SlideShare a Scribd company logo
PELAJARAN DARI NEGERI SERUMPUN
Oleh: Ridwan M. Said
Saat ini pengelolaan dunia pendididikan kita sedang dalam sorotan
yang luar biasa. Ditengah pesimisme dan kritikan tajam anak
bangsa atas UN tahun sebelumnya, dunia pendidikan kembali
guncang karena terjadi penundaan UN di sebelas propinsi, atau
sebanyak 1,1 juta siswa tingkat SMA tidak bisa melaksanakan UN
sesuai jadwal awal.
Seperti biasa, atas kejadian itu presiden bereaksi keras,
dengan memanggil Muhammad Nuh (mendikbud), agar melakukan
infestigasi, dan segera membereskan persoalaan itu. pada saat yang
bersamaan SBY juga memerintahkan panglima TNI dan Kapolri
untuk ikut membantu dengan mengerahkan personal dan
fasilitasnya guna memastikan pendistribusian soal UN berjalan
dengan baik. Walau demikian pelaksanaan UN yang di tunda
tersebut tetap saja melahirkan penundaa-penundaan lain di
sejumlah propinsi (Republika, 19/4).
Tidak hanya SBY yang kecewa atas amburadulnya UN,
lembaga legislative, LSM dan pemerhati pendididkan lainnya juga
serentak menyatakan ujian nasional tahun ini adalah yang terburuk.
Akibat keterlambatan pencetakan soal tersebut membawa rentetan
dampak amburadul lainnya, mulai dari bertaburannya pemain-
pemain yang menjual belikan kunci jawaban, kegelisahan siswa
dan para penyelenggara UN di tingkat daerah yang bingung
menunggu kepastian UN sampai pada pembengkakan anggaran.
Pertanyaannya apa yang salah dengan penyelenggaran
dunia pendidikan kita? Naif sekali ketika kita menyederhanakan
persoalan amburadulnya UN dengan alibi sebab tehnis
sebagaimana yang di ungkap sang menteri, di balik itu ada masalah
yang sangat serius sesungguhnya yang sedang di alami oleg bangsa
ini.
Tehnis atau Strategis
Amburadulnya UN, percikan dari gamabran besar tentang
prolem bangsa ini, problem itu bersumbu dari sejarah panjang
perjalanan kita yang memang tidak serius melihat pendidikan
sebagai aset jangka panjang sekaligus strategi peradaban yang
melampaui jaman (overshoots age). Kita sesungguhnya tidak usah
jau-jauh mencontoh negeri Amerika atau Eropa, atau Asia Timur
sekalipun seperti Jepang dan Korea, di samping kita ada Singapore
dan Malaysia sebagai contoh yang sangat baik untuk mengoreksi
sekaligus bahan refleksi betapa kedua Negara itu mencapai
kemajuan seperti yang terlihat kini akibat dari keseriusan mereka
memandang pendidikan sebagai titik awal kebangkitan (starting
point the rise) dan kejayaan masa kini dan akan datang.
Momentum keamburadulan dunia pendidikan kita saat ini,
sangat kebetulan menemukan momentum yang tetap dengan
pengalaman pribadi kami, ketika berkunjung ke Singapore dan
Malaysia, ketika kami tiba di bandara internasional changi
singaopre, kesan pertama yang terlihat adalah, betapa petuga-
petugas di bandara tersebut sangat mengagumkan, semua hampir
seimbang antara yang warna kulitnya hitam dan putih, tubuhnya
proporsional dan gendut, itu artinya diskriminasi atas ras dan
agama begitu minim. Lalu ketika menaiki fasilitas umum, seperti
kereta listrik, mall, pasar, terminal, dll, sama sekali tidak terlihat
adanya sampah dan orang yang merokok di sembarang tempat, lalu
antrian yang rapi, tradisi mendahulukan prempuan, itu artinya
tingkat kedisplainan dan kebersihan yang sangat luar biasa yang
tentu saja sulit di temukan pada fasilitas umum di Indonesia, belum
lagi hampir semua fasilitas tersebut terkoneksi/terintegrasi dengan
kepentingan umum.
Lalu apa rahasia kemajuan Singapore dan apa kaitannya
dengan dunia pendidikan? Kemajuan Singapore hari ini memiliki
sejarah panjang, ketika Singapore berhasil melepaskan diri dari
kolonialisasi Inggris pada tahun 19… maka mereka hampir tidak
memiliki apapun, sepeti industry dll. Semua kekayaan itu masih
dibawah kepemilikan Inggris, berbeda dengan Indonesia yang
mengambil jalan konfrontasi dengan menasionalisasi seluruh
perusahan-perusahan Belanda dan Swasta menjadi milik Indonesia,
efeknya kemudian industri-industri modern itu tepaksa di kelola
oleh tangan-tangan yang tidak terampil, imbas dari itulah yang di
sinyalir menjadi sebab kenapa Indonesia terlambat menjadi negara
yang menguasai industri.
Berbeda dengan Singapore yang tidak memiliki apa-apa,
industri masih di kuasai oleh Inggris, SDA yang terbatas, mereka
tidak serta merta menasionalisasi aset kolonial, sebaliknya
perlahan-lahan belajar mengelola industri modern itu. Praksi pada
saat itu mereka hanya memiliki manusia-manusia.
Untuk mengejar ketertinggalan, maka pada saat itu (1980)
Lee Kuan Yew (PM Singapore) menyerukan agar menghidupkan
kembali ajaran Konfusiusme, ajaran yang berakar pada konsep fǎ
dan lǐ, Konsep lǐ bersumber pada ajaran Kong Hu Cu (551-479
SM) yang menekankan pada etika dan keselarasan social, konsep
fǎ bersumber pada filsafat legalisme China (221 SM) yang
menekankan pada ketaatan pada perundang-undangan. Pada era
Mao Tse Tung berkuasa di China, ia menghidupkan kembali
konsep lǐ dengan membuat delapan ajaran yang dimuat dalam
Buku Merah.
Keberhasilan penanaman dan memadukan li sebagai ajaran
moral (halus), kemudian fa (keras) yang menjadi derivasinya atau
sebagai penyangga di percaya sebagai puncak kejayaan (height of
glory). Ajaran Konfusiusme itulah menjadi Asian Values yang
menjadi karakteristik sistem sosial-politik di Asia Timur dan
dipandang mendorong kemajuan ekonomi di Asia Timur dan Asia
Tenggara.
Yang patut di catat dari keberhasilan konsep ajaran
confusius (yang menginspirasi PM Singapore) ini adalah tidak
mungkin dapat tercapai bila tidak dilakukan dengan pendidikan,
dengan pendidikan yang baik itulah yang kemudian menjadi dasar
kemanjuan siangaopre hari ini.
Dengan Keberhasilan penenaman ajaran itulah Singapore
kemudian berhasil mebentuk corak masyarakat yang memiliki
berkesadaran tinggi, manajemen yang baik, disiplin, rapi, bersih,
bertanggung jawab, tidak korup, taat hukum, berkemajuan, semua
itu adalah hasil internalisasi dasi ajaran li dan fa yang outputnya
melahirikan masyarakat yang berbasis pada “rasa malu”, sementara
kita sesungguhnya memiliki landasan moral yang sangat kuat
melampaui li an fa yaitu basis “merasa berdosa” sebagai
internalisasi ajaran agama, adat istiadat, disamping norma-noma
positif seperti hukum, namun kita tidak berhasil mengintroduksi
basis rasa berdosa itu dalam kehidupan, baik dalam posisi sebagai
pejabat negara, ahli dan praktisi hukum, pengelola perusahaan,
pendidik, dan sebagai rakyat.
Di Indonesia dengan mudah mendengarkan kata-kata yang
di lontarkan seorang pejabat Negara “saya bertanggung jawab” tapi
anehnya tanggung jawab itu hanya di bibir saja, berbeda sekali
dengan di negeri lain yang bertanggung jawab disertai mundur dari
jabatannya sebagai konsekwensi.[]
Penulis: Mahasiswa Program Doctor Ilmu Hukum Universitas
Muhamamdiyah Surakarat (UMS).

More Related Content

What's hot

Pendidikan islam dalam bingkai nusantara 2jadi
Pendidikan islam dalam bingkai nusantara 2jadiPendidikan islam dalam bingkai nusantara 2jadi
Pendidikan islam dalam bingkai nusantara 2jadi
STIT SIFA Bogor
 
Soalan kbat Sejarah PT3
Soalan kbat Sejarah PT3Soalan kbat Sejarah PT3
Soalan kbat Sejarah PT3
Mariana Lopez
 
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI HIDDEN CURRICULUM DAN PENDIDIKAN MORAL
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI HIDDEN CURRICULUM DAN PENDIDIKAN MORALPENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI HIDDEN CURRICULUM DAN PENDIDIKAN MORAL
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI HIDDEN CURRICULUM DAN PENDIDIKAN MORAL
Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
Sumbangan Idea dan pemikiran Prof. Dato Khoo Kim Kay dalam membangunkan Tamad...
Sumbangan Idea dan pemikiran Prof. Dato Khoo Kim Kay dalam membangunkan Tamad...Sumbangan Idea dan pemikiran Prof. Dato Khoo Kim Kay dalam membangunkan Tamad...
Sumbangan Idea dan pemikiran Prof. Dato Khoo Kim Kay dalam membangunkan Tamad...
Xarren Oh
 
Pendidikan nasional yang bermoral
Pendidikan nasional yang bermoralPendidikan nasional yang bermoral
Pendidikan nasional yang bermoral
Devi Aprilia
 
Mib & pendidikan informal
Mib & pendidikan informalMib & pendidikan informal
Mib & pendidikan informalNisa Hamid
 
Cabaran cabaran semasa masyarakat malaysia
Cabaran cabaran semasa masyarakat malaysiaCabaran cabaran semasa masyarakat malaysia
Cabaran cabaran semasa masyarakat malaysiaKamarudin Jaafar
 
Melayu Islam Beraja: Globalisasi
Melayu Islam Beraja: GlobalisasiMelayu Islam Beraja: Globalisasi
Melayu Islam Beraja: Globalisasi
Norhaidah Baha
 
Ciri remaja memilik jati diri yang kukuh
Ciri remaja memilik jati diri yang kukuhCiri remaja memilik jati diri yang kukuh
Ciri remaja memilik jati diri yang kukuh
Kementerian Pelajaran Malaysia
 
Peran Pemuda Membangun Desa
Peran Pemuda Membangun DesaPeran Pemuda Membangun Desa
Peran Pemuda Membangun Desa
Edwar Fitri
 
Mempertegas kepeloporan pemuda [seminar kepemudaan hmi]
Mempertegas kepeloporan pemuda [seminar kepemudaan hmi]Mempertegas kepeloporan pemuda [seminar kepemudaan hmi]
Mempertegas kepeloporan pemuda [seminar kepemudaan hmi]
IAIN syekh Nurjati Cirebon
 
Sejarah Persekolahan Ugama di Brunei
Sejarah Persekolahan Ugama di BruneiSejarah Persekolahan Ugama di Brunei
Sejarah Persekolahan Ugama di Brunei
guestcd1a77
 
Pendidikan Untuk Semua
Pendidikan Untuk SemuaPendidikan Untuk Semua
Pendidikan Untuk Semua
Siti Hardiyanti
 
Bm-jati diri
Bm-jati diriBm-jati diri
Bm-jati diri
Fatiha Akma
 
Hubungan Etnik - Pengenalan
Hubungan Etnik - PengenalanHubungan Etnik - Pengenalan
Hubungan Etnik - Pengenalan
Mahyuddin Khalid
 
Pertemuan 4 Pemuda dan Sosialisasi
Pertemuan 4 Pemuda dan SosialisasiPertemuan 4 Pemuda dan Sosialisasi
Pertemuan 4 Pemuda dan Sosialisasi
Muhammad Ammar Rinjani
 

What's hot (17)

Pendidikan islam dalam bingkai nusantara 2jadi
Pendidikan islam dalam bingkai nusantara 2jadiPendidikan islam dalam bingkai nusantara 2jadi
Pendidikan islam dalam bingkai nusantara 2jadi
 
Soalan kbat Sejarah PT3
Soalan kbat Sejarah PT3Soalan kbat Sejarah PT3
Soalan kbat Sejarah PT3
 
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI HIDDEN CURRICULUM DAN PENDIDIKAN MORAL
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI HIDDEN CURRICULUM DAN PENDIDIKAN MORALPENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI HIDDEN CURRICULUM DAN PENDIDIKAN MORAL
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI MELALUI HIDDEN CURRICULUM DAN PENDIDIKAN MORAL
 
Sumbangan Idea dan pemikiran Prof. Dato Khoo Kim Kay dalam membangunkan Tamad...
Sumbangan Idea dan pemikiran Prof. Dato Khoo Kim Kay dalam membangunkan Tamad...Sumbangan Idea dan pemikiran Prof. Dato Khoo Kim Kay dalam membangunkan Tamad...
Sumbangan Idea dan pemikiran Prof. Dato Khoo Kim Kay dalam membangunkan Tamad...
 
Pendidikan nasional yang bermoral
Pendidikan nasional yang bermoralPendidikan nasional yang bermoral
Pendidikan nasional yang bermoral
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Mib & pendidikan informal
Mib & pendidikan informalMib & pendidikan informal
Mib & pendidikan informal
 
Cabaran cabaran semasa masyarakat malaysia
Cabaran cabaran semasa masyarakat malaysiaCabaran cabaran semasa masyarakat malaysia
Cabaran cabaran semasa masyarakat malaysia
 
Melayu Islam Beraja: Globalisasi
Melayu Islam Beraja: GlobalisasiMelayu Islam Beraja: Globalisasi
Melayu Islam Beraja: Globalisasi
 
Ciri remaja memilik jati diri yang kukuh
Ciri remaja memilik jati diri yang kukuhCiri remaja memilik jati diri yang kukuh
Ciri remaja memilik jati diri yang kukuh
 
Peran Pemuda Membangun Desa
Peran Pemuda Membangun DesaPeran Pemuda Membangun Desa
Peran Pemuda Membangun Desa
 
Mempertegas kepeloporan pemuda [seminar kepemudaan hmi]
Mempertegas kepeloporan pemuda [seminar kepemudaan hmi]Mempertegas kepeloporan pemuda [seminar kepemudaan hmi]
Mempertegas kepeloporan pemuda [seminar kepemudaan hmi]
 
Sejarah Persekolahan Ugama di Brunei
Sejarah Persekolahan Ugama di BruneiSejarah Persekolahan Ugama di Brunei
Sejarah Persekolahan Ugama di Brunei
 
Pendidikan Untuk Semua
Pendidikan Untuk SemuaPendidikan Untuk Semua
Pendidikan Untuk Semua
 
Bm-jati diri
Bm-jati diriBm-jati diri
Bm-jati diri
 
Hubungan Etnik - Pengenalan
Hubungan Etnik - PengenalanHubungan Etnik - Pengenalan
Hubungan Etnik - Pengenalan
 
Pertemuan 4 Pemuda dan Sosialisasi
Pertemuan 4 Pemuda dan SosialisasiPertemuan 4 Pemuda dan Sosialisasi
Pertemuan 4 Pemuda dan Sosialisasi
 

Viewers also liked

Diseño curricular
Diseño curricularDiseño curricular
Diseño curricular
florezaltamar
 
EDUC 621-20: Diseño Curricular
EDUC 621-20: Diseño CurricularEDUC 621-20: Diseño Curricular
EDUC 621-20: Diseño Curricular
Efraín Suárez-Arce, M.Ed
 
Teoria atencion
Teoria atencionTeoria atencion
Teoria atencion
del sur
 
MODELOS PEDAGÓGICOS Y DISEÑO CURRICULAR (Mayo Octubre 2011)
MODELOS PEDAGÓGICOS Y DISEÑO CURRICULAR (Mayo Octubre 2011)MODELOS PEDAGÓGICOS Y DISEÑO CURRICULAR (Mayo Octubre 2011)
MODELOS PEDAGÓGICOS Y DISEÑO CURRICULAR (Mayo Octubre 2011)
Videoconferencias UTPL
 
Cuadro comparativo de las principales teorías educativas
Cuadro comparativo de las principales teorías educativasCuadro comparativo de las principales teorías educativas
Cuadro comparativo de las principales teorías educativas
vickyesmar
 
MODELOS PEDAGOGICOS, cuadros comparativos
MODELOS PEDAGOGICOS, cuadros comparativosMODELOS PEDAGOGICOS, cuadros comparativos
MODELOS PEDAGOGICOS, cuadros comparativos
Clara Contreras
 

Viewers also liked (6)

Diseño curricular
Diseño curricularDiseño curricular
Diseño curricular
 
EDUC 621-20: Diseño Curricular
EDUC 621-20: Diseño CurricularEDUC 621-20: Diseño Curricular
EDUC 621-20: Diseño Curricular
 
Teoria atencion
Teoria atencionTeoria atencion
Teoria atencion
 
MODELOS PEDAGÓGICOS Y DISEÑO CURRICULAR (Mayo Octubre 2011)
MODELOS PEDAGÓGICOS Y DISEÑO CURRICULAR (Mayo Octubre 2011)MODELOS PEDAGÓGICOS Y DISEÑO CURRICULAR (Mayo Octubre 2011)
MODELOS PEDAGÓGICOS Y DISEÑO CURRICULAR (Mayo Octubre 2011)
 
Cuadro comparativo de las principales teorías educativas
Cuadro comparativo de las principales teorías educativasCuadro comparativo de las principales teorías educativas
Cuadro comparativo de las principales teorías educativas
 
MODELOS PEDAGOGICOS, cuadros comparativos
MODELOS PEDAGOGICOS, cuadros comparativosMODELOS PEDAGOGICOS, cuadros comparativos
MODELOS PEDAGOGICOS, cuadros comparativos
 

Similar to pelajaran dari negeri serumpun

Filosofi pendidikan
Filosofi pendidikanFilosofi pendidikan
Filosofi pendidikan
Mut Mu3tiah
 
Ppt ti
Ppt tiPpt ti
Ppt ti
NitaListiana
 
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriTokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Universitas Negeri Padang
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
LSP3I
 
Pendidikan islam dan tantangan global
Pendidikan islam dan tantangan globalPendidikan islam dan tantangan global
Pendidikan islam dan tantangan global
reskikur
 
Ppt agama islam
Ppt agama islamPpt agama islam
Ppt agama islam
Luthfi Widyanto
 
Landasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikanLandasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikan
Aliyu Oktafisusanti
 
Writer's week
Writer's weekWriter's week
Writer's week
Hafizh Suprihatna
 
Fadh ahmad - Peran Gerakan Islam Dalam Pendidikan di indonesia
Fadh ahmad - Peran Gerakan Islam Dalam Pendidikan di indonesiaFadh ahmad - Peran Gerakan Islam Dalam Pendidikan di indonesia
Fadh ahmad - Peran Gerakan Islam Dalam Pendidikan di indonesia
Fàdh Äldrîch
 
Latar belakang adanya pendidikan luar sekolah
Latar belakang adanya pendidikan luar sekolahLatar belakang adanya pendidikan luar sekolah
Latar belakang adanya pendidikan luar sekolah
Fahdiati Agustin
 
Antara Pendidikan Barat & Islam
Antara Pendidikan Barat & IslamAntara Pendidikan Barat & Islam
Antara Pendidikan Barat & Islam
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Makalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi plsMakalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi pls
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi plsMakalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi pls
Operator Warnet Vast Raha
 
Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia...
Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia...Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia...
Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia...
musniumar
 
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesiaMakalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
Septian Muna Barakati
 
Minat membaca dikalangan rakyat malaysia -Rhe
Minat membaca dikalangan rakyat malaysia -RheMinat membaca dikalangan rakyat malaysia -Rhe
Minat membaca dikalangan rakyat malaysia -Rhe
mashran saudin
 
Presentation1 (2)
Presentation1 (2)Presentation1 (2)
Presentation1 (2)
rahmi_putriz
 

Similar to pelajaran dari negeri serumpun (20)

Filosofi pendidikan
Filosofi pendidikanFilosofi pendidikan
Filosofi pendidikan
 
Ppt ti
Ppt tiPpt ti
Ppt ti
 
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriTokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
 
Pendidikan islam dan tantangan global
Pendidikan islam dan tantangan globalPendidikan islam dan tantangan global
Pendidikan islam dan tantangan global
 
Ppt agama islam
Ppt agama islamPpt agama islam
Ppt agama islam
 
Kalau saya mahasiswa
Kalau saya mahasiswaKalau saya mahasiswa
Kalau saya mahasiswa
 
Landasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikanLandasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikan
 
Writer's week
Writer's weekWriter's week
Writer's week
 
Fadh ahmad - Peran Gerakan Islam Dalam Pendidikan di indonesia
Fadh ahmad - Peran Gerakan Islam Dalam Pendidikan di indonesiaFadh ahmad - Peran Gerakan Islam Dalam Pendidikan di indonesia
Fadh ahmad - Peran Gerakan Islam Dalam Pendidikan di indonesia
 
Latar belakang adanya pendidikan luar sekolah
Latar belakang adanya pendidikan luar sekolahLatar belakang adanya pendidikan luar sekolah
Latar belakang adanya pendidikan luar sekolah
 
Antara Pendidikan Barat & Islam
Antara Pendidikan Barat & IslamAntara Pendidikan Barat & Islam
Antara Pendidikan Barat & Islam
 
Makalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi plsMakalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi pls
 
Makalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi plsMakalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi pls
 
Makalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi plsMakalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi pls
 
Makalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi plsMakalah manajemen organisasi pls
Makalah manajemen organisasi pls
 
Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia...
Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia...Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia...
Musni Umar: Ketahanan Ideologi dan Agama Benteng UntukMenyelamatkan Indonesia...
 
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesiaMakalah kondisi pendidikan di indonesia
Makalah kondisi pendidikan di indonesia
 
Minat membaca dikalangan rakyat malaysia -Rhe
Minat membaca dikalangan rakyat malaysia -RheMinat membaca dikalangan rakyat malaysia -Rhe
Minat membaca dikalangan rakyat malaysia -Rhe
 
Presentation1 (2)
Presentation1 (2)Presentation1 (2)
Presentation1 (2)
 

More from Ridwan M. Said

PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUMPEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
Ridwan M. Said
 
UUD SEBAGAI KONSTITUSI
UUD SEBAGAI KONSTITUSIUUD SEBAGAI KONSTITUSI
UUD SEBAGAI KONSTITUSI
Ridwan M. Said
 
BEDAH BUKU SESI 1 ISLAM SEBAGAI ILMU
BEDAH BUKU SESI 1 ISLAM SEBAGAI ILMUBEDAH BUKU SESI 1 ISLAM SEBAGAI ILMU
BEDAH BUKU SESI 1 ISLAM SEBAGAI ILMU
Ridwan M. Said
 
TIPOLOGI KONFLIK
TIPOLOGI KONFLIKTIPOLOGI KONFLIK
TIPOLOGI KONFLIK
Ridwan M. Said
 
MODEL PENGAWASAN PEMILU
MODEL PENGAWASAN PEMILUMODEL PENGAWASAN PEMILU
MODEL PENGAWASAN PEMILU
Ridwan M. Said
 
INTEGRASI ILMU DAN AGAMA
INTEGRASI ILMU DAN AGAMAINTEGRASI ILMU DAN AGAMA
INTEGRASI ILMU DAN AGAMA
Ridwan M. Said
 
KONSEP NEGARA HUKUM
KONSEP NEGARA HUKUMKONSEP NEGARA HUKUM
KONSEP NEGARA HUKUM
Ridwan M. Said
 
MATERI PERDA PERLINDUNGAN ANAK
MATERI PERDA PERLINDUNGAN ANAKMATERI PERDA PERLINDUNGAN ANAK
MATERI PERDA PERLINDUNGAN ANAK
Ridwan M. Said
 
POTRET POLTIK INDONESIA DAN PERAN POLITIK UMAT ISLAM: SUDUT PANDANG ETIK PRO...
POTRET POLTIK INDONESIA DAN PERAN POLITIK UMAT ISLAM:  SUDUT PANDANG ETIK PRO...POTRET POLTIK INDONESIA DAN PERAN POLITIK UMAT ISLAM:  SUDUT PANDANG ETIK PRO...
POTRET POLTIK INDONESIA DAN PERAN POLITIK UMAT ISLAM: SUDUT PANDANG ETIK PRO...
Ridwan M. Said
 
PERLINDUNGAN PEREMPUAN
PERLINDUNGAN PEREMPUANPERLINDUNGAN PEREMPUAN
PERLINDUNGAN PEREMPUAN
Ridwan M. Said
 
PROBLEM KEMANUSIAAN
PROBLEM KEMANUSIAANPROBLEM KEMANUSIAAN
PROBLEM KEMANUSIAAN
Ridwan M. Said
 
PROBLEM KEMANUSIAA, EKOLOGI DAN KRISIS GERAKAN
PROBLEM KEMANUSIAA, EKOLOGI DAN KRISIS GERAKANPROBLEM KEMANUSIAA, EKOLOGI DAN KRISIS GERAKAN
PROBLEM KEMANUSIAA, EKOLOGI DAN KRISIS GERAKAN
Ridwan M. Said
 
ISLAM SEBAGAI ILMU
ISLAM SEBAGAI ILMUISLAM SEBAGAI ILMU
ISLAM SEBAGAI ILMU
Ridwan M. Said
 

More from Ridwan M. Said (13)

PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUMPEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM
 
UUD SEBAGAI KONSTITUSI
UUD SEBAGAI KONSTITUSIUUD SEBAGAI KONSTITUSI
UUD SEBAGAI KONSTITUSI
 
BEDAH BUKU SESI 1 ISLAM SEBAGAI ILMU
BEDAH BUKU SESI 1 ISLAM SEBAGAI ILMUBEDAH BUKU SESI 1 ISLAM SEBAGAI ILMU
BEDAH BUKU SESI 1 ISLAM SEBAGAI ILMU
 
TIPOLOGI KONFLIK
TIPOLOGI KONFLIKTIPOLOGI KONFLIK
TIPOLOGI KONFLIK
 
MODEL PENGAWASAN PEMILU
MODEL PENGAWASAN PEMILUMODEL PENGAWASAN PEMILU
MODEL PENGAWASAN PEMILU
 
INTEGRASI ILMU DAN AGAMA
INTEGRASI ILMU DAN AGAMAINTEGRASI ILMU DAN AGAMA
INTEGRASI ILMU DAN AGAMA
 
KONSEP NEGARA HUKUM
KONSEP NEGARA HUKUMKONSEP NEGARA HUKUM
KONSEP NEGARA HUKUM
 
MATERI PERDA PERLINDUNGAN ANAK
MATERI PERDA PERLINDUNGAN ANAKMATERI PERDA PERLINDUNGAN ANAK
MATERI PERDA PERLINDUNGAN ANAK
 
POTRET POLTIK INDONESIA DAN PERAN POLITIK UMAT ISLAM: SUDUT PANDANG ETIK PRO...
POTRET POLTIK INDONESIA DAN PERAN POLITIK UMAT ISLAM:  SUDUT PANDANG ETIK PRO...POTRET POLTIK INDONESIA DAN PERAN POLITIK UMAT ISLAM:  SUDUT PANDANG ETIK PRO...
POTRET POLTIK INDONESIA DAN PERAN POLITIK UMAT ISLAM: SUDUT PANDANG ETIK PRO...
 
PERLINDUNGAN PEREMPUAN
PERLINDUNGAN PEREMPUANPERLINDUNGAN PEREMPUAN
PERLINDUNGAN PEREMPUAN
 
PROBLEM KEMANUSIAAN
PROBLEM KEMANUSIAANPROBLEM KEMANUSIAAN
PROBLEM KEMANUSIAAN
 
PROBLEM KEMANUSIAA, EKOLOGI DAN KRISIS GERAKAN
PROBLEM KEMANUSIAA, EKOLOGI DAN KRISIS GERAKANPROBLEM KEMANUSIAA, EKOLOGI DAN KRISIS GERAKAN
PROBLEM KEMANUSIAA, EKOLOGI DAN KRISIS GERAKAN
 
ISLAM SEBAGAI ILMU
ISLAM SEBAGAI ILMUISLAM SEBAGAI ILMU
ISLAM SEBAGAI ILMU
 

pelajaran dari negeri serumpun

  • 1. PELAJARAN DARI NEGERI SERUMPUN Oleh: Ridwan M. Said Saat ini pengelolaan dunia pendididikan kita sedang dalam sorotan yang luar biasa. Ditengah pesimisme dan kritikan tajam anak bangsa atas UN tahun sebelumnya, dunia pendidikan kembali guncang karena terjadi penundaan UN di sebelas propinsi, atau sebanyak 1,1 juta siswa tingkat SMA tidak bisa melaksanakan UN sesuai jadwal awal. Seperti biasa, atas kejadian itu presiden bereaksi keras, dengan memanggil Muhammad Nuh (mendikbud), agar melakukan infestigasi, dan segera membereskan persoalaan itu. pada saat yang bersamaan SBY juga memerintahkan panglima TNI dan Kapolri untuk ikut membantu dengan mengerahkan personal dan fasilitasnya guna memastikan pendistribusian soal UN berjalan dengan baik. Walau demikian pelaksanaan UN yang di tunda tersebut tetap saja melahirkan penundaa-penundaan lain di sejumlah propinsi (Republika, 19/4). Tidak hanya SBY yang kecewa atas amburadulnya UN, lembaga legislative, LSM dan pemerhati pendididkan lainnya juga serentak menyatakan ujian nasional tahun ini adalah yang terburuk. Akibat keterlambatan pencetakan soal tersebut membawa rentetan dampak amburadul lainnya, mulai dari bertaburannya pemain- pemain yang menjual belikan kunci jawaban, kegelisahan siswa dan para penyelenggara UN di tingkat daerah yang bingung menunggu kepastian UN sampai pada pembengkakan anggaran. Pertanyaannya apa yang salah dengan penyelenggaran dunia pendidikan kita? Naif sekali ketika kita menyederhanakan persoalan amburadulnya UN dengan alibi sebab tehnis sebagaimana yang di ungkap sang menteri, di balik itu ada masalah yang sangat serius sesungguhnya yang sedang di alami oleg bangsa ini. Tehnis atau Strategis
  • 2. Amburadulnya UN, percikan dari gamabran besar tentang prolem bangsa ini, problem itu bersumbu dari sejarah panjang perjalanan kita yang memang tidak serius melihat pendidikan sebagai aset jangka panjang sekaligus strategi peradaban yang melampaui jaman (overshoots age). Kita sesungguhnya tidak usah jau-jauh mencontoh negeri Amerika atau Eropa, atau Asia Timur sekalipun seperti Jepang dan Korea, di samping kita ada Singapore dan Malaysia sebagai contoh yang sangat baik untuk mengoreksi sekaligus bahan refleksi betapa kedua Negara itu mencapai kemajuan seperti yang terlihat kini akibat dari keseriusan mereka memandang pendidikan sebagai titik awal kebangkitan (starting point the rise) dan kejayaan masa kini dan akan datang. Momentum keamburadulan dunia pendidikan kita saat ini, sangat kebetulan menemukan momentum yang tetap dengan pengalaman pribadi kami, ketika berkunjung ke Singapore dan Malaysia, ketika kami tiba di bandara internasional changi singaopre, kesan pertama yang terlihat adalah, betapa petuga- petugas di bandara tersebut sangat mengagumkan, semua hampir seimbang antara yang warna kulitnya hitam dan putih, tubuhnya proporsional dan gendut, itu artinya diskriminasi atas ras dan agama begitu minim. Lalu ketika menaiki fasilitas umum, seperti kereta listrik, mall, pasar, terminal, dll, sama sekali tidak terlihat adanya sampah dan orang yang merokok di sembarang tempat, lalu antrian yang rapi, tradisi mendahulukan prempuan, itu artinya tingkat kedisplainan dan kebersihan yang sangat luar biasa yang tentu saja sulit di temukan pada fasilitas umum di Indonesia, belum lagi hampir semua fasilitas tersebut terkoneksi/terintegrasi dengan kepentingan umum. Lalu apa rahasia kemajuan Singapore dan apa kaitannya dengan dunia pendidikan? Kemajuan Singapore hari ini memiliki sejarah panjang, ketika Singapore berhasil melepaskan diri dari kolonialisasi Inggris pada tahun 19… maka mereka hampir tidak memiliki apapun, sepeti industry dll. Semua kekayaan itu masih dibawah kepemilikan Inggris, berbeda dengan Indonesia yang mengambil jalan konfrontasi dengan menasionalisasi seluruh perusahan-perusahan Belanda dan Swasta menjadi milik Indonesia, efeknya kemudian industri-industri modern itu tepaksa di kelola oleh tangan-tangan yang tidak terampil, imbas dari itulah yang di sinyalir menjadi sebab kenapa Indonesia terlambat menjadi negara yang menguasai industri.
  • 3. Berbeda dengan Singapore yang tidak memiliki apa-apa, industri masih di kuasai oleh Inggris, SDA yang terbatas, mereka tidak serta merta menasionalisasi aset kolonial, sebaliknya perlahan-lahan belajar mengelola industri modern itu. Praksi pada saat itu mereka hanya memiliki manusia-manusia. Untuk mengejar ketertinggalan, maka pada saat itu (1980) Lee Kuan Yew (PM Singapore) menyerukan agar menghidupkan kembali ajaran Konfusiusme, ajaran yang berakar pada konsep fǎ dan lǐ, Konsep lǐ bersumber pada ajaran Kong Hu Cu (551-479 SM) yang menekankan pada etika dan keselarasan social, konsep fǎ bersumber pada filsafat legalisme China (221 SM) yang menekankan pada ketaatan pada perundang-undangan. Pada era Mao Tse Tung berkuasa di China, ia menghidupkan kembali konsep lǐ dengan membuat delapan ajaran yang dimuat dalam Buku Merah. Keberhasilan penanaman dan memadukan li sebagai ajaran moral (halus), kemudian fa (keras) yang menjadi derivasinya atau sebagai penyangga di percaya sebagai puncak kejayaan (height of glory). Ajaran Konfusiusme itulah menjadi Asian Values yang menjadi karakteristik sistem sosial-politik di Asia Timur dan dipandang mendorong kemajuan ekonomi di Asia Timur dan Asia Tenggara. Yang patut di catat dari keberhasilan konsep ajaran confusius (yang menginspirasi PM Singapore) ini adalah tidak mungkin dapat tercapai bila tidak dilakukan dengan pendidikan, dengan pendidikan yang baik itulah yang kemudian menjadi dasar kemanjuan siangaopre hari ini. Dengan Keberhasilan penenaman ajaran itulah Singapore kemudian berhasil mebentuk corak masyarakat yang memiliki berkesadaran tinggi, manajemen yang baik, disiplin, rapi, bersih, bertanggung jawab, tidak korup, taat hukum, berkemajuan, semua itu adalah hasil internalisasi dasi ajaran li dan fa yang outputnya melahirikan masyarakat yang berbasis pada “rasa malu”, sementara kita sesungguhnya memiliki landasan moral yang sangat kuat melampaui li an fa yaitu basis “merasa berdosa” sebagai internalisasi ajaran agama, adat istiadat, disamping norma-noma positif seperti hukum, namun kita tidak berhasil mengintroduksi basis rasa berdosa itu dalam kehidupan, baik dalam posisi sebagai pejabat negara, ahli dan praktisi hukum, pengelola perusahaan, pendidik, dan sebagai rakyat.
  • 4. Di Indonesia dengan mudah mendengarkan kata-kata yang di lontarkan seorang pejabat Negara “saya bertanggung jawab” tapi anehnya tanggung jawab itu hanya di bibir saja, berbeda sekali dengan di negeri lain yang bertanggung jawab disertai mundur dari jabatannya sebagai konsekwensi.[] Penulis: Mahasiswa Program Doctor Ilmu Hukum Universitas Muhamamdiyah Surakarat (UMS).