SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENGUKURUAN ANKLE BRACHIAL INDEX
Kelompok Evelyn Adam
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES HARAPAN IBU JAMBI
TAHUN 2022
NAMA KELOMPOK
• Deshi Anggraini, S.Kep Citra Cicilia, S.Kep
• Suharni, S.Kep Eva Solina, S.Kep
• Padhila, S.Kep Ari Yuliatun, S.Kep
• Fronica, S.Kep Marissa, S.Kep
• Alentia R, S.Kep Aldyan Rananda, S.Kep
• Tri Mulyati, S.Kep
DEFENISI
Ankle-Brachial Index adalah rasio tekanan
darah sistolik (TDS) yang diukur di kaki
(dorsalis pedis dan posterior tibial) dan di
lengan (brachial). Pertama kali diperkenalkan
oleh Winsor pada tahun 1950
Indikasi
• Menegakkan diagnosis arterial disease pada pasien dengan suspect
Lower Extremity Arterial Disease (LEAD)
• Mengesampingkan LEAD pada pasien dengan luka pada ekstremitas
bawah
• Klaudikasi intermiten
• Usia lebih dari 65 tahun
• Usia lebih dari 50 tahun dengan riwayat merokok atau diabetes
• Menentukan aliran darah arterial yang adekuat pada ekstremitas bawah
sebelum dilakukan terapi kompresi atau debridement luka
• Jika ABI < 0,8 kompresi tinggi berkelanjutan (misal 30-40 mmHg pada
kaki) tidak direkomendasikan
• Pada kasus campuran antara penyakit vena/arterial (misal ABI antara ˃
0.5 s.d < 0.8), dianjurkan untuk menurunkan level kompresi (23-30
mmHg). Jika ABI < 0,5 maka kompresi harus dihindari dan pasien harus
dirujuk ke dokter bedah vaskuler untuk dilakukan evaluasi atau
pemeriksaan lanjutan.
• Mengkaji potensi penyembuhan luka
Kontraindikasi
• Nyeri yang luar biasa pada tungkai bawah/kaki
• Deep vein thrombosis, yang dapat menyebabkan
dislodgement thrombosis
• Nyeri berat yang berhubungan dengan luka pada
ekstremitas bawah
Faktor-faktor yang mempengaruhi ABI
saat istirahat
• Umur: menurun seiring bertambahnya usia dikarenakan
kekakuan pada arteri
• Tinggi Badan: Seseorang dengan tinggi badan yang lebih
tinggi akan memiliki ABI yang lebih tinggi dibandingkan
dengan orang yang pendek sebagai konsekuensi
peningkatan TDS dengan jarak yang lebih jauh dari
jantung.
• Jenis kelamin: perempuan memiliki ABI lebih rendah
dibanding laki-laki
• Etnik: kulit hitam memiliki ABI lebih rendh dibandingkan
kulit putih
Alat dan bahan
• Doppler portable dengan probe 8-10 MHz, gunakan
probe 5 MHz jika terdapat edema yang besar di daerah
tungkai bawah/kaki
• Sphygmomanometer aneroid
• Gel ultrasound
• Alcohol pads untuk membersihkan Doppler.
• Kassa, tissue atau pads untuk membersihkan gel dari
kulit pasien
• Handuk atau selimut untuk menutup tungkai dan
ekstremitas
• Kertas dan pena untuk menuliskan hasil pengukuran,
kalkulator
Prosedur
• Tanyakan kepada pasien tentang aktifitas yang dilakukan
sebelum pemeriksaan yaitu merokok, meminum caffeine,
alcohol, aktivitas berat dan adanya nyeri (jika dimungkinkan,
saranan kepada pasien untuk menghindari stimulant atau
latihan fisik berat 1 jam sebelum pengukuran)
• Lakukan pengukuran ABI pada kondisi lingkungan yang
nyaman untuk mencegah vasokonstriksi arteri
• Hasil ABI terbaik didapatkan ketika pasien rileks, nyaman dan
kandung kencing kosong
• Jelaskan prosedur kepada pasien
• Lepaskan kaos kaki, sepatu dan pakaian yang ketat agar
memungkinkan pemasangan manset dan akses nadi dengan
Doppler
• Anjurkan pasien berbaring terlentang (supine), dengan
posisi lengan dan kaki sama tinggi dengan posisi jantung
minimum selama 5-10 menit sebelum pengukuran.
Tempatkan bantal dibawah kepala pasien agar pasien
merasa nyaman. Pilih ukuran manset tekanan darah
yang sesuai baik untuk lengan maupun kaki. Lebar
manset minimal 40% dari lingkar tungkai
• Pasang selimut pada tungkai dan ekstremitas
untuk mencegah kedinginan
• Pasang manset di lengan kanan atas dan jangan
sampai menutupi arteri kemudian palpasi nadi
brachialis
• Tandai nadi brachialis hasil
palpasi dengan gel ultrasound
• Tempatkan probe vascular Doppler
ultrasound diatas arteri brachialis
dengan sudut 45-60 derajat dan
ubahlan posisi probe hingga
terdengar suara yang terjelas.
Pompa manset hingga 20 mmHg
diatas menghilangnya tekanan
darah sistolik Kempiskan manset
perlahan, perhatikan suara pertama
yang dideteksi oleh probe hasilnya
merupakan tekanan darah systolic
brachialis.Bersihkan gel dari kulit
pasien
• Pasang manset tensimeter di
pergelangan kaki dan pastikan
ukurannya sesuai. Palpasi nadi
dorsalis pedis.
• Tandai nadi dorsalis pedis
hasil palpasi dengan gel
ultrasuond
Tempatkan probe vascular Doppler ultrasound diatas
arteri dorsalis pedis dengan sudut 45-60 derajat dan
ubahlan posisi probe hingga terdengar suara yang
terjelas. Pompa manset hingga 20 mmHg diatas
menghilangnya tekanan darah sistolik. Kempiskan
manset perlahan, perhatikan suara pertama yang
dideteksi oleh probe hasilnya merupakan tekanan
darah systolic dorsalis pedis.Bersihkan gel dari kulit
pasien
• Palpasi nadi posterior tibial dan tandai
nadi hasil palpasi dengan gel
ultrasound
• Tempatkan probe vascular Doppler
ultrasound diatas arteri posterior tibial
dengan sudut 45-60 derajat dan
ubahlan posisi probe hingga
terdengar suara yang terjelas. Pompa
manset hingga 20 mmHg diatas
menghilangnya tekanan darah
sistolik. Kempiskan manset perlahan,
perhatikan suara pertama yang
dideteksi oleh probe hasilnya
merupakan tekanan darah systolic
posterior tibial. Bersihkan gel dari kulit
pasien
• Lakukan pengukuran selanjutnya di posterior tibial
kiri, dorsalis pedis kiri, dan lengan kiri
• Ulangi pengukuran pada diakhir urutan dan kedua
hasil pengukuran pada lengan kanan harus dirata-
rata terkecuali bila perbedaan antara kedua
pengukuran pada lengan kanan melebihi 10
mmHg. Dalam kasus ini, hanya pengukuran
lengan kanan kedua yang digunakan.
Cara penghitungan ABI
• ABI kanan= Tekanan tertinggi pada kaki kanan
Tekanan tertinggi pada kedua lengan
• ABI kiri = Tekanan tertinggi pada kaki kiri
Tekanan tertinggi pada kedua lengan
Interpretasi
 ABI ≤ 0,90 merupakan batas untuk menegakkan
diagnosis PAD ekstremitas bawah.
 Selama follow up, penurunan ABI ˃ 0,15
beberapa kali dapat secara efektif mendeteksi
perkembangan PAD yang signifikan.
Nilai ABI Status perfusi
> 1,3 Elevated/incompressible vessels
> 1,0 Normal
≤ 0,9 LEAD
≤ 0,6 - 0,8 Borderline
≤ 0,5 Severe ischemia
< 0,4 Critical ischemia, limb threatened
Dokumentasi
• Catat toleransi pasien terhadap prosedur, masalah yang
terjadi pada saat test atau ketidakmampuan untuk
melakukan ABI
• Catat semua tekanan brachial dan ankle pada rekam
medis. Catat adanya perbedaan antar ekstremitas
• Jika terdapat perbedaan antara 15-20 mmHg pada
tekanan brachialis, menandakana adanya stenosis
subclavia
• Perbedaan antara 20-30 mmHg pada tekanan di ankle,
menandakan adanya penyakit obstruksi (obstructive
disease) pada kaki dengan tekanan yang lebih rendah
• Catat nilai ABI dan interpretasi status perfusinya
• Catat jika ada edukasi yang diberikan kepada
pasien/keluarganya dan pemahaman atau
respon dari pasien/keluarga
• Beritahukan kepada tempat yankes yang akan
dirujuk jika ada inkonsistensi pada ABI dan
temuan klinis atau ketidakmampuan untuk
melakukan ABI
• Catat adanya rencana follow up dan
rujukan/komunikasi dengan tenaga kesehatan
lain
• Onset baru LEAD
• ABI < 0,9 dalam kasus dimana ulkus gagal membaik
dalam 2-4 minggu dengan treatment yang memadai atau
pasien mengeluhkan nyeri berat saat istirahat atau
klaudikasi intermiten.
• Tekanan kaki (toe pressure) < 30 mmHg atau TBI < 0,6
• Borderline, severe atau critical ischemia
• Inkonsistensi antara ABI dan keluhan klinis atau
observasi
• Ketidakmampuan melakukan ABI
• Naiknya ABI> 1,3 tes vaskuler lanjutan seperti
photoplethysmography, transcutaneous oxygen
measures, segmental pressures, duplex ultrasound,
magnetic resonance angiography, or computed
tomography
Indikasi rujukan ke dokter bedah vaskuler untuk evaluasi atau tes
lanjutan
Indikasi rujukan segera ke dokter bedah
vaskuler atau IGD
o Gangrene
o Infeksi pada luka atau cellulitis pada tungkai
yang iskemik
o Onset tiba-tiba tand-tanda 6P (pain,
pulselessness, pallor, parathesia, paralysis,
polar [coldness]), yang mengindikasikan
iskemia akut pada tungkai dengan thrombosis.
TERIMA KASIH
By: Kelompok Evelyn Adam

More Related Content

Similar to SATUAN ACARA PENYULUHAN.pptx

Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Nenell 'kovalen' Miraldy
 
Penggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.Aminullah
Penggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.AminullahPenggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.Aminullah
Penggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.Aminullah
dki amin
 
00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx
00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx
00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx
NengAnnisFathia
 

Similar to SATUAN ACARA PENYULUHAN.pptx (20)

Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
 
CHECKLIST PENATALAKSANAAN PRA RUJUKAN KEGAWATDARURATAN JANTUNG DAN PEMBULUH.pptx
CHECKLIST PENATALAKSANAAN PRA RUJUKAN KEGAWATDARURATAN JANTUNG DAN PEMBULUH.pptxCHECKLIST PENATALAKSANAAN PRA RUJUKAN KEGAWATDARURATAN JANTUNG DAN PEMBULUH.pptx
CHECKLIST PENATALAKSANAAN PRA RUJUKAN KEGAWATDARURATAN JANTUNG DAN PEMBULUH.pptx
 
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
355015852-Tanda-Vital-Vital-Sign.ppt
 
Bfa utama
Bfa utamaBfa utama
Bfa utama
 
TINDAKAN KOROANGIOGRAFI POST OPERASI CABG
TINDAKAN KOROANGIOGRAFI POST OPERASI CABGTINDAKAN KOROANGIOGRAFI POST OPERASI CABG
TINDAKAN KOROANGIOGRAFI POST OPERASI CABG
 
Pemantauan Status Hemodinamika.ppt
Pemantauan Status Hemodinamika.pptPemantauan Status Hemodinamika.ppt
Pemantauan Status Hemodinamika.ppt
 
ABDOMINAL PARACENTESIS & OGDS
ABDOMINAL PARACENTESIS & OGDSABDOMINAL PARACENTESIS & OGDS
ABDOMINAL PARACENTESIS & OGDS
 
ASD- ASO
ASD- ASOASD- ASO
ASD- ASO
 
Resusitasi Pada Bayi dan Orang Dewas
Resusitasi Pada Bayi dan Orang DewasResusitasi Pada Bayi dan Orang Dewas
Resusitasi Pada Bayi dan Orang Dewas
 
12027392.ppt
12027392.ppt12027392.ppt
12027392.ppt
 
Psmba.pptx
Psmba.pptxPsmba.pptx
Psmba.pptx
 
Penggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.Aminullah
Penggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.AminullahPenggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.Aminullah
Penggunaan Obat Live Saving UGD oleh dr.Aminullah
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
To av shunt
To av shuntTo av shunt
To av shunt
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisikpemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
 
Monitoring hemodinamik invasif
Monitoring hemodinamik invasifMonitoring hemodinamik invasif
Monitoring hemodinamik invasif
 
Pengkajian sist. perkemihan
Pengkajian sist. perkemihan Pengkajian sist. perkemihan
Pengkajian sist. perkemihan
 
00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx
00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx
00. PEMERIKSAAN TD, NADI, SUHU, RR.pptx
 
Asuhan keperawtan iccu
Asuhan keperawtan iccuAsuhan keperawtan iccu
Asuhan keperawtan iccu
 
Chronic heart failure
Chronic heart failureChronic heart failure
Chronic heart failure
 

Recently uploaded

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 

SATUAN ACARA PENYULUHAN.pptx

  • 1. SATUAN ACARA PENYULUHAN PENGUKURUAN ANKLE BRACHIAL INDEX Kelompok Evelyn Adam PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKES HARAPAN IBU JAMBI TAHUN 2022
  • 2. NAMA KELOMPOK • Deshi Anggraini, S.Kep Citra Cicilia, S.Kep • Suharni, S.Kep Eva Solina, S.Kep • Padhila, S.Kep Ari Yuliatun, S.Kep • Fronica, S.Kep Marissa, S.Kep • Alentia R, S.Kep Aldyan Rananda, S.Kep • Tri Mulyati, S.Kep
  • 3. DEFENISI Ankle-Brachial Index adalah rasio tekanan darah sistolik (TDS) yang diukur di kaki (dorsalis pedis dan posterior tibial) dan di lengan (brachial). Pertama kali diperkenalkan oleh Winsor pada tahun 1950
  • 4. Indikasi • Menegakkan diagnosis arterial disease pada pasien dengan suspect Lower Extremity Arterial Disease (LEAD) • Mengesampingkan LEAD pada pasien dengan luka pada ekstremitas bawah • Klaudikasi intermiten • Usia lebih dari 65 tahun • Usia lebih dari 50 tahun dengan riwayat merokok atau diabetes • Menentukan aliran darah arterial yang adekuat pada ekstremitas bawah sebelum dilakukan terapi kompresi atau debridement luka • Jika ABI < 0,8 kompresi tinggi berkelanjutan (misal 30-40 mmHg pada kaki) tidak direkomendasikan • Pada kasus campuran antara penyakit vena/arterial (misal ABI antara ˃ 0.5 s.d < 0.8), dianjurkan untuk menurunkan level kompresi (23-30 mmHg). Jika ABI < 0,5 maka kompresi harus dihindari dan pasien harus dirujuk ke dokter bedah vaskuler untuk dilakukan evaluasi atau pemeriksaan lanjutan. • Mengkaji potensi penyembuhan luka
  • 5. Kontraindikasi • Nyeri yang luar biasa pada tungkai bawah/kaki • Deep vein thrombosis, yang dapat menyebabkan dislodgement thrombosis • Nyeri berat yang berhubungan dengan luka pada ekstremitas bawah
  • 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi ABI saat istirahat • Umur: menurun seiring bertambahnya usia dikarenakan kekakuan pada arteri • Tinggi Badan: Seseorang dengan tinggi badan yang lebih tinggi akan memiliki ABI yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang pendek sebagai konsekuensi peningkatan TDS dengan jarak yang lebih jauh dari jantung. • Jenis kelamin: perempuan memiliki ABI lebih rendah dibanding laki-laki • Etnik: kulit hitam memiliki ABI lebih rendh dibandingkan kulit putih
  • 7. Alat dan bahan • Doppler portable dengan probe 8-10 MHz, gunakan probe 5 MHz jika terdapat edema yang besar di daerah tungkai bawah/kaki • Sphygmomanometer aneroid • Gel ultrasound • Alcohol pads untuk membersihkan Doppler. • Kassa, tissue atau pads untuk membersihkan gel dari kulit pasien • Handuk atau selimut untuk menutup tungkai dan ekstremitas • Kertas dan pena untuk menuliskan hasil pengukuran, kalkulator
  • 8. Prosedur • Tanyakan kepada pasien tentang aktifitas yang dilakukan sebelum pemeriksaan yaitu merokok, meminum caffeine, alcohol, aktivitas berat dan adanya nyeri (jika dimungkinkan, saranan kepada pasien untuk menghindari stimulant atau latihan fisik berat 1 jam sebelum pengukuran) • Lakukan pengukuran ABI pada kondisi lingkungan yang nyaman untuk mencegah vasokonstriksi arteri • Hasil ABI terbaik didapatkan ketika pasien rileks, nyaman dan kandung kencing kosong • Jelaskan prosedur kepada pasien • Lepaskan kaos kaki, sepatu dan pakaian yang ketat agar memungkinkan pemasangan manset dan akses nadi dengan Doppler
  • 9. • Anjurkan pasien berbaring terlentang (supine), dengan posisi lengan dan kaki sama tinggi dengan posisi jantung minimum selama 5-10 menit sebelum pengukuran. Tempatkan bantal dibawah kepala pasien agar pasien merasa nyaman. Pilih ukuran manset tekanan darah yang sesuai baik untuk lengan maupun kaki. Lebar manset minimal 40% dari lingkar tungkai
  • 10. • Pasang selimut pada tungkai dan ekstremitas untuk mencegah kedinginan • Pasang manset di lengan kanan atas dan jangan sampai menutupi arteri kemudian palpasi nadi brachialis
  • 11. • Tandai nadi brachialis hasil palpasi dengan gel ultrasound • Tempatkan probe vascular Doppler ultrasound diatas arteri brachialis dengan sudut 45-60 derajat dan ubahlan posisi probe hingga terdengar suara yang terjelas. Pompa manset hingga 20 mmHg diatas menghilangnya tekanan darah sistolik Kempiskan manset perlahan, perhatikan suara pertama yang dideteksi oleh probe hasilnya merupakan tekanan darah systolic brachialis.Bersihkan gel dari kulit pasien
  • 12. • Pasang manset tensimeter di pergelangan kaki dan pastikan ukurannya sesuai. Palpasi nadi dorsalis pedis. • Tandai nadi dorsalis pedis hasil palpasi dengan gel ultrasuond
  • 13. Tempatkan probe vascular Doppler ultrasound diatas arteri dorsalis pedis dengan sudut 45-60 derajat dan ubahlan posisi probe hingga terdengar suara yang terjelas. Pompa manset hingga 20 mmHg diatas menghilangnya tekanan darah sistolik. Kempiskan manset perlahan, perhatikan suara pertama yang dideteksi oleh probe hasilnya merupakan tekanan darah systolic dorsalis pedis.Bersihkan gel dari kulit pasien
  • 14. • Palpasi nadi posterior tibial dan tandai nadi hasil palpasi dengan gel ultrasound • Tempatkan probe vascular Doppler ultrasound diatas arteri posterior tibial dengan sudut 45-60 derajat dan ubahlan posisi probe hingga terdengar suara yang terjelas. Pompa manset hingga 20 mmHg diatas menghilangnya tekanan darah sistolik. Kempiskan manset perlahan, perhatikan suara pertama yang dideteksi oleh probe hasilnya merupakan tekanan darah systolic posterior tibial. Bersihkan gel dari kulit pasien
  • 15. • Lakukan pengukuran selanjutnya di posterior tibial kiri, dorsalis pedis kiri, dan lengan kiri • Ulangi pengukuran pada diakhir urutan dan kedua hasil pengukuran pada lengan kanan harus dirata- rata terkecuali bila perbedaan antara kedua pengukuran pada lengan kanan melebihi 10 mmHg. Dalam kasus ini, hanya pengukuran lengan kanan kedua yang digunakan.
  • 16. Cara penghitungan ABI • ABI kanan= Tekanan tertinggi pada kaki kanan Tekanan tertinggi pada kedua lengan • ABI kiri = Tekanan tertinggi pada kaki kiri Tekanan tertinggi pada kedua lengan
  • 17.
  • 18. Interpretasi  ABI ≤ 0,90 merupakan batas untuk menegakkan diagnosis PAD ekstremitas bawah.  Selama follow up, penurunan ABI ˃ 0,15 beberapa kali dapat secara efektif mendeteksi perkembangan PAD yang signifikan.
  • 19. Nilai ABI Status perfusi > 1,3 Elevated/incompressible vessels > 1,0 Normal ≤ 0,9 LEAD ≤ 0,6 - 0,8 Borderline ≤ 0,5 Severe ischemia < 0,4 Critical ischemia, limb threatened
  • 20. Dokumentasi • Catat toleransi pasien terhadap prosedur, masalah yang terjadi pada saat test atau ketidakmampuan untuk melakukan ABI • Catat semua tekanan brachial dan ankle pada rekam medis. Catat adanya perbedaan antar ekstremitas • Jika terdapat perbedaan antara 15-20 mmHg pada tekanan brachialis, menandakana adanya stenosis subclavia • Perbedaan antara 20-30 mmHg pada tekanan di ankle, menandakan adanya penyakit obstruksi (obstructive disease) pada kaki dengan tekanan yang lebih rendah
  • 21. • Catat nilai ABI dan interpretasi status perfusinya • Catat jika ada edukasi yang diberikan kepada pasien/keluarganya dan pemahaman atau respon dari pasien/keluarga • Beritahukan kepada tempat yankes yang akan dirujuk jika ada inkonsistensi pada ABI dan temuan klinis atau ketidakmampuan untuk melakukan ABI • Catat adanya rencana follow up dan rujukan/komunikasi dengan tenaga kesehatan lain
  • 22. • Onset baru LEAD • ABI < 0,9 dalam kasus dimana ulkus gagal membaik dalam 2-4 minggu dengan treatment yang memadai atau pasien mengeluhkan nyeri berat saat istirahat atau klaudikasi intermiten. • Tekanan kaki (toe pressure) < 30 mmHg atau TBI < 0,6 • Borderline, severe atau critical ischemia • Inkonsistensi antara ABI dan keluhan klinis atau observasi • Ketidakmampuan melakukan ABI • Naiknya ABI> 1,3 tes vaskuler lanjutan seperti photoplethysmography, transcutaneous oxygen measures, segmental pressures, duplex ultrasound, magnetic resonance angiography, or computed tomography Indikasi rujukan ke dokter bedah vaskuler untuk evaluasi atau tes lanjutan
  • 23. Indikasi rujukan segera ke dokter bedah vaskuler atau IGD o Gangrene o Infeksi pada luka atau cellulitis pada tungkai yang iskemik o Onset tiba-tiba tand-tanda 6P (pain, pulselessness, pallor, parathesia, paralysis, polar [coldness]), yang mengindikasikan iskemia akut pada tungkai dengan thrombosis.