2. DASAR HUKUM
1. PP Nomor 11 Tahun 2017 jo. PP Nomor 17 Tahun
2020 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil;
2. PP Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Manajemen
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja;
3. PERKA BKN Nomor 24 Tahun 2017 Jo. PERKA BKN
Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Pemberian
Cuti PNS;
4. PERKA BKN Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Tata Cara
Pemberian Cuti Pegawai Pemerintah Dengan
Perjanjian Kerja.
3. JENIS CUTI ASN
1. CUTI TAHUNAN (PNS & PPPK)
2. CUTI BESAR
3. CUTI SAKIT (PNS & PPPK)
4. CUTI MELAHIRKAN (PNS & PPPK)
5. CUTI KARENA ALASAN PENTING
6. CUTI BERSAMA (PNS & PPPK)
7. CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA
4. CUTI TAHUNAN
Diberikan :
• Bagi ASN yang telah bekerja secara
terus menerus paling kurang 1 tahun
• Lamanya 12 hari kerja dalam setahun
• Dapat diambil minimal 1 hari
• Penambahan cuti dapat diberikan
paling lama 12 hari kerja, 18 hari
kerja apabila thn yl tdk diambil
ditambah tahun berjalan, dan 24 hari
kerja apabila 2 thn atau lebih tidak
diambil ditambah tahun berjalan
5. CUTI BESAR
Diberikan :
• Bekerja paling singkat setelah 5 tahun
• Kurang 5 tahun hanya utk kepentingan
agama (haji)
• Cuti besar maksimal 3 bulan
• Cuti besar mengurangi hak cuti tahunan
pada tahun berjalan
• Usul Cuti besar dapat ditangguh selama
1 tahun kecuali keperluan agama
• Selama Cuti besar ybs tetap
memperoleh penghasilan
Pengurangan Tunkin:
1. Cuti besar krn haji
pertama pd tgl
selama berada di
Arab Saudi dipotong
0%, dan pd tgl selama
di tanah air sblm
brngkt dan setelah
kembali dipotong
2,5% / hari;
2. Cuti besar krn
melahirkan dipotong
0%
3. Cuti besar selain krn
haji pertama dan
melahirkan dipotong
0% sejumlah cuti
tahunan tahun
berjalan dan 2,5% utk
sisanya
6. CUTI SAKIT
Pengurangan Tunkin:
1. Cuti sakit dgn surket dokter
hari ke1-3 dipotong 0%, dan
dipotong 2,5% / hari utk
hari-hari berikutnya;
2. Cuti sakit dgn rawat inap
hari ke1-25 dipotong 0%,
dan 2,5% / hari utk hari-hari
berikutnya;
3. Cuti sakit krn keguguran
kandungan dgn surket
dokter hari ke1-20 dipotong
0%, dan 2,5% / hari utk
hari-hari berikutnya;
4. Cuti sakit krn kecelakaan
saat bertugas dgn surket
dokter hari ke1-1,5 tahun
dipotong 0%, dan 2,5% /
hari utk hari-hari berikutnya
Diberikan :
1. 1 hari dengan surat keterangan
dokter dan diajukan secara tertulis
kepada atasan langsung
2. Lebih dari 1 hari surat keterangan
dokter dan diajukan secara tertulis
kepada PYB, maksimal 1 tahun
3. Dapat ditambah 6 bulan lagi
dengan surat keterangan dari tim
penguji kesehatan
4. ASN gugur kandungan paling lama
1,5 bulan
5. ASN yang mengalami kecelakaan
diberikan cuti sampai sembuh dari
penyakitnya
7. CUTI MELAHIRKAN
Pengurangan Tunkin:
1. Cuti melahirkan
dipotong 0%
Diberikan :
1. Diberikan maksimal
selama 3 bulan
2. Diberikan untuk anak 1
s.d. 3
3. Untuk anak ke 4 dan
seterusnya
menggunakan Cuti
Besar
8. CUTI KARENA ALASAN PENTING
Pengurangan Tunkin:
1. Cuti AP keluarga
sakit/meninggal atau
karena mengalami
musibah
kebakaran/bencana
alam (surket RT) atau
karena melangsungkan
pernikahan hari ke1-5
dipotong 0%, dan
dipotong 2,5% / hari utk
hari-hari berikutnya;
2. Cuti AP isteri
melahirkan hari ke1-10
dipotong 0%, dan
dipotong 2,5% / hari utk
hari-hari berikutnya.
Diberikan :
1. Ibu, Bapak, Isteri, Suami, Mertua,
Anak, Adik, Kakak, Menantu sakit
keras (surat keterangan rawat inap)
dan/ atau meninggal dunia
2. Melangsungkan perkawinan
3. Krn Isteri melahirkan/operasi Caesar
4. musibah kebakaran rumah atau
bencana alam
5. PNS yang ditempatkan pada
perwakilan Republik Indonesia yang
rawan dan/atau berbahaya utk
memulihkan kondisi kejiwaan PNS
yang bersangkutan.
6. Diberikan paling lama 1 bulan
9. CUTI BERSAMA
Diberikan :
1. Cuti Bersama ditetapkan oleh Presiden
2. Cuti Bersama tidak mengurangi Cuti tahunan
3. Cuti Bersama yang tdk diberikan kepada
pegawai karena jabatannya, dapat/akan
menambah hak Cuti Tahunan
10. CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA
Diberikan :
1. Bekerja paling singkat 5 tahun
2. Lamanya maksimal 3 tahun dan dapat
ditambah 1 tahun apabila ada alasan penting
3. Berhenti dari jabatan
4. Mendapat persetujuan dari Kepala BKN
5. Tidak diperhitungkan sebagai masa kerja
11. - Cuti : keadaan tidak masuk kerja yang
diizinkan dalam jangka waktu tertentu
- Cuti diberikan oleh PPK
- PPK (Pejabat Pembina Kepegawaian): Menteri
Kesehatan
- PPK dapat mendelegasikan sebagian
wewenangnya kecuali untuk Cuti di Luar
Tanggungan Negara dan Cuti yang
dilaksanakan di Luar Negeri
KETENTUAN CUTI
12. 1. Mengajukan permohonan
cuti menggunakan form
permohonan dan
pemberian cuti sesuai
lampiran Surat Edaran
Cuti nomor
HK.02.02/III/1799/2018
tanggal 24 Mei 2018
2. Atasan langsung
memberikan
pertimbangan
3. Pejabat yang berwenang
memberikan keputusan
pemberian Cuti
MEKANISME
13. Jangka Waktu Pengajuan Cuti
1. Permohonan Cuti yg disampaikan ke Direktur harus diterima
paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sebelum pelaksanaan
cuti
2. Permohonan Cuti yg disampaikan ke Pusat harus diterima
paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja sebelum
pelaksanaan cuti.
3. Pengecualian angka 1 dan 2 bagi Cuti Sakit dan Cuti Alasan
Penting (CAP yg selain untuk kepentingan melangsungkan
perkawinan)
4. Permohonan/Perpanjangan/Aktif Cuti di Luar Tanggungan
Negara sudah diterima Pusat paling lambat 3 (tiga) bulan
sebelum TMT CLTN
14. Tata Cara Pengajuan Cuti
1. Cuti Tahunan: Pegawai mengajukan secara tertulis kepada atasan
langsung, kemudian diteruskan ke Direktur.
2. Cuti Sakit: 1 hari cukup dengan penyampaian secara tertulis kepada
atasan langsung dgn melampirkan surat dokter, kemudian diteruskan ke
Direktur; 2-14 hari harus megajukan secara tertulis melalui atasan
langsung kepada Direktur dengan melampirkan surat dokter, lebih dari
14 hari proses sama dengan yg di atas dengan surat dokter pemerintah.
3. Cuti Alasan Penting: diajukan sebelum pelaksanaan cuti dan dalam hal
yg mendesak sehingga tdk dapat menunggu keputusan cuti maka dapat
diberikan izin sementara oleh Direktur.
4. Cuti melahirkan: anak ke-1 samapai ke-3 diberikan cuti melahirkan
selama 3 bulan atau kurang, sedangkan melahirkan anak ke-4 dst
diberikan cuti besar.
----- Meeting Notes (9/17/20 10:18) -----
1. Sambutan Kaprodi D3 keperawatan Bima: Pegawai polkesram D3 bima berdisiplin baik, pihak manajemen selalu mendampingi setiap permasalahan, proses kenaikan pangkat terbantukan, harapan perubahan status non PNS menjadi PNS. Dokumen pak arisman terkait rehabilitasi.