Bantuan hidup dasar (BHD) memberikan bantuan kepada pasien yang mengalami henti jantung, dengan memberikan kompresi jantung dan ventilasi yang tepat waktu. Prinsip utama BHD adalah melakukan kompresi jantung secepat mungkin, menjaga fungsi jantung dan otak, serta melakukan defibrilasi jika diperlukan. Tujuan BHD adalah mempertahankan kehidupan pasien sampai bantuan medis lebih lanjut
2. • BHD adalah usaha yang
dilakukan untuk
mempertahankan kehidupan
pada saat penderita mengalami
keadaan yang mengancam
nyawa dikenal sebagai “Bantuan
Hidup “
3.
4. • Indikasi BHD: Pasien yang masih
mempunyai kemungkinan harapan
hidup
• PRINSIP
1. Kompresi jantung sedini mungkin
2. Menjaga fungsi jantung dan otak
3. Mencegak VF menjadi asystole dan
meningkatkan keberhasilan
defibrillation
4. Meningkatkan outcame
Defibrilasi sedini mungkin
• Di RS defib dilakukan < 3 min
• Di luar RS defib dilakukan < 5 min
• Shockable (VT / VF) dan Non
Shockable (non VT /VF)
• Penyebab cardiac arrest terbanyak
adalah VF
• Defibrilasi lebih cepat lebih baik ( VF
cepat berubah menjadi Asystole)
• Keberhasilan defibrilasi menurun 7% –
10% tiap menit
• Kwalitas kompresi dada sangat
penting
5. Tidak ada respon
• Minta bantuan (Shout)
• Ambil dan siapkan AED (in
hospital)
• Cek nadi
S: shout memanggil bantuan
• D: danger
1. AMAN DIRI
2. AMAN LINGKUNGAN
3. AMAN PASIEN
4. AMAN ORANG SEKITAR
R: respon
• Remas bahu dengan lembut, tanya: ”apakah anda
baik-baik saja?”ulangi teriak kearah kuping pasien.
• Jika ada respons:
• letakkan pada posisi kemungkinan tidak bahaya
• mencoba mencari penyebab
• dinilai secara regular
6. C: circulation
• Cek nadi carotis < 10 detik
• apakah korban bernafas ?
Pernafasan normal atau tidak
• Pernafasan agonal, gasping, atau
snoring adalah tanda henti jantung
Nadi carotis dapat diraba dengan
menggunakan 2 atau 3 jari
menempel pada daerah kira-kira 2
cm dari garis tengah leher atau jakun
pada sisi yang paling dekat dengan
pemeriksa
NAPAS NORMAL, NADI (+)
• Recovery position (posisi mantap)
• Minta bantuan ambulans
• Terus nilai pernafasan
• Bila ragu ragu RJP
TIDAK NAPAS, NADI ADA
• Beri nafas buatan tiap 5 – 6 detik /
10 – 12 x / menit
• Berikan nafas buatan Cek nadi tiap
2 menit
• Begitu nadi tidak ada langsung RJP
7. TIDAK ADA NADI DAN NAPAS
• Segera lakukan RJP
• Aktifkan AED
• Segera tentukan irama jantung
KOMPRESI DADA
• Letakkan pangkal telapak tangan di jari di
atas px
• Atau Pada 1/2 bawah sternum, diantara 2
putting susu
• Letakkan tangan yang lain diatas punggung
tangan yang satunya
• KUALITAS KOMPRESI
• Adequate rate 100 – 120 x / menit
• Adequate dept 5 – 6 cm
• Full chest recoil
• Minimal interupsi selama kompresi dada
• Hindari hiperventilasi (pada pasien
terintubasi)
8. AIRWAY
• Saat melakukan kompresi jantung
luar perhatikan apakah ada jejas
pada area clavicula, leher dan
kepala.
• Dengarkan apakah ada suara –
suara tambahan saat inspirasi dan
ekspirasi,bila ada lakukan Cross
finger lihat mulut kalau ada debris
darah atau muntah lakukan Finger
Swap (bersihkan mulut dengan
sapuan jari )
• Air way bersih (atau tdk ada cedera
clavicula, leher dan kepala) buka
jalan nafas dengan HEAD TILT dan
CHIN LIFT.
• Bila ada cedera clavicula,leher dan
kepala, buka jalan nafas dengan
cara JAW TRUST.
• Jalan nafas sudah terbuka Nafas –
lakukan nafas buatan mulut-
kemulut bila punya barrier.
9. • Untuk melakukan bhd dengan
Kompresi 30 : 2
• SETIAP SELESAI KOMPRESI,
EVALUASI TIAP 2 MENIT
Periksa apakah ada
tanda-tanda sirkulasi
10.
11. Stop BHD JIKA
Kembalinya sirkulasi dan ventilasi spontan
Pasien dialihrawatkan kpd yg lebih berwenang (Ambulance /
ACLS )
Baru diketahui telah ada tanda-tanda kematian yang irreversibel
Penolong lelah atau keselamatannya terancam
Adanya perintah DNAR
Jika 30’ setelah ACLS yang adekuat tidak didapatkan tanda-tanda
kembalinya sirkulasi spontan (asistole yang menetap), bukan
intoksikasi obat atau hipotermia.
BILA SUDAH rosc (NADI + NAFAS SPONTAN) posisi miring mantap