Unit kompetensi ini membahas tentang memasang, menguji, dan memperbaiki sistem penerangan dan wiring pada kendaraan ringan. Mencakup tiga elemen kompetensi yaitu memasang sistem tersebut, menguji sistem kelistrikan, dan memperbaiki sistem kelistrikan sesuai standar dan prosedur yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas standar kompetensi kerja nasional Indonesia untuk memasang, menguji, dan memperbaiki sistem pengaman kelistrikan dan komponennya pada kendaraan ringan. Mencakup elemen kompetensi seperti pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman sesuai prosedur keselamatan dan spesifikasi pabrik menggunakan peralatan yang tepat."
Unit ini mengajarkan keterampilan dasar dalam melakukan perbaikan ringan pada sistem kelistrikan kendaraan, termasuk menguji dan mengidentifikasi masalah, serta mengganti komponen seperti sekering dan lampu. Pelatihan ini memberikan panduan untuk menjalankan prosedur perbaikan dengan aman sesuai standar industri dan peraturan keselamatan kerja.
Standar kompetensi ini mengatur tentang pembuatan dan perbaikan wiring harness pada kendaraan ringan. Mencakup tahapan pemeriksaan, perbaikan, pemasangan label, dan pembuatan wiring harness sesuai standar keselamatan kerja dan spesifikasi pabrik.
Dokumen tersebut membahas standar kompetensi kerja nasional Indonesia untuk memasang, menguji, dan memperbaiki sistem pengaman kelistrikan dan komponennya pada kendaraan ringan. Mencakup elemen kompetensi seperti pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman sesuai prosedur keselamatan dan spesifikasi pabrik menggunakan peralatan yang tepat."
Unit ini mengajarkan keterampilan dasar dalam melakukan perbaikan ringan pada sistem kelistrikan kendaraan, termasuk menguji dan mengidentifikasi masalah, serta mengganti komponen seperti sekering dan lampu. Pelatihan ini memberikan panduan untuk menjalankan prosedur perbaikan dengan aman sesuai standar industri dan peraturan keselamatan kerja.
Standar kompetensi ini mengatur tentang pembuatan dan perbaikan wiring harness pada kendaraan ringan. Mencakup tahapan pemeriksaan, perbaikan, pemasangan label, dan pembuatan wiring harness sesuai standar keselamatan kerja dan spesifikasi pabrik.
Unit ini menjelaskan standar kompetensi untuk memperbaiki sistem kelistrikan pada kendaraan ringan, termasuk perlengkapan tambahan seperti wiper, power window, dan lampu. Kompetensi ini meliputi pengaksesan informasi teknis, pengujian dan identifikasi kesalahan sistem kelistrikan, serta perbaikan dan penggantian komponen sesuai prosedur keselamatan dan spesifikasi pabrik.
Standar kompetensi ini menjelaskan tentang memeriksa dan menguji sistem kemudi kendaraan ringan, mencakup pemeriksaan komponen kemudi, penilaian kondisi berdasarkan spesifikasi pabrik, dan pelaksanaan keselamatan kerja. Kriteria kinerja meliputi prosedur pemeriksaan tanpa rusak, memahami spesifikasi, menggunakan peralatan sesuai, menentukan kondisi, mencatat hasil, dan mematuhi
Dokumen tersebut menjelaskan standar kompetensi kerja nasional Indonesia untuk memelihara dan melayani sistem kemudi kendaraan ringan. Mencakup kompetensi yang dibutuhkan untuk memelihara sistem kemudi mekanis, hidrolis, dan elektris sesuai prosedur operasi standar dan peraturan keselamatan kerja."
Standar kompetensi ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan overhaul komponen sistem kelistrikan pada kendaraan ringan, termasuk motor starter dan alternator. Kriteria unjuk kerja meliputi overhaul komponen sesuai spesifikasi pabrik dan standar keselamatan kerja serta pengujian komponen setelah overhaul.
Unit kompetensi ini membahas overhaul komponen sistem kemudi pada kendaraan ringan, mencakup komponen mekanis, hidrolis, dan elektris. Terdapat elemen kompetensi meliputi overhaul sistem kemudi dan komponen-komponennya sesuai standar, spesifikasi, dan prosedur keselamatan kerja.
Unit ini menjelaskan standar kompetensi untuk memasang sistem hidrolik pada kendaraan ringan, mencakup dua elemen kompetensi yaitu memasang dan menguji sistem hidrolik sesuai spesifikasi pabrik dan standar keselamatan. Kriteria unjuk kerja meliputi pemasangan dan pengujian sistem hidrolik tanpa kerusakan, mengakses informasi teknis yang benar, dan mematuhi prosedur standar operasi serta peraturan keselamatan kerja
Standar kompetensi ini menjelaskan proses overhaul transmisi manual kendaraan ringan, termasuk identifikasi komponen yang rusak, penggantian, perbaikan, pengujian, dan penyetelan sesuai spesifikasi pabrik menggunakan metode dan peralatan yang tepat secara aman. Kompetensi kunci yang dibutuhkan antara lain mengumpulkan informasi, merencanakan aktivitas, dan memecahkan masalah.
Standar kompetensi kerja nasional Indonesia sektor otomotif sub sektor kendaraan ringan mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk memperbaiki, melepas, dan mengganti transmisi otomatis serta komponennya pada kendaraan ringan sesuai prosedur standar dan persyaratan keselamatan.
Unit ini menjelaskan standar kompetensi untuk memperbaiki sistem kelistrikan pada kendaraan ringan, termasuk perlengkapan tambahan seperti wiper, power window, dan lampu. Kompetensi ini meliputi pengaksesan informasi teknis, pengujian dan identifikasi kesalahan sistem kelistrikan, serta perbaikan dan penggantian komponen sesuai prosedur keselamatan dan spesifikasi pabrik.
Standar kompetensi ini menjelaskan tentang memeriksa dan menguji sistem kemudi kendaraan ringan, mencakup pemeriksaan komponen kemudi, penilaian kondisi berdasarkan spesifikasi pabrik, dan pelaksanaan keselamatan kerja. Kriteria kinerja meliputi prosedur pemeriksaan tanpa rusak, memahami spesifikasi, menggunakan peralatan sesuai, menentukan kondisi, mencatat hasil, dan mematuhi
Dokumen tersebut menjelaskan standar kompetensi kerja nasional Indonesia untuk memelihara dan melayani sistem kemudi kendaraan ringan. Mencakup kompetensi yang dibutuhkan untuk memelihara sistem kemudi mekanis, hidrolis, dan elektris sesuai prosedur operasi standar dan peraturan keselamatan kerja."
Standar kompetensi ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk melakukan overhaul komponen sistem kelistrikan pada kendaraan ringan, termasuk motor starter dan alternator. Kriteria unjuk kerja meliputi overhaul komponen sesuai spesifikasi pabrik dan standar keselamatan kerja serta pengujian komponen setelah overhaul.
Unit kompetensi ini membahas overhaul komponen sistem kemudi pada kendaraan ringan, mencakup komponen mekanis, hidrolis, dan elektris. Terdapat elemen kompetensi meliputi overhaul sistem kemudi dan komponen-komponennya sesuai standar, spesifikasi, dan prosedur keselamatan kerja.
Unit ini menjelaskan standar kompetensi untuk memasang sistem hidrolik pada kendaraan ringan, mencakup dua elemen kompetensi yaitu memasang dan menguji sistem hidrolik sesuai spesifikasi pabrik dan standar keselamatan. Kriteria unjuk kerja meliputi pemasangan dan pengujian sistem hidrolik tanpa kerusakan, mengakses informasi teknis yang benar, dan mematuhi prosedur standar operasi serta peraturan keselamatan kerja
Standar kompetensi ini menjelaskan proses overhaul transmisi manual kendaraan ringan, termasuk identifikasi komponen yang rusak, penggantian, perbaikan, pengujian, dan penyetelan sesuai spesifikasi pabrik menggunakan metode dan peralatan yang tepat secara aman. Kompetensi kunci yang dibutuhkan antara lain mengumpulkan informasi, merencanakan aktivitas, dan memecahkan masalah.
Standar kompetensi kerja nasional Indonesia sektor otomotif sub sektor kendaraan ringan mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk memperbaiki, melepas, dan mengganti transmisi otomatis serta komponennya pada kendaraan ringan sesuai prosedur standar dan persyaratan keselamatan.
Unit ini menjelaskan kompetensi yang dibutuhkan untuk mengatur dan memotong komponen mesin sesuai spesifikasi pada mesin bubut, bor, dan pemotong untuk semua bagian mekanik. Termasuk pengaturan mesin, pemotongan komponen, keselamatan, dan pengukuran sesuai standar industri.
Dokumen tersebut menjelaskan standar kompetensi kerja untuk overhaul transmisi otomatis pada kendaraan ringan, meliputi prosedur pembongkaran, perbaikan, pengujian, dan penyetelan komponen transmisi sesuai spesifikasi pabrik dengan memperhatikan keselamatan kerja."
Logam mesin maintenance and diagnostic electrical 18 (2)Eko Supriyadi
Standar kompetensi ini menjelaskan tentang kemampuan diagnosa dan perbaikan kesalahan pada rangkaian listrik yang kompleks, meliputi mencari lokasi kerusakan, mengidentifikasi masalah, dan memperbaiki kesalahan dengan menggunakan peralatan dan prosedur yang tepat."
Undangan sosialisasi Gerakan Pandai DKI Jaya yang didukung 12 perguruan tinggi dan diikuti oleh lebih dari 3.000 orang guru dan dosen untuk memberikan pelatihan kepada guru inti dan sasaran tentang gerakan tersebut.
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandalaEko Supriyadi
Dokumen tersebut membahas tentang wawasan wiyata mandala yang merupakan sikap bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat belajar. Prinsip-prinsip sekolah meliputi memberikan bekal hidup, tempat belajar di bawah bimbingan guru, memberikan layanan yang adil, serta mengembangkan bakat siswa. Sekolah juga berperan dalam pengembangan sikap, watak, dan kedewasaan siswa.
Beberapa contoh pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah:
1. Sila Pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa)
- Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
- Menghormati hari suci agama lain
- Toleransi terhadap perbedaan kepercayaan
2. Sila Kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab)
- Menolong sesama yang membutuhkan tanpa memandang suku, ag
Dokumen ini membahas tentang pemberhentian Menteri ESDM Arcandra Tahar oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Agustus 2016 setelah menjabat kurang dari sebulan. Dokumen ini juga menjelaskan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja Arcandra Tahar sebelum menjadi menteri serta pendapat ahli hukum terkait kemudahan status kewarganegaraan bagi keturunan Indonesia. Dokumen ini menuntut pembaca untuk berfikir kritis mel
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berbasis proyek untuk anak tunanetra. Pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran yang melibatkan pengerjaan proyek terkait dengan penerapan pengetahuan dan keterampilan secara kontekstual. Prinsip-prinsip pembelajaran untuk anak tunanetra mencakup memanfaatkan indera yang masih berfungsi, pengalaman langsung, dan modifikasi lingkungan sesuai kebutuhan anak.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berbasis proyek untuk anak tunanetra. Pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran yang melibatkan pengerjaan suatu proyek terkait dengan penerapan pengetahuan dan keterampilan secara kontekstual. Prinsip-prinsip pembelajaran untuk anak tunanetra mencakup memperhatikan perbedaan individu, pengalaman langsung, menggunakan indera yang masih berfungsi, guru sebagai f
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita editEko Supriyadi
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan vokasional untuk anak tunagrahita, termasuk klasifikasi anak tunagrahita, muatan kurikulum keterampilan vokasional di SMPLB dan SMALB, jenis keterampilan vokasional yang disarankan, aspek yang perlu diperhatikan dalam memilih keterampilan vokasional, serta program pelatihan keterampilan yang diselenggarakan oleh IGPK untuk meningkatkan kemandirian pen
Contoh program pembelajaran individual dalam pjjEko Supriyadi
Program pembelajaran individu untuk siswa dengan tunagrahita sedang memberikan instruksi kepada orang tua untuk membimbing anak mencuci alat makan sebagai kegiatan setelah makan, dengan tujuan jangka panjang anak dapat membantu kegiatan memasak di rumah dan tujuan jangka pendek anak dapat mencuci alat makan dengan benar. Kegiatan ini dilakukan secara natural di rumah dengan bimbingan orang tua dan guru sebagai
Rangkuman dokumen hasil asesmen PDBK Razzan Sakha Satria:
Razzan Sakha Satria menderita tunagrahita sedang dan memiliki kemampuan kognitif dan komunikasi yang terbatas, namun memiliki potensi dalam motorik halus dan kerjasama sosial. Rencana PPI mencakup pembelajaran mengenal angka, huruf, mewarnai, dan keterampilan dasar lainnya melalui program tematik dan dukungan orangtua.
1. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
KODE UNIT : OTO.KR05.007.01
JUDUL UNIT : Memasang, Menguji dan Memperbaiki Sistem
Penerangan dan Wiring
DESKRIPSI UNIT : Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pemasangan
wiring, menguji dan memperbaiki. Standar ini
hanya diterapkan pada sistem bertegangan
rendah.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
01 Memasang sistem
penerangan dan
wiring kelistrikan
1.1 Pemasangan dilaksanakan tanpa menyebabkan
kerusakan terhadap komponen atau sistem
lainnya.
1.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi
pabrik dan dipahami.
1.3 Pemasangan/bahan yang sesuai.
1.4 Sistem kelistrikan dipasang dengan
menggunakan peralatan, dan tehnik yang sesuai.
1.5 Seluruh kegiatan instalasi/pemasangan
dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard
Operation Procedures), undang-undang K 3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan
perundang-undangan dan prosedur/kebijakan
perusahaan.
02 Menguji sistem
kelistrikan
2.1 Sistem kelistrikan diuji tanpa menyebabkan
kerusakan terhadap komponen atau sistem.
2.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi
pabrik dan dipahami.
2.3 Tes/pengujian dilakukan untuk menentukan
kesalahan/kerusakan dengan menggunakan
peralatan dan tehnik yang sesuai.
2.4 Mengidentifikasi kesalahan dan menentukan
tindakan perbaikan yang diperlukan.
2.5 Seluruh kegiatan pengujian dilaksanakan
berdasarkan SOP (Standard Operation
Procedures), undang-undang K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan
perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan
perusahaan.
Memasang, Menguji dan Memperbaiki Sistem Penerangan dan Wiring 78
2. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
03 Memperbaiki sistem
kelistrikan
3.1 Sistem kelistrikan diperbaiki tanpa menyebabkan
kerusakan terhadap komponen atau sistem
lainnya.
3.2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi
pabrik dan dipahami.
3.3 Perbaikan yang perlu dilaksanakan menggunakan
peralatan, tehnik dan bahan yang sesuai.
3.4 Seluruh kegiatan perbaikan/repair dilaksanakan
berdasarkan SOP (Standard Operation
Procedures), undang-undang K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-
undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.
Batasan Variabel
1. Batasan Konteks
Standar kompetensi ini digunakan untuk sistem kelistrikan bertegangan
rendah yang dipasang pada kendaraan ringan.
2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:
2.1 spesifikasi pabrik kendaraan.
2.2 SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan.
2.3 kebutuhan pelanggan.
2.4 undang-undang pemerintah.
3. Pelaksanaan K 3 harus memenuhi:
3.1 undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
3.2 ketentuan di bidang industri.
4. Sumber– sumber dapat termasuk:
4.1 peralatan tangan/hand tools, perlengkapan penguji termasuk
multimeter dan lampu tes.
4.2 peralatan bertenaga/power tools, peralatan bertenaga udara/air tools,
peralatan khusus untuk melepas/menyetel.
Memasang, Menguji dan Memperbaiki Sistem Penerangan dan Wiring 79
3. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
5. Kegiatan:
Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus
meliputi:
5.1 menguji dan mengukur kelistrikan.
5.2 menemukan kesalahan menggunakan pendengaran, visual, dan
penilaian terhadap fungsi kerusakan, korosi, keausan, dan kerusakan
kelistrikan.
5.3 membaca dan menerjemahkan wiring diagram.
5.4 Penyolderan.
5.5 crimping/penjepitan kabel.
5.6 pemasangan/perbaikan komponen dan wiring.
Panduan Penilaian
1. Konteks:
1.1. Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan
dan tidak melalui pekerjaan.
1.2. Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang
diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika
kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan
melalui simulasi.
1.3. Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan
langsung.
2. Aspek-aspek penting:
Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan
kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang
berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut yaitu memasang, menguji, dan
memperbaiki wiring/penerangan pada kendaraan ringan
3. Pengetahuan dasar:
3.1. undang-undang K 3
3.2. pemahaman peraturan pemerintah
3.3. prosedur pemasangan
3.4. cara kerja sistem kelistrikan dan komponen yang sesuai untuk
penggunaan
3.5. prinsip-prinsip kelistrikan dan penerapan pada wiring/penerangan
3.6. prosedur perbaikan sistem kelistrikan
3.7. prosedur pengujian dan penemuan kesalahan
3.8. persyaratan keselamatan diri
4. Penilaian praktek:
4.1. mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik
4.2. menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan benar dan aman
4.3. menguji dan mengidentifikasi kesalahan pada sistem kelistrikan
Memasang, Menguji dan Memperbaiki Sistem Penerangan dan Wiring 80
4. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan
4.4. melaksanakan penyambungan listrik; crimping/penjepitan dan
menyolder
4.5. memperbaiki sistem kelistrikan
4.6. memilih dan menggunakan bahan yang sesuai untuk
pemasangan/perbaikan sistem kelistrikan
4.7. memasang sistem kelistrikan
5. Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan:
5.1. melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana
kemajuan ketrampilan seseorang diawasi secara berkala oleh
pengawas.
5.2. melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan
kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa
oleh pengawas.
5.3. melaksanakan tugas kompleks dan non rutin.
5.4 menjadi mandiri dan bertanggung jawab pada pekerjaan lain
Kompetensi Kunci
No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi -
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok -
5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 1
Memasang, Menguji dan Memperbaiki Sistem Penerangan dan Wiring 81