SlideShare a Scribd company logo
OLIGONUKLEOTIDA
Oligonukleotida
• adalah antisense oligonukleotida yang dibuat
secara sintetis dengan urutan basa yang
berkomplementer dengan untai target mRNA
sehingga hibridasi antisense oligonukleotida
dengan untai mRNA mengakibatkan kompleks
ribosom tidak dapat membaca pesan yang
dibawa oleh mRNA sehingga akan
menghambat ekspresi gen.
• Antisense oligonukleotida adalah derivat asam nukleat
yang berhibridasi dengan mRNA sitosol melalui ikatan
hidrogen pada basa – basa yang berkomplementer
• Antisense oligonukleotida dapat berupa
oligodeoksiribonukleotida (ODN) dengan gugus
deoksiribosa dan kandungan basa adenin, guanin,
sitosin, timin ; atau antisense RNA dengan gugus gula
ribosa dan komposisi basa adenin, guanin, sitosin dan
urasil. Secara umum kedua jenis antisense tersebut
serta modifikasinya disebut antisense oligonukleotida.
• Oligonukleotida dapat menghambat ekspresi
Gen pada tingkat transkripsi atau translasi
• Oligonukleotida menghambat pada tingkat
transkripsi dengan cara pembentukan tripel
helix dengan DNA kromosom
• Sedangkan meghambat pada tingkat Translasi
dengan hibridasi oligonukleotida dengan
Mrna.
Penghambatan Ekspresi Gen pada
Tahap Transkripsi
• Transkripsi adalah suatu proses dimana RNA
terbentuk dari hasil pencetakan DNA.
Beberapa faktor turut berperan dalam proses
transkripsi ini seperti RNA polimerase,
promotor dan enhancer, faktor transkripsi.
• Penghambatan ekspresi gen pada tingkat transkripsi
dapat dicapai dengan menggunakan
oligodeoksinukleotida (ODN) sintetik yang dapat
berhibridisasi dengan DNA untai ganda sehingga
terbentuk DNA untai tiga terpilin. DNA dalam bentuk
ini menyebabkan gagalnya pengikatan faktor transkripsi
pada gen promotor sehingga transkripsi dapat
dihambat. Selain itu ODN yang membentuk untai tiga
tersebut dapat mengakibatkan tidak terbukanya untai
ganda DNA. Selain transkripsi, pembentukan untai tiga
terpilin ini juga mengakibatkan terhambatnya replikasi
DNA.
Penghambatan Ekspresi Gen pada
Tahap Translasi
• Translasi adalah pembacaan kode triplet pada
untai mRNA oleh kompleks ribosom yang pada
akhirnya menghasilkan suatu polipeptida.
Penghambatan ekspresi gen pada tingkat
translasi ini ditujukan secara langsung kepada
mRNA menggunakan antisense.
• Antisense akan berkomplementer dengan
mRNA ujung 5’ (5’ cap site) pada sel target
membentuk untai ganda sehingga
menyebabkan kompleks ribosom tidak dapat
membaca pesan serta tRNA tidak dapat
bergabung untuk melakukan proses translasi.
Dengan demikian maka polipeptida tidak
dapat terbentuk.
• Antisense RNA yang digunakan untuk
menghambat proses translasi berperan
membentuk untai ganda RNA. Selain itu untai
ganda RNA yang terbentuk dapat berperan
sebagai substrat bagi enzim peng-edit seperti
double stranded adenosime deaminase (DRADA).
Pada waktu DRADA mendeaminasi adenosin,
inosin akan terbentuk. Kehadiran inosin
selanjutnya dapat melabel molekul mRNA untuk
dihancurkan sehingga pesan yang dibawa mRNA
tidak dapat terbaca.
Contoh Oligonukleotida
• Metilfosfonat
• Fosforotioat
• Asam peptida
Perkembangan dan Hambatan Penggunaan
Antisense Sebagai Bahan Terapi
Lebih dari 2 sampai 3 tahun terakhir, banyak
laporan yang menunjukkan penggunaan
teknologi antisense secara in vivo, diantaranya :
- pemberian intravena oligonukleotida
fosforotioat selama 10 hari pada bebek yang
diinfeksi oleh virus hepatitis B, hampir
seluruhnya mengeliminasi DNA virus dari hati
hewan tersebut.
- Injeksi subkutan tunggal dari antisense
oligonukleotida fosforotioat dari protein kinase
A (PKA) pada tikus dapat menghambat
pertumbuhan tumor.
- Pemberian antisense oligonukleotida kepada
angiotensinogen dihati melalui pemberian vena
portal atau injeksi langsung pada tikus yang
menderita hipertensi bawaan menunjukkan
penurunan tekanan darah
- Pemberian melalui intravena antisense
oligonukleotida fosforotioat c-myc
mengurangi pertumbuhan tumor pada mencit
yang membawa sel melanoma manusia.
- Pemberian end-capped antisense
oligonukleotida pada oksitoksin selama 3 hari
pada tikus dapat mengakibatkan
penghambatan laktasi.
- Penyampaian antisense oligonukleotida
reseptor VI vasopresin ke dalam daerah septal
otak dapat mengurangi kecemasan pada tikus.
Kendala
• Untuk dapat menimbulkan efek
penghambatan terhadap ekspresi gen maka
antisense oligonukleotida harus berpenetrasi
melalui membran sel masuk ke dalam sel
sasaran. Ambilan seluler dan cara
penyampaian antisense ke sel sasaran masih
merupakan masalah yang sulit diatasi
• Oligonukleotida yang belum dimodifikasi
(fosfodiester) dan oligonukleotida fosforotioat
yang mengandung atom sulfur bersifat
sebagai polianion. Oleh sebab itu kedua jenis
oligonukleotida tersebut hanya mempunyai
kemampuan yang kecil atau bahkan sama
sekali tidak dapat menembus membran sel
• Diperlukan serangkaian modifikasi baik dari
struktur oligonukleotidanya sendiri maupun dari
segi penyampaiannya ke sel sasaran. Agar
oligonukleotida menunjukkan efeknya secara in
vivo maka oligonukleotida harus stabil didalam
plasma dan dalam sel serta mengikat RNA target
untuk menghambat ekspresinya dan
menstimulasi penghancurannya. Selain itu seperti
obat lain oligonukleotida harus memenuhi
persyaratan yaitu memiliki indeks terapi yang
memuaskan dan dapat diproduksi secara
ekonomis serta praktis.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Biosentesis metabolit sekunder
Biosentesis metabolit sekunderBiosentesis metabolit sekunder
Biosentesis metabolit sekunder
Syahrir Ghibran
 
Katalis
KatalisKatalis
Katalis
Yogi Asmamet
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
qlp
 
Laporan mikrobiologi teknik pembuatan media
Laporan mikrobiologi teknik pembuatan mediaLaporan mikrobiologi teknik pembuatan media
Laporan mikrobiologi teknik pembuatan media
malkasfchanell
 
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyakSifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Virdha Rahma
 
Teknologi Fermentasi pada Natadecoco
Teknologi Fermentasi pada NatadecocoTeknologi Fermentasi pada Natadecoco
Teknologi Fermentasi pada Natadecoco
Nuruliswati
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMartinoloth
 
PERHITUNGAN EKSTRAKSI DAN KOEFISIEN DISTRIBUSI
PERHITUNGAN EKSTRAKSI DAN KOEFISIEN DISTRIBUSIPERHITUNGAN EKSTRAKSI DAN KOEFISIEN DISTRIBUSI
PERHITUNGAN EKSTRAKSI DAN KOEFISIEN DISTRIBUSI
Antonius Padua Ratu Nunang
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
wd_amaliah
 
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
risyanti ALENTA
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Ernalia Rosita
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
nurul limsun
 
Potensial Sel
Potensial SelPotensial Sel
Potensial Sel
Muhammad Syahida
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
qlp
 
Percobaan 4 (pembuatan biakan murni)
Percobaan 4 (pembuatan biakan murni)Percobaan 4 (pembuatan biakan murni)
Percobaan 4 (pembuatan biakan murni)itatriewahyuni
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Rukmana Suharta
 
Klasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
Klasifikasi Enzim Berdasarkan FungsinyaKlasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
Klasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
Abulkhair Abdullah
 

What's hot (20)

Biosentesis metabolit sekunder
Biosentesis metabolit sekunderBiosentesis metabolit sekunder
Biosentesis metabolit sekunder
 
Katalis
KatalisKatalis
Katalis
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Laporan mikrobiologi teknik pembuatan media
Laporan mikrobiologi teknik pembuatan mediaLaporan mikrobiologi teknik pembuatan media
Laporan mikrobiologi teknik pembuatan media
 
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyakSifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
 
Teknologi Fermentasi pada Natadecoco
Teknologi Fermentasi pada NatadecocoTeknologi Fermentasi pada Natadecoco
Teknologi Fermentasi pada Natadecoco
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
 
PERHITUNGAN EKSTRAKSI DAN KOEFISIEN DISTRIBUSI
PERHITUNGAN EKSTRAKSI DAN KOEFISIEN DISTRIBUSIPERHITUNGAN EKSTRAKSI DAN KOEFISIEN DISTRIBUSI
PERHITUNGAN EKSTRAKSI DAN KOEFISIEN DISTRIBUSI
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
 
Makalah Karbohidrat
Makalah KarbohidratMakalah Karbohidrat
Makalah Karbohidrat
 
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
 
Potensial Sel
Potensial SelPotensial Sel
Potensial Sel
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
 
Percobaan 4 (pembuatan biakan murni)
Percobaan 4 (pembuatan biakan murni)Percobaan 4 (pembuatan biakan murni)
Percobaan 4 (pembuatan biakan murni)
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Klasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
Klasifikasi Enzim Berdasarkan FungsinyaKlasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
Klasifikasi Enzim Berdasarkan Fungsinya
 

Similar to Oligonucleotide

7 ANTIBIOTIKA.ppt
7 ANTIBIOTIKA.ppt7 ANTIBIOTIKA.ppt
7 ANTIBIOTIKA.ppt
LiaNingrum7
 
central dogma
central dogmacentral dogma
central dogma
syariffauziah
 
Genetika-mikroorganisme laut format dalam bentuk pdf
Genetika-mikroorganisme laut format dalam bentuk pdfGenetika-mikroorganisme laut format dalam bentuk pdf
Genetika-mikroorganisme laut format dalam bentuk pdf
widya113642
 
ekspresi_gen.pdf
ekspresi_gen.pdfekspresi_gen.pdf
ekspresi_gen.pdf
MauliaAzda2
 
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdfKelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
NiLuhPutuEkaSwandewi
 
III. Replikasi dan ekspresi Gen.ppt
III. Replikasi dan ekspresi Gen.pptIII. Replikasi dan ekspresi Gen.ppt
III. Replikasi dan ekspresi Gen.ppt
Wan Na
 
3 SINTESIS PROTEIN.pdf
3 SINTESIS PROTEIN.pdf3 SINTESIS PROTEIN.pdf
3 SINTESIS PROTEIN.pdf
AsharEmong
 
Sintesis_Protein_Kelas_XII_IPA.pptx
Sintesis_Protein_Kelas_XII_IPA.pptxSintesis_Protein_Kelas_XII_IPA.pptx
Sintesis_Protein_Kelas_XII_IPA.pptx
SyabanShadikillah
 
03_BiotekS1-Dogma Central Biologi.pptx.pdf
03_BiotekS1-Dogma Central Biologi.pptx.pdf03_BiotekS1-Dogma Central Biologi.pptx.pdf
03_BiotekS1-Dogma Central Biologi.pptx.pdf
ssuser860120
 
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
Aliyah Purwanti
 
TRANSKRIPSI TRANSLASI DNA OK.pdf
TRANSKRIPSI TRANSLASI DNA OK.pdfTRANSKRIPSI TRANSLASI DNA OK.pdf
TRANSKRIPSI TRANSLASI DNA OK.pdf
mozaisnaini733
 
Sintesis Protein.ppt
Sintesis Protein.pptSintesis Protein.ppt
Sintesis Protein.ppt
AkhiyatSuyudi
 
biologi genetik klp 3.pdf
biologi genetik klp 3.pdfbiologi genetik klp 3.pdf
biologi genetik klp 3.pdf
Asyifaputrietira1
 
Materi Kuliah Biomedik Ekspresi Gen _Semester 1
Materi Kuliah Biomedik Ekspresi Gen _Semester 1Materi Kuliah Biomedik Ekspresi Gen _Semester 1
Materi Kuliah Biomedik Ekspresi Gen _Semester 1
Septi Purnamasari
 
BIOLOGI_M4KB2
BIOLOGI_M4KB2BIOLOGI_M4KB2
BIOLOGI_M4KB2
ppghybrid4
 
Ribosom1
Ribosom1Ribosom1
Ribosom1
Dwi Andriyanto
 
pemotongandanpenempelandna-160415013157.pptx
pemotongandanpenempelandna-160415013157.pptxpemotongandanpenempelandna-160415013157.pptx
pemotongandanpenempelandna-160415013157.pptx
DELLABLATAMA1
 
PPT RNA ( ALIFA & SAKIRO)
PPT RNA ( ALIFA & SAKIRO)PPT RNA ( ALIFA & SAKIRO)
PPT RNA ( ALIFA & SAKIRO)
Iro Sakiro Widya Silvani Silvani
 

Similar to Oligonucleotide (20)

7 ANTIBIOTIKA.ppt
7 ANTIBIOTIKA.ppt7 ANTIBIOTIKA.ppt
7 ANTIBIOTIKA.ppt
 
central dogma
central dogmacentral dogma
central dogma
 
Genetika-mikroorganisme laut format dalam bentuk pdf
Genetika-mikroorganisme laut format dalam bentuk pdfGenetika-mikroorganisme laut format dalam bentuk pdf
Genetika-mikroorganisme laut format dalam bentuk pdf
 
ekspresi_gen.pdf
ekspresi_gen.pdfekspresi_gen.pdf
ekspresi_gen.pdf
 
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdfKelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
Kelompok 3_B_RE&RIBOSOM_Biologi Sel.pdf
 
III. Replikasi dan ekspresi Gen.ppt
III. Replikasi dan ekspresi Gen.pptIII. Replikasi dan ekspresi Gen.ppt
III. Replikasi dan ekspresi Gen.ppt
 
3 SINTESIS PROTEIN.pdf
3 SINTESIS PROTEIN.pdf3 SINTESIS PROTEIN.pdf
3 SINTESIS PROTEIN.pdf
 
Sintesis_Protein_Kelas_XII_IPA.pptx
Sintesis_Protein_Kelas_XII_IPA.pptxSintesis_Protein_Kelas_XII_IPA.pptx
Sintesis_Protein_Kelas_XII_IPA.pptx
 
Transkripsi
TranskripsiTranskripsi
Transkripsi
 
03_BiotekS1-Dogma Central Biologi.pptx.pdf
03_BiotekS1-Dogma Central Biologi.pptx.pdf03_BiotekS1-Dogma Central Biologi.pptx.pdf
03_BiotekS1-Dogma Central Biologi.pptx.pdf
 
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 
TRANSKRIPSI TRANSLASI DNA OK.pdf
TRANSKRIPSI TRANSLASI DNA OK.pdfTRANSKRIPSI TRANSLASI DNA OK.pdf
TRANSKRIPSI TRANSLASI DNA OK.pdf
 
Sintesis Protein.ppt
Sintesis Protein.pptSintesis Protein.ppt
Sintesis Protein.ppt
 
biologi genetik klp 3.pdf
biologi genetik klp 3.pdfbiologi genetik klp 3.pdf
biologi genetik klp 3.pdf
 
Materi Kuliah Biomedik Ekspresi Gen _Semester 1
Materi Kuliah Biomedik Ekspresi Gen _Semester 1Materi Kuliah Biomedik Ekspresi Gen _Semester 1
Materi Kuliah Biomedik Ekspresi Gen _Semester 1
 
Materi genetik
Materi genetikMateri genetik
Materi genetik
 
BIOLOGI_M4KB2
BIOLOGI_M4KB2BIOLOGI_M4KB2
BIOLOGI_M4KB2
 
Ribosom1
Ribosom1Ribosom1
Ribosom1
 
pemotongandanpenempelandna-160415013157.pptx
pemotongandanpenempelandna-160415013157.pptxpemotongandanpenempelandna-160415013157.pptx
pemotongandanpenempelandna-160415013157.pptx
 
PPT RNA ( ALIFA & SAKIRO)
PPT RNA ( ALIFA & SAKIRO)PPT RNA ( ALIFA & SAKIRO)
PPT RNA ( ALIFA & SAKIRO)
 

More from Gilang Rizki Al Farizi

Gastritis erosiva
Gastritis erosivaGastritis erosiva
Gastritis erosiva
Gilang Rizki Al Farizi
 
Nefrotik vs nefritik
Nefrotik vs nefritikNefrotik vs nefritik
Nefrotik vs nefritik
Gilang Rizki Al Farizi
 
Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017
Gilang Rizki Al Farizi
 
Multiple sclerosis
Multiple sclerosisMultiple sclerosis
Multiple sclerosis
Gilang Rizki Al Farizi
 
Clinical guideline for tobacco dependence abstract paper
Clinical guideline for tobacco dependence abstract paperClinical guideline for tobacco dependence abstract paper
Clinical guideline for tobacco dependence abstract paper
Gilang Rizki Al Farizi
 
Clinical guideline for tobaco dependence
Clinical guideline for tobaco dependenceClinical guideline for tobaco dependence
Clinical guideline for tobaco dependence
Gilang Rizki Al Farizi
 
Post antibiotic effect 2
Post antibiotic effect 2Post antibiotic effect 2
Post antibiotic effect 2
Gilang Rizki Al Farizi
 
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Gilang Rizki Al Farizi
 
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Gilang Rizki Al Farizi
 
Presentasi kasus chf
Presentasi kasus chfPresentasi kasus chf
Presentasi kasus chf
Gilang Rizki Al Farizi
 
Preeklampsia berat
Preeklampsia beratPreeklampsia berat
Preeklampsia berat
Gilang Rizki Al Farizi
 

More from Gilang Rizki Al Farizi (11)

Gastritis erosiva
Gastritis erosivaGastritis erosiva
Gastritis erosiva
 
Nefrotik vs nefritik
Nefrotik vs nefritikNefrotik vs nefritik
Nefrotik vs nefritik
 
Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017
 
Multiple sclerosis
Multiple sclerosisMultiple sclerosis
Multiple sclerosis
 
Clinical guideline for tobacco dependence abstract paper
Clinical guideline for tobacco dependence abstract paperClinical guideline for tobacco dependence abstract paper
Clinical guideline for tobacco dependence abstract paper
 
Clinical guideline for tobaco dependence
Clinical guideline for tobaco dependenceClinical guideline for tobaco dependence
Clinical guideline for tobaco dependence
 
Post antibiotic effect 2
Post antibiotic effect 2Post antibiotic effect 2
Post antibiotic effect 2
 
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 yang kedua bioekuivalensi
 
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
 
Presentasi kasus chf
Presentasi kasus chfPresentasi kasus chf
Presentasi kasus chf
 
Preeklampsia berat
Preeklampsia beratPreeklampsia berat
Preeklampsia berat
 

Recently uploaded

Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 

Recently uploaded (20)

Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 

Oligonucleotide

  • 2. Oligonukleotida • adalah antisense oligonukleotida yang dibuat secara sintetis dengan urutan basa yang berkomplementer dengan untai target mRNA sehingga hibridasi antisense oligonukleotida dengan untai mRNA mengakibatkan kompleks ribosom tidak dapat membaca pesan yang dibawa oleh mRNA sehingga akan menghambat ekspresi gen.
  • 3. • Antisense oligonukleotida adalah derivat asam nukleat yang berhibridasi dengan mRNA sitosol melalui ikatan hidrogen pada basa – basa yang berkomplementer • Antisense oligonukleotida dapat berupa oligodeoksiribonukleotida (ODN) dengan gugus deoksiribosa dan kandungan basa adenin, guanin, sitosin, timin ; atau antisense RNA dengan gugus gula ribosa dan komposisi basa adenin, guanin, sitosin dan urasil. Secara umum kedua jenis antisense tersebut serta modifikasinya disebut antisense oligonukleotida.
  • 4. • Oligonukleotida dapat menghambat ekspresi Gen pada tingkat transkripsi atau translasi • Oligonukleotida menghambat pada tingkat transkripsi dengan cara pembentukan tripel helix dengan DNA kromosom • Sedangkan meghambat pada tingkat Translasi dengan hibridasi oligonukleotida dengan Mrna.
  • 5.
  • 6. Penghambatan Ekspresi Gen pada Tahap Transkripsi • Transkripsi adalah suatu proses dimana RNA terbentuk dari hasil pencetakan DNA. Beberapa faktor turut berperan dalam proses transkripsi ini seperti RNA polimerase, promotor dan enhancer, faktor transkripsi.
  • 7. • Penghambatan ekspresi gen pada tingkat transkripsi dapat dicapai dengan menggunakan oligodeoksinukleotida (ODN) sintetik yang dapat berhibridisasi dengan DNA untai ganda sehingga terbentuk DNA untai tiga terpilin. DNA dalam bentuk ini menyebabkan gagalnya pengikatan faktor transkripsi pada gen promotor sehingga transkripsi dapat dihambat. Selain itu ODN yang membentuk untai tiga tersebut dapat mengakibatkan tidak terbukanya untai ganda DNA. Selain transkripsi, pembentukan untai tiga terpilin ini juga mengakibatkan terhambatnya replikasi DNA.
  • 8.
  • 9. Penghambatan Ekspresi Gen pada Tahap Translasi • Translasi adalah pembacaan kode triplet pada untai mRNA oleh kompleks ribosom yang pada akhirnya menghasilkan suatu polipeptida. Penghambatan ekspresi gen pada tingkat translasi ini ditujukan secara langsung kepada mRNA menggunakan antisense.
  • 10. • Antisense akan berkomplementer dengan mRNA ujung 5’ (5’ cap site) pada sel target membentuk untai ganda sehingga menyebabkan kompleks ribosom tidak dapat membaca pesan serta tRNA tidak dapat bergabung untuk melakukan proses translasi. Dengan demikian maka polipeptida tidak dapat terbentuk.
  • 11. • Antisense RNA yang digunakan untuk menghambat proses translasi berperan membentuk untai ganda RNA. Selain itu untai ganda RNA yang terbentuk dapat berperan sebagai substrat bagi enzim peng-edit seperti double stranded adenosime deaminase (DRADA). Pada waktu DRADA mendeaminasi adenosin, inosin akan terbentuk. Kehadiran inosin selanjutnya dapat melabel molekul mRNA untuk dihancurkan sehingga pesan yang dibawa mRNA tidak dapat terbaca.
  • 12.
  • 13. Contoh Oligonukleotida • Metilfosfonat • Fosforotioat • Asam peptida
  • 14. Perkembangan dan Hambatan Penggunaan Antisense Sebagai Bahan Terapi Lebih dari 2 sampai 3 tahun terakhir, banyak laporan yang menunjukkan penggunaan teknologi antisense secara in vivo, diantaranya : - pemberian intravena oligonukleotida fosforotioat selama 10 hari pada bebek yang diinfeksi oleh virus hepatitis B, hampir seluruhnya mengeliminasi DNA virus dari hati hewan tersebut.
  • 15. - Injeksi subkutan tunggal dari antisense oligonukleotida fosforotioat dari protein kinase A (PKA) pada tikus dapat menghambat pertumbuhan tumor. - Pemberian antisense oligonukleotida kepada angiotensinogen dihati melalui pemberian vena portal atau injeksi langsung pada tikus yang menderita hipertensi bawaan menunjukkan penurunan tekanan darah
  • 16. - Pemberian melalui intravena antisense oligonukleotida fosforotioat c-myc mengurangi pertumbuhan tumor pada mencit yang membawa sel melanoma manusia. - Pemberian end-capped antisense oligonukleotida pada oksitoksin selama 3 hari pada tikus dapat mengakibatkan penghambatan laktasi.
  • 17. - Penyampaian antisense oligonukleotida reseptor VI vasopresin ke dalam daerah septal otak dapat mengurangi kecemasan pada tikus.
  • 18. Kendala • Untuk dapat menimbulkan efek penghambatan terhadap ekspresi gen maka antisense oligonukleotida harus berpenetrasi melalui membran sel masuk ke dalam sel sasaran. Ambilan seluler dan cara penyampaian antisense ke sel sasaran masih merupakan masalah yang sulit diatasi
  • 19. • Oligonukleotida yang belum dimodifikasi (fosfodiester) dan oligonukleotida fosforotioat yang mengandung atom sulfur bersifat sebagai polianion. Oleh sebab itu kedua jenis oligonukleotida tersebut hanya mempunyai kemampuan yang kecil atau bahkan sama sekali tidak dapat menembus membran sel
  • 20. • Diperlukan serangkaian modifikasi baik dari struktur oligonukleotidanya sendiri maupun dari segi penyampaiannya ke sel sasaran. Agar oligonukleotida menunjukkan efeknya secara in vivo maka oligonukleotida harus stabil didalam plasma dan dalam sel serta mengikat RNA target untuk menghambat ekspresinya dan menstimulasi penghancurannya. Selain itu seperti obat lain oligonukleotida harus memenuhi persyaratan yaitu memiliki indeks terapi yang memuaskan dan dapat diproduksi secara ekonomis serta praktis.