Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik dioda semikonduktor. Peralatan yang digunakan antara lain logic circuit trainer, kabel, multimeter, dioda dan resistor. Hasilnya menunjukkan bahwa dioda hanya dapat mengalirkan arus searah saja dan hubungan antara tegangan dan arus tidak linear.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Sistem Sensor yang diampu oleh Drs. Wildian, M.Si. Mata kuliah ini akan membahas tentang sensor sebagai komponen elektronik penting dalam sistem instrumentasi dan kontrol, prinsip kerja berbagai jenis sensor, serta karakteristik dan aplikasi sensor.
Rangkuman dokumen:
Dokumen ini membahas tentang percobaan flip-flop dan counter menggunakan komponen logika TTL. Terdapat empat percobaan yang dilakukan, yaitu rangkaian flip-flop NAND dasar, JK flip-flop, counter 3 bit, dan counter modulo 6. Hasil percobaan sesuai dengan teori kecuali untuk counter yang gagal membuktikan fungsinya.
[1] Laporan praktikum ini membahas pengukuran tegangan pada beberapa konfigurasi penguat operasional dengan menggunakan operasional amplifier. [2] Konfigurasi penguat yang diukur meliputi penguat inverting, non-inverting, differential, dan summing amplifier. [3] Hasil pengukuran tegangan keluaran secara umum sesuai dengan perhitungan teoritis.
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik dioda semikonduktor. Peralatan yang digunakan antara lain logic circuit trainer, kabel, multimeter, dioda dan resistor. Hasilnya menunjukkan bahwa dioda hanya dapat mengalirkan arus searah saja dan hubungan antara tegangan dan arus tidak linear.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Sistem Sensor yang diampu oleh Drs. Wildian, M.Si. Mata kuliah ini akan membahas tentang sensor sebagai komponen elektronik penting dalam sistem instrumentasi dan kontrol, prinsip kerja berbagai jenis sensor, serta karakteristik dan aplikasi sensor.
Rangkuman dokumen:
Dokumen ini membahas tentang percobaan flip-flop dan counter menggunakan komponen logika TTL. Terdapat empat percobaan yang dilakukan, yaitu rangkaian flip-flop NAND dasar, JK flip-flop, counter 3 bit, dan counter modulo 6. Hasil percobaan sesuai dengan teori kecuali untuk counter yang gagal membuktikan fungsinya.
[1] Laporan praktikum ini membahas pengukuran tegangan pada beberapa konfigurasi penguat operasional dengan menggunakan operasional amplifier. [2] Konfigurasi penguat yang diukur meliputi penguat inverting, non-inverting, differential, dan summing amplifier. [3] Hasil pengukuran tegangan keluaran secara umum sesuai dengan perhitungan teoritis.
Praktikum elektronika digital membahas empat gerbang logika dasar yaitu NOR, AND, NAND, dan OR. Percobaan menunjukkan hasil keluaran masing-masing gerbang sesuai dengan tabel kebenaran yang terdapat pada teori. Praktikum ini bertujuan memahami kerja setiap gerbang logika dasar.
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterAhmad Mukholik
Dokumen ini membahas penggunaan kapasitor sebagai filter pada penyearah gelombang penuh untuk menghasilkan tegangan DC. Rangkaian ini terdiri atas 4 diode dan kapasitor sebagai filter untuk menekan ripple. Fungsi kapasitor adalah menekan ripple yang terjadi selama proses penyearahan gelombang AC sehingga output menjadi tegangan DC.
Dokumen ini merupakan laporan percobaan mengukur arus dan tegangan listrik DC menggunakan avometer. Mahasiswa melakukan pengukuran dengan membuat rangkaian seri untuk mengukur arus dan paralel untuk mengukur tegangan dengan variasi resistor dan tegangan sumber. Hasil pengukuran dicatat dalam tabel pengamatan dan perhitungan untuk dianalisis hubungan antara arus, tegangan dan resistor sesuai hukum Ohm. Kesimpulan meny
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian pembagi tegangan dan arus, serta rangkaian setara Thevenin dan Norton. Rangkaian pembagi digunakan untuk membagi tegangan atau arus ke komponen lain, sedangkan rangkaian setara digunakan untuk menyederhanakan analisis rangkaian melalui pengganti sumber tegangan dan resistansi.
Rangkaian dua buah gerbang AND disimulasikan menggunakan Proteus Profesional 7.5. Komponen-komponen seperti switch, gerbang AND, dan lampu diambil dari library untuk membentuk rangkaian. Simulasi dilakukan untuk melihat tabel kebenaran dari rangkaian tersebut.
Rangkaian AC adalah rangkaian listrik dimana besarnya arus dan tegangan berubah secara periodik sesuai dengan waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Rangkaian ini memiliki beberapa jenis beban seperti beban resistif, induktif, kapasitif dan campuran. Setiap jenis beban memiliki karakteristik yang berbeda terkait hubungan antara tegangan dan arus.
Dokumen tersebut merangkum hasil percobaan menentukan faktor riak dari penyearah setengah gelombang dengan dan tanpa filter. Percobaan dilakukan dengan variasi filter C, RC, dan CRC. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan filter dapat mengurangi nilai faktor riak. Semakin banyak filter digunakan, faktor riak akan semakin kecil.
Modul ini membahas tentang pembangkitan sinyal digital menggunakan MATLAB, meliputi pembangkitan sinyal sinus, langkah, eksponensial, acak, dan suara. Langkah-langkahnya meliputi definisi persamaan matematika setiap sinyal, contoh kode MATLAB, dan penjelasan hasil plot. Modul ini juga mendemonstrasikan kombinasi beberapa sinyal dan pembangkitan nada dasar piano.
Dokumen tersebut membahas tentang dioda, komponen elektronika yang hanya dapat mengalirkan arus satu arah. Jelaskan pengertian, fungsi, simbol, jenis, dan model dioda. Terdapat tiga model dioda yaitu ideal, praktis, dan lengkap yang semakin memperhitungkan karakteristik aktual dioda.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat kartesian, silinder dan bola beserta konsep-konsep dasar seperti vektor satuan, volume diferensial, elemen-elemen permukaan dan garis. Juga dibahas mengenai turunan berarah (gradien), divergensi, curl, hukum Coulomb, medan listrik, fluks listrik, hukum Gauss, energi dan potensial medan listrik serta medan magnet.
Dokumen tersebut membahas pengertian osiloskop dan bagian-bagiannya. Osiloskop digunakan untuk mengamati sinyal listrik yang berubah secara bolak-balik melalui layar. Terdapat dua jenis osiloskop, yaitu analog dan digital, dengan kelebihan dan keterbatasan masing-masing. Dokumen ini juga menjelaskan cara pengoperasian dan pengkalibrasian osiloskop.
Praktikum elektronika digital membahas empat gerbang logika dasar yaitu NOR, AND, NAND, dan OR. Percobaan menunjukkan hasil keluaran masing-masing gerbang sesuai dengan tabel kebenaran yang terdapat pada teori. Praktikum ini bertujuan memahami kerja setiap gerbang logika dasar.
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterAhmad Mukholik
Dokumen ini membahas penggunaan kapasitor sebagai filter pada penyearah gelombang penuh untuk menghasilkan tegangan DC. Rangkaian ini terdiri atas 4 diode dan kapasitor sebagai filter untuk menekan ripple. Fungsi kapasitor adalah menekan ripple yang terjadi selama proses penyearahan gelombang AC sehingga output menjadi tegangan DC.
Dokumen ini merupakan laporan percobaan mengukur arus dan tegangan listrik DC menggunakan avometer. Mahasiswa melakukan pengukuran dengan membuat rangkaian seri untuk mengukur arus dan paralel untuk mengukur tegangan dengan variasi resistor dan tegangan sumber. Hasil pengukuran dicatat dalam tabel pengamatan dan perhitungan untuk dianalisis hubungan antara arus, tegangan dan resistor sesuai hukum Ohm. Kesimpulan meny
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian pembagi tegangan dan arus, serta rangkaian setara Thevenin dan Norton. Rangkaian pembagi digunakan untuk membagi tegangan atau arus ke komponen lain, sedangkan rangkaian setara digunakan untuk menyederhanakan analisis rangkaian melalui pengganti sumber tegangan dan resistansi.
Rangkaian dua buah gerbang AND disimulasikan menggunakan Proteus Profesional 7.5. Komponen-komponen seperti switch, gerbang AND, dan lampu diambil dari library untuk membentuk rangkaian. Simulasi dilakukan untuk melihat tabel kebenaran dari rangkaian tersebut.
Rangkaian AC adalah rangkaian listrik dimana besarnya arus dan tegangan berubah secara periodik sesuai dengan waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Rangkaian ini memiliki beberapa jenis beban seperti beban resistif, induktif, kapasitif dan campuran. Setiap jenis beban memiliki karakteristik yang berbeda terkait hubungan antara tegangan dan arus.
Dokumen tersebut merangkum hasil percobaan menentukan faktor riak dari penyearah setengah gelombang dengan dan tanpa filter. Percobaan dilakukan dengan variasi filter C, RC, dan CRC. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan filter dapat mengurangi nilai faktor riak. Semakin banyak filter digunakan, faktor riak akan semakin kecil.
Modul ini membahas tentang pembangkitan sinyal digital menggunakan MATLAB, meliputi pembangkitan sinyal sinus, langkah, eksponensial, acak, dan suara. Langkah-langkahnya meliputi definisi persamaan matematika setiap sinyal, contoh kode MATLAB, dan penjelasan hasil plot. Modul ini juga mendemonstrasikan kombinasi beberapa sinyal dan pembangkitan nada dasar piano.
Dokumen tersebut membahas tentang dioda, komponen elektronika yang hanya dapat mengalirkan arus satu arah. Jelaskan pengertian, fungsi, simbol, jenis, dan model dioda. Terdapat tiga model dioda yaitu ideal, praktis, dan lengkap yang semakin memperhitungkan karakteristik aktual dioda.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat kartesian, silinder dan bola beserta konsep-konsep dasar seperti vektor satuan, volume diferensial, elemen-elemen permukaan dan garis. Juga dibahas mengenai turunan berarah (gradien), divergensi, curl, hukum Coulomb, medan listrik, fluks listrik, hukum Gauss, energi dan potensial medan listrik serta medan magnet.
Dokumen tersebut membahas pengertian osiloskop dan bagian-bagiannya. Osiloskop digunakan untuk mengamati sinyal listrik yang berubah secara bolak-balik melalui layar. Terdapat dua jenis osiloskop, yaitu analog dan digital, dengan kelebihan dan keterbatasan masing-masing. Dokumen ini juga menjelaskan cara pengoperasian dan pengkalibrasian osiloskop.
Pengenal frekuensi counter dan oscilloscopeRahmad Deni
Frekuensi counter dan oscilloscope digunakan untuk mengukur sinyal listrik dan frekuensi. Frekuensi counter mengukur frekuensi sinyal, sedangkan oscilloscope menampilkan grafik hubungan antara tegangan dan waktu. Kedua alat ini berguna untuk menganalisis dan memperbaiki rangkaian elektronik.
Osiloskop merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur dan menampilkan bentuk gelombang sinyal listrik. Osiloskop mampu mengubah sinyal listrik menjadi gambar yang terlihat pada layar tabung sinar katoda. Alat ini berguna untuk mempelajari fenomena gelombang sinus dan konsep-konsep seperti superposisi gelombang.
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop terdiri dari dua jenis utama, yaitu osiloskop analog dan digital. Osiloskop digunakan untuk mengamati bentuk gelombang sinyal listrik dan menunjukkan distorsi serta waktu antar dua peristiwa.
Dokumen ini memberikan panduan untuk percobaan pengukuran tegangan pada penyearah arus setengah gelombang menggunakan osiloskop. Percobaan ini melibatkan rangkaian penyearah arus yang terdiri dari hambatan, dioda, dan saklar untuk mengukur bentuk tegangan pada berbagai titik dalam rangkaian. Langkah-langkah percobaan dan hasil pengukuran tegangan dicatat untuk menganalisis fungsi penyearah arus setengah gelombang
Osiloskop adalah alat ukur yang dapat memetakan sinyal listrik terhadap waktu dan digunakan untuk mengukur besaran-besaran seperti tegangan, frekuensi, dan fase. Osiloskop terdiri dari layar CRT, kontrol vertikal dan horisontal, serta generator time base.
CRO digunakan untuk mengukur tegangan listrik ac dan dc, serta frekuensi gelombang listrik secara langsung. CRO bekerja dengan mempercepat elektron menuju layar yang menghasilkan titik cahaya. Tegangan yang diberikan pada lempeng vertikal dan horizontal menyebabkan elektron bergerak ke atas bawah dan kiri kanan, menampilkan bentuk gelombang pada layar. Pengukuran dilakukan dengan menghitung produk antara pembagian sk
Laporan eksperimen power supply AC DC menjelaskan tujuan membuat power supply untuk menghasilkan tegangan AC dan DC. Hasil pengujian menunjukkan tegangan keluaran berbeda dengan yang diharapkan karena kualitas transformator dan besar resistor yang tidak sesuai.
Osiloskop adalah alat untuk melihat dinamika besaran sebagai fungsi waktu secara visual. Osiloskop memiliki 5 komponen utama yaitu tabung sinar katoda, penguat simpangan Y dan X, pembangkit tegangan basis waktu, dan pengatur berkas."
Osiloskop berguna untuk mengukur dan menganalisis bentuk gelombang dan fenomena listrik lainnya dalam rangkaian elektronik. Dokumen ini menjelaskan definisi osiloskop, jenisnya, bagian-bagian, cara kalibrasi dan prinsip kerjanya, serta jenis pengukuran yang dapat dilakukan menggunakan osiloskop seperti tegangan, arus, beda fase, dan periode.
Praktikum 4 memperkenalkan penggunaan osiloskop untuk mengukur sinyal listrik. Mahasiswa belajar tentang fungsi dan komponen osiloskop, serta cara mengkalibrasi dan mengukur tegangan DC dan AC menggunakan osiloskop. Mereka juga mempelajari cara menghitung periode, frekuensi, tegangan puncak ke puncak, dan arus menggunakan bacaan dari layar osiloskop.
Trouble shooting pada jaringan lan dan solusinyaafandi_latif
Dokumen tersebut membahas berbagai masalah jaringan lokal (LAN) dan solusinya, termasuk gangguan akibat kerusakan kabel, perangkat jaringan, hub/switch, sistem, virus, serta solusi seperti mengganti komponen rusak dan menginstal ulang driver.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis alat ukur listrik seperti amperemeter, voltmeter, ohm-meter, multimeter, osciloskope, generator fungsi, tachometer, dan spectrum analyzer beserta penjelasan singkat tentang fungsi dan bentuk masing-masing alat.
Bab 1 membahas tentang elektronika dasar, termasuk pengertian elektronika, komponen aktif seperti dioda dan transistor, komponen pasif seperti resistor dan kapasitor, serta pengukuran menggunakan multimeter. Komponen elektronik berfungsi mengendalikan aliran elektron untuk membangun sirkuit. Komponen aktif memerlukan arus listrik sedangkan pasif tidak. Dioda, transistor, dan IC adalah contoh komponen aktif.
2. Pengertian Osciloscope
Oscilloscope adalah alat ukur yang mana dapat
menunjukkan kepada anda ‘bentuk’ dari sinyal listrik
dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap
waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter
dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan
tegangan berubah terhadap waktu.Sebuah graticule
setiap 1cm grid membuat anda dapat melakukan
pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar
(screen).
3. FUNGSI OSCILOSCOPE
Untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodik.
Untuk melihat bentuk gelombang kotak dari tegangan
Untuk menganalisis gelombang dan fenomena lain dalam rangkaian
elektronika
Dapat melihat amplitudo tegangan, periode, frekuensi dari sinyal yang
tidak diketahui
Untuk melihat harga-harga momen tegangan dalam bentuk sinus
maupun bukan sinus
Digunakan untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-
ubah terhadap waktu, yang ditampilkan pada layar
Mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.
Mengukur keadaan perubahan aliran (phase) dari sinyal input
Mengukur Amlitudo Modulasi yang dihasilkan oleh pemancar radio
dan generator pembangkit sinyal
Mengukur tegangan AC/DC dan menghitung frekuensi
4. Osiloskop terdiri dari dua bagian yaitu
Display dan Panel Control :
Display
Display menyerupai tampilan layar pada televisi.
Display pada Oscilloscope berfungsi sebagai tempat
tampilan sinyal uji. Pada Display Oscilloscope
terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan
horizontal yang membentuk kotak-kotak yang
disebut dengan div. Arah horizontal mewakili sumbu
waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan.
5. Panel Control
Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan
tampilan di layar. Tombol-tombol pada panel osiloskop antara lain :
Focus : Digunakan untuk mengatur fokus
Intensity : Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan di layar
Trace rotation : Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar
Volt/div : Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar
Time/div : Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di layar
Position : Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya
nol)
AC/DC : Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop.
Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi kapasitor
kopling sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal masukan.
Namun jika tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan terukur
dengan komponen DC-nya dikutsertakan.
Ground : Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.
Channel 1/ 2 : Memilih saluran / kanal yang digunakan.
Osiloskop terdiri dari dua bagian yaitu
Display dan Panel Control :
6. Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal
(Dual Trace) yang bisa digunakan untuk melihat dua
sinyal yang berlainan, misalnya kanal satu dipasang
untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk
melihat sinyal keluaran.
8. Keterangan gambar panel kontrol
Osilokop Dual Trace diatas :
1. VERTICAL INPUT : merupakan input terminal untuk channel-
A/saluran A.
2. AC-GND-DC : Penghubung input vertikal untuk saluran A.
Jika tombol pada posisi AC, sinyal input yang mengandung
komponen DC akan ditahan/di-blokir oleh sebuah kapasitor.
Jika tombol pada posisi GND, terminal input akan terbuka,
input yang bersumber dari penguatan internal di dalam
Oscilloscope akan di-grounded.
Jika tombol pada posisi DC, input terminal akan terhubung
langsung dengan penguat yang ada di dalam Oscilloscope dan
seluruh sinyal input akan ditampilkan pada layar monitor.
9. 3. MODE
CH-A : tampilan bentuk gelombang channel-A/saluran A.
CH-B : tampilan bentuk gelombang channel-B/saluran B.
DUAL : pada batas ukur (range) antara 0,5 sec/DIV – 1 msec (milli
second)/DIV, kedua frekuensi dari kedua saluran (CH-A dan CH-B)
akan saling berpotongan pada frekuensi sekitar 200k Hz. Pada batas
ukur (range) antara 0,5 msec/DIV – 0,2 µ sec/DIV saklar jangkauan
ukur kedua saluran (channel/CH) dipakai bergantian.
ADD : CH-A dan CH-B saling dijumlahkan. Dengan menekan tombol
PULL INVERT akan diperoleh SUB MODE.
4. VOLTS/DIV variabel untuk saluran (channel)/CH-A.
5. VOLTS/DIV pelemah vertikal (vertical attenuator) untuk saluran
(channel)/CH-A.
Jika tombol “VARIABLE” diputar ke kanan (searah jarum jam), pada
layar monitor akan tergambar tergambar tegangan per “DIV”. Pilihan
per “DIV” tersedia dari 5 mV/DIV – 20V/DIV.
10. 6. Pengatur posisi vertikal untuk saluran (channel)/CH-A.
7. Pengatur posisi horisontal.
8. SWEEP TIME/DIV.
9. SWEEP TIME/DIV VARIABLE.
10. EXT.TRIG untuk men-trigger sinyal input dari luar.
11. CAL untuk kalibrasi tegangan pada 0,5 V p-p (peak to peak)
atau tegangan dari puncak ke puncak.
12. COMP.TEST saklar untuk merubah fungsi Oscilloscope
sebagaai penguji komponen (component tester). Untuk menguji
komponen, tombol SWEEP TIME/DIV di “set” pada posisi CH-
B untuk mode X-Y. tombol AC-GND-DC pada posisi GND.
13. TRIGGERING LEVEL.
14. LAMPU INDIKATOR.
15. SLOPE (+), (-) penyesuai polaritas slope (bentuk
gelombang).
16. SYNC untuk mode pilihan posisi saklar pada; AC, HF REJ,
dan TV.
17. GND terminal ground/arde/tanah.
13. Ada dua tipe osiloskop menurut prinsip kerjanya, yaitu tipe
analog / ART (Analog Real Time oscilloscope) dan tipe
digital / DSO (Digital Storage Osciloscope).
Osiloskop Analog (Analog Real Time oscilloscope)
Osiloskop analog ini menggunakan tegangan yang diukur untuk
menggerakkan berkas electron dalam tabung (CRT) sesuai bentuk
gambar yang diukur. Pada layar osiloskop langsung ditampilkan
bentuk gelombang tersebut.
Osiloskop analog memiliki keunggulan seperti ; harganya relatif lebih
murah daripada osiloskop digital, sifatnya yang realtime dan
pengaturannya yang mudah dilakukan karena tidak ada tundaan
antara gelombang yang sedang dilihat dengan peragaan di layar, serta
mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan
untuk melihat gelombang-gelombang yang kompleks, misalnya sinyal
video di TV dan sinyal RF yang dimodulasi amplitudo.
14. Osiloskop Digital (Digital Storage Osciloscope)
Osiloskop digital mencuplik bentuk gelombang yang diukur dan dengan
menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran
tegangan yang dicuplik menjadi besaran digital.
Osiloskop digital memberikan kemampuan ekstensif, kemudahan tugas-tugas
akuisisi gelombang dan pengukurannya. Penyimpanan gelombang membantu
para insinyur dan teknisi dapat menangkap dan menganalisa aktivitas sinyal
yang penting. Jika kemampuan teknik pemicuannya tinggi secara efisien dapat
menemukan adanya keanehan atau kondisi-kondisi khusus dari gelombang
yang sedang diukur.
Secara umum dapat kita simpulkan fungsi Oscilloscope / osiloskop yaitu
untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu.
Dengan alat ukur Osiloskop ini kita dapat mengetahui :
Berapa frekuensi, periode dan tegangan dari suatu sinyal elektronik.
Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.
Membedakan arus AC dengan arus DC.
Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap
waktu.
15. Langkah Percobaan Kalibrasi
1. Masukan Kabel Power pada Socket Input 220 V yang terdapat pada
bagian belakang Osiloskop.
2. Masukan Socket Probe Osiloskop pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2
( Y ).
3. Masukan Kabel Power ( Steker ) pada stop kontak.
4. Atur MODE pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2 ( Y ).
5. Atur COUPLING pada AC / DC & SOURCE pada chanel 1 ( X ) atau
chanel 2 ( Y ).
6. Hidupkan Osiloskop dengan menekan tombol power & lampu
indikatorpun akan menyala.
7. Kalau di layar osiloskop belum ada tampilan garis horisontal maka
atur holdoff pada posisi auto & pada level tombol lock ditekan.
8. Setelah ada tampilan garis horisontal pada layar osiloskop atur focus
& intensitas cahaya agar tampilan gelombang bisa dilihat dengan
jelas.
16. Hubungkan Ujung Probe Osiloskop
pada Calibrasi (CAL)
Ujung Probe Osiloskop dihubungkan
pada Kalibrasi
18. Gambar Gelombang (Sinyal Digital)
1. Atur posisi vertikal & horisontal gelombang agar mudah
dalam melakukan penghitungan (Periode, Frekuensi, Vpp,
Vp dan VRMS) untuk pengkalibrasian osiloskop.
2. Atur Volt / Div pada posisi 1 V & Time / Div pada 0,5 mS (
.5 mS ).
3. Tinggi gelombang harus 2 Div (2 kotak) karena pada
kalibrasi tercatat 2 Vpp, kalau tidak sampai 2 Vpp atur
variable pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2 ( Y ) untuk
mengatur tinggi gelombang agar mencapai 2 Vpp.
4. Panjang 1 gelombang penuh harus 2 div horisontal (2
kotak horisontal).
19. RUMUS PERHITUNGAN
Hitung Periode menggunakan rumus :
T = Div Horisontal x Time/Div = …. S
Hitung Frekuensi menggunakan rumus:
F = 1/T = … Hz
Hitung Volt Peak to Peak menggunakan rumus:
Vpp = Div Vertikal x Volt/Div = ... Vpp
Hitung Volt Peak menggunakan rumus:
Vp = Vpp / 2= ... Vp
Hitung Volt RMS (Root Mean Square) menggunakan
rumus:
VRMS = Vp x 70,7% = Vp x 0,707 = … VRMS
20. Tombol-tombol yang terdapat di
panel osiloskop antara lain :
Focus : Digunakan untuk mengatur fokus
Intensity : Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan di layar
Trace rotation : Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar
Volt/div : Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div
di layar
Time/div : Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di
layar
Position : Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal
masukannya nol)
AC/DC : Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan
osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal
masukan diberi kapasitor kopling sehingga hanya
melewatkan komponen AC dari sinyal masukan. Namun
jika tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan terukur
dengan komponen DC-nya dikutsertakan.
Ground : Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.
Channel 1/ 2 : Memilih saluran / kanal yang digunakan.