SlideShare a Scribd company logo
1 of 1
Download to read offline
Koran KRIDHA RAKYAT Telp. : (0351) 386218, 388603 Fax. : (0351) 388727 SMS. : 085235207183 Email : kridha_rakyat@yahoo.co.id
SELINTAS
Hujan, Cabai Mahal
MADIUN (KR) - Tingginya curah hujan yang menye-
babkan petani cabai gagal panen membuat pasokan salah
satu bumbu dapur idola pecinta makanan pedat tersebut ter-
batas. Akibatnya, harga cabai di sejumlah pasar tradisional
Kota Madiun, Jawa Timur melonjak tinggi.
Harga cabai keriting dan cabai merah naik dari kisaran
Rp 32 ribu hingga Rp 38 ribu per kilogram (kg) pada pekan
lalu menjadi Rp 49 ribu per kg, sedangkan harga cabai rawit
naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 36 ribu per kg.
Sejumlah pedagang cabai di pasar tradisional, terpaksa
harus menambah modal belanja untuk membeli berbagai
jenis cabai yang harganya terus naik. Mereka memprediksi
harga cabai akan terus naik karena curah hujan yang cukup
tinggi seiring memasuki musim hujan di wilayah Jawa
Timur.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi, dan Pariwisata (Disperindagkoppar) Kota Madi-
un, Sudandi mengatakan, kenaikan harga cabai di sejum-
lah pasar tradisional seperti Pasar Besar, Pasar Sleko, dan
Pasar Sri Jaya murni karena pasokan cabai berkurang akibat
musim hujan.(*)
UMK Ditentukan Provinsi
MADIUN (KR) - Kewenangan menentukan besaran
UMK kini telah berpindah tangan pada Pemerintah Provinsi
Jawa Timur sehingga Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Trans-
migrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Madiun belum dapat
memastikan besarnya
Kendati demikian, Dinsosnakertrans Kabupaten Madiun
tetap melaksanakan survey 60 item kebutuhan hidup layak
(KHL) di tiga pasar.Yakni, Pasar Mejayan Baru (PMB), Pag-
otan dan Dolopo. Mulai dari kebutuhan makan dan minum
(mamin), perumahan, kebutuhan sandang, pendidikan, kese-
hatan, transportasi dan tabungan. ‘’Dari survey itu diketahui
KLH Kabupaten Madiun berada di kisaran Rp 1.490.000,’’
jelas Kabid Hubungan Industrial dan Pengawasan Dinsos-
nakertrans Kabupaten Madiun, Hendri Soehartanto.
Survey yang diketuai Badan Pusat Statistik (BPS) Kabu-
paten Madiun itu berlangsung sebanyak tiga kali. Terhitung
sejak Juli, September dan Oktober ini. Survey itu juga mel-
ibatkan akademisi dari Universitas Merdeka (Unmer). Juga,
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Serikat Buruh
Seluruh Indonesia (SBSI). ‘’Namun, KHL itu tidak bisa di-
jadikan patokan untuk menetapkan UMK,’’ terangnya.(*)
Bangun Jembatan Darurat
PACITAN (KR) - Tak kujung diperbaiki, warga Dusun
Kedunggrombyang, Desa Kedungbendo, Kecamatan Ar-
josari berinisiatif membangun jembatan darurat dari kayu,
Rabu (19/10). Jembatan tersebut hanya bisa dilewati pejalan
kaki dan kendaraan roda dua.
‘’Jika tidak dibangun jembatan darurat, warga akan te-
risolasi dan aktivitas sehari-hari jelas terganggu,’’ ujar Mi-
swan salah seorang warga setempat,
Menurut dia, jembatan tersebut sifatnya sementara kare-
na terbuat dari balok kayu dan sesek bambu. Dan hanya bisa
dilewati saat Sungai Tengi sedang surut. ‘’Kalau turun hujan
deras lagi dan Sungai Tengi meluap, jembatan malah bisa
rusak atau putus. Karena tiang penyangganya hanya berada
diatas bebatuan sungai,’’ ungkapnya.
Diungkapkan, jembatan sebelumnya putus dan amblas
diterjang banjir pada pertengahan Agustus lalu. Jembatan
tersebut sangat penting karena satu-satunya akses masyar-
akat yang menghubungkan antar Dusun Kedunggrombyang,
Desa Kedungbendo dan Dusun Patuk, Desa Gegeran, Ke-
camatan Arjosari. Selain itu, ada puluhan kepala keluarga
(KK) yang aktivitas perekonomiannya tergantung dari akses
jembatan tersebut. ‘’Selain orang dewasa, anak-anak juga
lewat situ saat berangkat sekolah,’’ katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan
Pacitan Budiyanto mengatakan penanganan sejumlah jem-
batan yang rusak sudah dikoordinasikan dengan bupati.
Untuk penanganan jembatan gantung di Kedunggrombyang
yang terputus tersebut pihaknya mengupayakan adanya ban-
tuan bahan. Sedangkan jembatan gantung yang melintang di
atas Sungai Grindulu, pihaknya berencana menggantia den-
gan jembatan permanen. (*)
Membimbing Demi Sesama
MADIUN (KR) – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Madi-
un terus berupaya mewujudkann motto “Membimbing Demi
Sesama” dengan mengadakan bimbingan keterampilan bagi
klien Pemasyarakatan, Rabu (19/10).
“Ini kami lakukan untuk mensejahterakan kehidupan
klien di masa yang akan datang sehingga diharapkan klien
tidak lagi mengulangi perbuatan buruknya hanya karena
masalah ekonomi,” terang Lilik Sulistiyowati, Kepala Bapas
Madiun.
Hal ini dituangkan dalam nota kesepahaman tentang
“Pelatihan Manajemen Marketing, Pengolahan dan Perekru-
tan Tenaga Kerja Guna Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia Klien” yang ditandatangani Kepala Bapas Madiun,
Lilik Sulistiyowati, dengan Direktur CV. Harapan Sentosa,
Syamsul, untuk melaksanakan kerjasama selama dua tahun
kedepan. (*)
Puncak Acara Suran Agung
MADIUN (KR) Untuk mempererat tali silahturah-
mi, memupuk, menggembangkan ajaran agama serta men-
ingkatkan iman dan takwa kepada Tuhan serta melestari-
kan seni budaya pencak silat di antara warga PSHW-TM,
PSHW-TM dengan penanggung jawab H.R. Agus Wiyono
Santoso, S.Sos selaku ketua umum PSHW-TM Pusat Ma-
diun menyelenggarakan Puncak Acara Suran Agung Tahun
2016 M/1438 H.
Kegiatan yang dilaksanakan di Padepokan Persaudaraan
Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHW-TM) Jl. Doho No.
123 Kelurahan Winongo Kecamatan Manguharjo Kota Ma-
diun tersebut diikuti sekitar 18.000 orang warga PSHW-TM
terdiri dari Wilayah Madiun Kota 3.600 orang, Kabupaten
Madiun 5.000 orang, Kabupaten Magetan 2.400 orang, Ka-
bupaten Ponorogo 5.000, Kabupaten Ngawi 1.000 orang dan
Daerah lain 1.000 orang.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Bakorwil Madiun
DR. Gathot Hendro Priyono, SH, MHum, MM, Wali Kota
Madiun yang diwakili oleh Wawali Kota Sugeng Rismianto
SH. M Hum, Danrem 081/DSJ yang diwakili oleh Kasrem
081/DSJ Letkol Inf Jemz A. Ratu Edo, S.Sos, Dandim 0803/
Madiun Letkol inf Rahman Fikri, S.Sos, Kapolres Madiun
AKBP Sumaryono, SH, SIK, MH, Kapolres Madiun Kota
AKBP Susatyo Purnomo Condro, SH, SIK, M.Si, Danyonif
Para Raeder 501/BY Letkol Inf Teadi Aulia Mula Uji, SE,
Bupati Madiun diwakili Kakesbang poldagri, Ketua DPRD
Kota Madiun Drs. Istiono Mpd, Sekda Madiun Drs. Maidi
SH. MM. Mpd, Ketua Ipsi Kota/Kab Madiun Widodo, Ketua
perguruan pencak silat Kota/Kab Madiun serta Toga, Toda,
Tomas dan Warga Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas
Muda se-Karisidenan Madiun. (*)
Rabat Jalan Desa Tersebut di
bangun sepanjang 3,5 Km dengan
luas 3 meter yang berada di tiga
RT, yakni RT 19, RT 1, dan RT 5
dan dikerjakan oleh 11 pekerja.
“pembangunan rabat jalan ini mulai
pertengahan agustus kemarin, dan
dikerjakan secara swakelola” ujarn-
ya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa
dari tiga lokasi pembangunan rabat
tersebut menghabiskan dana Rp. 95
juta, dengan rincian di RT 19 Rp.
20 Juta, RT 1 Rp. 15 Juta dan RT 5
Rp. 25 Juta. “pelaksanaan pemban-
gunan rabat jalan tersebut ditarget-
kan selesai pada september menda-
tang.” Ujarnya.
Pemerintah Desa Bolo mempun-
yai peran dan tangung jawab dalam
proses pembangunan agar cepat
terselesaikan. Karena, pembangu-
nan tersebut sesuai Visi dan Misi
kepala desa dan berharap supaya
ekonomi masyarakat meningkat
pada tahun 2018 . (Eko/Deni)-ag
MADIUN (KR) Berawal dari
pemanfaatan limbah tempat ia berk-
erja, Suparti akhirnya mendirikan
home industri tas anyaman yang
sekarang terbilang sukses di de-
sanya. Ide kreatif tersebut berbekal
pengalaman yang diperoleh dari ne-
neknya dulu yang sering membuat
keranjang bambu. Akhirnya, Supar-
ti pun berinisiatif membuat tas ker-
anjang untuk dijadikan barang yang
memiliki nilai jual.
Alhasil, tas buatan tangan Su-
parti laris manis diparasan. Un-
tuk itu, suparti bersama suaminya
memutuskan pulang kampung dan
memperoduksi tas ayaman tidak
menggunakan bahan limbah lagi
melainkan dari bahan plastik. pasal-
nya, selain langka limbah tersebut
juga masih memperlukan proses
yang panjang, “dengan menggu-
nakan bahan plastik hasilnya lebih
rapi, dan gampang proses pem-
buatannya. Bahannya pun mudah di
dapat” ujar suparti.
Usaha tersebut di mulai sejak
2007 silam dengan modal pinja-
man dari Koperasi. Hingga seka-
rang menjadi Home Industri yang
bertempat di desa Kedung Banteng
yang berada di RT 03 RW 01 Ke-
camatan Pilang Kenceng. Home
industri tersebut juga sudah men-
gantongi ijin pada tahun 2005 sil-
am. “awalnya hanya usaha kecil-ke-
cilan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari yang hanya dikerjakan
berdua dengan suami dan kini pun
sudah menjadi sistem kerja bo-
rongan yang juga ikut membantu
mengurangi angka pengangguran”
tandasnya.
Dalam satu bulan home industri
tersebut dapat memproduksi25 ribu
tas dengan rata-rata 200 hingga 300
tas perhari dari 4 macam model.
yakni tas kecil dari plastik 15 mm,
tas Embos, tas Lurik, dan tas Kaca
Namun, dari julah tersebut supati
mengaku masih kuwalahan dalam
mecukupi pesanan. “pesanan se-
makin banyak, dan di desa ni baru
saya yang memproduksi” pung-
kasnya.
Sukaton, Kepala Kedungrejo
kec. Pilangkenceng bahwa pemer-
intah desa membdeikan dukungan
penuh kepada usaha yang didiri-
kan suparti dan agar produk milik
Suparti ini bisa terus berkembang
dan dapat membantu income mas-
yarakat. Sehingga kesejahteraan
masyarakat Desa Kedung Banteng
semakin meningkat. (edy/deby)-ag
Berbekal dari ide dan kraatifi-
tas, usaha souvenir yang ia mulai
sejak akhir 2014 silam kini men-
jadi tumpuan bagi enam orang
karyawan. “usaha ini berawal dari
iseng – iseng saja mengisi waktu
luang disamping rutinitasya se-
bagai ibu rumah tangga.” Ujarnya.
Usaha Souvenir yang diberina
Vina tersebut Bukan hanya mem-
produksi souvenir penikahan saja,
melainkan melayani pembuatan
Mahar Pernikahan, Bros, dan lain
sebagainya. Beliau menambahkan
bahwa usahanya ini berdasarkan
inisiatif sendiri dengan modal se-
kitar Rp. 100.000,-. Untuk keper-
luan produksi, dia mendapatkan
bahan-bahan produksi melalui
toko online yang menurutnya jauh
lebih murah jika dibandingkan
dengan bahan yang dibeli di tem-
pat langsung. Namun, pada pros-
es membeli barang produksi yang
harus dipesan secara online, yang
memang harus dipesannya jauh-
jauh hari.
Untuk kapastitas produksi,
ervina mengaku bahwa produksin-
ya masih tergantung pada pesanan
yang diterima setiap bulannya.
Untuk pesanan yang relatif sedikit
beliau mengerjakannya bersama
anggota keluarga yang lain, na-
mun apabila pesanan relatif ban-
yak, beliau di bantu oleh karyawan
yang berjumlah 4-6 orang.
Untuk pemasaran beliau meng-
gunakan 2 cara, yaitu online dan
offline. Cara online menggunakan
jejaring sosial/media sosial sep-
erti facebook, BBM. Untuk cara
offline beliau menjual pada toko
souvenir di sekitar Madiun. Saat
ditanya aset perhari beliau berkata
tergantung pesanan perbulan, seki-
tar Rp. 200.000,- perhari. “Untuk
bros, pernah juga dipesan pada
pernikahan Putra Bupati Madiun,
untuk Bros panitia dipesankan dis-
ini.” Tandasnya.
Drs. Slamet Daroini Mukti, Ke-
pala Desa Doho mengatakan bah-
wa pemerintah Desa untuk saat ini
hanya bisa menfasilitasi usaha dan
melakukan pembinaan tersebut
untuk lebih maju dan berkembang
karena Desa Doho yang memiliki
luas wiayah 238 Ha dengan jum-
lah penduduk 4.359 ini, baru ada
satu usaha pembuatan soufenir.
“saya berharap, desa ini menjadi
sentra untuk kerajinan pembuatan
sofenir” ujarnya.
Lebih lanjutdikatan, pemer-
intah desa sangat mengapresiasi
usaha ini karena dapat menda-
tangkan dampak positif bagi Desa
Doho dan masyarakat. “ semoga
keahlian membuat souvenir ini
dapat menular ke warga Desa
Doho yang lain, sehingga dapat
menumbuhkan ekonomi dan men-
gurangi angka pengangguran, ser-
ta nantinya souvenir itu menjadi
ikon tersendiri bagi Desa Doho”.
(edy/deby)-ag
Desa Bolo Kec. Kare Bangun Rabat Jalan
Sentra Produksi Tas Anyaman
MADIUN (KR) - Desa Bolo terletak wilayah Kecamatan Kare Kab.
Madiun. Meski berada di pegunungan dan jauh dari gemerlap kota,
desa ini terus berbenah untuk memajukan desa dan masyarakatnya.
Salah satunya dengan membangun sarana transportasi berupa rabat
jalan desa. Selain sebagai langkah antisipasi terjadinya kecelakaan,
juga sebagai motifasi bagi masyarakat untuk melakukan aktifitas
ekonomi. “Desa ini sebagai penghasil cengkih, juga merupakan sentra
buah durian. Hal itu didukung oleh letak geografis desa Bolo yang
terdapat di lereng Gunung Wilis sehingga mayarakat membutuhkan
akses jalan yang nyaman dan lancar untuk menjual hasil panen” kata
Manan, Kepala Desa Bolo Kec. Kare pada KR.
Manan, Kades Bolo Kec. Kare
menunjukkan jalan yang telah di
bangun rabat beton sepanjang 3,5
Km yang berada tiga RT, yakni
RT 19, RT 1, dan RT 5
Kades Doho Drs. Slamet Daroini Mukti bersama Ervina Dian Adisanti menunjukkan produk souvenir
Kepala Desa Kedung Banteng menunjukkan tas ayaman produksi Suparti
proses pemotongan bahan baku tas anyana membuat tas anyaman diperlukan ketelatenan
Suparti bersama suami tercinta
foto :edysetyawan
foto :edysetyawan
foto :edysetyawan foto :edysetyawan
foto :edysetyawan
foto : eko prasetyo
Berawal Dari Iseng, Hingga Dipesan Bupati Madiun
MADIUN (KR) Diera modern sekarang ini nampaknya sove-
nir sudah menjadi barang yang wajib ada dalam suatu perta
penikahan. Selain itu, souvenir juga banyak digunakan untuk
branding perusahaan atau branding produk / jasa serta sebagai
ucapan terima kasih dan buah tangan setelah bepergian. Untuk
itu, usaha pembuatan souvenir menjadi usaha yang menggiurkan
untuk mendatangkan keuntungan. Seperti Ervina Dian Adisanti,
salah satu warga RT 14/RW 02 Desa Doho, Kecamatan Dolopo,
Kabupaten Madiun ini contohnya.
3MADIUN
DESA KEDUNG BANTENG KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN
EDISI :
NOVEMBER 2016
“KRIDHA RAKYAT”
NOMOR : 663
Dari berbagai sumber

More Related Content

What's hot (15)

Proposal Bakti sosial FKMI-NTB
Proposal Bakti sosial FKMI-NTBProposal Bakti sosial FKMI-NTB
Proposal Bakti sosial FKMI-NTB
 
176451111 proposal-bak-air-bersih
176451111 proposal-bak-air-bersih176451111 proposal-bak-air-bersih
176451111 proposal-bak-air-bersih
 
Lumbung pangan masyarakat (yuti)
Lumbung pangan masyarakat (yuti)Lumbung pangan masyarakat (yuti)
Lumbung pangan masyarakat (yuti)
 
Proposal rintisan-desa-wisata
Proposal rintisan-desa-wisataProposal rintisan-desa-wisata
Proposal rintisan-desa-wisata
 
Kelurahan batununggal
Kelurahan batununggalKelurahan batununggal
Kelurahan batununggal
 
Acoount e mail skpd
Acoount e mail skpdAcoount e mail skpd
Acoount e mail skpd
 
Kedaulatan Rakyat 23 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 23 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 23 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 23 Februari 2014
 
Pencapaian SDGs Desa Genilangit Magetan
Pencapaian SDGs Desa Genilangit MagetanPencapaian SDGs Desa Genilangit Magetan
Pencapaian SDGs Desa Genilangit Magetan
 
Fortable profil Desa Bhuana Jaya
Fortable profil Desa Bhuana JayaFortable profil Desa Bhuana Jaya
Fortable profil Desa Bhuana Jaya
 
A172374 - Projek akhir mapan
A172374 - Projek akhir mapanA172374 - Projek akhir mapan
A172374 - Projek akhir mapan
 
8
88
8
 
146841032 proposal-bak-air-bersih
146841032 proposal-bak-air-bersih146841032 proposal-bak-air-bersih
146841032 proposal-bak-air-bersih
 
Proposal baksos
Proposal baksosProposal baksos
Proposal baksos
 
Proposal Embung Kampung
Proposal Embung KampungProposal Embung Kampung
Proposal Embung Kampung
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Viewers also liked (17)

8
88
8
 
5
55
5
 
12
1212
12
 
4
44
4
 
10
1010
10
 
1contoh
1contoh1contoh
1contoh
 
7
77
7
 
9
99
9
 
2
22
2
 
7
77
7
 
6
66
6
 
11
1111
11
 
3
33
3
 
1contoh
1contoh1contoh
1contoh
 
6
66
6
 
2
22
2
 
E paper
E paperE paper
E paper
 

Similar to 3

Similar to 3 (20)

4
44
4
 
Suara media nasional edisi 113
Suara media nasional edisi 113Suara media nasional edisi 113
Suara media nasional edisi 113
 
Halaman 6
Halaman 6Halaman 6
Halaman 6
 
Broadsheet IDEAS
Broadsheet IDEASBroadsheet IDEAS
Broadsheet IDEAS
 
Halaman 12
Halaman 12Halaman 12
Halaman 12
 
Suara media nasional edisi 111
Suara media nasional edisi 111Suara media nasional edisi 111
Suara media nasional edisi 111
 
Kedaulatan Rakyat 25 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 25 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 25 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 25 Maret 2014
 
Buletin swadesa edisi 2
Buletin swadesa edisi 2Buletin swadesa edisi 2
Buletin swadesa edisi 2
 
Berita portal
Berita portalBerita portal
Berita portal
 
Bahan Paparan Kemenko PMK DD 2023_114629.pdf
Bahan Paparan Kemenko PMK DD 2023_114629.pdfBahan Paparan Kemenko PMK DD 2023_114629.pdf
Bahan Paparan Kemenko PMK DD 2023_114629.pdf
 
Skema Bisni Bumdes
Skema Bisni Bumdes Skema Bisni Bumdes
Skema Bisni Bumdes
 
Kamis, 24 januari 2019
Kamis, 24 januari 2019Kamis, 24 januari 2019
Kamis, 24 januari 2019
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
EDISI FEBRUAI II 2014
EDISI FEBRUAI II 2014EDISI FEBRUAI II 2014
EDISI FEBRUAI II 2014
 
E paper surya 31 mei 2013
E paper surya 31 mei 2013E paper surya 31 mei 2013
E paper surya 31 mei 2013
 
Kedaulatan Rakyat 17 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 17 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 17 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 17 Maret 2014
 
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.docPROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
PROPOSAL KAMBING SUMBERWULUH.doc
 
Kedaulatan Rakyat 17 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 17 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 17 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 17 Februari 2014
 
Kliping pendidikan
Kliping pendidikanKliping pendidikan
Kliping pendidikan
 
Plastik n Sampah Pantauan April 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan April 2022.pdfPlastik n Sampah Pantauan April 2022.pdf
Plastik n Sampah Pantauan April 2022.pdf
 

3

  • 1. Koran KRIDHA RAKYAT Telp. : (0351) 386218, 388603 Fax. : (0351) 388727 SMS. : 085235207183 Email : kridha_rakyat@yahoo.co.id SELINTAS Hujan, Cabai Mahal MADIUN (KR) - Tingginya curah hujan yang menye- babkan petani cabai gagal panen membuat pasokan salah satu bumbu dapur idola pecinta makanan pedat tersebut ter- batas. Akibatnya, harga cabai di sejumlah pasar tradisional Kota Madiun, Jawa Timur melonjak tinggi. Harga cabai keriting dan cabai merah naik dari kisaran Rp 32 ribu hingga Rp 38 ribu per kilogram (kg) pada pekan lalu menjadi Rp 49 ribu per kg, sedangkan harga cabai rawit naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 36 ribu per kg. Sejumlah pedagang cabai di pasar tradisional, terpaksa harus menambah modal belanja untuk membeli berbagai jenis cabai yang harganya terus naik. Mereka memprediksi harga cabai akan terus naik karena curah hujan yang cukup tinggi seiring memasuki musim hujan di wilayah Jawa Timur. Sementara, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pariwisata (Disperindagkoppar) Kota Madi- un, Sudandi mengatakan, kenaikan harga cabai di sejum- lah pasar tradisional seperti Pasar Besar, Pasar Sleko, dan Pasar Sri Jaya murni karena pasokan cabai berkurang akibat musim hujan.(*) UMK Ditentukan Provinsi MADIUN (KR) - Kewenangan menentukan besaran UMK kini telah berpindah tangan pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur sehingga Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Trans- migrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Madiun belum dapat memastikan besarnya Kendati demikian, Dinsosnakertrans Kabupaten Madiun tetap melaksanakan survey 60 item kebutuhan hidup layak (KHL) di tiga pasar.Yakni, Pasar Mejayan Baru (PMB), Pag- otan dan Dolopo. Mulai dari kebutuhan makan dan minum (mamin), perumahan, kebutuhan sandang, pendidikan, kese- hatan, transportasi dan tabungan. ‘’Dari survey itu diketahui KLH Kabupaten Madiun berada di kisaran Rp 1.490.000,’’ jelas Kabid Hubungan Industrial dan Pengawasan Dinsos- nakertrans Kabupaten Madiun, Hendri Soehartanto. Survey yang diketuai Badan Pusat Statistik (BPS) Kabu- paten Madiun itu berlangsung sebanyak tiga kali. Terhitung sejak Juli, September dan Oktober ini. Survey itu juga mel- ibatkan akademisi dari Universitas Merdeka (Unmer). Juga, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI). ‘’Namun, KHL itu tidak bisa di- jadikan patokan untuk menetapkan UMK,’’ terangnya.(*) Bangun Jembatan Darurat PACITAN (KR) - Tak kujung diperbaiki, warga Dusun Kedunggrombyang, Desa Kedungbendo, Kecamatan Ar- josari berinisiatif membangun jembatan darurat dari kayu, Rabu (19/10). Jembatan tersebut hanya bisa dilewati pejalan kaki dan kendaraan roda dua. ‘’Jika tidak dibangun jembatan darurat, warga akan te- risolasi dan aktivitas sehari-hari jelas terganggu,’’ ujar Mi- swan salah seorang warga setempat, Menurut dia, jembatan tersebut sifatnya sementara kare- na terbuat dari balok kayu dan sesek bambu. Dan hanya bisa dilewati saat Sungai Tengi sedang surut. ‘’Kalau turun hujan deras lagi dan Sungai Tengi meluap, jembatan malah bisa rusak atau putus. Karena tiang penyangganya hanya berada diatas bebatuan sungai,’’ ungkapnya. Diungkapkan, jembatan sebelumnya putus dan amblas diterjang banjir pada pertengahan Agustus lalu. Jembatan tersebut sangat penting karena satu-satunya akses masyar- akat yang menghubungkan antar Dusun Kedunggrombyang, Desa Kedungbendo dan Dusun Patuk, Desa Gegeran, Ke- camatan Arjosari. Selain itu, ada puluhan kepala keluarga (KK) yang aktivitas perekonomiannya tergantung dari akses jembatan tersebut. ‘’Selain orang dewasa, anak-anak juga lewat situ saat berangkat sekolah,’’ katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Pacitan Budiyanto mengatakan penanganan sejumlah jem- batan yang rusak sudah dikoordinasikan dengan bupati. Untuk penanganan jembatan gantung di Kedunggrombyang yang terputus tersebut pihaknya mengupayakan adanya ban- tuan bahan. Sedangkan jembatan gantung yang melintang di atas Sungai Grindulu, pihaknya berencana menggantia den- gan jembatan permanen. (*) Membimbing Demi Sesama MADIUN (KR) – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Madi- un terus berupaya mewujudkann motto “Membimbing Demi Sesama” dengan mengadakan bimbingan keterampilan bagi klien Pemasyarakatan, Rabu (19/10). “Ini kami lakukan untuk mensejahterakan kehidupan klien di masa yang akan datang sehingga diharapkan klien tidak lagi mengulangi perbuatan buruknya hanya karena masalah ekonomi,” terang Lilik Sulistiyowati, Kepala Bapas Madiun. Hal ini dituangkan dalam nota kesepahaman tentang “Pelatihan Manajemen Marketing, Pengolahan dan Perekru- tan Tenaga Kerja Guna Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Klien” yang ditandatangani Kepala Bapas Madiun, Lilik Sulistiyowati, dengan Direktur CV. Harapan Sentosa, Syamsul, untuk melaksanakan kerjasama selama dua tahun kedepan. (*) Puncak Acara Suran Agung MADIUN (KR) Untuk mempererat tali silahturah- mi, memupuk, menggembangkan ajaran agama serta men- ingkatkan iman dan takwa kepada Tuhan serta melestari- kan seni budaya pencak silat di antara warga PSHW-TM, PSHW-TM dengan penanggung jawab H.R. Agus Wiyono Santoso, S.Sos selaku ketua umum PSHW-TM Pusat Ma- diun menyelenggarakan Puncak Acara Suran Agung Tahun 2016 M/1438 H. Kegiatan yang dilaksanakan di Padepokan Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHW-TM) Jl. Doho No. 123 Kelurahan Winongo Kecamatan Manguharjo Kota Ma- diun tersebut diikuti sekitar 18.000 orang warga PSHW-TM terdiri dari Wilayah Madiun Kota 3.600 orang, Kabupaten Madiun 5.000 orang, Kabupaten Magetan 2.400 orang, Ka- bupaten Ponorogo 5.000, Kabupaten Ngawi 1.000 orang dan Daerah lain 1.000 orang. Hadir dalam acara tersebut Kepala Bakorwil Madiun DR. Gathot Hendro Priyono, SH, MHum, MM, Wali Kota Madiun yang diwakili oleh Wawali Kota Sugeng Rismianto SH. M Hum, Danrem 081/DSJ yang diwakili oleh Kasrem 081/DSJ Letkol Inf Jemz A. Ratu Edo, S.Sos, Dandim 0803/ Madiun Letkol inf Rahman Fikri, S.Sos, Kapolres Madiun AKBP Sumaryono, SH, SIK, MH, Kapolres Madiun Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro, SH, SIK, M.Si, Danyonif Para Raeder 501/BY Letkol Inf Teadi Aulia Mula Uji, SE, Bupati Madiun diwakili Kakesbang poldagri, Ketua DPRD Kota Madiun Drs. Istiono Mpd, Sekda Madiun Drs. Maidi SH. MM. Mpd, Ketua Ipsi Kota/Kab Madiun Widodo, Ketua perguruan pencak silat Kota/Kab Madiun serta Toga, Toda, Tomas dan Warga Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda se-Karisidenan Madiun. (*) Rabat Jalan Desa Tersebut di bangun sepanjang 3,5 Km dengan luas 3 meter yang berada di tiga RT, yakni RT 19, RT 1, dan RT 5 dan dikerjakan oleh 11 pekerja. “pembangunan rabat jalan ini mulai pertengahan agustus kemarin, dan dikerjakan secara swakelola” ujarn- ya. Lebih lanjut dikatakan bahwa dari tiga lokasi pembangunan rabat tersebut menghabiskan dana Rp. 95 juta, dengan rincian di RT 19 Rp. 20 Juta, RT 1 Rp. 15 Juta dan RT 5 Rp. 25 Juta. “pelaksanaan pemban- gunan rabat jalan tersebut ditarget- kan selesai pada september menda- tang.” Ujarnya. Pemerintah Desa Bolo mempun- yai peran dan tangung jawab dalam proses pembangunan agar cepat terselesaikan. Karena, pembangu- nan tersebut sesuai Visi dan Misi kepala desa dan berharap supaya ekonomi masyarakat meningkat pada tahun 2018 . (Eko/Deni)-ag MADIUN (KR) Berawal dari pemanfaatan limbah tempat ia berk- erja, Suparti akhirnya mendirikan home industri tas anyaman yang sekarang terbilang sukses di de- sanya. Ide kreatif tersebut berbekal pengalaman yang diperoleh dari ne- neknya dulu yang sering membuat keranjang bambu. Akhirnya, Supar- ti pun berinisiatif membuat tas ker- anjang untuk dijadikan barang yang memiliki nilai jual. Alhasil, tas buatan tangan Su- parti laris manis diparasan. Un- tuk itu, suparti bersama suaminya memutuskan pulang kampung dan memperoduksi tas ayaman tidak menggunakan bahan limbah lagi melainkan dari bahan plastik. pasal- nya, selain langka limbah tersebut juga masih memperlukan proses yang panjang, “dengan menggu- nakan bahan plastik hasilnya lebih rapi, dan gampang proses pem- buatannya. Bahannya pun mudah di dapat” ujar suparti. Usaha tersebut di mulai sejak 2007 silam dengan modal pinja- man dari Koperasi. Hingga seka- rang menjadi Home Industri yang bertempat di desa Kedung Banteng yang berada di RT 03 RW 01 Ke- camatan Pilang Kenceng. Home industri tersebut juga sudah men- gantongi ijin pada tahun 2005 sil- am. “awalnya hanya usaha kecil-ke- cilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang hanya dikerjakan berdua dengan suami dan kini pun sudah menjadi sistem kerja bo- rongan yang juga ikut membantu mengurangi angka pengangguran” tandasnya. Dalam satu bulan home industri tersebut dapat memproduksi25 ribu tas dengan rata-rata 200 hingga 300 tas perhari dari 4 macam model. yakni tas kecil dari plastik 15 mm, tas Embos, tas Lurik, dan tas Kaca Namun, dari julah tersebut supati mengaku masih kuwalahan dalam mecukupi pesanan. “pesanan se- makin banyak, dan di desa ni baru saya yang memproduksi” pung- kasnya. Sukaton, Kepala Kedungrejo kec. Pilangkenceng bahwa pemer- intah desa membdeikan dukungan penuh kepada usaha yang didiri- kan suparti dan agar produk milik Suparti ini bisa terus berkembang dan dapat membantu income mas- yarakat. Sehingga kesejahteraan masyarakat Desa Kedung Banteng semakin meningkat. (edy/deby)-ag Berbekal dari ide dan kraatifi- tas, usaha souvenir yang ia mulai sejak akhir 2014 silam kini men- jadi tumpuan bagi enam orang karyawan. “usaha ini berawal dari iseng – iseng saja mengisi waktu luang disamping rutinitasya se- bagai ibu rumah tangga.” Ujarnya. Usaha Souvenir yang diberina Vina tersebut Bukan hanya mem- produksi souvenir penikahan saja, melainkan melayani pembuatan Mahar Pernikahan, Bros, dan lain sebagainya. Beliau menambahkan bahwa usahanya ini berdasarkan inisiatif sendiri dengan modal se- kitar Rp. 100.000,-. Untuk keper- luan produksi, dia mendapatkan bahan-bahan produksi melalui toko online yang menurutnya jauh lebih murah jika dibandingkan dengan bahan yang dibeli di tem- pat langsung. Namun, pada pros- es membeli barang produksi yang harus dipesan secara online, yang memang harus dipesannya jauh- jauh hari. Untuk kapastitas produksi, ervina mengaku bahwa produksin- ya masih tergantung pada pesanan yang diterima setiap bulannya. Untuk pesanan yang relatif sedikit beliau mengerjakannya bersama anggota keluarga yang lain, na- mun apabila pesanan relatif ban- yak, beliau di bantu oleh karyawan yang berjumlah 4-6 orang. Untuk pemasaran beliau meng- gunakan 2 cara, yaitu online dan offline. Cara online menggunakan jejaring sosial/media sosial sep- erti facebook, BBM. Untuk cara offline beliau menjual pada toko souvenir di sekitar Madiun. Saat ditanya aset perhari beliau berkata tergantung pesanan perbulan, seki- tar Rp. 200.000,- perhari. “Untuk bros, pernah juga dipesan pada pernikahan Putra Bupati Madiun, untuk Bros panitia dipesankan dis- ini.” Tandasnya. Drs. Slamet Daroini Mukti, Ke- pala Desa Doho mengatakan bah- wa pemerintah Desa untuk saat ini hanya bisa menfasilitasi usaha dan melakukan pembinaan tersebut untuk lebih maju dan berkembang karena Desa Doho yang memiliki luas wiayah 238 Ha dengan jum- lah penduduk 4.359 ini, baru ada satu usaha pembuatan soufenir. “saya berharap, desa ini menjadi sentra untuk kerajinan pembuatan sofenir” ujarnya. Lebih lanjutdikatan, pemer- intah desa sangat mengapresiasi usaha ini karena dapat menda- tangkan dampak positif bagi Desa Doho dan masyarakat. “ semoga keahlian membuat souvenir ini dapat menular ke warga Desa Doho yang lain, sehingga dapat menumbuhkan ekonomi dan men- gurangi angka pengangguran, ser- ta nantinya souvenir itu menjadi ikon tersendiri bagi Desa Doho”. (edy/deby)-ag Desa Bolo Kec. Kare Bangun Rabat Jalan Sentra Produksi Tas Anyaman MADIUN (KR) - Desa Bolo terletak wilayah Kecamatan Kare Kab. Madiun. Meski berada di pegunungan dan jauh dari gemerlap kota, desa ini terus berbenah untuk memajukan desa dan masyarakatnya. Salah satunya dengan membangun sarana transportasi berupa rabat jalan desa. Selain sebagai langkah antisipasi terjadinya kecelakaan, juga sebagai motifasi bagi masyarakat untuk melakukan aktifitas ekonomi. “Desa ini sebagai penghasil cengkih, juga merupakan sentra buah durian. Hal itu didukung oleh letak geografis desa Bolo yang terdapat di lereng Gunung Wilis sehingga mayarakat membutuhkan akses jalan yang nyaman dan lancar untuk menjual hasil panen” kata Manan, Kepala Desa Bolo Kec. Kare pada KR. Manan, Kades Bolo Kec. Kare menunjukkan jalan yang telah di bangun rabat beton sepanjang 3,5 Km yang berada tiga RT, yakni RT 19, RT 1, dan RT 5 Kades Doho Drs. Slamet Daroini Mukti bersama Ervina Dian Adisanti menunjukkan produk souvenir Kepala Desa Kedung Banteng menunjukkan tas ayaman produksi Suparti proses pemotongan bahan baku tas anyana membuat tas anyaman diperlukan ketelatenan Suparti bersama suami tercinta foto :edysetyawan foto :edysetyawan foto :edysetyawan foto :edysetyawan foto :edysetyawan foto : eko prasetyo Berawal Dari Iseng, Hingga Dipesan Bupati Madiun MADIUN (KR) Diera modern sekarang ini nampaknya sove- nir sudah menjadi barang yang wajib ada dalam suatu perta penikahan. Selain itu, souvenir juga banyak digunakan untuk branding perusahaan atau branding produk / jasa serta sebagai ucapan terima kasih dan buah tangan setelah bepergian. Untuk itu, usaha pembuatan souvenir menjadi usaha yang menggiurkan untuk mendatangkan keuntungan. Seperti Ervina Dian Adisanti, salah satu warga RT 14/RW 02 Desa Doho, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun ini contohnya. 3MADIUN DESA KEDUNG BANTENG KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN EDISI : NOVEMBER 2016 “KRIDHA RAKYAT” NOMOR : 663 Dari berbagai sumber