YESUS mengajar tentang prinsip-prinsip Kerajaan Allah dalam Khotbah di atas bukit. Ia menjelaskan bahwa orang Kristen sejati harus hidup dengan kasih, keadilan, dan kebenaran melebihi hukum Taurat semata. Mereka juga harus mengasihi musuh dan berbuat baik kepada mereka yang membenci.
Dasar pelayanan Misi adalah Belas Kasihan kepada jiwa-jiwa yang terhilang, seseorang tanpa hati yang mengasihi kadang tidak memiliki panggilan melayani
Allah SWT menurunkan kita pada zaman yang penuh dengan kerusakan dan zaman ketika Islam hanya disisakan di pojokan masjid.
Fahamilah bahwa Allah mempunyai maksud diatas semua itu, yaitu kita mesti menjadi orang-orang yang mengambil bagian dalam perjuangan mengembalikan tegaknya aturan Islam dalam seluruh aspek kehidupan sehingga ummat manusia sekarang bisa keluar dari kegelapan menuju cahaya.
bagaimana menjadi leader..? leader yang memiliki visi nyata dalam membawa perrubahan, seorang leadre yang kontribusinya dinanti nanti umat..
ppt ini akan membantu menemukan arti leader of change yang sebenarnya..
by: Eko Purnomo
Similar to Pelajaran sekolah sABAT ke-3 Triwulan 2 2016 (19)
2. KHOTBAH DI ATAS BUKIT
“Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia
duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Maka Yesus pun mulai berbicara
dan mengajar mereka.” (Matius 5:1-2)
Contohnya, kata-kata berbahagia menggambarkan bagaimanakah warga negara
yang ideal tersebut. Lemah lembut dan penyayang, miskin di hadapan Allah dan
murni hatinya, pendamai, mereka haus akan kebenaran dan tidak jarang mereka
dianiaya oleh karena kebenaran. Di bagian lain dari Khotbah tersebut, mereka
digambarkan sebagai orang yang tidak bersusah hati meski tertekan, mereka
tidak menghakimi tapi mencari dan memanggil yang hilang, mereka berjalan di
jalan yang sempit, mereka berbuah dan mereka membangun rumah di atas batu.
Dalam Khotbah di atas bukit,
YESUS menjelaskan seperti
apakah sepatutnya cara hidup
warganegara kerajaan ALLAH.
3. YESUS DAN
HUKUM
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku
datang untuk meniadakan hukum Taurat
atau kitab para nabi. Aku datang bukan
untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya.” (Matius 5:17)
Apakah YESUS sedang menghapus atau mengganti 10
Hukum ketika Ia mengatakan “Kamu telah mendengar
yang difirmankan kepada nenek moyang kita… Tetapi
Aku berkata kepadamu.”(Matius 5:21-47)?
Sebaliknya, Ia sedang membuat hukum itu bahkan
lebih tegas dan sulit untuk diikuti. Ia mengajar bahwa
tidak membunuh, tidak berzinah, tidak membalas
adalah tidak cukup. Pikiran dan kehendak hati dapat
menjadi sama berdosa dan jahatnya dengan
perbuatan.
YESUS tidak berbicara tentang keselamatan dalam Khotbah di atas bukit; ia sedang
menjelaskan bagaimana orang Kristen seharusnya hidup. Keselamatan bagi manusia
berdosa hanya dapat diperoleh melalui Kasih karunia ALLAH.
Apakah YESUS mengajarkan bahwa kita
dapat memperoleh keselamatan melalui
penurutan terhadap hukum ALLAH?
4. “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup
keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,
sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga.” (Matius 5:20)
KEBENARAN ORANG FARISI DAN AHLI
TAURAT
• Jangan membunuh; jangan
berzinah, jangan berdusta (5:21-
37).
• Mata ganti mata, gigi ganti gigi
(5:38-42).
• Kasihilah sahabatmu dan bencilah
musuhmu (5:43-47).
• Pertunjukkanlah persembahan dan
puasamu agar orang lain memujimu
(6:1-4, 16-18).
• Berdoalah di tempat umum
sehingga orang akan mengetahui
betapa sucinya dirimu (6:5-8).
KEBENARAN SEORANG KRISTEN SEJATI
• Jangan pernah memiliki pikiran dan
niat yang jahat.
• Jangan melawan orang yang jahat,
bantulah mereka gantinya
membalaskan dendammu.
• Kasihilah musuhmu dan berkatilah
mereka yang mengutukimu.
• Berikan persembahanmu tanpa
diketahui orang dan jangan
tunjukkan jika engkau berpuasa.
• Berdoalah kepada Bapa mu dengan
diam-diam, maka Ia akan
meninggikanmu di hadapan umum.
Orang Farisi dan ahli taurat memelihara hukum agar dipuji orang namun orang
Kristen sejati hidup menurut hukum agar ALLAH dimuliakan.
KEAGAMAAN AHLI TAURAT DAN ORANG FARISI
6. “... haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu
yang di sorga adalah sempurna." (Matius 5:48)
Bagaimana kita dapat menjadi sempurna seperti
ALLAH?
Tentu kita tidak dapat. Menurut konteks ayat-ayat
ini (Matius 5:43-47), kita akan menjadi sempurna
pada tingkatan kita sebagaimana ALLAH sempurna
pada tingkatan-Nya jika kita mengasihi setiap orang
bahkan musuh kita.
Kita telah menerima suatu janji yang indah. Jika kita
berserah kepada ALLAH, “yang memulai pekerjaan
yang baik di antara kamu, akan meneruskannya
sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.”
(Filipi 1:6). Karya terbesar yang ALLAH dapat
lakukan dalam diri kita adalah membuat kita
mengasihi pada tingkat kesanggupan kita dengan cara
yang sama Ia lakukan dalam mengasihi kita.
Kita harus ingat bahwa ALLAH tidak meminta kita sesuatu yang tidak dapat kita
lakukan. Jika “Kasih” itu bergantung kepada kita, kita tidak akan dapat
mengasihi musuh kita. Mengasihi musuh adalah jalan dunia, tetapi kita bukanlah
orang-orang dunia, kita adalah warga negara Kerajaan ALLAH.
PRINSIP-PRINSIP KERAJAAN ALLAH
7. “Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia,
sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak
semuanya berdiri di pantai. Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam
perumpamaan kepada mereka.” (Matius 13:2-3)
Seseorang menemukan harta karun
tersembunyi dalam sebuah ladang
Ia menjual segala yang ia miliki
Ia membeli ladang tersebut
Keselamatan adalah Cuma-Cuma, ia tidak dapat dibeli (Yesaya 55:1; Markus
8:36-37). YESUS menggunakan ilustrasi tersebut untuk menjelaskan bahwa
mereka yang hendak memperoleh keselamatan harus meninggalkan segala
sesuatu yang dapat menghalangi mereka untuk mendapatkannya.
Seorang pedagang menemukan
sebuti mutiara yang indah
Ia menjual segala yang ia miliki
Ia membeli mutiara tersebut
MENERIMA FIRMAN KERAJAAN ALLAH
8. “Maka datanglah orang banyak berbondong-
bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke
perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak
semuanya berdiri di pantai. Dan Ia mengucapkan
banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka.”
(Matius 13:2-3)
Jala Injil mengumpulkan
bermacam-macam orang;
para pria dan wanita
mengikutinya dengan
berbagai alasan. Namun
hanya mereka yang
menghargai kekekalan lebih
dari kesenangan dunia dan
mengizinkan ROH KUDUS
mengubah merekalah yang
akan memperoleh
kehidupan kekal.
Sebuah jala
dilemparkan
ke laut
Ia
mengumpul-
kan berjenis-
jenis ikan
Ikan yang
bagus
dikumpulkan
ke dalam
keranjang
Ikan yang
tidak bagus
akan dibuang
ke laut
MENERIMA FIRMAN KERAJAAN ALLAH