Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop terdiri dari dua jenis utama, yaitu osiloskop analog dan digital. Osiloskop digunakan untuk mengamati bentuk gelombang sinyal listrik dan menunjukkan distorsi serta waktu antar dua peristiwa.
Osiloskop merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur dan menampilkan bentuk gelombang sinyal listrik. Osiloskop mampu mengubah sinyal listrik menjadi gambar yang terlihat pada layar tabung sinar katoda. Alat ini berguna untuk mempelajari fenomena gelombang sinus dan konsep-konsep seperti superposisi gelombang.
Dokumen tersebut membahas pengertian osiloskop dan bagian-bagiannya. Osiloskop digunakan untuk mengamati sinyal listrik yang berubah secara bolak-balik melalui layar. Terdapat dua jenis osiloskop, yaitu analog dan digital, dengan kelebihan dan keterbatasan masing-masing. Dokumen ini juga menjelaskan cara pengoperasian dan pengkalibrasian osiloskop.
Osiloskop berguna untuk mengukur dan menganalisis bentuk gelombang dan fenomena listrik lainnya dalam rangkaian elektronik. Dokumen ini menjelaskan definisi osiloskop, jenisnya, bagian-bagian, cara kalibrasi dan prinsip kerjanya, serta jenis pengukuran yang dapat dilakukan menggunakan osiloskop seperti tegangan, arus, beda fase, dan periode.
Pengenal frekuensi counter dan oscilloscopeRahmad Deni
Frekuensi counter dan oscilloscope digunakan untuk mengukur sinyal listrik dan frekuensi. Frekuensi counter mengukur frekuensi sinyal, sedangkan oscilloscope menampilkan grafik hubungan antara tegangan dan waktu. Kedua alat ini berguna untuk menganalisis dan memperbaiki rangkaian elektronik.
Osiloskop adalah alat ukur yang dapat memetakan sinyal listrik terhadap waktu dan digunakan untuk mengukur besaran-besaran seperti tegangan, frekuensi, dan fase. Osiloskop terdiri dari layar CRT, kontrol vertikal dan horisontal, serta generator time base.
Osiloskop merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur dan menampilkan bentuk gelombang sinyal listrik. Osiloskop mampu mengubah sinyal listrik menjadi gambar yang terlihat pada layar tabung sinar katoda. Alat ini berguna untuk mempelajari fenomena gelombang sinus dan konsep-konsep seperti superposisi gelombang.
Dokumen tersebut membahas pengertian osiloskop dan bagian-bagiannya. Osiloskop digunakan untuk mengamati sinyal listrik yang berubah secara bolak-balik melalui layar. Terdapat dua jenis osiloskop, yaitu analog dan digital, dengan kelebihan dan keterbatasan masing-masing. Dokumen ini juga menjelaskan cara pengoperasian dan pengkalibrasian osiloskop.
Osiloskop berguna untuk mengukur dan menganalisis bentuk gelombang dan fenomena listrik lainnya dalam rangkaian elektronik. Dokumen ini menjelaskan definisi osiloskop, jenisnya, bagian-bagian, cara kalibrasi dan prinsip kerjanya, serta jenis pengukuran yang dapat dilakukan menggunakan osiloskop seperti tegangan, arus, beda fase, dan periode.
Pengenal frekuensi counter dan oscilloscopeRahmad Deni
Frekuensi counter dan oscilloscope digunakan untuk mengukur sinyal listrik dan frekuensi. Frekuensi counter mengukur frekuensi sinyal, sedangkan oscilloscope menampilkan grafik hubungan antara tegangan dan waktu. Kedua alat ini berguna untuk menganalisis dan memperbaiki rangkaian elektronik.
Osiloskop adalah alat ukur yang dapat memetakan sinyal listrik terhadap waktu dan digunakan untuk mengukur besaran-besaran seperti tegangan, frekuensi, dan fase. Osiloskop terdiri dari layar CRT, kontrol vertikal dan horisontal, serta generator time base.
Osiloskop adalah alat untuk melihat dinamika besaran sebagai fungsi waktu secara visual. Osiloskop memiliki 5 komponen utama yaitu tabung sinar katoda, penguat simpangan Y dan X, pembangkit tegangan basis waktu, dan pengatur berkas."
Modul ini membahas penggunaan Cathode Ray Oscilloscope (CRO) untuk mengukur besaran-besaran listrik seperti tegangan, frekuensi, periode dan beda fasa. Dijelaskan spesifikasi umum CRO dan fungsi masing-masing tombol kontrol pada panel depan CRO untuk mengatur pengukuran.
Transistor adalah komponen elektronik aktif yang dibuat dari bahan semikonduktor. Terdiri dari tiga daerah yaitu emitter, basis, dan kolektor. Kerjanya menguatkan sinyal dan berfungsi sebagai saklar elektronik. Ada dua jenis transistor yaitu NPN dan PNP, yang bekerja dengan cara memindahkan aliran elektron antara elektroda.
Laporan praktik ini membahas tentang penggunaan transistor sebagai saklar, dimana mahasiswa melakukan praktikum untuk membuat rangkaian transistor NPN dan PNP sebagai saklar dan mengukur arus yang mengalir di saklar dan beban."
Dokumen tersebut membahas tentang aktuator dan sensor, termasuk definisi, jenis, dan contoh aktuator seperti hidraulik dan elektrik serta jenis sensor seperti pergeseran, kecepatan, percepatan."
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara mengukur komponen elektronika seperti multimeter, transistor, dan dioda menggunakan multimeter analog atau digital. Komponen-komponen tersebut diukur dengan menghubungkan probe multimeter pada terminalnya sesuai polaritasnya.
Praktikum 4 memperkenalkan penggunaan osiloskop untuk mengukur sinyal listrik. Mahasiswa belajar tentang fungsi dan komponen osiloskop, serta cara mengkalibrasi dan mengukur tegangan DC dan AC menggunakan osiloskop. Mereka juga mempelajari cara menghitung periode, frekuensi, tegangan puncak ke puncak, dan arus menggunakan bacaan dari layar osiloskop.
Osiloskop adalah alat pengukuran yang menunjukkan bentuk gelombang dan parameternya seperti voltan, frekuensi, tempoh, dan amplitud. Ia menggunakan paksi menegak untuk voltan dan paksi mendatar untuk masa untuk menunjukkan gelombang. Sebelum digunakan, osiloskop perlu dikalibrasi untuk mendapatkan bacaan yang tepat.
Osiloskop adalah alat untuk melihat dinamika besaran sebagai fungsi waktu secara visual. Osiloskop memiliki 5 komponen utama yaitu tabung sinar katoda, penguat simpangan Y dan X, pembangkit tegangan basis waktu, dan pengatur berkas."
Modul ini membahas penggunaan Cathode Ray Oscilloscope (CRO) untuk mengukur besaran-besaran listrik seperti tegangan, frekuensi, periode dan beda fasa. Dijelaskan spesifikasi umum CRO dan fungsi masing-masing tombol kontrol pada panel depan CRO untuk mengatur pengukuran.
Transistor adalah komponen elektronik aktif yang dibuat dari bahan semikonduktor. Terdiri dari tiga daerah yaitu emitter, basis, dan kolektor. Kerjanya menguatkan sinyal dan berfungsi sebagai saklar elektronik. Ada dua jenis transistor yaitu NPN dan PNP, yang bekerja dengan cara memindahkan aliran elektron antara elektroda.
Laporan praktik ini membahas tentang penggunaan transistor sebagai saklar, dimana mahasiswa melakukan praktikum untuk membuat rangkaian transistor NPN dan PNP sebagai saklar dan mengukur arus yang mengalir di saklar dan beban."
Dokumen tersebut membahas tentang aktuator dan sensor, termasuk definisi, jenis, dan contoh aktuator seperti hidraulik dan elektrik serta jenis sensor seperti pergeseran, kecepatan, percepatan."
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara mengukur komponen elektronika seperti multimeter, transistor, dan dioda menggunakan multimeter analog atau digital. Komponen-komponen tersebut diukur dengan menghubungkan probe multimeter pada terminalnya sesuai polaritasnya.
Praktikum 4 memperkenalkan penggunaan osiloskop untuk mengukur sinyal listrik. Mahasiswa belajar tentang fungsi dan komponen osiloskop, serta cara mengkalibrasi dan mengukur tegangan DC dan AC menggunakan osiloskop. Mereka juga mempelajari cara menghitung periode, frekuensi, tegangan puncak ke puncak, dan arus menggunakan bacaan dari layar osiloskop.
Osiloskop adalah alat pengukuran yang menunjukkan bentuk gelombang dan parameternya seperti voltan, frekuensi, tempoh, dan amplitud. Ia menggunakan paksi menegak untuk voltan dan paksi mendatar untuk masa untuk menunjukkan gelombang. Sebelum digunakan, osiloskop perlu dikalibrasi untuk mendapatkan bacaan yang tepat.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis alat ukur listrik seperti amperemeter, voltmeter, ohm-meter, multimeter, osciloskope, generator fungsi, tachometer, dan spectrum analyzer beserta penjelasan singkat tentang fungsi dan bentuk masing-masing alat.
Dokumen tersebut membahas penggunaan osiloskop sinar katod (OSK) dalam mengukur voltan, frekuensi, dan sela waktu gelombang elektrik. OSK mampu mengubah sinyal elektrik menjadi representasi visual yang dapat dianalisis."
CRO digunakan untuk mengukur tegangan listrik ac dan dc, serta frekuensi gelombang listrik secara langsung. CRO bekerja dengan mempercepat elektron menuju layar yang menghasilkan titik cahaya. Tegangan yang diberikan pada lempeng vertikal dan horizontal menyebabkan elektron bergerak ke atas bawah dan kiri kanan, menampilkan bentuk gelombang pada layar. Pengukuran dilakukan dengan menghitung produk antara pembagian sk
Laporan praktikum ini membahas percobaan mengenai function generator. Tujuannya adalah mengenal bagian-bagian dan fungsi function generator serta menyelidiki hubungan antara frekuensi dengan bentuk gelombang yang dihasilkan. Percobaan dilakukan dengan mengatur frekuensi pada function generator dan mengamati bentuk gelombang pada osiloskop. Hasilnya menunjukkan semakin besar frekuensi, gelombang akan semakin rapat.
Alat ukur listrik seperti osiloskop, multimeter, dan audiogenerator digunakan untuk mengukur periode, frekuensi, tegangan, dan hambatan. Osiloskop dapat mengukur sifat gelombang listrik seperti sinus, persegi, dan hubungannya dengan waktu, sedangkan multimeter dan audiogenerator digunakan untuk mengukur tegangan dan menghasilkan gelombang acuan.
Dokumen tersebut membahas tentang voltmeter dan osiloskop. Voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial antara dua titik, sedangkan osiloskop digunakan untuk menganalisis sinyal yang berubah seiring waktu. Kedua alat tersebut memiliki berbagai jenis dan cara kerja yang berbeda.
Osciloskop digunakan untuk mengamati bentuk gelombang tegangan listrik dan mengukur frekuensi sinyal, dapat menampilkan gelombang sinus maupun non-sinus. Terdapat dua jenis osciloskop, yaitu storage dan regulator, yang berfungsi untuk mengukur dan menganalisis sinyal listrik.
Osilator adalah rangkaian pembangkit sinyal yang dapat menghasilkan keluaran gelombang sinusoidal, segitiga, gergaji atau persegi tergantung desainnya. Osilator dibagi menjadi osilator sinusoidal dan relaksasi, serta digunakan dalam berbagai aplikasi seperti radio, televisi, dan perangkat digital. Osilator jembatan Wien merupakan osilator sinusoidal yang paling sederhana.
Osilator esmiyati (14708251059) & vina fitri yani r (14708251013)IPA 2014
Rangkaian pembangkit sinyal (osilator) dapat menghasilkan sinyal sinusoidal, segitiga, gergaji atau persegi tergantung desainnya. Terdapat dua jenis osilator yaitu osilator sinusoidal dan relaksasi, dimana osilator sinusoidal menghasilkan sinyal sinus sedangkan relaksasi menghasilkan sinyal non-sinus. Osilator digunakan pada berbagai perangkat seperti radio, televisi, ponsel, dan komputer untuk men
1. BAB II
PEMBAHASAN
1.1 PENGERTIAN OSILOSKOP
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik
maupun frekuensi agar dapat dilihat dan dipelajari
Pengertian osiloskop menurut beberapa para ahli :
Menurut Jeweet :
Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol. Display menyerupai
tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna-warni dan berfungsi sebagai tempat sinyal uji
ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontol yang
membentuk kotak-kotak dan disebut div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis
vertikal mewakili sumbu tegangan. Panel kontrol berisi tombol.-tombol yang bisa digunakan
untuk menyesuaikan tampilan dilayar. Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang bisa
digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu untuk melihat
sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran.
Menurut Michel Tooley:
Osiloskop sinar katoda dapat digunakan untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodik.
Kompenen utama osiloskop adalah tabung sinar katoda (CRT). Prinsip kerja tabung sinar katoda
adalah sebagai berikut: elektron dipancarkan dan katoda akan menumbuk bidang gambar yang
dilapisi oleh zat yang bersifat flourecent. Bidang gambar ini berungsi sebagai anoda.
Arah gerak elektron ini dapat dipengaruhi oleh medan listrik dan medan magnetik. Umumnya
osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya listrik untuk mempengaruhi gerak elektron
kearah anoda. Medan listrik dihasilkan oleh lempeng kapasitor yang dipasang secara vertikal
maka akan terbentuk garis lurus vertikal didinding gambar. Selanjutnya, jika pada lempeng
horizontal dipasang tegangan periodik maka elektron yang pada mula nya bergerak secara
vertikal kini juga bergerak secara horizontal dengan laju tetap. Sehingga pada gambar terbentuk
grafik sinusoidal.
Menurut Williamm B Cooper (1993) : Pada saat mengukur dengan osiloskop, basis waktu secara
periodik menggerakan bintik cahaya dari kiri kekanan melalui permukaan layar. Tegangan yang
akan diperiksa dimasukan ke Y atau masukan vertikal osiloskop menggunakan bintik keatas dan
kebawah sesuai dengan nilai tegangan yang dimasukkan.
2. Selanjutnya bintik tersebut menghasilkan berkas gambar pada layar yang menunjukan variasi
tegangan masukan sebagai fungsi dari waktu. Bila tegangan masukan berkurang dengan laju
yang cukup pesat gambar akan kelihatan sebagai sebuah pola yang diam pada layar.
1.2 FUNGSI OSILOSKOP
Beberapa fungsi osiloskop antara lain untuk:
a) Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
b) Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
c) Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
d) Membedakan arus AC dengan arus DC.
e) Mengetahui noise pada sebuah rangkaian listrik
Osiloskop biasanya digunakan untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik.
Selain amplitudo sinyal, osiloskop dapat menunjukkan distorsi, waktu antara dua peristiwa
(seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik) dan waktu relatif dari dua sinyal terkait.[
Dalam kehidupan sehari – hari osiloskop biasanya di gunakan untuk pengukuran rangkaian
elektronik seperti stasiun pemancar radio, TV, atau dalam kegunaan memonitor frekuensi
elektronik seperti di rumah sakit dan untuk kegunaan-kegunaan lainnya.
1.3 JENIS – JENIS OSILOSKOP
1) Osiloskop analog
Osiloskop analog menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkas electron
dalam tabung sesuai bentuk gambar yang diukur. Pada layar osiloskop langsung ditampilkan
bentuk gelombang tersebut.
3. Osiloskop analog hanya berupa sinar yang dihasilkan oleh tabung CRT sehingga tampil dilayar
osiloskop. Bentuk-bentuk gelombang sinar yang ditembakkan itu tergantung dari objek yang
sedang diukur.
vertikal : tegangan dari objek
Osiloskop analog terdiri dari dua jenis utama, yaitu osiloskop analog standard dan osiloskop dual
trace. Osiloskop standard hanya mampu memperagakan sebuah sinyal untuk diamati. Sedangkan
osiloskop dual trace dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada saat yang sama.
Osiloskop jenis ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk sinyal pada dua tempat yang
berbeda dalam suatu rangkaian elektronik.
Cara kerja osiloskop analog
Pada saat Osiloskop dihubungkan dengan sirkuit, sinyal tegangan bergerak melalui probe
ke sistem vertical. Pada gambar ditunjukkan diagram blok sederhana suatu osiloskop
analog.
Bergantung kepada pengaturan skala vertikal(volts/div), attenuator akan memperkecil
sinyal masukan sedangkan amplifier akan memperkuat sinyal masukan. Selanjutnya
sinyal tersebut akan bergerak melalui keping pembelok vertikal dalam CRT(Cathode Ray
Tube). Tegangan yang diberikan pada pelat tersebut akan mengakibatkan titik cahaya
bergerak (berkas elektron yang menumbuk fosfor dalam CRT akan menghasilkan
pendaran cahaya). Tegangan positif akan menyebabkan titik tersebut naik sedangkan
tegangan negatif akan menyebabkan titik tersebut turun. Sinyal akan bergerak juga ke
bagian sistem trigger untuk memulai sapuan horizontal (horizontal sweep).
4. Sapuan horizontal ini menyebabkan titik cahaya bergerak melintasi layar. Jadi, jika
sistem horizontal mendapat trigger, titik cahaya melintasi layar dari kiri ke kanan dengan
selang waktu tertentu. Pada kecepatan tinggi titik tersebut dapat melintasi layar hingga
500.000 kali per detik. Secara bersamaan kerja sistem penyapu horizontal dan pembelok
vertikal akan menghasilkan pemetaan sinyal pada layar. Trigger diperlukan untuk
menstabilkan sinyal berulang. Untuk meyakinkan bahwa sapuan dimulai pada titik yang
sama dari sinyal berulang, hasilnya bisa tampak pada gambar berikut :
Pada saat menggunakan osiloskop perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Tentukan skala sumbu Y (tegangan) dengan mengatur posisi tombol Volt/Div
pada posisi tertentu. Jika sinyal masukannya diperkirakan cukup besar, gunakan
skala Volt/Div yang besar. Jika sulit memperkirakan besarnya tegangan masukan,
gunakan attenuator 10 x (peredam sinyal) pada probe atau skala Volt/Div dipasang
pada posisi paling besar.
2. Tentukan skala Time/Div untuk mengatur tampilan frekuensi sinyal masukan.
3. Gunakan tombol Trigger atau hold-off untuk memperoleh sinyal keluaran yang
stabil.
4. Gunakan tombol pengatur fokus jika gambarnya kurang fokus.
5. Gunakan tombol pengatur intensitas jika gambarnya sangat/kurang terang.
Panel kendali
Bagian ini dibagi atas 3 bagian lagi yang diberi nama Vertical, Horizontal, and
Trigger. Osiloskop anda mungkin mempunyai bagian-bagian tambahan lainnya tergantung
pada model dan Osiloskop (analog atau digital). Perhatikan bagian input. Bagian ini adalah
tempat anda memasukkan input. Kebanyakan Osiloskop paling sedikit mempunyai 2 input
dan masing-masing input dapat menampilkan tampilan gelombang di monitor peraga.
Penggunaan secara bersamaan digunakan untuk tujuan membandingkan.
5. 2) Osiloskop digital
Osiloskop digital umumnya tidak lagi menggunakan tabung CRT, melainkan diukur oleh
microprocessor didalamnya. Lalu hasil outputnya ditampilkan ke layar LCD, dipermanis
tampilannya, memakai warna segala gelombangnya jika LCD osiloskop tersebut berwarna.
Setela data-data didapat dari tester probe diolah oleh microprocessor dalam osiloskop, baru
ditampilkan dilayar LCD, sehingga tampilannya sangat menarik sekali untuk dilihat.
Pada osiloskop digital, gelombang yang ditampilkan lebih dulu disampling (dicuplik) dan
didigitalisasikan. Osiloskop kemudian menyimpan nilai-nilai tegangan ini bersama sama dengan
skala waktu gelombangnya di memori. Pada prinsipnya, osiloskop digital hanya mencuplik dan
menyimpan demikian banyak nilai dan kemudian berhenti. Ia mengulang proses ini lagi dan lagi
sampai dihentikan.
Beberapa DSO memungkinkan untuk memilih jumlah cuplikan yang disimpan dalam memori
per akuisisi (pengambilan) gelombang yang akan diukur.Seperti ART, DSO melakukan dalam
satu event pemicuan namun demikian ia secara rutin memperoleh, mengukur dan menyimpan
sinyal masukan, mengalirkan nilainya melalui memori dalam suatu proses kerja dengan cara;
pertama yang disimpan, yang pertama pula yang akan dikeluarkan, sambil menanti picu terjadi.
Sekali osiloskop ini mengenali event picu yang didefinisikan oleh penggunanya, osiloskop
mengambil sejumlah cuplikan yang kemudian mengirimkan informasi gelombangnya ke peraga
(layar). Karena kerja pemicuan yang demikian ini, ia dapat menyimpan dan meragakan informasi
yang diperoleh sebelum picu (pretrigger) sampai 100 persen dari lokasi memori yang disediakan
1.4 BAGIAN – BAGIAN OSILOSKOP
6. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik
maupun frekuensi agar dapat dilihat dan dipelajari
Melalui Osiloskop juga diamati nilai frekuensi dan bentuk gelombang yang dihasilkan.Jadi,
Osiloskop adalah peralatan elekttronika yang digunakan untuk memperlihatkan bentuk tegangan
listrik.
Osiloskop biasanya digunakan untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik.
Selain amplitudo sinyal, osiloskop dapat menunjukkan distorsi, waktu antara dua peristiwa
(seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik) dan waktu relatif dari dua sinyal terkait.[
Misalnya, kita tidak pernah bisa melihat signal yang dipancarkan oleh Hendphone yang kita
gunakan. Dengan bantuan Osiloskop, signal tersebut di perlihatkan di layar osiloskop, sehingga
dapat dilihat bentuk gelombang, panjang gelombang atau frekuensi gelombang, maupun cacat
gelombang. Berdasatkan cara kerja nya osiloskop dibedakan menjadi dua bagian yaitu Osiloskop
Analog dan Osiloskop Digital maka dalam makalah ini penulis akan menjelaskan lebih jelas
tentang osiloskop dan prinsip kerjanya.
1.2 RUMUSAN MASALAH :
a) Menjelakan pengertian osiloskop
b) Menjelaskan fungsi osiloskop
c) Menjelaskan jenis – jenis osiloskop
d) Menjelaskan bagian – bagian osiloskop
1.3 TUJUAN PENULISAN :
a) Mengetahui pengertian osiloskop
b) Mengetahui fungsi osiloskop
c) Mengetahui jenis – jenis osiloskop
d) Mengetahui bagian – bagian osiloskop
7. BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik
maupun frekuensi agar dapat dilihat dan dipelajari.
Osiloskop terbagi menjadi dua jenis yaitu osiloskop analog dan osiloskop digital
Osiloskop digunakan untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik. Selain
amplitudo sinyal, osiloskop dapat menunjukkan distorsi, waktu antara dua peristiwa (seperti
lebar pulsa, periode, atau waktu naik) dan waktu relatif dari dua sinyal terkait
Dalam kehidupan sehari – hari juga osiloskop sangat di perlukan yaitu untuk pengukuran
rangkaian elektronik seperti stasiun pemancar radio, TV, atau dalam kegunaan memonitor
frekuensi elektronik seperti di rumah sakit
8. DAFTAR PUSTAKA
1. NAJARUDIN IRFANI, JURNAL OSILOSKOP, VOLUME 2, 5 HALAMAN
2. DRS. WAHYUDI, AGUS M,pd .Dra. SUSANNA,M.p.alat ukur dan pengukuran.Jeweet,
dkk. 2000. Fisika sains. Jakarta: Erlangga.
3. WAHYUNI , AGUS. 2012. Alat Ukur dan Pengukuran. Banda Aceh.
4. TOOLEY, MICHAEL. 2002 . Prinsip dan Aplikasi Rangkaian Elektronika
edisi kedua.Jakarta: Penerbit Erlangga.
9. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepa Tuhan Yang Maha Kuasa , karena atas kasih, berkat rahmat
serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Makalah ini disusun sebagai pelengkap tugas akhir untuk mata kulia ALAT-ALAT UKUR .
Dengan judul makalah ini adalah OSILOSKOP
Penulis sangat mengharapkan Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca .
Namun, penulis menyadari sungguh bahwa makalah ini sangat memiliki banyak kekurangan
maka dari itu untuk dapat membantu penulis dalam perbaikan makalah – makalah berikutnya
maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dri pembaca .
10. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Osiloskop
B. Fungsi Osiloskop
C. Jenis- jenis Osiloskop
D. Bagian – bagian Osiloskop
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA