SlideShare a Scribd company logo
CARA PENGGUNAAN
Pengertian Osciloscope
Oscilloscope adalah alat ukur yang mana dapat
menunjukkan kepada anda ‘bentuk’ dari sinyal listrik
dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap
waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter
dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan
tegangan berubah terhadap waktu.Sebuah graticule
setiap 1cm grid membuat anda dapat melakukan
pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar
(screen).
FUNGSI OSCILOSCOPE
Untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodik.
Untuk melihat bentuk gelombang kotak dari tegangan
Untuk menganalisis gelombang dan fenomena lain dalam rangkaian
elektronika
Dapat melihat amplitudo tegangan, periode, frekuensi dari sinyal yang
tidak diketahui
Untuk melihat harga-harga momen tegangan dalam bentuk sinus
maupun bukan sinus
Digunakan untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-
ubah terhadap waktu, yang ditampilkan pada layar
Mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.
Mengukur keadaan perubahan aliran (phase) dari sinyal input
Mengukur Amlitudo Modulasi yang dihasilkan oleh pemancar radio
dan generator pembangkit sinyal
Mengukur tegangan AC/DC dan menghitung frekuensi
Osiloskop terdiri dari dua bagian yaitu
Display dan Panel Control :
Display
Display menyerupai tampilan layar pada televisi.
Display pada Oscilloscope berfungsi sebagai tempat
tampilan sinyal uji. Pada Display Oscilloscope
terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan
horizontal yang membentuk kotak-kotak yang
disebut dengan div. Arah horizontal mewakili sumbu
waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan.
 Panel Control
Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan
tampilan di layar. Tombol-tombol pada panel osiloskop antara lain :
Focus : Digunakan untuk mengatur fokus
 Intensity : Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan di layar
 Trace rotation : Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar
 Volt/div : Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar
 Time/div : Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di layar
 Position : Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya
nol)
 AC/DC : Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop.
Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi kapasitor
kopling sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal masukan.
Namun jika tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan terukur
dengan komponen DC-nya dikutsertakan.
 Ground : Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.
 Channel 1/ 2 : Memilih saluran / kanal yang digunakan.
Osiloskop terdiri dari dua bagian yaitu
Display dan Panel Control :
Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal
(Dual Trace) yang bisa digunakan untuk melihat dua
sinyal yang berlainan, misalnya kanal satu dipasang
untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk
melihat sinyal keluaran.
Lebih rinci perhatikan gambar panel kontrol
Oscilloscope Dual Trace berikut :
Keterangan gambar panel kontrol
Osilokop Dual Trace diatas :
1. VERTICAL INPUT : merupakan input terminal untuk channel-
A/saluran A.
2. AC-GND-DC : Penghubung input vertikal untuk saluran A.
Jika tombol pada posisi AC, sinyal input yang mengandung
komponen DC akan ditahan/di-blokir oleh sebuah kapasitor.
Jika tombol pada posisi GND, terminal input akan terbuka,
input yang bersumber dari penguatan internal di dalam
Oscilloscope akan di-grounded.
Jika tombol pada posisi DC, input terminal akan terhubung
langsung dengan penguat yang ada di dalam Oscilloscope dan
seluruh sinyal input akan ditampilkan pada layar monitor.
3. MODE
CH-A : tampilan bentuk gelombang channel-A/saluran A.
CH-B : tampilan bentuk gelombang channel-B/saluran B.
DUAL : pada batas ukur (range) antara 0,5 sec/DIV – 1 msec (milli
second)/DIV, kedua frekuensi dari kedua saluran (CH-A dan CH-B)
akan saling berpotongan pada frekuensi sekitar 200k Hz. Pada batas
ukur (range) antara 0,5 msec/DIV – 0,2 µ sec/DIV saklar jangkauan
ukur kedua saluran (channel/CH) dipakai bergantian.
ADD : CH-A dan CH-B saling dijumlahkan. Dengan menekan tombol
PULL INVERT akan diperoleh SUB MODE.
4. VOLTS/DIV variabel untuk saluran (channel)/CH-A.
5. VOLTS/DIV pelemah vertikal (vertical attenuator) untuk saluran
(channel)/CH-A.
Jika tombol “VARIABLE” diputar ke kanan (searah jarum jam), pada
layar monitor akan tergambar tergambar tegangan per “DIV”. Pilihan
per “DIV” tersedia dari 5 mV/DIV – 20V/DIV.
6. Pengatur posisi vertikal untuk saluran (channel)/CH-A.
7. Pengatur posisi horisontal.
8. SWEEP TIME/DIV.
9. SWEEP TIME/DIV VARIABLE.
10. EXT.TRIG untuk men-trigger sinyal input dari luar.
11. CAL untuk kalibrasi tegangan pada 0,5 V p-p (peak to peak)
atau tegangan dari puncak ke puncak.
12. COMP.TEST saklar untuk merubah fungsi Oscilloscope
sebagaai penguji komponen (component tester). Untuk menguji
komponen, tombol SWEEP TIME/DIV di “set” pada posisi CH-
B untuk mode X-Y. tombol AC-GND-DC pada posisi GND.
13. TRIGGERING LEVEL.
14. LAMPU INDIKATOR.
15. SLOPE (+), (-) penyesuai polaritas slope (bentuk
gelombang).
16. SYNC untuk mode pilihan posisi saklar pada; AC, HF REJ,
dan TV.
17. GND terminal ground/arde/tanah.
18.    SOURCE penyesuai pemilihan sinyal (syncronize signal 
 selector). Jika tombol SOURCE pada posisi :
INT : sinyal dari channel A (CH-A) dan channel B (CH-B) 
untuk keperluan pen-trigger-an/penyulutan saling 
dijumlahkan,
CH-A : sinyal untuk pen-trigger-an hanya berasal dari CH-
A, 
CH-B : sinyal untuk pen-trigger-an hanya berasal dari CH-
B,
AC   : bentuk gelombang AC akan sesuai dengan sumber 
sinyal AC itu sendiri,
EXT : sinyal yang masuk ke EXT TRIG 
dibelokkan/dibengkokkan disesuaikan dengan sumber 
sinyal.
19.    POWER ON-OFF.
20.    FOCUS digunakan untuk menghasilkan tampilan bentuk 
gelombang yang optimal.
21.    INTENSITY pengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang 
agar mudah dilihat.
22.    TRACE ROTATOR digunakan utuk memposisikan tampilan 
garis pada layar agar tetap
         berada pada posisi horisontal. Sebuah obeng dibutuhkan untuk 
memutar trace rotator ini.
23.    CH-B POSITION tombol pengatur untuk penggunaaan CH-
B/channel (saluran) B.
24.    VOLTS/DIV pelemah vertikal untuk CH-B.
25.    VARIABLE.
26.    VERTICAL INPUT input vertikal untuk CH-B.
27.    AC-GND-DC untuk CH-B kegunaannya sama seperti penjelasan 
yang terdapat pada
         nomor 2.
28.    COMPONET TEST IN terminal untuk komponen yang akan 
diuji.
Ada dua tipe osiloskop menurut prinsip kerjanya, yaitu tipe 
analog / ART (Analog Real Time oscilloscope) dan tipe 
digital / DSO (Digital Storage Osciloscope).
Osiloskop Analog (Analog Real Time oscilloscope) 
Osiloskop analog ini menggunakan tegangan yang diukur untuk 
menggerakkan berkas electron dalam tabung (CRT) sesuai bentuk 
gambar yang diukur. Pada layar osiloskop langsung ditampilkan 
bentuk gelombang tersebut.
Osiloskop analog memiliki keunggulan seperti ; harganya relatif lebih 
murah daripada osiloskop digital, sifatnya yang realtime dan 
pengaturannya yang mudah dilakukan karena tidak ada tundaan 
antara gelombang yang sedang dilihat dengan peragaan di layar, serta 
mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan 
untuk melihat gelombang-gelombang yang kompleks, misalnya sinyal 
video di TV dan sinyal RF yang dimodulasi amplitudo.
 Osiloskop Digital (Digital Storage Osciloscope)
Osiloskop digital mencuplik bentuk gelombang yang diukur dan dengan 
menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran 
tegangan yang dicuplik menjadi besaran digital.
Osiloskop digital memberikan kemampuan ekstensif, kemudahan tugas-tugas 
akuisisi gelombang dan pengukurannya. Penyimpanan gelombang membantu 
para insinyur dan teknisi dapat menangkap dan menganalisa aktivitas sinyal 
yang penting. Jika kemampuan teknik pemicuannya tinggi secara efisien dapat 
menemukan adanya keanehan atau kondisi-kondisi khusus dari gelombang 
yang sedang diukur.
Secara umum dapat kita simpulkan fungsi Oscilloscope / osiloskop yaitu 
untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu. 
Dengan alat ukur Osiloskop ini kita dapat mengetahui :
Berapa frekuensi, periode dan tegangan dari suatu sinyal elektronik.  
 Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu. 
 Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi. 
 Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik. 
 Membedakan arus AC dengan arus DC.
 Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap 
waktu.
Langkah Percobaan Kalibrasi
1.   Masukan Kabel Power pada Socket Input 220 V yang terdapat pada 
bagian belakang Osiloskop.
2.  Masukan Socket Probe Osiloskop pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2 
( Y ).
3.  Masukan Kabel Power ( Steker ) pada stop kontak.
4.  Atur MODE pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2 ( Y ).
5.  Atur COUPLING pada AC / DC & SOURCE pada chanel 1 ( X ) atau 
chanel 2 ( Y ).
6. Hidupkan Osiloskop dengan menekan tombol power & lampu 
indikatorpun akan menyala. 
7.  Kalau di layar osiloskop belum ada tampilan garis horisontal maka 
atur holdoff pada posisi auto & pada level tombol lock ditekan. 
8.  Setelah ada tampilan garis horisontal pada layar osiloskop atur focus 
& intensitas cahaya agar tampilan gelombang bisa dilihat dengan 
jelas. 
Hubungkan Ujung Probe Osiloskop
pada Calibrasi (CAL)
Ujung Probe Osiloskop dihubungkan
pada Kalibrasi
Pada layar akan tampil gambar
gelombang (gelombang kotak)
Gambar Gelombang (Sinyal Digital)
1. Atur posisi vertikal & horisontal gelombang agar mudah
dalam melakukan penghitungan (Periode, Frekuensi, Vpp,
Vp dan VRMS) untuk pengkalibrasian osiloskop.
2. Atur Volt / Div pada posisi 1 V & Time / Div pada 0,5 mS (
.5 mS ).
3. Tinggi gelombang harus 2 Div (2 kotak) karena pada
kalibrasi tercatat 2 Vpp, kalau tidak sampai 2 Vpp atur
variable pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2 ( Y ) untuk
mengatur tinggi gelombang agar mencapai 2 Vpp.
4. Panjang 1 gelombang penuh harus 2 div horisontal (2
kotak horisontal).
RUMUS PERHITUNGAN
Hitung Periode menggunakan rumus :
T = Div Horisontal x Time/Div = …. S
Hitung Frekuensi menggunakan rumus:
F = 1/T = … Hz
Hitung Volt Peak to Peak menggunakan rumus:
Vpp = Div Vertikal x Volt/Div = ... Vpp
Hitung Volt Peak menggunakan rumus:
Vp = Vpp / 2= ... Vp
Hitung Volt RMS (Root Mean Square) menggunakan
rumus:
VRMS = Vp x 70,7% = Vp x 0,707 = … VRMS
Tombol-tombol yang terdapat di
panel osiloskop antara lain :
 Focus : Digunakan untuk mengatur fokus
 Intensity : Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan di layar
 Trace rotation : Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar
 Volt/div : Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div
di layar
 Time/div : Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di
layar
 Position : Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal
masukannya nol)
 AC/DC : Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan
osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal
masukan diberi kapasitor kopling sehingga hanya
melewatkan komponen AC dari sinyal masukan. Namun
jika tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan terukur
dengan komponen DC-nya dikutsertakan.
 Ground : Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.
 Channel 1/ 2 : Memilih saluran / kanal yang digunakan.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibrator
kukuhruyuk15
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
FebriTiaAldila
 
Pengenalan multisim
Pengenalan multisimPengenalan multisim
Pengenalan multisim
eko_dp
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
Khairul Jakfar
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
Laporan praktikum fisika - gerak parabola
Laporan praktikum fisika - gerak parabolaLaporan praktikum fisika - gerak parabola
Laporan praktikum fisika - gerak parabolaTri Hapsari Meilani
 
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterRangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Ahmad Mukholik
 
Laporan avometer
Laporan avometerLaporan avometer
Laporan avometer
Tri Asih Krisna
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLatifatul Hidayah
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arus
vioai
 
Modul pengenalan proteus
Modul pengenalan proteusModul pengenalan proteus
Modul pengenalan proteus
Kukuh Adhi Rumekso
 
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalRisdawati Hutabarat
 
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit
Simon Patabang
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
Simon Patabang
 
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangPenyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah Gelombang
Wahyu Pratama
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
ayu purwati
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
Simon Patabang
 
3. dioda semikonduktor
3. dioda semikonduktor3. dioda semikonduktor
3. dioda semikonduktor
Chairvl Rizaldi
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmNurul Hanifah
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
sinta novita
 

What's hot (20)

Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibrator
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
Pengenalan multisim
Pengenalan multisimPengenalan multisim
Pengenalan multisim
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
Laporan praktikum fisika - gerak parabola
Laporan praktikum fisika - gerak parabolaLaporan praktikum fisika - gerak parabola
Laporan praktikum fisika - gerak parabola
 
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterRangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
 
Laporan avometer
Laporan avometerLaporan avometer
Laporan avometer
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arus
 
Modul pengenalan proteus
Modul pengenalan proteusModul pengenalan proteus
Modul pengenalan proteus
 
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal DigitalMakalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
Makalah Dasar Telekomunikasi Sinyal Digital
 
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah GelombangPenyearah Setengah Gelombang
Penyearah Setengah Gelombang
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
 
3. dioda semikonduktor
3. dioda semikonduktor3. dioda semikonduktor
3. dioda semikonduktor
 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 

Similar to Osciloscope

Osiloskop
OsiloskopOsiloskop
Osiloskop Analog(Oscilloscope)
Osiloskop Analog(Oscilloscope)Osiloskop Analog(Oscilloscope)
Osiloskop Analog(Oscilloscope)
Imam Hidayat
 
osiloskop.pptx
osiloskop.pptxosiloskop.pptx
osiloskop.pptx
HengrainiPutri1
 
Pengenal frekuensi counter dan oscilloscope
Pengenal frekuensi counter dan oscilloscopePengenal frekuensi counter dan oscilloscope
Pengenal frekuensi counter dan oscilloscope
Rahmad Deni
 
Tutorial osiloskop
Tutorial osiloskopTutorial osiloskop
Tutorial osiloskop
Achmad Juanzah
 
Yustin tugas
Yustin tugasYustin tugas
Yustin tugas
StellaPattiasina
 
Lu 17 penyearah arus setengah gelombang
Lu 17 penyearah arus setengah gelombang Lu 17 penyearah arus setengah gelombang
Lu 17 penyearah arus setengah gelombang
SMA Negeri 9 KERINCI
 
Osiloskop & generator
Osiloskop & generatorOsiloskop & generator
Osiloskop & generator
Hesih Al-Latief
 
Penggunaan cro
Penggunaan croPenggunaan cro
Penggunaan cro
Dewa Judi
 
osciloskop
osciloskoposciloskop
osciloskop
Aryce Wulandari
 
Osiloskop
OsiloskopOsiloskop
Osiloskop
ridhomahendra
 
laporan penguat non inverting
laporan penguat non invertinglaporan penguat non inverting
laporan penguat non inverting
Desiani Desiani
 
Kendali kelompok hyperlink
Kendali kelompok hyperlink Kendali kelompok hyperlink
Kendali kelompok hyperlink
Aprillia Sun
 
Laporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalLaporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika Digital
Siti Suryanah
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang OsiloskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Lydia Nurkumalawati
 
Seminar Fisika Osiloskop
Seminar Fisika Osiloskop Seminar Fisika Osiloskop
Seminar Fisika Osiloskop
Mutiara Cess
 
Pdte praktikum 4
Pdte   praktikum 4Pdte   praktikum 4
Pdte praktikum 4
Ibrohim Ibrohim
 
fdokumen.com_presentasi-osiloskop-570aba5676fa0.ppt
fdokumen.com_presentasi-osiloskop-570aba5676fa0.pptfdokumen.com_presentasi-osiloskop-570aba5676fa0.ppt
fdokumen.com_presentasi-osiloskop-570aba5676fa0.ppt
ArfiandiHidayatulMud
 
Avometer
AvometerAvometer
Avometer
Remboko Nazar
 

Similar to Osciloscope (20)

Osiloskop
OsiloskopOsiloskop
Osiloskop
 
Osiloskop Analog(Oscilloscope)
Osiloskop Analog(Oscilloscope)Osiloskop Analog(Oscilloscope)
Osiloskop Analog(Oscilloscope)
 
osiloskop.pptx
osiloskop.pptxosiloskop.pptx
osiloskop.pptx
 
Pengenal frekuensi counter dan oscilloscope
Pengenal frekuensi counter dan oscilloscopePengenal frekuensi counter dan oscilloscope
Pengenal frekuensi counter dan oscilloscope
 
Tutorial osiloskop
Tutorial osiloskopTutorial osiloskop
Tutorial osiloskop
 
Yustin tugas
Yustin tugasYustin tugas
Yustin tugas
 
Lu 17 penyearah arus setengah gelombang
Lu 17 penyearah arus setengah gelombang Lu 17 penyearah arus setengah gelombang
Lu 17 penyearah arus setengah gelombang
 
Osiloskop & generator
Osiloskop & generatorOsiloskop & generator
Osiloskop & generator
 
Penggunaan cro
Penggunaan croPenggunaan cro
Penggunaan cro
 
osciloskop
osciloskoposciloskop
osciloskop
 
Osiloskop
OsiloskopOsiloskop
Osiloskop
 
4. pengukuran dengan_osciloscop
4. pengukuran dengan_osciloscop4. pengukuran dengan_osciloscop
4. pengukuran dengan_osciloscop
 
laporan penguat non inverting
laporan penguat non invertinglaporan penguat non inverting
laporan penguat non inverting
 
Kendali kelompok hyperlink
Kendali kelompok hyperlink Kendali kelompok hyperlink
Kendali kelompok hyperlink
 
Laporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalLaporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika Digital
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang OsiloskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Osiloskop
 
Seminar Fisika Osiloskop
Seminar Fisika Osiloskop Seminar Fisika Osiloskop
Seminar Fisika Osiloskop
 
Pdte praktikum 4
Pdte   praktikum 4Pdte   praktikum 4
Pdte praktikum 4
 
fdokumen.com_presentasi-osiloskop-570aba5676fa0.ppt
fdokumen.com_presentasi-osiloskop-570aba5676fa0.pptfdokumen.com_presentasi-osiloskop-570aba5676fa0.ppt
fdokumen.com_presentasi-osiloskop-570aba5676fa0.ppt
 
Avometer
AvometerAvometer
Avometer
 

More from afandi_latif

Trouble shooting pada jaringan lan dan solusinya
Trouble shooting pada jaringan lan dan solusinyaTrouble shooting pada jaringan lan dan solusinya
Trouble shooting pada jaringan lan dan solusinya
afandi_latif
 
Standard IEEE
Standard IEEEStandard IEEE
Standard IEEE
afandi_latif
 
Fungsi 7 layer osi
Fungsi 7 layer osiFungsi 7 layer osi
Fungsi 7 layer osi
afandi_latif
 
Alat ukur elektronika & fungsinya
Alat ukur elektronika & fungsinyaAlat ukur elektronika & fungsinya
Alat ukur elektronika & fungsinya
afandi_latif
 
Dasar - Dasar Jaringan
Dasar - Dasar JaringanDasar - Dasar Jaringan
Dasar - Dasar Jaringan
afandi_latif
 
Casing & power supply unit
Casing & power supply unitCasing & power supply unit
Casing & power supply unit
afandi_latif
 
Basic electronic
Basic electronicBasic electronic
Basic electronic
afandi_latif
 

More from afandi_latif (7)

Trouble shooting pada jaringan lan dan solusinya
Trouble shooting pada jaringan lan dan solusinyaTrouble shooting pada jaringan lan dan solusinya
Trouble shooting pada jaringan lan dan solusinya
 
Standard IEEE
Standard IEEEStandard IEEE
Standard IEEE
 
Fungsi 7 layer osi
Fungsi 7 layer osiFungsi 7 layer osi
Fungsi 7 layer osi
 
Alat ukur elektronika & fungsinya
Alat ukur elektronika & fungsinyaAlat ukur elektronika & fungsinya
Alat ukur elektronika & fungsinya
 
Dasar - Dasar Jaringan
Dasar - Dasar JaringanDasar - Dasar Jaringan
Dasar - Dasar Jaringan
 
Casing & power supply unit
Casing & power supply unitCasing & power supply unit
Casing & power supply unit
 
Basic electronic
Basic electronicBasic electronic
Basic electronic
 

Osciloscope

  • 2. Pengertian Osciloscope Oscilloscope adalah alat ukur yang mana dapat menunjukkan kepada anda ‘bentuk’ dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan tegangan berubah terhadap waktu.Sebuah graticule setiap 1cm grid membuat anda dapat melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar (screen).
  • 3. FUNGSI OSCILOSCOPE Untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodik. Untuk melihat bentuk gelombang kotak dari tegangan Untuk menganalisis gelombang dan fenomena lain dalam rangkaian elektronika Dapat melihat amplitudo tegangan, periode, frekuensi dari sinyal yang tidak diketahui Untuk melihat harga-harga momen tegangan dalam bentuk sinus maupun bukan sinus Digunakan untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah- ubah terhadap waktu, yang ditampilkan pada layar Mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Mengukur keadaan perubahan aliran (phase) dari sinyal input Mengukur Amlitudo Modulasi yang dihasilkan oleh pemancar radio dan generator pembangkit sinyal Mengukur tegangan AC/DC dan menghitung frekuensi
  • 4. Osiloskop terdiri dari dua bagian yaitu Display dan Panel Control : Display Display menyerupai tampilan layar pada televisi. Display pada Oscilloscope berfungsi sebagai tempat tampilan sinyal uji. Pada Display Oscilloscope terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak yang disebut dengan div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan.
  • 5.  Panel Control Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar. Tombol-tombol pada panel osiloskop antara lain : Focus : Digunakan untuk mengatur fokus  Intensity : Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan di layar  Trace rotation : Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar  Volt/div : Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar  Time/div : Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di layar  Position : Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya nol)  AC/DC : Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi kapasitor kopling sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal masukan. Namun jika tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan terukur dengan komponen DC-nya dikutsertakan.  Ground : Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.  Channel 1/ 2 : Memilih saluran / kanal yang digunakan. Osiloskop terdiri dari dua bagian yaitu Display dan Panel Control :
  • 6. Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal (Dual Trace) yang bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, misalnya kanal satu dipasang untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran.
  • 7. Lebih rinci perhatikan gambar panel kontrol Oscilloscope Dual Trace berikut :
  • 8. Keterangan gambar panel kontrol Osilokop Dual Trace diatas : 1. VERTICAL INPUT : merupakan input terminal untuk channel- A/saluran A. 2. AC-GND-DC : Penghubung input vertikal untuk saluran A. Jika tombol pada posisi AC, sinyal input yang mengandung komponen DC akan ditahan/di-blokir oleh sebuah kapasitor. Jika tombol pada posisi GND, terminal input akan terbuka, input yang bersumber dari penguatan internal di dalam Oscilloscope akan di-grounded. Jika tombol pada posisi DC, input terminal akan terhubung langsung dengan penguat yang ada di dalam Oscilloscope dan seluruh sinyal input akan ditampilkan pada layar monitor.
  • 9. 3. MODE CH-A : tampilan bentuk gelombang channel-A/saluran A. CH-B : tampilan bentuk gelombang channel-B/saluran B. DUAL : pada batas ukur (range) antara 0,5 sec/DIV – 1 msec (milli second)/DIV, kedua frekuensi dari kedua saluran (CH-A dan CH-B) akan saling berpotongan pada frekuensi sekitar 200k Hz. Pada batas ukur (range) antara 0,5 msec/DIV – 0,2 µ sec/DIV saklar jangkauan ukur kedua saluran (channel/CH) dipakai bergantian. ADD : CH-A dan CH-B saling dijumlahkan. Dengan menekan tombol PULL INVERT akan diperoleh SUB MODE. 4. VOLTS/DIV variabel untuk saluran (channel)/CH-A. 5. VOLTS/DIV pelemah vertikal (vertical attenuator) untuk saluran (channel)/CH-A. Jika tombol “VARIABLE” diputar ke kanan (searah jarum jam), pada layar monitor akan tergambar tergambar tegangan per “DIV”. Pilihan per “DIV” tersedia dari 5 mV/DIV – 20V/DIV.
  • 10. 6. Pengatur posisi vertikal untuk saluran (channel)/CH-A. 7. Pengatur posisi horisontal. 8. SWEEP TIME/DIV. 9. SWEEP TIME/DIV VARIABLE. 10. EXT.TRIG untuk men-trigger sinyal input dari luar. 11. CAL untuk kalibrasi tegangan pada 0,5 V p-p (peak to peak) atau tegangan dari puncak ke puncak. 12. COMP.TEST saklar untuk merubah fungsi Oscilloscope sebagaai penguji komponen (component tester). Untuk menguji komponen, tombol SWEEP TIME/DIV di “set” pada posisi CH- B untuk mode X-Y. tombol AC-GND-DC pada posisi GND. 13. TRIGGERING LEVEL. 14. LAMPU INDIKATOR. 15. SLOPE (+), (-) penyesuai polaritas slope (bentuk gelombang). 16. SYNC untuk mode pilihan posisi saklar pada; AC, HF REJ, dan TV. 17. GND terminal ground/arde/tanah.
  • 12. 19.    POWER ON-OFF. 20.    FOCUS digunakan untuk menghasilkan tampilan bentuk  gelombang yang optimal. 21.    INTENSITY pengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang  agar mudah dilihat. 22.    TRACE ROTATOR digunakan utuk memposisikan tampilan  garis pada layar agar tetap          berada pada posisi horisontal. Sebuah obeng dibutuhkan untuk  memutar trace rotator ini. 23.    CH-B POSITION tombol pengatur untuk penggunaaan CH- B/channel (saluran) B. 24.    VOLTS/DIV pelemah vertikal untuk CH-B. 25.    VARIABLE. 26.    VERTICAL INPUT input vertikal untuk CH-B. 27.    AC-GND-DC untuk CH-B kegunaannya sama seperti penjelasan  yang terdapat pada          nomor 2. 28.    COMPONET TEST IN terminal untuk komponen yang akan  diuji.
  • 13. Ada dua tipe osiloskop menurut prinsip kerjanya, yaitu tipe  analog / ART (Analog Real Time oscilloscope) dan tipe  digital / DSO (Digital Storage Osciloscope). Osiloskop Analog (Analog Real Time oscilloscope)  Osiloskop analog ini menggunakan tegangan yang diukur untuk  menggerakkan berkas electron dalam tabung (CRT) sesuai bentuk  gambar yang diukur. Pada layar osiloskop langsung ditampilkan  bentuk gelombang tersebut. Osiloskop analog memiliki keunggulan seperti ; harganya relatif lebih  murah daripada osiloskop digital, sifatnya yang realtime dan  pengaturannya yang mudah dilakukan karena tidak ada tundaan  antara gelombang yang sedang dilihat dengan peragaan di layar, serta  mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan  untuk melihat gelombang-gelombang yang kompleks, misalnya sinyal  video di TV dan sinyal RF yang dimodulasi amplitudo.
  • 14.  Osiloskop Digital (Digital Storage Osciloscope) Osiloskop digital mencuplik bentuk gelombang yang diukur dan dengan  menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran  tegangan yang dicuplik menjadi besaran digital. Osiloskop digital memberikan kemampuan ekstensif, kemudahan tugas-tugas  akuisisi gelombang dan pengukurannya. Penyimpanan gelombang membantu  para insinyur dan teknisi dapat menangkap dan menganalisa aktivitas sinyal  yang penting. Jika kemampuan teknik pemicuannya tinggi secara efisien dapat  menemukan adanya keanehan atau kondisi-kondisi khusus dari gelombang  yang sedang diukur. Secara umum dapat kita simpulkan fungsi Oscilloscope / osiloskop yaitu  untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu.  Dengan alat ukur Osiloskop ini kita dapat mengetahui : Berapa frekuensi, periode dan tegangan dari suatu sinyal elektronik.    Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.   Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.   Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.   Membedakan arus AC dengan arus DC.  Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap  waktu.
  • 15. Langkah Percobaan Kalibrasi 1.   Masukan Kabel Power pada Socket Input 220 V yang terdapat pada  bagian belakang Osiloskop. 2.  Masukan Socket Probe Osiloskop pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2  ( Y ). 3.  Masukan Kabel Power ( Steker ) pada stop kontak. 4.  Atur MODE pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2 ( Y ). 5.  Atur COUPLING pada AC / DC & SOURCE pada chanel 1 ( X ) atau  chanel 2 ( Y ). 6. Hidupkan Osiloskop dengan menekan tombol power & lampu  indikatorpun akan menyala.  7.  Kalau di layar osiloskop belum ada tampilan garis horisontal maka  atur holdoff pada posisi auto & pada level tombol lock ditekan.  8.  Setelah ada tampilan garis horisontal pada layar osiloskop atur focus  & intensitas cahaya agar tampilan gelombang bisa dilihat dengan  jelas. 
  • 16. Hubungkan Ujung Probe Osiloskop pada Calibrasi (CAL) Ujung Probe Osiloskop dihubungkan pada Kalibrasi
  • 17. Pada layar akan tampil gambar gelombang (gelombang kotak)
  • 18. Gambar Gelombang (Sinyal Digital) 1. Atur posisi vertikal & horisontal gelombang agar mudah dalam melakukan penghitungan (Periode, Frekuensi, Vpp, Vp dan VRMS) untuk pengkalibrasian osiloskop. 2. Atur Volt / Div pada posisi 1 V & Time / Div pada 0,5 mS ( .5 mS ). 3. Tinggi gelombang harus 2 Div (2 kotak) karena pada kalibrasi tercatat 2 Vpp, kalau tidak sampai 2 Vpp atur variable pada chanel 1 ( X ) atau chanel 2 ( Y ) untuk mengatur tinggi gelombang agar mencapai 2 Vpp. 4. Panjang 1 gelombang penuh harus 2 div horisontal (2 kotak horisontal).
  • 19. RUMUS PERHITUNGAN Hitung Periode menggunakan rumus : T = Div Horisontal x Time/Div = …. S Hitung Frekuensi menggunakan rumus: F = 1/T = … Hz Hitung Volt Peak to Peak menggunakan rumus: Vpp = Div Vertikal x Volt/Div = ... Vpp Hitung Volt Peak menggunakan rumus: Vp = Vpp / 2= ... Vp Hitung Volt RMS (Root Mean Square) menggunakan rumus: VRMS = Vp x 70,7% = Vp x 0,707 = … VRMS
  • 20. Tombol-tombol yang terdapat di panel osiloskop antara lain :  Focus : Digunakan untuk mengatur fokus  Intensity : Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan di layar  Trace rotation : Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar  Volt/div : Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar  Time/div : Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di layar  Position : Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya nol)  AC/DC : Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi kapasitor kopling sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal masukan. Namun jika tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan terukur dengan komponen DC-nya dikutsertakan.  Ground : Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.  Channel 1/ 2 : Memilih saluran / kanal yang digunakan.