2. Tujuan dari kebangunan adalah untuk
mengisi hati kita dengan kasih bagi
Yesus yang mana kita rindu untuk
membagikan kasih ini sebisa mungkin
kepada setiap orang. Dalam
kebangunan rohani yang sejati, hati
kita dibangunkan terhadap kebaikan,
belas kasihan, pengampunan, dan
kuasa Allah. Kita sangat terpesona
oleh kasih-Nya dan diubahkan oleh
kasih karunia-Nya sehingga kita tidak
bisa tinggal diam.
Pekan ini kita akan mempelajari
langkah-langkah untuk menjadi duta-
duta kasih Allah.
Langkah 1: Menerima tugas.
Langkah 2: Menerima kuasa.
Langkah 3: Kesaksian pribadi.
Langkah 4: Pertumbuhan pribadi.
Langkah 5: Campur tangan Ilahi.
3. Manakah yang merupakan
rencana Allah untuk
keselamatan manusia?
“yang menghendaki supaya semua orang
diselamatkan dan memperoleh
pengetahuan akan kebenaran.” (1 Timotius 2:4)
Bagaimanakah rencana Allah untuk
memberitahukan dunia tentang
keselamatan?
“Lalu Ia berkata kepada mereka:
"Pergilah ke seluruh dunia,
beritakanlah Injil kepada segala
makhluk.”” (Markus 16:15)
Yesus mengutus (menugaskan) gereja-Nya
untuk memberitakan Injil kepada semua
makhluk, sehingga semua orang bisa
mendapatkan kesempatan untuk
menerima keselamatan.
4. “Perkataan “Pergilah ke seluruh dunia,
beritakanlah Injil kepada segala makhluk”
(Markus 16:15) diucapkan kepada setiap pengikut
Kristus. Semua orang yang ditentukan untuk
hidup bagi Kristus ditentukan untuk bekerja bagi
keselamatan sesama manusia. Kerinduan jiwa yang
sama yang dirasakan-Nya untuk menyelamatkan
yang hilang harus ditunjukkan dalam kehidupan
mereka. Bukannya semua orang dapat mengisi
tempat yang sama, tetapi bagi semua orang ada
suatu tempat dan suatu pekerjaan. Semua orang
yang telah dikaruniai berkat Allah harus
memberikan sambutan oleh pelayanan yang
sebenarnya; setiap karunia harus dipergunakan
untuk memajukan kerajaan-Nya.”
E.G.W. (Testimonies for the Church, vol. 8, pg. 16)
5. “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,
dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah 1:8)
Kesaksian besar dari orang beriman yang
mula-mula – yang didorong oleh kuasa
Roh Kudus – menyebarkan Injil ke seluruh
dunia.
Kesaksian para penganiaya mereka
adalah, “Bukan hanya kota-kota saja
tetapi desa-desa di daerah-daerah
pedalaman telah diserang oleh infeksi
takhyul ini.” (Plinius Muda, Kekristenan)
Kekuatan yang sama tersedia untuk kita
saat ini. Semua orang yang berjalan begitu
dekat dengan Yesus akan menerima Roh
Kudus untuk hidup seperti yang Ia lakukan
dan menjadi “penjala manusia.”
6. “Apa yang telah kami lihat dan
yang telah kami dengar itu, kami
beritakan kepada kamu juga,
supaya kamu pun beroleh
persekutuan dengan kami. Dan
persekutuan kami adalah
persekutuan dengan Bapa dan
dengan Anak-Nya, Yesus
Kristus.” (1 Yohanes 1:3)
Kesaksian yang paling efisien adalah yang
paling sederhana: Beritahukan orang lain
bagaimana engkau bertemu Allah dan
bagaimana kehidupanmu telah berubah
sejak Dia mengubah kehidupanmu.
“Semua orang yang menerima pekabaran Injil dalam hati tentu akan rindu
memberitakannya. Kasih Kristus yang lahir di sorga harus dinyatakan. Mereka
yang telah menerima Kristus akan menyampaikan pengalamannya,
mengungkapkan langkah demi langkah tuntunan Roh Kudus – rasa lapar dan
dahaga akan pengetahuan Allah dan Yesus Kristus yang telah dikirimkanNya,
hasil dari penyelidikan mereka mengenai Kiab Suci, doa mereka, derita jiwanya
dan perkataan Kristus kepada mereka, “Dosa-dosamu diampuni.” Adalah tidak
biasa bagi seseorang untuk merahasiakan hal-hal itu dan orang yang telah
dipenuhi dengan kasih Kristus tidak akan berbuat itu.” E.G.W. (Christ’s object lessons, cp. 11, pg. 125)
7. “Dan bila mereka memberitahukan
harta yang limpah dari rahmat Allah,
semakin lama semakin banyak dari
rahmat Kristus akan diberikan kepada
mereka itu. Mereka akan memiliki hati
seorang anak dalam kesederhanaan
penurutan yang patuh. Jiwa-jiwa
mereka sangat rindu akan kesucian dan
semakin banyak harta kebenaran dan
rahmat akan dinyatakan kepada mereka
untuk diberikan kepada dunia ini.”
E.G.W. (Christ’s object lessons, cp. 11, pg. 125)
“Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih,
berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah
selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu,
bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih
payahmu tidak sia-sia.” (1 Korintus 15:58)
Ketika kita membagikan Firman Allah dengan yang lain, kita
bertumbuh secara rohani. Semakin kita mengasihi Yesus,
semakin rindu kita menyaksikan kasih-Nya. Semakin kita
menyaksikan kasih-Nya, semakin kita akan mengasihi-Nya.
Membagikan iman kita menguatkan iman kita.
8. Semakin banyak kita memberi semakin banyak kita menerima. Melipatgandakan roti dan ikan
adalah sebuah contoh praktis.
Para murid mendapat roti dan ikan dari tangan Yesus. Kemudian mereka memberikannya
kepada orang-orang yang sedang menunggu duduk di atas rumput. Ketika yang ada ditangan
mereka telah habis, maka mereka datang kembali untuk meminta lebih banyak kepada Yesus.
Proses itu berakhir ketika semua orang merasa puas ... dan ada sisa makanan!
Kita juga menerima Roti Hidup dari Yesus untuk membagikannya kepada orang lain. Ketika kita
memberikan kesaksian kita kepada dunia, Yesus memberikan kita lebih banyak iman,
pengetahuan dan Roh sehingga kita bisa membagikan lebih banyak lagi Roti Hidup.
9. “dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari
belakangmu: "Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya," entah
kamu menganan atau mengiri.” (Yesaya 30:21)
Kadang kala kesaksian
kita tidak cukup untuk
menjangkau beberapa
orang.
Kemudian, Allah campur
tangan dalam cara
khusus dan memakai kita
untuk menjangkau
orang-orang tersebut.
Kita dapat menemukan
contoh bagaimana Filipus
bisa membagikan
kesaksiannya pada
bendahara Ratu
Kandake, ratu negri
Etiopia (Kisah 8:26-38)
10. “Semangat misionaris perlu diperbarui di gereja-
gereja kita. Tuhan merancang bahwa kehidupan
memberi akan bersinar, melalui pribadi dari anggota
gereja, seterusnya akan menyinari dunia. Menerima
terang dari sumber segala terang, umat-umatNya akan
memantulkan terang itu kepada orang lain. Namun,
hal ini dapat terlaksana hanyak apabila gereja
semakin lebih dekat kepada Allah, dan hidup dalam
hubungan yang dekat dengan Pemberi hidup dan
terang. Kemurnian dan kesederhanaan
Kristus, dinyatakan dalam kehidupan
para pengikut-Nya, akan menyaksikan
kepemilikan kesalehan yang sejati. Orang
percaya yang dikaruniai dengan semangat
misionaris sejati akan menjadi surat yang
hidup, dikenal dan yang dapat dibaca
oleh semua orang.” E.G.W. (The Review and Herald, March 2, 1911)