This presentation was designed for nonprofits serving Clark, Cowlitz or Skamania Counties in order to introduce the concept of Give More 24! This 24-hour giving challenge utilizes crowdfunding technology and match dollars to rally do-gooders. Anyone is encouraged to give what they can, wherever they are, to support their favorite causes and organizations in southwest Washington. By leveraging this collective effort, local nonprofits can raise awareness for their missions, engage new donors and make giving fun for everyone.
This presentation details step-by-step instructions on how to register your 501(c)(3) nonprofit organization for Give More 24! This registration information strictly applies to the Give More 24! event being held on September 18, 2014. For further information or answers to specific questions, please contact the Community Foundation for Southwest Washington.
Massa air permukaan selalu dalam keadaan bergerak, gerakan ini terutama ditimbulkan oleh kekuatan angin yang bertiup melintasi permukaan air dan menghasilkan energi gelombang dan arus.
Bentuk gelombang yang dihasilkan cenderung tidak menentu dan tergantung pada beberapa sifat gelombang, periode dan tinggi dimana gelombang dibentuk,.
Gelombang yang terbentuk akan bergerak ke luar menjauhi pusat asal gelombang dan merambat ke segala arah, serta melepaskan energinya ke pantai dalam bentuk empasan gelombang.
1. PROSES PANTAI
BAB 1PENDAHULUANA. Latar Belakang
Pantai adalah gambaran nyata interaksi dinamis antara air, Angin dan material
(tanah). Angina dan air yang bergempat rak membawa material dari tempat ketempat
lain. Mengikis tanah dan kemudian mengendapkannya di suatu tempat secara kontinyu.
Sehingga terjadi perubahan garis pantai. Energy yang diperoleh untuk gerakan air
dan angin sebagian berasal dari pemenasan matahari. dan sebagian berasal dari gaya-gaya
astronomi (matahari, bulan dan bumi). Perpindahan angin atau udara terjadi karena
adanya perbedaan pemanasan sinar matahari yang tidak merata di suatu lokasi.
Perbedaan sinar matahari ini pun menyebabkan terjadinya pergerakan air laut (arus laut)
selain juga adanya aliran suangai dari muara. Rentang (range) pasang surut dan
kekuatan arus pasang surut ditentukan oleh kombinasi efek gravitasi matahari. Sedangkan
gelombang terjadi karena hembusan angina dipermukaan air. Daerah dimana gelombang
di bentuk disebut daerah pembangkit gelombang (wave generating area). Gelombang yang
terjadi di pembangkit disebut “sea” sedangkan gelombang yang terbentuk diluar
pembangkit disebut “swell” ketika gelombang menjalar, partikel air bergerak dalam suatu
lingkaran vertmical kecil dan tetap pada posisinya selagi bentuk dan energy gelombang
berjalan maju. Patikel air dipermukan bergerak dalam sebuah lingkaran besar dan
membentuk puncak gelombang di puncak lingkaran dan lembah gelombang pada lintasan
terendah. Dibawah permukaan, air bergerak dalam lingkaran linkaran kecil hingga
kedalaman yang lebih besar dari ½ panjang gelombang air sukar bergerak.
Pada saat gelombang mendekati pantai, gelombang mulai bergesekan dengan dasar
laut dan menyebabkan pecahnya gelombang di tepi pantai. hal ini menyebabkan
terjadinya turbulensi yang kemudian membawa material dari dasar pantai atau
menyebabkan terkikisnya bukit-bukit pasir (dunes) di pantai.B. Rumusan Masyalah
Ada pun masalah yang akan kami bahas dalam tulisan ini adalah sabegai berikut
:1. Definisi Teknik Littoral Transport2. Mekanisme/proses terjadinya Littoral
Transport, plus sketsanya3. Parameter pendukung terjadinya Littoral
Transport4. Hubungan Littoral Transport dengan Pergantian Musim, Pergantian Fase
Bulan dan Posisi Coastal Area TinjauanB. Tujuan PenulisanAdapun tujuan
penulisan ini adalah untuk mengetahui apa-apa saja yang dimaksud dengan :
1. Definisi Teknik Littoral Transport2. Mekanisme/proses terjadinya Littoral
Transport, dan sketsanya/gambar litoral traspor.3. Parameter pendukung terjadinya
Littoral Transport4. Hubungan Littoral Transport dengan Pergantian Musim,
Pergantian Fase Bulan dan Posisi Coastal Area TinjauanC. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah proses pantai
b. Hasil penulisan makalah ini dapat di jadikan sebagai bahan referensi baru
dalam mempelajari proses yang terjadi di pantai
D. Metode PenulisanDalam penulisan karya tulis ini untuk memperoleh data-
data yang dibutuhkan penulis menggunakan metode Studi Kepustakaan, yaitu
penulis membaca buku-buku dan kumpulan mata pelajaran yang berkaitan
2. dengan materi yang penulis bahas lalu hasi bacaan tersebut didiskusikan
sebelum ditulis dalam sebuah karya ilmia.
BAB IIPEMBAHASANA. Konsep Litoral Transport
Transport sedimen pantai adalah gerakan sedimen di daerah pantai yang
disebabkan oleh gelombang dan arus yang dibangkitkannya, gerakan tersebut
disebabkan oleh proses abrasi dan erosi juga pengendapan lumpur di muara
sungai. Transport sedimen pantai dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
1. Transport sedimen menuju dan meninggalkan pantai (Cross-shore sediment
transport)
Disebut juga onshore-offshore sediment transport yaitu angkutan sediment yang
tegak lurus dengan garis pantai, dipengaruhi oleh gelombang, ukuran butir
material, kemiringan pantai, hal ini sering dikaitkan dengan storm waves Untuk
daerah pantai yang memiliki tidal range yang tinggi dengan kemiringan pantai
yang kecil akan mempertimbangkan volume sedimen yang dipindahkan oleh
aliran arus menuju dan meninggalkan pantai selama pasang surut. Untuk
daerah pantai yang memiliki tidal ranges yang tinggi dengan kemiringan pantai
yang rendah akan mempertimbangkan volume sedimen yang dipindahkan oleh
aliran arus menuju dan meningalkan pantai selama pasang surut.
2. Transport sedimen sepanjang pantai (long-shore sediment transport)
Longshore Sediment transport adalah angkutan pasir sepanjang pantai. Terjadi
apabila pasir terangkat oleh turbulensi yang disebabkan oleh gelombang pecah,
hal ini dipengaruhi oleh gelombang ataupun arus pasang surut. Sedimen
transport sejajar dengan pantai dipengaruhi oleh arah gelombang dan sudut
wave crest dengan garis pantai. Longshore sedimen transport dapat
menyebabkan terjadinya erosi dan akresi. Ada terdapat dua jenis sedimen yang
ditransportasikan yaitu cohesive dan non cohesive. Sedimen transport cohesive
sering dinamakan suspended load transport karena sifatnya yang melayang di
air, sedangkan non cohesive dinamakan beadload transport (Komar,1978).
1. Defenisi
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan, mineral dan material organik yang
melayang-layang di dalam air, udara, maupun yang dikumpulkan di dasar sungai atau
laut oleh pembawa atau perantara alami lainnya,dan mengalami proses pemisahan
partikel-partikel di dalam air oleh pengaruh gaya gravitasi atau gaya berat partikel.
Sedimen pantai dapat berasal dari erosi pantai, dari daratan yang terbawa oleh sungai,
dan dari laut dalam yang terbawa oleh arus ke daerah pantai. Dalam ilmu teknik pantai
dikenal istilah pergerakan sedimen pantai atau transpor sedimen pantai. Bambang
Triatmodjo (1999) menjelaskan bahwa definisi dari Littorial Transport pantai adalah
gerakan sedimen di daerah dekat pantai (near shore) yang disebabkan oleh gelombang
dan arus yang dibangkitkannya. Transpor sedimen pantai inilah yang akan menentukan
terjadinya sedimentasi atau erosi di daerah pantai.
Berdasarkan tingkat konsentrasi partikel di dalam air dan kecenderungan partikel untuk
saling berinteraksi, maka proses sedimentasi dapat digolongkan kedalam 4 tipe
sedimentasi sebagai berikut :Tipe 1 : pengendapan partikel mandiri ( discrete particle
3. settling )Tipe 2 : pengendapan partikel floc ( floculant settling )Tipe 3 : pengendapan
secara perintangan ( hindered settling )Tipe 4 : pengendapan secara pemampatan (
compression settling )Littorial Transport dapat dibedakan menjadi dua, yaitu transpor
sedimen menuju dan meninggalkan pantai (onshore - offshore transport) yang memiliki
arah rata-rata tegak lurus pantai dan transpor sepanjang pantai (longshore transport) yang
memiliki arah rata-rata sejajar pantai.B.Bentuk dan proses terjadinya Litoral
transport1. Transport sedimen tegak
Transport sedimen tegak lurus pantai dapat dilihat pada kemiringan pantai dan bentuk
dasar lautnya. Proses transpor sedimen tegak lurus biasanya terjadi pada daerah teluk
dan pantai – pantai yang memiliki gelombang yang relatif tenang. Pada saat musim
ombak, energi yang terdapat pada gelombang akan menggerus bibir pantai dan
menimbulkan erosi yang ditandai dengan adanya dinding pantai, seperti gambar di bawah
ini :Erosi akibat transpor sedimen tegak lurus pantaiGelombang yang menjalar
menuju pantai membawa massa air dan momentum searah penjalarannya.
Transpor massa dan momentum tersebut akan menimbulkan arus di daerah
dekat pantai. Gelombang pecah menimbulkan arus dan turbulensi yang sangat
besar yang dapat menggerakkan sedimen dasar. Gelombang seperti itu biasanya
mempunyai ketinggian dan kecepatan rambat yang besar (sangat tinggi). Sehingga
gerakan berputanyar air menyebabkan gelombang mempunyai lebih sedikit waktu untuk
meresap ke dalam pasir.Ketika gelombang datang kembali menghantam pantai akan ada
banyak volume air yang terkumpul dan mengangkut material pantai menuju ke tengah
laut atau ke tempat lain.
Di daerah surf zone, kecepatan partikel air hanya bergerak searah
penjalaran gelombangnya. Di swash zone, gelombang yang memecah pantai
menyebabkan massa air bergerak ke atas dan kemudian turun kembali pada
permukaan pantai. Gerak massa air tersebut disertai dengan terangkutnya
sedimen.
Skema gambar pergerakan sedimen tegak lurus pantai
Pada gambar di atas terlihat bahwa arus dan partikel air di dasar
bergerak searah penjalaran gelombang menuju pantai. Di daerah mulai
pecahnya gelombang (point of wave breaking) yang biasa disebut dengan surf
zone, terlihat adanya pertemuan pergerakan sedimen yang menuju pantai dan
yang bergerak kembali ke tengah laut. Selain itu, pergerakan sedimen di luar
daerah surf zone akan mulai melemah. Akibatnya, di titik ini akan terbentuk
bukit penghalang (bar) yang memanjang sejajar pantai
Sebagai contoh di negara kita yang dipengaruhi angin muson, biasanya
pada saat bertiup angin timur, gelombang laut akan bersifat konstruktif yaitu
membawa sedimen menuju pantai. Demikian juga yang terjadi pada kawasan
pantai saat angin tenang dimana gelombang pantai yang terjadi, bercirikan
mempunyai ketinggian kecil dan kecepatan rambatnya rendah. Sehingga saat
gelombang tersebut pecah di pantai akan mengangkut sedimen (material
pantai).Material pantai akan tertinggal di pantai (deposit) ketika aliran balik
dari gelombang pecah meresap ke dalam pasir atau pelan-pelan mengalir
4. kembali ke laut, gelombang seperti ini terjadi pada musim panas (summertime).
Gambaran kondisi pantai cenderung seperti pada gambar di bawah ini.
Potongan melintang profil pantai saat angin tenang
Sebaliknya bila bertiup angin barat, saat bertiup angin badai (storm), ataupun
saat musim dingin (wintertime), maka gelombang laut akan bersifat merusak
pantai (destruktif) karena massa air akan mengangkut sebagian besar sedimen
menuju tengah laut. Sedimen itu kemudian teronggok di daerah surf zone
membentuk bukit pasir (sand-bar). Gambaran kondisi pantai seperti ini dapat
dilihat pada gambar berikut.
Potongan melintang profil pantai saat angin badai
Profil pantai yang curam tergerus gelombang badai
Ombak badai yang curam akan mengikis muka pantai dan mengangkut
sedimen menjadi bukit penghalang di surf zone di kawasan lepas pantai
(offshore). Gelombang normal akan membawa kembali sedimen di bukit
penghalang membentuk kembali muka pantai seperti sedia kala. Keadaan ini
dinamakan sebagai “keseimbangan dinamis” (dynamic equilibrium).
Selain itu, pergerakan sedimen menuju dan meninggalkan pantai dapat terjadi
pula pada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, sedimen bergerak kembali
terbawa sirkulasi sel yang berupa rip current dan yang kedua terbawa bersama
aliran balik (back flows).
Penggerusan tersebut akan menimbulkan lembah (trough) namun hal itu juga akan dibare
ngi dengan terbentuknya punggungan (bar) di samping lembah tersebut akibat adanya
hukum kekekalanmassa. Adanya punggungan tersebut akan mengakibatkan perubahan
posisi gelombang pecah karena pada umumnya gelombang akan pecah sebelum mencapai
punggungan.Transpor Sedimen, sedimentasi pantaiProses transpor sedimen tegak lurus
pantaiHukum kekekalanmassa berlaku pada transpor sedimen tegak lurus
pantai. Hukum kekekalanmassa menyatakan bahwa sedimen tidak dapat hilang namun
hanya dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lainnya. Dari gambar terlihat
timbulnya erosi pada daerah bibir pantai akan diikuti dengan proses sedimentasi di
laut.2. Transpor sedimen sejajar pantai
Longshore Sediment transport adalah angkutan pasir sepanjang pantai. Terjadi apabila
pasir terangkat oleh turbulensi yang disebabkan oleh gelombang pecah, hal ini
dipengaruhi oleh gelombang ataupun arus pasang surut. Sedimen transport sejajar dengan
pantai dipengaruhi oleh arah gelombang dan sudut wave crest dengan garis pantai.
Longshore sedimen transport dapat menyebabkan terjadinya erosi dan akresi. Ada
terdapat dua jenis sedimen yang ditransportasikan yaitu cohesive dan non cohesive.
Sedimen transport cohesive sering dinamakan suspended load transport karena sifatnya
yang melayang di air, sedangkan non cohesive dinamakan beadload transport .Transpor
sedimen sejajar pantai (longshore transport) terjadi pada daerah pantai yang langsung
berbatasan dengan samudera. Transpor sedimen jenis ini dapat lebih mudah terlihat
karena transpor sedimen jenis ini memberi pengaruh terhadap bangunan – bangunan
pantai yang menjorok ke laut. Akibat adanya transpor sedimen sejajar pantai maka pada
bangunan pantai yang menjorok ke laut akan terlihat perbedaan pada kedua sisi
bangunan pantai tersebut. Pada satu sisi bangunan tersebut akan di jumpai proses
5. sedimentasi sedangkan pada sisi lainnya terjadi proses erosi. Oleh karena itu dalam
perencanaan untuk mendirikan bangunan pantai harus diperkirakan seberapa besar
pengaruh dari transpor sedimen sebagai fungsi dari gelombang dan arus. Hal itu harus
dilakukan untuk mencegah kerusakan pada daerah pantai.Transpor Sedimen, sedimentasi
pantaiSedimentasi dan erosi akibat pembangunan jettyEfek lain yang terjadi pada daerah
pantai akibat adanya transpor sedimen sejajar pantai adalah terbentuknya daratan antara
suatu pulau dengan daratan utama. Efek ini biasa di kenal dengan nama
tombolo.C. Parameter pendukung terjadinya Littoral Transport
1. Gelombang
Gelombang / ombak yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
macam tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombang laut dapat
disebabkan oleh: angin (gelombang angin), gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari
(gelombang pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang
tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal.Gelombang yang
sehari-hari terjadi dan diperhitungkan dalam bidang teknik pantai adalah gelombang
angin dan pasang-surut (pasut). Energi gelombang akan membangkitkan arus dan
mempengaruhi pergerakan sedimen dalam arah tegak lurus pantai (cross-shore) dan
sejajar pantai (longshore). Pada perencanaan teknis bidang teknik pantai, gelombang
merupakan faktor utama yang diperhitungkan karena akan menyebabkan gaya-gaya yang
bekerja pada bangunan pantai. pola gerakan gelombang setiap saat adalah sama dimana
akan bergerak pada orbital yang sama dan gelombang itu semakin kebawah semakin
mengecil, sehingga kemudian di dasar hanya akan meninggalkan suatu gerakan kecil
mendatar dari sisi ke sisi yang disebut “surge”
Tipe gelombang, bila dipandang dari sisi sifat-sifatnya sebagai berikut :
Yang termasuk gelombang pembentuk pantai, bercirikan mempunyai ketinggian kecil dan
kecepatan rambatnya rendah. Sehingga saat gelombang tersebut pecah di pantai akan
mengangkut sedimen (material pantai).Material pantai akan tertinggal di pantai (deposit)
ketika aliran balik dari gelombang pecah meresap ke dalam pasir atau pelan-pelan
mengalir kembali ke laut.
Sedangkan gelombang perusak pantai biasanya mempunyai ketinggian dan kecepatan
rambat yang besar (sangat tinggi). Air yang kembali berputar mempunyai lebih sedikit
waktu untuk meresap ke dalam pasir.Ketika gelombang datang kembali menghantam
pantai akan ada banyak volume air yang terkumpul dan mengangkut material pantai
menuju ke tengah laut atau ke tempat lain
2. Angin
Angin adalah gerakan udara yang disebabkan perubahan suhu, yang selanjutnya
yang menyebabkan perubahan tekanan. Tekanan udara naik jika suhunya rendah dan
turun jika suhunya tinggi. Penyebab terjadinya angin karena adanya perbedaan tekanan
udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Semakin cepat
kecepatan angin, maka semakin besar gaya gesekanpada permukaan laut dan semakin
besar arus permukaan. (Wibisono, 2005)Dikutip dari www.e-dukasi.net4.htm. Angin di atas
permukaan lautan mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alun /
bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang. Polah gerakan angin
6. disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara di suatu lokasi.
Di Indonesia yang secara geografis terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) dan
dua samudera serta letak matahari yang berubah setiap enam bulan berada di utara dan
enam bulan berada di selatan khatulistiwa, maka angin pasat tersebut mengalami
perubahan menjadi angin muson (angin musim) barat dan angin muson timur.
a. Angin Muson Barat
Angin muson barat berhembus pada bulan Oktober - April, matahari berada di belahan
bumi selatan, mengakibatkan belahan bumi selatan khususnya Australia lebih banyak
memperoleh pemanasan matahari daripada benua Asia.
b. Angin Muson Timur
Angin muson timur berhembus setiap bulan April - Oktober, ketika matahari mulai
bergeser ke belahan bumi utara. Di belahan bumi utara khususnya benua Asia
temperaturnya tinggi dan tekanan udara rendah (minimum).
c. Angin Lokal
1) Angin Darat dan Angin Laut, pada malam hari daratan lebih dingin daripada lautan
sehingga di daratan merupakan daerah maksimum yang menyebabkan terjadinya angin
darat.
2) Angin Lembah dan Angin Gunung, pada siang hari puncak gunung lebih cepat
menerima panas daripada lembah yang dalam keadaan tertutup.
3. Kemiringan pantai
4. Arus
5. Pasang Surut
6. Fecth
7. Bentuk pantai
a. Pantai pasir
b.
D. Hubungan Littoral Transport dengan Pergantian Musim, Pergantian Fase Bulan dan
Posisi Coastal Area Tinjauan
7. DAFTAR PUSTAKA
Widi Agus Pratikto, DKK.1997. Perencanaan Pasilitas Pantai dan Laut. BPFE-Yogyakarta.
Banbang Triatmodjo. 1999. Teknik Pantai. Beta Offset. Yogyakarta.
Cak Pur. 9 Februari 2011 . Mengenal Gelombang Laut.Just another WordPress.com site.
a. Gelombang pembangun/pembentuk pantai (Constructive wave)
b. Gelombang perusak pantai (Destructive wave)
Blog Seba-serbi. Sunday, 3 January 2010. Transport Sedimen Pantai.
Azzahra Khairunnisa 'nizha_icha. Selasa, 02 Februari 2010. Tinjauan Pustaka Dinamika Pantai .
nizcha0804.blogspot.com