SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari 
dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di 
daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, 
dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab. 
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang menetap, memiliki dinding sel 
yang terdiri atas selulosa dan sumber bahan mkanan dari gas dan air, melalui 
bantuan klorofil dalam cahaya. Tumbuhan di permukaan bumi sebagai obyek 
kajian bagi ahli geogrfi tumbuhan. 
Proses migrasi pada tumbuhan di pengaruhi faktor kemampuanya 
berevolusi, kemampuanyaa dalam menyesuaiakan dirinya untuk 
mempertahankan hidupnya, melakukan persebaran untuk tumbuh dan hidup 
seperti spora yang terbang di tiup angin, dan sifat yang dimiliki kosolitnes 
mempunyai kemampuan menyebar secara luas. 
Dalam suatu wilayah tertentu selalu terjadi populasi satu species dengan 
species lainya senantiasa terjdi suatu interksi baik secaara langsung maaupun 
tidak langsung. Dengan demikian terjadilah suatu kehidupan komunitas atau 
kelompok suatu kehidupan. Jenis-jenis fauna tertentu dipengaruhi 
keberadaannya oleh keadaan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan tumbuh-tumbuhan 
dipengaruhi oleh iklim. Keadaan fauna di tiap-tiap daerah atau 
bioma, tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan 
daerah tersebut untuk memberi makan. Iklim berpengaruh secara langsung 
atau tidak langsung terhadap penyebaran fauna. 
Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna 
berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik). Yang 
termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), 
air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah 
manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 1
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang sangat melimpah, sekitar 
10% spesies tanaman yang ada di seluruh dunia, 12% dari seluruh spesies 
mamalia dunia, dan 17% dari seluruh spesies burung yang ada di seluruh 
dunia hidup di kepulauan-kepulauan Indonesia. Kekayaan hayati yang sangat 
melimpah ini menyebabkan Indonesia menjadi satu dari tujuh negara Mega 
Biodiversity yang memiliki hutan hujan tropis terbesar di dunia setelah Brasil 
dan Zaire. Sejumlah spesies flora dan fauna di Indonesia bersifat endemik, 
artinya spesies tersebut hanya ditemukan di daerah Indonesia dan tidak 
ditemukan di wilayah lain. 
Seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris Alfred Russel Walace pernah 
melakukan penelitian mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia pada 
tahun 1854-1862, dari hasil penelitian Walace tersebut disimpulkan bahwa 
tipe flora dan fauna di Indonesia bagian barat berbeda dengan tipe flora dan 
fauna di Indonesia bagian timur. Hewan dan tumbuhan yang tersebar di 
wilayah Indonesia bagian barat yang dimulai dari Selat Lombok di bagian 
selatan dan Selat Makasar sebagai batas bagian utara memiliki banyak 
kemiripan dengan flora dan fauna dari Asia. Garis batas yang ditarik antara 
Lombok dan Makasar inilah yang disebut dengan Garis Wallace. 
Selain Wallace, seorang ilmuwan lain berkebangsaan Jerman bernama 
Max Weber menetapkan batas persebaran flora dan fauna di wilayah 
Indonesia bagian timur yang memiliki banyak kemiripan dengan flora dan 
fauna dari Australia. Weber menarik garis antara Kepulauan Nusa Tenggara 
dan Halmahera sebagai garis batas flora dan fauna tipe Australia. Garis ini 
disebut sebagai Garis Weber. Sementara itu diantara garis Wallace dan 
Weber yaitu wilayah diantara Paparan Sunda dan Paparan Sahul disebut 
sebagai zona peralihan. 
B. Rumusan Masalah 
Berdasarkan judul makalah yang dibuat, maka dapat ditarik rumusan maslah 
sebagai berikut : 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 2
1. Dimana saja wilayah persebaran fauna terjadi? 
2. Bagaimana persebaran fauna di Indonesia? 
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran fauna? 
C. Tujuan 
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari pembahasan makalah ini 
yaitu, agar pembaca dapat mengetahui bagaimana saja persebaran fauna dan 
apa saja faktor yang menyebabkan persebaran itu terjadi. 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 3
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Persebaran Fauna di Dunia 
Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, 
klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, 
sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah. Seperti 
diketahui setiap spesies hewan mempunyai kemampuan yang berbeda dalam 
mengatasi hambatan-hambatan. Andaikan tidak ada hambatan-hambatan 
maka persebaran hewan akan berjalan terus. Misalnya hewan yang biasa 
hidup di pegunungan akan sulit hidup di dataran rendah. Atau hewan yang 
biasa hidup di daerah panas akan sulit hidup di daerah yang beriklim dingin 
atau kurang curah hujannya. Di samping itu faktor sejarah geologi juga 
mempengaruhi persebaran hewan di wilayah tertentu karena wilayah tersebut 
pernah menjadi satu. Namun hewan berbeda dengan tumbuhan yang bersifat 
pasif. Pada hewan, bila habitatnya dirasakan sudah tidak cocok, seringkali 
secara masal mengadakan migrasi ke tempat lainnya. Oleh karena itu pola 
persebaran fauna tidak setegas persebaran flora. Adakalanya hewan khas di 
suatu wilayah juga terdapat di wilayah lainnya. 
Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah persebaran 
fauna atas 8 wilayah yaitu: Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian, 
Neotropical dan Neartik, Oceanik dan Antartik. Untuk lebih jelas dan 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 4
pemahaman Anda semakin mantap mengenai letak wilayah persebarannya, 
cobalah sambil mempelajari materi ini juga menggunakan peta dunia. 
Kedelapan wilayah persebaran fauna tersebut adalah sebagai berikut: 
1.) Wilayah Ethiopian 
Wilayah persebaranya meliputi benua afrika, dari sebelah selatan Gurun 
Sahara, Madagaskar dan selatan Saudi Arabia.Hewan yang khas daerah 
ini adalah: gajah Afrika, Badak Afrika, gorilla, baboon, simpanse, 
jerapah. Mmalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, 
harimau dan mamalia pemakn serangga yaitu trengiling. Mamalia 
endemik di wilayah ini adalah kuda nil yang hanya terdapat di sungai nil, 
mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda nil namun kecil. 
Menurut sejarah puau madagaskar pernah bersatu dengan Afrika. 
Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di 
wilayah Oriental seperti: golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, 
kelelawar, dan anjing. 
2. Wilayah Paleartik 
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, 
Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, 
Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai 
Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini 
bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan 
tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis 
fauna Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu Panda di 
Cina, unta di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing 
Kutub, dan beruang Kutub. Binatang-binatang yang berasal dari wilayah 
ini antara lain kelinci, sejenis tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar. 
Bajing, dan kijang telah menyebar ke wilayah lain. 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 5
3. Wilayah Nearktik 
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika 
Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah 
ayam kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison, 
muskox, caribau, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa 
jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik seperti: kelinci, kelelawar, 
anjing, kucing, dan bajing. 
4. Wilayah Neotropikal 
Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika .Selatan, dan 
sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim 
tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya adalah 
ikan Piranha dan Belut listrik di Sungai Amazone, Lama (sejenis unta) di 
padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah 
Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena 
jenisnya yang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa 
spesies monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, 
kadal, beberapa spesies burung, dan ada sejenis kelelawar penghisap 
darah. 
5. Wilayah Oriental 
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan 
Asia tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di 
Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, 
orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya 
adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil, 
dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah 
Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau, 
menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi 
satu daratan dengan Afrika. 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 6
6. Wilayah Australia 
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, 
dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah 
kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat 
beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, 
burung kasuari, burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain 
buaya, kura-kura, ular piton. 
7. Wilayah Oceanic 
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra Pasifik. 
Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan, 
dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir 
sama dengan wilayah Australian. 
8. Wilayah Antartik 
Seperti namanya maka wilayahnya mencakup kawasan di kutub Selatan. 
Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat dan mampu 
menahan dingin., misalnya rusa kutub, burung pingguin, anjing laut, 
kelinci kutub, dan beruang kutub. 
B. Persebaran Fauna di Indonesia 
1. Fauna Indonesia Barat (oriental). Bagian barat Indonesia yang 
merupakan wilayah Paparan Sunda memiliki tipe fauna Asia (oriental) 
yang sangat kaya akan berbagai jenis mamalia berukuran besar dan kera. 
Di Sumatera terdapat gajah, tapir, siamang, dan orang utan. Di Jawa 
terdapat badak bercula satu, harimau, dan banteng. Di Kalimantan 
terdapat macan tutul, badak bercula dua, orang utan, dan beruang. 
2. Fauna Indonesia Tengah (peralihan). Indonesia bagian tengah merupakan 
daerah peralihan antara kawasan oriental dengan kawasan Australia. 
jarak garis Wallace yang merupakan batas antara wilayah Oriental 
dengan Wilayah peralihan dari Bali hingga Lombok jaraknya hanya 
sekitar 25 KM. Namun, perbedaan faunanya sungguh amat mencolok. 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 7
Bali memiliki berbagai macam satwa dari Asia seperti bajing dan 
harimau, akan tetapi kedua satwa ini tidak menyebar lebih jauh lagi ke 
timur. Sementara itu Lombok memiliki satwa seperti beruang pemakan 
madu yang berasal dari Australia namun hewan ini tidak bisa ditemukan 
di kawasan oriental seperti bali. Kawasan Indonesia bagian tengah 
sendiri memiliki beberapa satwa yang khas seperti komodo, tapir, anoa, 
dan babirusa. 
3. Fauna Indonesia Timur (Australia). Di wilayah Indonesia bagian timur 
terdapat berbagai jenis fauna yang memiliki banyak kemiripan dengan 
fauna dari Australia seperti hewan berkantung seperti wallabi dan 
kangguru pohon serta terdapat juga beberapa jenis burung dengan warna 
mencolok seperti burung cendrawasih, nuri, dan parkit. 
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna di Dunia 
Beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran makhluk hidup dibumi yang 
sangat luas ini antara lain : 
1. Faktor Lingkungan 
Salah satu faktor yang sangat menentukan adanya perbedaan jenis-jenis 
makhluk hidup yang tinggal disuatu tempat di permukaan bumi ini 
adalah lingkungan dimana makhluk hidup itu hidup. 
Lingkungan hidup ini termasuk lingkungan abiotik, misalnya, tanah, 
air dan iklim di tempat itu. Iklim, pada hakekatnya terdiri dari temperature 
dan curah hujan. Sedangkan temperature, terutama tergantung dari 
banyaknya sinar matahari yang diterima. Selain lingkungan abiotik 
adapula lingkungan biotic yang juga sngat besar pengaruhnya, contoh, 
binatang tertentu memerlukan tumbuhan tertentu untuk makanannya, 
sedangkan tumbuhan tumbuhan itu memerlukan kondisi lingkungan 
abiotik tertentu untuk bisa hidup. Jadi, linhkungan dengan kondisi tertentu 
menentukan jenis tumbuhan maupun hewan yang hidup di wilayah 
tersebut. 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 8
2. Faktor Abiotik 
a.) Klimatik 
Kondisi iklim merupakan salah satu faktor dominan yang 
mempengaruhi pola persebaran flora dan fauna. Wilayah-wilayah 
dengan pola iklim yang ekstrim, seperti daerah kutub yang senantiasa 
tertutup salju dan lapisan es abadi, atau gurun yang gersang, sudah 
tentu sangat menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme. Oleh 
karena itu, persebaran flora dan fauna pada kedua wilayah ini sangat 
minim baik dari jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya, daerah tropis 
merupakan wilayah yang optimal bagi kehidupan flora dan fauna. 
Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk 
hidup di permukaan bumi ini, antara lain suhu, kelembapan udara, 
angin, dan tingkat curah hujan. 
(1) Suhu 
Permukaan bumi mendapatkan energi panas dari radiasi matahari 
dengan intensitas penyinaran yang berbeda-beda di setiap 
wilayah. Daerah-daerah yang berada pada zona lintang iklim 
tropis, menerima penyinaran matahari setiap tahunnya relatif 
lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya. 
Selain posisi lintang, faktor kondisi geografis lainnya yang 
mempengaruhi tingkat intensitas penyinaran matahari antara lain 
kemiringan sudut datang sinar matahari, ketinggian tempat, jarak 
suatu wilayah dari permukaan laut, kerapatan penutupan lahan 
dengan tumbuhan, dan kedalaman laut. Perbedaan intensitas 
penyinaran matahari menyebabkan variasi suhu udara di muka 
bumi. 
Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan 
hewan dan tumbuhan, karena berbagai jenis spesies memiliki 
persyaratan suhu lingkungan hidup ideal atau optimal, serta 
tingkat toleransi yang berbeda-beda di antara satu dan lainnya. 
Misalnya, flora dan fauna yang hidup di kawasan kutub 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 9
memiliki tingkat ketahanan dan toleransi yang lebih tinggi 
terhadap perbedaan suhu yang tajam antara siang dan malam 
jika dibandingkan dengan flora dan fauna tropis. 
Pada wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara tidak 
terlalu dingin atau panas merupakan habitat yang sangat baik 
atau optimal bagi sebagian besar kehidupan organisme, baik 
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan suhu 
yang terlalu panas atau dingin merupakan salah satu kendala 
bagi makhluk hidup. Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi 
suhu udara adalah salah satu faktor pengontrol persebaran 
vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat, dan 
kondisi topografinya. Oleh karena itu, sistem penamaan habitat 
flora seringkali sama dengan kondisi iklimnya, seperti vegetasi 
hutan tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun, dan 
vegetasi pegunungan tinggi. 
(2) Kelembapan Udara 
Selain suhu, faktor lain yang berpengaruh terhadap persebaran 
makhluk hidup di muka bumi adalah kelembapan. Kelembapan 
udara yaitu banyaknya uap air yang terkandung dalam massa 
udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap 
pola persebaran tumbuhan di muka bumi. Beberapa jenis 
tumbuhan sangat cocok hidup di wilayah yang kering, sebaliknya 
terdapat jenis tumbuhan yang hanya dapat bertahan hidup di atas 
lahan dengan kadar air yang tinggi. Berdasarkan tingkat 
kelembapannya, berbagai jenis tumbuhan dapat diklasifikasikan 
ke dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai berikut : 
(i) Xerophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap 
lingkungan hidup yang kering atau gersang (kelembapan 
udara sangat rendah), seperti kaktus dan beberapa jenis 
rumput gurun. 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 10
(ii) Mesophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di 
lingkungan yang lembap, seperti anggrek dan jamur 
(cendawan). 
(iii) Hygrophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup 
di lingkungan yang basah, seperti eceng gondok, selada air, 
dan teratai. 
(iv) Tropophyta, yaitu jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi 
terhadap perubahan musim kemarau dan penghujan. 
Tropophyta merupakan flora khas di daerah iklim muson 
tropis, seperti pohon jati. 
(3) Angin 
Di dalam siklus hidrologi, angin berfungsi sebagai alat 
transportasi yang dapat memindahkan uap air atau awan dari 
suatu tempat ke tempat lain. Gejala alam ini menguntungkan bagi 
kehidupan makhluk di bumi, karena terjadi distribusi uap air di 
atmosfer ke berbagai wilayah. Akibatnya, secara alamiah 
kebutuhan organisme akan air dapat terpenuhi. Gerakan angin 
juga membantu memindahkan benih dan membantu proses 
penyerbukan beberapa jenis tanaman tertentu. 
(4) Curah Hujan 
Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup. 
Tanpa sumber daya air, tidak mungkin akan terdapat bentuk-bentuk 
kehidupan di muka bumi. Bagi makhluk hidup yang 
menempati biocycle daratan, sumber air utama untuk memenuhi 
kebutuhan hidup berasal dari curah hujan. Melalui curah hujan, 
proses pendistribusian air di muka bumi akan berlangsung secara 
berkelanjutan. Sebagaimana telah Anda pelajari di kelas X, bahwa 
titik-titik air hujan yang jatuh ke bumi dapat meresap pada 
lapisan- lapisan tanah dan menjadi persediaan air tanah, atau 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 11
bergerak sebagai air larian permukaan, kemudian mengisi badan-badan 
air, seperti danau atau sungai. 
Begitu pentingnya air bagi kehidupan mengakibatkan pola 
penyebaran dan kerapatan makhluk hidup antarwilayah pada 
umumnya bergantung dari tinggi-rendahnya curah hujan. 
Wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tinggi pada 
umumnya merupakan kawasan yang dihuni oleh aneka spesies 
dengan jumlah dan jenis jauh lebih banyak dibandingkan dengan 
wilayah yang relatif lebih kering. 
Sebagai contoh daerah tropis ekuatorial dengan curah hujan 
tinggi merupakan wilayah yang secara alamiah tertutup oleh 
kawasan hutan hujan tropis (belantara tropis) dengan aneka jenis 
flora dan fauna dan tingkat kerapatan yang tinggi. Tingkat 
intensitas curah hujan pada suatu wilayah akan membentuk 
karakteristik yang khas bagi formasi-formasi vegetasi (tumbuhan) 
di muka bumi. 
Karakter vegetasi yang menutupi hutan hujan tropis sangat 
jauh berbeda dengan vegetasi yang menutupi kawasan muson, 
stepa, atau gurun. Karakter vegetasi di wilayah muson didominasi 
oleh tumbuhan gugur daun untuk menjaga kelembapan saat 
musim kemarau. Wilayah gurun didominasi oleh jenis tumbuhan 
yang sangat tahan terhadap kekeringan. Kekhasan pola dan 
karakteristik vegetasi ini tentunya mengakibatkan adanya hewan-hewan 
yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu. Pada 
dasarnya tumbuhan merupakan salah satu sumber bahan makanan 
(produsen) bagi hewan. 
b.) Faktor Edafik 
Faktor kedua yang memengaruhi persebaran bentuk-bentuk kehidupan 
di muka bumi terutama tumbuhan adalah kondisi tanah atau faktor 
edafik. Tanah merupakan media tumbuh dan berkembangnya 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 12
tanaman. Kondisi tanah yang secara langsung berpengaruh terhadap 
tanaman adalah kesuburan. Adapun yang menjadi parameter 
kesuburan tanah antara lain kandungan humus atau bahan organik, 
unsur hara, tekstur dan struktur tanah, serta ketersediaan air dalam 
pori-pori tanah. Tanah-tanah yang subur, seperti jenis tanah vulkanis 
dan andosol merupakan media optimal bagi pertumbuhan tanaman. 
c.) Faktor Fisiografi 
Faktor fisiografi yang berkaitan dengan persebaran makhluk hidup 
adalah ketinggian tempat dan bentuk wilayah. Anda tentu masih ingat 
gejala gradien thermometrik, di mana suhu udara akan mengalami 
penurunan sekitar 0,5o C–0,6o C setiap wilayah naik 100 meter dari 
permukaan laut. Adanya penurunan suhu ini sangat berpengaruh 
terhadap pola persebaran jenis tumbuhan dan hewan, sebab organisme 
memiliki keterbatasan daya adaptasi terhadap suhu lingkungan di 
sekitarnya. Oleh karena itu, jenis tumbuhan yang hidup di wilayah 
pantai akan berbeda dengan yang hidup pada wilayah dataran tinggi 
atau pegunungan. 
3. Faktor Biotik 
Manusia adalah komponen biotik yang berperan sentral terhadap 
keberadaan flora dan fauna di suatu wilayah, baik yang sifatnya menjaga 
kelestarian maupun mengubah tatanan kehidupan flora dan fauna. Dalam 
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, manusia berusaha 
mengolah dan memanfaatkan lingkungan hidup di sekitarnya semaksimal 
mungkin, walaupun terkadang dapat merusak kelestarian alam. Misalnya, 
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam waktu yang 
relatif singkat manusia mampu mengubah kawasan hutan menjadi daerah 
permukiman dan areal pertanian. Perubahan fungsi lahan tersebut 
berakibat terhadap kestabilan ekosistem yang secara alamiah telah terjalin 
dalam periode jangka waktu yang lama. 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 13
4. Faktor Sejarah 
Faktor sejarah yang dimaksud disini adalah sejarah geologi. Dulu, (200 
juta tahun yang lalu), hanya ada satu benua, kemudian benua itu retak dan 
bergeser. Pergeseran tiu berlangsung secara lambat dan akhirnya terjadilah 
lima benua seperti yang kita alami sekarang ini yang berlangsung kira-kira 
dalam waktu 135 juta tahun. Jadi pergeseran dimulai pada zaman 
Mesozoikum sampai awal Cenozoikum hingga bentuknya yang sekarang. 
Pada zaman itu bumi telah dihuni oleh berbagai jenis ikan, reptile, burung 
sampai binatang-binatang menyusui serta hewan atau tumbuhan didaratan. 
Pergeseran menjadi anak benua itu, mengakibatkan makhluk hidup yang 
dibawanya mengalami perubahan lingkungan hidup, misalnya iklim yang 
berbeda menyebabkan hanya makhluk hidup yang tahan terhadap kondisi 
ini akan tetap bertahan hidup dan menyesuaikan diri, sehingga tidak 
musnah. 
Jadi, sejarah geologi ikut menentukan geografi kehidupan di bumi 
baik ditinjau dari persamaan maupun perbedaan makhluk hidup. 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 14
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
1.) Alfred Russel Wallace membagi 8 wilayah persebaran fauna di dunia 
yaitu: 
a. Ethiopian, 
b. Palearktik, 
c. Oriental, 
d. Australian, 
e. Neotropical dan Neartik, 
f. Oceanik dan Antartik 
2.) Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya persebaran fauna di 
dunia yaitu: 
a. Faktor lingkungan 
(ii) Faktor Abiotik 
 Klimatik (suhu, kelembapan udara, angin, dan curah hujan) 
 Faktor edafik 
 Faktor fisiografi 
(iii) Faktor Biotik 
b. Faktor sejarah 
B. Saran 
Dengan adanya makalah ini maka penulis mengharapkan agar masyarakat 
dapat menjaga kelestarian flora dan fauna di sekitar kita. 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 15
DAFTAR PUSTAKA 
Campbell, dkk. 2012. Biologi edisi ke-8 jili 2. Jakarta: Erlangga 
Riandary Henni. 2009. Theory and Application of Biologi for Grade X. Solo: Tiga 
Serangkai 
Whitten, Tony. 2002. Margasatwa (Seri Indonesia Heritage 5). Jakarta: Buku 
Antar Bangsa 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 16

More Related Content

What's hot

Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal Register Undip
 
EKOLOGI HUTAN
EKOLOGI HUTANEKOLOGI HUTAN
EKOLOGI HUTAN
EDIS BLOG
 
Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem Syarifah Algadri
 
EKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUTEKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUT
Febrina Tentaka
 
Materi Estuari
Materi EstuariMateri Estuari
Materi Estuari
HellenLangie
 
Spesiasi dan biogeografi
Spesiasi dan biogeografi Spesiasi dan biogeografi
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karangDeena dep
 
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Akhmad Puryanto
 
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesia
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesiaPowerpoint persebaran flora fauna di indonesia
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesiaDine Rizky Pratiwi
 
Laporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutanLaporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutan
abdul gonde
 
biologi konservasi
biologi konservasibiologi konservasi
biologi konservasi
Sapar AmaEnbo
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
Boaz Salosa
 
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
enggalfauzia
 
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Akhmad Puryanto
 
Materi presentasi mangrove oleh El Kail
Materi presentasi mangrove oleh El KailMateri presentasi mangrove oleh El Kail
Materi presentasi mangrove oleh El Kail
Amril Taufik Gobel
 
Analisis vegetasi
Analisis vegetasiAnalisis vegetasi
Analisis vegetasiayireni
 
Ekosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangroveEkosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangrove
amalia
 
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
Kalisthiana Yi Ku
 

What's hot (20)

Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal
 
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
 
EKOLOGI HUTAN
EKOLOGI HUTANEKOLOGI HUTAN
EKOLOGI HUTAN
 
Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem
 
EKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUTEKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUT
 
Materi Estuari
Materi EstuariMateri Estuari
Materi Estuari
 
Spesiasi dan biogeografi
Spesiasi dan biogeografi Spesiasi dan biogeografi
Spesiasi dan biogeografi
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
 
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan IkanBiologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
 
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
 
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesia
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesiaPowerpoint persebaran flora fauna di indonesia
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesia
 
Laporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutanLaporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutan
 
biologi konservasi
biologi konservasibiologi konservasi
biologi konservasi
 
Karakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawaKarakteristik lahan rawa
Karakteristik lahan rawa
 
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
 
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
 
Materi presentasi mangrove oleh El Kail
Materi presentasi mangrove oleh El KailMateri presentasi mangrove oleh El Kail
Materi presentasi mangrove oleh El Kail
 
Analisis vegetasi
Analisis vegetasiAnalisis vegetasi
Analisis vegetasi
 
Ekosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangroveEkosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangrove
 
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
 

Viewers also liked

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran FaunaFaktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
yuliartiramli
 
Faktor faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang menopause
Faktor faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang menopauseFaktor faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang menopause
Faktor faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang menopause
wawan kurniawan
 
aspek aspek geografi
aspek aspek geografiaspek aspek geografi
aspek aspek geografi
Tika Noprija
 
GREDUC_2013_article
GREDUC_2013_articleGREDUC_2013_article
GREDUC_2013_article
maznizam_mansor
 
Citra foto hasil penginderaan
Citra foto hasil penginderaanCitra foto hasil penginderaan
Citra foto hasil penginderaan
Dea Nuril
 
Fauna Ethiopian
Fauna EthiopianFauna Ethiopian
Fauna Ethiopian
Esron Rgg
 
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografiKonsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
Ariza Ekky
 
Phylum porifera
Phylum poriferaPhylum porifera
Phylum porifera
Clarissa Macanas
 
Pengaruh pencemaran suara arus lalulintas terhadap masyarakat di jakarta dan ...
Pengaruh pencemaran suara arus lalulintas terhadap masyarakat di jakarta dan ...Pengaruh pencemaran suara arus lalulintas terhadap masyarakat di jakarta dan ...
Pengaruh pencemaran suara arus lalulintas terhadap masyarakat di jakarta dan ...Lara Sari
 

Viewers also liked (10)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran FaunaFaktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
 
Faktor faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang menopause
Faktor faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang menopauseFaktor faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang menopause
Faktor faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang menopause
 
aspek aspek geografi
aspek aspek geografiaspek aspek geografi
aspek aspek geografi
 
GREDUC_2013_article
GREDUC_2013_articleGREDUC_2013_article
GREDUC_2013_article
 
Citra foto hasil penginderaan
Citra foto hasil penginderaanCitra foto hasil penginderaan
Citra foto hasil penginderaan
 
Storyboard dine rizky pratiwi
Storyboard dine rizky pratiwiStoryboard dine rizky pratiwi
Storyboard dine rizky pratiwi
 
Fauna Ethiopian
Fauna EthiopianFauna Ethiopian
Fauna Ethiopian
 
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografiKonsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
Konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
 
Phylum porifera
Phylum poriferaPhylum porifera
Phylum porifera
 
Pengaruh pencemaran suara arus lalulintas terhadap masyarakat di jakarta dan ...
Pengaruh pencemaran suara arus lalulintas terhadap masyarakat di jakarta dan ...Pengaruh pencemaran suara arus lalulintas terhadap masyarakat di jakarta dan ...
Pengaruh pencemaran suara arus lalulintas terhadap masyarakat di jakarta dan ...
 

Similar to Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna

Ppt jadi
Ppt jadiPpt jadi
Ppt jadi
Novya Rismawan
 
Pengertian biosfer
Pengertian biosferPengertian biosfer
Pengertian biosferFreddy Then
 
Persebaran fauna di dunia (kelompok 4)
Persebaran fauna di dunia (kelompok 4)Persebaran fauna di dunia (kelompok 4)
Persebaran fauna di dunia (kelompok 4)
Rizky Kristanti
 
Persebaran fauna di dunia
Persebaran fauna di duniaPersebaran fauna di dunia
Persebaran fauna di dunia
VJ Asenk
 
Persebaran fauna di dunia
Persebaran fauna di duniaPersebaran fauna di dunia
Persebaran fauna di duniaVJ Asenk
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
Irma Suryani
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
Irma Suryani
 
Keanekaragaman hayati ( kelompok 2 ipa 3 )
Keanekaragaman hayati ( kelompok 2 ipa 3 )Keanekaragaman hayati ( kelompok 2 ipa 3 )
Keanekaragaman hayati ( kelompok 2 ipa 3 )
Risma Putri Ardhana
 
Tugas Akhir PMPG
Tugas Akhir PMPGTugas Akhir PMPG
Tugas Akhir PMPG
Novya Rismawan
 
keanekaragaman flora dan fauna
keanekaragaman flora dan faunakeanekaragaman flora dan fauna
keanekaragaman flora dan fauna
Adi Rachmanto
 
persebaran fauna didunia
persebaran fauna diduniapersebaran fauna didunia
persebaran fauna diduniaahmad_asadur
 
Persebaran Fauna di Dunia
Persebaran Fauna di DuniaPersebaran Fauna di Dunia
Persebaran Fauna di Dunia
Fachrur Rahmawan
 
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan DuniaGeografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Syifa Sahaliya
 
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karinaKeanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
linkherz
 
Biosfer x iis 2
Biosfer x iis 2Biosfer x iis 2
Biosfer x iis 2
mirna hiroshi
 
Keanekaragaman Hayati Khas Indonesia
Keanekaragaman Hayati Khas IndonesiaKeanekaragaman Hayati Khas Indonesia
Keanekaragaman Hayati Khas Indonesiafarhahabadiyah
 
Persebaran hewan di indonesia
Persebaran hewan di indonesiaPersebaran hewan di indonesia
Persebaran hewan di indonesia
Abd Kadir
 
BIOGEOGRAFI - Revisi 0.1.pptx biologi smp
BIOGEOGRAFI - Revisi 0.1.pptx biologi smpBIOGEOGRAFI - Revisi 0.1.pptx biologi smp
BIOGEOGRAFI - Revisi 0.1.pptx biologi smp
NizharRismawan
 

Similar to Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna (20)

Ppt jadi
Ppt jadiPpt jadi
Ppt jadi
 
Marina bela
Marina belaMarina bela
Marina bela
 
Pengertian biosfer
Pengertian biosferPengertian biosfer
Pengertian biosfer
 
Persebaran fauna di dunia (kelompok 4)
Persebaran fauna di dunia (kelompok 4)Persebaran fauna di dunia (kelompok 4)
Persebaran fauna di dunia (kelompok 4)
 
Persebaran fauna di dunia
Persebaran fauna di duniaPersebaran fauna di dunia
Persebaran fauna di dunia
 
Persebaran fauna di dunia
Persebaran fauna di duniaPersebaran fauna di dunia
Persebaran fauna di dunia
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Keanekaragaman hayati ( kelompok 2 ipa 3 )
Keanekaragaman hayati ( kelompok 2 ipa 3 )Keanekaragaman hayati ( kelompok 2 ipa 3 )
Keanekaragaman hayati ( kelompok 2 ipa 3 )
 
Tugas Akhir PMPG
Tugas Akhir PMPGTugas Akhir PMPG
Tugas Akhir PMPG
 
keanekaragaman flora dan fauna
keanekaragaman flora dan faunakeanekaragaman flora dan fauna
keanekaragaman flora dan fauna
 
persebaran fauna didunia
persebaran fauna diduniapersebaran fauna didunia
persebaran fauna didunia
 
Persebaran Fauna di Dunia
Persebaran Fauna di DuniaPersebaran Fauna di Dunia
Persebaran Fauna di Dunia
 
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan DuniaGeografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
 
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
 
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karinaKeanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
 
Biosfer x iis 2
Biosfer x iis 2Biosfer x iis 2
Biosfer x iis 2
 
Keanekaragaman Hayati Khas Indonesia
Keanekaragaman Hayati Khas IndonesiaKeanekaragaman Hayati Khas Indonesia
Keanekaragaman Hayati Khas Indonesia
 
Persebaran hewan di indonesia
Persebaran hewan di indonesiaPersebaran hewan di indonesia
Persebaran hewan di indonesia
 
BIOGEOGRAFI - Revisi 0.1.pptx biologi smp
BIOGEOGRAFI - Revisi 0.1.pptx biologi smpBIOGEOGRAFI - Revisi 0.1.pptx biologi smp
BIOGEOGRAFI - Revisi 0.1.pptx biologi smp
 

More from yuliartiramli

Telaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMATelaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMA
yuliartiramli
 
Pengantar Bioteknologi
Pengantar BioteknologiPengantar Bioteknologi
Pengantar Bioteknologi
yuliartiramli
 
Mikologi
MikologiMikologi
Mikologi
yuliartiramli
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi TumbuhanEkologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
yuliartiramli
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
yuliartiramli
 
Ekologi Hewan
Ekologi HewanEkologi Hewan
Ekologi Hewan
yuliartiramli
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi
yuliartiramli
 
Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar
yuliartiramli
 
Dasar-dasar Teknik Fermentasi
Dasar-dasar Teknik FermentasiDasar-dasar Teknik Fermentasi
Dasar-dasar Teknik Fermentasi
yuliartiramli
 
Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Sel
yuliartiramli
 
Biologi Sel
Biologi SelBiologi Sel
Biologi Sel
yuliartiramli
 
Anatomi Fisiologi Manusia
Anatomi Fisiologi Manusia Anatomi Fisiologi Manusia
Anatomi Fisiologi Manusia
yuliartiramli
 
Zoologi Vertebrata
Zoologi VertebrataZoologi Vertebrata
Zoologi Vertebrata
yuliartiramli
 
Perilaku Hewan
Perilaku HewanPerilaku Hewan
Perilaku Hewan
yuliartiramli
 
Fisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhanFisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhan
yuliartiramli
 
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
yuliartiramli
 
Alga Hijau Biru
Alga Hijau BiruAlga Hijau Biru
Alga Hijau Biru
yuliartiramli
 
Fungi
FungiFungi
Bryophyta (Lumut)
Bryophyta (Lumut)Bryophyta (Lumut)
Bryophyta (Lumut)
yuliartiramli
 
Mineral Unsur Mikro
Mineral Unsur MikroMineral Unsur Mikro
Mineral Unsur Mikro
yuliartiramli
 

More from yuliartiramli (20)

Telaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMATelaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMA
 
Pengantar Bioteknologi
Pengantar BioteknologiPengantar Bioteknologi
Pengantar Bioteknologi
 
Mikologi
MikologiMikologi
Mikologi
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi TumbuhanEkologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan Ekologi Tumbuhan
Ekologi Tumbuhan
 
Ekologi Hewan
Ekologi HewanEkologi Hewan
Ekologi Hewan
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi
 
Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi Hasil Belajar
 
Dasar-dasar Teknik Fermentasi
Dasar-dasar Teknik FermentasiDasar-dasar Teknik Fermentasi
Dasar-dasar Teknik Fermentasi
 
Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Sel
 
Biologi Sel
Biologi SelBiologi Sel
Biologi Sel
 
Anatomi Fisiologi Manusia
Anatomi Fisiologi Manusia Anatomi Fisiologi Manusia
Anatomi Fisiologi Manusia
 
Zoologi Vertebrata
Zoologi VertebrataZoologi Vertebrata
Zoologi Vertebrata
 
Perilaku Hewan
Perilaku HewanPerilaku Hewan
Perilaku Hewan
 
Fisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhanFisiologi tumbuhan
Fisiologi tumbuhan
 
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Deskripsi Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
 
Alga Hijau Biru
Alga Hijau BiruAlga Hijau Biru
Alga Hijau Biru
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Bryophyta (Lumut)
Bryophyta (Lumut)Bryophyta (Lumut)
Bryophyta (Lumut)
 
Mineral Unsur Mikro
Mineral Unsur MikroMineral Unsur Mikro
Mineral Unsur Mikro
 

Recently uploaded

MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
NathanielIbram
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
FazaKhilwan1
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 

Recently uploaded (10)

MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 

Pembahasan Zoogeografi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang menetap, memiliki dinding sel yang terdiri atas selulosa dan sumber bahan mkanan dari gas dan air, melalui bantuan klorofil dalam cahaya. Tumbuhan di permukaan bumi sebagai obyek kajian bagi ahli geogrfi tumbuhan. Proses migrasi pada tumbuhan di pengaruhi faktor kemampuanya berevolusi, kemampuanyaa dalam menyesuaiakan dirinya untuk mempertahankan hidupnya, melakukan persebaran untuk tumbuh dan hidup seperti spora yang terbang di tiup angin, dan sifat yang dimiliki kosolitnes mempunyai kemampuan menyebar secara luas. Dalam suatu wilayah tertentu selalu terjadi populasi satu species dengan species lainya senantiasa terjdi suatu interksi baik secaara langsung maaupun tidak langsung. Dengan demikian terjadilah suatu kehidupan komunitas atau kelompok suatu kehidupan. Jenis-jenis fauna tertentu dipengaruhi keberadaannya oleh keadaan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan tumbuh-tumbuhan dipengaruhi oleh iklim. Keadaan fauna di tiap-tiap daerah atau bioma, tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan daerah tersebut untuk memberi makan. Iklim berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap penyebaran fauna. Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik (biotik). Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 1
  • 2. Indonesia memiliki kekayaan hayati yang sangat melimpah, sekitar 10% spesies tanaman yang ada di seluruh dunia, 12% dari seluruh spesies mamalia dunia, dan 17% dari seluruh spesies burung yang ada di seluruh dunia hidup di kepulauan-kepulauan Indonesia. Kekayaan hayati yang sangat melimpah ini menyebabkan Indonesia menjadi satu dari tujuh negara Mega Biodiversity yang memiliki hutan hujan tropis terbesar di dunia setelah Brasil dan Zaire. Sejumlah spesies flora dan fauna di Indonesia bersifat endemik, artinya spesies tersebut hanya ditemukan di daerah Indonesia dan tidak ditemukan di wilayah lain. Seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris Alfred Russel Walace pernah melakukan penelitian mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia pada tahun 1854-1862, dari hasil penelitian Walace tersebut disimpulkan bahwa tipe flora dan fauna di Indonesia bagian barat berbeda dengan tipe flora dan fauna di Indonesia bagian timur. Hewan dan tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia bagian barat yang dimulai dari Selat Lombok di bagian selatan dan Selat Makasar sebagai batas bagian utara memiliki banyak kemiripan dengan flora dan fauna dari Asia. Garis batas yang ditarik antara Lombok dan Makasar inilah yang disebut dengan Garis Wallace. Selain Wallace, seorang ilmuwan lain berkebangsaan Jerman bernama Max Weber menetapkan batas persebaran flora dan fauna di wilayah Indonesia bagian timur yang memiliki banyak kemiripan dengan flora dan fauna dari Australia. Weber menarik garis antara Kepulauan Nusa Tenggara dan Halmahera sebagai garis batas flora dan fauna tipe Australia. Garis ini disebut sebagai Garis Weber. Sementara itu diantara garis Wallace dan Weber yaitu wilayah diantara Paparan Sunda dan Paparan Sahul disebut sebagai zona peralihan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan judul makalah yang dibuat, maka dapat ditarik rumusan maslah sebagai berikut : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 2
  • 3. 1. Dimana saja wilayah persebaran fauna terjadi? 2. Bagaimana persebaran fauna di Indonesia? 3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran fauna? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu, agar pembaca dapat mengetahui bagaimana saja persebaran fauna dan apa saja faktor yang menyebabkan persebaran itu terjadi. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 3
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Persebaran Fauna di Dunia Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah. Seperti diketahui setiap spesies hewan mempunyai kemampuan yang berbeda dalam mengatasi hambatan-hambatan. Andaikan tidak ada hambatan-hambatan maka persebaran hewan akan berjalan terus. Misalnya hewan yang biasa hidup di pegunungan akan sulit hidup di dataran rendah. Atau hewan yang biasa hidup di daerah panas akan sulit hidup di daerah yang beriklim dingin atau kurang curah hujannya. Di samping itu faktor sejarah geologi juga mempengaruhi persebaran hewan di wilayah tertentu karena wilayah tersebut pernah menjadi satu. Namun hewan berbeda dengan tumbuhan yang bersifat pasif. Pada hewan, bila habitatnya dirasakan sudah tidak cocok, seringkali secara masal mengadakan migrasi ke tempat lainnya. Oleh karena itu pola persebaran fauna tidak setegas persebaran flora. Adakalanya hewan khas di suatu wilayah juga terdapat di wilayah lainnya. Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah persebaran fauna atas 8 wilayah yaitu: Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian, Neotropical dan Neartik, Oceanik dan Antartik. Untuk lebih jelas dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 4
  • 5. pemahaman Anda semakin mantap mengenai letak wilayah persebarannya, cobalah sambil mempelajari materi ini juga menggunakan peta dunia. Kedelapan wilayah persebaran fauna tersebut adalah sebagai berikut: 1.) Wilayah Ethiopian Wilayah persebaranya meliputi benua afrika, dari sebelah selatan Gurun Sahara, Madagaskar dan selatan Saudi Arabia.Hewan yang khas daerah ini adalah: gajah Afrika, Badak Afrika, gorilla, baboon, simpanse, jerapah. Mmalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, harimau dan mamalia pemakn serangga yaitu trengiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah kuda nil yang hanya terdapat di sungai nil, mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda nil namun kecil. Menurut sejarah puau madagaskar pernah bersatu dengan Afrika. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti: golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing. 2. Wilayah Paleartik Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis fauna Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu Panda di Cina, unta di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang Kutub. Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar. Bajing, dan kijang telah menyebar ke wilayah lain. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 5
  • 6. 3. Wilayah Nearktik Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison, muskox, caribau, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing. 4. Wilayah Neotropikal Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika .Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya adalah ikan Piranha dan Belut listrik di Sungai Amazone, Lama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena jenisnya yang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung, dan ada sejenis kelelawar penghisap darah. 5. Wilayah Oriental Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan Asia tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 6
  • 7. 6. Wilayah Australia Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, burung kasuari, burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura, ular piton. 7. Wilayah Oceanic Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra Pasifik. Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan, dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir sama dengan wilayah Australian. 8. Wilayah Antartik Seperti namanya maka wilayahnya mencakup kawasan di kutub Selatan. Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat dan mampu menahan dingin., misalnya rusa kutub, burung pingguin, anjing laut, kelinci kutub, dan beruang kutub. B. Persebaran Fauna di Indonesia 1. Fauna Indonesia Barat (oriental). Bagian barat Indonesia yang merupakan wilayah Paparan Sunda memiliki tipe fauna Asia (oriental) yang sangat kaya akan berbagai jenis mamalia berukuran besar dan kera. Di Sumatera terdapat gajah, tapir, siamang, dan orang utan. Di Jawa terdapat badak bercula satu, harimau, dan banteng. Di Kalimantan terdapat macan tutul, badak bercula dua, orang utan, dan beruang. 2. Fauna Indonesia Tengah (peralihan). Indonesia bagian tengah merupakan daerah peralihan antara kawasan oriental dengan kawasan Australia. jarak garis Wallace yang merupakan batas antara wilayah Oriental dengan Wilayah peralihan dari Bali hingga Lombok jaraknya hanya sekitar 25 KM. Namun, perbedaan faunanya sungguh amat mencolok. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 7
  • 8. Bali memiliki berbagai macam satwa dari Asia seperti bajing dan harimau, akan tetapi kedua satwa ini tidak menyebar lebih jauh lagi ke timur. Sementara itu Lombok memiliki satwa seperti beruang pemakan madu yang berasal dari Australia namun hewan ini tidak bisa ditemukan di kawasan oriental seperti bali. Kawasan Indonesia bagian tengah sendiri memiliki beberapa satwa yang khas seperti komodo, tapir, anoa, dan babirusa. 3. Fauna Indonesia Timur (Australia). Di wilayah Indonesia bagian timur terdapat berbagai jenis fauna yang memiliki banyak kemiripan dengan fauna dari Australia seperti hewan berkantung seperti wallabi dan kangguru pohon serta terdapat juga beberapa jenis burung dengan warna mencolok seperti burung cendrawasih, nuri, dan parkit. C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna di Dunia Beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran makhluk hidup dibumi yang sangat luas ini antara lain : 1. Faktor Lingkungan Salah satu faktor yang sangat menentukan adanya perbedaan jenis-jenis makhluk hidup yang tinggal disuatu tempat di permukaan bumi ini adalah lingkungan dimana makhluk hidup itu hidup. Lingkungan hidup ini termasuk lingkungan abiotik, misalnya, tanah, air dan iklim di tempat itu. Iklim, pada hakekatnya terdiri dari temperature dan curah hujan. Sedangkan temperature, terutama tergantung dari banyaknya sinar matahari yang diterima. Selain lingkungan abiotik adapula lingkungan biotic yang juga sngat besar pengaruhnya, contoh, binatang tertentu memerlukan tumbuhan tertentu untuk makanannya, sedangkan tumbuhan tumbuhan itu memerlukan kondisi lingkungan abiotik tertentu untuk bisa hidup. Jadi, linhkungan dengan kondisi tertentu menentukan jenis tumbuhan maupun hewan yang hidup di wilayah tersebut. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 8
  • 9. 2. Faktor Abiotik a.) Klimatik Kondisi iklim merupakan salah satu faktor dominan yang mempengaruhi pola persebaran flora dan fauna. Wilayah-wilayah dengan pola iklim yang ekstrim, seperti daerah kutub yang senantiasa tertutup salju dan lapisan es abadi, atau gurun yang gersang, sudah tentu sangat menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme. Oleh karena itu, persebaran flora dan fauna pada kedua wilayah ini sangat minim baik dari jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya, daerah tropis merupakan wilayah yang optimal bagi kehidupan flora dan fauna. Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di permukaan bumi ini, antara lain suhu, kelembapan udara, angin, dan tingkat curah hujan. (1) Suhu Permukaan bumi mendapatkan energi panas dari radiasi matahari dengan intensitas penyinaran yang berbeda-beda di setiap wilayah. Daerah-daerah yang berada pada zona lintang iklim tropis, menerima penyinaran matahari setiap tahunnya relatif lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya. Selain posisi lintang, faktor kondisi geografis lainnya yang mempengaruhi tingkat intensitas penyinaran matahari antara lain kemiringan sudut datang sinar matahari, ketinggian tempat, jarak suatu wilayah dari permukaan laut, kerapatan penutupan lahan dengan tumbuhan, dan kedalaman laut. Perbedaan intensitas penyinaran matahari menyebabkan variasi suhu udara di muka bumi. Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan hewan dan tumbuhan, karena berbagai jenis spesies memiliki persyaratan suhu lingkungan hidup ideal atau optimal, serta tingkat toleransi yang berbeda-beda di antara satu dan lainnya. Misalnya, flora dan fauna yang hidup di kawasan kutub Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 9
  • 10. memiliki tingkat ketahanan dan toleransi yang lebih tinggi terhadap perbedaan suhu yang tajam antara siang dan malam jika dibandingkan dengan flora dan fauna tropis. Pada wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara tidak terlalu dingin atau panas merupakan habitat yang sangat baik atau optimal bagi sebagian besar kehidupan organisme, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan suhu yang terlalu panas atau dingin merupakan salah satu kendala bagi makhluk hidup. Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi suhu udara adalah salah satu faktor pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat, dan kondisi topografinya. Oleh karena itu, sistem penamaan habitat flora seringkali sama dengan kondisi iklimnya, seperti vegetasi hutan tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun, dan vegetasi pegunungan tinggi. (2) Kelembapan Udara Selain suhu, faktor lain yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di muka bumi adalah kelembapan. Kelembapan udara yaitu banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap pola persebaran tumbuhan di muka bumi. Beberapa jenis tumbuhan sangat cocok hidup di wilayah yang kering, sebaliknya terdapat jenis tumbuhan yang hanya dapat bertahan hidup di atas lahan dengan kadar air yang tinggi. Berdasarkan tingkat kelembapannya, berbagai jenis tumbuhan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai berikut : (i) Xerophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan hidup yang kering atau gersang (kelembapan udara sangat rendah), seperti kaktus dan beberapa jenis rumput gurun. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 10
  • 11. (ii) Mesophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembap, seperti anggrek dan jamur (cendawan). (iii) Hygrophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang basah, seperti eceng gondok, selada air, dan teratai. (iv) Tropophyta, yaitu jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim kemarau dan penghujan. Tropophyta merupakan flora khas di daerah iklim muson tropis, seperti pohon jati. (3) Angin Di dalam siklus hidrologi, angin berfungsi sebagai alat transportasi yang dapat memindahkan uap air atau awan dari suatu tempat ke tempat lain. Gejala alam ini menguntungkan bagi kehidupan makhluk di bumi, karena terjadi distribusi uap air di atmosfer ke berbagai wilayah. Akibatnya, secara alamiah kebutuhan organisme akan air dapat terpenuhi. Gerakan angin juga membantu memindahkan benih dan membantu proses penyerbukan beberapa jenis tanaman tertentu. (4) Curah Hujan Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup. Tanpa sumber daya air, tidak mungkin akan terdapat bentuk-bentuk kehidupan di muka bumi. Bagi makhluk hidup yang menempati biocycle daratan, sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan hidup berasal dari curah hujan. Melalui curah hujan, proses pendistribusian air di muka bumi akan berlangsung secara berkelanjutan. Sebagaimana telah Anda pelajari di kelas X, bahwa titik-titik air hujan yang jatuh ke bumi dapat meresap pada lapisan- lapisan tanah dan menjadi persediaan air tanah, atau Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 11
  • 12. bergerak sebagai air larian permukaan, kemudian mengisi badan-badan air, seperti danau atau sungai. Begitu pentingnya air bagi kehidupan mengakibatkan pola penyebaran dan kerapatan makhluk hidup antarwilayah pada umumnya bergantung dari tinggi-rendahnya curah hujan. Wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tinggi pada umumnya merupakan kawasan yang dihuni oleh aneka spesies dengan jumlah dan jenis jauh lebih banyak dibandingkan dengan wilayah yang relatif lebih kering. Sebagai contoh daerah tropis ekuatorial dengan curah hujan tinggi merupakan wilayah yang secara alamiah tertutup oleh kawasan hutan hujan tropis (belantara tropis) dengan aneka jenis flora dan fauna dan tingkat kerapatan yang tinggi. Tingkat intensitas curah hujan pada suatu wilayah akan membentuk karakteristik yang khas bagi formasi-formasi vegetasi (tumbuhan) di muka bumi. Karakter vegetasi yang menutupi hutan hujan tropis sangat jauh berbeda dengan vegetasi yang menutupi kawasan muson, stepa, atau gurun. Karakter vegetasi di wilayah muson didominasi oleh tumbuhan gugur daun untuk menjaga kelembapan saat musim kemarau. Wilayah gurun didominasi oleh jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap kekeringan. Kekhasan pola dan karakteristik vegetasi ini tentunya mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu. Pada dasarnya tumbuhan merupakan salah satu sumber bahan makanan (produsen) bagi hewan. b.) Faktor Edafik Faktor kedua yang memengaruhi persebaran bentuk-bentuk kehidupan di muka bumi terutama tumbuhan adalah kondisi tanah atau faktor edafik. Tanah merupakan media tumbuh dan berkembangnya Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 12
  • 13. tanaman. Kondisi tanah yang secara langsung berpengaruh terhadap tanaman adalah kesuburan. Adapun yang menjadi parameter kesuburan tanah antara lain kandungan humus atau bahan organik, unsur hara, tekstur dan struktur tanah, serta ketersediaan air dalam pori-pori tanah. Tanah-tanah yang subur, seperti jenis tanah vulkanis dan andosol merupakan media optimal bagi pertumbuhan tanaman. c.) Faktor Fisiografi Faktor fisiografi yang berkaitan dengan persebaran makhluk hidup adalah ketinggian tempat dan bentuk wilayah. Anda tentu masih ingat gejala gradien thermometrik, di mana suhu udara akan mengalami penurunan sekitar 0,5o C–0,6o C setiap wilayah naik 100 meter dari permukaan laut. Adanya penurunan suhu ini sangat berpengaruh terhadap pola persebaran jenis tumbuhan dan hewan, sebab organisme memiliki keterbatasan daya adaptasi terhadap suhu lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, jenis tumbuhan yang hidup di wilayah pantai akan berbeda dengan yang hidup pada wilayah dataran tinggi atau pegunungan. 3. Faktor Biotik Manusia adalah komponen biotik yang berperan sentral terhadap keberadaan flora dan fauna di suatu wilayah, baik yang sifatnya menjaga kelestarian maupun mengubah tatanan kehidupan flora dan fauna. Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, manusia berusaha mengolah dan memanfaatkan lingkungan hidup di sekitarnya semaksimal mungkin, walaupun terkadang dapat merusak kelestarian alam. Misalnya, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam waktu yang relatif singkat manusia mampu mengubah kawasan hutan menjadi daerah permukiman dan areal pertanian. Perubahan fungsi lahan tersebut berakibat terhadap kestabilan ekosistem yang secara alamiah telah terjalin dalam periode jangka waktu yang lama. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 13
  • 14. 4. Faktor Sejarah Faktor sejarah yang dimaksud disini adalah sejarah geologi. Dulu, (200 juta tahun yang lalu), hanya ada satu benua, kemudian benua itu retak dan bergeser. Pergeseran tiu berlangsung secara lambat dan akhirnya terjadilah lima benua seperti yang kita alami sekarang ini yang berlangsung kira-kira dalam waktu 135 juta tahun. Jadi pergeseran dimulai pada zaman Mesozoikum sampai awal Cenozoikum hingga bentuknya yang sekarang. Pada zaman itu bumi telah dihuni oleh berbagai jenis ikan, reptile, burung sampai binatang-binatang menyusui serta hewan atau tumbuhan didaratan. Pergeseran menjadi anak benua itu, mengakibatkan makhluk hidup yang dibawanya mengalami perubahan lingkungan hidup, misalnya iklim yang berbeda menyebabkan hanya makhluk hidup yang tahan terhadap kondisi ini akan tetap bertahan hidup dan menyesuaikan diri, sehingga tidak musnah. Jadi, sejarah geologi ikut menentukan geografi kehidupan di bumi baik ditinjau dari persamaan maupun perbedaan makhluk hidup. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 14
  • 15. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1.) Alfred Russel Wallace membagi 8 wilayah persebaran fauna di dunia yaitu: a. Ethiopian, b. Palearktik, c. Oriental, d. Australian, e. Neotropical dan Neartik, f. Oceanik dan Antartik 2.) Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya persebaran fauna di dunia yaitu: a. Faktor lingkungan (ii) Faktor Abiotik  Klimatik (suhu, kelembapan udara, angin, dan curah hujan)  Faktor edafik  Faktor fisiografi (iii) Faktor Biotik b. Faktor sejarah B. Saran Dengan adanya makalah ini maka penulis mengharapkan agar masyarakat dapat menjaga kelestarian flora dan fauna di sekitar kita. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 15
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Campbell, dkk. 2012. Biologi edisi ke-8 jili 2. Jakarta: Erlangga Riandary Henni. 2009. Theory and Application of Biologi for Grade X. Solo: Tiga Serangkai Whitten, Tony. 2002. Margasatwa (Seri Indonesia Heritage 5). Jakarta: Buku Antar Bangsa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna 16