Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
JURNAL ELLO TPB 2 -TEOLOGI RASUL PAULUS TENTANG PEWAHYUAN ALKITAB.pdfDanielEllo4
TUGAS JURNAL - DANIEL ELLO -NIM 20208603 - MATA KULIAH TEOLOGI PERJANJIAN BARU II.
Latar belakang kehidupan Paulus tidak banyak diketahui, akan tetapi ada beberapa
keterangan dalam Perjanjian Baru yang cukup memberikan keterangan yang bisa dijadikan
acuan mengenai cara berteologi Paulus. Kisah Para Rasul 9:11 “Firman Tuhan: Mari, pergilah
ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang
bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, Paulus disebutkan berasal dari Tarsus. Pewahyuan Allah
kepada Paulus, ini adalah satu momen dimana Paulus pada akhirnya menyadari bahwa dirinya
telah terperangkap dalam sikap suka menganiaya pengikut Yesus dan oleh karena panggilan
Tuhan kepadanya itu mengubahnya menjadi hamba Kristus. Lewat panggilan Tuhan
kepadanya itu tidak membuatnya terperangkap dalam sikap mengasihi diri, demikian pula
penolakan terhadap keuntungan, masa lalunya tidak membuatnya beku dan tidak bekerja, Dan
lewat perubahan itu, hingga sampai sekarang ini, dari surat Galatia 1:11- 12 kita dapat melihat
bahwa ternyata Paulus sangat bersyukur kepada Tuhan atas perubahan yang telah terjadi
kepadanya. Jurnal ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan studi
kepustakaan. Peneliti melakukan penelusuran berbagai literatur baik buku, Alkitab, artikel
jurnal dan dokumen-dokumen lain yang penting untuk topik penelitian. Penelitian ini
merupakan penelitian interdisipliner yang membuka ruang untuk ilmu psikologi sosial sebagai
teori tambahan untuk memahami teks yang sudah terlebih dahulu dianalisis dengan studi
hermeneutika. Rasul Paulus telah memberitahu bahwa akan datang guru-guru sesat di dalam
jemaat-jemaat, yang tidak memedulikan anggota-anggotanya. Oleh sebeb itu, diperlukan
penyataan Allah direncanakan. Namun, bagaimana merencanakan penyataan itu, jelas sekalai
2 Timotius 3:16, menjelaskan bahwa semua tulisan yang diilhamkan Allah Allah kepada
manusia dan tulisan didalam Alkitab. Alkitab mencakup keseluruhan Perjanjian Lama dan
Baru merupakan Alkitab yang diilhamkan Allah. Kata diilhami Allah berasal dari bahasa
Yunani Theopneustos yang berarti dimasuki napas Allah. diilhami Allah berarti Allah
memampukan orang-orang yang dipilih-Nya untuk menulis firman Allah tanpa kesalahan (Yer
30:2, 2 Tim 3:16-17, 2 Ptr 1:19-21). Paulus menyatakan bahwa dirinya tidak menerima dan
melakukan injil dari manusia tetapi melalui wahyu Yesus Kristus. Dengan jelas wahyu yang
dimaksud Paulus secara khusus adalah “pewahyuan” Yesus Kristus, dan itu dia terima pada
saat dia bertobat (lihat ay 16). Dan Paulus sendiri mengakui hal tersebut, sebagai rasul dia telah
menerima pewahyuan langsung dari Yesus Kristus. Peristiwa ini seringkali disebut sebagai
peristiwa pertobatan Paulus Pewahyuan Allah kepada Paulus ini tidak hanya sebatas panggilan
biasa saja, tetapi lewat penggilan ini Allah memberikan kesempatan kepada Paulus untuk
menjadi pelayan Tuhan atau saksi Kristus dalam memberitakan kabar baik (Injil) itu.
Latarbelakang:
Biografi. Siapakah Paulus?
Kepribadian. Tipe seperti apakah Paulus?
Panggilan:
Tujuan. Apa tujuan dari panggilannya?
Misi. Apa buah dari panggilannya?
Perbedaan. Bagaimana dia menghadapi misinya?
Berbicara mengenai Bunda Maria maka tidak bisa dipisahkan dari Yesus, Adam dan Hawa. Dan untuk mengenal hal tersebut maka kita harus memahami konsep Typology = tipelogi (Typus) adalah sebutan bagi pribadi-pribadi dan atau kejadian-kejadian yang memiliki hubungan parallel antara PL dan PB atau telah diantisipasikan dalam PL dan ditemukan jawabannya di dalam PB. Dengan menggunakan istilah yang mungkin sudah sering kita dengar: “PB tersembunyi di dalam PL dan PL menjadi nyata dan diterangkan di dalam PB”. Ini adalah Tradisi umat Kristen (Katolik) memandang KS sejak awal lahirnya gereja. Penjelasan dari Katekismus Gereja Katolik no 129 (Catechism of The Catholic Church/CCC 129 dan 130. Semoga melalui penjelasan yang terdapat dalam buku ini memberikan wawasan mendalam mengenai pesan dibalik kehadiran Bunda Maria. Ingat alkitab bukan buku sejarah yang menjelaskan usia tanggal kelahiran dan kematian namaun alkitab merupakan kitab iman untuk memudahkan jalan mengarahkan kita kepada kehadiran Allah.
Paper Tafsir Perjanjian Baru, Efesus 6:1-9, Yoshua Nickson SinaYoshua_Sina
STT Mawar Saron Lampung
Nama : Yoshua Nickson Sina
NIM : 20188634
Tugas mata Kuliah : Tafsir Perjanjian Baru
Dosen Pengampu : Rudy Roberto Walean, M.Th
Bukan hanya gereja yang berutang pada pelayanan Rasul Paulus, tetapi kita juga, sebagai orang Kristen. Mengapa? Mari belajar bersama dalam SABDA MLC Teologi Historika tentang "Kehidupan Rasul Paulus". Presentasi materi diadakan pada Rabu, 5 Mei 2021, pkl. 10.30 - 11.30 WIB (Zoom dan YouTube). Kelas diskusi online berlangsung pada 5 -- 12 Mei 2021 dalam WAG (bersertifikat dan wajib daftar). Mari daftarkan diri Anda dan ajaklah rekan-rekan Anda untuk belajar bersama!
Pendaftaran:
WA: 082133133315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
#sabda
#kelasonline
#alkitabiah
#IT4GOD
#ministrylearningcenter
#ylsa
#rasulpaulus
#penulisalkitab
#pelayananpaulus
#teologihistorika
#SABDAEvent
1. Pelajaran 9 untuk 26 Agustus 2017
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
Galatia 4:12
“Aku minta kepadamu, saudara-saudara,
jadilah sama seperti aku, sebab aku pun telah
menjadi sama seperti kamu. Belum pernah
kualami sesuatu yang tidak baik dari padamu.”
2. SERUAN PASTORAL PAULUS
Galatia 4:12.
“Hati Paulus”
“Tantangan untuk Menjadi”
“Aku telah menjadi seperti kamu”
DULU DAN SEKARANG
Galatia 4:13-15.
MENGATAKAN KEBENARAN
Galatia 4:16-20.
3. “HATI PAULUS”
Pada awalnya, rasul Paulus mengajak
orang-orang Galatia untuk berargumen,
lalu ia membuat suatu permintaan, suatu
panggilan kepada hati mereka.
Mereka adalah anak-anak rohaninya,
namun pekerjaannya sepertinya tidak
berbuah oleh sebab cara hidup mereka
yang salah. Ia harus merasakan “sakit
bersalin lagi” agar mereka dapat
terhubung dengan Kristus kembali.
(Galatia 4:19).
Mereka telah merusak pertumbuhan
rohani mereka, kini mereka harus dirubah
seluruhnya. Kristus harus “dibentuk”
dalam diri mereka kembali.
Paulus tidak dapat tenang sampai ia
melihat YESUS dalam diri orang-orang
Galatia kembali.
4. “TANTANGAN UNTUK
MENJADI”
Paulus berulang kali meminta kepada
orang Galatia untuk meniru dirinya
sebagai suatu teladan kehidupan
Kristen. (1 Korintus 11:1; Filipi 3:17).
Kali ini, ia tidak hanya meminta
mereka agar meniru dirinya.
Sebagaimana dalam panggilannya
kepada Agripa, (Kisah Para Rasul
26:28-29).
Paulus tidak meminta orang Galatia
untuk meniru dirinya, tetapi untuk
menjadi seperi dirinya.
Ia ingin agar mereka mengalami kehidupan Kristen yang
sama seperti yang ia hidupkan, sukacita yang sama atas
penebusan seperti yang ia rasakan, serta persekutuan
yang sama dalam Kristus yang sama seperti yang ia
alami.
Paulus telah belajar untuk menganggap segala sesuatu
yang lain sebagai sampah (Filipi 3:5-9), dan ia rindu
agar orang Galatia juga memiliki pengalaman yang sama.
5. “AKU PUN TELAH MENJADI
SAMA SEPERTI KAMU”
Ia berbicara kepada ahli filsafat dengan penuh hikmat (Kisah 17:16-34). Ia
mendekati orang Yahudi melalui upacara-upacara mereka (Dalam kitab Ibrani). Ia
berbicara hanya tentang Salib Kristus kepada orang Korintus yang tak bermoral
(1 Korintus 2:2). Ia adalah seorang yahudi, namun ia menyesuaikan dirinya seperti
seorang dari bangsa bukan Yahudi untuk menjangkau orang Galatia.
“Paulus adalah seorang pelopor dari apa yang kita sebut dewasa ini
kontekstualisasi, kebutuhan untuk mengkomunikasikan injil sedemikian rupa,
sehingga Injil itu berbicara kepada konteks total dari orang kepada siapa surat
itu ditujukan.” Ia juga menggunakan berbagai metode bergantung kepada siapa
orang-orang yang akan dijangkaunya.
“Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat
mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.” (1 Korintus 9:22)
6. DULU DAN SEKARANG“Kamu tahu, bahwa aku pertama
kali telah memberitakan Injil
kepadamu oleh karena aku sakit
pada tubuhku.” (Galatia 4:13)
Pada perjalanan misionarisnya
yang ke-2 ke Eropa, Paulus
dituntun oleh Roh Kudus untuk
pergi ke Galatia. (Kisah 16:6-10).
Paulus beristirahat di Galatia oleh
karena menderita sakit mata. Ia
memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyaksikan
imannya di hadapan orang Korintus yang begitu
mengasihinya sampai-sampai jika mungkin mereka
dapat, mereka bersedia memberikan mata mereka
kepadanya (Galatia 4:15). Pada akhir suratnya, Paulus
memberitahu mereka bahwa ia masih memiliki masalah
dengan matanya (Galatia 6:11).
Paulus mengemukakan perasaan sukacita yang
dirasakan orang Galatia ketika mereka mengetahui
tentang kebenaran injil. Apakah perasaan tersebut
kini telah lenyap?
7. MENGATAKAN KEBENARAN
“Apakah dengan mengatakan kebenaran kepadamu
aku telah menjadi musuhmu?” (Galatia 4:16)
Paulus memutuskan untuk menempelak orang Galatia tentang sikap dan
tindakan mereka, walaupun oleh melakukannya hubungan mereka akan
dapat retak.
Motivasinya adalah murni. Ia begitu mengasihi mereka sehingga ia tidak
ingin anak-anak rohaninya tersebut tersesat.
Sikap Paulus tersebut terbalik dengan sikap para guru palsu yang mencoba
memenangkan hati orang Galatia untuk alasan kepentingan diri. Gal.4:17).
Tampaknya, teguran rasul Paulus kepada orang Galatia tersebut berhasil.
Mereka menyimpan suratnya, jadi secara tak langsung, mereka menyambut
tegurannya, lalu mereka juga mematuhinya. Demikianlah cara mereka
menunjukkan bahwa mereka sangat menghormati rasul Paulus dan
bagaimana mereka telah menerima kebenran yang telah ia khotbahkan
kepada mereka.
8. “Paulus memohon kepada mereka yang sekali waktu pernah hidup
di dalam kuasa Allah, untuk kembali kepada kasih mereka yang
semula atas Injil kebenaran. Dengan sanggahan yang tidak dapat
dijawab ia mengemukakan di hadapan mereka, kesempatan untuk
menjadi pria dan wanita yang bebas di dalam Kristus, melalui siapa
rahmat penebusan bagi semua yang menyerahkan diri sepenuhnya
akan dibungkus dengan jubah kebenaran-Nya. Ia mengambil
kedudukan agar setiap jiwa dapat selamat, harus memiliki suatu
pengalaman pribadi yang tulen dalam perkara-perkara Allah.
Ucapan permohonan rasul yang sungguh-sungguh tidaklah sia-sia.
Roh Suci bekerja dengan kuasa ajaib, dan banyak yang kakinya
telah melangkah ke jalan yang salah kembali kepada iman mereka
terdahulu di dalam Injil. Mulai saat itu mereka berdiri teguh di
dalam kemerdekaan karena Kristus telah membebaskan mereka. Di
dalam hidup mereka dinyatakan buah-buah Roh, "kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri." Nama Allah dimuliakan dan
banyak orang percaya ditambahkan di seluruh wilayah itu.”
E.G.W. (The Acts of the Apostles, cp. 36, p. 388)