Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
Materi Manajemen Puskesmas mencakup tahapan pelaksanaan manajemen Puskesmas yaitu Perencanaan (P1), Penggerakkan dan Pelaksanaan (P2) serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja (P3).
Setiap pelaksanaan kegiatan di Puskesmas memiliki risiko. Risiko tersebut harus diidentifikasi, diprioritasi, dan kemudian dikelola sehingga bisa dihilangkan, dihindari dan/atau dikurangi dampaknya.
Update bisa diakses di: https://1drv.ms/p/s!Al8RLk3mI16-hO9nX3cuZlb7lt5_gg?e=iBalNv
Materi Manajemen Puskesmas mencakup tahapan pelaksanaan manajemen Puskesmas yaitu Perencanaan (P1), Penggerakkan dan Pelaksanaan (P2) serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja (P3).
laporan analisa data puskesmas bentengdinagitawati
laporan ini berisi pembahasan mengenai definisi, fungsi, peran, tujuan, stuktur, tata kerja , rasio ideal dokter dan pola penyakit di Puskesmas Benteng Kota Sukabumi, selain itu makalah ini dapat digunakan untuk mengetahui penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas. selain itu pembaca dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup Puskesmas, sekaligus dapat mengetahui solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas.
Laporan Analisa Data Puskesmas Benteng Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumiyulinar pratiwi
Laporan ini berisi pembahasan mengenai definisi, fungsi, peran, tujuan, struktur, tata kerja, rasio ideal dokter dan pola penyakit di Puskesmas Benteng Kota Sukabumi, selain itu makalah ini dapat digunakan untuk mengetahui penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas. Selain itu pembaca dapat mengetahui masalah-masalah yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di lingkup Puskesmas dan mencari serta menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah di lingkup Puskesmas, sekaligus dapat mengetahui solusi mengatasi masalah-masalah yang muncul di lingkup Puskesmas.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. ANGKATAN KERJA
(121,87 JUTA)
PEKERJA PADA USAHA SKALA
BESAR DAN MENENGAH (PEKERJA
FORMAL)
(45,6 JUTA)
PEKERJA PADA USAHA SKALA
MANDIRI, KECIL &
MIKRO(PEKERJA SEKTOR
INFORMAL)
(68,4 JUTA)
BEKERJA
(114 JUTA)
PENDUDUK INDONESIA
(237,64 JUTA)
TIDAK BEKERJA
(7,19 JUTA)
SEKTOR INFORMAL, UMKM (SME)
INDUSTRI SARANA KESEHATAN
(RS, PUSKESMAS, LAB, KLINIK
PERUSAHAAN DLL)
Potensi Bahaya
Ringan, Sedang
1-2-3, Berat Faktor risiko 1,5 kali dibanding
tempat kerja lain
PERKANTORAN
Potensi Bahaya
Ringan, Sedang
1-2-3, Berat
Potensi Bahaya
Ringan
WAJIB MENYELENGGARAKAN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
PENINGKATAN SDM KESEHATAN KERJA
PROFESI
KESEHATAN
KERJA
BPS, 2014
DATA KOMPOSISI PENDUDUK, TEMPAT KERJA, dan POTENSI BAHAYA
5. PEKERJA INFORMAL
• Berdiri sendiri/
membentuk
kelompok kecil,
• Berpindah-
pindah
• Bekerja dengan
berbagai
keterbatasan
(modal,
penguasaan
teknologi,
pengetahuan)
• Berisiko untuk terkena
PAK dan KK
• Meningkatkan akses
pelayanan kesehatan
kerja
Diberdayakan dalam bidang
kesehatan kerja sehingga
mereka dapat hidup sehat
dan selamat serta produktif
dalam bekerja
POS UKK
6. ILO
• Beda sektor formal dan informal
(1) kemudahan untuk masuk (ease of entry),
(2) kemudahan untuk mendapatkan bahan
baku,
(3) sifat kepemilikan,
(4) skala kegiatan,
(5) penggunaan tenaga kerja dan teknologi,
(6) tuntutan keahlian, dan
(7) deregulasi dan kompetisi pasar.
7. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(pengertian)
adalah membangun kepercayaan,
keterampilan, kekuatan serta
ketajaman masyarakat mempengaruhi
apa yang akan dilaksanakan oleh dan
atau bersama suatu lembaga
masyarakat (An Action Plan for
Community Empowerment: Building on
Success, 2007)
8. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat
non instruktif, untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan
masyarakat, agar mampu mengidentifikasi
masalah, merencanakan dan melakukan
pemecahannya dengan memanfaatkan
potensi setempat
9. 9
pemberdayaan secara umum merupakan suatu upaya atau proses
untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, serta kemampuan masyarakat
dalam rangka mengenal, mengatasi, memelihara, melindungi,
serta meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
Melalui pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan
diharapkan masayarakat mampu mengatasi sendiri
masalah kesehatan mereka secara mandiri
juga mencakup kemampuan untuk memelihara
dan melindungi diri baik individual, kelompok
atau masyarakat dari ancaman kesehatan
10. 10
UKBM merupakan wujud nyata Peran
serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan
diharapkan dapat berkembang kearah bentuk yang ideal,
yakni: bentuk yang lestari dan mandiri ,
ditopang oleh kemampuan pengorganisasian,
serta pendanaan oleh masyarakat
kesehatan bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah
atau lembaga kesehatan lainnya tetapi juga merupakan tanggung jawab
masyarakat bahkan tanggung jawab setiap orang
11. APAKAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI
BIDANG KESEHATAN ITU?
Upaya/proses
memampukan
masyarakat
Kemandirian
dalam bidang
kesehatan
Dengan
menumbuhkan
kesadaran,
kemauan dan
kemampuan
Mampu mengenali,
mengatasi,
memelihara,
meningkatkan,
melindungi
kesehatannya
12. Tujuan pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan kerja
Mewujudkan
pelembagaan upaya
kesehatan kerja
untuk masyarakat
pekerja di lapangan
(Pos UKK)
Kemandirian dalam
hidup sehat dan
bekerja
Hasil yg diharapkan
Hasil yg diharapkan
Meningkatnya
pengetahuan,
sikap dan
perilaku
setiap
anggota
pekerja dalam
bidang
kesehatan
kerja
Meningkatkan
kemampuan
masyarakat pekerja
dalam memelihara
dan meningkatkan
derajat kesehatannya
sendiri
13. 1. Menumbuhkembangkan Kemampuan Masyarakat
Pekerja
• Potensi masyarakat ditumbuhkan dan
dikembangkan seoptimal mungkin untuk mengatasi
masalah kesehatan
• Mendorong masyarakat untuk menggunakan sumber
daya yang ada
• Bila ada bantuan, sifatnya hanya stimulan untuk
menumbuhkan potensi masyarakat
2. Menumbuh dan mengembangkan PSM
• Mendorong masyarakat pekerja untuk berperan
serta dalam kegiatan kesehatan
• Secara kualitatif keluarga/anggota masyarakat
bukan hanya memanfaatkan pelayanan kesehatan,
tetapi juga berkiprah melakukan kegiatan kesehatan
kerja dan lain-lain
PRINSIP PEMBERDAYAAN (1)
14. 3. Mengembangkan Semangat Gotong Royong
• Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing
(memperbaiki lingkungan kerja, pemberantasan
penyakit menular di tempat kerja)
• Berbagai bentuk kegotong royongan perlu terus
dikembangkan walau di era globalisasi
4. Bekerja Bersama Masyarakat
• Bekerja untuk dan bersama masyarakat akan
terjadi proses fasilitasi, motivasi, alih
pengetahuan dan alih keterampilan dari petugas
kepada kader dan masyarakat
• Masyarakat merasa dekat dengan petugas dan
merasa memiliki kegiatan yang dikembangkan
PRINSIP PEMBERDAYAAN (2)
15. PRINSIP PEMBERDAYAAN (3)
5. Menggalang Kemitraan dengan LSM dan ORMAS
Kemitraan antara pemerintah, LSM, Ormas dan
berbagai kelompok organisasi masyarakat lainnya
akan memudahkan kerjasama di lapangan, sehingga
potensi bisa dimanfaatkan secara optimal
6. Penyerahan Pengambilan Keputusan pada
Masyarakat
• Petugas hanya bersifat fasilitator dan dinamisator
• Segala bentuk pengambilan keputusan harus
diserahkan ke tingkat operasional, agar tetap
sesuai dengan kultur budaya setempat
16. Meningkatkan kesadaran
masyarakat pekerja
tentang pentingnya
kesehatan kerja Mengembangk
an berbagai
cara untuk
menggali dan
memanfaat-
kan sumber
daya yang
dimiliki oleh
masyarakat
pekerja untuk
pembangunan
kesehatan
kerja
Mengembangkan berbagai
bentuk kegiatan
pembangunan kesehatan
kerja yang sesuai dengan
kultur budaya
masyarakat setempat
Mengem-
bangkan
manajemen
sumber daya
yang dimiliki
masyarakat
pekerja
secara
terbuka
(transparan)
STRATEGI
PEMBERDAYAAN
PEKERJA
17. Sasaran dan pelaku pemberdayaan
masyarakat
PELAKU
SASARAN
UNSUR
PEMERINTAH,
PEKERJA, DUNIA
USAHA, LSM
KELOMPOK
POTENSIAL
MASYARAKAT
KELOMPOK
POTENSIAL
MASYARAKAT
PERORANGAN,
KELUARGA,
MASYARAKAT
PEKERJA
18. BENTUK PEMBERDAYAAN (1)
1. PEMBERDAYAAN PERORANGAN
• Sasaran pemberdayaan perseorangan adalah
perseorangan anggota masyarakat dan pekerja
“terpilih” Memiliki potensi tertentu yang dapat
dimanfaatkan dalam menyelenggarakan upaya
kesehatan kerja
• Diwujudkan melalui pembentukan setiap anggota
masyarakat atau pekerja peduli kesehatan:
• Sebagai donatur
• Sebagai pengelola program
• Sebagai pelaksana lapangan (kader kesehatan)
19. BENTUK PEMBERDAYAAN (2)
2. PEMBERDAYAAN KELOMPOK
• Sasaran pemberdayaan kelompok
adalah kelompok atau kelembagaan
yang sudah ada di masyarakat:
• Tradisional : masyarakat petani,
nelayan, perajin, dll
• Profesional : organisasi dunia usaha,
organisasi wanita, organisasi profesi,
dll
• Diwujudkan melalui pembentukan
Kelompok atau Lembaga Swadaya
Masyarakat Peduli Kesehatan
20. BENTUK PEMBERDAYAAN (3)
3. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEKERJA UMUM
• Sasaran pemberdayaan masyarakat pekerja
umum adalah seluruh anggota keluarga
pekerja yang bertempat tinggal dalam
suatu wilayah (Kecamatan, Kabupaten,
Provinsi dan Nasional)
• Diwujudkan melalui wadah perwakilan
masyarakat pekerja umum yang sudah ada:
• Himpunan Kontak Tani Indonesia (HKTI)
• Himpunan Seluruh Nelayan Indonesia
(HSNI)
• Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
(HPMI)
22. 1. Community Leaders Komitmen
mengembangan program Kesehatan Kerja
2. Community Organization Menumbuhkan
UKBM
3. Community Fun Dana Sehat, CSR
4. Community Material Sarana
5. Community Knowledge Lomba-lomba,
pelatihan
6. Community Technology Teknologi Tepat
Guna
7. Community Decision Making melakukan
perencanaan dan pemecaham masalah dengan
pendekatan PKMD
MODEL PEMBERDAYAAN
23. PERAN DINAS KESEHATAN PROVINSI DAN KABUPATEN/ KOTA
DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI BIDANG KESEHATAN
KERJA
PENGKAJIAN
PEMBERI
ARAH
BIMBINGAN
TEKNIS
DUKUNGAN
SUMBER DAYA
MEMBANGUN
KEMITRAAN
PEMANTAUAN
DAN
PENGAWASAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
PEKERJA
25. POS UKK
• Bentuk operasional dari Pelayanan
Kesehatan Tingkat Primer (PHC) di
lingkungan pekerja
• Merupakan wadah dari serangkaian
upaya pemeliharaan kesehatan pekerja
yang terencana, teratur dan
berkesinambungan yang
diselenggarakan dari, oleh dan
untuk masyarakat pekerja
26. PEMBENTUKAN POS UKK
• Dibentuk harus berasal dari
keinginan masyarakat pekerja
sendiri
• Dari jenis pekerjaan yang sama
• Anggota 1 Pos UKK = 10–50
orang pekerja
27. TUJUAN
PEMBENTUKAN POS UKK
• Pengetahuan pekerja tentang kesehatan
kerja
• kemampuan pekerja menolong diri sendiri
• pelayanan kesehatan kerja oleh kader,
pekerja dan tenaga kesehatan
• Kewaspadaan dan kesiapsiagaan pekerja
terhadap risiko dan bahaya akibat kerja
• dukungan pengambil kebijakan
• peran aktif LP/LS dalam penyelenggaraan
pos UKK
28. LANGKAH PEMBENTUKAN
POS UKK
1. Pertemuan tingkat desa meningkatkan
kepedulian pekerja terhadap kesehatan
2. Survei Mawas Diri (SMD) untuk
melakukan identifikasi masalah
3. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
menetapkan prioritas masalah dan rencana
pemecahan masalah
4. Pelatihan kader Pos UKK meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
5. Pembentukan Pos UKK
6. Pembinaan Pos UKK
29. MANFAAT POS UKK
MASYARAKAT PEKERJA
Permasalah kesehatan kerja
dapat dideteksi secara dini
Memperoleh pelayanan
kesehatan kerja yang
terjangkau
KADER KESEHATAN
Mendapatkan informasi
lebih awal tentang
kesehatan kerja
Mendapatkan kebanggaan
PUSKESMAS
Memperluas jangkauan
pelayanan
Mengoptimalkan fungsi
Puskesmas
SEKTOR LAIN
Memadukan kegiatan
sektornya
Pemberdayaan masyarakat
lebih efektif dan efisien
30. PERAN POS UKK
1. Identifikasi masalah kesehatan di
lingkungan kerja
2. Menyusun rencana pemecahan masalah
3. Melaksanakan kegiatan kesehatan di
lingkungan kerja melalui promosi
4. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak
5. Melakukan pelayanan kesehatan kerja dasar
6. Melaksanakan kewaspadaan dini terhadap
risiko dan masalah kesehatan pekerja
7. Melaksanakan rujukan ke Puskesmas
8. Pencatatan dan pelaporan
31. PERAN PUSKESMAS
1. Sebagai fasilitator dalam
pembentukan dan pembinaan Pos
UKK
2. Memfasilitasi pemeriksaan
kesehatan
3. Sebagai rujukan pelayanan
kesehatan kerja
4. Menggalang kerja sama dengan
berbagai pihak
5. Membangun komitmen dengan
kader, toma, toga, perusahaan dan
sektor swasta
32. KEGIATAN DI POS UKK
Kegiatan dilaksanakan oleh kader Pos UKK
dibantu oleh petugas Puskesmas secara berkala
meliputi kegiatan:
1. Promotif
(PHBS, penyuluhan, konsultasi kesehatan
kerja sederhana, sarasehan dan
pencatatan/pelaporan)
2. Preventif
(Mendata jenis pekerjaan, pengenalan risiko
bahaya, mendorong upaya perbaikan
lingkungan, membantu pelaksanaan
pemeriksaan dan contoh APD)
3. Kuratif P3K, P3P, pencatatan dan
pelaporan
33. PEMBINAAN POS UKK
1. Aspek Kesehatan petugas
Puskesmas/kesehatan yang
terlatih
2. Aspek kelembagaan perangkat
desa/kelurahan
3. Aspek teknis yang berhubungan
dengan pekerjaan lintas sektor
terkait (PPL, LSM, Swasta dan lain-
lain)
36. KESIMPULAN
• Keberhasilan mewujudkan pekerja sehat
mandiri ditentukan antara lain oleh
keberhasilan melakukan pemberdayaan
masyarakat, pekerja, dan dunia usaha
ditentukan pula oleh keberhasilan
melaksanakan kemitraan
• Untuk terwujudnya pekerja sehat
mandiri, setiap petugas kesehatan harus
mampu memberdayakan pekerja serta
menggalang kemitraan