SlideShare a Scribd company logo
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kegiatan Belajar
1
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
III
1.	 Menjelaskan tentang pengertian etika, moral, norma, dannilai
2.	 Menjelaskan tentang prinsip-prinsip etikaPancasila
3.	Menjelaskan tentang Pancasila sebagai dasar etika kehidupan berbangsa dan
bernegara
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan
Belajar 3 ini, maka diharapkan Anda akan mampu memahami Pancasila sebagai
sistem etika
TUJUANPembelajaran Umum
1.	 Pengertian etika, moral, norma dan nilai
2.	 Prinsip-prinsip etika Pancasila
3.	 Pancasila sebagai dasar etika kehidupan berbangsa dan bernegara
POKOKMateri
2
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Uraian Materi
Sebagaimana yang telah Anda pelajari pada Kegiatan Belajar 1, Pancasila
adalah ideologi yang dianut oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satu
fungsi Pancasila adalah sebagai sistem etika. Etika merupakan gabungan dari tiga
unsur, yaitu nilai, norma, dan moral. Ketiga unsur tersebut saling berhubungan
satu sama lain.
Pancasila sebagai sistem etika adalah poin – poin  yang terkandung di da-
lam Pancasila yang mencerminkan etika yang ada pada diri bangsa Indonesia.
Pembentukan etika ini berdasarkan hati nurani dan tingkah laku, tidak ada pak-
saan dalam hal ini. Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah
sistem etika yang baik di negara ini. Disetiap saat dan dimana saja kita berada
kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di
sila ke dua “ kemanusian yang adil dan beadab” tidak dapat dipungkiri bahwa
kehadiran Pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar,
setiap sila pada dasarnya merupakan azas dan fungsi sendiri-sendiri, namun se-
cara keseluruhan merupakan suatu kesatuan.
Pada hakikatnya, Pancasila bukan merupakan suatu pedoman yang
langsung bersifat normatif ataupun praksis melainkan merupakan suatu sistem
nilai-nilai etika yang merupakan sumber norma.Namun, pada kenyataannya
sekarang sudah berubah. Tingkah laku masyarakat Indonesia dalam praktekn-
ya sekarang tidak lagi mewujudkan bagaimana bentuk Pancasila  dan tidak lagi
memperlihatkan nilai etika yang baik itu sendiri. Hanya sebagian kecil yang masih
menganggap Pancasila itu merupakan pedoman dan sesuatu yang sangat pent-
ing bagi pribadi bangsa Indonesia itu sendiri.
a.	 Pengertian Etika, Moral, Norma, dan Nilai
1)	 Pengertian Etika
Apakah etika itu? Secara etimologi “etika” berasal dari bahasa Yunani yaitu
“ethos” yang berarti watak, adat ataupun kesusilaan. Jadi etika pada dasarnya
dapat diartikan sebagai suatu kesediaan jiwa seseorang untuk senantiasa patuh
kepada seperangkat aturan-aturan kesusilaan (Kencana Syafiie, 1993).
Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus merupakan cabang dari
ilmu kemanusiaan (humaniora). Etika sebagai cabang falsafah membahas sistem
dan pemikiran mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Etika sebagai
3
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
cabang ilmu membahas bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran
moral tertentu. Etika sosial meliputi cabang etika yang lebih khusus seperti etika
keluarga, etika profesi, etika bisnis, etika lingkungan, etika pendidikan, etika ke-
dokteran, etika jurnalistik, etika seksual dan etika politik.
Selanjutnya etika dapat dibagi atas etika umum dan etika khusus. Apakah
perbedaan antara keduanya? Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang
berlaku bagi setiap tindakan manusia. Sedangkan etika khusus membahas prin-
sip-prinsip itu dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia.
Etika khusus terbagi menjadi etika individual, yaitu membahas kewajiban manu-
sia terhadap diri sendiri dan etika sosial membahas kewajiban manusia terhadap
manusia lain dalam hidup bermasyarakat, yang merupakan suatu bagian terbesar
dari etika khusus (Suseno, 1987).
Jadi, pada dasarnya etika membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan
nilai-nilai seperti nilai baik dan buruk, nilai susila atau tidak susila, nilai kesopanan,
kerendahan hati dan sebagainya.Kualitas-kualitas ini dinamakan kebajikan yang
dilawankan dengan kejahatan yang berarti sifat-sifat yang menunjukan bahwa
orang yang memilikinya dikatakan  orang yang tidak susila. Sebenarnya etika
banyak berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubun-
gan  dengan tingkah laku manusia (Kattsoff, 1986). Dapat juga dikatakan bahwa
etika berkaitan dengan dasar-dasar filosofis dalam hubungan dengan tingkah
laku manusia.
2)	 Pengertian Moral
Apa yang dimaksud dengan moral? Moral merupakan patokan-patokan,
kumpulan peraturan lisan maupun tertulis tentang bagaimana manusia harus
hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang lebih baik. Adakah hubungan-
nya antara etika dan moral?Moral dengan etika hubungannya sangat erat, sebab
etika suatu pemikiran kritis dan mendasar tetang ajaran-ajaran dan pandangan
moral dan etika merupakan ilmu pengetahuan yang membahas prinsip-prinsip
moralitas (Devos, 1987).
Etika merupakan tingkah laku yang bersifat umum universal berwujud te-
ori dan bermuara ke moral, sedangkan moral bersifat tindakan lokal, berwujud
praktek dan berupa hasil buah dari etika. Dalam etika seseorang dapat mema-
hami dan mengerti bahwa mengapa dan atas dasar apa manusia harus hidup
menurut norma-norma tertentu, inilah kelebihan etika dibandingkan dengan
moral. Kekurangan etika adalah tidak berwenang menentukan apa yang boleh
4
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
dan tidak boleh dilakukan seseorang, sebab wewenang ini ada pada ajaran moral.
3)	 Pengertian Norma
Selanjutnya apa yang disebut norma? Norma adalah aturan-aturan dan
ketentuan-ketentuan yang mengikat warga masyarakat atau kelompok tertentu
dan menjadi panduan, tatanan, padanan dan pengendali sikap dan tingkah laku
manusia. Agar manusia mempunyai harga, moral mengandung integritas dan
martabat pribadi manusia. Sedangkan derajat kepribadian sangat ditentukan oleh
moralitas yang dimilikinya, maka makna moral yang terkandung dalam kepriba-
dian seseorang tercermin dari sikap dan tingkah lakunya. Oleh karena itu, norma
sebagai penuntun, panduan atau pengendali sikap dan tingkah laku manusia.
Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya,
moral, religi, dan sosial. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang
dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Oleh karena itu norma dalam perwuju-
dannya norma agama, norma filsafat, norma kesusilaan, norma hukum dan nor-
ma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dipatuhi karena adanya sanksi.
Norma-norma yang terdapat dalam masyarakat antara lain :
a)	 Norma agama, adalah ketentuan hidup masyarakat yang bersumber pada
agama.
b)	 Norma kesusilaan, adalah ketentuan hidup yang bersumber pada hati nurani,
moral atau filsafat hidup.
c)	 Norma hukum, adalah ketentuan-ketentuan tertulis yang berlakudan ber-
sumber pada UU suatu negara tertentu.
d)	 Norma sosial, adalah ketentuan hidup yang berlaku dalamhubungan antara
manusia dalam masyarakat.
4)	 Pengertian Nilai
Apa yang dimaksud dengan nilai? Nilai pada hakikatnya suatu sifat atau
kualitas yang melekat pada suatu objek, namun bukan objek itu sendiri.Nilai
merupakan kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, yang
kemudian nilai dijadikan landasan, alasan dan motivasi dalam bersikap dan ber-
perilaku baik disadari maupun tidak disadari. Nilai merupakan harga untuk ma-
nusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran, kemanusiaan (Kamus Bahasa
Indonesia, 2000).
5
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Nilai akan lebih bermanfaat dalam menuntun sikap dan tingkah laku ma-
nusia, maka harus lebiih dikonkritkan lagi secara objektif, sehingga memudahkan-
nyadalam menjabarkannya dalam tingkah laku, misalnya kepatuhan dalam norma
hukum, norma agama, norma adat istiadat dll.
Sekarang Anda sudah mampu membedakan dan menghubungkan antara
etika, moral, norma, dan nilai. Renungkan kembali apa yang sudah Anda pelajari,
lalu buatlah perbedaan yang jelas antara keempat hal tersebut
Etika :…………………………………………………………………………………………..
Moral : ………………………………………………………………………………………….
Norma : …………………………………………………………………………………………
Nilai :………………………………………………………………………………………….
b.	 Prinsip Dasar Etika Pancasila
Apakah prinsip dasar etika Pancasila?Kalau membicarakan Pancasila se-
bagai etika maka terdapat lima prinsip dasar. Lima prinsip dasar tersebut disusun
menurut pengelompokan Pancasila, maka itu bukan sekedar sebuah penyesuaian
dengan situasi Indonesia, melainkan karena Pancasila memiliki logika internal
yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan dasar etika politik modern.
1)	 Pluralisme
Pluralisme adalah kesediaan untuk menerima pluralitas, artinya, untuk hid-
up dengan positif, damai, toleran, dan biasa/normal bersama warga masyarakat
yang berbeda pandangan hidup, agama, budaya, adat (Kaelan, 2004).  Plural-
isme mengimplikasikan pengakuan terhadap kebebasan beragama,
Gambar 4 .Keanekaragaman Indonesia
kebebasan berpikir, kebebasan mencari informasi, toleransi. Pluralisme
memerlukan kematangan kepribadian seseorang dan sekelompok orang.
6
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Gambar 5 Keaneragaman Agama di Indonesia
2)	 Hak Asasi Manusia
Jaminan hak-hak asasi manusia adalah bukti kemanusiaan yang adil dan
beradab. Mengapa? Karena hak-hak asasi manusia menyatakan bagaimana ma-
nusia wajib diperlakukan dan wajib tidak diperlakukan. Jadi bagaimana manusia
harus diperlakukan agar sesuai dengan martabatnya sebagai manusia. Karena itu,
hak-hak asasi manusia adalah baik mutlak maupun kontekstual dalam pengertian
sebagai berikut.
a)	 Mutlak karena manusia memilikinya bukan karena pemberian negara, mas-
yarakat, melainkan karena ia manusia, jadi dari tangan Sang Pencipta.
b)	 Kontekstual karena baru mempunyai fungsi dan karena itu mulai disadari, di
ambang modernitas di mana manusia tidak lagi dilindungi oleh adat/tradisi,
dan sebaliknya diancam oleh negara modern.
Bila mengkaji hak asasi manusia secara umum, maka dapat dibedakan da-
lam bentuk tiga generasi hak-hak asasi manusia:
1)   Generasi pertama (abad ke 17 dan 18): hak-hak liberal, demokratis    dan per-
lakuan wajar di depan hukum.
2)   Generasi kedua (abad ke 19/20): hak-hak sosial
3)   Generasi ketiga (bagian kedua abad ke 20): hak-hak kolektif    (misalnya mi-
noritas-minoritas etnik).
7
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
3)	 Solidaritas Bangsa
Apa makna solidaritas? Solidaritas bermakna manusia tidak hanya hidup
demi diri sendiri, melainkan juga demi orang lain, bahwa kita bersatu senasib
sepenanggungan. Manusia hanya hidup menurut harkatnya apabila tidak hanya
bagi dirinya sendiri, melainkan menyumbang sesuatu pada hidup manusia-ma-
nusia lain. Sosialitas manusia berkembang secara melingkar: keluarga, kampung,
kelompok etnis, kelompok agama, kebangsaan, solidaritas sebagai manusia (Toy-
ibin Aziz, M., 1997).  Maka di sini termasuk rasa kebangsaan. Manusia menjadi
seimbang apabila semua lingkaran kesosialan itu dihayati dalam kaitan dan ke-
terbatasan masing-masing. Solidaritas itu dilanggar dengan kasar oleh korupsi.
Gambar 6 Aksi Sosial Mahasiswa Keperawatan
4)	 Demokrasi
Prinsip “kedaulatan rakyat” menyatakan bahwa tak ada manusia, atau
sebuah elit, atau sekelompok ideology, atau sekelompok pendeta/pastor/ulama
berhak untuk menentukan dan memaksakan (menuntut dengan pakai ancaman)
bagaimana orang lain harus atau boleh hidup. Demokrasi berdasarkan kesadaran
bahwa mereka yang dipimpin berhak menentukan siapa yang memimpin mereka
dan kemana mereka mau dipimpin. Demokrasi adalah “kedaulatan rakyat plus
prinsip keterwakilan”(Kaelan, 2004). Jadi demokrasi memerlukan sebuah system
penerjemah kehendak masyarakat ke dalam tindakan politik.
Demokrasi hanya dapat berjalan baik atas dua dasar:
a)	 Pengakuan dan jaminan terhadap HAM; perlindungan terhadap HAM menja-
di prinsip mayoritas tidak menjadi kediktatoran mayoritas.
8
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
b)	 Kekuasaan dijalankan atas dasar, dan dalam ketaatan terhadap hukum (Nega-
ra hukum demokratis). Maka kepastian hukum merupakan unsur hakiki dalam
demokrasi (karena mencegah pemerintah yang sewenang-wenang).
5)	 Keadilan Sosial
Keadilan merupakan norma moral paling dasar dalam kehidupan mas-
yarakat. Maksud baik apa pun kandas apabila melanggar keadilan. Moralitas mas-
yarakat mulai dengan penolakan terhadap ketidakadilan. Keadilan social mence-
gah bahwa masyarakat pecah ke dalam dua bagian; bagian atas yang maju terus
dan bagian bawah tertinggalkan.
Tuntutan keadilan social tidak boleh dipahami secara ideologis, sebagai
pelaksanaan ide-ide, ideology-ideologi, agama-agama tertentu; keadilan social
tidak sama dengan sosialisme. Keadilan social adalah keadilan yang terlaksa-
na. Dalam kenyataan, keadilan social diusahakan dengan membongkar ketida-
kadilan-ketidakadilan yang ada dalam masyarakat. Di mana perlu diperhatikan
bahwa ketidakadilan-ketidakadilan itu bersifat structural, bukan pertama-per-
tama individual. Artinya, ketidakadilan tidak pertama-tama terletak dalam sikap
kurang adil orang-orang tertentu (misalnya para pemimpin), melainkan dalam
struktur-struktur politik/ekonomi/social/budaya/ideologis. Struktur-struktur itu
hanya dapat dibongkar dengan tekanan dari bawah dan tidak hanya dengan ke-
hendak baik dari atas. Ketidakadilan structural paling gawat sekarang adalah se-
bagian besar segala kemiskinan. Ketidakadilan struktur lain adalah diskriminasi di
semua bidang terhadap perempuan, semua diskriminasi atas dasar ras, suku dan
budaya.
Nah, berdasarkan uraian di atas, tantangan etika politik paling serius di
Indonesia sekarang adalah:
a)	 Kemiskinan, ketidakpedulian dan kekerasan sosial.
b)	 Ekstremisme ideologis yang anti pluralism, pertama-tama ekstremisme
agama dimana mereka yang merasa tahu kehendak Tuhan merasa ber-
hak juga memaksakan pendapat mereka pada masyarakat.
c)	 Korupsi.
c.	 Pancasila Sebagai Dasar Etika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Bagaimana Pancasila sebagai dasar etika kehidupan berbangsa dan ber-
tanah air? Di era sekarang sekarang ini, tampaknya kebutuhan akan norma eti-
ka untuk kehidupan berbangsa dan bernegara masih perlu bahkan amat pent-
9
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
ing untuk ditetapkan. Hal ini terwujud dengan keluarnya ketetapan MPR No.VI/
MPR/2001 tentang etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat
yang merupakan penjabaran nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam ber-
pikir, bersikap dan bertingkah laku yang merupakan cerminan dari nilai-nilai kea-
gamaan dan kebudayaan yang sudah mengakar dalam kehidupan bermasyarakat.
Pancasila sebagai Etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermas-
yarakat bertujuan untuk:
1)	 Memberikan landasan etik moral bagi seluruh komponen bangsa dalam men-
jalankan kehidupan kebangsaan dalam berbagai aspek
2)	 Menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan ber-
masyarakat.
3)	  Menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi pelaksanaan nilai-nilai etika
dan moral dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
Etika kehidupan berbangsa meliputi sebagai berikut:
1)	 Etika social dan Budaya
Etika ini bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan
menampilkan kembali sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling
menghargai, saling mencintai, dan tolong-menolong di antara sesame
manusia dan anak bangsa.Senada dengan itu juga menghidupkan kembali
budaya malu, yakni malu berbuat kesalahan dan semua yang bertentan-
gan dengan moral agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
2)	 Etika pemerintahan dan politik
Etika ini dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih,
efesien, dan efektif serta menumbuhkan suasana politik yang demokra-
tis yang bercirikan keterbukaan, tanggung jawab, tanggap akan aspirasi
rakyat, menghargai perbedaan, jujur dalam persaingan, serta menjujun-
jung tinggi hak asasi manusia.
Sebagi dasar filsafah negara Pancasila tidak hanya merupakan sumber
derivasi peraturan perundang-undangan, melainkan juga merupakan sumber
moralitas terutama dalam hubunganya dengan legitimasi kekuasaan, hukum ser-
ta sebagai kebijakan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara. Sila per-
tama “Ketuhanan Yang Maha Esa” serta sila ke dua “kemanusiaan yang adil dan
10
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
beradab” adalah merupakan sumber nilai-nilai moral bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Etika politik berkaitan dengan moral manusia. Hal ini berdasarkan pada
kenyataan moral selalu menunjuk pada manusia sebagai subjek etika. Walaupun
hubungannya dengan masyarakat bangsa atau negara, etika politik tetap mele-
takkan dasar fundamental manusia sebagai manusia. Hal ini didasarkan pada
hakikat manusia sebagai makhluk yang beradab dan berbudaya. Aktualisasi etika
politik senantiasa berdasarkan pada harkat dan martabat manusia sebagai manu-
sia (Suseno, 1987).
Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, etika politik menuntut
agar kekuasaan dalam negara dijalankan sesuai dengan asas legalitas (legitimasi
hukum) , secara demokrasi (legitimasi demokrasi) dan dilaksanakan berdasrkan
prinsip-prinsip moral (legitimasi moral) (Suseno, 1987). Pancasila sebagai suatu
sistem filsafat memiliki tiga dasar tersebut. Dalam pelaksanaan dan penyelengga-
raan negara baik menyangkut kekuasaan, kebijaksanaan yang menyangkut pub-
lik, pembagian serta kewenangan harus berdasarkan legitimimasi moral religius
serta moral kemanusiaan.
Secara rinci nilai-nilai Pancasila sebagai sumber etika politik diuraikan se-
bagai berikut:
a)	 Sila 1 “Ketuhanan Yang Maha Esa”, berkaitan dengan legitimasi moral.
b)	 Sila 2 “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, merupakan sumber nilai-nilai
moralitas dalam kehidupan negara. Negara pada prinsipnya adalah perseku-
tuan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
c)	 Sila 3 “Persatuan Indonesia”, bangsa Indonesia sebagai bagian dari umat ma-
nusia di dunia hidup secara bersama dalam suatu wilayah tertentu dengan
suatu cita-cita dan prinsip hidup demi kesejahteraan bersama.
d)	 Sila 4 “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusy-
awaratan Perwakilan”, negara adalah berasal dari rakyat dan segala kebijaksa-
naan dan kekuasaan yang dilakukan senantiasa untuk rakyat. 
e)	 Sila 5 “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, Negara Indonesia ada-
lah negara hukum. Oleh karena itu, keadilan dan hidup bersama merupakan
tujuan dalam kehidupan negara. 
11
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
f)	  Etika ekonomi dan bisnis
Etika ini bertujuan agar prinsip dan perilaku ekonomi baik oleh prib-
adi, institusi, maupun keputusan dalam bidang ekonomi dapat melahirkan
ekonomi dengan kondisi yang baik dan realitas.
3)	 Etika penegakan hukum yang berkeadilan
Etika ini bertujuan agar penegakan hukum secara adil, perlakuan
yang sama dan tidak diskriminatif terhadap setiap warga negara di hada-
pan hukum, dan menghindarkan penggunaan hukum secara salah sebagai
alat kekuasaan.
4)	 Etika keilmuan dan disiplin kehidupan
Etika ini diwujudkan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ilmu pengeta-
huan dan teknologi agar mampu berpikir rasional, kritis, logis, dan objektif.
Dengan berpedoman pada etika kehidupan berbangsa tersebut, penye-
lenggara negara dan warga negara berperilaku secara baik bersumber pada
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya.Etika kehidupan berbangsa tidak memi-
liki sanksi hukum, namun sebagai semacam kode etik, pedoman etik berbang-
sa memberikan sanksi moral bagi siapa saja yang berperilaku menyimpang dari
norma-norma etik yang baik. Etika kehidupan berbangsa ini dapat kita pandang
sebagai norma etik negara sebagai perwujudan dari nilai-nilai dasar Pancasila.
Etika dan moral bagimanusia dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan ber-
masyarakat, senantiasa bersifat relasional. Hal ini berarti bahwa etika serta moral
yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, tidak dimaksudkan untuk manusia
secara pribadi, namun secara relasional senantiasa memiliki hubungan dengan
yang lain baik kepada Tuhan yang Maha Esa maupun kepada manusia lainnya.
12
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Rangkuman
Anda telah mempelajari tentang Pancasila sebagai sistem etika. Pada bagian ini
yang sudah Anda pelajari adalah tentang pengertian etika, moral, norma, dan
nilai, prinsip-prinsip etikaPancasila, dan Pancasila sebagai dasar etika kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Secara gamblang Anda telah mendapat penjelasan mengenai keterkaitan antara
etika, moral, norma, dan nilai. Nilai merupakan prinsip umum tingkah laku abstrak
yang ada dalam pikiran anggota-anggota kelompok yang merupakan komitmen
yang positif dan standar untuk mempertimbangkan tindakan dan tujuan tertentu.
Fungsi nilai adalah sebagai pedoman, pendorong tingkah laku manusia dalam
hidup. Etika berasal dari kata Ethos (Yunani) yang artinya adat kebiasaan, sama
halnya dengan moral yang berasal dari kata Mos, Miros (Yunani) yang artinya
adat kebiasaan.
Istilah etika digunakan untuk menyebut ilmu dan prinsip dasar penilaian baik bu-
ruknya perilaku manusia atau berisi tentang kajian ilmiah terhadap ajaran moral.
Moral digunakan untuk menunjukan aturan dan norma yang lebih konkrit bagi
penilaian baik buruknya perilaku manusia. Ajaran moral berisi nasehat-nasehat
konkrit supaya manusia hidup lebih baik. Jadi etika merupakan tingkah laku yang
bersifat umum universal berwujud teori, sedangkan moral bersifat tindakan lokal,
berwujud praktek dan berupa hasil buah dari etika. Sedangkan norma merupakan
kaidah atau aturan-aturan yang berisi petunjuk tentang tingkah laku yang harus
atau tidak boleh dilakukan oleh manusia dan bersifat mengikat, artinya seseorang
wajib mentaati semua aturan yang berlaku di lingkungannya.
Pancasila sebagai sistem etika mempunyai lima prinsip, yaitu : pluralisme, hak
asasi manusia, solidaritas bangsa, demokrasi, dan keadilan sosial. Selanjutnya
Pancasila merupakan sumber etika diseluruh aspek kehidupan, baik dalam aspek
pemerintahan, politik, sosial, budaya, ekonomi, maupun pendidikan.
13
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Test Formatif
1. Tingkah laku masyarakat Indonesia dalam prakteknya sekarang tidak lagi
mewujudkan bagaimana bentuk Pancasila, hal ini karena Pancasila tidak dijadi-
kan sebagai :
a.	 Pedoman normative
b.	 Pedoman praktis
c.	 Sistem nilai-nilai etika
d.	 Sumber dari segala sumber hukum
2. Berikut adalah bukan hal-hal yang berkaitan dengan etika :
a.	 Nilai susila atau tidak susila
b.	 Nilai baik dan buruk
c.	 Nilai kesopanan
d.	 Nilai kecerdasan
3. Kumpulan peraturan lisan maupun tertulis tentang bagaimana manusia harus
hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang lebih baik disebut :
a.	Etika
b.	Moral
c.	Nilai
d.	Norma
4. Kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, yang kemu-
dian nilai dijadikan landasan, alasan dan motivasi dalam bersikap dan berper-
ilaku disebut
a.	Etika
b.	Moral
c.	Nilai
d.	Norma
5. Ketentuan hidup yang bersumber pada hati nurani, moral atau filsafat hidup.
a.	 Norma agama
b.	 Norma hukum
c.	 Norma kesusilaan
d.	 Norma sosial
6. Kekurangan etika adalah :
a.	 tidak berwenang menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
b.	 tidak berwenang menentukan apa yang sopan dan tidak sopan dilakukan
c.	 tidak berwenang menentukan apa yang baik dan buruk dilakukan
14
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
d.	 tidak berwenang menentukan apa yang susila dan tidak susila dilakukan
7. Aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang mengikat warga masyarakat
atau kelompok tertentu dan menjadi panduan, tatanan, padanan dan pengen-
dali sikap dan tingkah laku manusia disebut :
a.	Etika
b.	Moral
c.	Nilai
d.	Norma
8. Salah satu prinsip dasar etika Pancasila adalah pluralisme. Berikut ini bukan
merupakan implikasi pluralisme, yaitu pengakuan terhadap :
a.	 Kebebasan beragama
b.	 Kebebasan berpikir
c.	 Kebebasan mencari informasi
d.	 Kebebasan membuka rahasia negara
9. Hak-hak asasi manusia adalah baik mutlak, karena :
a.	 Manusia memiliki hak asasi karena pemberian Negara
b.	 Manusia memiliki hak asasi karena ia manusia
c.	 Manusia memiliki hak asasi karena hidup bermasyarakat
d.	 Manusia memiliki hak asasi karena tergantung pada perlindungan Negara
10. Demokrasi hanya dapat berjalan baik, jika :
a.	 Adanya pengakuan dan jaminan terhadap HAM
b.	 Perlindungan terhadap HAM menjadi prinsip kediktatoran mayoritas.
c.	 Kekuasaan dijalankan atas dasar kekuatan
d.	 Adanya pengakuan dan jaminan terhadap HAM yang mengalahkan ke-
wajiban
15
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Tugas
1. Jelaskan tentang pengertian etika, moral, norma, dan nilai
2. Jelaskan tentang prinsip-prinsip etikaPancasila
3. Jelaskan pentingnya Pancasila sebagai dasar etika kehidupan berbangsa dan
bernegara
	 Bagaimana jawaban Anda? Tentunya ke tigabelas soal tadi sudah selesai
Anda kerjakan. Jika belum, cobalah pelajari kembali materi yang masih kurang
Anda pahami dan jangan lupa kerjakan soal tugas yang belum selesai Anda ker-
jakan. Apabila semua soal tugas sudah selesai Anda kerjakan, periksalah jawaban
Anda dengan menggunakan kunci Jawaban yang disediakan pada bagian akhir
modul ini.
	 Bagaimana hasil jawaban Anda? Semoga semua jawaban Anda benar. Nah,
selamat atas keberhasilan Anda. Apabila belum sepenuhnya berhasil atau belum
mencapai 80% benar, sebaiknya Anda pelajari kembali materi pembelajaran Keg-
iatan Belajar-3 terutama materi pembelajaran yang belum Anda pahami. Setelah
itu, cobalah kerjakan kembali soal tugas Kegiatan Belajar-3. Semoga kali ini Anda
dapat menyelesaikannya dengan benar.
	 Bagaimana? Apabila memang Anda telah berhasil menyelesaikan semua
soal tugas dengan benar atau setidak-tidaknya 80% benar, Anda diperkenankan
untuk mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-4.
Selamat Belajar dan Sukses mempelajari materi pembelajaran Kegiatan Belajar-4.

More Related Content

What's hot

Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Irvan Berutu
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaRiska Yuliatiningsih
 
Konsep dan prinsip demokrasi Indonesia
Konsep dan prinsip demokrasi IndonesiaKonsep dan prinsip demokrasi Indonesia
Konsep dan prinsip demokrasi IndonesiaApri'Leo Pasoepati
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
chusnaqumillaila
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
dayurikaperdana19
 
Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...
Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...
Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...
Arlin Muzdalifah
 
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Warnet Raha
 
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IlmuPancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
dayurikaperdana19
 
PPT PKN Otonomi daerah
PPT PKN Otonomi daerah PPT PKN Otonomi daerah
PPT PKN Otonomi daerah
Aprillia Maharani
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Susanti Susanti
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
dimar aji
 
Masyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani pptMasyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani ppt
Berbagi Semangat
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukum
Potpotya Fitri
 
Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiFathur Rohman
 
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Syaiful Ahdan
 
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
Abida Muttaqiena
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasional
Mardiah Ahmad
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Syaiful Ahdan
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Mujid Rical
 
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAPENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
dayurikaperdana19
 

What's hot (20)

Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
Konsep dan prinsip demokrasi Indonesia
Konsep dan prinsip demokrasi IndonesiaKonsep dan prinsip demokrasi Indonesia
Konsep dan prinsip demokrasi Indonesia
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...
Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...
Ppt pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan...
 
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsaMakalah pancasila dalam sejarah bangsa
Makalah pancasila dalam sejarah bangsa
 
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan IlmuPancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
 
PPT PKN Otonomi daerah
PPT PKN Otonomi daerah PPT PKN Otonomi daerah
PPT PKN Otonomi daerah
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Masyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani pptMasyarakat Madani ppt
Masyarakat Madani ppt
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukum
 
Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasi
 
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesiaBab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
Bab ii pancasila dalam arus sejarah bangsa indonesia
 
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasional
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
 
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAPENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
 

Similar to Pancasila Sebagai Sistem Etika

Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
pjj_kemenkes
 
98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...
98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...
98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...
Fazry Nurokhman
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
Zarevi1
 
Kajia2
Kajia2Kajia2
Etika dan ruang lingkupnya
Etika dan ruang lingkupnyaEtika dan ruang lingkupnya
Etika dan ruang lingkupnya
Andi Uli
 
Makalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budayaMakalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budaya
Rianrinaldi130700
 
Makalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budayaMakalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budaya
RianRinaldi3
 
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dedy Wiranto
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
Edi Ison
 
Etika dan moralitas dalam pendidikan jasmani
Etika dan moralitas dalam pendidikan jasmaniEtika dan moralitas dalam pendidikan jasmani
Etika dan moralitas dalam pendidikan jasmani
Awal Akbar Jamaluddin
 
Etika dan kode etik dosen dan bidan baru
Etika  dan kode etik dosen dan bidan baruEtika  dan kode etik dosen dan bidan baru
Etika dan kode etik dosen dan bidan baru
evi munawir
 
12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...
12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...
12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...
Achmad Susmiyanto
 
Hilda
HildaHilda
Hilda
Hildafrht13
 
Pancasila sebagai etika
Pancasila sebagai etikaPancasila sebagai etika
Pancasila sebagai etika
adekdewa
 
Pancasila Sistem Etika.docx
Pancasila Sistem Etika.docxPancasila Sistem Etika.docx
Pancasila Sistem Etika.docx
FahadAraby
 
Etika, Profesi dan Profesionalisme
Etika, Profesi dan ProfesionalismeEtika, Profesi dan Profesionalisme
Etika, Profesi dan Profesionalisme
Universitas Teknokrat Indonesia
 
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama) Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Aisyah Turidho
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
norma 28
 
Pengenalan Etika, Akhlak dan Moral
Pengenalan Etika, Akhlak dan MoralPengenalan Etika, Akhlak dan Moral
Pengenalan Etika, Akhlak dan Moral
Thomas Mon
 
Bab iii
Bab  iiiBab  iii
Bab iiiNurul F
 

Similar to Pancasila Sebagai Sistem Etika (20)

Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...
98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...
98095193 pancasila-sebagai-sistem-etika-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernega...
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
Kajia2
Kajia2Kajia2
Kajia2
 
Etika dan ruang lingkupnya
Etika dan ruang lingkupnyaEtika dan ruang lingkupnya
Etika dan ruang lingkupnya
 
Makalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budayaMakalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budaya
 
Makalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budayaMakalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budaya
 
Dasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian MoralDasar-Dasar Pengertian Moral
Dasar-Dasar Pengertian Moral
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Etika dan moralitas dalam pendidikan jasmani
Etika dan moralitas dalam pendidikan jasmaniEtika dan moralitas dalam pendidikan jasmani
Etika dan moralitas dalam pendidikan jasmani
 
Etika dan kode etik dosen dan bidan baru
Etika  dan kode etik dosen dan bidan baruEtika  dan kode etik dosen dan bidan baru
Etika dan kode etik dosen dan bidan baru
 
12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...
12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...
12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...
 
Hilda
HildaHilda
Hilda
 
Pancasila sebagai etika
Pancasila sebagai etikaPancasila sebagai etika
Pancasila sebagai etika
 
Pancasila Sistem Etika.docx
Pancasila Sistem Etika.docxPancasila Sistem Etika.docx
Pancasila Sistem Etika.docx
 
Etika, Profesi dan Profesionalisme
Etika, Profesi dan ProfesionalismeEtika, Profesi dan Profesionalisme
Etika, Profesi dan Profesionalisme
 
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama) Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Pengenalan Etika, Akhlak dan Moral
Pengenalan Etika, Akhlak dan MoralPengenalan Etika, Akhlak dan Moral
Pengenalan Etika, Akhlak dan Moral
 
Bab iii
Bab  iiiBab  iii
Bab iii
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 

Recently uploaded (20)

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 

Pancasila Sebagai Sistem Etika

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kegiatan Belajar 1 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA III 1. Menjelaskan tentang pengertian etika, moral, norma, dannilai 2. Menjelaskan tentang prinsip-prinsip etikaPancasila 3. Menjelaskan tentang Pancasila sebagai dasar etika kehidupan berbangsa dan bernegara TUJUANPembelajaran Khusus Setelah menyelesaikan materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar 3 ini, maka diharapkan Anda akan mampu memahami Pancasila sebagai sistem etika TUJUANPembelajaran Umum 1. Pengertian etika, moral, norma dan nilai 2. Prinsip-prinsip etika Pancasila 3. Pancasila sebagai dasar etika kehidupan berbangsa dan bernegara POKOKMateri
  • 2. 2 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Uraian Materi Sebagaimana yang telah Anda pelajari pada Kegiatan Belajar 1, Pancasila adalah ideologi yang dianut oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satu fungsi Pancasila adalah sebagai sistem etika. Etika merupakan gabungan dari tiga unsur, yaitu nilai, norma, dan moral. Ketiga unsur tersebut saling berhubungan satu sama lain. Pancasila sebagai sistem etika adalah poin – poin  yang terkandung di da- lam Pancasila yang mencerminkan etika yang ada pada diri bangsa Indonesia. Pembentukan etika ini berdasarkan hati nurani dan tingkah laku, tidak ada pak- saan dalam hal ini. Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Disetiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua “ kemanusian yang adil dan beadab” tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran Pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar, setiap sila pada dasarnya merupakan azas dan fungsi sendiri-sendiri, namun se- cara keseluruhan merupakan suatu kesatuan. Pada hakikatnya, Pancasila bukan merupakan suatu pedoman yang langsung bersifat normatif ataupun praksis melainkan merupakan suatu sistem nilai-nilai etika yang merupakan sumber norma.Namun, pada kenyataannya sekarang sudah berubah. Tingkah laku masyarakat Indonesia dalam praktekn- ya sekarang tidak lagi mewujudkan bagaimana bentuk Pancasila  dan tidak lagi memperlihatkan nilai etika yang baik itu sendiri. Hanya sebagian kecil yang masih menganggap Pancasila itu merupakan pedoman dan sesuatu yang sangat pent- ing bagi pribadi bangsa Indonesia itu sendiri. a. Pengertian Etika, Moral, Norma, dan Nilai 1) Pengertian Etika Apakah etika itu? Secara etimologi “etika” berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang berarti watak, adat ataupun kesusilaan. Jadi etika pada dasarnya dapat diartikan sebagai suatu kesediaan jiwa seseorang untuk senantiasa patuh kepada seperangkat aturan-aturan kesusilaan (Kencana Syafiie, 1993). Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus merupakan cabang dari ilmu kemanusiaan (humaniora). Etika sebagai cabang falsafah membahas sistem dan pemikiran mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Etika sebagai
  • 3. 3 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas cabang ilmu membahas bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu. Etika sosial meliputi cabang etika yang lebih khusus seperti etika keluarga, etika profesi, etika bisnis, etika lingkungan, etika pendidikan, etika ke- dokteran, etika jurnalistik, etika seksual dan etika politik. Selanjutnya etika dapat dibagi atas etika umum dan etika khusus. Apakah perbedaan antara keduanya? Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia. Sedangkan etika khusus membahas prin- sip-prinsip itu dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia. Etika khusus terbagi menjadi etika individual, yaitu membahas kewajiban manu- sia terhadap diri sendiri dan etika sosial membahas kewajiban manusia terhadap manusia lain dalam hidup bermasyarakat, yang merupakan suatu bagian terbesar dari etika khusus (Suseno, 1987). Jadi, pada dasarnya etika membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan nilai-nilai seperti nilai baik dan buruk, nilai susila atau tidak susila, nilai kesopanan, kerendahan hati dan sebagainya.Kualitas-kualitas ini dinamakan kebajikan yang dilawankan dengan kejahatan yang berarti sifat-sifat yang menunjukan bahwa orang yang memilikinya dikatakan  orang yang tidak susila. Sebenarnya etika banyak berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubun- gan  dengan tingkah laku manusia (Kattsoff, 1986). Dapat juga dikatakan bahwa etika berkaitan dengan dasar-dasar filosofis dalam hubungan dengan tingkah laku manusia. 2) Pengertian Moral Apa yang dimaksud dengan moral? Moral merupakan patokan-patokan, kumpulan peraturan lisan maupun tertulis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang lebih baik. Adakah hubungan- nya antara etika dan moral?Moral dengan etika hubungannya sangat erat, sebab etika suatu pemikiran kritis dan mendasar tetang ajaran-ajaran dan pandangan moral dan etika merupakan ilmu pengetahuan yang membahas prinsip-prinsip moralitas (Devos, 1987). Etika merupakan tingkah laku yang bersifat umum universal berwujud te- ori dan bermuara ke moral, sedangkan moral bersifat tindakan lokal, berwujud praktek dan berupa hasil buah dari etika. Dalam etika seseorang dapat mema- hami dan mengerti bahwa mengapa dan atas dasar apa manusia harus hidup menurut norma-norma tertentu, inilah kelebihan etika dibandingkan dengan moral. Kekurangan etika adalah tidak berwenang menentukan apa yang boleh
  • 4. 4 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas dan tidak boleh dilakukan seseorang, sebab wewenang ini ada pada ajaran moral. 3) Pengertian Norma Selanjutnya apa yang disebut norma? Norma adalah aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang mengikat warga masyarakat atau kelompok tertentu dan menjadi panduan, tatanan, padanan dan pengendali sikap dan tingkah laku manusia. Agar manusia mempunyai harga, moral mengandung integritas dan martabat pribadi manusia. Sedangkan derajat kepribadian sangat ditentukan oleh moralitas yang dimilikinya, maka makna moral yang terkandung dalam kepriba- dian seseorang tercermin dari sikap dan tingkah lakunya. Oleh karena itu, norma sebagai penuntun, panduan atau pengendali sikap dan tingkah laku manusia. Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya, moral, religi, dan sosial. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Oleh karena itu norma dalam perwuju- dannya norma agama, norma filsafat, norma kesusilaan, norma hukum dan nor- ma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dipatuhi karena adanya sanksi. Norma-norma yang terdapat dalam masyarakat antara lain : a) Norma agama, adalah ketentuan hidup masyarakat yang bersumber pada agama. b) Norma kesusilaan, adalah ketentuan hidup yang bersumber pada hati nurani, moral atau filsafat hidup. c) Norma hukum, adalah ketentuan-ketentuan tertulis yang berlakudan ber- sumber pada UU suatu negara tertentu. d) Norma sosial, adalah ketentuan hidup yang berlaku dalamhubungan antara manusia dalam masyarakat. 4) Pengertian Nilai Apa yang dimaksud dengan nilai? Nilai pada hakikatnya suatu sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, namun bukan objek itu sendiri.Nilai merupakan kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, yang kemudian nilai dijadikan landasan, alasan dan motivasi dalam bersikap dan ber- perilaku baik disadari maupun tidak disadari. Nilai merupakan harga untuk ma- nusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran, kemanusiaan (Kamus Bahasa Indonesia, 2000).
  • 5. 5 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Nilai akan lebih bermanfaat dalam menuntun sikap dan tingkah laku ma- nusia, maka harus lebiih dikonkritkan lagi secara objektif, sehingga memudahkan- nyadalam menjabarkannya dalam tingkah laku, misalnya kepatuhan dalam norma hukum, norma agama, norma adat istiadat dll. Sekarang Anda sudah mampu membedakan dan menghubungkan antara etika, moral, norma, dan nilai. Renungkan kembali apa yang sudah Anda pelajari, lalu buatlah perbedaan yang jelas antara keempat hal tersebut Etika :………………………………………………………………………………………….. Moral : …………………………………………………………………………………………. Norma : ………………………………………………………………………………………… Nilai :…………………………………………………………………………………………. b. Prinsip Dasar Etika Pancasila Apakah prinsip dasar etika Pancasila?Kalau membicarakan Pancasila se- bagai etika maka terdapat lima prinsip dasar. Lima prinsip dasar tersebut disusun menurut pengelompokan Pancasila, maka itu bukan sekedar sebuah penyesuaian dengan situasi Indonesia, melainkan karena Pancasila memiliki logika internal yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan dasar etika politik modern. 1) Pluralisme Pluralisme adalah kesediaan untuk menerima pluralitas, artinya, untuk hid- up dengan positif, damai, toleran, dan biasa/normal bersama warga masyarakat yang berbeda pandangan hidup, agama, budaya, adat (Kaelan, 2004).  Plural- isme mengimplikasikan pengakuan terhadap kebebasan beragama, Gambar 4 .Keanekaragaman Indonesia kebebasan berpikir, kebebasan mencari informasi, toleransi. Pluralisme memerlukan kematangan kepribadian seseorang dan sekelompok orang.
  • 6. 6 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Gambar 5 Keaneragaman Agama di Indonesia 2) Hak Asasi Manusia Jaminan hak-hak asasi manusia adalah bukti kemanusiaan yang adil dan beradab. Mengapa? Karena hak-hak asasi manusia menyatakan bagaimana ma- nusia wajib diperlakukan dan wajib tidak diperlakukan. Jadi bagaimana manusia harus diperlakukan agar sesuai dengan martabatnya sebagai manusia. Karena itu, hak-hak asasi manusia adalah baik mutlak maupun kontekstual dalam pengertian sebagai berikut. a) Mutlak karena manusia memilikinya bukan karena pemberian negara, mas- yarakat, melainkan karena ia manusia, jadi dari tangan Sang Pencipta. b) Kontekstual karena baru mempunyai fungsi dan karena itu mulai disadari, di ambang modernitas di mana manusia tidak lagi dilindungi oleh adat/tradisi, dan sebaliknya diancam oleh negara modern. Bila mengkaji hak asasi manusia secara umum, maka dapat dibedakan da- lam bentuk tiga generasi hak-hak asasi manusia: 1)   Generasi pertama (abad ke 17 dan 18): hak-hak liberal, demokratis    dan per- lakuan wajar di depan hukum. 2)   Generasi kedua (abad ke 19/20): hak-hak sosial 3)   Generasi ketiga (bagian kedua abad ke 20): hak-hak kolektif    (misalnya mi- noritas-minoritas etnik).
  • 7. 7 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas 3) Solidaritas Bangsa Apa makna solidaritas? Solidaritas bermakna manusia tidak hanya hidup demi diri sendiri, melainkan juga demi orang lain, bahwa kita bersatu senasib sepenanggungan. Manusia hanya hidup menurut harkatnya apabila tidak hanya bagi dirinya sendiri, melainkan menyumbang sesuatu pada hidup manusia-ma- nusia lain. Sosialitas manusia berkembang secara melingkar: keluarga, kampung, kelompok etnis, kelompok agama, kebangsaan, solidaritas sebagai manusia (Toy- ibin Aziz, M., 1997).  Maka di sini termasuk rasa kebangsaan. Manusia menjadi seimbang apabila semua lingkaran kesosialan itu dihayati dalam kaitan dan ke- terbatasan masing-masing. Solidaritas itu dilanggar dengan kasar oleh korupsi. Gambar 6 Aksi Sosial Mahasiswa Keperawatan 4) Demokrasi Prinsip “kedaulatan rakyat” menyatakan bahwa tak ada manusia, atau sebuah elit, atau sekelompok ideology, atau sekelompok pendeta/pastor/ulama berhak untuk menentukan dan memaksakan (menuntut dengan pakai ancaman) bagaimana orang lain harus atau boleh hidup. Demokrasi berdasarkan kesadaran bahwa mereka yang dipimpin berhak menentukan siapa yang memimpin mereka dan kemana mereka mau dipimpin. Demokrasi adalah “kedaulatan rakyat plus prinsip keterwakilan”(Kaelan, 2004). Jadi demokrasi memerlukan sebuah system penerjemah kehendak masyarakat ke dalam tindakan politik. Demokrasi hanya dapat berjalan baik atas dua dasar: a) Pengakuan dan jaminan terhadap HAM; perlindungan terhadap HAM menja- di prinsip mayoritas tidak menjadi kediktatoran mayoritas.
  • 8. 8 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas b) Kekuasaan dijalankan atas dasar, dan dalam ketaatan terhadap hukum (Nega- ra hukum demokratis). Maka kepastian hukum merupakan unsur hakiki dalam demokrasi (karena mencegah pemerintah yang sewenang-wenang). 5) Keadilan Sosial Keadilan merupakan norma moral paling dasar dalam kehidupan mas- yarakat. Maksud baik apa pun kandas apabila melanggar keadilan. Moralitas mas- yarakat mulai dengan penolakan terhadap ketidakadilan. Keadilan social mence- gah bahwa masyarakat pecah ke dalam dua bagian; bagian atas yang maju terus dan bagian bawah tertinggalkan. Tuntutan keadilan social tidak boleh dipahami secara ideologis, sebagai pelaksanaan ide-ide, ideology-ideologi, agama-agama tertentu; keadilan social tidak sama dengan sosialisme. Keadilan social adalah keadilan yang terlaksa- na. Dalam kenyataan, keadilan social diusahakan dengan membongkar ketida- kadilan-ketidakadilan yang ada dalam masyarakat. Di mana perlu diperhatikan bahwa ketidakadilan-ketidakadilan itu bersifat structural, bukan pertama-per- tama individual. Artinya, ketidakadilan tidak pertama-tama terletak dalam sikap kurang adil orang-orang tertentu (misalnya para pemimpin), melainkan dalam struktur-struktur politik/ekonomi/social/budaya/ideologis. Struktur-struktur itu hanya dapat dibongkar dengan tekanan dari bawah dan tidak hanya dengan ke- hendak baik dari atas. Ketidakadilan structural paling gawat sekarang adalah se- bagian besar segala kemiskinan. Ketidakadilan struktur lain adalah diskriminasi di semua bidang terhadap perempuan, semua diskriminasi atas dasar ras, suku dan budaya. Nah, berdasarkan uraian di atas, tantangan etika politik paling serius di Indonesia sekarang adalah: a) Kemiskinan, ketidakpedulian dan kekerasan sosial. b) Ekstremisme ideologis yang anti pluralism, pertama-tama ekstremisme agama dimana mereka yang merasa tahu kehendak Tuhan merasa ber- hak juga memaksakan pendapat mereka pada masyarakat. c) Korupsi. c. Pancasila Sebagai Dasar Etika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Bagaimana Pancasila sebagai dasar etika kehidupan berbangsa dan ber- tanah air? Di era sekarang sekarang ini, tampaknya kebutuhan akan norma eti- ka untuk kehidupan berbangsa dan bernegara masih perlu bahkan amat pent-
  • 9. 9 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas ing untuk ditetapkan. Hal ini terwujud dengan keluarnya ketetapan MPR No.VI/ MPR/2001 tentang etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat yang merupakan penjabaran nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam ber- pikir, bersikap dan bertingkah laku yang merupakan cerminan dari nilai-nilai kea- gamaan dan kebudayaan yang sudah mengakar dalam kehidupan bermasyarakat. Pancasila sebagai Etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermas- yarakat bertujuan untuk: 1) Memberikan landasan etik moral bagi seluruh komponen bangsa dalam men- jalankan kehidupan kebangsaan dalam berbagai aspek 2) Menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan ber- masyarakat. 3)  Menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi pelaksanaan nilai-nilai etika dan moral dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Etika kehidupan berbangsa meliputi sebagai berikut: 1) Etika social dan Budaya Etika ini bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan menampilkan kembali sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling menghargai, saling mencintai, dan tolong-menolong di antara sesame manusia dan anak bangsa.Senada dengan itu juga menghidupkan kembali budaya malu, yakni malu berbuat kesalahan dan semua yang bertentan- gan dengan moral agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. 2) Etika pemerintahan dan politik Etika ini dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efesien, dan efektif serta menumbuhkan suasana politik yang demokra- tis yang bercirikan keterbukaan, tanggung jawab, tanggap akan aspirasi rakyat, menghargai perbedaan, jujur dalam persaingan, serta menjujun- jung tinggi hak asasi manusia. Sebagi dasar filsafah negara Pancasila tidak hanya merupakan sumber derivasi peraturan perundang-undangan, melainkan juga merupakan sumber moralitas terutama dalam hubunganya dengan legitimasi kekuasaan, hukum ser- ta sebagai kebijakan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara. Sila per- tama “Ketuhanan Yang Maha Esa” serta sila ke dua “kemanusiaan yang adil dan
  • 10. 10 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas beradab” adalah merupakan sumber nilai-nilai moral bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Etika politik berkaitan dengan moral manusia. Hal ini berdasarkan pada kenyataan moral selalu menunjuk pada manusia sebagai subjek etika. Walaupun hubungannya dengan masyarakat bangsa atau negara, etika politik tetap mele- takkan dasar fundamental manusia sebagai manusia. Hal ini didasarkan pada hakikat manusia sebagai makhluk yang beradab dan berbudaya. Aktualisasi etika politik senantiasa berdasarkan pada harkat dan martabat manusia sebagai manu- sia (Suseno, 1987). Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, etika politik menuntut agar kekuasaan dalam negara dijalankan sesuai dengan asas legalitas (legitimasi hukum) , secara demokrasi (legitimasi demokrasi) dan dilaksanakan berdasrkan prinsip-prinsip moral (legitimasi moral) (Suseno, 1987). Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki tiga dasar tersebut. Dalam pelaksanaan dan penyelengga- raan negara baik menyangkut kekuasaan, kebijaksanaan yang menyangkut pub- lik, pembagian serta kewenangan harus berdasarkan legitimimasi moral religius serta moral kemanusiaan. Secara rinci nilai-nilai Pancasila sebagai sumber etika politik diuraikan se- bagai berikut: a) Sila 1 “Ketuhanan Yang Maha Esa”, berkaitan dengan legitimasi moral. b) Sila 2 “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, merupakan sumber nilai-nilai moralitas dalam kehidupan negara. Negara pada prinsipnya adalah perseku- tuan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. c) Sila 3 “Persatuan Indonesia”, bangsa Indonesia sebagai bagian dari umat ma- nusia di dunia hidup secara bersama dalam suatu wilayah tertentu dengan suatu cita-cita dan prinsip hidup demi kesejahteraan bersama. d) Sila 4 “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusy- awaratan Perwakilan”, negara adalah berasal dari rakyat dan segala kebijaksa- naan dan kekuasaan yang dilakukan senantiasa untuk rakyat.  e) Sila 5 “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, Negara Indonesia ada- lah negara hukum. Oleh karena itu, keadilan dan hidup bersama merupakan tujuan dalam kehidupan negara. 
  • 11. 11 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas f)  Etika ekonomi dan bisnis Etika ini bertujuan agar prinsip dan perilaku ekonomi baik oleh prib- adi, institusi, maupun keputusan dalam bidang ekonomi dapat melahirkan ekonomi dengan kondisi yang baik dan realitas. 3) Etika penegakan hukum yang berkeadilan Etika ini bertujuan agar penegakan hukum secara adil, perlakuan yang sama dan tidak diskriminatif terhadap setiap warga negara di hada- pan hukum, dan menghindarkan penggunaan hukum secara salah sebagai alat kekuasaan. 4) Etika keilmuan dan disiplin kehidupan Etika ini diwujudkan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ilmu pengeta- huan dan teknologi agar mampu berpikir rasional, kritis, logis, dan objektif. Dengan berpedoman pada etika kehidupan berbangsa tersebut, penye- lenggara negara dan warga negara berperilaku secara baik bersumber pada nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya.Etika kehidupan berbangsa tidak memi- liki sanksi hukum, namun sebagai semacam kode etik, pedoman etik berbang- sa memberikan sanksi moral bagi siapa saja yang berperilaku menyimpang dari norma-norma etik yang baik. Etika kehidupan berbangsa ini dapat kita pandang sebagai norma etik negara sebagai perwujudan dari nilai-nilai dasar Pancasila. Etika dan moral bagimanusia dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan ber- masyarakat, senantiasa bersifat relasional. Hal ini berarti bahwa etika serta moral yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, tidak dimaksudkan untuk manusia secara pribadi, namun secara relasional senantiasa memiliki hubungan dengan yang lain baik kepada Tuhan yang Maha Esa maupun kepada manusia lainnya.
  • 12. 12 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Rangkuman Anda telah mempelajari tentang Pancasila sebagai sistem etika. Pada bagian ini yang sudah Anda pelajari adalah tentang pengertian etika, moral, norma, dan nilai, prinsip-prinsip etikaPancasila, dan Pancasila sebagai dasar etika kehidupan berbangsa dan bernegara. Secara gamblang Anda telah mendapat penjelasan mengenai keterkaitan antara etika, moral, norma, dan nilai. Nilai merupakan prinsip umum tingkah laku abstrak yang ada dalam pikiran anggota-anggota kelompok yang merupakan komitmen yang positif dan standar untuk mempertimbangkan tindakan dan tujuan tertentu. Fungsi nilai adalah sebagai pedoman, pendorong tingkah laku manusia dalam hidup. Etika berasal dari kata Ethos (Yunani) yang artinya adat kebiasaan, sama halnya dengan moral yang berasal dari kata Mos, Miros (Yunani) yang artinya adat kebiasaan. Istilah etika digunakan untuk menyebut ilmu dan prinsip dasar penilaian baik bu- ruknya perilaku manusia atau berisi tentang kajian ilmiah terhadap ajaran moral. Moral digunakan untuk menunjukan aturan dan norma yang lebih konkrit bagi penilaian baik buruknya perilaku manusia. Ajaran moral berisi nasehat-nasehat konkrit supaya manusia hidup lebih baik. Jadi etika merupakan tingkah laku yang bersifat umum universal berwujud teori, sedangkan moral bersifat tindakan lokal, berwujud praktek dan berupa hasil buah dari etika. Sedangkan norma merupakan kaidah atau aturan-aturan yang berisi petunjuk tentang tingkah laku yang harus atau tidak boleh dilakukan oleh manusia dan bersifat mengikat, artinya seseorang wajib mentaati semua aturan yang berlaku di lingkungannya. Pancasila sebagai sistem etika mempunyai lima prinsip, yaitu : pluralisme, hak asasi manusia, solidaritas bangsa, demokrasi, dan keadilan sosial. Selanjutnya Pancasila merupakan sumber etika diseluruh aspek kehidupan, baik dalam aspek pemerintahan, politik, sosial, budaya, ekonomi, maupun pendidikan.
  • 13. 13 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Test Formatif 1. Tingkah laku masyarakat Indonesia dalam prakteknya sekarang tidak lagi mewujudkan bagaimana bentuk Pancasila, hal ini karena Pancasila tidak dijadi- kan sebagai : a. Pedoman normative b. Pedoman praktis c. Sistem nilai-nilai etika d. Sumber dari segala sumber hukum 2. Berikut adalah bukan hal-hal yang berkaitan dengan etika : a. Nilai susila atau tidak susila b. Nilai baik dan buruk c. Nilai kesopanan d. Nilai kecerdasan 3. Kumpulan peraturan lisan maupun tertulis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang lebih baik disebut : a. Etika b. Moral c. Nilai d. Norma 4. Kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, yang kemu- dian nilai dijadikan landasan, alasan dan motivasi dalam bersikap dan berper- ilaku disebut a. Etika b. Moral c. Nilai d. Norma 5. Ketentuan hidup yang bersumber pada hati nurani, moral atau filsafat hidup. a. Norma agama b. Norma hukum c. Norma kesusilaan d. Norma sosial 6. Kekurangan etika adalah : a. tidak berwenang menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan b. tidak berwenang menentukan apa yang sopan dan tidak sopan dilakukan c. tidak berwenang menentukan apa yang baik dan buruk dilakukan
  • 14. 14 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas d. tidak berwenang menentukan apa yang susila dan tidak susila dilakukan 7. Aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang mengikat warga masyarakat atau kelompok tertentu dan menjadi panduan, tatanan, padanan dan pengen- dali sikap dan tingkah laku manusia disebut : a. Etika b. Moral c. Nilai d. Norma 8. Salah satu prinsip dasar etika Pancasila adalah pluralisme. Berikut ini bukan merupakan implikasi pluralisme, yaitu pengakuan terhadap : a. Kebebasan beragama b. Kebebasan berpikir c. Kebebasan mencari informasi d. Kebebasan membuka rahasia negara 9. Hak-hak asasi manusia adalah baik mutlak, karena : a. Manusia memiliki hak asasi karena pemberian Negara b. Manusia memiliki hak asasi karena ia manusia c. Manusia memiliki hak asasi karena hidup bermasyarakat d. Manusia memiliki hak asasi karena tergantung pada perlindungan Negara 10. Demokrasi hanya dapat berjalan baik, jika : a. Adanya pengakuan dan jaminan terhadap HAM b. Perlindungan terhadap HAM menjadi prinsip kediktatoran mayoritas. c. Kekuasaan dijalankan atas dasar kekuatan d. Adanya pengakuan dan jaminan terhadap HAM yang mengalahkan ke- wajiban
  • 15. 15 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Tugas 1. Jelaskan tentang pengertian etika, moral, norma, dan nilai 2. Jelaskan tentang prinsip-prinsip etikaPancasila 3. Jelaskan pentingnya Pancasila sebagai dasar etika kehidupan berbangsa dan bernegara Bagaimana jawaban Anda? Tentunya ke tigabelas soal tadi sudah selesai Anda kerjakan. Jika belum, cobalah pelajari kembali materi yang masih kurang Anda pahami dan jangan lupa kerjakan soal tugas yang belum selesai Anda ker- jakan. Apabila semua soal tugas sudah selesai Anda kerjakan, periksalah jawaban Anda dengan menggunakan kunci Jawaban yang disediakan pada bagian akhir modul ini. Bagaimana hasil jawaban Anda? Semoga semua jawaban Anda benar. Nah, selamat atas keberhasilan Anda. Apabila belum sepenuhnya berhasil atau belum mencapai 80% benar, sebaiknya Anda pelajari kembali materi pembelajaran Keg- iatan Belajar-3 terutama materi pembelajaran yang belum Anda pahami. Setelah itu, cobalah kerjakan kembali soal tugas Kegiatan Belajar-3. Semoga kali ini Anda dapat menyelesaikannya dengan benar. Bagaimana? Apabila memang Anda telah berhasil menyelesaikan semua soal tugas dengan benar atau setidak-tidaknya 80% benar, Anda diperkenankan untuk mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-4. Selamat Belajar dan Sukses mempelajari materi pembelajaran Kegiatan Belajar-4.