1. Dokumen tersebut membahas berbagai model pembelajaran dan unsur-unsur yang melandasinya. Beberapa model yang dijelaskan adalah model pencapaian konsep, advance organizer, pertemuan kelas, simulasi, dan diskusi kelompok.
2. Model-model tersebut dikelompokkan berdasarkan pendekatan seperti pengolahan informasi, personal, sosial, dan sistem perilaku. Unsur-unsur yang mendukung pelaksanaan model antara lain sintaks, sistem sos
2. 2
Model Pembelajaran
• Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan tertentu & berfungsi sebagai
pedoman bagi perancang pembelajaran dan para
pengajar/tutor dalam merencanakan dan melaksanakan
aktivititas pembelajaran.
• Hakekat mengajar adalah membantu peserta didik
memperoleh informasi, ide, ketrampilan, nilai, cara
berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya dan
cara-cara belajar bagaimana belajar
3. 3
Kategorisasi model pembelajaran
• Kelompok model Pengelolahan Informasi (The
Information Processing model)
• Kelompok model personal (The personal models)
• Kelompok model sosial (the social models)
• Kelompok model sistem perilaku (the behavioral
model)
4. 4
Kelompok Model Pengolahan
Informasi
• Pada dasarnya menitikberatkan pada cara-cara memperkuat
dorongan internal manusia untuk memahami dunia dengan cara
menggali dan mengorganisasi data, merasakan adanya masalah
dan mengupayakan jalan pemecahannya serta menggembangkan
bahasa untuk mengungkapkannya.
• Yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
– Pencapaian konsep (Concept Attainment)
– Berpikir induktif (Inductive thinking)
– Latihan penelitian (Inquiry Training)
– Pemandu awal (Advance Organizer)
– Memorisasi (Memorization)
– Pengembangan intelek (Developing Intellect)
– Penelitian Ilmiah (Scientific Inquiry)
5. 5
Model Personal
• Memusatkan perhatian pada pandangan perseorangan
dan berusaha menggalakkan kemandirian yang
produktif sehingga manusia menjadi semakin sadar diri
dan bertanggungjawab atau tujuannya.
• Model yang termasuk dalam kelompok ini:
– Pengajaran tanpa arahan (Non Directive Teaching)
– Sinektiks (Synectics Model)
– Latihan kesadaran (Awarenes Training)
– Pertemuan Kelas (Classroom Meeting)
6. 6
Kelompok Model Sosial
• Model ini dirancang untuk memanfaatkan
fenomena kerjasama
• Model dalam kelompok ini terdiri dari:
– Investigasi kelompok (Group invetigation)
– Bermain peran (Role Playing)
– Penelitian Yurisprudensial (Jurisprudential Inquiry)
– Latihan Laboratoris (Laboratory Training)
– Penelitian Ilmu Sosial (Social Science Inquiry)
7. 7
Models Sistem Perilaku
• Dasar teoritiknya adalah teori-teori belajar sosial,
sedang yang menjadi dasar pemikiran adalah sistem
komunikasi yang mengkoreksi sendiri yang
memodifikasi perilaku dalam hubungannya dengan
bagaimana tugas dijalankan dengan sebaik-baiknya.
• Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
– Belajar tuntas (Mastery learning)
– Pembelajaran langsung (Direct Instruction)
– Belajar kontrol diri (Self control learning)
– Latihan pengembangan ketrampilan dan konsep (Training for
skill and concept development)
– Latihan Asertif (Assertive training)
8. 8
Unsur-unsur model Pembelajaran
• Sintakmatik yaitu: tahap-tahap kegiatan dari model itu
• Sistem Sosial: situasi atau suasana dan norma yang berlaku
dalam model tersebut
• Prinsip reaksi: pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana
seharusnya pengajar melihat dan memperlakukan peserta didik,
termasuk bagaimana seharusnya pengajar memberi respon
terhadap mereka.
• Sistem pendukung: segala sarana, bahan dan alat yang
diperlukan untuk melaksanakan model tersebut.
• Dampak instruksional : hasil belajar yang dicapai langsung
dengan cara mengarahkan peserta didik pada tujuan yang
diharapkan serta dampak pengiring: hasil belajar lainnya yang
dihasilkan oleh suatu proses pembelajaran
9. 9
Contoh Model Pembelajaran
• Model Pencapaian Konsep
– Sintakmatik (ada tiga tahap kegiatan)
• Penyajian data dan Identifikasi konsep
• Mengetes pencapaian konsep
• Menganalisis strategi berfikir
– Sistem Sosial, memiliki struktur yang moderat, pengajar melakukan
pengendalian terhadap aktivitas tetapi dapat dikembangkan menjadi dialog
bebas.
– Prinsip reaksi/pengelolaan
• Berikan dukungan dengan menitikberatkan sifat hipotesis
• Berikan bantuan pada peserta didik dalam mempertimbangkan hipotesis
• Pusatkan perhatian peserta didik terhadap contoh yang spesifik
• Beri bantuan peserta didik dalam mendiskusikan dan menilai strategi berfikir
yang dipakai.
– Sistem pendukung, berupa bahan-bahan dan data yang terpilih dan
terorganisasi untuk memberikan contoh-contoh.
10. 10
Dampak intruksional dan pengiring
Model
Pencapaian
Konsep
Hakekat Konsep
Strategi Pembentukan
Konsep
Konsep-konsep
Yang spesifik
Kesadaran akan
Pilihan pandangan
Penalaran induktif
Kepekaan terhadap
Penalaran logis
Dalam komunikasi
Toleransi terhadap
Ketidaktentuan
Dengan apresiasi
Terhadap logika
11. 11
MODEL PENCAPAIAN KONSEP
Kegiatan Pengajar Langkah Pokok Kegiatan peserta didik
•Sajikan contoh berlabel
•Minta Dugaan
•Minta definsi
Penyajian data
Pengetesan
Ketercapaian Konsep
Analisis Strategi
berfikir
•Minta contoh lain
•Minta nama konsep
•Minta contoh lainnya
•Tanya mengapa/bagaimana
•Bimbing diskusi
Bandingkan contoh + dan –
Ajukan dugaan
Berikan definisi
Cari contoh lain
Beri nama konsep
Cari contoh lainnya
Ungkapkan pikiran
Diskusikan aneka pikiran
12. 12
Pembelajaran Model Advance
Organizer
• Dirancang untuk memperkuat struktur kognitif peserta belajar
• Sintakmatik (ada 3 tahap)
– Penyajian advance organizer, yang meliputi:
• Menjelaskan tujuan satuan pelajaran
• Menyajikan organizer
• Mendorong timbulnya kesadaran tentang pengetahuan yang relevan
– Penyajian materi tugas pembelajaran
– Memperkuat organisasi kognitif
• Sistem sosial: fasilitator mengontrol isi dan proses pembelajaran dari sudut
interaksi fasilitator dan peserta belajar.
• Prinsip reaksi:
– Menjelaskan arti materi baru pembelajaran
– Membedakan dan mencocokkan materi baru dengan pengetahuan yg telah dimiliki
– Mengembangkan relevansi perorangan dari materi pembelajaran
– Mengajukan pendekatan kritis terhadap pengetahuan yang dipelajari
• Sistem pendukung: Materi pembelajaran yang tersusun dengan baik
13. 13
Model Pertemuan Kelas
• Sintakmatik
– Membangun iklim keterlibatan
– Menyajikan masalah untuk didiskusikan
– Membuat keputusan nilai personal
– Mengidentifikasi pilihan tindakan
– Membuat komentar
– Tindak lanjut perilaku
• Sistem Sosial
– Diorganisasikan secara struktur sedang, kepemimpinan terletak pada pengajar,
tetapi keputusan moral terletak pada diri peserta didik
• Prinsip reaksi/pengelolaan
– Melibatkan peserta didik dengan menumbuhkan suasana hangat, personal,
menarik
– Pengajar harus dapat menerima tanggungjawab untuk mendiagnosis perilaku
peserta didik
– Kelas sebagai satu kesatuan memilih dan mengikuti alternatif perilaku yang ada
14. 14
Lanjutan unsur
• Sistem pendukung
– Pengajar yang memiliki kepribadian hangat dan trampil dalam mengelola
hub interpersonal dan diskusi kelompok, mampu menciptakan iklim kelas
yang terbuka dan tidak defensif.
• Dampak Instruksional dan pengiring
Model
Demokratik
Kemandirian dan
Pengarahan diri
Keterbukaan dan
keutuhan
Pencapaian tujuan dan
evaluasi
Satu sama lain
Memelihara per
Tumbuhan akademik
15. 15
Model Pertemuan Kelas
KEGIATAN PENGAJAR LANGKAH POKOK KEGIATAN PESERTA
DIDIK
Ciptakan situasi yg
konduksif
Menciptakan suasana
Yang baik
oMelibatkan diri dalam situasi
Pancing munculnya
masalah
Paparkan konteks
masalah
Identifikasi nilai di
balik masalah
Pancing munculnya
alternatif tindakan
Menyajikan
masalah
oKemukakan masalah
oPaparkan konteks masalah
Membuat keputusan
Nilai personal
Mengidentifikasi
Pilihan tindakan
oBuat keputusan nilai
terkait masalah
Pancing peserta didik Memberi komentar
oPilih alternatif
tindakan terbaik
Menetapkan tindak
lanjut
Kaji komitmen
peserta didik terhadap
perilaku baru
oBeri komentar umum
oTunjukkan komitmen
terhadap perilaku
16. 16
Model Simulasi
• Merupakan penerapan prinsip cybernetics dalam dunia pendidikan
• Sintakmatik (ada 4 tahap)
– Orientasi
– Latihan bagi peserta
– Proses simulasi
– Pemantapan atau debriefing
• Sistem Sosial: pengajar harus dengan sengaja memilih jenis kegiatan dan mengatur
peserta didik dengan merancang kegiatan yang utuh dan padat mengenai suatu proses
• Prinsip Pengelolaan/reaksi
– Pengajar berperan sebagai fasilitator atau pemberi kemudahan. Dalam keseluruhan proses
simulasi pengajar bertugas dan bertanggungjawab atas terpeliharannya suasana belajar
dengan cara menunjukkan sikap yang mendukung dan tidak bersikap menilai
• Sistem pendukung:
– Bervariasi, bisa mulai dari yang paling sederhana dan murah ke yang paling kompleks dan
mahal
17. 17
Dampak intruksional dan pengiring
Model
Simulasi
Konsep dan
ketrampilan
Berpikir kritis dan
Membuat keputusan
Empaty
Pengetahuan ttg
Politik dan sistem
ekonomi
Kesadaran tentang
Peran dan kesempatan
Kesadaran ttg
efektivitas
Menghadapi
konsekuensi
18. 18
Model Simulasi
Kegiatan pengajar Langkah pokok Kegiatan peserta didik
Sajikan berbagai topik
Jelaskan prinsip simulasi
Kemukakan prosedur umum
Orientasi
Kenali topik
Pahami prinsip
Pahami prosedur
Susun skenario
Atur para pemeran
Coba peran secara singkat
Latihan peran
Pahami skenario
Pilih satu peran
Latihan peranan
Pantau proses simulasi
Kelola proses refleksi
Proses simulasi
Lakukan kegiatan skenario
Adakan diskusi umpan
balik
Jenihkan hal yang blm jelas
Ulangi diskusi
Pemantapan
Beri komentar
Beri penguatan
Kelola diskusi balikan
Adakan diskusi balikan
Sadar manfaatnya.
19. 19
Model pembelajaran yg umum
• Model pengorganisasian pertemuan
o Sidang umum Penyajian konflik
o Sidang Pleno Penyajian skill
o Kerja kelompok dll.
o Kel minat khusus
o Forum
o Penyajian situasi
o Model Diskusi kelompok
Model Brainstorming Model role play
Model Buzz group/kel bebas Model seminar group
Model Case study/studi kasus Model Syndicate group
Model Crosser over group Model T Group
Model Free Group discussion Model Tutorial
Model Problem Centered group
20. 20
Pemilihan Model Pembelajaran yang
efektif
• Faktor penentu efektivitas mengajar
– Ekspektasi pengajar tentang kemampuan peserta
didik yang akan dikembangkan
– Ketrampilan pengajar dalam mengelola kelas
– Jumlah waktu yang dipergunakan oleh peserta didik
untuk melakukan tugas-tugas belajar
– Kemampuan pengajar dalam mengambil keputusan
pembelajaran
– Variasi metode mengajar yang dipakai pengajar