Berita Injil adalah berita sukacita tentang fakta keselamatan yang dibawa oleh Yesus Kristus, bukan nasihat atau aturan yang harus diikuti. Inti berita Injil adalah Allah yang hadir bersama umat manusia dalam diri Yesus, membawa kedamaian meskipun berhadapan dengan dosa.
2. MENERIMA BERITA INJIL KABAR BAIK
Sebuah pertanyaan muncul ketika Yesus Kristus memberikan perintah kepada murid-muridNya, yaitu supaya “pergi
dan beritakan Injil” dan Yesus Kristus sendiri juga melakukan hal yang sama.
Matius 9:35
“Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan
Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.”
Mrk 16:20
“Murid-murid pergi memberitakan Injil ke segala tempat, dan Tuhan menyertai mereka serta menguatkan
pemberitaan mereka dengan mujizat-mujizat.”
Ketika Injil, Matius Markus Lukas Yohanes, pada waktu itu belum ada. Jadi apa yang sebenarnya apa yang
diberitakan?
Berita apa yang dibawa oleh Yesus Kristus?
Berita apa yang diterima oleh murid-muridNya, yang mengubahkan hidup murid-muridNya, dan yang kemudian
dengan keyakinan mereka beritakan kepada orang lain?
4. BERITA INJIL
Sifat berita adalah faktual, menceritakan atau menginformasikan tentang sesuatu yang telah terjadi. Jikalau Injil
adalah berita sukacita, maka berita Injil ingin menginformasikan sebuah fakta, yang sudah terjadi, yang sudah
dinyatakan, yang sudah dipaparkan, yang sudah dihadirkan, tentang sukacita. Seorang penerima berita Injil hanya
memiliki dua respon yaitu 1) Menerima berita itu, atau 2) Tidak menerima berita itu. Ada orang yang berada di
tengah-tengah, yaitu mereka yang meragukan, orang yang demikian masuk di dalam kategori ke-2.
Berita itu bukan sebuah nasihat baik, tentang sebuah petunjuk, saran, teguran, yang terkait dengan sesuatu yang
harus dilakukan, sehingga hal-hal yang diharapkan itu dapat terwujud. Sebuah nasihat bukan bersifat faktual, dan
nasihat berguna apabila orang menuruti nasihat itu, meskipun belum tentu dampaknya seperti apa yang diharapkan.
Berita itu bukan sebuah seperangkat aturan, hukum, norma, yang harus diikuti dan diberikan oleh pembawa berita
kepada orang yang menerimanya.
Berita itu menginformasikan tentang sesuatu yang telah terjadi, sebagai sebuah fakta.
Berita sukacita adalah sebuah fakta kebenaran yang ilahi yang diberitakan sendiri oleh Yesus Kristus.
Yesus Kristus menjadi pusat dari berita sukacita. Penantian akan diri Nya, kedatangan Nya, karya Nya, penderitaan
Nya, kematian dan kebangkitan Nya, dan penantian akan kedatangan Nya, adalah menjadi pusat dari pemberitaan
berita sukacita.
5. ALLAH IMMANUEL DAN BERITA INJIL
Kepusatan Injil terletak pada sebuah pewahyuan Allah Immanuel, Allah yang
beserta kita, yang hadir bersama dengan manusia, dan dinyatakan di dalam
diri Yesus Kristus.
Yohanes 1:14
Yohanes 1:16,17
Hakekat dosa adalah terpisah dari Allah, tetapi berita pendamaian Injil
adalah Allah yang hadir ditengah manusia berdosa dan menyatakan berita
Shalom-nya.
Allah berserta kita!
Ini adalah berita sukacita.
Cek : lagu Bimbo yang sangat terkenal, “Tuhan”, apakah ada berita sukacitanya?
6. KEBENARAN INJIL : KEBENARAN RELASIONAL
Yohanes 14:6
Pertanyaan bukan “apa” itu kebenaran, tetapi adalah “siapa” itu kebenaran.
Dan bagaimana apa hubungannya dengan Sang Kebenaran itu.
Lih : Yohanes 1:14,16
Kebenaran relasional adalah sebuah kebenenaran “pasif”. Mengalami
kebenaran “pasif” ini adalah mati bagi kedagingan kita dan hidup menurut
Roh. (Galatia 5:19, 22-23)
Coba list kata kerja pasif yang dipakai untuk menyatakan berita Injil :
diselamatkan, diperdamaikan, dianugrahkan, diampuni, ditebus, …….
7. BERITA INJIL : MENURUT PEREMPUAN SAMRIA
Yohanes 4 : 1-26 Percakapan dengan perempuan Samaria
Percakapan Yesus Kristus dengan Perempuan Samaria adalah sebuah
terobosan berita Injil yang dahsyat. Ada beberapa hal yang diterobos oleh
Yesus Kristus untuk menghadirkan berita sukacitanya kepada seorang
Perempuan Samaria, beberapa dimensi yang diterobos adalah :
Garis batas memisahkan ruang hidup antara orang Yahudi dan orang non Yahudi
(Kafir/Najis/dsb.)
Garis batas di dalam memaknai kerohanian/spiritualitas
Garis batas di dalam masalah gender
Garis batas di dalam isu terkait dengan norma sosial masyarakat.
Injil adalah berita sukacita yang menembus batas-batas tersebut.
8. PENERAPAN PRAKTIS
Apa berita Injil menurut Nikodemus?
Apa berita Injil menurut Bartimeus?
Apa berita Injil menurut Wanita Pelacur?
Apa berita Injil menurut mu?
Apa berita Injil menurut orang-orang yang disekitar
kita?
Apa berita Injil menurut ……