SlideShare a Scribd company logo
PELUANG X
Kaidah Pencacahan
Untuk menentukan banyak semua hasil yang mungkin terjadi dari suatu eksperimen dengan
cepat dapat digunakan kaidah pencacahan, yang dapat merupakan kaidah penjumlahan atau
kaidah perkalian atau gabungan dua kaidah tersebut.
Kaidah penjumlahan digunakan jika cara yang satu dari suatu eksperimen yang
dihasilkan akan meniadakan cara yang lain dalam eksperimen itu.
Contoh :
(i) Seorang siswa mempunyai 5 kemeja lengan panjang dan mempunyai 3 kemeja lengan
pendek. Berapa cara siswa itu dapat mengenakan kemejanya ?
Jawab :
Siswa itu dapat mengenakan kemejanya dalam 5 + 3 = 8 cara karena jika telah
mengenakan kemeja lengan panjang ia tidak mengenakan kemeja lengan pendek.
(ii) Dari kota A ke kota B tersedia dua jenis alat transportasi, yaitu tersedia 120 buah bus
dan 20 kereta api. Dalam berapa cara seseorang dari kota A ke kota B dengan
menggunakan alat transportasi yang ada.
Jawab :
Orang itu dari A ke B dalam 140 cara karena jika menggunakan suatu bus ia tidak
dapat naik bus lain atau kereta api secara bersamaan.
Kaidah perkalian digunakan jika cara yang satu dari suatu eksperimen digunakan
bersamaan dengan cara lain dalam eksperimen itu.
Contoh :
(i). Seorang siswa mempunyai 5 kemeja dan 3 celana. Dalam berapa cara siswa itu dapat
mengenakan pakaiannya ?
Jawab :
Siswa itu dapat mengenakan pakainnya dalam (5 x 3) = 15 cara.
Misalkan kemeja adalah K1, K2, K3 ,K4, K5 dan macam celana adalah C1, C2, C3
Jika di buat tabel pasangan kemeja dan celana adalah :
K1 K2 K3 K4 K5
C1 (C1 , K1) (C1 , K2) (C1 , K3) (C1 , K4) (C1 , K5)
C2 (C2 , K1) (C2 , K2) (C2 , K3) (C2 , K4) (C2 , K5)
C3 (C3 , K1) (C3 , K2) (C3 , K3) (C3 , K4) (C3 , K5)
(ii). Dari kota A ke kota B terdapat 3 jalur. Seorang anak yang memiliki 4 buah sepeda
motor akan ke kota B dari kota A.
Berapa banyak cara yang dapat dilakukan oleh anak tersebut.
Jawab :
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh anak tersebut untuk sampai di kota B adalah
(3x4) cara = 12 cara.
Misalkan Jalur yang ada dari A ke kota B adalah J1, J2, dan J3 dan motor yang dimiliki
adalah M1, M2, M3, dan M4.
Jika di buat diagram pohon alternatif yang dapat dilakukan anak tersebut adalah :
Alternatif
M1 J1M1
M2 J1M2
J1 M3 J1M3
M4 J1M4
M1 J2M1
M2 J2M2
J2 M3 J2M3
M4 J2M4
M1 J3M1
M2 J3M2
J3 M3 J3M3
M4 J3M4
(iii). Pasangan dimas-diajeng suatu sekolah akan ditentukan dari 8 perempuan dan 7 laki-
laki
terseleksi. Berapa banyak pasangan berlainan yang dapat dibentuk.
Jawab :
Banyak pasangan dimas diajeng yang dapat dibentuk adalah (8x7) =56 macam.
Kaidah perkalian lebih dikenal dengan aturan pengisian tempat yang tersedia yaitu :
“ Jika suatu kegiatan dapt dilakukan dengan n1 cara yang berlainan, kegiatan yang
kedua dengan n2 cara berlainan, kegiatan ketiga dengan n3 cara berlainan, ….., dan
kegiatan ke-r dengan nr cara berlainan, maka banyaknya cara untuk melakukan r
kegiatan secara bersama-sama adalah (n1 x n2 x n3 x…x nr ) cara.”
Contoh :
Disediakan angka-angka 2, 3, 4, 5, dan 6. Akan dibentuk bilangan terdiri tiga angka.
Tentukan banyak bilangan yang terbentuk jika :
(i). setiap bilangan boleh memuat angka yang sama.
(ii). setiap bilangan tidak boleh memuat angka yang sama.
(iii). bilangan itu ganjil dan tidak memuat angka yang sama.
Jawab :
(i). Karena bilangan boleh memuat angka sama maka :
Angka ratusan dapat diisi dengan 5 cara ( semua angka boleh mengisinya)
Angka puluhan dapat diisi dengan 5 cara ( semua angka boleh mengisinya)
Angka satuan dapat diisi dengan 5 cara ( semua angka boleh mengisinya)
Ratusan Puluhan Satuan
Banyaknya cara 5 5 5
Jadi banyaknya bilangan yang dapat dibentuk jika boleh ada angka yang sama
adalah (5x5x5) cara = 125 cara.
(ii). Karena bilangan tidak boleh memuat angka sama maka :
Angka ratusan dapat diisi dengan 5 cara ( semua angka boleh mengisinya)
Angka puluhan dapat diisi dengan 4 cara ( satu angka sudah mengisi ratusan,
sehingga tinggal 4 angka boleh mengisi puluhan)
Angka satuan dapat diisi dengan 3 cara (satu angka sudah mengisi ratusan, satu
angka sudah mengisi puluhan, sehingga tinggal 3 angka boleh mengisi satuan).
Ratusan Puluhan Satuan
Banyaknya cara 5 4 3
Jadi banyaknya bilangan yang dapat dibentuk jika tidak boleh ada angka yang
sama adalah (5x4x3) cara = 60 cara.
(iii). Bilangan ganjil ditentukan oleh satuan yang ganjil .
Karena bilangan ganjil dan tidak boleh memuat angka sama sehingga :
Angka satuan hanya dapat diisi dengan 2 cara yaitu angka 3 dan 5.
Angka puluhan dapat diisi dengan 4 cara ( satu angka sudah mengisi satuan,
sehingga tinggal 4 angka boleh mengisi puluhan)
Angka ratusan dapat diisi dengan 3 cara (satu angka sudah mengisi satuan, satu
angka sudah mengisi puluhan, sehingga tinggal 3 angka boleh mengisi ratusan).
Ratusan Puluhan Satuan
Banyaknya cara 3 4 2
Jadi banyaknya bilangan ganjil dan tidak boleh ada angka yang sama yang dapat
dibentuk adalah (3x4x2) cara = 24 cara.
Contoh :
Dari 6 orang calon akan dibentuk pengurus kelas yang terdiri dari seorang ketua,
seorang sekretaris, dan seorang bendahara. Berapa banyak pasangan pengurus
berlainan yang dapat dibentuk jika tidak boleh ada jabatan rangkap?
Jawab :
Jabatan ketua dapat diisi dengan 6 cara, jabatan sekretaris dapat diisi dengan 5 cara (
1 orang sudah mengisi ketua), jabatan bendahara dapat diisi dengan 4 cara ( 1 orang
sudah mengisi ketua dan 1 orang sudah mengisi sekretaris)
Ketua Sekretaris Bendahara
Banyaknya
cara
6 5 4
Banyak pasangan pengurus yang mungkin adalah ( 6x 5x 4) cara = 120 cara.
Kaidah penjumlahan dan kaidah perkalian digunakan bersama-sama jika terdapat ciri
seperti pada kaidah penjumlahan sekaligus terdapat ciri seperti pada kaidah perkalian.
Contoh :
1. Dari kota A ke kota C dapat ditempuh melalui kota P atau kota Q. Dari kota A ke kota P
ada 3 jalur dan P ke C ada 2 jalur. Dari kota A ke Q ada 2 jalur dan dari kota Q ke C ada
4 jalur. Berapa banyak cara seorang dari kota A ke C.
Jawab:
Jika orang itu dari kota A ke C melalui P maka banyaknya jalur adalah (3x2) = 6 jalur.
Jika orang itu dari kota A ke C melalui Q maka banyaknya jalur adalah (2x4) = 8 jalur.
Jika orang itu dari A ke C melalui P maka tidak melalui Q dan sebaliknya, sehingga
banyak jalur dari kota A ke C yang dapat ditempuh adalah (6 + 8) = 14 jalur.
Keadaan pada ketentuan ini dapat dibuat diagram panah sebagai berikut.
P
A C
Q
2. Seorang anak mempunyai 5 kemeja lengan panjang, 6 kemeja lengan pendek dan 8
celana panjang. Dalam berapa cara anak itu dapat mengenakan pakaiannya.
Jawab :
Cara anak itu mengenakan setelan celana dan kemeja lengan panjang sebanyak (5x8)=
40 cara.
Cara anak itu mengenakan setelan celana dan kemeja lengan panjang sebanyak (6x8)=
48 cara.
Banyak cara anak itu mengenakan pakaian adalah (40+48)= 88 cara.

More Related Content

What's hot

Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptxBab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
GhufronAffandy
 
MAKALAH DI TII
MAKALAH DI TIIMAKALAH DI TII
MAKALAH DI TII
Muhammad Viddin
 
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYANTabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
Ilham Iman
 
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSIGEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
Aulia Safitri
 
Musni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah Bangsa
Musni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah BangsaMusni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah Bangsa
Musni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah Bangsa
musniumar
 
LATIHAN INTERPRETASI CITRA (GEOGRAFI SMA XII)
LATIHAN INTERPRETASI CITRA (GEOGRAFI SMA XII)LATIHAN INTERPRETASI CITRA (GEOGRAFI SMA XII)
LATIHAN INTERPRETASI CITRA (GEOGRAFI SMA XII)
Agnes Yodo
 
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi BangsaMateri Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Amira A
 
Presentasi Kedatangan Bangsa Barat ke nusantara
Presentasi Kedatangan Bangsa Barat ke nusantaraPresentasi Kedatangan Bangsa Barat ke nusantara
Presentasi Kedatangan Bangsa Barat ke nusantara
Winie Dwicahyandari
 
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
eka septarianda
 
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal IkaIntegrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Smywlndr wlndr
 
Tugas uud 1945 pasal 28 a
Tugas  uud 1945 pasal 28 aTugas  uud 1945 pasal 28 a
Tugas uud 1945 pasal 28 a
pycnat
 
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan IndonesiaPerjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan IndonesiaRahmad Wijanarko
 
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di IndonesiaKolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
aepsudianto
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
Rico Afrinando
 
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budayaPpt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
vanmook2
 
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)
Muhammad Yasir Abdad
 
Ppt dinamika kependudukan
Ppt dinamika kependudukanPpt dinamika kependudukan
Ppt dinamika kependudukan
NabilaGeografi
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
Erlita Marcelia II
 
Contoh proposal-peneltian-2009
Contoh proposal-peneltian-2009Contoh proposal-peneltian-2009
Contoh proposal-peneltian-2009Fearman Syah
 

What's hot (20)

Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptxBab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
Bab 3 Pemanfaatan Peta, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis.pptx
 
MAKALAH DI TII
MAKALAH DI TIIMAKALAH DI TII
MAKALAH DI TII
 
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYANTabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
 
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSIGEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
 
Musni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah Bangsa
Musni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah BangsaMusni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah Bangsa
Musni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah Bangsa
 
LATIHAN INTERPRETASI CITRA (GEOGRAFI SMA XII)
LATIHAN INTERPRETASI CITRA (GEOGRAFI SMA XII)LATIHAN INTERPRETASI CITRA (GEOGRAFI SMA XII)
LATIHAN INTERPRETASI CITRA (GEOGRAFI SMA XII)
 
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi BangsaMateri Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
Materi Sejarah Kelas XII - Disintegrasi Bangsa
 
Presentasi Kedatangan Bangsa Barat ke nusantara
Presentasi Kedatangan Bangsa Barat ke nusantaraPresentasi Kedatangan Bangsa Barat ke nusantara
Presentasi Kedatangan Bangsa Barat ke nusantara
 
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
 
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal IkaIntegrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
 
Tugas uud 1945 pasal 28 a
Tugas  uud 1945 pasal 28 aTugas  uud 1945 pasal 28 a
Tugas uud 1945 pasal 28 a
 
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan IndonesiaPerjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Indonesia
 
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di IndonesiaKolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
 
Ppt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi IndonesiaPpt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi Indonesia
 
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budayaPpt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
 
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)
Karya Tulis Ilmiah Tema Lingkungan (Pengelolaan Limbah Plastik)
 
Ppt dinamika kependudukan
Ppt dinamika kependudukanPpt dinamika kependudukan
Ppt dinamika kependudukan
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
 
Contoh proposal-peneltian-2009
Contoh proposal-peneltian-2009Contoh proposal-peneltian-2009
Contoh proposal-peneltian-2009
 

Viewers also liked

Peluang
PeluangPeluang
Peluang
sri sayekti
 
Statistika x
Statistika xStatistika x
Statistika x
litaap
 
Materi statistika kelas x
Materi statistika kelas xMateri statistika kelas x
Materi statistika kelas x
rianika safitri
 
MATERI PELUANG (kelas X)
MATERI PELUANG (kelas X)MATERI PELUANG (kelas X)
MATERI PELUANG (kelas X)
Dini H Nupus
 
Peluang dan Statistika
Peluang dan StatistikaPeluang dan Statistika
Peluang dan Statistika
Dini Nurfadilah Ehom
 
Modul Matematika Peluang
Modul Matematika PeluangModul Matematika Peluang
Modul Matematika Peluangunesa
 
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangMateri SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Ana Sugiyarti
 
Statistika Matematika kelas X
Statistika Matematika kelas XStatistika Matematika kelas X
Statistika Matematika kelas X
Khansha Hanak
 

Viewers also liked (9)

Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
Statistika x
Statistika xStatistika x
Statistika x
 
Materi statistika kelas x
Materi statistika kelas xMateri statistika kelas x
Materi statistika kelas x
 
MATERI PELUANG (kelas X)
MATERI PELUANG (kelas X)MATERI PELUANG (kelas X)
MATERI PELUANG (kelas X)
 
Bab x peluang
Bab x  peluangBab x  peluang
Bab x peluang
 
Peluang dan Statistika
Peluang dan StatistikaPeluang dan Statistika
Peluang dan Statistika
 
Modul Matematika Peluang
Modul Matematika PeluangModul Matematika Peluang
Modul Matematika Peluang
 
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika PeluangMateri SMA Kelas X Matematika Peluang
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
 
Statistika Matematika kelas X
Statistika Matematika kelas XStatistika Matematika kelas X
Statistika Matematika kelas X
 

Similar to Peluang x

Diskret I Kombinatorika
Diskret I KombinatorikaDiskret I Kombinatorika
Diskret I Kombinatorika
Raden Maulana
 
1. Probabilitas.pdf
1. Probabilitas.pdf1. Probabilitas.pdf
1. Probabilitas.pdf
paizjalaludin
 
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Alzena Vashti
 
Matematika diskret kombinatorika
Matematika diskret  kombinatorika Matematika diskret  kombinatorika
Matematika diskret kombinatorika unesa
 
Aturan Pencacahan
Aturan PencacahanAturan Pencacahan
Aturan Pencacahan
AtikaFaradilla
 
Statistika dasar
Statistika dasarStatistika dasar
Statistika dasar
antiantika
 
Aturan perkalian rosa morlinza
Aturan perkalian   rosa morlinzaAturan perkalian   rosa morlinza
Aturan perkalian rosa morlinza
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
kusnadiyoan
 
Makalah matematika diskrit 1
Makalah matematika diskrit 1Makalah matematika diskrit 1
Makalah matematika diskrit 1Muh Ikmal
 
Bab 12 peluang 32 38
Bab 12 peluang 32 38Bab 12 peluang 32 38
Bab 12 peluang 32 38
naufal rilanda
 
POSPB Workshop Series_Kombinatorik.pptx
POSPB Workshop Series_Kombinatorik.pptxPOSPB Workshop Series_Kombinatorik.pptx
POSPB Workshop Series_Kombinatorik.pptx
RWFamily
 
Slide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangSlide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangBeny Nugraha
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
Ketut Swandana
 
Aturan Pencacahan.pptx
Aturan Pencacahan.pptxAturan Pencacahan.pptx
Aturan Pencacahan.pptx
Andrean61
 

Similar to Peluang x (20)

PELUANG - X SMA Kurikulum 2013
PELUANG - X SMA Kurikulum 2013PELUANG - X SMA Kurikulum 2013
PELUANG - X SMA Kurikulum 2013
 
Diskret I Kombinatorika
Diskret I KombinatorikaDiskret I Kombinatorika
Diskret I Kombinatorika
 
1. Probabilitas.pdf
1. Probabilitas.pdf1. Probabilitas.pdf
1. Probabilitas.pdf
 
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
 
Bab 8 kombinatorial
Bab 8 kombinatorialBab 8 kombinatorial
Bab 8 kombinatorial
 
Matematika diskret kombinatorika
Matematika diskret  kombinatorika Matematika diskret  kombinatorika
Matematika diskret kombinatorika
 
Aturan Pencacahan
Aturan PencacahanAturan Pencacahan
Aturan Pencacahan
 
Statistika dasar
Statistika dasarStatistika dasar
Statistika dasar
 
Aturan perkalian rosa morlinza
Aturan perkalian   rosa morlinzaAturan perkalian   rosa morlinza
Aturan perkalian rosa morlinza
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
Rumus matik
Rumus matik Rumus matik
Rumus matik
 
Makalah matematika diskrit 1
Makalah matematika diskrit 1Makalah matematika diskrit 1
Makalah matematika diskrit 1
 
Bab 12 peluang 32 38
Bab 12 peluang 32 38Bab 12 peluang 32 38
Bab 12 peluang 32 38
 
Xii peluang
Xii peluangXii peluang
Xii peluang
 
POSPB Workshop Series_Kombinatorik.pptx
POSPB Workshop Series_Kombinatorik.pptxPOSPB Workshop Series_Kombinatorik.pptx
POSPB Workshop Series_Kombinatorik.pptx
 
8a. aturan perkalian
8a. aturan perkalian8a. aturan perkalian
8a. aturan perkalian
 
Slide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluangSlide week 2b teori peluang
Slide week 2b teori peluang
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
Aturan Pencacahan.pptx
Aturan Pencacahan.pptxAturan Pencacahan.pptx
Aturan Pencacahan.pptx
 
2 2-peluang-47sp-112sl-ok
2 2-peluang-47sp-112sl-ok2 2-peluang-47sp-112sl-ok
2 2-peluang-47sp-112sl-ok
 

Recently uploaded

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 

Recently uploaded (20)

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 

Peluang x

  • 1. PELUANG X Kaidah Pencacahan Untuk menentukan banyak semua hasil yang mungkin terjadi dari suatu eksperimen dengan cepat dapat digunakan kaidah pencacahan, yang dapat merupakan kaidah penjumlahan atau kaidah perkalian atau gabungan dua kaidah tersebut. Kaidah penjumlahan digunakan jika cara yang satu dari suatu eksperimen yang dihasilkan akan meniadakan cara yang lain dalam eksperimen itu. Contoh : (i) Seorang siswa mempunyai 5 kemeja lengan panjang dan mempunyai 3 kemeja lengan pendek. Berapa cara siswa itu dapat mengenakan kemejanya ? Jawab : Siswa itu dapat mengenakan kemejanya dalam 5 + 3 = 8 cara karena jika telah mengenakan kemeja lengan panjang ia tidak mengenakan kemeja lengan pendek. (ii) Dari kota A ke kota B tersedia dua jenis alat transportasi, yaitu tersedia 120 buah bus dan 20 kereta api. Dalam berapa cara seseorang dari kota A ke kota B dengan menggunakan alat transportasi yang ada. Jawab : Orang itu dari A ke B dalam 140 cara karena jika menggunakan suatu bus ia tidak dapat naik bus lain atau kereta api secara bersamaan. Kaidah perkalian digunakan jika cara yang satu dari suatu eksperimen digunakan bersamaan dengan cara lain dalam eksperimen itu. Contoh : (i). Seorang siswa mempunyai 5 kemeja dan 3 celana. Dalam berapa cara siswa itu dapat mengenakan pakaiannya ? Jawab : Siswa itu dapat mengenakan pakainnya dalam (5 x 3) = 15 cara. Misalkan kemeja adalah K1, K2, K3 ,K4, K5 dan macam celana adalah C1, C2, C3 Jika di buat tabel pasangan kemeja dan celana adalah : K1 K2 K3 K4 K5 C1 (C1 , K1) (C1 , K2) (C1 , K3) (C1 , K4) (C1 , K5) C2 (C2 , K1) (C2 , K2) (C2 , K3) (C2 , K4) (C2 , K5) C3 (C3 , K1) (C3 , K2) (C3 , K3) (C3 , K4) (C3 , K5) (ii). Dari kota A ke kota B terdapat 3 jalur. Seorang anak yang memiliki 4 buah sepeda motor akan ke kota B dari kota A. Berapa banyak cara yang dapat dilakukan oleh anak tersebut. Jawab : Banyak cara yang dapat dilakukan oleh anak tersebut untuk sampai di kota B adalah (3x4) cara = 12 cara. Misalkan Jalur yang ada dari A ke kota B adalah J1, J2, dan J3 dan motor yang dimiliki adalah M1, M2, M3, dan M4.
  • 2. Jika di buat diagram pohon alternatif yang dapat dilakukan anak tersebut adalah : Alternatif M1 J1M1 M2 J1M2 J1 M3 J1M3 M4 J1M4 M1 J2M1 M2 J2M2 J2 M3 J2M3 M4 J2M4 M1 J3M1 M2 J3M2 J3 M3 J3M3 M4 J3M4 (iii). Pasangan dimas-diajeng suatu sekolah akan ditentukan dari 8 perempuan dan 7 laki- laki terseleksi. Berapa banyak pasangan berlainan yang dapat dibentuk. Jawab : Banyak pasangan dimas diajeng yang dapat dibentuk adalah (8x7) =56 macam. Kaidah perkalian lebih dikenal dengan aturan pengisian tempat yang tersedia yaitu : “ Jika suatu kegiatan dapt dilakukan dengan n1 cara yang berlainan, kegiatan yang kedua dengan n2 cara berlainan, kegiatan ketiga dengan n3 cara berlainan, ….., dan kegiatan ke-r dengan nr cara berlainan, maka banyaknya cara untuk melakukan r kegiatan secara bersama-sama adalah (n1 x n2 x n3 x…x nr ) cara.” Contoh : Disediakan angka-angka 2, 3, 4, 5, dan 6. Akan dibentuk bilangan terdiri tiga angka. Tentukan banyak bilangan yang terbentuk jika : (i). setiap bilangan boleh memuat angka yang sama. (ii). setiap bilangan tidak boleh memuat angka yang sama. (iii). bilangan itu ganjil dan tidak memuat angka yang sama. Jawab : (i). Karena bilangan boleh memuat angka sama maka :
  • 3. Angka ratusan dapat diisi dengan 5 cara ( semua angka boleh mengisinya) Angka puluhan dapat diisi dengan 5 cara ( semua angka boleh mengisinya) Angka satuan dapat diisi dengan 5 cara ( semua angka boleh mengisinya) Ratusan Puluhan Satuan Banyaknya cara 5 5 5 Jadi banyaknya bilangan yang dapat dibentuk jika boleh ada angka yang sama adalah (5x5x5) cara = 125 cara. (ii). Karena bilangan tidak boleh memuat angka sama maka : Angka ratusan dapat diisi dengan 5 cara ( semua angka boleh mengisinya) Angka puluhan dapat diisi dengan 4 cara ( satu angka sudah mengisi ratusan, sehingga tinggal 4 angka boleh mengisi puluhan) Angka satuan dapat diisi dengan 3 cara (satu angka sudah mengisi ratusan, satu angka sudah mengisi puluhan, sehingga tinggal 3 angka boleh mengisi satuan). Ratusan Puluhan Satuan Banyaknya cara 5 4 3 Jadi banyaknya bilangan yang dapat dibentuk jika tidak boleh ada angka yang sama adalah (5x4x3) cara = 60 cara. (iii). Bilangan ganjil ditentukan oleh satuan yang ganjil . Karena bilangan ganjil dan tidak boleh memuat angka sama sehingga : Angka satuan hanya dapat diisi dengan 2 cara yaitu angka 3 dan 5. Angka puluhan dapat diisi dengan 4 cara ( satu angka sudah mengisi satuan, sehingga tinggal 4 angka boleh mengisi puluhan) Angka ratusan dapat diisi dengan 3 cara (satu angka sudah mengisi satuan, satu angka sudah mengisi puluhan, sehingga tinggal 3 angka boleh mengisi ratusan). Ratusan Puluhan Satuan Banyaknya cara 3 4 2 Jadi banyaknya bilangan ganjil dan tidak boleh ada angka yang sama yang dapat dibentuk adalah (3x4x2) cara = 24 cara. Contoh : Dari 6 orang calon akan dibentuk pengurus kelas yang terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris, dan seorang bendahara. Berapa banyak pasangan pengurus berlainan yang dapat dibentuk jika tidak boleh ada jabatan rangkap? Jawab : Jabatan ketua dapat diisi dengan 6 cara, jabatan sekretaris dapat diisi dengan 5 cara ( 1 orang sudah mengisi ketua), jabatan bendahara dapat diisi dengan 4 cara ( 1 orang sudah mengisi ketua dan 1 orang sudah mengisi sekretaris) Ketua Sekretaris Bendahara Banyaknya cara 6 5 4
  • 4. Banyak pasangan pengurus yang mungkin adalah ( 6x 5x 4) cara = 120 cara. Kaidah penjumlahan dan kaidah perkalian digunakan bersama-sama jika terdapat ciri seperti pada kaidah penjumlahan sekaligus terdapat ciri seperti pada kaidah perkalian. Contoh : 1. Dari kota A ke kota C dapat ditempuh melalui kota P atau kota Q. Dari kota A ke kota P ada 3 jalur dan P ke C ada 2 jalur. Dari kota A ke Q ada 2 jalur dan dari kota Q ke C ada 4 jalur. Berapa banyak cara seorang dari kota A ke C. Jawab: Jika orang itu dari kota A ke C melalui P maka banyaknya jalur adalah (3x2) = 6 jalur. Jika orang itu dari kota A ke C melalui Q maka banyaknya jalur adalah (2x4) = 8 jalur. Jika orang itu dari A ke C melalui P maka tidak melalui Q dan sebaliknya, sehingga banyak jalur dari kota A ke C yang dapat ditempuh adalah (6 + 8) = 14 jalur. Keadaan pada ketentuan ini dapat dibuat diagram panah sebagai berikut. P A C Q 2. Seorang anak mempunyai 5 kemeja lengan panjang, 6 kemeja lengan pendek dan 8 celana panjang. Dalam berapa cara anak itu dapat mengenakan pakaiannya. Jawab : Cara anak itu mengenakan setelan celana dan kemeja lengan panjang sebanyak (5x8)= 40 cara. Cara anak itu mengenakan setelan celana dan kemeja lengan panjang sebanyak (6x8)= 48 cara. Banyak cara anak itu mengenakan pakaian adalah (40+48)= 88 cara.