2. • Salah satu konsep yang diperkenalkan oleh
Al-Qur’an adalah bagaimana penciptaan
manusia mulai dari sel tunggal (nuthfah)
sampai menjadi manusia yang sempurna
dalam rahim seorang ibu.
• Kajian perkembangan sel tunggal sampai
menjadi manusia dalam ilmu Biologi dikenal
dengan kajian embriologi
3. Pengertian Embriologi
• Embrio merupakan suatu tingkat perkembangan
atau kehidupan awal individu, yang dimulai sejak
terjadinya pembuahan sampai sebelum dicapainya
suatu bentuk, struktur maupun fungsi yang sudah
tetap, seperti pada orang tuanya.
• Dalam istilah biologi, perkembangan manusia
memerlukan pertumbuhan dari zigot bersel satu ke
manusia dewasa. Proses
4. • Dalam istilah biologi, perkembangan
manusia memerlukan pertumbuhan dari
zigot bersel satu ke manusia dewasa.
• Proses ini diawali adanya fertilisasi, ketika
sel sperma berhasil masuk dan menyatu
dengan sel telur (ovum).
• Bahan genetik dari sperma dan sel telur
kemudian bergabung membentuk sel
tunggal yang disebut zigot dan
berkembang ke tahap germinal.
• Tahap germinal, mengacu dari
pembuahan, perkembangan embrio awal
sampai implantasi selesai dalam rahim.
Selama tahap ini, zigot, yang didefinisikan
sebagai embrio yang mengandung materi
genetik lengkap mulai membagi, dalam
proses yang disebut pembelahan.
5. • Sebuah blastokista kemudian dibentuk dan
ditanamkan dalam rahim.
• Embriogenesis berlanjut dengan tahap
berikutnya yaitu gastrulasi ketika tiga lapisan di
bentuk dalam proses yang disebut histogenesis,
dan proses neurulasi dan organogenesis.
• Embrio disebut sebagai janin dalam tahap akhir
perkembangan prenatal, biasanya dimulai diawal
minggu kesembilan.
• Seluruh proses embriogenesis melibatkan
perubahan spasial dan temporal terkoordinasi
dalam ekspresi gen, pertumbuhan sel dan
diferensiasi sel
6. Reproduksi dalam Rahim
• Melalui konsep penciptaan yang tersurat di dalam al-
Qur' an dapat dipelajari bahwa Allah swt menciptakan
manusia melalui beberapa proses untuk sampai pada
bentuk yang sempuma.
• Proses penciptaan ini mempunyai bahan dasar yang
berasal dari tanah kemudian mengalami sejumlah
proses menjadi bentuk yang sempuma.
• Penciptaan manusia berikutnya diciptakan dari air mani
yang kemudian dipertemukan dengan ovum. Melalui
proses yang rumit, embrio tersebut bermigrasi dan
kemudian tertanamlah zigot manusia tersebut pada
tempat yang kokoh, yaitu rahim. Seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang
embriologi.
7. • Alqur’an menggambarkan proses penciptaan manusia
• "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu
dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami
jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang
Paling Baik." (QS. Al Mu’minuun : 12-14).
8. Proses Penciptaan Manusia
Selain dalam QS. Al-Mu’minun: 12-14, proses kejadian
manusia secara lengkap dapat dilacak dalam Hadis yang
diriwayatkan oleh sahabat Ibn Mas’ud ra. Berikut ini :
عنه هللا رضي مسعود بن اهللا عبد حديث
:
ع هللا صلى هللا رسول قال
وهو وسلم ليه
املصدوق الصادق
يف يكون مث يوما أربعني امه بطن يف خلفه جيمع احدكم أن
دلك
فينف امللك يرسل مث دلك مثل مضغة دلك يف يكون مث دلك مثل علقة
الروح فيه خ
ال فوالذي سعيد أو وشقي وعمله واجله رزقه بكتب كلماتبعرأب ويؤمر
أن غريه اله
فيس اعرذ اال وبينها بينه يكون ما حىت اجلنة أهل بعمل ليعمل احدكم
الكتاب عليه بق
م حىت النار أهل بعمل ليعمل احدكم وان فيدخلها النار أهل بعمل فيعمل
بينه يكون ا
فيدخل اجلنة أهل بعمل فيعمل الكتاب عليه فيسبق اعرذ اال وبينها
ها
9. AYAH
(sel seperma)
Kelahiran
Fase علقة (segumpal darah)
40 hari
IBU
(Sel telur/ovum)
Pembuahan / fase النطفه
dalam rahim Ibu selama 40 hari
Fase مضغة (segumpal daging)
40 hari
Fase عظام (terbentuknya tulang)
Dan ditiupkannya ruh serta 4
Ketentuan (takdir) yang menyangkut
Rizki, kematian, amal ibadah, dan
kecelakaan dan kebahagiaan
Kematian
10. 10
BAHAN BAKU (Air mani)
-
as-Sajdah (32) : 8
-
al-Mu’min (40) : 67
PERTEMUAN AIR MANI
dengan TELUR
- al-Qiyamah (75) : 37
- al-Mu’minun (23) : 40
PROSES
PERTUMBUHAN
- Nutfah
- ‘Alaqah
- Mudghah
- ‘Izam (tulang)
- Lahm (daging)
- Makhluk yang baik
ROH DITIUPKAN
-
Perproses selama 120hr. (4
bulan)
-
Ditetapkan 4 hal
* Rizki
* Ajal
* Anal
* Celaka/Beruntung
11. Kesimpulan
1. Dari hasil kajian ini dapat disimpulkan bahwa
embriologi manusia telah diungkapkan dalam
Alqur’an secara umum tentang bagaimana Allah SWT
menciptakan manusia.
2. Dalam surat al-Mu'minuun ayat 12-14 telah
dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia melalui
beberapa tahapan, antara lain manusia diciptakan
dari suatu saripati (berasal) dari tanah, kemudian
saripati itu dijadikan nuthfah yang disimpan di dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian nuthfah
berproses menjadi alaqah, lalu alaqah itu berproses
ke stadium mudhgah, dan pada masa mudhgah
tersebut terjadi proses pembentukan tulang belulang
sampai siap dan layak untuk menerima peniupan ruh.
12. Lanjutan..
3. Pada abad ke 20 telah banyak dilakukan berbagai
macam penelitian yang terkait dengan embriologi
modern yang hasilnya mendukung pemyataan
berbagai ayat di dalam Alqur'an.
4. Hal ini dibuktikan dengan adanya proses
fertilisasi, pembentukan zigot, kemudian zigot
melakukan implantasi di dalam tempat yang
kokoh (rahim), mulai terjadi organogenesis
(proses pembentukan organ), yang diiringi
dengan pertumbuhan dan perkembangan hingga
saatnya dilahirkan.
13. Daftar Pustaka
• Al-Qurtubiy, al-Jami’ al-Ahkam al-Qur’an, Beirut, Dar al-Kutub al-
‘Ilmiyah, Cet. I, 1988.
• Cristina b. Tarigan, Intisari Biologi, Bandung, Armico, 1982.
• Ibn Manzur, Abi al-Fadhl ad-din Muhammad Muharran, Lisan al-Arab
(Beirut, Dar as Shadir, tt.
• Ibrahim Mustafa, al-Mu’jam al-Wasit, Mesir, al-Maktabah al-‘Ilmiyah, tt.
• Jurnal Sainstek Vol. VI No. 1: 96-101, Juni 2014 ISSN: 2085-8019
Program Studi Tadris Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar
• Mustafa al-Maragi, Al-Maragi, Mesir, Mustafa al-Babiy al-Halabiy, 1962.
• OKM. Kamil Hisyam, Ridwan Harahap, Embriologi, Medan, tp, 1976.
• Pai, Anna C, Dasar-Dasar Genetika, Penerjemah : Muchidin Afandi,
Jakarta, Erlangga, 1992.
• Rizali H. Nasution, Dalam Temu Ilmiah, Penciptaan Manusia, Medan,
IAIN-SU, 1989.
• Rohen, Johannes & Drecoll, Elke. 2003. Embriologi Fungsional,
Perkembangan Sistem Fungsi Organ Manusia. Edisi 2. Jakarta : EGC
• Sadler, T.W. 1997. Embriologi Kedokteran Langman. Jakarta: EGC