Dokumen tersebut membahas tentang transfer pelatihan, yaitu bagaimana pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan dapat ditransfer dan diterapkan di tempat kerja. Tiga faktor utama yang mempengaruhi transfer pelatihan adalah desain pelatihan, lingkungan kerja, dan dukungan dari lembaga pelatihan dan tempat kerja. Transfer pelatihan akan berjalan lebih efektif jika ketiga faktor tersebut mendukung penerapan
Pelatihan dan pengembangan (kelompok 7) (Bahasa Indonesia)Andi rizqi
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dan pengembangan modern portfolio yang dirancang untuk kelompok 7. Dokumen tersebut menjelaskan daftar nama anggota kelompok beserta latar belakang pelatihan dan pengembangan serta prinsip-prinsip pembelajaran yang diterapkan dalam pelatihan.
Dokumen tersebut membahas persiapan administratif penyelenggaraan pelatihan, meliputi (1) pengumuman, (2) pendaftaran dan seleksi peserta, (3) pembentukan tim pelaksana, (4) perencanaan biaya, dan (5) persiapan sarana prasarana pelatihan.
Manajemen Kinerja (Pengembangan, Monitoring dan Evaluasi, Training)AM Arafandi
Manajemen kinerja diperkenalkan untuk memperbaiki budaya organisasi dan meningkatkan kinerja karyawan. Prosesnya meliputi pengembangan, monitoring, dan evaluasi kinerja serta pelatihan. Pengembangan manajemen kinerja mencakup kerangka kerja, proses, dan kesepakatan kerja. Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan wawancara, survei, dan analisis dokumentasi. Pelatihan diperlukan untuk mempertahankan standar kinerja dan mencakup mod
Dokumen tersebut membincangkan pemindahan latihan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemindahan latihan seperti ciri-ciri pelatih, reka bentuk latihan dan persekitaran kerja."
Dokumen tersebut membahas tentang orientasi, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia. Orientasi bertujuan untuk mengenalkan lingkungan kerja kepada karyawan baru, sedangkan pelatihan dan pengembangan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan karyawan agar sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Beberapa metode yang dibahas meliputi on the job training, simulasi, studi kasus, permainan bisnis, dan program pengembangan eksek
Pelatihan dan pengembangan (kelompok 7) (Bahasa Indonesia)Andi rizqi
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dan pengembangan modern portfolio yang dirancang untuk kelompok 7. Dokumen tersebut menjelaskan daftar nama anggota kelompok beserta latar belakang pelatihan dan pengembangan serta prinsip-prinsip pembelajaran yang diterapkan dalam pelatihan.
Dokumen tersebut membahas persiapan administratif penyelenggaraan pelatihan, meliputi (1) pengumuman, (2) pendaftaran dan seleksi peserta, (3) pembentukan tim pelaksana, (4) perencanaan biaya, dan (5) persiapan sarana prasarana pelatihan.
Manajemen Kinerja (Pengembangan, Monitoring dan Evaluasi, Training)AM Arafandi
Manajemen kinerja diperkenalkan untuk memperbaiki budaya organisasi dan meningkatkan kinerja karyawan. Prosesnya meliputi pengembangan, monitoring, dan evaluasi kinerja serta pelatihan. Pengembangan manajemen kinerja mencakup kerangka kerja, proses, dan kesepakatan kerja. Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan wawancara, survei, dan analisis dokumentasi. Pelatihan diperlukan untuk mempertahankan standar kinerja dan mencakup mod
Dokumen tersebut membincangkan pemindahan latihan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemindahan latihan seperti ciri-ciri pelatih, reka bentuk latihan dan persekitaran kerja."
Dokumen tersebut membahas tentang orientasi, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia. Orientasi bertujuan untuk mengenalkan lingkungan kerja kepada karyawan baru, sedangkan pelatihan dan pengembangan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan karyawan agar sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Beberapa metode yang dibahas meliputi on the job training, simulasi, studi kasus, permainan bisnis, dan program pengembangan eksek
Makalah ini membahas tentang pelatihan dan pengembangan karyawan, meliputi definisi, tujuan, proses pelatihan, metode pelatihan, dan evaluasi pelatihan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi pelatihan sebagai proses mengajarkan keterampilan baru kepada karyawan, sedangkan pengembangan lebih luas cakupannya untuk meningkatkan kemampuan karyawan saat ini dan masa depan.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis pelatihan yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kompetensi karyawan, meliputi pelatihan kelas, pelatihan di tempat kerja, pembelajaran berbasis tindakan, dan pelatihan silang. Selain itu, dibahas pula survei peralatan dan teknik pelaksanaan pelatihan untuk memastikan kelengkapan dan kesiapan pelaksanaan pelatihan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dan pengembangan, termasuk definisi pelatihan dan pengembangan menurut beberapa ahli, manfaat pelatihan dan pengembangan, proses perencanaan pelatihan, evaluasi pelatihan, hubungan antara strategi bisnis dengan pelatihan dan pengembangan, pengembangan melalui e-learning, perbedaan antara pelatihan dan pengembangan, proses pengembangan sumber daya manusia, program pengembangan eksekutif, dan metode pen
1. Bank BCA fokus pada pengembangan SDM untuk membangun kompetensi individu dan organisasi guna menunjang bisnis kredit dan perbankan.
2. Metode pelatihan Bank BCA melibatkan aktivitas peserta seperti studi kasus, peran bermain, dan latihan laboratorium untuk meningkatkan pemahaman.
3. Pelatihan dilakukan di kelas, observasi, mentoring, ujian, dan magang untuk mempersiapkan karyawan bekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan pelatihan yang efektif, mulai dari menetapkan tujuan pelatihan, mengembangkan tujuan pembelajaran, perbedaan gaya belajar peserta, dan bagaimana pelatih dapat memfasilitasi pembelajaran peserta berdasarkan gaya belajar masing-masing."
Dokumen tersebut membahas empat jenis tujuan pelatihan yaitu reaksi, belajar, transfer pelatihan, dan hasil organisasi. Selanjutnya membahas pentingnya mengembangkan tujuan belajar yang baik melalui TNA dan menuliskan kondisi, perilaku dan standar yang diinginkan. Terakhir membahas perbedaan gaya belajar individu seperti sensorik, intuitif, visual, verbal, sekuensial, dan global serta cara pelatih dapat membantu set
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Pelatihan dan pengembangan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Tujuannya mencakup peningkatan kinerja individu dan organisasi, serta menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Evaluasi dilakukan untuk memastikan keefektifan program terhadap pencapaian tujuan bisnis
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Dedy Wiranto
Dokumen tersebut membahas tentang asumsi dasar dan definisi desain instruksional. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa desain instruksional didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu seperti proses belajar yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor, serta dapat diterapkan pada berbagai tingkatan. Dokumen juga mendefinisikan kegiatan instruksional sebagai rangkaian kegiatan yang bertujuan memfasilitasi
Kelompok 14
Mata Kuliah : Desain Program Pendidikan dan Pelatihan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Anggota
Gusti Hanna Fauziah (1610130320022)
Gusti Sarah Farida (1610130320010)
Lia Nordiana (1610130320013)
Rizki Noor Amalia (1610130320022)
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, dokumen tersebut membahas tentang definisi pelatihan dan pengembangan menurut beberapa ahli. Kedua, dibahas fungsi pelatihan baik pada individu maupun kelompok. Ketiga, dibahas mengenai badan pelatihan dan alasan dibutuhkannya badan pelatihan dalam proses pelatihan.
Dokumen ini membahas tentang pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dengan pendekatan andragogi (pembelajaran orang dewasa). Dokumen ini menjelaskan bahwa pelatihan untuk orang dewasa harus bersifat partisipatif dengan melibatkan peserta secara aktif, berfokus pada masalah yang relevan dengan pengalaman peserta, serta memberikan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan baru. Dokumen ini juga membahas peran
Dokumen tersebut membahas pedoman penyusunan laporan OJL oleh mentor dan mentee. Ia menjelaskan siapa yang harus menyusun laporan, apa yang harus dilaporkan, sistematika penyusunan laporan, format rencana tindakan (RTL), indikator keberhasilan, dan monitoring & evaluasi.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Makalah ini membahas tentang pelatihan dan pengembangan karyawan, meliputi definisi, tujuan, proses pelatihan, metode pelatihan, dan evaluasi pelatihan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi pelatihan sebagai proses mengajarkan keterampilan baru kepada karyawan, sedangkan pengembangan lebih luas cakupannya untuk meningkatkan kemampuan karyawan saat ini dan masa depan.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis pelatihan yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kompetensi karyawan, meliputi pelatihan kelas, pelatihan di tempat kerja, pembelajaran berbasis tindakan, dan pelatihan silang. Selain itu, dibahas pula survei peralatan dan teknik pelaksanaan pelatihan untuk memastikan kelengkapan dan kesiapan pelaksanaan pelatihan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dan pengembangan, termasuk definisi pelatihan dan pengembangan menurut beberapa ahli, manfaat pelatihan dan pengembangan, proses perencanaan pelatihan, evaluasi pelatihan, hubungan antara strategi bisnis dengan pelatihan dan pengembangan, pengembangan melalui e-learning, perbedaan antara pelatihan dan pengembangan, proses pengembangan sumber daya manusia, program pengembangan eksekutif, dan metode pen
1. Bank BCA fokus pada pengembangan SDM untuk membangun kompetensi individu dan organisasi guna menunjang bisnis kredit dan perbankan.
2. Metode pelatihan Bank BCA melibatkan aktivitas peserta seperti studi kasus, peran bermain, dan latihan laboratorium untuk meningkatkan pemahaman.
3. Pelatihan dilakukan di kelas, observasi, mentoring, ujian, dan magang untuk mempersiapkan karyawan bekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan pelatihan yang efektif, mulai dari menetapkan tujuan pelatihan, mengembangkan tujuan pembelajaran, perbedaan gaya belajar peserta, dan bagaimana pelatih dapat memfasilitasi pembelajaran peserta berdasarkan gaya belajar masing-masing."
Dokumen tersebut membahas empat jenis tujuan pelatihan yaitu reaksi, belajar, transfer pelatihan, dan hasil organisasi. Selanjutnya membahas pentingnya mengembangkan tujuan belajar yang baik melalui TNA dan menuliskan kondisi, perilaku dan standar yang diinginkan. Terakhir membahas perbedaan gaya belajar individu seperti sensorik, intuitif, visual, verbal, sekuensial, dan global serta cara pelatih dapat membantu set
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Pelatihan dan pengembangan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Tujuannya mencakup peningkatan kinerja individu dan organisasi, serta menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Evaluasi dilakukan untuk memastikan keefektifan program terhadap pencapaian tujuan bisnis
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Dedy Wiranto
Dokumen tersebut membahas tentang asumsi dasar dan definisi desain instruksional. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa desain instruksional didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu seperti proses belajar yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor, serta dapat diterapkan pada berbagai tingkatan. Dokumen juga mendefinisikan kegiatan instruksional sebagai rangkaian kegiatan yang bertujuan memfasilitasi
Kelompok 14
Mata Kuliah : Desain Program Pendidikan dan Pelatihan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Anggota
Gusti Hanna Fauziah (1610130320022)
Gusti Sarah Farida (1610130320010)
Lia Nordiana (1610130320013)
Rizki Noor Amalia (1610130320022)
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, dokumen tersebut membahas tentang definisi pelatihan dan pengembangan menurut beberapa ahli. Kedua, dibahas fungsi pelatihan baik pada individu maupun kelompok. Ketiga, dibahas mengenai badan pelatihan dan alasan dibutuhkannya badan pelatihan dalam proses pelatihan.
Dokumen ini membahas tentang pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dengan pendekatan andragogi (pembelajaran orang dewasa). Dokumen ini menjelaskan bahwa pelatihan untuk orang dewasa harus bersifat partisipatif dengan melibatkan peserta secara aktif, berfokus pada masalah yang relevan dengan pengalaman peserta, serta memberikan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan baru. Dokumen ini juga membahas peran
Dokumen tersebut membahas pedoman penyusunan laporan OJL oleh mentor dan mentee. Ia menjelaskan siapa yang harus menyusun laporan, apa yang harus dilaporkan, sistematika penyusunan laporan, format rencana tindakan (RTL), indikator keberhasilan, dan monitoring & evaluasi.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
3. Penentuan
Desain Pelatihan
Mengetahui kompetensi yang benar-benar
dibutuhkan oleh peserta pelatihan, potensi
yang dapat dikembangkan oleh setiap peserta
pelatihan, serta karakteristik peserta
pelatihan dalam melakukan proses
pembelajaran
01
5. Teori Aspek Serupa
Pelatihan dapat berjalan
dengan efektif jika apa
yang dilatihkan memiliki
kondisi yang sama atau
serupa dengan tempat
peserta pelatihan
bekerja
Program pelatihan harus
mengajarkan prosedur dan
konsep yang spesifik.
Peserta pelatihan harus
diberi penjelasan mengenai
perbedaan antara tugas
pelatihan dengan tugas
kerja.
Peserta pelatihan harus
terfokus pada perbedaan
antara tugas pelatihan
dengan tugas kerja, dan
tidak terpancing dengan
perbedaan lain yang tidak
penting.
Sikap atau keterampilan
harus mampu meningkatkan
performa kerja secara
efektif.
6. Pendekatan Generalisasi Stimulus
Teori ini menekankan bahwa
hasil pelatihan harus
mampu diterapkan pada
kondisi kerja yang lebih
luas dan bervariasi
Program pelatihan hanya
harus mengajarkan konsep
umum dan prinsip-prinsip
secara luas.
Peserta pelatihan harus
mampu mengaitkan antara
pengalaman kerja dengan
pembelajaran di pelatihan
sehingga mampu menyusun
strategi pada situasi dan
kondisi kerja yang berbeda.
Prinsip-prinsip umum yang
diajarkan nantinya
diharapkan mampu
dikembangkan lebih jauh
oleh peserta pelatihan
daripada yang telah
diberikan di pelatihan.
7. Teori Transfer Kognitif
Teori kognitif berdasar pada
mengingat kembali informasi
yang telah ada dan
digabungkan dengan
informasi baru yang akan
didapat melalui pelatihan
Instruktur pelatihan
harus paham potensi
apa yang ada pada
setiap peserta pelatihan.
Materi pelatihan yang
diberikan harus mampu
memberikan gambaran
kepada peserta pelatihan
tentang apa yang akan
dihadapi di tempat kerja.
8. Penguatan Manajemen Diri
dan Tanggung jawab
Peserta Pelatihan
Prosedur manajemen diri bagi peserta pelatihan:
⬣ Menentukan tingkat dukungan dan
konsekuensi buruk yang dapat terjadi ketika
mempelajari dan mencapai keterampilan baru.
⬣ Menentukan target, tujuan, dan manfaat bagi
kompetensi yang dipelajari.
⬣ Menerapkan kompetensi ke dalam pekerjaan.
⬣ Mengawasi penggunaan kompetensi yang
digunakan dalam pekerjaan.
⬣ Melaksanakan dalam penguatan diri.
11. LINGKUNGAN KERJA YANG
MEMPENGARUHI TRANSFER PELATIHAN
Iklim dalam
Transfer
Pelatihan
Dukungan dari
Atasan
Dukungan dari
Sesama Pekerja
dan Peserta
Pelatihan
Kesempatan
dalam
Menerapkan
Ilmu Baru
Dukungan
Sarana,
Prasarana, dan
Teknologi
15. Lingkungan Lembaga yang Mendukung
Transfer Pelatihan
Lembaga
Pelatihan
Kompetensi
dan
Manajemen
Kompetensi
16. Lembaga Pelatihan
Lingkungan Pelatihan
yang Mendukung
• Karyawan merasa
aman dalam
menyampaikan
opininya
• Apresiasi
• Karyawan dikuatkan
untuk mengambil
resiko
• Dukungan dalam
review
Praktik dan Proses
Pelatihan
• Pelaksanaan kreasi
ilmu,
penyebarluasan
ilmu, pembagian
ilmu, dan penerapan
ilmu.
• Pengembangan
sistem yang
mendukung
pelaksanaan
tersebut.
Penguatan Pelatihan
oleh Pimpinan
• Pimpinan secara
aktif berdiskusi
• Pimpinan
berkeinginan
mempertimbangkan
setiap sudut
pandang yang
diberikan.
• Waktu digunakan
untuk identifikasi
masalah,.
• Pembelajaran diberi
dukungan, promosi,
dan penghargaan
18. Cara Dalam Melaksanakan Manajemen
Kompetensi
Menggunakan teknologi,
surat elektronik, atau
jaringan sosial institusi yang
mengizinkan karyawan
menyimpan informasi dan
berbagi dengan yang lain.
Terbitkan daftar yang
menjabarkan kegiatan
karyawan, kontak
karyawan, dan kompetensi
yang dimiliki karyawan.
Kembangkan peta informatif
yang menunjukkan lokasi
penyimpanan kompetensi
secara spesifik di dalam
institusi.
Bentuk petugas informasi
dan pelatihan untuk
menyimpan dan
memfasilitasi pertukaran
informasi dalam institusi.
Lakukan presentasi antar
karyawan terkait
perkembangan kompetensi
yang telah dipelajari dari
pelatihan.
Izinkan karyawan untuk
mengambil waktu cuti demi
mengikuti program
pelatihan.
Ciptakan perpustakaan
elektronik yang berisikan
sumber-sumber belajar.
Rancang ruangan kantor
untuk karyawan saling
berinteraksi.
Bentuk kelompok
menggunakan pertemuan,
sosial media, atau blog bagi
karyawan yang memiliki
minat untuk saling bertukar
ide, solusi, dan inovasi.
Lakukan review di setiap
akhir pelaksanaan program
untuk mengetahui yang
terjadi dan yang dapat
dipelajari dari program
tersebut.
19. Manajemen Kompetensi Yang Efektif
Kolaborasi antara teknologi informasi
dan pelatihan. Pelatihan dapat
mengembangkan kultur, konten, dan
strategi pembelajaran. Sedangkan
teknologi informasi mengembangkan
sistem dalam mengakses, membagi,
dan menyimpan kompetensi serta
menyampaikan pelatihan.
Menciptakan posisi kepemimpinan
manajememn kompetensi.
cKemudahan dalam menggunakan
teknologi. Sangat penting untuk
membangun teknologi dan
infrastruktur yang tepat guna serta
mudah dioperasikan oleh karyawan
untuk mengakses dan membagi
informasi terkait konteks pekerjaan
mereka.
Kepercayaan dan keinginan karyawan
untuk berbagi informasi. Institusi
berkewajiban untuk mengetahui dan
mempromosikan karyawan yang
mengikuti pelatihan supaya
berkehendak untuk membagi
kompetensi yang didapat dari
pelatihan.