SlideShare a Scribd company logo
MANFAAT
KEANEKARAGAMAN
HAYATI DAN KONSERVASI
FLORA&FAUNA
disusun oleh:
Enggal Fauzia Listiara Sani
Mashita Mutiara Sani
Keanekaragaman Hayati
• Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan
mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan,
jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan
makhluk hidup.
• Menurut UU No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati
merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup
dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan,
lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta
komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari
keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam
spesies, antara spesies dengan ekosistem.
• Persebaran keanekaragaman hayati tidak merata,
melainkan sangat bervariasi di seluruh dunia maupun
di dalam daerah. Di antara faktor lain, keragaman
makhluk hidup (biota) tergantung pada suhu, curah
hujan, ketinggian, geografi tanah, dan kehadiran
spesies lainnya.
• Keanekaragaman konsisten mengukur lebih tinggi di
daerah tropis dan di daerah lokal lain seperti Cape
Propinsi flora dan lebih rendah di daerah kutub
umumnya. Pada tahun 2006 banyak spesies secara
resmi diklasifikasikan sebagai langka atau terancam
punah. Apalagi, para ilmuwan telah memperkirakan
bahwa jutaan spesies yang lebih beresiko yang belum
secara resmi diakui. Sekitar 40 persen dari 40.177
spesies dinilai menggunakan kriteria IUCN Red List kini
terdaftar sebagai terancam punah-total 16.119.
• Keanekaragaman hayati terestrial umumnya adalah
sampai 25 kali lebih besar dari laut keanekaragaman
hayati.
Nilai Manfaat Keanekaragaman
Hayati
1. Nilai ekonomi
Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai
sumber pendapatan (dapat mendatangkan devisa
untuk industri). Misalnya untuk bahan baku
industri, rempah-rempah, dan perkebunan.
Bahan-bahan industri misalnya: kayu gaharu dan
cendana untuk industri kosmetik, kayu jati dan
rotan untuk meubel, teh dan kopi untuk industri
minuman, gandum dan kedelai untuk industri
makanan, dan ubi kayu untuk menghasilkan
alcohol. Rempah-rempah, misalnya lada, vanili,
cabai, bumbu dapur. Perkebunan misalnya:
kelapa sawit dan karet.
2. Nilai Biologis
Keanekaragaman hayati memiliki nilai biologis atau
penunjang kehidupan bagi makhluk hidup termasuk
manusia. Tumbuhan menghasilkan gas oksigen (O2)
pada proses fotosintesis yang diperlukan oleh makhluk
hidup untuk pernafasan, menghasilkan zat organik
misalnya biji, buah, umbi sebagai bahan makanan
makhluk hidup lain. Hewan dapat dijadikan makanan
dan sandang oleh manusia. Jasad renik diperlukan
untuk mengubah bahan organik menjadi bahan
anorganik, untuk membuat tempe, oncom, kecap, dan
lain-lain. Nilai biologis lain yang penting adalah hutan
sebagai gudang plasma nutfah (plasma benih).
3. Nilai Ekologis
Keanekaragaman hayati merupakan komponen
ekosistem yang sangat penting, misalnya hutan
hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai
ekologis atau nilai lingkungan yang penting bagi
bumi, antara lain:
a. Merupakan paru-paru bumi Kegiatan
fotosintesis hutan hujan tropis dapat
menurunkan kadar karbondioksida (CO2) di
atmosfer, yang berarti dapat mengurangi
pencemaran udara dan dapat mencegah efek
rumah kaca.
b. Dapat menjaga kestabilan iklim global, yaitu
mempertahankan suhu dan ke lembaban udara.
4. Nilai Sosial
Budaya Keanekaragaman hayati dapat dikembangkan
sebagai tempat rekreasi atau pariwisata, di samping
untuk mempertahankan tradisi.
KONSERVASI
• Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan.
Secara harfiah, konservasi berasal dari bahasa
Inggris, Conservation yang artinya pelestarian atau
perlindungan.
• Sedangkan menurut ilmu lingkungan, Konservasi
adalah:
a. Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi,
transmisi, atau distribusi yang berakibat pada
pengurangan konsumsi energi di lain pihak
menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
b. Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati
terhadap lingkungan dan sumber daya alam.
c. (fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang
stabil sepanjang reaksi.
d. Di Indonesia, berdasarkan peraturan perundang-
undangan, Konservasi [sumber daya alam hayati]
adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang
pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk
menjamin kesinambungan persediaannya dengan
tetap memelihara dan meningkatkan kualitas
keanekaragaman dan nilainya. Cagar alam dan suaka
margasatwa merupakan Kawasan Suaka Alam (KSA),
sementara taman nasional, taman hutan raya, dan
taman wisata alam merupakan Kawasan Pelestarian
Alam (KPA).
• Cagar alam keadaan alamnya mempunyai kekhasan
tumbuhan, satwa, atau ekosistem tertentu yang perlu
dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara
alami. Suaka margasatwa mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan keunikan jenis satwanya.
• Taman nasional mempunyai ekosistem asli yang
dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
pariwisata, dan rekreasi. Taman hutan raya untuk
tujuan koleksi tumbuhan dan satwa. danTaman wisata
alam dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam
• Konflik Konservasi;
ekosistem hutan, biasanya konflik konservasi
muncul antara satwa endemik dan pengusaha
HPH (Hak Pengusahaan Hutan). Karena habitatnya
menciut dan kesulitan mencari sumber makanan,
akhirnya satwa tersebut keluar dari habitatnya dan
menyerang manusia. Konflik konservasi muncul
karena:
1. Penciutan lahan & kekurangan SDA (Sumber Daya
Alam)
2.Pertumbuhan jumlah penduduk meningkat dan
permintaan pada SDA meningkat (sebagai contoh,
penduduk Amerika butuh 11 Ha lahan per orang,
jika secara alami)
3. SDA diekstrak berlebihan (over exploitation)
menggeser keseimbangan alami.
4. Masuknya/introduksi jenis luar yang invasif, baik
flora maupun fauna, sehingga mengganggu atau
merusak keseimbangan alami yang ada.
Kemudian, konflik semakin parah jika :
1. SDA berhadapan dengan batas batas politik (mis:
daerah resapan dikonversi utk HTI, HPH
(kepentingan politik ekonomi)
2. Pemerintah dengan kebijakan tata ruang
(program jangka panjang) yang tidak berpihak
pada prinsip pelestarian SDA dan lingkungan.
3. Perambahan dengan latar kepentingan politik
untuk mendapatkan dukungan suara dari
kelompok tertentu dan juga sebagai sumber
keuangan ilegal.
Kawasan konservasi mempunyai karakteristik
sebagaimana berikut:
1. Karakteristik, keaslian atau keunikan ekosistem (hutan
hujan tropis/'tropical rain forest' yang meliputi
pegunungan, dataran rendah, rawa gambut, pantai)
2. Habitat penting/ruang hidup bagi satu atau beberapa
spesies (flora dan fauna) khusus: endemik (hanya
terdapat di suatu tempat di seluruh muka bumi), langka,
atau terancam punah (seperti harimau, orangutan,
badak, gajah, beberapa jenis burung seperti elang
garuda/elang jawa, serta beberapa jenis tumbuhan
seperti ramin). Jenis-jenis ini biasanya dilindungi oleh
peraturan perundang-undangan.
• Tempat yang memiliki keanekaragaman plasma nutfah
alami.
• Lansekap (bentang alam) atau ciri geofisik yang
bernilai estetik/scientik.
• Fungsi perlindungan hidro-orologi: tanah, air, dan
iklim global.
• Pengusahaan wisata alam yang alami (danau, pantai,
keberadaan satwa liar yang menarik).
UPAYA – UPAYA PELESTARIAN
FLORA DAN FAUNA
• Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit
ditemui karena banyak diburu untuk tujuan tertentu
(dimakan, untuk obat, perhiasan) maupun tempat
hidupnya dirusak manusia misalnya untuk dijadikan
lahan pertanian, perumahan, industri, dan sebagainya.
Flora dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas
tersebut dinyatakan sebagai flora dan fauna langka.
Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna
ini maka dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
1. Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna
agar perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat-
tempat perlindungan ini berupa cagar alam bagi flora
dan suaka margasatwa bagi fauna.
2. Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan
tempat-tempat penangkaran bagi hewan-hewan
tertentu.
3. Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti
pembangunan harus memperhatikan keseimbangan
yang sehat antara manusia dengan lingkungannya.
4. Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain:
• mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan
secara liar.
• perbaikan kondisi lingkungan hutan.
• menanam kembali di tempat tumbuhan yang
pohonnya di tebang.
• sistem tebang pilih.
5. Melakukan usaha pelestarian hewan, antara
lain:
• melindungi hewan dari perburuan dan
pembunuhan liar.
• mengembalikan hewan piaraan ke kawasan
habitatnya.
6. Melakukan usaha pelestarian biota perairan,
antara lain:
• mencegah perusakan wilayah perairan.
• melarang cara-cara penangkapan yang dapat
mematikan ikan dan biota lainnya, misalnya
dengan bahan peledak.
• Banyak sekali ulah manusia yang dapat menyebabkan
kepunahan terhadap Flora dan Fauna di Indonesia
juga di seluruh dunia.Tetapi, bukan hanya ulah
manusia saja, berikut beberapa penyebab kepunahan
flora dan fauna di Indonesia:
1. bencana alam
2. didesak populasi lain yang kuat
3. aktivitas manusia:
- perburuan satwa liar/langka
-Perdanganya Satwa Liar / Satwa Langka
-Pembalakan Hutan
-Pembangunan Pemukiman
Taman Nasional yang ada di
Indonesia
• Berikut adalah beberapa contoh taman nasional yang
ada di indonesia:
1. Pulau Sumatera
a. Taman Nasional Gunung Leuser (Aceh&Sumut)
b. Taman Nasional Way Kambas (Lampung)
c. Taman Nasional Bukit DuaBelas (Jambi)
2. Pulau Jawa
a. Taman Nasional Ujung Kulon (Banten)
b. Taman Nasional Karimun Jawa (Jawa Tengah)
c. Taman Nasional Kepulauan Seribu (DKI Jakarta)
3. Bali dan Nusa Tenggara
a. Taman Nasional Bali Barat (Bali)
b. Taman Nasional Gunung Rinjani (NTB)
c. Taman Nasional Komodo (NTT)
4. Kalimantan
a. Taman Nasional Gunung Palung (Kalimantan Barat)
b. Taman Nasional Tanjung Puting (Kalimantan
Tengah)
5. Maluku dan Papua
a. Taman Nasional Manusel (Maluku)
b. Taman Nasional Wasur (Papua)
c. Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih (Papua)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)

More Related Content

What's hot

Interaksi Manusia dengan Lingkungan IPS
Interaksi Manusia dengan Lingkungan IPSInteraksi Manusia dengan Lingkungan IPS
Interaksi Manusia dengan Lingkungan IPS
Eva Rosita
 
Pengelolaan lingkungan hidup
Pengelolaan lingkungan hidupPengelolaan lingkungan hidup
Pengelolaan lingkungan hidup
Ismed Ady
 
Ekologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkungan
Ekologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkunganEkologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkungan
Ekologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkunganShoetiaone
 
Biologi 10 ekosistem
Biologi 10   ekosistemBiologi 10   ekosistem
Biologi 10 ekosistem
Nisa 'Icha' El
 
3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda
jopiwildani
 
Ekosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangroveEkosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangrove
amalia
 
Persebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di IndonesiaPersebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Rus Mala
 
Ppt flora fauna
Ppt flora faunaPpt flora fauna
Ppt flora fauna
ICA FARMASI
 
Ppt ekosistem
Ppt ekosistemPpt ekosistem
Ppt ekosistem
zakiyah_syarifuddin
 
Komunitas
KomunitasKomunitas
Komunitas
Sirod Judin
 
Materi konservasi alam dan lingkungan
Materi konservasi alam dan lingkunganMateri konservasi alam dan lingkungan
Materi konservasi alam dan lingkungan
Janiarto Paradise
 
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
Kalisthiana Yi Ku
 
Presentation Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim
Presentation Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim Presentation Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim
Presentation Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim
Musnanda Satar
 
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptxKonektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
SyafiraShahnaz1
 
PPT sejarah Konservasi.pptx
PPT sejarah Konservasi.pptxPPT sejarah Konservasi.pptx
PPT sejarah Konservasi.pptx
PSC21070NurSholikhah
 
Struktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumiStruktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumi
asih rahayu
 

What's hot (20)

Interaksi Manusia dengan Lingkungan IPS
Interaksi Manusia dengan Lingkungan IPSInteraksi Manusia dengan Lingkungan IPS
Interaksi Manusia dengan Lingkungan IPS
 
Pengelolaan lingkungan hidup
Pengelolaan lingkungan hidupPengelolaan lingkungan hidup
Pengelolaan lingkungan hidup
 
Ekologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkungan
Ekologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkunganEkologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkungan
Ekologi sebagai dasar ilmu pengetahuan lingkungan
 
Biologi 10 ekosistem
Biologi 10   ekosistemBiologi 10   ekosistem
Biologi 10 ekosistem
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda3.3 ppt pengelolan sda
3.3 ppt pengelolan sda
 
Ekosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangroveEkosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangrove
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Persebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di IndonesiaPersebaran Fauna dan Flora di Indonesia
Persebaran Fauna dan Flora di Indonesia
 
Ppt flora fauna
Ppt flora faunaPpt flora fauna
Ppt flora fauna
 
Ppt ekosistem
Ppt ekosistemPpt ekosistem
Ppt ekosistem
 
Komunitas
KomunitasKomunitas
Komunitas
 
Materi konservasi alam dan lingkungan
Materi konservasi alam dan lingkunganMateri konservasi alam dan lingkungan
Materi konservasi alam dan lingkungan
 
Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropisHutan hujan tropis
Hutan hujan tropis
 
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
PPT Keanekaragaman hayati, biogeografi, klasifikasi dan taksonomi - BIOLOGI F...
 
Biodiversitas
BiodiversitasBiodiversitas
Biodiversitas
 
Presentation Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim
Presentation Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim Presentation Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim
Presentation Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim
 
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptxKonektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu.pptx
 
PPT sejarah Konservasi.pptx
PPT sejarah Konservasi.pptxPPT sejarah Konservasi.pptx
PPT sejarah Konservasi.pptx
 
Struktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumiStruktur lapisan bumi
Struktur lapisan bumi
 

Similar to Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)

Keanekaragaman hayati indonesia
Keanekaragaman hayati indonesiaKeanekaragaman hayati indonesia
Keanekaragaman hayati indonesia
almansyahnis .
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiYuni Ratnasari
 
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalamKebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalamPipiet Noorch
 
TIK LINA.pptx
TIK LINA.pptxTIK LINA.pptx
TIK LINA.pptx
Uned Junaidi
 
Keanekaragaman hayati dan pelestariannya
Keanekaragaman hayati dan pelestariannyaKeanekaragaman hayati dan pelestariannya
Keanekaragaman hayati dan pelestariannyalailyaan
 
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karinaKeanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
linkherz
 
Tugas kelas 6 fariz
Tugas kelas 6 farizTugas kelas 6 fariz
Tugas kelas 6 fariz
ARIEF RAHMAN
 
Biologi keanekaragaman hayati
Biologi   keanekaragaman hayatiBiologi   keanekaragaman hayati
Biologi keanekaragaman hayati
Puspita cs
 
Bab vi biodiversitas
Bab vi biodiversitasBab vi biodiversitas
Bab vi biodiversitas
f4ishal
 
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA INDONESIA.pptx
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA INDONESIA.pptxPERSEBARAN FLORA DAN FAUNA INDONESIA.pptx
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA INDONESIA.pptx
sastraindonesia3
 
SILVIKA
SILVIKASILVIKA
SILVIKA
EDIS BLOG
 
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
Turyadi3
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiRessh
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Muhammad Basir
 
Keanekaragaman hayat1
Keanekaragaman hayat1Keanekaragaman hayat1
Keanekaragaman hayat1
Budi Hikmawan
 
Sumber Daya Alam Hutan
Sumber Daya Alam HutanSumber Daya Alam Hutan
Sumber Daya Alam Hutan
Eni Mar'a Qoneta
 
Kelompok 1,putri,ibnu,winda keanekaragaman-hayati
Kelompok 1,putri,ibnu,winda  keanekaragaman-hayatiKelompok 1,putri,ibnu,winda  keanekaragaman-hayati
Kelompok 1,putri,ibnu,winda keanekaragaman-hayatiPutri Sasmitoningrum
 
Kepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahKepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahFez Na
 

Similar to Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi) (20)

Keanekaragaman hayati indonesia
Keanekaragaman hayati indonesiaKeanekaragaman hayati indonesia
Keanekaragaman hayati indonesia
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalamKebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
Kebijakan_plindungan_sumber_dayaalam
 
TIK LINA.pptx
TIK LINA.pptxTIK LINA.pptx
TIK LINA.pptx
 
Keanekaragaman hayati dan pelestariannya
Keanekaragaman hayati dan pelestariannyaKeanekaragaman hayati dan pelestariannya
Keanekaragaman hayati dan pelestariannya
 
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karinaKeanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
Keanekaragaman hayati by my friend gusti ayu & nava karina
 
Slaid biodiversiti
Slaid biodiversitiSlaid biodiversiti
Slaid biodiversiti
 
Tugas kelas 6 fariz
Tugas kelas 6 farizTugas kelas 6 fariz
Tugas kelas 6 fariz
 
Biologi keanekaragaman hayati
Biologi   keanekaragaman hayatiBiologi   keanekaragaman hayati
Biologi keanekaragaman hayati
 
Bab vi biodiversitas
Bab vi biodiversitasBab vi biodiversitas
Bab vi biodiversitas
 
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA INDONESIA.pptx
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA INDONESIA.pptxPERSEBARAN FLORA DAN FAUNA INDONESIA.pptx
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA INDONESIA.pptx
 
SILVIKA
SILVIKASILVIKA
SILVIKA
 
Ppa
PpaPpa
Ppa
 
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
5. POTENSI SDA dan Sumber daya alam HUTAN.pptx
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
 
Keanekaragaman hayat1
Keanekaragaman hayat1Keanekaragaman hayat1
Keanekaragaman hayat1
 
Sumber Daya Alam Hutan
Sumber Daya Alam HutanSumber Daya Alam Hutan
Sumber Daya Alam Hutan
 
Kelompok 1,putri,ibnu,winda keanekaragaman-hayati
Kelompok 1,putri,ibnu,winda  keanekaragaman-hayatiKelompok 1,putri,ibnu,winda  keanekaragaman-hayati
Kelompok 1,putri,ibnu,winda keanekaragaman-hayati
 
Kepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahKepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkah
 

More from enggalfauzia

Komisi yudisial
Komisi yudisialKomisi yudisial
Komisi yudisial
enggalfauzia
 
Bumbu dan rempah
Bumbu dan rempahBumbu dan rempah
Bumbu dan rempah
enggalfauzia
 
Sila ke 5 dalam pancasila
Sila ke 5 dalam pancasilaSila ke 5 dalam pancasila
Sila ke 5 dalam pancasila
enggalfauzia
 
Amazing Soekarno
Amazing Soekarno Amazing Soekarno
Amazing Soekarno
enggalfauzia
 
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
enggalfauzia
 
Ultrasonografi
UltrasonografiUltrasonografi
Ultrasonografi
enggalfauzia
 

More from enggalfauzia (6)

Komisi yudisial
Komisi yudisialKomisi yudisial
Komisi yudisial
 
Bumbu dan rempah
Bumbu dan rempahBumbu dan rempah
Bumbu dan rempah
 
Sila ke 5 dalam pancasila
Sila ke 5 dalam pancasilaSila ke 5 dalam pancasila
Sila ke 5 dalam pancasila
 
Amazing Soekarno
Amazing Soekarno Amazing Soekarno
Amazing Soekarno
 
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
 
Ultrasonografi
UltrasonografiUltrasonografi
Ultrasonografi
 

Recently uploaded

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 

Recently uploaded (20)

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 

Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)

  • 1. MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN KONSERVASI FLORA&FAUNA disusun oleh: Enggal Fauzia Listiara Sani Mashita Mutiara Sani
  • 2. Keanekaragaman Hayati • Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup. • Menurut UU No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem.
  • 3. • Persebaran keanekaragaman hayati tidak merata, melainkan sangat bervariasi di seluruh dunia maupun di dalam daerah. Di antara faktor lain, keragaman makhluk hidup (biota) tergantung pada suhu, curah hujan, ketinggian, geografi tanah, dan kehadiran spesies lainnya.
  • 4. • Keanekaragaman konsisten mengukur lebih tinggi di daerah tropis dan di daerah lokal lain seperti Cape Propinsi flora dan lebih rendah di daerah kutub umumnya. Pada tahun 2006 banyak spesies secara resmi diklasifikasikan sebagai langka atau terancam punah. Apalagi, para ilmuwan telah memperkirakan bahwa jutaan spesies yang lebih beresiko yang belum secara resmi diakui. Sekitar 40 persen dari 40.177 spesies dinilai menggunakan kriteria IUCN Red List kini terdaftar sebagai terancam punah-total 16.119. • Keanekaragaman hayati terestrial umumnya adalah sampai 25 kali lebih besar dari laut keanekaragaman hayati.
  • 5. Nilai Manfaat Keanekaragaman Hayati 1. Nilai ekonomi Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan (dapat mendatangkan devisa untuk industri). Misalnya untuk bahan baku industri, rempah-rempah, dan perkebunan. Bahan-bahan industri misalnya: kayu gaharu dan cendana untuk industri kosmetik, kayu jati dan rotan untuk meubel, teh dan kopi untuk industri minuman, gandum dan kedelai untuk industri makanan, dan ubi kayu untuk menghasilkan alcohol. Rempah-rempah, misalnya lada, vanili, cabai, bumbu dapur. Perkebunan misalnya: kelapa sawit dan karet.
  • 6.
  • 7. 2. Nilai Biologis Keanekaragaman hayati memiliki nilai biologis atau penunjang kehidupan bagi makhluk hidup termasuk manusia. Tumbuhan menghasilkan gas oksigen (O2) pada proses fotosintesis yang diperlukan oleh makhluk hidup untuk pernafasan, menghasilkan zat organik misalnya biji, buah, umbi sebagai bahan makanan makhluk hidup lain. Hewan dapat dijadikan makanan dan sandang oleh manusia. Jasad renik diperlukan untuk mengubah bahan organik menjadi bahan anorganik, untuk membuat tempe, oncom, kecap, dan lain-lain. Nilai biologis lain yang penting adalah hutan sebagai gudang plasma nutfah (plasma benih).
  • 8.
  • 9. 3. Nilai Ekologis Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat penting, misalnya hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis atau nilai lingkungan yang penting bagi bumi, antara lain: a. Merupakan paru-paru bumi Kegiatan fotosintesis hutan hujan tropis dapat menurunkan kadar karbondioksida (CO2) di atmosfer, yang berarti dapat mengurangi pencemaran udara dan dapat mencegah efek rumah kaca. b. Dapat menjaga kestabilan iklim global, yaitu mempertahankan suhu dan ke lembaban udara.
  • 10. 4. Nilai Sosial Budaya Keanekaragaman hayati dapat dikembangkan sebagai tempat rekreasi atau pariwisata, di samping untuk mempertahankan tradisi.
  • 11. KONSERVASI • Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Secara harfiah, konservasi berasal dari bahasa Inggris, Conservation yang artinya pelestarian atau perlindungan. • Sedangkan menurut ilmu lingkungan, Konservasi adalah: a. Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
  • 12. b. Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan sumber daya alam. c. (fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang stabil sepanjang reaksi. d. Di Indonesia, berdasarkan peraturan perundang- undangan, Konservasi [sumber daya alam hayati] adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya. Cagar alam dan suaka margasatwa merupakan Kawasan Suaka Alam (KSA), sementara taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam merupakan Kawasan Pelestarian Alam (KPA).
  • 13. • Cagar alam keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Suaka margasatwa mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan keunikan jenis satwanya. • Taman nasional mempunyai ekosistem asli yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman hutan raya untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa. danTaman wisata alam dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam
  • 14.
  • 15.
  • 16. • Konflik Konservasi; ekosistem hutan, biasanya konflik konservasi muncul antara satwa endemik dan pengusaha HPH (Hak Pengusahaan Hutan). Karena habitatnya menciut dan kesulitan mencari sumber makanan, akhirnya satwa tersebut keluar dari habitatnya dan menyerang manusia. Konflik konservasi muncul karena: 1. Penciutan lahan & kekurangan SDA (Sumber Daya Alam) 2.Pertumbuhan jumlah penduduk meningkat dan permintaan pada SDA meningkat (sebagai contoh, penduduk Amerika butuh 11 Ha lahan per orang, jika secara alami)
  • 17. 3. SDA diekstrak berlebihan (over exploitation) menggeser keseimbangan alami. 4. Masuknya/introduksi jenis luar yang invasif, baik flora maupun fauna, sehingga mengganggu atau merusak keseimbangan alami yang ada. Kemudian, konflik semakin parah jika : 1. SDA berhadapan dengan batas batas politik (mis: daerah resapan dikonversi utk HTI, HPH (kepentingan politik ekonomi) 2. Pemerintah dengan kebijakan tata ruang (program jangka panjang) yang tidak berpihak pada prinsip pelestarian SDA dan lingkungan. 3. Perambahan dengan latar kepentingan politik untuk mendapatkan dukungan suara dari kelompok tertentu dan juga sebagai sumber keuangan ilegal.
  • 18. Kawasan konservasi mempunyai karakteristik sebagaimana berikut: 1. Karakteristik, keaslian atau keunikan ekosistem (hutan hujan tropis/'tropical rain forest' yang meliputi pegunungan, dataran rendah, rawa gambut, pantai) 2. Habitat penting/ruang hidup bagi satu atau beberapa spesies (flora dan fauna) khusus: endemik (hanya terdapat di suatu tempat di seluruh muka bumi), langka, atau terancam punah (seperti harimau, orangutan, badak, gajah, beberapa jenis burung seperti elang garuda/elang jawa, serta beberapa jenis tumbuhan seperti ramin). Jenis-jenis ini biasanya dilindungi oleh peraturan perundang-undangan.
  • 19. • Tempat yang memiliki keanekaragaman plasma nutfah alami. • Lansekap (bentang alam) atau ciri geofisik yang bernilai estetik/scientik. • Fungsi perlindungan hidro-orologi: tanah, air, dan iklim global. • Pengusahaan wisata alam yang alami (danau, pantai, keberadaan satwa liar yang menarik).
  • 20. UPAYA – UPAYA PELESTARIAN FLORA DAN FAUNA • Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak diburu untuk tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan) maupun tempat hidupnya dirusak manusia misalnya untuk dijadikan lahan pertanian, perumahan, industri, dan sebagainya. Flora dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas tersebut dinyatakan sebagai flora dan fauna langka. Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna ini maka dilakukan upaya-upaya sebagai berikut: 1. Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat- tempat perlindungan ini berupa cagar alam bagi flora dan suaka margasatwa bagi fauna.
  • 21. 2. Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran bagi hewan-hewan tertentu. 3. Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan harus memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya. 4. Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain: • mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan secara liar. • perbaikan kondisi lingkungan hutan. • menanam kembali di tempat tumbuhan yang pohonnya di tebang. • sistem tebang pilih.
  • 22. 5. Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain: • melindungi hewan dari perburuan dan pembunuhan liar. • mengembalikan hewan piaraan ke kawasan habitatnya. 6. Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara lain: • mencegah perusakan wilayah perairan. • melarang cara-cara penangkapan yang dapat mematikan ikan dan biota lainnya, misalnya dengan bahan peledak.
  • 23. • Banyak sekali ulah manusia yang dapat menyebabkan kepunahan terhadap Flora dan Fauna di Indonesia juga di seluruh dunia.Tetapi, bukan hanya ulah manusia saja, berikut beberapa penyebab kepunahan flora dan fauna di Indonesia: 1. bencana alam 2. didesak populasi lain yang kuat 3. aktivitas manusia: - perburuan satwa liar/langka -Perdanganya Satwa Liar / Satwa Langka -Pembalakan Hutan -Pembangunan Pemukiman
  • 24.
  • 25. Taman Nasional yang ada di Indonesia • Berikut adalah beberapa contoh taman nasional yang ada di indonesia: 1. Pulau Sumatera a. Taman Nasional Gunung Leuser (Aceh&Sumut) b. Taman Nasional Way Kambas (Lampung) c. Taman Nasional Bukit DuaBelas (Jambi) 2. Pulau Jawa a. Taman Nasional Ujung Kulon (Banten) b. Taman Nasional Karimun Jawa (Jawa Tengah) c. Taman Nasional Kepulauan Seribu (DKI Jakarta)
  • 26. 3. Bali dan Nusa Tenggara a. Taman Nasional Bali Barat (Bali) b. Taman Nasional Gunung Rinjani (NTB) c. Taman Nasional Komodo (NTT) 4. Kalimantan a. Taman Nasional Gunung Palung (Kalimantan Barat) b. Taman Nasional Tanjung Puting (Kalimantan Tengah) 5. Maluku dan Papua a. Taman Nasional Manusel (Maluku) b. Taman Nasional Wasur (Papua) c. Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih (Papua)