Diare adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Obstipasi adalah gangguan yang kerap terjadi pada bayi. Gejalanya selain sulit buang air besar adalah tinja keras, nyeri di atas anus, bahkan keluar darah segara akibat perlukaan anus.
PENGERTIAN DIARE
Diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada lambung atau usus.
KLASIFIKASI DIARE
Diare Akut
Diare akut adalah diare yang terjadi sewaktu-waktu, berlangsung kurang dari 14 hari, dengan pengeluaran tinja lunak atau cair yang dapat atau tanpa disertai lendir dan darah.
Diare Persisten
Diare persisten adalah diare yang berlangsung 15-30 hari, merupakan kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik.
Diare kronis
Diare kronis adalah diare hilang-timbul, atau berlangsung lama dengan penyebab non-infeksi, seperti penyakit sensitif terhadap gluten atau gangguan metabolisme yang menurun. Lama diare kronik lebih dari 30 hari.
ETIOLOGI
Diare dapat disebabkan :
Infeksi
Enteral, yaitu infeksi yang terjadi dalam saluran pencernaan dan merupakan penyebab utama terjadinya diare.
Parenteral, yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan.
Faktor Makanan
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenis makanan tertentu.
Faktor Psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas).
PATOGENESIS
Mekanisme dasar yang dapat menyebabkan diare :
1. Gangguan osmotic
2. Gangguan sekresi
3. Gangguan motilitas usus
GEJALA DIARE
Buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan
Tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam sehari
Pegal pada punggung, dan perut sering berbunyi
Mengalami dehidrasi (kekurangan cairan tubuh)
Diare yang disebabkan oleh virus dapat menimbulkan mual dan muntah-muntah
Badan lesu atau lemah
Panas
Tidak nafsu makan
Darah dan lendir dalam kotoran
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Feses
Pemeriksaan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan menentukan pH dan cadangan alkalin atau dengan analisa gas darah.
Pemeriksaan Intubasi deudenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau parasit.
KOMPLIKASI
Dehidrasi
Renjatan hipovolemik
Hipokalemia
Hipoglikemia
Intoleransi laktosa sekunder
Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik
Malnutrisi energi
PENGOBATAN
Pemberian cairan
Diatetik (pemberian makanan)
Obat-obatan
Teruskan pemberian ASI karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh
Menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang
Beri larutan oralit
PENCEGAHAN
a. Untuk mencegah diare akibat infeksi rotavirus, bisa diberikan vaksin rotavirus per-oral (melalui mulut).
b. Untuk mencegah penyebaran infeksi, sebaiknya setelah merawat bayi yang sakit, tangan harus dicuci bersih-bersih
c. Pemberian ASI (Air Susu Ibu)
d. Pemberian makanan pendamping ASI yang bersih dan bergizi setelah bayi berumur 6 bulan
Diare adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Obstipasi adalah gangguan yang kerap terjadi pada bayi. Gejalanya selain sulit buang air besar adalah tinja keras, nyeri di atas anus, bahkan keluar darah segara akibat perlukaan anus.
PENGERTIAN DIARE
Diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada lambung atau usus.
KLASIFIKASI DIARE
Diare Akut
Diare akut adalah diare yang terjadi sewaktu-waktu, berlangsung kurang dari 14 hari, dengan pengeluaran tinja lunak atau cair yang dapat atau tanpa disertai lendir dan darah.
Diare Persisten
Diare persisten adalah diare yang berlangsung 15-30 hari, merupakan kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik.
Diare kronis
Diare kronis adalah diare hilang-timbul, atau berlangsung lama dengan penyebab non-infeksi, seperti penyakit sensitif terhadap gluten atau gangguan metabolisme yang menurun. Lama diare kronik lebih dari 30 hari.
ETIOLOGI
Diare dapat disebabkan :
Infeksi
Enteral, yaitu infeksi yang terjadi dalam saluran pencernaan dan merupakan penyebab utama terjadinya diare.
Parenteral, yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan.
Faktor Makanan
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenis makanan tertentu.
Faktor Psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas).
PATOGENESIS
Mekanisme dasar yang dapat menyebabkan diare :
1. Gangguan osmotic
2. Gangguan sekresi
3. Gangguan motilitas usus
GEJALA DIARE
Buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan
Tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam sehari
Pegal pada punggung, dan perut sering berbunyi
Mengalami dehidrasi (kekurangan cairan tubuh)
Diare yang disebabkan oleh virus dapat menimbulkan mual dan muntah-muntah
Badan lesu atau lemah
Panas
Tidak nafsu makan
Darah dan lendir dalam kotoran
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Feses
Pemeriksaan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan menentukan pH dan cadangan alkalin atau dengan analisa gas darah.
Pemeriksaan Intubasi deudenum untuk mengetahui jenis jasad renik atau parasit.
KOMPLIKASI
Dehidrasi
Renjatan hipovolemik
Hipokalemia
Hipoglikemia
Intoleransi laktosa sekunder
Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik
Malnutrisi energi
PENGOBATAN
Pemberian cairan
Diatetik (pemberian makanan)
Obat-obatan
Teruskan pemberian ASI karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh
Menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang
Beri larutan oralit
PENCEGAHAN
a. Untuk mencegah diare akibat infeksi rotavirus, bisa diberikan vaksin rotavirus per-oral (melalui mulut).
b. Untuk mencegah penyebaran infeksi, sebaiknya setelah merawat bayi yang sakit, tangan harus dicuci bersih-bersih
c. Pemberian ASI (Air Susu Ibu)
d. Pemberian makanan pendamping ASI yang bersih dan bergizi setelah bayi berumur 6 bulan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Definition?
Diare merupakan suatu keadaan
dimana terjadi peningkatan
defekasi lebih dari 3x/hari disertai
dengan feses yang cair dan encer.
Jika Diare mengalami perubahan
seperti terdapat darah, berlendir,
sakit perut, demam kemungkinan
mengalami Sindrom Disentri
Jenis Diare berdasarkan durasinya:
Akut (1-13 hari), Persisten ( 14-30
hari), Kronis (>30 hari)
3. Patofisiologi?
Diare Osmotik = Diare yang disebabkan karena
peningkatan tekanan osmotik di lumen usus. Ex:
Intoleransi Laktosa
Diare Sekretorik = Diare yang diakibatkan karena
penigkatan sekresi cairan dilumen usus. Ex: Toksin
Diare Exsudatif/Inflamasi = Diare yang diakibatkan
karena terdapat Inflamasi pada mukosa usus. Ex:
Infeksi Mikroorganisme
Diare Dismotilitas = Diare karena peningkatan
motilitas usus / kontraksi otot polos saluran cerna. Ex:
Drug Induced, Penyakit lain.
4. Etiology and Complication
Drug Induced Diarrhea
Mg(OH) Kolkisin Metformin
Fibrat Antikonstipasi Antibiotik
Digoxin Metoklopramid Orlistat
Komplikasi
• Dehidrasi
• Gagal Ginjal
• Asidosis Metabolik
• Ileus Paralitik
5. Treatment
Non Famakologi
• Oralit
• Hindari obat pencetus
• Tingkatkan Higienitas
• Hindari makanan pemicu
• Hindari susu (jika intoleran)
Farmakologi
• Golongan Opioid
• Absorben
• Zinc
• Antispasmodik
• Probiotik dan Prebiotik
• Bismuth
• Antimikroba
6.
7. Keyword?
Diare pada anak gunakan Oralit, Zinc, Kaolin Pektin
Agonis Opioid (Loperamid, Difenoksilat) digunakan untuk diare
spesifik (diketahui penyebab, non infeksius) digunakan selama 2
hari.
Zinc digunakan pada anak-anak maupun dewasa karena dapat
memperbaiki/meregenerasi sel epitel usus dan dapat
meningkatkan system imun. Diminum selama 10 hari.
Antispasmodik (Atropin, Scopolamin, Papaverin, Ext. Belladonna)
digunakn untuk diare spesifik yang disertai dengan kolik.
Adsorben (attapulgite, kaolin pektin, norit) digunakan untuk diare
non spesifik dan diare infeksi. Digunakan selama 48 jam.
Probiotik dan Prebiotic digunakan pada kasus diare yang
kontraindikasi dengan Antibiotik.
8. Contoh Soal!
1. Seorang wanita berusia 25th memeriksakan diri ke Dokter setalah mengalami BAB lebih
sering (5x sehari) disertai feses yang cair dan encer. Tidak demam dan tidak kolik. Apakah
obat yang anda direkomendasikan?
a. Loperamid b. Attapulgit c. Hiosin Butilamin d. Zinc e. Oralit
2. Seorang pria mengalami sering BAB dengan fese yang cair dan encer setelah memakan
makanan yang bau dan rasanya sudah berubah, Apakah obat yang anda rekomndasikan?
a. Kaolin b. Zinc c. Atropin d. Loperamid e. Probiotik
3. Seseorang mengelukan mengalami diare sejak pagi dan sudah 7 kali BAB disertai dengan
sakit perut yang melilit. Manakah obat berikut yang digunkan untuk kondisi pasien
tersebut?
a. Difenoksilat b. Norit c. Scopolamin d. Oralit d. Probiotik