PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEG...Nurfaizatul Jannah
Â
Pancasila bukan hanya sebagai simbol negara, tetapi merupakan suatu pedoman kehidupan yang sangat relevan untuk negara Indonesia. Pancasila diharapkan mampu mendasari pembangunan sampai ke semua lini kehidupan, mencakup bidang politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, hubungan antar umat beragama, sampai dengan IPTEK. Pembangunan yang dilakukan harus berlandaskan sila-sila Pancasila yang merupakan hasil pemikiran rakyat untuk menuju tujuan bersama membangun bangsa yang lebih baik.
Power Point berikut terkait dengan :
1. Menelusuri Konsep Dan Urgensi Pancasila Sebagai System Etika
2. Mengapa Diperlukan Pancasila Sebagai Sistem Etika
3. Menggali Sumber Historis, Sosiologi, Politis Tentang Pancasila Sebagai System Etika
4. Membangun Argument Tentang Dinamika Dan Tantangan Pancasila Sebagai System Etika
5. Mendeskripsikan Esensi Dan Urgensi Pancasila Sebagai System Etika
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEG...Nurfaizatul Jannah
Â
Pancasila bukan hanya sebagai simbol negara, tetapi merupakan suatu pedoman kehidupan yang sangat relevan untuk negara Indonesia. Pancasila diharapkan mampu mendasari pembangunan sampai ke semua lini kehidupan, mencakup bidang politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, hubungan antar umat beragama, sampai dengan IPTEK. Pembangunan yang dilakukan harus berlandaskan sila-sila Pancasila yang merupakan hasil pemikiran rakyat untuk menuju tujuan bersama membangun bangsa yang lebih baik.
Power Point berikut terkait dengan :
1. Menelusuri Konsep Dan Urgensi Pancasila Sebagai System Etika
2. Mengapa Diperlukan Pancasila Sebagai Sistem Etika
3. Menggali Sumber Historis, Sosiologi, Politis Tentang Pancasila Sebagai System Etika
4. Membangun Argument Tentang Dinamika Dan Tantangan Pancasila Sebagai System Etika
5. Mendeskripsikan Esensi Dan Urgensi Pancasila Sebagai System Etika
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
Â
slide ini dibuat untuk memenuhi tugas presentasi agama islam dan diperuntukkan kepada para pelajar yang sedang mencari dan memperbanyak pengetahuan tentang agama islam. semoga bermanfaat untuk kita.
by mahasiswa yang masih dalam proses belajar, mahasiswa semester awal perguruan tinggi negri yang berada di kota surakarta.
Kali ini saya akan menshare kepada pelajar maupun mahasiswa tentang Pancasila Sebagai Sistem Etika, semoga kalian suka dan Tugas Kalian Dapat terbantu oleh Powerpoint ini..
*Jika Tidak Keberatan, Silahkan Like, Comment ataupun Bagikan kepada seluruh teman kalian. "Sebarkanlah walau hanya satu ayat"
Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kontak saya
Contact Pengirim
ig : dimar_aji
line: dimar9098
Salam Mahasiswa !!
Salam Berkarya !!
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
Â
slide ini dibuat untuk memenuhi tugas presentasi agama islam dan diperuntukkan kepada para pelajar yang sedang mencari dan memperbanyak pengetahuan tentang agama islam. semoga bermanfaat untuk kita.
by mahasiswa yang masih dalam proses belajar, mahasiswa semester awal perguruan tinggi negri yang berada di kota surakarta.
Kali ini saya akan menshare kepada pelajar maupun mahasiswa tentang Pancasila Sebagai Sistem Etika, semoga kalian suka dan Tugas Kalian Dapat terbantu oleh Powerpoint ini..
*Jika Tidak Keberatan, Silahkan Like, Comment ataupun Bagikan kepada seluruh teman kalian. "Sebarkanlah walau hanya satu ayat"
Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kontak saya
Contact Pengirim
ig : dimar_aji
line: dimar9098
Salam Mahasiswa !!
Salam Berkarya !!
Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin, bentuk jamaknya mores, yang artinya adalah tata-cara atau adat-istiadat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:592), moral diartikan sebagai akhlak, budi pekerti, atau susila. Secara terminologis, terdapat berbagai rumusan pengertian moral, yang dari segi substantif materiilnya tidak ada perbedaan, akan tetapi bentuk formalnya berbeda.
Materi ini mempelajari mengenai pengertian etika, profesi dan profesionalisme dalam bidang teknologi informasi. Setelah mempelajari materi ini, diharapkan para pembaca sekalian dapat memahami dan mengerti tentang perbedaan etika, profesi dan profesionalisme.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kegiatan Belajar
1
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
III
1. Menjelaskan tentang pengertian etika, moral, norma, dannilai
2. Menjelaskan tentang prinsip-prinsip etikaPancasila
3. Menjelaskan tentang Pancasila sebagai dasar etika kehidupan berbangsa dan
bernegara
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan
Belajar 3 ini, maka diharapkan Anda akan mampu memahami Pancasila sebagai
sistem etika
TUJUANPembelajaran Umum
1. Pengertian etika, moral, norma dan nilai
2. Prinsip-prinsip etika Pancasila
3. Pancasila sebagai dasar etika kehidupan berbangsa dan bernegara
POKOKMateri
2. 2
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Uraian Materi
Sebagaimana yang telah Anda pelajari pada Kegiatan Belajar 1, Pancasila
adalah ideologi yang dianut oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satu
fungsi Pancasila adalah sebagai sistem etika. Etika merupakan gabungan dari tiga
unsur, yaitu nilai, norma, dan moral. Ketiga unsur tersebut saling berhubungan
satu sama lain.
Pancasila sebagai sistem etika adalah poin – poin  yang terkandung di da-
lam Pancasila yang mencerminkan etika yang ada pada diri bangsa Indonesia.
Pembentukan etika ini berdasarkan hati nurani dan tingkah laku, tidak ada pak-
saan dalam hal ini. Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah
sistem etika yang baik di negara ini. Disetiap saat dan dimana saja kita berada
kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di
sila ke dua “ kemanusian yang adil dan beadab” tidak dapat dipungkiri bahwa
kehadiran Pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar,
setiap sila pada dasarnya merupakan azas dan fungsi sendiri-sendiri, namun se-
cara keseluruhan merupakan suatu kesatuan.
Pada hakikatnya, Pancasila bukan merupakan suatu pedoman yang
langsung bersifat normatif ataupun praksis melainkan merupakan suatu sistem
nilai-nilai etika yang merupakan sumber norma.Namun, pada kenyataannya
sekarang sudah berubah. Tingkah laku masyarakat Indonesia dalam praktekn-
ya sekarang tidak lagi mewujudkan bagaimana bentuk Pancasila dan tidak lagi
memperlihatkan nilai etika yang baik itu sendiri. Hanya sebagian kecil yang masih
menganggap Pancasila itu merupakan pedoman dan sesuatu yang sangat pent-
ing bagi pribadi bangsa Indonesia itu sendiri.
a. Pengertian Etika, Moral, Norma, dan Nilai
1) Pengertian Etika
Apakah etika itu? Secara etimologi “etika” berasal dari bahasa Yunani yaitu
“ethos” yang berarti watak, adat ataupun kesusilaan. Jadi etika pada dasarnya
dapat diartikan sebagai suatu kesediaan jiwa seseorang untuk senantiasa patuh
kepada seperangkat aturan-aturan kesusilaan (Kencana Syafiie, 1993).
Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus merupakan cabang dari
ilmu kemanusiaan (humaniora). Etika sebagai cabang falsafah membahas sistem
dan pemikiran mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Etika sebagai
3. 3
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
cabang ilmu membahas bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran
moral tertentu. Etika sosial meliputi cabang etika yang lebih khusus seperti etika
keluarga, etika profesi, etika bisnis, etika lingkungan, etika pendidikan, etika ke-
dokteran, etika jurnalistik, etika seksual dan etika politik.
Selanjutnya etika dapat dibagi atas etika umum dan etika khusus. Apakah
perbedaan antara keduanya? Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang
berlaku bagi setiap tindakan manusia. Sedangkan etika khusus membahas prin-
sip-prinsip itu dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia.
Etika khusus terbagi menjadi etika individual, yaitu membahas kewajiban manu-
sia terhadap diri sendiri dan etika sosial membahas kewajiban manusia terhadap
manusia lain dalam hidup bermasyarakat, yang merupakan suatu bagian terbesar
dari etika khusus (Suseno, 1987).
Jadi, pada dasarnya etika membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan
nilai-nilai seperti nilai baik dan buruk, nilai susila atau tidak susila, nilai kesopanan,
kerendahan hati dan sebagainya.Kualitas-kualitas ini dinamakan kebajikan yang
dilawankan dengan kejahatan yang berarti sifat-sifat yang menunjukan bahwa
orang yang memilikinya dikatakan orang yang tidak susila. Sebenarnya etika
banyak berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubun-
gan  dengan tingkah laku manusia (Kattsoff, 1986). Dapat juga dikatakan bahwa
etika berkaitan dengan dasar-dasar filosofis dalam hubungan dengan tingkah
laku manusia.
2) Pengertian Moral
Apa yang dimaksud dengan moral? Moral merupakan patokan-patokan,
kumpulan peraturan lisan maupun tertulis tentang bagaimana manusia harus
hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang lebih baik. Adakah hubungan-
nya antara etika dan moral?Moral dengan etika hubungannya sangat erat, sebab
etika suatu pemikiran kritis dan mendasar tetang ajaran-ajaran dan pandangan
moral dan etika merupakan ilmu pengetahuan yang membahas prinsip-prinsip
moralitas (Devos, 1987).
Etika merupakan tingkah laku yang bersifat umum universal berwujud te-
ori dan bermuara ke moral, sedangkan moral bersifat tindakan lokal, berwujud
praktek dan berupa hasil buah dari etika. Dalam etika seseorang dapat mema-
hami dan mengerti bahwa mengapa dan atas dasar apa manusia harus hidup
menurut norma-norma tertentu, inilah kelebihan etika dibandingkan dengan
moral. Kekurangan etika adalah tidak berwenang menentukan apa yang boleh
4. 4
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
dan tidak boleh dilakukan seseorang, sebab wewenang ini ada pada ajaran moral.
3) Pengertian Norma
Selanjutnya apa yang disebut norma? Norma adalah aturan-aturan dan
ketentuan-ketentuan yang mengikat warga masyarakat atau kelompok tertentu
dan menjadi panduan, tatanan, padanan dan pengendali sikap dan tingkah laku
manusia. Agar manusia mempunyai harga, moral mengandung integritas dan
martabat pribadi manusia. Sedangkan derajat kepribadian sangat ditentukan oleh
moralitas yang dimilikinya, maka makna moral yang terkandung dalam kepriba-
dian seseorang tercermin dari sikap dan tingkah lakunya. Oleh karena itu, norma
sebagai penuntun, panduan atau pengendali sikap dan tingkah laku manusia.
Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya,
moral, religi, dan sosial. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang
dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Oleh karena itu norma dalam perwuju-
dannya norma agama, norma filsafat, norma kesusilaan, norma hukum dan nor-
ma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dipatuhi karena adanya sanksi.
Norma-norma yang terdapat dalam masyarakat antara lain :
a) Norma agama, adalah ketentuan hidup masyarakat yang bersumber pada
agama.
b) Norma kesusilaan, adalah ketentuan hidup yang bersumber pada hati nurani,
moral atau filsafat hidup.
c) Norma hukum, adalah ketentuan-ketentuan tertulis yang berlakudan ber-
sumber pada UU suatu negara tertentu.
d) Norma sosial, adalah ketentuan hidup yang berlaku dalamhubungan antara
manusia dalam masyarakat.
4) Pengertian Nilai
Apa yang dimaksud dengan nilai? Nilai pada hakikatnya suatu sifat atau
kualitas yang melekat pada suatu objek, namun bukan objek itu sendiri.Nilai
merupakan kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, yang
kemudian nilai dijadikan landasan, alasan dan motivasi dalam bersikap dan ber-
perilaku baik disadari maupun tidak disadari. Nilai merupakan harga untuk ma-
nusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran, kemanusiaan (Kamus Bahasa
Indonesia, 2000).
5. 5
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Nilai akan lebih bermanfaat dalam menuntun sikap dan tingkah laku ma-
nusia, maka harus lebiih dikonkritkan lagi secara objektif, sehingga memudahkan-
nyadalam menjabarkannya dalam tingkah laku, misalnya kepatuhan dalam norma
hukum, norma agama, norma adat istiadat dll.
Sekarang Anda sudah mampu membedakan dan menghubungkan antara
etika, moral, norma, dan nilai. Renungkan kembali apa yang sudah Anda pelajari,
lalu buatlah perbedaan yang jelas antara keempat hal tersebut
Etika :…………………………………………………………………………………………..
Moral : ………………………………………………………………………………………….
Norma : …………………………………………………………………………………………
Nilai :………………………………………………………………………………………….
b. Prinsip Dasar Etika Pancasila
Apakah prinsip dasar etika Pancasila?Kalau membicarakan Pancasila se-
bagai etika maka terdapat lima prinsip dasar. Lima prinsip dasar tersebut disusun
menurut pengelompokan Pancasila, maka itu bukan sekedar sebuah penyesuaian
dengan situasi Indonesia, melainkan karena Pancasila memiliki logika internal
yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan dasar etika politik modern.
1) Pluralisme
Pluralisme adalah kesediaan untuk menerima pluralitas, artinya, untuk hid-
up dengan positif, damai, toleran, dan biasa/normal bersama warga masyarakat
yang berbeda pandangan hidup, agama, budaya, adat (Kaelan, 2004). Plural-
isme mengimplikasikan pengakuan terhadap kebebasan beragama,
Gambar 4 .Keanekaragaman Indonesia
kebebasan berpikir, kebebasan mencari informasi, toleransi. Pluralisme
memerlukan kematangan kepribadian seseorang dan sekelompok orang.
6. 6
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Gambar 5 Keaneragaman Agama di Indonesia
2) Hak Asasi Manusia
Jaminan hak-hak asasi manusia adalah bukti kemanusiaan yang adil dan
beradab. Mengapa? Karena hak-hak asasi manusia menyatakan bagaimana ma-
nusia wajib diperlakukan dan wajib tidak diperlakukan. Jadi bagaimana manusia
harus diperlakukan agar sesuai dengan martabatnya sebagai manusia. Karena itu,
hak-hak asasi manusia adalah baik mutlak maupun kontekstual dalam pengertian
sebagai berikut.
a) Mutlak karena manusia memilikinya bukan karena pemberian negara, mas-
yarakat, melainkan karena ia manusia, jadi dari tangan Sang Pencipta.
b) Kontekstual karena baru mempunyai fungsi dan karena itu mulai disadari, di
ambang modernitas di mana manusia tidak lagi dilindungi oleh adat/tradisi,
dan sebaliknya diancam oleh negara modern.
Bila mengkaji hak asasi manusia secara umum, maka dapat dibedakan da-
lam bentuk tiga generasi hak-hak asasi manusia:
1)   Generasi pertama (abad ke 17 dan 18): hak-hak liberal, demokratis    dan per-
lakuan wajar di depan hukum.
2)Â Â Â Generasi kedua (abad ke 19/20): hak-hak sosial
3)   Generasi ketiga (bagian kedua abad ke 20): hak-hak kolektif    (misalnya mi-
noritas-minoritas etnik).
7. 7
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
3) Solidaritas Bangsa
Apa makna solidaritas? Solidaritas bermakna manusia tidak hanya hidup
demi diri sendiri, melainkan juga demi orang lain, bahwa kita bersatu senasib
sepenanggungan. Manusia hanya hidup menurut harkatnya apabila tidak hanya
bagi dirinya sendiri, melainkan menyumbang sesuatu pada hidup manusia-ma-
nusia lain. Sosialitas manusia berkembang secara melingkar: keluarga, kampung,
kelompok etnis, kelompok agama, kebangsaan, solidaritas sebagai manusia (Toy-
ibin Aziz, M., 1997).  Maka di sini termasuk rasa kebangsaan. Manusia menjadi
seimbang apabila semua lingkaran kesosialan itu dihayati dalam kaitan dan ke-
terbatasan masing-masing. Solidaritas itu dilanggar dengan kasar oleh korupsi.
Gambar 6 Aksi Sosial Mahasiswa Keperawatan
4) Demokrasi
Prinsip “kedaulatan rakyat” menyatakan bahwa tak ada manusia, atau
sebuah elit, atau sekelompok ideology, atau sekelompok pendeta/pastor/ulama
berhak untuk menentukan dan memaksakan (menuntut dengan pakai ancaman)
bagaimana orang lain harus atau boleh hidup. Demokrasi berdasarkan kesadaran
bahwa mereka yang dipimpin berhak menentukan siapa yang memimpin mereka
dan kemana mereka mau dipimpin. Demokrasi adalah “kedaulatan rakyat plus
prinsip keterwakilan”(Kaelan, 2004). Jadi demokrasi memerlukan sebuah system
penerjemah kehendak masyarakat ke dalam tindakan politik.
Demokrasi hanya dapat berjalan baik atas dua dasar:
a) Pengakuan dan jaminan terhadap HAM; perlindungan terhadap HAM menja-
di prinsip mayoritas tidak menjadi kediktatoran mayoritas.
8. 8
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
b) Kekuasaan dijalankan atas dasar, dan dalam ketaatan terhadap hukum (Nega-
ra hukum demokratis). Maka kepastian hukum merupakan unsur hakiki dalam
demokrasi (karena mencegah pemerintah yang sewenang-wenang).
5) Keadilan Sosial
Keadilan merupakan norma moral paling dasar dalam kehidupan mas-
yarakat. Maksud baik apa pun kandas apabila melanggar keadilan. Moralitas mas-
yarakat mulai dengan penolakan terhadap ketidakadilan. Keadilan social mence-
gah bahwa masyarakat pecah ke dalam dua bagian; bagian atas yang maju terus
dan bagian bawah tertinggalkan.
Tuntutan keadilan social tidak boleh dipahami secara ideologis, sebagai
pelaksanaan ide-ide, ideology-ideologi, agama-agama tertentu; keadilan social
tidak sama dengan sosialisme. Keadilan social adalah keadilan yang terlaksa-
na. Dalam kenyataan, keadilan social diusahakan dengan membongkar ketida-
kadilan-ketidakadilan yang ada dalam masyarakat. Di mana perlu diperhatikan
bahwa ketidakadilan-ketidakadilan itu bersifat structural, bukan pertama-per-
tama individual. Artinya, ketidakadilan tidak pertama-tama terletak dalam sikap
kurang adil orang-orang tertentu (misalnya para pemimpin), melainkan dalam
struktur-struktur politik/ekonomi/social/budaya/ideologis. Struktur-struktur itu
hanya dapat dibongkar dengan tekanan dari bawah dan tidak hanya dengan ke-
hendak baik dari atas. Ketidakadilan structural paling gawat sekarang adalah se-
bagian besar segala kemiskinan. Ketidakadilan struktur lain adalah diskriminasi di
semua bidang terhadap perempuan, semua diskriminasi atas dasar ras, suku dan
budaya.
Nah, berdasarkan uraian di atas, tantangan etika politik paling serius di
Indonesia sekarang adalah:
a) Kemiskinan, ketidakpedulian dan kekerasan sosial.
b) Ekstremisme ideologis yang anti pluralism, pertama-tama ekstremisme
agama dimana mereka yang merasa tahu kehendak Tuhan merasa ber-
hak juga memaksakan pendapat mereka pada masyarakat.
c) Korupsi.
c. Pancasila Sebagai Dasar Etika Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Bagaimana Pancasila sebagai dasar etika kehidupan berbangsa dan ber-
tanah air? Di era sekarang sekarang ini, tampaknya kebutuhan akan norma eti-
ka untuk kehidupan berbangsa dan bernegara masih perlu bahkan amat pent-
9. 9
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
ing untuk ditetapkan. Hal ini terwujud dengan keluarnya ketetapan MPR No.VI/
MPR/2001 tentang etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat
yang merupakan penjabaran nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam ber-
pikir, bersikap dan bertingkah laku yang merupakan cerminan dari nilai-nilai kea-
gamaan dan kebudayaan yang sudah mengakar dalam kehidupan bermasyarakat.
Pancasila sebagai Etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermas-
yarakat bertujuan untuk:
1) Memberikan landasan etik moral bagi seluruh komponen bangsa dalam men-
jalankan kehidupan kebangsaan dalam berbagai aspek
2) Menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan ber-
masyarakat.
3) Â Menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi pelaksanaan nilai-nilai etika
dan moral dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
Etika kehidupan berbangsa meliputi sebagai berikut:
1) Etika social dan Budaya
Etika ini bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan
menampilkan kembali sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling
menghargai, saling mencintai, dan tolong-menolong di antara sesame
manusia dan anak bangsa.Senada dengan itu juga menghidupkan kembali
budaya malu, yakni malu berbuat kesalahan dan semua yang bertentan-
gan dengan moral agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
2) Etika pemerintahan dan politik
Etika ini dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih,
efesien, dan efektif serta menumbuhkan suasana politik yang demokra-
tis yang bercirikan keterbukaan, tanggung jawab, tanggap akan aspirasi
rakyat, menghargai perbedaan, jujur dalam persaingan, serta menjujun-
jung tinggi hak asasi manusia.
Sebagi dasar filsafah negara Pancasila tidak hanya merupakan sumber
derivasi peraturan perundang-undangan, melainkan juga merupakan sumber
moralitas terutama dalam hubunganya dengan legitimasi kekuasaan, hukum ser-
ta sebagai kebijakan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara. Sila per-
tama “Ketuhanan Yang Maha Esa” serta sila ke dua “kemanusiaan yang adil dan
10. 10
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
beradab” adalah merupakan sumber nilai-nilai moral bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Etika politik berkaitan dengan moral manusia. Hal ini berdasarkan pada
kenyataan moral selalu menunjuk pada manusia sebagai subjek etika. Walaupun
hubungannya dengan masyarakat bangsa atau negara, etika politik tetap mele-
takkan dasar fundamental manusia sebagai manusia. Hal ini didasarkan pada
hakikat manusia sebagai makhluk yang beradab dan berbudaya. Aktualisasi etika
politik senantiasa berdasarkan pada harkat dan martabat manusia sebagai manu-
sia (Suseno, 1987).
Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, etika politik menuntut
agar kekuasaan dalam negara dijalankan sesuai dengan asas legalitas (legitimasi
hukum) , secara demokrasi (legitimasi demokrasi) dan dilaksanakan berdasrkan
prinsip-prinsip moral (legitimasi moral) (Suseno, 1987). Pancasila sebagai suatu
sistem filsafat memiliki tiga dasar tersebut. Dalam pelaksanaan dan penyelengga-
raan negara baik menyangkut kekuasaan, kebijaksanaan yang menyangkut pub-
lik, pembagian serta kewenangan harus berdasarkan legitimimasi moral religius
serta moral kemanusiaan.
Secara rinci nilai-nilai Pancasila sebagai sumber etika politik diuraikan se-
bagai berikut:
a) Sila 1 “Ketuhanan Yang Maha Esa”, berkaitan dengan legitimasi moral.
b) Sila 2 “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, merupakan sumber nilai-nilai
moralitas dalam kehidupan negara. Negara pada prinsipnya adalah perseku-
tuan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
c) Sila 3 “Persatuan Indonesia”, bangsa Indonesia sebagai bagian dari umat ma-
nusia di dunia hidup secara bersama dalam suatu wilayah tertentu dengan
suatu cita-cita dan prinsip hidup demi kesejahteraan bersama.
d) Sila 4 “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusy-
awaratan Perwakilan”, negara adalah berasal dari rakyat dan segala kebijaksa-
naan dan kekuasaan yang dilakukan senantiasa untuk rakyat.Â
e) Sila 5 “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, Negara Indonesia ada-
lah negara hukum. Oleh karena itu, keadilan dan hidup bersama merupakan
tujuan dalam kehidupan negara.Â
11. 11
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
f) Â Etika ekonomi dan bisnis
Etika ini bertujuan agar prinsip dan perilaku ekonomi baik oleh prib-
adi, institusi, maupun keputusan dalam bidang ekonomi dapat melahirkan
ekonomi dengan kondisi yang baik dan realitas.
3) Etika penegakan hukum yang berkeadilan
Etika ini bertujuan agar penegakan hukum secara adil, perlakuan
yang sama dan tidak diskriminatif terhadap setiap warga negara di hada-
pan hukum, dan menghindarkan penggunaan hukum secara salah sebagai
alat kekuasaan.
4) Etika keilmuan dan disiplin kehidupan
Etika ini diwujudkan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai ilmu pengeta-
huan dan teknologi agar mampu berpikir rasional, kritis, logis, dan objektif.
Dengan berpedoman pada etika kehidupan berbangsa tersebut, penye-
lenggara negara dan warga negara berperilaku secara baik bersumber pada
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya.Etika kehidupan berbangsa tidak memi-
liki sanksi hukum, namun sebagai semacam kode etik, pedoman etik berbang-
sa memberikan sanksi moral bagi siapa saja yang berperilaku menyimpang dari
norma-norma etik yang baik. Etika kehidupan berbangsa ini dapat kita pandang
sebagai norma etik negara sebagai perwujudan dari nilai-nilai dasar Pancasila.
Etika dan moral bagimanusia dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan ber-
masyarakat, senantiasa bersifat relasional. Hal ini berarti bahwa etika serta moral
yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, tidak dimaksudkan untuk manusia
secara pribadi, namun secara relasional senantiasa memiliki hubungan dengan
yang lain baik kepada Tuhan yang Maha Esa maupun kepada manusia lainnya.
12. 12
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Rangkuman
Anda telah mempelajari tentang Pancasila sebagai sistem etika. Pada bagian ini
yang sudah Anda pelajari adalah tentang pengertian etika, moral, norma, dan
nilai, prinsip-prinsip etikaPancasila, dan Pancasila sebagai dasar etika kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Secara gamblang Anda telah mendapat penjelasan mengenai keterkaitan antara
etika, moral, norma, dan nilai. Nilai merupakan prinsip umum tingkah laku abstrak
yang ada dalam pikiran anggota-anggota kelompok yang merupakan komitmen
yang positif dan standar untuk mempertimbangkan tindakan dan tujuan tertentu.
Fungsi nilai adalah sebagai pedoman, pendorong tingkah laku manusia dalam
hidup. Etika berasal dari kata Ethos (Yunani) yang artinya adat kebiasaan, sama
halnya dengan moral yang berasal dari kata Mos, Miros (Yunani) yang artinya
adat kebiasaan.
Istilah etika digunakan untuk menyebut ilmu dan prinsip dasar penilaian baik bu-
ruknya perilaku manusia atau berisi tentang kajian ilmiah terhadap ajaran moral.
Moral digunakan untuk menunjukan aturan dan norma yang lebih konkrit bagi
penilaian baik buruknya perilaku manusia. Ajaran moral berisi nasehat-nasehat
konkrit supaya manusia hidup lebih baik. Jadi etika merupakan tingkah laku yang
bersifat umum universal berwujud teori, sedangkan moral bersifat tindakan lokal,
berwujud praktek dan berupa hasil buah dari etika. Sedangkan norma merupakan
kaidah atau aturan-aturan yang berisi petunjuk tentang tingkah laku yang harus
atau tidak boleh dilakukan oleh manusia dan bersifat mengikat, artinya seseorang
wajib mentaati semua aturan yang berlaku di lingkungannya.
Pancasila sebagai sistem etika mempunyai lima prinsip, yaitu : pluralisme, hak
asasi manusia, solidaritas bangsa, demokrasi, dan keadilan sosial. Selanjutnya
Pancasila merupakan sumber etika diseluruh aspek kehidupan, baik dalam aspek
pemerintahan, politik, sosial, budaya, ekonomi, maupun pendidikan.
13. 13
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Test Formatif
1. Tingkah laku masyarakat Indonesia dalam prakteknya sekarang tidak lagi
mewujudkan bagaimana bentuk Pancasila, hal ini karena Pancasila tidak dijadi-
kan sebagai :
a. Pedoman normative
b. Pedoman praktis
c. Sistem nilai-nilai etika
d. Sumber dari segala sumber hukum
2. Berikut adalah bukan hal-hal yang berkaitan dengan etika :
a. Nilai susila atau tidak susila
b. Nilai baik dan buruk
c. Nilai kesopanan
d. Nilai kecerdasan
3. Kumpulan peraturan lisan maupun tertulis tentang bagaimana manusia harus
hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang lebih baik disebut :
a. Etika
b. Moral
c. Nilai
d. Norma
4. Kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, yang kemu-
dian nilai dijadikan landasan, alasan dan motivasi dalam bersikap dan berper-
ilaku disebut
a. Etika
b. Moral
c. Nilai
d. Norma
5. Ketentuan hidup yang bersumber pada hati nurani, moral atau filsafat hidup.
a. Norma agama
b. Norma hukum
c. Norma kesusilaan
d. Norma sosial
6. Kekurangan etika adalah :
a. tidak berwenang menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
b. tidak berwenang menentukan apa yang sopan dan tidak sopan dilakukan
c. tidak berwenang menentukan apa yang baik dan buruk dilakukan
14. 14
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
d. tidak berwenang menentukan apa yang susila dan tidak susila dilakukan
7. Aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang mengikat warga masyarakat
atau kelompok tertentu dan menjadi panduan, tatanan, padanan dan pengen-
dali sikap dan tingkah laku manusia disebut :
a. Etika
b. Moral
c. Nilai
d. Norma
8. Salah satu prinsip dasar etika Pancasila adalah pluralisme. Berikut ini bukan
merupakan implikasi pluralisme, yaitu pengakuan terhadap :
a. Kebebasan beragama
b. Kebebasan berpikir
c. Kebebasan mencari informasi
d. Kebebasan membuka rahasia negara
9. Hak-hak asasi manusia adalah baik mutlak, karena :
a. Manusia memiliki hak asasi karena pemberian Negara
b. Manusia memiliki hak asasi karena ia manusia
c. Manusia memiliki hak asasi karena hidup bermasyarakat
d. Manusia memiliki hak asasi karena tergantung pada perlindungan Negara
10. Demokrasi hanya dapat berjalan baik, jika :
a. Adanya pengakuan dan jaminan terhadap HAM
b. Perlindungan terhadap HAM menjadi prinsip kediktatoran mayoritas.
c. Kekuasaan dijalankan atas dasar kekuatan
d. Adanya pengakuan dan jaminan terhadap HAM yang mengalahkan ke-
wajiban
15. 15
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas
Tugas
1. Jelaskan tentang pengertian etika, moral, norma, dan nilai
2. Jelaskan tentang prinsip-prinsip etikaPancasila
3. Jelaskan pentingnya Pancasila sebagai dasar etika kehidupan berbangsa dan
bernegara
Bagaimana jawaban Anda? Tentunya ke tigabelas soal tadi sudah selesai
Anda kerjakan. Jika belum, cobalah pelajari kembali materi yang masih kurang
Anda pahami dan jangan lupa kerjakan soal tugas yang belum selesai Anda ker-
jakan. Apabila semua soal tugas sudah selesai Anda kerjakan, periksalah jawaban
Anda dengan menggunakan kunci Jawaban yang disediakan pada bagian akhir
modul ini.
Bagaimana hasil jawaban Anda? Semoga semua jawaban Anda benar. Nah,
selamat atas keberhasilan Anda. Apabila belum sepenuhnya berhasil atau belum
mencapai 80% benar, sebaiknya Anda pelajari kembali materi pembelajaran Keg-
iatan Belajar-3 terutama materi pembelajaran yang belum Anda pahami. Setelah
itu, cobalah kerjakan kembali soal tugas Kegiatan Belajar-3. Semoga kali ini Anda
dapat menyelesaikannya dengan benar.
Bagaimana? Apabila memang Anda telah berhasil menyelesaikan semua
soal tugas dengan benar atau setidak-tidaknya 80% benar, Anda diperkenankan
untuk mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada Kegiatan Belajar-4.
Selamat Belajar dan Sukses mempelajari materi pembelajaran Kegiatan Belajar-4.