Dokumen tersebut membahas tentang konsep otonomi daerah, termasuk pengertian, tujuan, dan bentuk-bentuk desentralisasi dan dekonsentrasi kewenangan pemerintah ke daerah setempat.
deskripsi singkat mengenai otonomi daerah.
Untuk lebih jelasnya silahkan baca makalah tentang Otonomi Daerah http://sri-wiji-lestari.blogspot.com/2013/09/otonomi-daerah.html
deskripsi singkat mengenai otonomi daerah.
Untuk lebih jelasnya silahkan baca makalah tentang Otonomi Daerah http://sri-wiji-lestari.blogspot.com/2013/09/otonomi-daerah.html
Makalah Hakikat Otonomi Daerah disusun sebagai bahan acuan dan referensi bagi adik-adik SMP, SMP atau mungkin bagi kawan-kawan saya di tingkat Universitas. Makalah ini membahas bagaimana seluk beluk otonomi daerah, pelakasaannya, sejarah dan sebagainya sehingga akan memperluas pengetahuan pembaca, khususnya pelajar sekalian.
1. Jelaskan pengertian otonomi daerah !
Otonomi daerah berarti hak, kewajiban, dan wewenang daerah otonom untuk mengatur serta mengurus kepentingan masyarakat setempat atau menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan perundang-undangan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Di susun Oleh :
Meidina silvia
RegianaNurfitriyani
M Gilang Pratama
M Rizki Akbar
Rafly Savero .S
Agung Pratama
Yudha Argareksa .P
Ghaffar Maulana
Siami Violetta .F
Nisrina Ardent .T
3. > Hakikat Otonomi Daerah
Pemerintah Daerah Berhak menetapkan
Peraturan Daerah dan peraturan-peraturan
lain untuk melaksanakan otonomi daerah
dan tugas pembantuan.
Melalui Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan daerah dan Undang –
undang Republik Indonesia Nomor 33
Tahun 2004 Tentang Pertimbangan
keuangan antara Pemerintah pusat dan
daerah.
4. Pemerintah Adalah Perangkat Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang
terdiri dari Presiden beserta para
menteri.
Pemerintah Daerah adalah Kepala
beserta perangkat daerah otonom yang
lain sebagai badan eksekutif daerah.
DPRD adalah Badan Legislatif Daerah
5. >Desentralisasi adalah penyerahan
wewenang pemerintah oleh pemerintah
kepada daerah otonom dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Atau perpindahan kewenangan dan
tanggung jawab fungsi-fungsi publik.
6. ^ Tipe Desentarlisasi :
> Desentralisasi politik -> Untuk menyalurkan
Semangat Demokrasi secara positif.
> Desentralisasi administrasi -> Untuk
penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan
secara efektif dan efisien.
> Desentralisasi Fiskal -> Untuk memberikan
kesempatan kepada daerah untuk menggali
Sebagai Sumber dana.
> Desentralisasi ekonomi -> Untuk
memberikan tanggung jawab yang berkaitan
sektor publik ke sektor privat.
7. >Diberlakukannya UU No.32 dan UU No.
33 Tahun 2004, kewenangan
pemerintah di desentralisasikan ke
daerah, ini mengandung makna,
pemerintah pusat tidak lagi mengurus
kepentingan rumah tangga daerah-
daerah.
8. Visi Otonomi Daerah :
Bidang Politik : Pelaksanaan otonomi harus dipahami
sebagai proses untuk membuka ruang bagi lahirnya
kepala pemerintahan daerah yang dipilih secara
demokratis,memungkinkan berlangsungnya
penyelenggaraan pemerintahan yang responsif
terhadap kepentingan masyarakat luas dan memelihara
suatu mekanisme pengambilan keputusan yang taat
pada asas Pertanggungjawaban publik.
Bidang Ekonomi : Pelaksanaan kebijakan ekonomi
nasional di daerah, dan di pihak lain terbukanya peluang
bagi pemerintah daerah mengembangkan kebijakan
regional dan lokal untuk mengotimalkan pendayagunaan
potensi ekonomi di daerahnya
Bidang Sosial Budaya : Menciptakan harmoni sosial,
dan memelihara nilai lokal yang dipandang kondusif
terhadap kemampuan masyarakat dalam merespon
dinamika kehidupan di sekitarnya
9. Dekonsentrasi adalah Pelimpahan
wewenang dari pemerintah pusat
kepada Gubernur sebagai wakil
pemerintah dan atau perangkat pusat di
daerah.
10. Tugas pembantuan adalah Penugasan
dari Pemerintah kepada daerah dan
desa serta dari daerah ke desa untuk
melaksanakan tugas tertentu yang
disertai pembiayaan, sarana, prasarana,
serta sumber daya manusia dengan
kewajiban melaporkan pelaksanaanya
dan mempertanggung jawabkannya
kepada yang menugaskan.
11. Otonomi Daerah adalah Kewenangan
daerah Otonom untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat
setempat menurut prakrsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
12. Daerah Otonom adalah Kesatuan
Masyarakat Hukum yang mempunyai batas
daerah tertentu berwenang mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat
setempat menurut prakrsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam
ikatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Wilayah Administarasi adalah Wilayah
Kerja Gubernur selaku wakil pemerintah.
13. Pejabat Yang berwenang adalah pejabat
pemerintah di tingkat pusat dan atau
pejabat pemerintah di daerah propinsi
yang berwenang membina dan
mengawasi penyelenggaraan
pemerintah daerah.
14. Kecamatan adalah Wilayah kerja Camat
sebagai perangkat daerah Kabupaten dan
daerah kota.
Kelurahan adalah Wilayah kerja lurah
sebagai perangkat daerah kabupaten dan
atau daerah kota di bawah kecamatan.
Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki kewenangan untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasakan asal usul dan
istiadat.