SlideShare a Scribd company logo

 Kue ikan (Fish Cake) biasanya menggunakan ikan
atau surimi sebagai bahan baku
 Bahan baku ikan yang digunakan, dapat
menggunakan ikan dengan tingkat kesegaran
rendah atau jenis ikan yang cepat mengalami
kerusakan, atau ikan dengan volume produksi (hasil
tangkapannya) melimpah dengan nilai ekonomis
rendah.

 Ada berbagai jenis fish cake sesuai dengan metode
pemanasannya (heating method), bentuknya, metode
pembungkusan /pengepakan, dll.
 Jenis-jenis tersebut meliputi : Kamaboko kukus,
Kamaboko panggang, Chikuwa panggang, Chikuwa
kukus, Kamaboko goreng, Kamaboko rebus, sosis
daging ikan, dll.

 Produk Kamaboko goreng adalah produk yang
diproses dengan memanfaatkan sifat protein serat
myogenic (myogenic fiber protein), atau suatu jenis
protein yang ada dalam daging ikan, yang berarti
semua jenis ikan dapat digunakan.
Proses produksi kue ikan goreng
(Age-kamaboko )

 Umumnya, ikan beku tidak digunakan. Bila
menggunakan ikan beku, produk akhir tidak
memiliki tekstur elastis, yang tidak disukai oleh
orang Jepang. Penting untuk mempertahankan suhu
tetap dibawah 10oC sampai proses produksi
mencapai prosespemanasan akhir.
a. Bahan baku

 Proses ini biasanya menggunakan mesin pencabut
tulang (deboning machine). Bila cara pencabutannya
menggunakan cara manual, maka pertama-tama
bahan baku difilet baru kemudian dipotong menjadi
persegi (cube) sebesar 5 mm dengan menggunakan
pisau.
b. Proses pencabutan kulit dan tulang

 cuci daging 3 kali menggunakan air es sebanyak 5
kali berat dagingnya.
 misalnya, untuk mencuci daging ikan sebanyak 20
kg, siapkan air es sebanyak 100 l. dalam sebuah
ember dan letakkan daging ikan di dalamnya.
Kemudian, aduk daging dalam ember dengan
menggunakan suatu tongkat atau yang sejenisnya
selama 5 menit dan biarkan dan didiamkan selama
10 menit.
c. Pencucian

 miringkan ember untuk membuang air bagian
atasnya dan kemudian tambahkan air es yang baru.
Ulangi proses seperti diatas sebanyak 3 kali.

 Bila proses ini dikerjakan dengan skala
pabrik/besar, digunakan suatu alat besar seperti
obeng tekan (screw press); namun, bila menggunakan
cara manual, angkat daging ikan dari ember
pencucian ke dalam kantong kain yang besar dan
eras dan dibuang kandungan airnya dengan cara
diinjak-injak.
d. Pembuangan kandungan air

 untuk daging ikan, tambahkan garam sebanyak 2%,
gula sebanyak 8% (bila menggunakan daging ikan
cincang beku, perhatikan jumlah gula yang sudah
ditambahkan sebagai bahan cryoprotectant) dan
penyedap rasa sejenis asam amino sebanyak 0.5%.
 tambahkan juga kanji (starch), putih telur, arak
Jepang (sake Jepang), dll.
e. Penambahan garam dan bahan
tambahan lainnya

 Ada dua cara penggilingan yaitu, pertama
menggunakan batu giling model gerinda (millstone
type grinder) dan yang kedua menggunakan
pemotong makanan.
 Bila menggunakan batu giling model gerinda, waktu
penggilingan berkisar selama 20-30 menit;
sebaliknya, bila menggunakan pemotong makanan,
waktu yang dibutuhkan untuk menggiling hanya 2-3
menit
f. Penggilingan

 Untuk memproduksi fish cake goreng (Age-
kamaboko), masukan daging ikan yang sudah rata
(ground), ke dalam penggorengan yang suhu di
dalamnya sudah mencapai 150-180 0C.

g. Pemanasan

 Untuk produk fish cake goreng, tanpa melihat jenis
ikan yang menjadi bahan mentahnya atau jenis
produk akhirnya, konsentrasi kandungan garam
umumnya ada pada kisaran sebesar 2~3%.
h. Konsentrasi Kandungan garam

 Ketika pasta daging ikan dipanaskan, kelenturannya
(plasticity) menjadi hilang dan daging berubah
menjadi jelly yang kaya akan sifat elastis (elastic
property).
i. Pembentukan jelly pasta daging ikan

 Ketahanan pembentukan jelly pasta daging ikan
tergantung pada jenis ikannya.
 bila jenis ikannya memiliki daging warna merah,
pembentukan jellynya lemah,
 untuk ikan dengan warna daging putih dan berjenis
selar (selachian) atau hiu, pembentukan jellynya kuat
 untuk ikan dengan daging warna merah muda
(swordfish, Japanesehorse mackerel), banyak
diantaranya pembentukan jellynya kuat
j. Perbedaan Pembentukan Jelly
menurut Jenis Ikan

 untuk jenis ikan sole, salmon dan bull trout, jellynya
lemah
 untuk jenis udang (shrimp) dan ikan air tawar,
banyak diantaranya pembentukan jellynya lemah.
 Secara umum, pembetukan jelly terjadi dengan
mudah untuk ikan yang hidup di zona air dingin
(cold water zone)

 pertama-tama, panaskan pasta daging ikan pada
suhu berkisar 5-10 0C selama 10-20 jam atau pada
suhu 30-40 0C selama beberapa puluh menit
(pemanasan pendahuluan-preliminary heating)
 kemudian, panaskan produk pada suhu tinggi
sampai ke tengah pasta (pemanasan utama-main
heating). Kedua tahapan pemanasan ini saling
memperkuat struktur produknya.
k. Pemanasan dua-tahap

 Otak-otak merupakan produk olahan dari daging
ikan yang dibungkus dengan daun pisang dan
biasanya diproses melalui pembakaran di atas api
atau bara api
1. Pembuatan Otak-otak

Bahan :
 Daging ikan/Surimi (bahan baku) : 100 %
 Garam : 5 %
 Air Es : 1,5 %
 Minyak : 3 %
 Tep. terigu : 2,2 %
 Gula halus : 5,5 %
 Putih telur :0,8 %
 Seasoning (bwg merah : bwg putih : MSG = 5: 4: 1): 2%
(masing-masing dari berat bahan baku/Surimi)
 daun pisang untuk membungkus

 Daging ikan atau surimi setengah beku dipotong-
potong dan dimasukkan ke dalam alat silent cutter
kemudian digiling.
 Setelah hancur ditambahkan garam dan
pencampuran terus dilakukan hingga terbentuk
adonan yang lengket.
 Ditambahkan air es sambil terus dicampur sehingga
adonan menjadi lembut/halus.
Cara Pengolahan

 Kemudian ditambahkan berturut-turut gula,
seasoning, minyak, putih telur, dengan terus
mencampurnya hingga homogen.
 Terakhir tambahkan tepung terigu
 Bungkus adonan pasta sebanyak 1 - 2 sendok ,
kemudian digulung dalam daun pisang yang
sebelumnya diolesi sedikit minyak.
 Segera dipanggang di atas api arang hingga matang.

 Fish finger merupakan salah satu produk olahan ikan
yang cukup populer. Produk ini selalu disimpan
dalam kondisi beku. Cara mengkonsumsinya adalah
dengan menggorengnya dalam keadaan setengah
beku. Produk ini mempunyai daya simpan selama 2
bulan pada suhu beku
2. Pembuatan Fish
finger

 Daging ikan/Bahan Surimi : 100 %
 Air es : 7,14 %
 Minyak : 3,57 %
 Garam : 1,78 %
 Tepung terigu : 4,28 %
 Gula : 1,2 %
 Seasoning : 1 %
 Fish finger : (bwg merah : bwg putih : chili : MSG =
10:8:1:1)
Bahan

Bahan batter :
 Air :100 %
 Tepung terigu : 17,6 %
 Tepung beras : 11,7 %
 Tepung maizena : 11 %
 Baking Powder : 2,2 %
 Lada : 2,8 %
 Garam : 1,5 %
 Semua bahan batter diaduk sampai tercampur rata.
Bahan breading : tepung roti

 Daging ikan atau surimi setengah beku dipotong-
potong dan dilumatkan dalam alat silent cutter
 Ditambahkan garam dan terus dilumatkan hingga
adonan menjadi lengket
 Ditambahkan air es hingga terbentuk tekstur yang
lembut/halus
 Kemudian tambahkan gula halus, seasoning dan
minyak
Cara Pengolahan

 Setelah tercampur rata, tambahkan tepung terigu
sedikit-sedikit dan pencampuran terus dilanjutkan.
 Adonan pasta dipindahkan ke dalam loyang dan
diratakan
 Kemudian loyang berisi adonan tersebut dibekukan
 Setelah beku ditakukan pemotongan dengan ukuran
sesuai selera
 Potongan beku segera dicelupkan ke dalam adonan
batter kemudian dilumuri dengan breading tepung
roti, lalu dibekukan.

 Tuna burger merupakan produk olahan dimana
sebagian besar bahan yang digunakan pada adonan
adalah ikan tuna (85 %) sedangkan sebagai bahan
pengikatnya digunakan surimi (8 %).
3. Tuna Burger

 Bahan adonan tuna (bahan A, 85 %)
 Tuna : 79,29 %
 Garam :1,8%
 Gula : 3,7%
 MSG : 0,6%
 Lada bubuk : 0,39 %
 Jahe bubuk : 0,21 %
 Pala bubuk : 0,11 %
 Minyak sayur : 3,2 %
 Air es : 10,7%

Bahan adonan pengikat (bahan B, 8%)
 Surimi : 65,65 %
 Garam : 2,95 %
 MSG : 1%
 Lada bubuk : 0,63 %
 Pala bubuk : 0,32 %
 Mentega : 6,31 %
 Bawang bubuk : 1,68 %
 Air es : 21,46 %
 Pewarna secukupnya

Adonan pencampur (bahan C) :
 Adonan tuna (bahan A) : 85 %
 Adonan pengikat (bahan B) : 8%
 Tepung maizena : 5%
 Putih telur : 2 %

 Pembuatan Adonan tuna (bahan A)
 Tuna dipotong kecil dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm atau
berukuran bebas namun dalam potongan kecil.
 Tuna dicampur dengan semua bahan A dan diaduk
hingga merata
 Campuran dibiarkan satu malam pada suhu chilling
Cara Pengolahan

 Pembuatan Adonan pengikat (bahan B)
 Surimi setengah beku dipotong-potong dan
dilumatkan dalam alat silent cutter
 Ditambahkan garam dan terus dilumatkan hingga
adonan menjadi lengket .
 Ditambahkan air es hingga terbentuk tekstur yang
lembut/halus
 Kemudian tambahkan bahan B yang lain dan
dicampur hingga merata.

 Pencampuran dan pembuatan burger
 Pencampuran bahan C (yang terdiri dari bahan A,
bahan B, tep maizena dan putih telur) dilakukan
secara manual agar potongan tuna tidak hancur.
 Kemudian adonan diisikan ke dalam casing dengan
diameter 9 cm, lalu dilakukan pembentukan (setting)
dalam suhu chilling selama satu malam.
 Adonan tersebut kemudian dimasak dengancara
merebus pada suhu 85°C selama 140 menit.

 Setelah selesai pemasakan, dilakukan pendinginan
selama satu malam pada suhu chilling. Selanjutnya
dipotong secara manual dengan pisau atau mekanis
menggunakan slicer, dengan ketebalan 0,5 cm.

 Pempek merupakan jenis makanan khas Palembang
telah dikenal masyarakat luas dan termasuk
makanan yang cukup populer
4. Pembuatan Pempek

 Daging ikan/Surimi/minced : 50 %
 Tepung tapioka : 50 %
 Garam : 3 %
 MSG : 0,3 %
 Air es secukupnya
Bahan

Kuah :
 Gula merah : 1 kg
 Cabe Rawit : 0,5 ons
 Air : 1 liter
 Bawang putih : 1,5 ons
 Kecap Manis : 100 ml
 Jeruk nipis/cuka : 3 buah

 Pembuatan adonan
 Daging ikan/Surimi dipotong-potong dan dilumatkan
dalam alat silent cutter.
 Ditambahkan garam dan dicampur hingga homogen.
 Ditambahkan MSG dan tepung tapioca sedikit demi
sedikit dan air secukupnya sambil terus dicampur
hingga homogen.
Cara Pengolahan :

 Pembentukan adonan
 Adonan yang sudah selesai dibuat dibentuk sesuai
dengan keinginan yaitu lenjeran, kapal selam dan lain-
lain.

 Perebusan
 Adonan yang sudah dibentuk direbus dalam air yang
sudah mendidih terlebih dulu sampai terapung,
kemudian diangkat dan didinginkan di atas ranjang
plastik. Pempek dapat langsung dikonsumsi atau
digoreng terlebih dulu.

 Pembuatan kuah
 Semua bumbu kuah dihaluskan dan direbus hingga
mendidih, kemudian disaring.

 Tuna burger merupakan produk olahan dimana
sebagian besar bahan yang digunakan pada adonan
adalah ikan tuna (85 %) sedangkan sebagai bahan
pengikatnya digunakan surimi (8 %).
 Proses pengolahannya terdiri dari 3 tahap, yaitu
pembuatan adonan ikan tuna (85 %), pembuatan
bahan pengikat (8 %), dan pencampuran dan
pembuatan burger.
Tuna Burger

 a. Bahan adonan tuna (bahan A, 85 %)
 Tuna : 79,29 %
 Garam :1,8%
 Gula : 3,7%
 MSG : 0,6%
 Lada bubuk : 0,39 %
 Jahe bubuk : 0,21 %
 Pala bubuk : 0,11 %
 Minyak sayur : 3,2 %
 Air es : 10,7%

 Bahan adonan pengikat (bahan B, 8%)
 Surimi : 65,65 %
 Garam : 2,95 %
 MSG : 1%
 Lada bubuk : 0,63 %
 Pala bubuk : 0,32 %
 Mentega : 6,31 %
 Bawang bubuk : 1,68 %
 Air es : 21,46 %
 Pewarna secukupnya

 Adonan pencampur (bahan C) :
 Adonan tuna (bahan A) : 85 %
 Adonan pengikat (bahan B) : 8%
 Tepung maizena : 5%
 Putih telur : 2 %

 Cara Pengolahan
 Pembuatan Adonan tuna (bahan A)
 Tuna dipotong kecil dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm atau
berukuran bebas namun dalam potongan kecil.
 Tuna dicampur dengan semua bahan A dan diaduk
hingga merata
 Campuran dibiarkan satu malam pada suhu chilling

 Pembuatan Adonan pengikat (bahan B)
 Surimi setengah beku dipotong-potong dan
dilumatkan dalam alat silent cutter
 Ditambahkan garam dan terus dilumatkan hingga
adonan menjadi lengket .
 Ditambahkan air es hingga terbentuk tekstur yang
lembut/halus
 Kemudian tambahkan bahan B yang lain dan
dicampur hingga merata.

 Pencampuran dan pembuatan burger
 Pencampuran bahan C (yang terdiri dari bahan A,
bahan B, tep maizena dan putih telur) dilakukan
secara manual agar potongan tuna tidak hancur.
 Kemudian adonan diisikan ke dalam casing dengan
diameter 9 cm, lalu dilakukan pembentukan (setting)
dalam suhu chilling selama satu malam.

 Adonan tersebut kemudian dimasak dengancara
merebus pada suhu 85°C selama 140 menit.
 Setelah selesai pemasakan, dilakukan pendinginan
selama satu malam pada suhu chilling. Selanjutnya
dipotong secara manual dengan pisau atau mekanis
menggunakan slicer, dengan ketebalan 0,5 cm.

 Chikuwa adalah produk yang diolah dengan cara
pemanggangan. Bentuknya bulat memanjang dan
berongga di tengah. Produk ini dipasarkan sebagai
makanan yang siap dikonsumsi.
Pembuatan Chikuwa

 Bahan :
 Daging ikan/Surimi : 100 %
 Garam : 2,2 %
 MSG : 0,5%
 Tepung terigu : 7,0%
 Air es : 30-40%
 Minyak nabati : 0,5%

 Cara Pengolahan :
 Surimi setengah beku dipotong-potong dan
dilumatkan dalam alat silent cutter.
 Tambahkan garam sambil terus diaduk hingga
adonan menjadi lengket
 Tambahkan air es dan terus diaduk hingga adonan
menjadi halus/lembut

 Tambahkan MSG, minyak nabati dan tepung terigu
sedikit-sedikit sambil diaduk hingga homogen
 Adonan dicetak pada batangan besi dan bersama
batangan besi tersebut produk dipanggang dengan
mesin proses yang kont inyu.

More Related Content

What's hot

PPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makananPPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makanan
UIN Alauddin Makassar
 
Pembuatan Kecap Ikan
Pembuatan Kecap IkanPembuatan Kecap Ikan
Pembuatan Kecap Ikan
Adhea Tanlar
 
BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI PISANG)
BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI PISANG)BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI PISANG)
BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI PISANG)
Phaphy Wahyudhi
 
Umbi umbian (2)
Umbi umbian (2)Umbi umbian (2)
Umbi umbian (2)
Agnescia Sera
 
VII_Surimi.pptx
VII_Surimi.pptxVII_Surimi.pptx
VII_Surimi.pptx
TataNiaga2
 
Daging dan olahannya.pptx
Daging dan olahannya.pptxDaging dan olahannya.pptx
Daging dan olahannya.pptx
Linda54114
 
proses pembuatan telur asin
proses pembuatan telur asinproses pembuatan telur asin
proses pembuatan telur asin
bellaoktaviani
 
Keamanan pangan
Keamanan panganKeamanan pangan
Keamanan pangan
lombkTBK
 
Daging dan unggas
Daging dan unggasDaging dan unggas
Daging dan unggas
Agnescia Sera
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
Ratnawati Sigamma
 
Pengolahan Ikan dan Daging [Prakarya 9 B] SMP Negeri 2 Brebes
Pengolahan Ikan dan Daging [Prakarya 9 B] SMP Negeri 2 BrebesPengolahan Ikan dan Daging [Prakarya 9 B] SMP Negeri 2 Brebes
Pengolahan Ikan dan Daging [Prakarya 9 B] SMP Negeri 2 Brebes
Gita Nur Lintang
 
Teknologi Fermentasi pada Tahu
Teknologi Fermentasi pada TahuTeknologi Fermentasi pada Tahu
Teknologi Fermentasi pada Tahu
Nuruliswati
 
Usaha boga
Usaha bogaUsaha boga
Usaha boga
ridwansalehf
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Kamaboko
Ernalia Rosita
 
Produk pangan khas daerah nabati dan hewani
Produk pangan khas daerah nabati dan hewaniProduk pangan khas daerah nabati dan hewani
Produk pangan khas daerah nabati dan hewani
Nandag23
 
PEMBUATAN BAKSO IKAN PARI
PEMBUATAN BAKSO IKAN PARIPEMBUATAN BAKSO IKAN PARI
PEMBUATAN BAKSO IKAN PARI
PENYULUH PERIKANAN
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
Agnescia Sera
 
Cara membuat bandeng presto
Cara membuat bandeng prestoCara membuat bandeng presto
Cara membuat bandeng presto
MicroAid
 

What's hot (20)

PPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makananPPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makanan
 
Pembuatan Kecap Ikan
Pembuatan Kecap IkanPembuatan Kecap Ikan
Pembuatan Kecap Ikan
 
BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI PISANG)
BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI PISANG)BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI PISANG)
BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI PISANG)
 
Umbi umbian (2)
Umbi umbian (2)Umbi umbian (2)
Umbi umbian (2)
 
VII_Surimi.pptx
VII_Surimi.pptxVII_Surimi.pptx
VII_Surimi.pptx
 
Daging dan olahannya.pptx
Daging dan olahannya.pptxDaging dan olahannya.pptx
Daging dan olahannya.pptx
 
proses pembuatan telur asin
proses pembuatan telur asinproses pembuatan telur asin
proses pembuatan telur asin
 
Keamanan pangan
Keamanan panganKeamanan pangan
Keamanan pangan
 
Daging dan unggas
Daging dan unggasDaging dan unggas
Daging dan unggas
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
 
Pengolahan Ikan dan Daging [Prakarya 9 B] SMP Negeri 2 Brebes
Pengolahan Ikan dan Daging [Prakarya 9 B] SMP Negeri 2 BrebesPengolahan Ikan dan Daging [Prakarya 9 B] SMP Negeri 2 Brebes
Pengolahan Ikan dan Daging [Prakarya 9 B] SMP Negeri 2 Brebes
 
Teknologi Fermentasi pada Tahu
Teknologi Fermentasi pada TahuTeknologi Fermentasi pada Tahu
Teknologi Fermentasi pada Tahu
 
Usaha boga
Usaha bogaUsaha boga
Usaha boga
 
Resep Masakan Oriental
Resep Masakan OrientalResep Masakan Oriental
Resep Masakan Oriental
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Kamaboko
 
Produk pangan khas daerah nabati dan hewani
Produk pangan khas daerah nabati dan hewaniProduk pangan khas daerah nabati dan hewani
Produk pangan khas daerah nabati dan hewani
 
PENGAWETAN MAKANAN
PENGAWETAN MAKANANPENGAWETAN MAKANAN
PENGAWETAN MAKANAN
 
PEMBUATAN BAKSO IKAN PARI
PEMBUATAN BAKSO IKAN PARIPEMBUATAN BAKSO IKAN PARI
PEMBUATAN BAKSO IKAN PARI
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
 
Cara membuat bandeng presto
Cara membuat bandeng prestoCara membuat bandeng presto
Cara membuat bandeng presto
 

Similar to Pembuatan Kue ikan (fish cake)

Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdfPengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
wisriyul
 
Pengolahan ikan tuna menjadi abon,ajifurai,otak otak,nugget by mastori
Pengolahan ikan tuna menjadi abon,ajifurai,otak otak,nugget by mastoriPengolahan ikan tuna menjadi abon,ajifurai,otak otak,nugget by mastori
Pengolahan ikan tuna menjadi abon,ajifurai,otak otak,nugget by mastoriMastori Rodin
 
Pengolahan Hasil Perikanan SMA1 Kelua.pptx
Pengolahan Hasil Perikanan SMA1 Kelua.pptxPengolahan Hasil Perikanan SMA1 Kelua.pptx
Pengolahan Hasil Perikanan SMA1 Kelua.pptx
rahmani6
 
Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1Aguss Aja
 
Kerepek buah
Kerepek buahKerepek buah
Kerepek buah
Douryeaa
 
Makalah makanan
Makalah makananMakalah makanan
Menyiapkan, Mengolah dan Menyajikan Hidangan seafood
Menyiapkan, Mengolah dan Menyajikan Hidangan seafoodMenyiapkan, Mengolah dan Menyajikan Hidangan seafood
Menyiapkan, Mengolah dan Menyajikan Hidangan seafood
Gozali Ghozi
 
Teknik pengolahan deep frying dan braising
Teknik pengolahan deep frying dan braisingTeknik pengolahan deep frying dan braising
Teknik pengolahan deep frying dan braising
Novira Andiani
 
Dasar Pengawetan.ppt
Dasar Pengawetan.pptDasar Pengawetan.ppt
Dasar Pengawetan.ppt
HenyAkbar
 
UNIT PRODUKSI PROGRAM BISNIS DARING DAN PEMASARAN.pptx
UNIT PRODUKSI PROGRAM BISNIS DARING DAN PEMASARAN.pptxUNIT PRODUKSI PROGRAM BISNIS DARING DAN PEMASARAN.pptx
UNIT PRODUKSI PROGRAM BISNIS DARING DAN PEMASARAN.pptx
dianmurdiana99
 
Resep makanan serelia
Resep makanan sereliaResep makanan serelia
Resep makanan serelia
Septian Muna Barakati
 
Continental Stock & Sauce - PP.pptx
Continental Stock & Sauce - PP.pptxContinental Stock & Sauce - PP.pptx
Continental Stock & Sauce - PP.pptx
WinduPratama4
 
Cara membuat gimbap
Cara membuat gimbapCara membuat gimbap
Cara membuat gimbapKyo Miku II
 
Pempek
PempekPempek
Pempek
Dedi Suwandi
 
Resep masakan
Resep masakan Resep masakan
Resep masakan
Dhodho Ozunu
 
Teknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembabTeknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembabErvantogatorop
 
basiccookingmethods-chefqtrainer-160916080045.pdf
basiccookingmethods-chefqtrainer-160916080045.pdfbasiccookingmethods-chefqtrainer-160916080045.pdf
basiccookingmethods-chefqtrainer-160916080045.pdf
adisalim
 

Similar to Pembuatan Kue ikan (fish cake) (20)

Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdfPengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
 
Pengolahan ikan tuna menjadi abon,ajifurai,otak otak,nugget by mastori
Pengolahan ikan tuna menjadi abon,ajifurai,otak otak,nugget by mastoriPengolahan ikan tuna menjadi abon,ajifurai,otak otak,nugget by mastori
Pengolahan ikan tuna menjadi abon,ajifurai,otak otak,nugget by mastori
 
Pengolahan Hasil Perikanan SMA1 Kelua.pptx
Pengolahan Hasil Perikanan SMA1 Kelua.pptxPengolahan Hasil Perikanan SMA1 Kelua.pptx
Pengolahan Hasil Perikanan SMA1 Kelua.pptx
 
Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1Teknologi pengawetan ikan 1
Teknologi pengawetan ikan 1
 
Kerepek buah
Kerepek buahKerepek buah
Kerepek buah
 
Pembuatan ikan asin
Pembuatan ikan asinPembuatan ikan asin
Pembuatan ikan asin
 
Makalah makanan
Makalah makananMakalah makanan
Makalah makanan
 
Makalah makanan
Makalah makananMakalah makanan
Makalah makanan
 
Menyiapkan, Mengolah dan Menyajikan Hidangan seafood
Menyiapkan, Mengolah dan Menyajikan Hidangan seafoodMenyiapkan, Mengolah dan Menyajikan Hidangan seafood
Menyiapkan, Mengolah dan Menyajikan Hidangan seafood
 
Teknik pengolahan deep frying dan braising
Teknik pengolahan deep frying dan braisingTeknik pengolahan deep frying dan braising
Teknik pengolahan deep frying dan braising
 
Re Food
Re FoodRe Food
Re Food
 
Dasar Pengawetan.ppt
Dasar Pengawetan.pptDasar Pengawetan.ppt
Dasar Pengawetan.ppt
 
UNIT PRODUKSI PROGRAM BISNIS DARING DAN PEMASARAN.pptx
UNIT PRODUKSI PROGRAM BISNIS DARING DAN PEMASARAN.pptxUNIT PRODUKSI PROGRAM BISNIS DARING DAN PEMASARAN.pptx
UNIT PRODUKSI PROGRAM BISNIS DARING DAN PEMASARAN.pptx
 
Resep makanan serelia
Resep makanan sereliaResep makanan serelia
Resep makanan serelia
 
Continental Stock & Sauce - PP.pptx
Continental Stock & Sauce - PP.pptxContinental Stock & Sauce - PP.pptx
Continental Stock & Sauce - PP.pptx
 
Cara membuat gimbap
Cara membuat gimbapCara membuat gimbap
Cara membuat gimbap
 
Pempek
PempekPempek
Pempek
 
Resep masakan
Resep masakan Resep masakan
Resep masakan
 
Teknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembabTeknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembab
 
basiccookingmethods-chefqtrainer-160916080045.pdf
basiccookingmethods-chefqtrainer-160916080045.pdfbasiccookingmethods-chefqtrainer-160916080045.pdf
basiccookingmethods-chefqtrainer-160916080045.pdf
 

Recently uploaded

Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di IndonesiaKebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Syartiwidya Syariful
 
Materi Training Sertifikasi Halal dan Kriteria SJPH.pptx
Materi Training Sertifikasi Halal dan Kriteria SJPH.pptxMateri Training Sertifikasi Halal dan Kriteria SJPH.pptx
Materi Training Sertifikasi Halal dan Kriteria SJPH.pptx
qaqcsakara
 
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi PanganMateri Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
AtikaYahdiyaniIkhsan
 
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganismeTeknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Syartiwidya Syariful
 
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannyaAngka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Syartiwidya Syariful
 
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri panganMikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Syartiwidya Syariful
 
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTALKRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
AtikaYahdiyaniIkhsan
 
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank KaltimUNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
csooyoung073
 

Recently uploaded (8)

Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di IndonesiaKebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
 
Materi Training Sertifikasi Halal dan Kriteria SJPH.pptx
Materi Training Sertifikasi Halal dan Kriteria SJPH.pptxMateri Training Sertifikasi Halal dan Kriteria SJPH.pptx
Materi Training Sertifikasi Halal dan Kriteria SJPH.pptx
 
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi PanganMateri Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
 
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganismeTeknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
 
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannyaAngka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
 
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri panganMikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
 
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTALKRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
 
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank KaltimUNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
 

Pembuatan Kue ikan (fish cake)

  • 1.
  • 2.   Kue ikan (Fish Cake) biasanya menggunakan ikan atau surimi sebagai bahan baku  Bahan baku ikan yang digunakan, dapat menggunakan ikan dengan tingkat kesegaran rendah atau jenis ikan yang cepat mengalami kerusakan, atau ikan dengan volume produksi (hasil tangkapannya) melimpah dengan nilai ekonomis rendah.
  • 3.   Ada berbagai jenis fish cake sesuai dengan metode pemanasannya (heating method), bentuknya, metode pembungkusan /pengepakan, dll.  Jenis-jenis tersebut meliputi : Kamaboko kukus, Kamaboko panggang, Chikuwa panggang, Chikuwa kukus, Kamaboko goreng, Kamaboko rebus, sosis daging ikan, dll.
  • 4.   Produk Kamaboko goreng adalah produk yang diproses dengan memanfaatkan sifat protein serat myogenic (myogenic fiber protein), atau suatu jenis protein yang ada dalam daging ikan, yang berarti semua jenis ikan dapat digunakan. Proses produksi kue ikan goreng (Age-kamaboko )
  • 5.   Umumnya, ikan beku tidak digunakan. Bila menggunakan ikan beku, produk akhir tidak memiliki tekstur elastis, yang tidak disukai oleh orang Jepang. Penting untuk mempertahankan suhu tetap dibawah 10oC sampai proses produksi mencapai prosespemanasan akhir. a. Bahan baku
  • 6.   Proses ini biasanya menggunakan mesin pencabut tulang (deboning machine). Bila cara pencabutannya menggunakan cara manual, maka pertama-tama bahan baku difilet baru kemudian dipotong menjadi persegi (cube) sebesar 5 mm dengan menggunakan pisau. b. Proses pencabutan kulit dan tulang
  • 7.   cuci daging 3 kali menggunakan air es sebanyak 5 kali berat dagingnya.  misalnya, untuk mencuci daging ikan sebanyak 20 kg, siapkan air es sebanyak 100 l. dalam sebuah ember dan letakkan daging ikan di dalamnya. Kemudian, aduk daging dalam ember dengan menggunakan suatu tongkat atau yang sejenisnya selama 5 menit dan biarkan dan didiamkan selama 10 menit. c. Pencucian
  • 8.   miringkan ember untuk membuang air bagian atasnya dan kemudian tambahkan air es yang baru. Ulangi proses seperti diatas sebanyak 3 kali.
  • 9.   Bila proses ini dikerjakan dengan skala pabrik/besar, digunakan suatu alat besar seperti obeng tekan (screw press); namun, bila menggunakan cara manual, angkat daging ikan dari ember pencucian ke dalam kantong kain yang besar dan eras dan dibuang kandungan airnya dengan cara diinjak-injak. d. Pembuangan kandungan air
  • 10.   untuk daging ikan, tambahkan garam sebanyak 2%, gula sebanyak 8% (bila menggunakan daging ikan cincang beku, perhatikan jumlah gula yang sudah ditambahkan sebagai bahan cryoprotectant) dan penyedap rasa sejenis asam amino sebanyak 0.5%.  tambahkan juga kanji (starch), putih telur, arak Jepang (sake Jepang), dll. e. Penambahan garam dan bahan tambahan lainnya
  • 11.   Ada dua cara penggilingan yaitu, pertama menggunakan batu giling model gerinda (millstone type grinder) dan yang kedua menggunakan pemotong makanan.  Bila menggunakan batu giling model gerinda, waktu penggilingan berkisar selama 20-30 menit; sebaliknya, bila menggunakan pemotong makanan, waktu yang dibutuhkan untuk menggiling hanya 2-3 menit f. Penggilingan
  • 12.   Untuk memproduksi fish cake goreng (Age- kamaboko), masukan daging ikan yang sudah rata (ground), ke dalam penggorengan yang suhu di dalamnya sudah mencapai 150-180 0C.  g. Pemanasan
  • 13.   Untuk produk fish cake goreng, tanpa melihat jenis ikan yang menjadi bahan mentahnya atau jenis produk akhirnya, konsentrasi kandungan garam umumnya ada pada kisaran sebesar 2~3%. h. Konsentrasi Kandungan garam
  • 14.   Ketika pasta daging ikan dipanaskan, kelenturannya (plasticity) menjadi hilang dan daging berubah menjadi jelly yang kaya akan sifat elastis (elastic property). i. Pembentukan jelly pasta daging ikan
  • 15.   Ketahanan pembentukan jelly pasta daging ikan tergantung pada jenis ikannya.  bila jenis ikannya memiliki daging warna merah, pembentukan jellynya lemah,  untuk ikan dengan warna daging putih dan berjenis selar (selachian) atau hiu, pembentukan jellynya kuat  untuk ikan dengan daging warna merah muda (swordfish, Japanesehorse mackerel), banyak diantaranya pembentukan jellynya kuat j. Perbedaan Pembentukan Jelly menurut Jenis Ikan
  • 16.   untuk jenis ikan sole, salmon dan bull trout, jellynya lemah  untuk jenis udang (shrimp) dan ikan air tawar, banyak diantaranya pembentukan jellynya lemah.  Secara umum, pembetukan jelly terjadi dengan mudah untuk ikan yang hidup di zona air dingin (cold water zone)
  • 17.   pertama-tama, panaskan pasta daging ikan pada suhu berkisar 5-10 0C selama 10-20 jam atau pada suhu 30-40 0C selama beberapa puluh menit (pemanasan pendahuluan-preliminary heating)  kemudian, panaskan produk pada suhu tinggi sampai ke tengah pasta (pemanasan utama-main heating). Kedua tahapan pemanasan ini saling memperkuat struktur produknya. k. Pemanasan dua-tahap
  • 18.   Otak-otak merupakan produk olahan dari daging ikan yang dibungkus dengan daun pisang dan biasanya diproses melalui pembakaran di atas api atau bara api 1. Pembuatan Otak-otak
  • 19.  Bahan :  Daging ikan/Surimi (bahan baku) : 100 %  Garam : 5 %  Air Es : 1,5 %  Minyak : 3 %  Tep. terigu : 2,2 %  Gula halus : 5,5 %  Putih telur :0,8 %  Seasoning (bwg merah : bwg putih : MSG = 5: 4: 1): 2% (masing-masing dari berat bahan baku/Surimi)  daun pisang untuk membungkus
  • 20.   Daging ikan atau surimi setengah beku dipotong- potong dan dimasukkan ke dalam alat silent cutter kemudian digiling.  Setelah hancur ditambahkan garam dan pencampuran terus dilakukan hingga terbentuk adonan yang lengket.  Ditambahkan air es sambil terus dicampur sehingga adonan menjadi lembut/halus. Cara Pengolahan
  • 21.   Kemudian ditambahkan berturut-turut gula, seasoning, minyak, putih telur, dengan terus mencampurnya hingga homogen.  Terakhir tambahkan tepung terigu  Bungkus adonan pasta sebanyak 1 - 2 sendok , kemudian digulung dalam daun pisang yang sebelumnya diolesi sedikit minyak.  Segera dipanggang di atas api arang hingga matang.
  • 22.   Fish finger merupakan salah satu produk olahan ikan yang cukup populer. Produk ini selalu disimpan dalam kondisi beku. Cara mengkonsumsinya adalah dengan menggorengnya dalam keadaan setengah beku. Produk ini mempunyai daya simpan selama 2 bulan pada suhu beku 2. Pembuatan Fish finger
  • 23.   Daging ikan/Bahan Surimi : 100 %  Air es : 7,14 %  Minyak : 3,57 %  Garam : 1,78 %  Tepung terigu : 4,28 %  Gula : 1,2 %  Seasoning : 1 %  Fish finger : (bwg merah : bwg putih : chili : MSG = 10:8:1:1) Bahan
  • 24.  Bahan batter :  Air :100 %  Tepung terigu : 17,6 %  Tepung beras : 11,7 %  Tepung maizena : 11 %  Baking Powder : 2,2 %  Lada : 2,8 %  Garam : 1,5 %  Semua bahan batter diaduk sampai tercampur rata. Bahan breading : tepung roti
  • 25.   Daging ikan atau surimi setengah beku dipotong- potong dan dilumatkan dalam alat silent cutter  Ditambahkan garam dan terus dilumatkan hingga adonan menjadi lengket  Ditambahkan air es hingga terbentuk tekstur yang lembut/halus  Kemudian tambahkan gula halus, seasoning dan minyak Cara Pengolahan
  • 26.   Setelah tercampur rata, tambahkan tepung terigu sedikit-sedikit dan pencampuran terus dilanjutkan.  Adonan pasta dipindahkan ke dalam loyang dan diratakan  Kemudian loyang berisi adonan tersebut dibekukan  Setelah beku ditakukan pemotongan dengan ukuran sesuai selera  Potongan beku segera dicelupkan ke dalam adonan batter kemudian dilumuri dengan breading tepung roti, lalu dibekukan.
  • 27.   Tuna burger merupakan produk olahan dimana sebagian besar bahan yang digunakan pada adonan adalah ikan tuna (85 %) sedangkan sebagai bahan pengikatnya digunakan surimi (8 %). 3. Tuna Burger
  • 28.   Bahan adonan tuna (bahan A, 85 %)  Tuna : 79,29 %  Garam :1,8%  Gula : 3,7%  MSG : 0,6%  Lada bubuk : 0,39 %  Jahe bubuk : 0,21 %  Pala bubuk : 0,11 %  Minyak sayur : 3,2 %  Air es : 10,7%
  • 29.  Bahan adonan pengikat (bahan B, 8%)  Surimi : 65,65 %  Garam : 2,95 %  MSG : 1%  Lada bubuk : 0,63 %  Pala bubuk : 0,32 %  Mentega : 6,31 %  Bawang bubuk : 1,68 %  Air es : 21,46 %  Pewarna secukupnya
  • 30.  Adonan pencampur (bahan C) :  Adonan tuna (bahan A) : 85 %  Adonan pengikat (bahan B) : 8%  Tepung maizena : 5%  Putih telur : 2 %
  • 31.   Pembuatan Adonan tuna (bahan A)  Tuna dipotong kecil dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm atau berukuran bebas namun dalam potongan kecil.  Tuna dicampur dengan semua bahan A dan diaduk hingga merata  Campuran dibiarkan satu malam pada suhu chilling Cara Pengolahan
  • 32.   Pembuatan Adonan pengikat (bahan B)  Surimi setengah beku dipotong-potong dan dilumatkan dalam alat silent cutter  Ditambahkan garam dan terus dilumatkan hingga adonan menjadi lengket .  Ditambahkan air es hingga terbentuk tekstur yang lembut/halus  Kemudian tambahkan bahan B yang lain dan dicampur hingga merata.
  • 33.   Pencampuran dan pembuatan burger  Pencampuran bahan C (yang terdiri dari bahan A, bahan B, tep maizena dan putih telur) dilakukan secara manual agar potongan tuna tidak hancur.  Kemudian adonan diisikan ke dalam casing dengan diameter 9 cm, lalu dilakukan pembentukan (setting) dalam suhu chilling selama satu malam.  Adonan tersebut kemudian dimasak dengancara merebus pada suhu 85°C selama 140 menit.
  • 34.   Setelah selesai pemasakan, dilakukan pendinginan selama satu malam pada suhu chilling. Selanjutnya dipotong secara manual dengan pisau atau mekanis menggunakan slicer, dengan ketebalan 0,5 cm.
  • 35.   Pempek merupakan jenis makanan khas Palembang telah dikenal masyarakat luas dan termasuk makanan yang cukup populer 4. Pembuatan Pempek
  • 36.   Daging ikan/Surimi/minced : 50 %  Tepung tapioka : 50 %  Garam : 3 %  MSG : 0,3 %  Air es secukupnya Bahan
  • 37.  Kuah :  Gula merah : 1 kg  Cabe Rawit : 0,5 ons  Air : 1 liter  Bawang putih : 1,5 ons  Kecap Manis : 100 ml  Jeruk nipis/cuka : 3 buah
  • 38.   Pembuatan adonan  Daging ikan/Surimi dipotong-potong dan dilumatkan dalam alat silent cutter.  Ditambahkan garam dan dicampur hingga homogen.  Ditambahkan MSG dan tepung tapioca sedikit demi sedikit dan air secukupnya sambil terus dicampur hingga homogen. Cara Pengolahan :
  • 39.   Pembentukan adonan  Adonan yang sudah selesai dibuat dibentuk sesuai dengan keinginan yaitu lenjeran, kapal selam dan lain- lain.
  • 40.   Perebusan  Adonan yang sudah dibentuk direbus dalam air yang sudah mendidih terlebih dulu sampai terapung, kemudian diangkat dan didinginkan di atas ranjang plastik. Pempek dapat langsung dikonsumsi atau digoreng terlebih dulu.
  • 41.   Pembuatan kuah  Semua bumbu kuah dihaluskan dan direbus hingga mendidih, kemudian disaring.
  • 42.   Tuna burger merupakan produk olahan dimana sebagian besar bahan yang digunakan pada adonan adalah ikan tuna (85 %) sedangkan sebagai bahan pengikatnya digunakan surimi (8 %).  Proses pengolahannya terdiri dari 3 tahap, yaitu pembuatan adonan ikan tuna (85 %), pembuatan bahan pengikat (8 %), dan pencampuran dan pembuatan burger. Tuna Burger
  • 43.   a. Bahan adonan tuna (bahan A, 85 %)  Tuna : 79,29 %  Garam :1,8%  Gula : 3,7%  MSG : 0,6%  Lada bubuk : 0,39 %  Jahe bubuk : 0,21 %  Pala bubuk : 0,11 %  Minyak sayur : 3,2 %  Air es : 10,7%
  • 44.   Bahan adonan pengikat (bahan B, 8%)  Surimi : 65,65 %  Garam : 2,95 %  MSG : 1%  Lada bubuk : 0,63 %  Pala bubuk : 0,32 %  Mentega : 6,31 %  Bawang bubuk : 1,68 %  Air es : 21,46 %  Pewarna secukupnya
  • 45.   Adonan pencampur (bahan C) :  Adonan tuna (bahan A) : 85 %  Adonan pengikat (bahan B) : 8%  Tepung maizena : 5%  Putih telur : 2 %
  • 46.   Cara Pengolahan  Pembuatan Adonan tuna (bahan A)  Tuna dipotong kecil dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm atau berukuran bebas namun dalam potongan kecil.  Tuna dicampur dengan semua bahan A dan diaduk hingga merata  Campuran dibiarkan satu malam pada suhu chilling
  • 47.   Pembuatan Adonan pengikat (bahan B)  Surimi setengah beku dipotong-potong dan dilumatkan dalam alat silent cutter  Ditambahkan garam dan terus dilumatkan hingga adonan menjadi lengket .  Ditambahkan air es hingga terbentuk tekstur yang lembut/halus  Kemudian tambahkan bahan B yang lain dan dicampur hingga merata.
  • 48.   Pencampuran dan pembuatan burger  Pencampuran bahan C (yang terdiri dari bahan A, bahan B, tep maizena dan putih telur) dilakukan secara manual agar potongan tuna tidak hancur.  Kemudian adonan diisikan ke dalam casing dengan diameter 9 cm, lalu dilakukan pembentukan (setting) dalam suhu chilling selama satu malam.
  • 49.   Adonan tersebut kemudian dimasak dengancara merebus pada suhu 85°C selama 140 menit.  Setelah selesai pemasakan, dilakukan pendinginan selama satu malam pada suhu chilling. Selanjutnya dipotong secara manual dengan pisau atau mekanis menggunakan slicer, dengan ketebalan 0,5 cm.
  • 50.   Chikuwa adalah produk yang diolah dengan cara pemanggangan. Bentuknya bulat memanjang dan berongga di tengah. Produk ini dipasarkan sebagai makanan yang siap dikonsumsi. Pembuatan Chikuwa
  • 51.   Bahan :  Daging ikan/Surimi : 100 %  Garam : 2,2 %  MSG : 0,5%  Tepung terigu : 7,0%  Air es : 30-40%  Minyak nabati : 0,5%
  • 52.   Cara Pengolahan :  Surimi setengah beku dipotong-potong dan dilumatkan dalam alat silent cutter.  Tambahkan garam sambil terus diaduk hingga adonan menjadi lengket  Tambahkan air es dan terus diaduk hingga adonan menjadi halus/lembut
  • 53.   Tambahkan MSG, minyak nabati dan tepung terigu sedikit-sedikit sambil diaduk hingga homogen  Adonan dicetak pada batangan besi dan bersama batangan besi tersebut produk dipanggang dengan mesin proses yang kont inyu.