Eksperimen ini menguji hubungan antara kecepatan gelombang, tegangan tali, dan rapat massa tali dengan melakukan percobaan gelombang stasioner pada tiga jenis tali dengan beban yang diubah."
Laporan praktikum fisika mengenai hukum Hooke yang dilakukan oleh kelompok III SMA Negeri 1 Kota Bima pada tahun pelajaran 2014/2015. Praktikum ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas. Hasilnya menunjukkan bahwa gaya yang diberikan pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya, sehingga mendukung hukum Hooke.
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kecepatan rambat bunyi di udara dan frekuensi garpu tala dengan menggunakan resonansi bunyi pada kolom udara di dalam tabung. Resonansi terjadi ketika frekuensi sumber bunyi sama dengan frekuensi modus resonansi kolom udara, menghasilkan bunyi dengan amplitudo maksimum. Data pengukuran digunakan untuk menghitung kecepatan bunyi dan frekuensi garpu tala dengan rumus yang me
Laporan ini membahas percobaan tentang pengaruh sudut kemiringan bidang terhadap gaya gesek. Peralatan yang digunakan antara lain statif, bidang miring, dan dinamometer. Percobaan melibatkan pengukuran gaya pada bidang miring dengan variasi ketinggian. Hasilnya menunjukkan semakin besar sudut bidang, semakin besar pula gaya yang dihasilkan.
Eksperimen ini menguji hubungan antara kecepatan gelombang, tegangan tali, dan rapat massa tali dengan melakukan percobaan gelombang stasioner pada tiga jenis tali dengan beban yang diubah."
Laporan praktikum fisika mengenai hukum Hooke yang dilakukan oleh kelompok III SMA Negeri 1 Kota Bima pada tahun pelajaran 2014/2015. Praktikum ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas. Hasilnya menunjukkan bahwa gaya yang diberikan pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya, sehingga mendukung hukum Hooke.
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan kecepatan rambat bunyi di udara dan frekuensi garpu tala dengan menggunakan resonansi bunyi pada kolom udara di dalam tabung. Resonansi terjadi ketika frekuensi sumber bunyi sama dengan frekuensi modus resonansi kolom udara, menghasilkan bunyi dengan amplitudo maksimum. Data pengukuran digunakan untuk menghitung kecepatan bunyi dan frekuensi garpu tala dengan rumus yang me
Laporan ini membahas percobaan tentang pengaruh sudut kemiringan bidang terhadap gaya gesek. Peralatan yang digunakan antara lain statif, bidang miring, dan dinamometer. Percobaan melibatkan pengukuran gaya pada bidang miring dengan variasi ketinggian. Hasilnya menunjukkan semakin besar sudut bidang, semakin besar pula gaya yang dihasilkan.
Bandul fisis adalah benda tegar yang dapat berayun di bidang vertikal terhadap sumbu. Bandul fisis memiliki bentuk yang lebih kompleks dibanding bandul matematis. Perioda osilasi bandul tidak bergantung pada amplitudo. Dengan mengukur perioda osilasi bandul untuk berbagai posisi poros, dapat ditentukan percepatan gravitasi dan momen inersia bandul.
Laporan ini mendeskripsikan percobaan gerak melingkar dengan laju konstan menggunakan alat sentripetal. Percobaan dilakukan dengan variasi massa dan jari-jari lingkaran untuk mengukur waktu putaran, kecepatan, percepatan, dan gaya sentripetal. Hasilnya digunakan untuk memahami karakteristik gerak melingkar beraturan.
Eksperimen ini bertujuan untuk memahami konsep kinematika dan hukum Newton serta menghitung momen inersia katrol dengan menggunakan pesawat Atwood. Eksperimen ini melibatkan pengukuran percepatan dan kecepatan beban yang bergerak di bawah pengaruh gravitasi dengan menambah beban tambahan.
Praktikum fisika dasar tentang resonansi gelombang suara menggunakan tabung resonansi. Percobaan mengukur kecepatan suara dan frekuensi dua garpu tala berbeda. Hasilnya adalah kecepatan suara rata-rata 342,833 m/s dan frekuensi rata-rata 695,921 Hz.
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
Laporan praktikum mendeskripsikan prosedur pengukuran momen inersia dari berbagai benda seperti bola, silinder, piringan, dan kerucut dengan mengukur massa, diameter, dan tinggi benda. Data pengukuran periode diri, periode benda, simpangan, dan periode piringan juga dilaporkan.
Dokumen ini menjelaskan Persamaan Schrodinger, yang merupakan persamaan penting untuk menjelaskan perilaku elektron. Persamaan ini dikembangkan dari konsep mekanika klasik dan mekanika kuantum, dan solusinya dapat menunjukkan sifat diskrit energi elektron. Pemisahan variabel digunakan untuk mendapatkan Persamaan Schrodinger bebas waktu.
Pesawat Atwood digunakan untuk mempelajari hukum-hukum Newton dan jenis-jenis gerak. Percobaan menggunakan dua massa yang dihubungkan tali pada katrol, dimana massa yang lebih berat akan menarik massa yang lebih ringan. Data waktu dan jarak dikumpulkan untuk gerak lurus beraturan dan berubah beraturan, kemudian dihitung percepatan, kecepatan, dan momen inersia katrolnya.
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
(1) Laporan praktikum menguji Hukum Kirchoff menggunakan dua sumber tegangan dan tiga resistor;
(2) Hasil percobaan menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus sesuai Hukum Ohm;
(3) Kesalahan terjadi pada amperemeter sehingga nilai arus tidak sesuai perhitungan.
Dokumen ini membahas tentang gerak parabola dan eksperimen yang dirancang untuk menyelidiki pengaruh sudut elevasi terhadap jarak tempuh peluru. Teori gerak parabola dipaparkan dan alat sederhana berupa pelontar peluru dibuat untuk melakukan eksperimen dengan variabel manipulasi sudut elevasi dan variabel respon jarak tempuh serta kecepatan awal peluru.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang percobaan bandul fisis untuk menentukan percepatan gravitasi. Terdapat penjelasan teori bandul fisis, rumus-rumus yang digunakan, langkah-langkah percobaan, dan format tabel untuk merekam data hasil pengamatan.
Laporan eksperimen ini mendeskripsikan percobaan gerak lurus beraturan yang dilakukan untuk mengetahui kecepatan kereta dinamika. Percobaan menggunakan alat seperti kereta dinamika, rel, dan pita ketik. Hasilnya menunjukkan bahwa kecepatan kereta dinamika tetap karena jarak dan waktu tempuhnya sama untuk setiap potongan pita.
Getaran pegas dan ayunan sederhana membahas pengaruh massa terhadap periode getaran pada pegas, di mana jika massa benda yang digantungkan pada pegas semakin besar maka periode getarannya akan semakin panjang.
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kalor jenis kubus alumunium dan kuningan dengan mengukur perubahan suhu air dalam kalorimeter. Hasilnya didapatkan kalor jenis alumunium sebesar 895,1 J/kg°C dan kalor jenis kuningan sebesar 361,3 J/kg°C. Prinsip kerja lemari es didasarkan pada sifat kalor dimana
Modul ini membahas tentang gerak parabola, termasuk definisi, contoh dalam kehidupan sehari-hari, penerapan vektor, besaran gerak lurus beraturan dan berubah beraturan, serta titik tertinggi dan jarak terjauh pada gerak parabola.
Bandul fisis adalah benda tegar yang dapat berayun di bidang vertikal terhadap sumbu. Bandul fisis memiliki bentuk yang lebih kompleks dibanding bandul matematis. Perioda osilasi bandul tidak bergantung pada amplitudo. Dengan mengukur perioda osilasi bandul untuk berbagai posisi poros, dapat ditentukan percepatan gravitasi dan momen inersia bandul.
Laporan ini mendeskripsikan percobaan gerak melingkar dengan laju konstan menggunakan alat sentripetal. Percobaan dilakukan dengan variasi massa dan jari-jari lingkaran untuk mengukur waktu putaran, kecepatan, percepatan, dan gaya sentripetal. Hasilnya digunakan untuk memahami karakteristik gerak melingkar beraturan.
Eksperimen ini bertujuan untuk memahami konsep kinematika dan hukum Newton serta menghitung momen inersia katrol dengan menggunakan pesawat Atwood. Eksperimen ini melibatkan pengukuran percepatan dan kecepatan beban yang bergerak di bawah pengaruh gravitasi dengan menambah beban tambahan.
Praktikum fisika dasar tentang resonansi gelombang suara menggunakan tabung resonansi. Percobaan mengukur kecepatan suara dan frekuensi dua garpu tala berbeda. Hasilnya adalah kecepatan suara rata-rata 342,833 m/s dan frekuensi rata-rata 695,921 Hz.
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
Laporan praktikum mendeskripsikan prosedur pengukuran momen inersia dari berbagai benda seperti bola, silinder, piringan, dan kerucut dengan mengukur massa, diameter, dan tinggi benda. Data pengukuran periode diri, periode benda, simpangan, dan periode piringan juga dilaporkan.
Dokumen ini menjelaskan Persamaan Schrodinger, yang merupakan persamaan penting untuk menjelaskan perilaku elektron. Persamaan ini dikembangkan dari konsep mekanika klasik dan mekanika kuantum, dan solusinya dapat menunjukkan sifat diskrit energi elektron. Pemisahan variabel digunakan untuk mendapatkan Persamaan Schrodinger bebas waktu.
Pesawat Atwood digunakan untuk mempelajari hukum-hukum Newton dan jenis-jenis gerak. Percobaan menggunakan dua massa yang dihubungkan tali pada katrol, dimana massa yang lebih berat akan menarik massa yang lebih ringan. Data waktu dan jarak dikumpulkan untuk gerak lurus beraturan dan berubah beraturan, kemudian dihitung percepatan, kecepatan, dan momen inersia katrolnya.
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
(1) Laporan praktikum menguji Hukum Kirchoff menggunakan dua sumber tegangan dan tiga resistor;
(2) Hasil percobaan menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus sesuai Hukum Ohm;
(3) Kesalahan terjadi pada amperemeter sehingga nilai arus tidak sesuai perhitungan.
Dokumen ini membahas tentang gerak parabola dan eksperimen yang dirancang untuk menyelidiki pengaruh sudut elevasi terhadap jarak tempuh peluru. Teori gerak parabola dipaparkan dan alat sederhana berupa pelontar peluru dibuat untuk melakukan eksperimen dengan variabel manipulasi sudut elevasi dan variabel respon jarak tempuh serta kecepatan awal peluru.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang percobaan bandul fisis untuk menentukan percepatan gravitasi. Terdapat penjelasan teori bandul fisis, rumus-rumus yang digunakan, langkah-langkah percobaan, dan format tabel untuk merekam data hasil pengamatan.
Laporan eksperimen ini mendeskripsikan percobaan gerak lurus beraturan yang dilakukan untuk mengetahui kecepatan kereta dinamika. Percobaan menggunakan alat seperti kereta dinamika, rel, dan pita ketik. Hasilnya menunjukkan bahwa kecepatan kereta dinamika tetap karena jarak dan waktu tempuhnya sama untuk setiap potongan pita.
Getaran pegas dan ayunan sederhana membahas pengaruh massa terhadap periode getaran pada pegas, di mana jika massa benda yang digantungkan pada pegas semakin besar maka periode getarannya akan semakin panjang.
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kalor jenis kubus alumunium dan kuningan dengan mengukur perubahan suhu air dalam kalorimeter. Hasilnya didapatkan kalor jenis alumunium sebesar 895,1 J/kg°C dan kalor jenis kuningan sebesar 361,3 J/kg°C. Prinsip kerja lemari es didasarkan pada sifat kalor dimana
Modul ini membahas tentang gerak parabola, termasuk definisi, contoh dalam kehidupan sehari-hari, penerapan vektor, besaran gerak lurus beraturan dan berubah beraturan, serta titik tertinggi dan jarak terjauh pada gerak parabola.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak melingkar dan gerak peluru. Gerak melingkar dibedakan menjadi gerak melingkar beraturan dan berubah aturan, dengan rumus-rumus kinematika yang berbeda. Gerak peluru dianalisis dengan memisahkan komponen horizontal dan vertikal, dengan menerapkan hukum gerak lurus dan jatuh bebas. Beberapa contoh soal juga diberikan untuk memperjelas konsep-konsep yang dibahas.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak parabola dari peluru yang dilempar miring ke atas. Gerak parabola dipengaruhi oleh percepatan gravitasi dan kecepatan awal peluru. Persamaan lintasan peluru dalam sumbu x dan y dijelaskan, termasuk titik tertinggi dan jarak jangkauan maksimal yang dapat dicapai peluru. Kemudian diberikan soal latihan untuk memahami konsep gerak parabola.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak parabola. Gerak parabola adalah gerak yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang horizontal dan hanya dipengaruhi oleh gaya berat. Dokumen ini menjelaskan pengertian, contoh, dan rumus-rumus gerak parabola termasuk rumus untuk mencari waktu dan ketinggian maksimum benda yang bergerak parabola.
1. Kumpulan soal dan pembahasan fisika tentang kinematika dengan analisis vektor, gravitasi planet dan tata surya, usaha dan energi, elastisitas, serta momentum dan impuls.
2. Berisi 18 soal latihan dan pembahasan mengenai konsep-konsep fisika tersebut untuk memenuhi tugas dari guru mata pelajaran Fisika.
3. Penulis berharap kumpulan soal ini dapat membantu pembaca memahami materi fisika lebih d
Dokumen tersebut membahas tentang penjumlahan gerak lurus beraturan dan gerak lurus dipercepat beraturan. Terdapat beberapa poin penting yaitu:
1) Hasil penjumlahan dua gerak lurus beraturan adalah gerak lurus beraturan.
2) Hasil penjumlahan gerak lurus beraturan dengan gerak lurus dipercepat beraturan dapat berbentuk parabola atau lurus tergantung arah vektor kecepatan dan percepatan.
3) Gerak parab
Dokumen tersebut membahas tentang penjumlahan gerak lurus beraturan dan gerak lurus dipercepat beraturan. Terdapat penjelasan mengenai hasil penjumlahan gerak tersebut bila arahnya searah, berlawanan, atau tegak lurus. Juga dibahas mengenai gerak parabola yang dihasilkan dari penjumlahan dua gerak tersebut. Diakhir ada soal latihan untuk memahami konsep penjumlahan gerak.
Buku kecil ini berisi soal-soal latihan fisika untuk menghadapi Olimpiade Sains Nasional bidang fisika, mencakup mekanika, listrik statis, arus listrik searah, dan elektromagnetika. Soal-soal dirancang untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan dapat dilatihkan secara terencana.
Contoh lks materi kinematika dengan analisis vektorNispi Hariyani
LKS ini berisi 6 lembar kerja siswa (LKS) yang membahas tentang posisi, kecepatan, percepatan, dan gerak parabola pada fisika. LKS ini memberikan soal-soal latihan dan eksperimen untuk membantu siswa memahami konsep-konsep gerak tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan, termasuk definisi, rumus, contoh, dan grafiknya. Gerak lurus beraturan memiliki kecepatan tetap, sedangkan gerak lurus berubah beraturan memiliki kecepatan yang berubah akibat adanya percepatan tetap.
Makalah ini membahas tentang gerak parabola dalam fisika. Terdapat pembahasan mengenai pengertian gerak parabola, fenomena gerak parabola secara sistematis, jenis-jenis gerak parabola, dan persamaan khusus yang terkait dengan gerak parabola seperti waktu untuk mencapai titik tertinggi dan tinggi maksimum. Beberapa contoh soal juga diberikan beserta pembahasannya untuk memahami konsep gerak parabola
Mahasiswa mempelajari konsep gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan, termasuk perbedaan antara jarak dan perpindahan, serta menghitung laju dan percepatan rata-rata. Materi ini mencakup contoh gerak jatuh bebas.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas gerak parabola di kelas XI SMAK 7 Penabur Jakarta. Peserta didik akan belajar menganalisis hubungan posisi dan kecepatan pada gerak parabola dengan menggunakan konsep kecepatan awal dan sudut elevasi. Materi akan disampaikan melalui demonstrasi dan diskusi serta soal latihan. Penilaian dilakukan melalui tes tertulis berupa pilihan ganda.
Similar to Laporan praktikum fisika - gerak parabola (20)
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri, cara hidup, habitat, dan reproduksi annelida. Annelida merupakan hewan triplobastik selomata yang tubuhnya bersegmen dan setiap segmen dilengkapi alat tubuh berupa seta. Mereka memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, saraf, dan pernapasan yang sempurna. Annelida dapat ditemukan di berbagai habitat seperti tanah lembap, perairan air tawar, dan laut. Re
Dokumen tersebut berisi ringkasan rumus-rumus trigonometri tentang perkalian, penjumlahan, dan pengurangan sinus dan cosinus beserta contoh soalnya. Juga terdapat penjelasan mengenai rumus identitas trigonometri seperti kebalikan, perbandingan, dan Pytagoras beserta contoh soal pembuktiannya.
Dokumen ini membahas tentang energi dan jenis-jenis energi. Terdapat dua jenis energi utama yaitu energi potensial dan energi kinetik. Energi potensial adalah energi yang tersimpan pada suatu benda karena posisi atau ketinggiannya, sedangkan energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda akibat pergerakannya. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai sumber energi seperti energi bahan bakar fosil, air, matahari,
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
Laporan praktikum fisika - gerak parabola
1. LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
GERAK PARABOLA
Kelompok
:
Nama Anggota : - Adityo
- Ferdinan Agung Pratama
- Linggi Damar Panuluh
- Namira Rezqia Andevita
- Tri Hapsari Meilani Purwaningrum
Kelas
: XI IPA 2
SMAN 2 KRAKATAU STEEL CILEGON
2. Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.,
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmatn-Nya kita masih diberi
kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas untuk melengkapi nilai KD Gerak Parabola.
Dimana kita telah melakukan praktikum mengenai gerak parabola. Dan pada kesempatan ini
kami akan menuangkan hasil praktikum kami dalam bentuk laporan tertulis.
Pada kesempatan ini pula kami ingin berterima kasih kepada Ibu Yanti, S.Pd selaku guru
pengajar mata pelajaran Fisika di kelas XI IPA 2 ini dan juga sebagai guru pembimbing pada
praktikum ini. Tak luput dari kesalahan, kami mohon maaf kepada Ibu Yanti, S.Pd apabila
dalam praktikum ini kami melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan ataupun hal yang
rasnya kurang pantas atau terlalu hyperactive.
Sekiranya sekian yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini. Mohon maaf atas
segala kekurangan yang ada. Karena sesungguhnya kami pun masih dalam proses pembelajaran.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
3. Tujuan :
Mengamati demonstrasi gerak parabola dengan menggunakan pistol karet mainan.
Alat dan Bahan:
1. 1 buah pistol karet main
2. 1 buah meteran jahit/pita 5 meter
3. 3 buah spidol berwarna berbeda
4. 1 buah mistar segitia dengan sudut 30 dan 60
5. 1 buah mistar segitiga dengan sudut 45
Langah Kerja:
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Ambil penggaris dengan sudut 30 dan 60 .
3. Gunakan sudut 30 dan sejajarkan pistol dengan sudut yang terbentuk pada penggarisnya.
4. Tempelkan mistar pada tanah. Dan mulai menembaklah.
5. Tandai hasil tembakan dengan spidol berwarna.
6. Lakukan hal yang sama untuk penggaris sudut 45 dan 60
7. Amati hasil yang terbentuk.
8. Gambarkan lintasan peluru karet tersebut pada kertas atau buku catatan.
4. Hasil Pengamatan:
1. Gambarkan lintasan gerak peluru tersebut dan gambarkan vector kecepatan pada saat di
titik tertinggi atau maksimum.
Gb. Pada saat di titik tertinggi atau maksimum
Pada saat peluru dititik maksimum, maka kecepatannya dalam keadaan nol (v = 0).
Maka komponen vektornya, besar tinggi maksimum dan jarak maksimum begini caranya.
5. Pada 30°
Vo
Vox
Y
=
= Vo . cos 30°
= 104,66 . 0,86
= 90
Voy
= Vo . sin 30°
= 104,66 . 0,5
= 52,33
X
= Voy . t - . g . t2
= Vox . t
= 90 . 1,5
= 135 m
= 52,33 . 1,5 - . 10 . 2,25
= 78,495 – 11,25
= 67,24 m
Pada 45°
Vo
=
Vox
= Vo . cos 45°
= 390,62 . 0,7
= 273,43
Voy
= Vo . sin 45°
= 390,62 . 0,7
= 273,43
6. Y
= Voy . t - . g . t2
X
= Vox . t
= 273,43 . 1,28- . 10 . 1,63
= 273,43 . 1,28
= 349,99 – 8,15
= 341,84 m
= 349,99 m
Pada 60°
Vo
Vox
=
X
= 70,8 . 1,2
= 84,96 m
= Vo . cos 60°
= 141,6 . 0,5
= 70,8 m
= Vox . t
Y
= Voy . t - . g . t2
= 121,77 . 1,2 - . 10 . 1,44
Voy
= Vo . sin 60°
= 141,6 . 0,86
= 121,77 m
= 146,124 – 7,2
= 138,92 m
2. Gambarkan lintasan gerak peluru tersebut dan gambarkan vector kecepatan pada saat di
titik tertinggi atau maksimum.
Gb. Pada saat di titik sembarang
7. 3. Turunkan persamaan untuk mendapatkan besar kecepatan di setiap saat
4. Turunkan persamaan untuk mendapatkan jarak terjauh yang dapat dicapai peluru
8. 5. Ketika benda bergerak menempuh lintasan parabola, besaran manakah dari dibawah ini yang
konstan (tetap)?
a. Kelajuan
Kosntan, karena sama seperti kecepatan.
b. Percepatan
Konstan. Dikatakan konstan karena percepatan grafitasi terletak pada sumbu y.
c. Komponen horizontal kecepatan
Konstan, karena terdapat pada sumbu Vx, Vox, dan x.
6. Seorang anak melempar batu dengan kecepatan 10
membentuk sudut 37° terhadap
tanah (sin 37° = 0,6). Tentukan kecepatan dan kedudukan batu setelah 0,5 s!
Vx
= Vo . cos
= 10 . 0,8 = 8
Vy
= Vo . sin
-g.t
= 10 . 0,6 – 10 . 0,5
=6–5
=1
X
= Vo . cos . t
= 10 . 0,798 . 0,5
= 10 . 0,80 . 0,5
=4m
Y
= Vo . sin . t – . g . t2
= 10 . 0,6 . 0,5 - . 10 . 0,25
= 3 – 1,25
= 1,75 m
V
=
=
= 8,06
–
9. TUGAS MEBUAT CARTA
9. Penerapan gerak parabola dalam bidang olahraga
- Lompat jauh, voley, epak bola, basket, dll
10. Penerapan gerak parabola di dunia militer
- Lempar granat dan meriam.
11. Penerapan gerak parabola dalam kehidupan sehari-hari
- Bola yang dilemparkan horizontal
- Benda yang dilemparkan dari pesawat
- Bola basket yang dilemparkan ke ring
- Bola yang ditendang
PEKRJAAN RUMAH
1. Benarkah jika dikatakan bahwa pada ketinggian maksimumdan gerak parabola kecepatan
benda adalah nol? Jika ya, jelaskan, dan jika tidak, berilah satu contoh yang
menyangkalnya.
Jawab:
Ya,
Gerak parabola terbagi dalam dua jenis gerak, yaitu GLB pada sumbu horizontal X dan
GLBB pada sumbu vertical Y. Sewaktu benda bergerak naik, maka kecepatan (besaran
arah) pada sumbu X tetap, tetapi besar kecepatan (kelajuan) pada sumbu Y berkurang
beraturan dengan percepatan sama dengan percepatan grafitasi sehingga pada titik
tertinggi, kecepatan pada sumbu Y sama dengan nol dan kecepatan pada titik tertinggi
sama dengan kecepatan pada sumbu X.
2. Sebuah batu dilempar dengan kecepatan tertentu sehingga menempuh lintasan parabola.
Apakah ada titik sepanjang lintasan yang ditempuh batu dimana kecepatan dan
percepatan:
a. Sejajar satu sama lain?
b. Saling tegak lurus?
Jawab:
Kecepatan : V=
dimana Vx = Vo . cos dan Vy = Vo sin – gt
sedangkan ax = 0 dan ay = -g.
a. Tidak ada. Kecepatan dan percepatan sejajar tidak mungkin dapat terjadi karena v
dipengaruhi oleh a. sedangkan a dipengaruhi oleh grafitasi bumi.
b. Ada. Pada titi tertinggi Vy = 0, sehingga hanya da Vx, dimana arah geraknya tegak lurus
dengan a.
10. 3. Sebutir peluru ditembakan dengan kelajuan awal pada sudut tertentu terhadap horizontal.
(Abaikan gesekan udara)
a. Apakah komponen gerak pada arah vertical merupakan geak jatuh bebas?
Jawab:
Bukan, ketika peluru bergerak menuju titik tertinggi merupakan gerak jatuh bebas ketika
peluru dari titik tertinggi menuju tanah.
6. Berapa besar komponen percepatan arah sumbu horizontal dan sumbu vertical. Tiga bola
dilempar bersamaan pada kelajuan awal yang sama dari sebuah atap rumah. Bola A
dilempar vertical ke atas, bola B dilempar horizontal, dan bola C dilepaskan vertical
kebawah.
a. Apakah ketiga bola mencapai tanah pada saat yang bersamaan? Jika tidak
sebutkan urutan ketiganya mencapai tanah!
b. Apakah ketiga bola memiliki kelajuan yang sama ketika mengenai tanah? Jika
tidak, sebutkan urutan kelajuannya!
Jawab:
a. Tidak. Bola B dan C tiba ditanah bersama-sama lebih cepat daripada bola A. Bola
C mengalami gerak jatuh bebas dan dipengaruhi grafitasi. Bola B mengalami
perpaduan GLB pada arah horizontal dan GLBB pada arah vertical, sehingga
membentuk lintasan parabola. Namun bola Bakan tiba ditanah bersama-sama C.
Karena gerak pada arah horizontal tidak mempengaruhi lamanya bola tiba
ditanah, hanya mempengaruhi seberapa jauh kedudukan yang dapat dicapai dalam
arah horisontal. Sedangkan bola A tiba terakhir ditanah, karena mengalami GLBB
ke atas baru kemudian jatuh bebas.
b. Tidak. Bola B dan C tiba ditanah dengan kelajuan yang sama, yaitu sebesar V =
Vo – gt. Sedangkan bola A tiba ditanah dengan kelajuan V=Vo-Vo sin .