1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
EKONOMI KLASIK
1. PEMIKIRAN EKONOMI MASAPRA KLASIK
Dibimbing Oleh :
Ana M. Maghfiroh, M.Pd.
Disusun Oleh :
1. Nurul Kasanah (12402173327)
2. M. Syam Mas Brawijaya (12402173331)
3. Ricky Candra P. (12402173336)
ES II-H
2. A. Pemikiran Ekonomi Zaman Yunani Kuno
Konsep-konsep ekonomi dari kaum perintis ditemukan terutama
dalam ajaran-ajaran agama, kaidah-kaidah hukum, etika atau aturan-
aturan moral. Ada 3 tokoh utama pada zaman Yunani Kuno yaitu :
Plato (427-347 SM)
Menurut Plato, dalam sebuah negara ideal kemajuan
tergantung pada pembagian kerja yang timbul secara alamiah
dalam masyarakat. Karena manusia diciptakan berbeda, meraka
juga memiliki sifat dan kecenderungan yang berbeda, dan
akhirnya jenis pekerjaan yang diminati juga berbeda.
Aristoteles (384-322 SM)
Kontribusinya yang paling besar terhadap ilmu ekonomi
ialah pemikirannya tentang pertukaran barang (exchange of
commodities) dan kegunaan uang. Pertukaran barang dalam
bentuk barter bertujuan untuk memenuhi kebutuhan alami,
sebab tidak ada laba ekonomi yang diperoleh dari pertukaran
barang dengan barang tersebut. Hal ini dianggap wajar oleh
Aristoteles.
3. Xenophone (440-355 SM)
Xenophone merupakan seorang prajurit,
sejarawan dan murid Socrates yang menciptakan kata
ekonomi (dari Oikos dan nomos). Seperti halnya Plato
dan Aristoteles, ia memandang bahwa pertanian sebagai
dasar kesejahteraan ekonomi.
B. Pemikiran Kaum Skolastik
Pemikiran kaum skolastik menekankan pada kuatnya hubungan
ekonomi dengan masalah etika, serta masalah-masalah keadilan.
Hal ini disebabkan karena tokoh-tokoh aliran tersebut
dipengaruhi dengan kuat oleh ajaran gereja. Tokoh-tokonya :
St. Albertus Magnus
St. Albertus Magnus adalah seorang filsuf Jerman yang
berpendapat bahwa harga suatu barang seharusnya sama dengan
biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan barang
tersebut. Pendapat itu dikenal dengan istilah “harga yang adil
dan pantas”.
4. Thomas Aquinas
Thomas Aquinas merupakan pengikut Albertus
Magnus yang juga seorang teolog dan filsuf dari Italia.
Dalam bukunya yang berjudul Summa Theologica,
Thomas Aquinas berpendapat bahwa memungut bunga
dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil karena sama
saja dengan menjual sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
C. Era Merkantilisme
merupakan model kebijakan ekonomi dengan
campur tangan pemerintah yang dominan, proteksionisme
serta politik kolonial, ditujukan dengan neraca
perdagangan luar negeri yang menguntungkan. Masa
merkantilisme ditandai sebagai periode dimana setiap
orang masing-masing menjadi ahli ekonomi bagi dirinya
sendiri. Tokoh-tokoh Merkantilisme:
5. Jean Boudin (1530-1596)
Jean Boudin adalah ilmuwan berkebangsaan Prancis. la
dapat dikatakan sebagai orang pertama yang secara sistematis
menyajikan teori tentang uang dan harga. Menurut Boudin,
bertambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar negeri
dapat menyebabkan naiknya harga barang-barang. Selain itu,
kenaikan harga barang-barang juga dapat disebabkan oleh
praktik monopoli serta pola hidup mewah di kalangan kaum
bangsawan dan raja-raja. Praktik hidup mewah demikian
dikecamnya, sebab rakyat biasa yang jadi korban.
Thomas Mun (1571-1641)
Dalam pemikirannya Thomas Mun :
1. Memberikan kerangka dasar pemikiran tentang pentingnya
pembentukan modal usaha yang diperoleh dari keuntungan
bisnis.
2. Menjelaskan pentingnya surplus perdagangan luar negeri
sebagai salah satu sumber pendapatan Negara.
3. Menjelaskan pentingnya ilmu pengetahuan, harga dan
kualitas produk sebagai penentu daya saing dalam
persaingan pasar internasional.
6. Jean Babtis Colbert (1619-1683)
Jean Babtis Colbert bukanlah ahli ekonomi, melainkan pejabat negara
Prancis dengan kedudukan sebagai menteri utama di bidang ekonomi dan
keuangan dalam pemerintahan Raja Louis XIV. Pada masa itu perdagangan luar
negeri dianggap sebagai sumber utama kemakmuran.
Sir William Petty (1623-1687)
Sir William Petty merupakan seorang pengajar di Oxford
University, dan banyak menulis tentang ekonomi politik. Dialah yang
menggemukakan pertama sekali tentang nilai tenaga kerja yang kurang
dimengerti oleh ahli-ahli berikutnya, sampai tokoh aliran klasik Ricardo.
Menurut Petty ada dua faktor yang menciptakan kekayaan yakni lahan dan
tenaga kerja.
David Hume (1711-1776)
Sebagai seorang filsuf, dia berpendapat bahwa pengetahuan
hanya bisa diperoleh melalui pengalaman. Kontribusinya dalam
pengembangan teori ekonomi adalah menyangkut dampak uang terhadap
perekonomian dan terhadap perdagangan antar negara.
7. D. Mazhab fisiokratis
kaum Fisiokratis menganggap bahwa sumber kekayaan adalah
Sumber Daya Alam (SDA). Aliran ini dinamai
aliran physiocratism, yaitu penggabungan dari dua kata physic
(alam) dan cratain atau cratos (kekuasaan), yang berarti mereka
yang percaya pada hukum alam (believers in the rule of nature).
Adapun mazhab fisiokrat mempunyai dua tokoh utama yaitu :
Francois Quesnay (1694-1774)
Menurut Quesnay pada dasarnya hanya ada tiga macam
input yakni tanah, buruh, dan modal. Buruh dan modal adalah
input yang dapat dihasilkan dan bukan akan menghasilkan lebih
dari yang dibutuhkan untuk mereproduksinya. Tanah berbeda
dengan buruh dan modal. Tanah tak dapat dihasilkan, tetapi
tahan untuk selama-lamanya dan tak dapat habis. Oleh karena
itu Quesnay memisahkan antara pemilik tanah dengan
penggarap tanah.
Menurut Quesnay, bidang usaha pertanian dianggap sebagai
satu-satunya usaha yang produktif, dalam arti produksi neto atau
nilai tambah.
8. Jacques Turgot (1721-1781)
Jacques Turgot ialah seorang ahli filsafat dan
ekonomi yang menjabat Menteri Keuangan Prancis
dalam pemerintahan Raja Lois XVI. Pemikirannya
tentang ekonomi sejalan dengan F. Quesnay, bahwa
sumber kemakmuran berasal dari alam terutama
usaha bidang pertanian.
Turgot juga berpendapat dalam pemikiran
masalah bunga uang, bahwa; “pendapatan hasil dari
keuntungan pengelolaan uang selalu lebih besar dari
keuntungan pengelolaan tanah, atau para peminjam
uang akan menanamkan modalnya pada
pengelolaan tanah apabila hasilnya lebih tinggi dari
hasil bunga uang.”