Pemeriksaan Palpasi atau Leopold adalah pemeriksaan dengan menggunakan indra peraba yaitu tangan untuk menentukan ketahanan, kekenyalan, kekerasan tekstur dan mobilitas.

1. Pemeriksaan
Leopold
Rian Tasalim, Ns., M.Kep

2. Pemeriksaan
Leopold 1-4
• Pemeriksaan Leopold adalah pemeriksaan dengan metode
perabaan yang berfungsi untuk memperkirakan posisi janin
dalam rahim.
• Pemeriksaan ini umumnya dilakukan pada trimester ke-3.

3. Prosedur melakukan Leopold
Prosedur melakukan Leopold:
1. Anjurkan ibu terlebih dahulu untuk mengosongkan kandung kemih
2. Posisikan ibu senyaman mungkin dengan posisi terlentang
3. Menjaga privasi ibu
4. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
5. Hangatkan kedua telapak tangan sebelum menyentuh perut ibu
(karena dapat merangsang kontraksi ketika telapak tangan dingin)
6. Menggunakan telapak tangan pada saat palpasi, bukan jari jari
tangan
Note : Pemeriksaan leopold dapat dilakukan pada UK 24 minggu, saat
bagian janin semuanya sudah teraba.

4. Ringkasan Pemeriksaan Leopold
Leopold I:
• Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
Leopold II:
• Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
• Menentukan letak punggung janin
• Pada letak lintang, tentukan mana kepala janin
Leopold III:
• Menentukan bagian terbawah janin, sudah masuk PAP atau masih goyang
Leopold IV:
• Bisa juga untuk menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh
sudah masuk pintu atas panggul.

5. Pemeriksaan
Leopold I
• Tujuan : untuk menentukan tinggi
fundus uteri dan mengertahui tuanya
masa kehamilan
• Tekhnik : posisikan ibu tidur
terlentang, bidan berada disebelah
kanan ibu dan menghadap ke ibu,
lalu kedua telapak tangan menulusuri
sampai ke fundus uteri

6. TFU (Tinggi Fundus Uteri)

7. Pemeriksaan
Leopold II
• Tujuan : untuk mengetahui letak
punggung janin dan bagian terkecil
janin
• Tekhnik : telapak tangan sebelah kiri
menekan perut ibu sebelah kiri, lalu
telapak tangan sebelah kanan
meraba perut sebelah kanan untuk
mengetahui letak punggung janin
dengan merasakan rata seperti
papan

8. Pemeriksaan
Leopold III
• Tujuan : untuk mengetahui bagian
terendah janin, apakah kepala atau
bokong
• Teknik : tangan kiri berada di tinggi
fundus uteri, tangan kanan berada di
atas simpisis. kalau teraba bulat dan
bisa dilentingkan berarti kepala
sudah di bawah, tapi jika teraba
lunak dan tidak bisa dilentingkan
berarti bokong.

9. Pemeriksaan
Leopold IV
• Tujuan : untuk mengetahui apakah
kepala janin sudah memasuki pintu
dalam panggul
• Teknik : posisi bidan menghadap ke
kaki ibu, lalu kedua telapak tangan
menulusuri sampai ke atas simpisis,
jika kedua tangan bertemu berarti
kepala janin belum memasuki rongga
panggul, jika kedua tangan tidak
dapat bertemu berarti kepala janin
sudah memasuki rongga panggul

11. Referensi.
 Superville, S. S., & Siccardi, M. A. NCBI Bookshelf (2020). Leopold Maneuvers.
 Wahyuningsih, H.P. & Tyastuti, S. Kementrian KesehatanRepublik Indonesia.
Praktikum Asuhan Kebidanan Kehamilan.
 Marino, T. Medscape (2021). Face and Brow Presentation.
 Milton, S.H. (2019). Medscape. Normal Labor and Delivery.
 Nahum, G.G. Medscape (2017). Estimation of Fetal Weight.
 Willacy, H. Patient Info UK (2021). Antenatal Examinations and Diagnosis of
Pregnancy.
 Weiss, R.E. Verywell Family (2021). Transverse Baby Position in Pregnancy.

12. Gym Ball untuk
Ibu Hamil

13. Tahapan Pemeriksaan Leopold
• Sebelum pemeriksaan, Bumil akan diminta untuk buang air
kecil guna mengosongkan kandung kemih. Hal ini dilakukan
agar Bumil lebih nyaman saat proses perabaan perut dengan
metode Leopold dilakukan.
• Selanjutnya, Bumil akan diminta berbaring telentang dengan
kepala sedikit ditinggikan, lalu pemeriksa akan meraba perut
Bumil dengan langkah sebagai berikut:

14. Leopold 1
• Pemeriksa menempatkan kedua telapak tangan di bagian atas
perut untuk menentukan letak bagian tertinggi rahim.
Kemudian, Pemeriksa meraba perlahan area ini untuk
memperkirakan bagian tubuh bayi yang berada di sana.
• Kepala bayi akan teraba keras dan bentuknya bundar.
Sedangkan bokong bayi, akan terasa seperti objek besar
dengan tekstur lembut. Pada sekitar 95% kehamilan, posisi
bokong berada di bagian tertinggi rahim ini.

15. Leopold 2
• Pada tahap Leopold 2, kedua telapak tangan Pemeriksa akan
meraba perlahan kedua sisi perut Bumil, tepatnya di area
sekitar pusar. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui bayi
Bumil menghadap ke kanan atau ke kiri.
• Caranya adalah dengan membedakan letak punggung bayi dan
anggota tubuh lain. Punggung bayi akan terasa lebar dan
keras, sedangkan bagian tubuh lain akan terasa lebih lembut,
tidak beraturan, dan dapat bergerak.

16. Leopold 3
• Di pemeriksaan Leopold tahap 3, Pemeriksa akan meraba
bagian bawah perut Bumil menggunakan jempol dan jari-jari
dari salah satu tangannya saja, misalnya tangan kanan atau
tangan kiri.
• Mirip dengan Leopold 1, cara ini bertujuan untuk memastikan
bagian tubuh bayi yang berada di bagian bawah rahim. Bila
teraba keras, berarti kepala. Namun, bila terasa seperti objek
bergerak, berarti tungkai atau kaki.
• Jika teraba kosong, bisa jadi bayi berada dalam posisi
melintang dalam rahim. Tahap perabaan ini juga bisa
membantu Pemeriksa memperkirakan berat bayi dan volume
air ketuban.

17. Leopold 4
• Pada tahap terakhir, Pemeriksa akan meraba bagian bawah
perut Bumil dengan kedua telapak tangannya. Cara ini dapat
membantu Pemeriksa mengetahui apakah kepala bayi sudah
turun sampai rongga tulang panggul (jalan lahir) atau masih di
area perut.
• Bila sudah masuk penuh sampai rongga panggul, seharusnya
kepala bayi akan sulit atau tidak lagi bisa diraba.
• Selanjutnya, pemeriksaan Leopold juga umum diikuti dengan
pemeriksaan tekanan darah ibu serta detak jantung bayi.
Menjelang waktu persalinan, Pemeriksa mungkin juga akan
melakukan pemeriksaan Cardiotocography (CTG).