Bupati Bogor khawatir target pembangunan GOR Pakansari tidak selesai tepat waktu untuk PON 2016 dan PORDA Jabar 2018. Pekerjaan konstruksi masih 55% dengan deviasi 0,4% dan diharapkan selesai tepat waktu. Ada masalah lahan seluas 3 hektar yang belum dibebaskan untuk GOR.
1. BOGOR SADAYANA
KILAS BOGOR
525/11/2015
Pembangunan GOR Molor
Bupati Bogor Khawatir
Pembangunan GOR Pakansari
FOTO: Kesa
Kilas Bogor – Bupati Bogor Nurhayati khawatir, target pembangunan GOR Pakansari
tidak selesai akhir tahun ini, “Kami akan dorong supaya cepat selesai”, ujarnya.
Selasa (24/11) pagi.
Kekhawatiran Bupati mengingat GOR ini akan digunakan untuk menyelenggarakan tiga sub
cabang olahraga PON 2016. “Provinsi Jabar ditunjuk sebagai tuan rumah PON 2016 dan
kita di percaya untuk pertandingan sepakbola, atletik, dan drum band”, ujarnya.
Diakuinya, Pemkab Bogor harus berjuang keras untuk meyakinkan Pemprov Jabar dan pusat
agar membantu dalam pembangunan pusat kegiatan olahraga seluas 60 hektar ini.“Kita doakan
supaya tahun ini selesai dan bisa diresmikan”, ujar Bupati.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten
Bogor, Ambrizal Abu Bakar mengaku telah mengevaluasi secara ketat agar proses pekerjaan
sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. “Sampai saat ini masih sesuai rencana, 55 persen
dengan deviasi 0.4 persen”, ucapnya.
Dia mengaku tidak khawatir karena material yang dibutuhkan sudah ada di lokasi dan tinggal
pemasangan. “untuk kursi stadion sudah on the site. Kami yakin pekerjaan bisa selesai sesuai
rencana dan tepat waktu”, jelasnya. Site manager PT Prambanan, Alit Tribuana Jaya menam-
bahkan, karena cuaca sudah turun hujan, pihaknya mensiasati pekerjaan dengan merekayasa
waktu kerja.
“Biasanya sore hujan, jadi kita lakukan pekerjaan outdoor di pagi hari”, ucapnya. Alit juga menje-
laskan, persentase terbesar pekerjaan ada pada pemasangan space frame, yakni 30 persen dari
total pekerjaan. “sejauh ini pemasangan rangka atap tersebut tidak ada kendala dan semua yang
diperlukan sudah tersedia di lokasi”, ujarnya.
Di sisi lain Bupati juga meyoroti tentang lahan GOR Pakansari, dari total 60 hektar, tiga hektar
belum dibebaskan. Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Burhanuddin
mengatakan, tiga hektar yang belum dibebaskan itu terdiri dari 25 orang yang memiliki rumah,-
lahan perkebunan, pabrik tahu dan lahan pemakaman yang sudah disertifikasi wakaf.
“kita sudah siapkan dana pembebasan Rp 30 miliar, sedangkan pembebasan lahan pemakaman
itu akan kita urus ke kementrian Agama”, ujar Burhanudin. Pembebasan lahan ini diharapkan tuntas
pada 2016.Dia optimis, pembebasan akan berlangsung lancer sebab sudah ada kesepakatan harga
tanah, lanjutnya.
Untuk PORDA Jabar 2018
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten Bogor, Yusuf Sadeli menambahkan,
GOR Pakansari sudah direncanakan untuk Pekan Olahraga Daerah (PORDA) Jabar 2018 menda-
tang. “Kabupaten Bogor ditunjuk sebagai Porda 2018 dan kita akan memanfaatkan GOR ini”, ujar
Yusuf.
Sebagai tuan rumah Porda 2018, pihaknya juga akan melengkapi venue-venue lainnya di komplek
GOR seperti, wisma atlet, squash, golf diving, gymnasium, soft ball, panahan, iptek olahraga, tenis,
beladiri, kolam renang, sekolah olahraga dan juga track sepeda, ucap Yusuf. “Untuk anggaran 2016
kita sudah usulkan pembangunan hutan kota dan kolam resapan air, lampu-lampu dan lahan parkir
di sekitar stadion”, tutupnya.
GAYUS TAMBUNAN TINGKAT DESA
Di kutip dari redaksional Metro Jabar
Adanya laporan masuk ke meja redaksi Metro Jabar, mengenai adanya oknum aparatur desa
yang terindikasi menggelapkan pajak bumi dan bangunan di desa Cibeber II, kecamatan Leuwi-
liang, kabupaten Bogor, yang juga aktifis ormas Laskar Anti Korupsi Pejuang 45 (LAKI P45) yang
diwakili oleh Saeful Iskandar J, SH sebagai ketua tim divisi hokum dan HAM LAKI P45 Kabupaten
Bogor.
“Dengan kami atas nama lembaga klarifikasi tertanggal 10 september 2015, sekitar 20 tahun
pembayaran pajak yang di selewengkan, terlampir bukti-bukti yang ada serta print out DISPENDA
banyak yang tidak masuk kas Negara, surat ditujukan kepada aparatur desa setempat dan telah
kami layangkan pula surat tembusan kepada Bupati, DPRD, Kecamatan Leuwiliang, Polres.
Pihak polres, Dispenda dan kejati pun meminta kepada media harian maupun mingguan agar
mengawal kasus ini. “Bukti yang kami punya, sudah di layangakan beserta surat tersebut yang
beirisi satu, indikasi penggelapan pajak Negara dan tindak penipuan kepada wajib pajak (pasal
242 dan 378 KUHP) dengan bukti-bukti terlampir. kedua,Indikasi pelanggaran UU No.28 tahun
1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih KKN, berakibat dapat merusak perekono-
mian Negara dan penghambat utama jalannya roda pemerintahan dalam pembangunan”, Kata
Saeful Iskandar.
Dalam UU No.71 Thn 2000 tentang peranan masyarakat dalam hal tindak pidana korupsi. Serta
UU No.20 Thn 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, kami Laskar Anti Korupsi
Pejuang 45 (LAKI P45) akan berdiri paling depan, kami pun tidak serta merta memvonis,
ada azas praduga tak bersalah namun kami mempunyai bukti-bukti yang valid agar tidak
mencoreng nama lembaga desa tersebut, tambahnya.
Menurut KH Muis Istichori, “Sebagai Pembina LAKI P45 kami tidak akan bertoleransi
kepada koruptor, kebenaran kadang pahit, kami tetap berjuang demi terwujudnya amal
ma'ruf nahyi munkar di pemerintahan NKRI ini, lemahnya penegakan hokum bagi pelaku
korupsi akan mengakibatkan masyarakat meninggalkan budaya kejujuran dan membentuk
masyarakat yang kurang baik” kata pengasuh pondok pesantren Darut Tafsir ini.
TumpukansampahdiTengahPemukimanWarga
Kilas Bogor – Tumpukan sampah di tengah pemukiman warga Ciparigi RT.03 RW.09
kec.Bogor utara, yang mencemari lingkungan, senin (23/11) siang.
Jumat siang warga Ciparigi | RT.03 RW.09 kec.Bogor utara, sudah terbiasa dengan adanya
tumpukan sampah di lingkungan sekitar. Lahan kosong ini yang semulanya adalah lapangan
kecil untuk bermain anak-anak, karena tidak diperhatikan kebersihannya oleh warga setem-
pat, saat ini beralih fungsi menjadi tempat pembuangan sampah.
“Biasanya kalau sampah udah numpuk banget baru di bakar, tapi tidak semua” ujar Hendra,
warga setempat. Warga setempat kurang menyadari akan pentingnya menjaga kebersihan
dan kurang memahami dampak dari membuang sampah sembarangan.
Padahal sampah yang menumpuk itu akan mencemari lingkungan dan menjadi sarang
penyakit yang akan dirasakan langsung oleh warga setempat. Jika hujan, air yang mengalir
akan terkontaminasi dan tercemar dari tumpukan sampah tersebut, dan membakar sampah
yang sudah menggunung akan mencemari udara karena asap yang ditimbulkan dari pem-
bakaran tersebut mengandung zat karbon monoksida yang akan mencemari udara bersih.
Jika di cermati, akibat yang akan timbul dari pencemaran air dan udara akibat penumpukan
sampah tersebut adalah penyakit seperti diare, tuberculosis, asma dan lain-lain. Ketua RT
setempat, Zainudin mengatakan bahwa sudah ada himbauan dari pihak RT.03 untuk tidak
membuang sampah di lokasi tersebut, namun kesadaran warga yang kurang akan keber-
sihan lingkungan tetap saja membuang sampah di tempat tersebut.
ketua RT akan membuat program bekerja sama dengan ibu-ibu PKK (Pendidikan Ketram-
pilan Keluarga ) untuk menangani kebersihan dan menumbuhkan kesadaran warga. Ibu-ibu
PKK merancang kegiatan seperti memberi penyuluhan tentang lingkungan, membuat
program sapu bersih setiap hari minggu dan memilah-memilih sampah organik dan non-
organik, dan program daur ulang sampah.“Langkah awal kami adalah menumbuhkan kesa-
daran warga akan kebersihan, lalu kami akan mengajak semua pihak untuk menjaga ling-
kungan”, ujar Yanah ketua ibu PKK. (kesa)