secara mandiri. Guru perlu memetakan kemampuan siswa, memilih metode yang tepat, dan memberikan dukungan untuk mengajar sesuai ZPD siswa. Ada persamaan dan perbedaan pandangan tentang penerap
UbD merupakan kerangka kerja kurikulum yang menggunakan desain mundur dimulai dari hasil akhir, bukti penilaian, kemudian perencanaan pembelajaran. Penggunaan UbD di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa secara mendalam dan memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan lembaga pendidikan.
RUANG KOLABORASI FILOSOFI TOPIK 3 KEL 4.pptxmelydachusnulc
Rumusan identitas manusia Indonesia menjadi landasan kuat implementasi pendidikan di Indonesia karena pendidikan bertujuan untuk menyatukan dan mentransformasikan masyarakat dengan nilai-nilai luhur dalam keberagaman sebagai tujuan nasional, serta pendidikan harus dibangun berdasarkan sistem nilai kebudayaan bangsa untuk membentuk kemampuan mental-kultural warga negara.
Dokumen tersebut membahas pentingnya pembelajaran sosial emosional bagi perkembangan individu. Pembelajaran sosial emosional mencakup kesadaran diri, manajemen diri, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, kesadaran sosial, dan keterampilan sosial. Pembelajaran sosial emosional dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran akademik maupun dilakukan secara terpisah di luar jam pelajaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. UbD merupakan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman peserta didik secara mendalam dengan menggunakan pendekatan backward design dimana guru menentukan tujuan pembelajaran terlebih dahulu.
2. Implementasi UbD di Indonesia masih baru namun mulai diterapkan melalui Kurikulum Merdeka dengan sosialisasi kepada guru.
3. Hasil pembelajaran yang diharap
Dokumen ini membahas tentang Zone of Proximal Development (ZPD) yang mempengaruhi proses pembelajaran. ZPD adalah jarak antara kemampuan siswa untuk mengerjakan tugas dengan bantuan orang dewasa dan kemampuan mengerjakan secara mandiri. Guru perlu memetakan kemampuan siswa, memilih metode yang tepat, dan memberikan dukungan untuk mengajar sesuai ZPD siswa. Ada persamaan dan perbedaan pandangan tentang penerap
UbD merupakan kerangka kerja kurikulum yang menggunakan desain mundur dimulai dari hasil akhir, bukti penilaian, kemudian perencanaan pembelajaran. Penggunaan UbD di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa secara mendalam dan memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan lembaga pendidikan.
RUANG KOLABORASI FILOSOFI TOPIK 3 KEL 4.pptxmelydachusnulc
Rumusan identitas manusia Indonesia menjadi landasan kuat implementasi pendidikan di Indonesia karena pendidikan bertujuan untuk menyatukan dan mentransformasikan masyarakat dengan nilai-nilai luhur dalam keberagaman sebagai tujuan nasional, serta pendidikan harus dibangun berdasarkan sistem nilai kebudayaan bangsa untuk membentuk kemampuan mental-kultural warga negara.
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdfSalwa695608
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma baru dalam pembelajaran dan asesmen yang efektif. Pembelajaran paradigma baru berfokus pada peserta didik dan pengembangan karakter sesuai Pancasila. Asesmen yang efektif menggunakan pendekatan assessment of, for, dan as learning. Guru perlu merencanakan pembelajaran dan asesmen dengan memperhatikan prinsip-prinsip tertentu serta menggunakan berbagai bentuk asesmen kualitatif dan k
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....ALAAFANIN1
Dokumen tersebut membahas tentang lesson plan dan strategi pembelajaran. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain aspek-aspek yang harus ada dalam lesson plan, prinsip-prinsip yang harus dipahami sebelum membuat lesson plan, dan metode, pendekatan, serta model pembelajaran yang cocok diterapkan di fase eksplorasi.
Dokumen tersebut membahas tentang kemampuan perspektif yang terdiri dari 5 kriteria yaitu kredibel, mengungkapkan, wawasan, masuk akal, dan tidak biasa. Kemampuan perspektif memungkinkan siswa untuk melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda secara kritis dan logis dengan dukungan bukti yang dapat dipercaya.
Pembelajaran berdiferensiasi dimulai dengan memetakan kebutuhan belajar siswa berdasarkan kesiapan, minat, dan profil belajar siswa. Guru menerapkan strategi diferensiasi konten, proses, dan produk serta membuat keputusan pengajaran yang berorientasi pada kebutuhan siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung siswa belajar sesuai minat dan bakatnya.
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxNantaAgga1
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Rancangan perencanaan pembelajaran dan asesmen yang melibatkan beberapa pihak seperti guru, pimpinan sekolah, konselor, dan tenaga kependidikan guna menyusun strategi yang efektif dengan mempertimbangkan tantangan seperti keterbatasan waktu dan kemampuan peserta didik yang beragam.
Modul ini membahas tentang pengembangan asesmen alternatif untuk menilai hasil belajar siswa dengan cara yang lebih komprehensif dan otentik melalui berbagai bentuk asesmen seperti asesmen kinerja, portofolio, dan rubrik penilaian."
Model
Group Investigation
menurut Slavin (2005:216) ”Penting bagi
GroupInvestigation
adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka.Anggota kelompok mengambil bagian dalam merencanakan berbagai dimensi dantuntutan dari proyek mereka. Kemampuan perencanaan kooperatif harus diperkenalkansecara bertahap kedalam kelas dan dilatih dalam berbagai situasi sebelum kelas
tersebut melaksanakan proyek investigasi penuh”. Hal ini dimaksudkan ba
hwa
GroupInvestigation
akan berhasil dilakukan apabila setiap anggota kelompok ikut sertaberpartisipasi aktif dari awal kegiatan sampat akhir yaitu dalam hal perencanaan,investigasi, penyusunan laporan atau pun presentasi hasil investigasi yang harusdilakukan untuk bisa berjalan dengan lancar. Setiap anggota juga dituntut untuk bisamelaksanakan proyek investigasi secara penuh dan mempunyai kemampuanperencanaan baik secara bertahap.Model
Group Investigation
menurut Winata Putra (1992 ; 63) “Sifat de
mokrasidalam kooperatif tipe GI ditandai oleh keputusan-keputusan yang dikembangkan atausetidaknya diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang menjadi
titik sentral kegiatan belajar”. Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa model
Group Investigation memiliki keunggulan yaitu model ini membantu peserta didik untuklebih berperan aktif dalam melakukan kegiatan belar mengajar karena merekadilinatkan secara langsung untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi,membantu peserta didik untuk lebih peka melihat permasalahan sehingga hasil belajarpun memjadi meningkat.Pembelajaran pada kelas Group Investigation memberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk mengalami sendiri aktivitas dan pengalaman dalam belajar secaranyata. Mereka memperoleh informasi dengan mengkonstruksi sendiri dari data-datayang didapatkannya. Selain itu, dalam pembelajaran Group Investigation siswaberperan sebagai ilmuwan. Mereka memilih topik yang ingin mereka ketahui,melakukan penyelidikan, memperoleh kesimpulan dari penyelidikannya yang kemudiandisebarkan kepada siswa yang lainnya, dan mengkritisi hasil penyelidikan kelompokdalam tahap evaluasi. Dengan diperlakukan seperti ilmuwan, siswa terlatih untuk tekun,bersikap ingin tahu dalam mencari informasi, jujur dalam mengolah data, terbuka dalam
menerima pendapat dari orang lain, dan teliti demi memperoleh informasi sevalidmungkin.Pada model pembelajaran Group Investigation, siswa melalui presentasidipancing untuk mengembangkan sikap terbuka terhadap pendapat orang lain, maupundalam menyampaikan pendapat sendiri. Selain itu, karena informasi yang diperolehdalam penyelidikan dipresentasikan kepada siswa lain, siswa menjadi lebih tergugahuntuk tekun dalam melaksanakan kegiatan belajar dengan tujuan apa yangdisampaikan kepada siswa lain terhindar dari kesalahan yang berarti. Merekatertantang untuk mencari jawaban dari keingintahuan mereka sejujur mungkin karenadalam presentasi, siswa lain akan menyanggah jika apa yang diutarakannya tidaksesuai dengan kebe
Jurnal ini mencatat kegiatan harian praktikan PPL di MTsN 2 Kota Jambi selama seminggu, mulai dari pelepasan mahasiswa hingga kegiatan belajar mengajar, pengumpulan data laporan, dan kegiatan ekstrakurikuler seperti senam pagi dan pramuka.
KEL 1_Pembelajaran paradigma baru dan asesmen.pdfSalwa695608
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma baru dalam pembelajaran dan asesmen yang efektif. Pembelajaran paradigma baru berfokus pada peserta didik dan pengembangan karakter sesuai Pancasila. Asesmen yang efektif menggunakan pendekatan assessment of, for, dan as learning. Guru perlu merencanakan pembelajaran dan asesmen dengan memperhatikan prinsip-prinsip tertentu serta menggunakan berbagai bentuk asesmen kualitatif dan k
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....ALAAFANIN1
Dokumen tersebut membahas tentang lesson plan dan strategi pembelajaran. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain aspek-aspek yang harus ada dalam lesson plan, prinsip-prinsip yang harus dipahami sebelum membuat lesson plan, dan metode, pendekatan, serta model pembelajaran yang cocok diterapkan di fase eksplorasi.
Dokumen tersebut membahas tentang kemampuan perspektif yang terdiri dari 5 kriteria yaitu kredibel, mengungkapkan, wawasan, masuk akal, dan tidak biasa. Kemampuan perspektif memungkinkan siswa untuk melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda secara kritis dan logis dengan dukungan bukti yang dapat dipercaya.
Pembelajaran berdiferensiasi dimulai dengan memetakan kebutuhan belajar siswa berdasarkan kesiapan, minat, dan profil belajar siswa. Guru menerapkan strategi diferensiasi konten, proses, dan produk serta membuat keputusan pengajaran yang berorientasi pada kebutuhan siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung siswa belajar sesuai minat dan bakatnya.
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxNantaAgga1
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Rancangan perencanaan pembelajaran dan asesmen yang melibatkan beberapa pihak seperti guru, pimpinan sekolah, konselor, dan tenaga kependidikan guna menyusun strategi yang efektif dengan mempertimbangkan tantangan seperti keterbatasan waktu dan kemampuan peserta didik yang beragam.
Modul ini membahas tentang pengembangan asesmen alternatif untuk menilai hasil belajar siswa dengan cara yang lebih komprehensif dan otentik melalui berbagai bentuk asesmen seperti asesmen kinerja, portofolio, dan rubrik penilaian."
Model
Group Investigation
menurut Slavin (2005:216) ”Penting bagi
GroupInvestigation
adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka.Anggota kelompok mengambil bagian dalam merencanakan berbagai dimensi dantuntutan dari proyek mereka. Kemampuan perencanaan kooperatif harus diperkenalkansecara bertahap kedalam kelas dan dilatih dalam berbagai situasi sebelum kelas
tersebut melaksanakan proyek investigasi penuh”. Hal ini dimaksudkan ba
hwa
GroupInvestigation
akan berhasil dilakukan apabila setiap anggota kelompok ikut sertaberpartisipasi aktif dari awal kegiatan sampat akhir yaitu dalam hal perencanaan,investigasi, penyusunan laporan atau pun presentasi hasil investigasi yang harusdilakukan untuk bisa berjalan dengan lancar. Setiap anggota juga dituntut untuk bisamelaksanakan proyek investigasi secara penuh dan mempunyai kemampuanperencanaan baik secara bertahap.Model
Group Investigation
menurut Winata Putra (1992 ; 63) “Sifat de
mokrasidalam kooperatif tipe GI ditandai oleh keputusan-keputusan yang dikembangkan atausetidaknya diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang menjadi
titik sentral kegiatan belajar”. Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa model
Group Investigation memiliki keunggulan yaitu model ini membantu peserta didik untuklebih berperan aktif dalam melakukan kegiatan belar mengajar karena merekadilinatkan secara langsung untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi,membantu peserta didik untuk lebih peka melihat permasalahan sehingga hasil belajarpun memjadi meningkat.Pembelajaran pada kelas Group Investigation memberikan kesempatan kepadapeserta didik untuk mengalami sendiri aktivitas dan pengalaman dalam belajar secaranyata. Mereka memperoleh informasi dengan mengkonstruksi sendiri dari data-datayang didapatkannya. Selain itu, dalam pembelajaran Group Investigation siswaberperan sebagai ilmuwan. Mereka memilih topik yang ingin mereka ketahui,melakukan penyelidikan, memperoleh kesimpulan dari penyelidikannya yang kemudiandisebarkan kepada siswa yang lainnya, dan mengkritisi hasil penyelidikan kelompokdalam tahap evaluasi. Dengan diperlakukan seperti ilmuwan, siswa terlatih untuk tekun,bersikap ingin tahu dalam mencari informasi, jujur dalam mengolah data, terbuka dalam
menerima pendapat dari orang lain, dan teliti demi memperoleh informasi sevalidmungkin.Pada model pembelajaran Group Investigation, siswa melalui presentasidipancing untuk mengembangkan sikap terbuka terhadap pendapat orang lain, maupundalam menyampaikan pendapat sendiri. Selain itu, karena informasi yang diperolehdalam penyelidikan dipresentasikan kepada siswa lain, siswa menjadi lebih tergugahuntuk tekun dalam melaksanakan kegiatan belajar dengan tujuan apa yangdisampaikan kepada siswa lain terhindar dari kesalahan yang berarti. Merekatertantang untuk mencari jawaban dari keingintahuan mereka sejujur mungkin karenadalam presentasi, siswa lain akan menyanggah jika apa yang diutarakannya tidaksesuai dengan kebe
Jurnal ini mencatat kegiatan harian praktikan PPL di MTsN 2 Kota Jambi selama seminggu, mulai dari pelepasan mahasiswa hingga kegiatan belajar mengajar, pengumpulan data laporan, dan kegiatan ekstrakurikuler seperti senam pagi dan pramuka.
Pengajaran Yang Sesuai Dengan Capaian dan Tingkat Kemampuan.pdfJamaludinElSobry1
1. Dokumen tersebut membahas pendekatan pengajaran yang sesuai dengan capaian dan tingkat kemampuan peserta didik.
2. Langkah pertama dalam pendekatan ini adalah mengenali karakteristik individu peserta didik melalui asesmen untuk menentukan tingkat kemampuan mereka.
3. Pembelajaran kemudian akan disesuaikan dengan hasil asesmen tersebut untuk memastikan peserta didik mencapai target pembelajaran.
Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan Konsep pengayaan
Model pengajaran Glaser menekankan empat komponen utama dalam proses pengajaran dan pembelajaran, iaitu objektif pengajaran, pengetahuan dan pengalaman pelajar sedia ada, kaedah pengajaran, dan penilaian. Model ini berorientasikan aktiviti di dalam bilik darjah dengan mengaitkan pengetahuan lama pelajar dalam pembelajaran baharu.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep pengelolaan dalam pendidikan, termasuk pengelolaan kelas, guru, siswa, dan pembelajaran. Secara garis besar, pengelolaan kelas berkaitan dengan penciptaan kondisi belajar yang optimal, pengelolaan guru berkaitan dengan pengelolaan personal pendidik, pengelolaan siswa berkaitan dengan pengembangan individual dan sosial siswa, sedangkan pengelolaan pembelajaran berkaitan dengan pro
Modul ini membahas tentang pembelajaran drill practice. Drill practice adalah metode pembelajaran latihan dan praktek secara berulang untuk memperoleh keterampilan. Tujuannya antara lain melatih kemampuan dasar siswa dan membentuk kebiasaan belajar. Metode ini memiliki kelebihan seperti memberikan umpan balik cepat, tetapi juga kekurangan seperti mudah membosankan. Guru perlu mengatur penyajian dan mengatasi kelemahann
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan internal untuk guru SD tentang pembelajaran dan asesmen yang berfokus pada peserta didik. Terdapat penjelasan mengenai tujuan pembelajaran, diferensiasi pembelajaran, asesmen formatif dan sumatif, serta contoh rencana tindak lanjut hasil asesmen.
Best Practices Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) terkait pengalaman pemberian layanan Bimbingan dan Konseling. Program PPG Dalam Jabatan Kategori 2 tahun 2022
1. Guru menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn.
2. Siswa diajak berdiskusi dalam kelompok kecil untuk memecahkan permasalahan yang diberikan guru.
3. Penggunaan media interaktif dan video membuat siswa lebih antusias belajar.
Similar to pendekatan TaRL dengan teori karakteristik peserta didik.pdf (20)
2. Nama Kelompok
Krisna Widya Mahfud ( 233161712234)
Nofrian Adanda Eka S ( 233161712403)
Pencarian
Pendekatan TaRL dengan teori
karakteristik peserta didik
3. Sudah pahamkah kamu?
Merupakan suatu metode
pembelajaran yang
berfokus pada
pemahaman individu
peserta didik dan
adaptasi pembelajaran
sesuai dengan
karakteristik peserta
didik.
Pendekatan TaRL
dengan teori
karakteristik peserta
didik
4. Asesmen
Pada awal proses pembelajaran, guru melakukan asesmen untuk mengenali potensi,
karakteristik, kebutuhan dan perkembangan peserta didik. Dari hasil asesmen tersebut,
peserta didik kemudian akan dikelompokan berdasarkan level tingkat capaian dan
kemampuan yang serupa.
Perencanaan
Pada tahap ini, guru diberi keleluasaan untuk merancang berbagai aktivitas pembelajaran
dengan menggunakan berbagai perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan
dengan level tingkat capaian dan kemampuan peserta didik tidak hanya melihat usia dan
tingkatan kelasnya.
Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, guru perlu memperhatikan kemajuan level tingkat capaian
dan kemampuan dasar peserta didik dengan melakukan asesmen secara berkala yang
dapat dilakukan dengan berbagai aktivitas.
Penerapan teaching at the Right Level (TaRL) di dalam kelas
berdasarkan beberapa tahapan berikut:
5. Kelebihan dari pendekatan TaRL menjadikan
peserta didik aktif dan pembelajaran berpusat
kepada peserta didik sehingga meningkatkan
kognitif peserta didik.
6. Namun pendekatan TaRL yang telah
dilaksanakan memiliki kekurangan yaitu
membutuhkan lebih dari satu guru agar
pembelajaran dapat efektif atau pembelajaran
dapat dilaksanakan secara kolaborasi team
teaching.
7. Contoh Teaching
at the Right Level
Misalnya, seorang guru olahraga
membagi siswanya menjadi
beberapa kelompok berdasarkan
hasil tes praktik passing pada sepak
bola awal. Kelompok-kelompok ini
dibentuk berdasarkan tingkat
kemampuan praktik siswa, mulai
dari yang belum lancar hingga
yang sudah mahir.
8. Search
contoh implementasi pendekatan TaRL dengan
mempertimbangkan teori karakteristik peserta didik:
Peserta didik dengan kemampuan tinggi
Peserta didik dengan kemampuan tinggi dapat diberikan materi yang lebih menantang dan kompleks. Guru
juga dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik ini untuk mengembangkan keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan masalah.
Peserta didik dengan kemampuan rendah
Peserta didik dengan kemampuan rendah dapat diberikan materi yang lebih sederhana dan bertahap. Guru
juga dapat memberikan bimbingan dan pendampingan secara intensif kepada peserta didik ini.
Peserta didik dengan minat pada bidang tertentu
Peserta didik dengan minat pada bidang tertentu dapat diberikan materi yang berkaitan dengan minatnya.
Guru juga dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik ini untuk mengembangkan keterampilan
yang berkaitan dengan minatnya.
9. Search
KESIMPULAN
Meskipun Pendekatan TARL memiliki banyak keuntungan, namun demikian pendekatan ini juga
memiliki beberapa kekurangan. Keterbatasan waktu dan biaya, tidak cocok untuk proyek kecil,
tidak cocok untuk proyek yang memerlukan perubahan cepat, peningkatan biaya dalam tahap
evaluasi, dan kesulitan dalam menentukan kebutuhan pengguna menjadi beberapa
kekurangan dalam pendekatan TARL. Sehingga sebelum memilih pendekatan TARL, organisasi
harus mempertimbangkan keuntungan dan kekurangan dari pendekatan ini.