SlideShare a Scribd company logo
MPI 5.
Bahan Tayang
Layanan Dasar Usia
Produktif dan Lanjut Usia
di Posyandu
Tujuan
Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu:
1. Melakukan penyuluhan Germas
2. Melakukan penyuluhan penyakit terbanyak
(Obesitas. hipertensi, PPOK, TBC, Diare,
Kesehatan Jiwa, Geriatri).
3. Melakukan deteksi dini risiko usia produktif
dan lansia (PPOK, Kesehatan Jiwa, Geriatri)
melalui pengukuran
4. Melakukan deteksi dini risiko usia produktif
dan lansia (obesitas, DM, hipertensi, TBC,
Kesehatan Jiwa, Geriatri) melalui wawancara
5. Melakukan penyuluhan keluarga berencana
FAKTOR RISIKO PTM UTAMA
GIF: Gangguan Indera Dan Fungsional
3
Hipertensi
Stroke
YANG BISA DIRUBAH
YANG TIDAK BISA DIRUBAH
✔ MEROKOK
✔ KURANG AKTIFITAS FISIK
✔ POLA MAKAN TIDAK SEHAT
✔ OBESITAS
✔ PENINGKATAN TEKANAN DARAH
✔ PREDIABETES
✔ USIA
✔ JENIS KELAMIN
✔ GENETIK
YANG TIDAK BISA DIRUBAH YANG BISA DIRUBAH
FAKTOR RISIKO PTM
VIDEO DETEKSI DINI PTM dan FAKTOR RISIKO PTM
STOP PENYAKIT TIDAK
MENULAR DENGAN GERMAS
TUJUAN
Kesehatan
Terjaga
Produktif Lingkungan
Bersih Biaya untuk
berobat
kurang
MEWUJUDKAN
GERAKAN MASYARAKAT
HIDUP SEHAT
Peningkatan
Edukasi
Hidup Sehat
Peningkatan
Kualitas
Lingkungan
Peningkatan
Pencegahan dan
Deteksi
Dini Penyakit
Penyediaan
Pangan Sehat
dan Percepatan
Perbaikan Gizi
Peningkatan
Perilaku
Hidup Sehat
Peningkatan
Aktivitas Fisik
KETERLIBATAN MULTI SEKTOR,
GUBERNUR
DAN BUPATI/WALIKOTA
Suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan
secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku
sehat untuk meningkatkan kualitas hidup
(Inpres 1 Tahun 2017)
SIAPA YANG MELAKSANAKAN
SELURUH LAPISAN MASYARAKAT
Mempraktekkan pola
hidup sehat sehari-
hari
Individu Keluarga Masyarakat
Menggerakkan institusi dan organisasi
masing-masing
Akademisi Dunia Usaha Organisasi
Masyarakat
Menyediakan : kurikulum pendidikan,
fasilitas olahraga, sayur dan buah,
fasilitas kesehatan, transportasi,
Kawasan Tanpa Rokok, taman untuk
beraktivitas, Iklan Layanan
Masyarakat, car free day, dsb
Pemerintah
Pusat dan
Daerah
DETEKSI DINI PTM DAN FAKTOR RISIKONYA
2
Pesan Kunci
● PTM sering muncul tanpa gejala → penting dilakukan
deteksi dini untuk mengetahui kondisi tubuh sejak
awal, agar bisa dilakuakan pencegahan dan
pengendalian
● Deteksi dini → minimal 1 kali setahun untuk
populasi sehat,
● Populasi berisiko → kunjungan ulang setiap 3-6 bulan
ke posyandu
● Penderita PTM melakukan pengobatan secara
teratur dan memantau kondisi tubuh setiap bulannya
ke faskyankes
Jenis Kegiatan
● Identifikasi Riwayat Penyakit PTM
● Identifikasi Faktor Risiko Perilaku PTM
● Deteksi dini Obesitas (Umum dan Sentral)
● Deteksi Dini Hipertensi
● Deteksi Dini Diabetes Melitus
● Deteksi Dini PPOK (Wawancara Kuesioner PUMA)
● Deteksi Dini Indera
● Edukasi
● Pencatatan dan Pelaporan
KEGIATAN DAN TAHAPAN DETEKSI DINI PTM DAN
FAKTOR RISIKONYA
2
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5
• Pendaftaran
/Registrasi
• Wawancara Riwayat
Penyakit PTM
• Wawancara Faktor
Risiko Perilaku
○ Merokok
○ Aktifitas Fisik
○ Konsumsi Sayur
dan Buah
○ Konsumsi Alkohol
• Wawancara
Kuesioner PUMA
• Pengukuran TB
• Pengukuran BB
• Pengukuran
Lingkar Perut
• Tekanan Darah
• DD Tajam
penglihatan
• DD tajam
pendengaran
• Pencatatan
• Pengukuran Gula
Darah Sewaktu
• Konseling /
Pemantauan
kepatuhan minum
obat
• Edukasi/Penyul
uhan
• Tindak Lanjut
• Validasi
Pencatatan dan
Pelaporan
VIDEO PENGUKURAN TEKANAN DARAH YANG BAIK DAN BENAR
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi/Tindak Lanjut/Pencatatan Pelaporan
INDIVIDU
1.Melakukan aktivitas
fisik rutin minimal 30
menit sehari (150
menit dalam
seminggu)
2.Aktivitas fisik rutin
dan intensitas
sedang per minggu
KELUARGA
1. Membudayakan
aktifitas fisik
bersama minimal 1x
seminggu
2. Membagi pekerjaan
rumahtangga
kepada semua
anggota keluarga
1. Olahraga Bersama
Setiap kegiatan
posyandu/ setiap
Jumat di
Instansi/kegiatan
komunitas
POSYANDU/
KOMUNITAS
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi/Tindak Lanjut/Pencatatan Pelaporan
Porsi dan Komposisi Sajian Sekali Makan
Yang di Anjurkan untuk mencegah obesitas
Porsi dan Komposisi Sajian Sekali Makan
Yang di Anjurkan untuk orang dengan
berat badan lebih/obesitas
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi/Tindak Lanjut/Pencatatan Pelaporan
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi/Tindak Lanjut/Pencatatan Pelaporan
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi/Tindak Lanjut/Pencatatan Pelaporan
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Hipertensi
❖ Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah secara menetap
tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg DAN / ATAU tekanan darah diastolik ≥ 90 mmhg .
❖ Hipertensi sering terjadi tanpa gejala, sehingga penderita tidak merasa sakit.
GEJALA DAN TANDA:
1. Sakit kepala
2. Kelelahan
3. Mual dan muntah
4. Sesak napas
5. Napas pendek (terengah-engah)
6. Gelisah
7. Pandangan menjadi kabur
8. Mata berkunang-kunang
9. Mudah marah
10. Telinga berdengung
11. Sulit tidur
12. Rasa berat di tengkuk
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Hipertensi
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Hipertensi
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Penyakit Jantung Koroner
Nyeri dada
Tertekan di
daerah dada
Rasa berat di dada
Rasa mual atau
nyeri ulu hati
Keringat dingin
Rasa
terbakar
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Penyakit Jantung Koroner (Lokasi Nyeri Dada)
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Stroke
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Stroke (Tanda dan Gejala Stroke)
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Diabetes Melitus
Diabetes
Melitus adalah
suatu penyakit
menahun yang
ditandai oleh
kadar glukosa
darah yang
melebihi nilai
normal secara
menahun.
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Kanker
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Kanker
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Kanker
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Kanker
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Kanker
29
29
Tanda & Gejala
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Kanker
30
30
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Kanker
31
31
TES IVA
BIDAN/DOKTER
Kapan?
❖ Setiap saat
❖ Setiap 3-5 tahun sekali
Oleh Siapa?
Dimana?
PUSKESMAS/RUMAH SAKIT
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi PPOK
32
32
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi PPOK
33
33
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi PPOK (Gejala)
34
34
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Gangguan Penglihatan
35
35
Gangguan penglihatan yaitu kondisi yang ditandai
dengan penurunan tajam penglihatan seperti tidak bisa
melihat jauh/dekat dengan jelas, atau penglihatan
kabur.
Beberapa penyakit penyebab gangguan penglihatan
yang sering ditemui di masyarakat yaitu :
▪ kelainan refraksi
▪ katarak
▪ glaukoma
▪ retinopati diabetikum
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Gangguan Pendengaran
36
36
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi Gangguan Pendengaran
37
37
KEGIATAN/TAHAPAN 5
Edukasi/Tindak Lanjut/Pencatatan Pelaporan
Aplikasi Sehat Indonesia Ku/ASIK
Mobile Aplikasi untuk pencatatan
layanan luar gedung/ kegiatan UKBM
• Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
TUBERKULOSIS (TBC)
PENULARAN
GEJALA PENCEGAHAN
PENULARAN
Alur Skrining Tuberkulosis di Posyandu
Skrining TBC
• Pengobatan TBC dilaksanakan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan
• Pemeriksaan TBC menggunakan bakteriologis yaitu
menggunakan Alat TCM (Tes Cepat Molekular)
• Prinsip pengobatan TBC adalah tepat waktu, tepat cara, tepat
dosis
PENEGAKAN DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN
Investigasi Kontak
(Bagan Alur Petugas Kesehatan/ Kader dalam Pelaksanaan Investigasi Kontak)
Keterangan
: Dilakukan oleh Kader
: Dilakukan oleh Petugas kesehatan
Mengapa TPT Penting?
TPT diperlukan diberikan untuk mencegah terjadinya sakit TBC. Jika kita
dapat mencegah terjadinya sakit TBC. Maka akan mengurangi sumber
penularan dan mencegah penularan selanjutnya. Dengan demikian,
Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT)
Pengawas menelan Obat (PMO) adalah seseorang yang
secara sukarela mendampingi pasien TBC menelan obat
PMO
Pada efek samping obat yang ringan kader hanya perlu memberikan
motivasi kepada pasien dan keluarga agar mendukung pasien untuk
tetap patuh berobat. Sedangkan, pada efek samping berat, maka
kader bisa merujuk pasien untuk berkonsultasi dengan tenaga
kesehatan di Puskesmas
Tepat Dosis
Obat TBC ditelan dalam satu dosis. Dosis obat ditentukan oleh
petugas kesehatan.
Informasi Mengenai kepatuhan Pengobatan
TBC (Tepat Waktu, Tepat Cara dan Tepat Dosis)
⮚ Untuk mencegah penularan, saat kader dan petugas
kesehatan melakukan investigasi kontak/kunjungan rumah,
dapat menggunakan APD minimal menggunakan masker,
bisa ditambah dengan sarung tangan dan mencuci tangan
setelah melakukan kunjungan.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Tepat Waktu
Untuk memastikan obat secara efektif bekerja terus-menerus
membunuh kuman TBC, maka pasien harus minum obat setiap
24 jam
Tepat Cara
Cara minum obat yang baik adalah saat perut kosong, yaitu
pagi hari sebelum makan atau malam hari sebelum tidur.
JENIS INTRUMEN SKRINING DAN SASARAN YANG DAPAT DILAKUKAN DI POSYANDU
43
SASARAN JENIS INSTRUMEN
USIA PRODUKTIF SRQ 20
LANSIA SRQ 20
REMAJA SDQ 11-18 THN
ANAK SDQ 4-11 THN
44
SRQ
• Untuk mengetahui adanya gangguan mental emosional seperti gejala depresi, gejala ansietas,
gejala kognitif, gejala somatic dan gejala penurunan energi
• Validitas yang cukup baik dalam hal sensitivitas dan spesifitasnya
• Terdiri dari 20 pertanyaan yang diisi langsung atau melalui wawancara
• Dapat diidentifkasi gejala-gejala gangguan mental emosional seperti gejala depresi, gejala
ansietas, gejala kognitif, gejala somatik dan gejala penurunan energi.
Interpretasi Hasil:
• Bila terdapat > 6 jawaban Ya maka ada indikasi mengalami masalah kesehatan
jiwa sehingga memerlukan pemeriksaan lanjutan wawancara psikitrik untuk
mengetahui ada atau tidaknya gangguan jiwa
• Pertanyaan no 17, jika pertanyaan dijawab “YA” meskipun skor total < 6, maka
ada indikasi mengalami masalah kesehatan jiwa sehingga memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut
2) Instrumen Self Reporting Questionnaire (SRQ-20)
Tujuan dan Manfaat Skrining Geriatri
Tujuan skrining geriatri
memudahkan kader mengetahui dengan cepat kondisi kesehatan lansia di
wilayah kerjanya.
Manfaat skrining geriatri
Untuk dapat merencanakan perawatan lanjutan agar dapat memperlambat
atau mencegah penurunan kapasitas intrinsik dan kemampuan fungsional.
Skrining dilakukan pada setiap lansia yang kontak pertama kali dengan
kader/petugas Kesehatan dan dilakukan minimal 1 tahun sekali.
5. Bahan Tayang Usia Produktif dan Lansia.pptx

More Related Content

What's hot

Materi pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanisMateri pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanis
Klinik Jejaring PT Rumah Sakit Padjadjaran
 
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
rosintauli1
 
sop posyandu.docx
sop posyandu.docxsop posyandu.docx
sop posyandu.docx
DEWISITINURJANAH1
 
12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd
Mhd ansyari
 
ALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdf
RizkaDana
 
Penyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiPenyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisi
Elia Noviyanti
 
Buku Panduan Kader Posyandu
Buku Panduan Kader PosyanduBuku Panduan Kader Posyandu
Buku Panduan Kader Posyandu
Purwowidi Astanto
 
posyandu ILP UNTUNG.pptx
posyandu ILP UNTUNG.pptxposyandu ILP UNTUNG.pptx
posyandu ILP UNTUNG.pptx
untungyuliantoro
 
PPT HIPERTENSI DAN DM.pptx
PPT HIPERTENSI DAN DM.pptxPPT HIPERTENSI DAN DM.pptx
PPT HIPERTENSI DAN DM.pptx
ParawitaBelitung
 
2.SOP REFRESING KADER.docx
2.SOP REFRESING KADER.docx2.SOP REFRESING KADER.docx
2.SOP REFRESING KADER.docx
RHarumingPutri
 
Desa Siaga
Desa SiagaDesa Siaga
Desa Siaga
uning wikandari
 
POSBINDU PTM KEDUNGMUNDU.ppt
POSBINDU PTM KEDUNGMUNDU.pptPOSBINDU PTM KEDUNGMUNDU.ppt
POSBINDU PTM KEDUNGMUNDU.ppt
tennyrachmawaty
 
kelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.pptkelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.ppt
irwan56
 
PPT LINSEK TW 2 (2).pptx
PPT LINSEK TW 2 (2).pptxPPT LINSEK TW 2 (2).pptx
PPT LINSEK TW 2 (2).pptx
FakhronyArisandi2
 
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratUpaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Muh Saleh
 
Materi pelatihan posbindu 25042018
Materi pelatihan posbindu 25042018Materi pelatihan posbindu 25042018
Materi pelatihan posbindu 25042018
AdeliaCynthia
 
GERMAS 2022.pptx
GERMAS 2022.pptxGERMAS 2022.pptx
GERMAS 2022.pptx
RezkiMalinda
 
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptx
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptxEDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptx
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptx
Dian Kurnia Rabbani
 
Posbindu – PTM
Posbindu – PTMPosbindu – PTM
Posbindu – PTM
I Putu Cahya Legawa
 

What's hot (20)

Materi pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanisMateri pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanis
 
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
#PPT Kebijakan dan Indikator (dan hasil RTL).pptx
 
sop posyandu.docx
sop posyandu.docxsop posyandu.docx
sop posyandu.docx
 
12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd12. contoh kuesioner smd
12. contoh kuesioner smd
 
ALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdf
 
Penyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiPenyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisi
 
P4 k
P4 kP4 k
P4 k
 
Buku Panduan Kader Posyandu
Buku Panduan Kader PosyanduBuku Panduan Kader Posyandu
Buku Panduan Kader Posyandu
 
posyandu ILP UNTUNG.pptx
posyandu ILP UNTUNG.pptxposyandu ILP UNTUNG.pptx
posyandu ILP UNTUNG.pptx
 
PPT HIPERTENSI DAN DM.pptx
PPT HIPERTENSI DAN DM.pptxPPT HIPERTENSI DAN DM.pptx
PPT HIPERTENSI DAN DM.pptx
 
2.SOP REFRESING KADER.docx
2.SOP REFRESING KADER.docx2.SOP REFRESING KADER.docx
2.SOP REFRESING KADER.docx
 
Desa Siaga
Desa SiagaDesa Siaga
Desa Siaga
 
POSBINDU PTM KEDUNGMUNDU.ppt
POSBINDU PTM KEDUNGMUNDU.pptPOSBINDU PTM KEDUNGMUNDU.ppt
POSBINDU PTM KEDUNGMUNDU.ppt
 
kelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.pptkelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.ppt
 
PPT LINSEK TW 2 (2).pptx
PPT LINSEK TW 2 (2).pptxPPT LINSEK TW 2 (2).pptx
PPT LINSEK TW 2 (2).pptx
 
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratUpaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
 
Materi pelatihan posbindu 25042018
Materi pelatihan posbindu 25042018Materi pelatihan posbindu 25042018
Materi pelatihan posbindu 25042018
 
GERMAS 2022.pptx
GERMAS 2022.pptxGERMAS 2022.pptx
GERMAS 2022.pptx
 
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptx
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptxEDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptx
EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM DKR 2 8 22.pptx
 
Posbindu – PTM
Posbindu – PTMPosbindu – PTM
Posbindu – PTM
 

Similar to 5. Bahan Tayang Usia Produktif dan Lansia.pptx

RUANG LINGKUP PANDU PTM.pptx
RUANG LINGKUP PANDU PTM.pptxRUANG LINGKUP PANDU PTM.pptx
RUANG LINGKUP PANDU PTM.pptx
MayaAgustin7
 
Materi RAD Posbindu PTM.pptx
Materi RAD Posbindu PTM.pptxMateri RAD Posbindu PTM.pptx
Materi RAD Posbindu PTM.pptx
Henipuspitasari17
 
V4_Kebijakan-Protokol_Hipertensi_MoH_P2PTM.pdf
V4_Kebijakan-Protokol_Hipertensi_MoH_P2PTM.pdfV4_Kebijakan-Protokol_Hipertensi_MoH_P2PTM.pdf
V4_Kebijakan-Protokol_Hipertensi_MoH_P2PTM.pdf
WienAgung
 
PEREMUAN KOORD PTM KERINCI.pptx
PEREMUAN KOORD PTM KERINCI.pptxPEREMUAN KOORD PTM KERINCI.pptx
PEREMUAN KOORD PTM KERINCI.pptx
YeniOktavia11
 
SKRINING PENYAKIT TIDAK MENULAR oleh dr Astri
SKRINING PENYAKIT TIDAK MENULAR oleh dr  AstriSKRINING PENYAKIT TIDAK MENULAR oleh dr  Astri
SKRINING PENYAKIT TIDAK MENULAR oleh dr Astri
RADINISINTA
 
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdfV2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
AdityaRakhmandanu2
 
03. KONSEP PTM DAN LANSIA.pdf
03. KONSEP PTM DAN LANSIA.pdf03. KONSEP PTM DAN LANSIA.pdf
03. KONSEP PTM DAN LANSIA.pdf
MutiahNuraini2
 
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptxPENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
SRIWIDOWATI5
 
MATERI POSBINDU PTM.pptx
MATERI POSBINDU PTM.pptxMATERI POSBINDU PTM.pptx
MATERI POSBINDU PTM.pptx
rizkiadeamantang
 
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
NilaWahyuningsih2
 
PPT PIK R KESEHATAN REMAJAPPT PIK R, tentang kelompok remaja eduaksi tentang ...
PPT PIK R KESEHATAN REMAJAPPT PIK R, tentang kelompok remaja eduaksi tentang ...PPT PIK R KESEHATAN REMAJAPPT PIK R, tentang kelompok remaja eduaksi tentang ...
PPT PIK R KESEHATAN REMAJAPPT PIK R, tentang kelompok remaja eduaksi tentang ...
NiaCrido
 
P2PTM_LJJ Tutor.pdf
P2PTM_LJJ Tutor.pdfP2PTM_LJJ Tutor.pdf
P2PTM_LJJ Tutor.pdf
Elmi Suryani
 
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptDeteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
ssuser1a94271
 
Gaya Hidup Sihat
Gaya Hidup SihatGaya Hidup Sihat
Gaya Hidup Sihat
Ahmad Hanis Nurul Shahida
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
POSBINDU PTM BARU.pptx
POSBINDU PTM BARU.pptxPOSBINDU PTM BARU.pptx
POSBINDU PTM BARU.pptx
santicitra
 
LATAR BELAKANG.pptx
LATAR BELAKANG.pptxLATAR BELAKANG.pptx
LATAR BELAKANG.pptx
PKMKebonharjo
 
Strategi Kawalan dan Pencegahan Penyakit Berjangkit & Tidak Berjangkit
Strategi Kawalan dan Pencegahan Penyakit Berjangkit & Tidak BerjangkitStrategi Kawalan dan Pencegahan Penyakit Berjangkit & Tidak Berjangkit
Strategi Kawalan dan Pencegahan Penyakit Berjangkit & Tidak Berjangkit
Muhammad Nasrullah
 
Ceramah gaya hidup SIHAT kospen
Ceramah gaya hidup SIHAT kospenCeramah gaya hidup SIHAT kospen
Ceramah gaya hidup SIHAT kospen
Daniel Ds Farhan
 
Pengukuran_FR_PTM_dan_Pencatatan_Pelapor.ppt
Pengukuran_FR_PTM_dan_Pencatatan_Pelapor.pptPengukuran_FR_PTM_dan_Pencatatan_Pelapor.ppt
Pengukuran_FR_PTM_dan_Pencatatan_Pelapor.ppt
rose125620
 

Similar to 5. Bahan Tayang Usia Produktif dan Lansia.pptx (20)

RUANG LINGKUP PANDU PTM.pptx
RUANG LINGKUP PANDU PTM.pptxRUANG LINGKUP PANDU PTM.pptx
RUANG LINGKUP PANDU PTM.pptx
 
Materi RAD Posbindu PTM.pptx
Materi RAD Posbindu PTM.pptxMateri RAD Posbindu PTM.pptx
Materi RAD Posbindu PTM.pptx
 
V4_Kebijakan-Protokol_Hipertensi_MoH_P2PTM.pdf
V4_Kebijakan-Protokol_Hipertensi_MoH_P2PTM.pdfV4_Kebijakan-Protokol_Hipertensi_MoH_P2PTM.pdf
V4_Kebijakan-Protokol_Hipertensi_MoH_P2PTM.pdf
 
PEREMUAN KOORD PTM KERINCI.pptx
PEREMUAN KOORD PTM KERINCI.pptxPEREMUAN KOORD PTM KERINCI.pptx
PEREMUAN KOORD PTM KERINCI.pptx
 
SKRINING PENYAKIT TIDAK MENULAR oleh dr Astri
SKRINING PENYAKIT TIDAK MENULAR oleh dr  AstriSKRINING PENYAKIT TIDAK MENULAR oleh dr  Astri
SKRINING PENYAKIT TIDAK MENULAR oleh dr Astri
 
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdfV2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
 
03. KONSEP PTM DAN LANSIA.pdf
03. KONSEP PTM DAN LANSIA.pdf03. KONSEP PTM DAN LANSIA.pdf
03. KONSEP PTM DAN LANSIA.pdf
 
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptxPENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
 
MATERI POSBINDU PTM.pptx
MATERI POSBINDU PTM.pptxMATERI POSBINDU PTM.pptx
MATERI POSBINDU PTM.pptx
 
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
 
PPT PIK R KESEHATAN REMAJAPPT PIK R, tentang kelompok remaja eduaksi tentang ...
PPT PIK R KESEHATAN REMAJAPPT PIK R, tentang kelompok remaja eduaksi tentang ...PPT PIK R KESEHATAN REMAJAPPT PIK R, tentang kelompok remaja eduaksi tentang ...
PPT PIK R KESEHATAN REMAJAPPT PIK R, tentang kelompok remaja eduaksi tentang ...
 
P2PTM_LJJ Tutor.pdf
P2PTM_LJJ Tutor.pdfP2PTM_LJJ Tutor.pdf
P2PTM_LJJ Tutor.pdf
 
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptDeteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
 
Gaya Hidup Sihat
Gaya Hidup SihatGaya Hidup Sihat
Gaya Hidup Sihat
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
POSBINDU PTM BARU.pptx
POSBINDU PTM BARU.pptxPOSBINDU PTM BARU.pptx
POSBINDU PTM BARU.pptx
 
LATAR BELAKANG.pptx
LATAR BELAKANG.pptxLATAR BELAKANG.pptx
LATAR BELAKANG.pptx
 
Strategi Kawalan dan Pencegahan Penyakit Berjangkit & Tidak Berjangkit
Strategi Kawalan dan Pencegahan Penyakit Berjangkit & Tidak BerjangkitStrategi Kawalan dan Pencegahan Penyakit Berjangkit & Tidak Berjangkit
Strategi Kawalan dan Pencegahan Penyakit Berjangkit & Tidak Berjangkit
 
Ceramah gaya hidup SIHAT kospen
Ceramah gaya hidup SIHAT kospenCeramah gaya hidup SIHAT kospen
Ceramah gaya hidup SIHAT kospen
 
Pengukuran_FR_PTM_dan_Pencatatan_Pelapor.ppt
Pengukuran_FR_PTM_dan_Pencatatan_Pelapor.pptPengukuran_FR_PTM_dan_Pencatatan_Pelapor.ppt
Pengukuran_FR_PTM_dan_Pencatatan_Pelapor.ppt
 

Recently uploaded

CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 

Recently uploaded (20)

CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 

5. Bahan Tayang Usia Produktif dan Lansia.pptx

  • 1. MPI 5. Bahan Tayang Layanan Dasar Usia Produktif dan Lanjut Usia di Posyandu
  • 2. Tujuan Belajar Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu: 1. Melakukan penyuluhan Germas 2. Melakukan penyuluhan penyakit terbanyak (Obesitas. hipertensi, PPOK, TBC, Diare, Kesehatan Jiwa, Geriatri). 3. Melakukan deteksi dini risiko usia produktif dan lansia (PPOK, Kesehatan Jiwa, Geriatri) melalui pengukuran 4. Melakukan deteksi dini risiko usia produktif dan lansia (obesitas, DM, hipertensi, TBC, Kesehatan Jiwa, Geriatri) melalui wawancara 5. Melakukan penyuluhan keluarga berencana
  • 3. FAKTOR RISIKO PTM UTAMA GIF: Gangguan Indera Dan Fungsional 3 Hipertensi Stroke
  • 4. YANG BISA DIRUBAH YANG TIDAK BISA DIRUBAH ✔ MEROKOK ✔ KURANG AKTIFITAS FISIK ✔ POLA MAKAN TIDAK SEHAT ✔ OBESITAS ✔ PENINGKATAN TEKANAN DARAH ✔ PREDIABETES ✔ USIA ✔ JENIS KELAMIN ✔ GENETIK YANG TIDAK BISA DIRUBAH YANG BISA DIRUBAH FAKTOR RISIKO PTM
  • 5. VIDEO DETEKSI DINI PTM dan FAKTOR RISIKO PTM
  • 6. STOP PENYAKIT TIDAK MENULAR DENGAN GERMAS TUJUAN Kesehatan Terjaga Produktif Lingkungan Bersih Biaya untuk berobat kurang
  • 7. MEWUJUDKAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT Peningkatan Edukasi Hidup Sehat Peningkatan Kualitas Lingkungan Peningkatan Pencegahan dan Deteksi Dini Penyakit Penyediaan Pangan Sehat dan Percepatan Perbaikan Gizi Peningkatan Perilaku Hidup Sehat Peningkatan Aktivitas Fisik KETERLIBATAN MULTI SEKTOR, GUBERNUR DAN BUPATI/WALIKOTA Suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup (Inpres 1 Tahun 2017)
  • 8. SIAPA YANG MELAKSANAKAN SELURUH LAPISAN MASYARAKAT Mempraktekkan pola hidup sehat sehari- hari Individu Keluarga Masyarakat Menggerakkan institusi dan organisasi masing-masing Akademisi Dunia Usaha Organisasi Masyarakat Menyediakan : kurikulum pendidikan, fasilitas olahraga, sayur dan buah, fasilitas kesehatan, transportasi, Kawasan Tanpa Rokok, taman untuk beraktivitas, Iklan Layanan Masyarakat, car free day, dsb Pemerintah Pusat dan Daerah
  • 9. DETEKSI DINI PTM DAN FAKTOR RISIKONYA 2 Pesan Kunci ● PTM sering muncul tanpa gejala → penting dilakukan deteksi dini untuk mengetahui kondisi tubuh sejak awal, agar bisa dilakuakan pencegahan dan pengendalian ● Deteksi dini → minimal 1 kali setahun untuk populasi sehat, ● Populasi berisiko → kunjungan ulang setiap 3-6 bulan ke posyandu ● Penderita PTM melakukan pengobatan secara teratur dan memantau kondisi tubuh setiap bulannya ke faskyankes Jenis Kegiatan ● Identifikasi Riwayat Penyakit PTM ● Identifikasi Faktor Risiko Perilaku PTM ● Deteksi dini Obesitas (Umum dan Sentral) ● Deteksi Dini Hipertensi ● Deteksi Dini Diabetes Melitus ● Deteksi Dini PPOK (Wawancara Kuesioner PUMA) ● Deteksi Dini Indera ● Edukasi ● Pencatatan dan Pelaporan
  • 10. KEGIATAN DAN TAHAPAN DETEKSI DINI PTM DAN FAKTOR RISIKONYA 2 Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 • Pendaftaran /Registrasi • Wawancara Riwayat Penyakit PTM • Wawancara Faktor Risiko Perilaku ○ Merokok ○ Aktifitas Fisik ○ Konsumsi Sayur dan Buah ○ Konsumsi Alkohol • Wawancara Kuesioner PUMA • Pengukuran TB • Pengukuran BB • Pengukuran Lingkar Perut • Tekanan Darah • DD Tajam penglihatan • DD tajam pendengaran • Pencatatan • Pengukuran Gula Darah Sewaktu • Konseling / Pemantauan kepatuhan minum obat • Edukasi/Penyul uhan • Tindak Lanjut • Validasi Pencatatan dan Pelaporan
  • 11. VIDEO PENGUKURAN TEKANAN DARAH YANG BAIK DAN BENAR
  • 12. KEGIATAN/TAHAPAN 5 Edukasi/Tindak Lanjut/Pencatatan Pelaporan INDIVIDU 1.Melakukan aktivitas fisik rutin minimal 30 menit sehari (150 menit dalam seminggu) 2.Aktivitas fisik rutin dan intensitas sedang per minggu KELUARGA 1. Membudayakan aktifitas fisik bersama minimal 1x seminggu 2. Membagi pekerjaan rumahtangga kepada semua anggota keluarga 1. Olahraga Bersama Setiap kegiatan posyandu/ setiap Jumat di Instansi/kegiatan komunitas POSYANDU/ KOMUNITAS
  • 13. KEGIATAN/TAHAPAN 5 Edukasi/Tindak Lanjut/Pencatatan Pelaporan Porsi dan Komposisi Sajian Sekali Makan Yang di Anjurkan untuk mencegah obesitas Porsi dan Komposisi Sajian Sekali Makan Yang di Anjurkan untuk orang dengan berat badan lebih/obesitas
  • 17. KEGIATAN/TAHAPAN 5 Edukasi Hipertensi ❖ Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah secara menetap tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg DAN / ATAU tekanan darah diastolik ≥ 90 mmhg . ❖ Hipertensi sering terjadi tanpa gejala, sehingga penderita tidak merasa sakit. GEJALA DAN TANDA: 1. Sakit kepala 2. Kelelahan 3. Mual dan muntah 4. Sesak napas 5. Napas pendek (terengah-engah) 6. Gelisah 7. Pandangan menjadi kabur 8. Mata berkunang-kunang 9. Mudah marah 10. Telinga berdengung 11. Sulit tidur 12. Rasa berat di tengkuk
  • 20. KEGIATAN/TAHAPAN 5 Edukasi Penyakit Jantung Koroner Nyeri dada Tertekan di daerah dada Rasa berat di dada Rasa mual atau nyeri ulu hati Keringat dingin Rasa terbakar
  • 21. KEGIATAN/TAHAPAN 5 Edukasi Penyakit Jantung Koroner (Lokasi Nyeri Dada)
  • 23. KEGIATAN/TAHAPAN 5 Edukasi Stroke (Tanda dan Gejala Stroke)
  • 24. KEGIATAN/TAHAPAN 5 Edukasi Diabetes Melitus Diabetes Melitus adalah suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal secara menahun.
  • 31. KEGIATAN/TAHAPAN 5 Edukasi Kanker 31 31 TES IVA BIDAN/DOKTER Kapan? ❖ Setiap saat ❖ Setiap 3-5 tahun sekali Oleh Siapa? Dimana? PUSKESMAS/RUMAH SAKIT
  • 35. KEGIATAN/TAHAPAN 5 Edukasi Gangguan Penglihatan 35 35 Gangguan penglihatan yaitu kondisi yang ditandai dengan penurunan tajam penglihatan seperti tidak bisa melihat jauh/dekat dengan jelas, atau penglihatan kabur. Beberapa penyakit penyebab gangguan penglihatan yang sering ditemui di masyarakat yaitu : ▪ kelainan refraksi ▪ katarak ▪ glaukoma ▪ retinopati diabetikum
  • 38. KEGIATAN/TAHAPAN 5 Edukasi/Tindak Lanjut/Pencatatan Pelaporan Aplikasi Sehat Indonesia Ku/ASIK Mobile Aplikasi untuk pencatatan layanan luar gedung/ kegiatan UKBM
  • 39. • Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. TUBERKULOSIS (TBC) PENULARAN GEJALA PENCEGAHAN PENULARAN
  • 40. Alur Skrining Tuberkulosis di Posyandu Skrining TBC • Pengobatan TBC dilaksanakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan • Pemeriksaan TBC menggunakan bakteriologis yaitu menggunakan Alat TCM (Tes Cepat Molekular) • Prinsip pengobatan TBC adalah tepat waktu, tepat cara, tepat dosis PENEGAKAN DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN
  • 41. Investigasi Kontak (Bagan Alur Petugas Kesehatan/ Kader dalam Pelaksanaan Investigasi Kontak) Keterangan : Dilakukan oleh Kader : Dilakukan oleh Petugas kesehatan Mengapa TPT Penting? TPT diperlukan diberikan untuk mencegah terjadinya sakit TBC. Jika kita dapat mencegah terjadinya sakit TBC. Maka akan mengurangi sumber penularan dan mencegah penularan selanjutnya. Dengan demikian, Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT)
  • 42. Pengawas menelan Obat (PMO) adalah seseorang yang secara sukarela mendampingi pasien TBC menelan obat PMO Pada efek samping obat yang ringan kader hanya perlu memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga agar mendukung pasien untuk tetap patuh berobat. Sedangkan, pada efek samping berat, maka kader bisa merujuk pasien untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan di Puskesmas Tepat Dosis Obat TBC ditelan dalam satu dosis. Dosis obat ditentukan oleh petugas kesehatan. Informasi Mengenai kepatuhan Pengobatan TBC (Tepat Waktu, Tepat Cara dan Tepat Dosis) ⮚ Untuk mencegah penularan, saat kader dan petugas kesehatan melakukan investigasi kontak/kunjungan rumah, dapat menggunakan APD minimal menggunakan masker, bisa ditambah dengan sarung tangan dan mencuci tangan setelah melakukan kunjungan. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Tepat Waktu Untuk memastikan obat secara efektif bekerja terus-menerus membunuh kuman TBC, maka pasien harus minum obat setiap 24 jam Tepat Cara Cara minum obat yang baik adalah saat perut kosong, yaitu pagi hari sebelum makan atau malam hari sebelum tidur.
  • 43. JENIS INTRUMEN SKRINING DAN SASARAN YANG DAPAT DILAKUKAN DI POSYANDU 43 SASARAN JENIS INSTRUMEN USIA PRODUKTIF SRQ 20 LANSIA SRQ 20 REMAJA SDQ 11-18 THN ANAK SDQ 4-11 THN
  • 44. 44 SRQ • Untuk mengetahui adanya gangguan mental emosional seperti gejala depresi, gejala ansietas, gejala kognitif, gejala somatic dan gejala penurunan energi • Validitas yang cukup baik dalam hal sensitivitas dan spesifitasnya • Terdiri dari 20 pertanyaan yang diisi langsung atau melalui wawancara • Dapat diidentifkasi gejala-gejala gangguan mental emosional seperti gejala depresi, gejala ansietas, gejala kognitif, gejala somatik dan gejala penurunan energi. Interpretasi Hasil: • Bila terdapat > 6 jawaban Ya maka ada indikasi mengalami masalah kesehatan jiwa sehingga memerlukan pemeriksaan lanjutan wawancara psikitrik untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan jiwa • Pertanyaan no 17, jika pertanyaan dijawab “YA” meskipun skor total < 6, maka ada indikasi mengalami masalah kesehatan jiwa sehingga memerlukan pemeriksaan lebih lanjut 2) Instrumen Self Reporting Questionnaire (SRQ-20)
  • 45. Tujuan dan Manfaat Skrining Geriatri Tujuan skrining geriatri memudahkan kader mengetahui dengan cepat kondisi kesehatan lansia di wilayah kerjanya. Manfaat skrining geriatri Untuk dapat merencanakan perawatan lanjutan agar dapat memperlambat atau mencegah penurunan kapasitas intrinsik dan kemampuan fungsional. Skrining dilakukan pada setiap lansia yang kontak pertama kali dengan kader/petugas Kesehatan dan dilakukan minimal 1 tahun sekali.