SlideShare a Scribd company logo
Dias Gandy Prakoso 20120110003
Dhany Setyawan 20120110004
Eko Agrelyo Pratama 20120110006
Dicky Saputra 20120110008
When it’s rains, it drains
Use No – Fines Concrete
Go Green
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
No – Fines Concrete
Beton berpori yang juga dikenal sebagai pervious concrete atau
porous concrete merupakan jenis beton yang memiliki pori-pori
atau rongga pada strukturnya, sehingga memungkinkan cairan
mengalir melalui rongga-ronnga yang terdapat pada beton.
Menurut ACI 522R-10 Report on Pervious Concrete beton
berpori dapat di deskripsikan sebagai beton yang memiliki nilai
slump mendekati nol, yang terbentuk dari semen portland,
agregat kasar, sedikit agregat halus atau tidak sama sekali,
campuran tambahan (admixture), dan air. Sifat berongga yang
dimiliki oleh beton berpori membuat beton jenis ini memiliki
kuat tekan lebih rendah dari pada jenis beton padat yang
biasanya digunakan, sehingga membuat beton berpori lebih
cocok untuk bila digunakan untuk aplikasi yang tidak
membutuhkan nilai kuat tekan yang tinggi.
Definisi
Perkiraan faktor air semen tidak dapat terlalu besar karena jika
faktor air semen terlalu besar maka pasta semen akan terlalu
encer sehingga pada waktu pemadatan pasta semen akan
mengalir ke bawah dan tidak menyelimuti permukaan
aggregat. Sedangkan jika faktor air semen terlalu rendah maka
pasta semennya tidak cukup menyelimuti butir butir aggregat
kasar penyusun beton.
 Rasio volume aggregat dengan semen
Rasio volume aggregat dengan semen merupakan proporsi
penggunaan aggregat berbanding semen. Jika nilai rasio
aggregat –semen 10 artinya perbandingan aggregat
berbanding dengan semen adalah 10. Pada nilai faktor air
semen yang tetap, pengaruh besar rasio aggregat dengan
semen akan berakibat terhadap pasta yang terbentuk, jika
semakin besar rasio aggregat –semen maka semakin sedikit
pasta semennya sehingga bahan pengikat antar aggregat akan
sedikit pula sehingga kuat tekan beton non pasir yang
terbentuk akan semakin rendah.
Sedangkan kuat tekan beton non pasir dipengaruhi oleh :
 Faktor air semen
Faktor air semen pada beton non pasir berkisar 0,36 dan 0,46
sedangkan nilai faktor air semen optimum sekitar 0,40.
• Berat Isi dan Porositas
Kepadatan beton pervious tergantung pada material-
material yang digunakan. Biasanya beton pervious
memiliki berat isi 1600-2000 kg/m3. Nilai porositas yang
didapatkan biasanya sebesar 480 in./jam (0.34 cm/detik
atau sebesar 3,4 x10-3 m/detik) dimana nilai permeabilitas
yang lebih besar dapat dicapai.
• Permeabilitas
Permeabilitas beton pervious tergantung pada jenis
material yang digunakan. pada umumnya beton pervious
dapat mengalirkan air dengan kecepatan 3-17 gal/ft2/min
(0,2-1,2 cm/s).
• Kuat Tekan
Menurut ACI (American Concrete Institute) 522R-10
mengenai Pervious Concrete dimana biasanya beton
berpori memiliki kuat tekan sebesar 400 sampai 4000psi
(2,8 Mpa sampai dengan 28 Mpa). Sehingga beton berpori
sendiri memiliki kuat tekan yang relatif kecil dibandingkan
beton normal, menjadikan beton berpori memiliki aplikasi
yang terbatas jika dibandingkan dengan beton normal..
 Jenis aggregatnya
Telah dijelaskan di atas bahwa jenis aggregat yang digunakan
mempengaruhi berat jenis dari beton non pasir yang dibentuk.
Berat beton non pasir umumnya berkisar 60% s/d 75% dari
beton biasa (Ir. Kardiyono Tjokrodimulyo, 2009). Berat beton
non pasir berkisar 2/3 dari beton biasa dengan agregat yang
sama (The Aberdeen Group pada publikasi, 1961). Ukuran
aggregat maksimum yang lazim dipakai pada beton non pasir
adalah 10 mm sampai 20 mm. Pemakaian aggregat dengan
gradasi rapat dan bersudut tajam (batu pecah) akan
menghasilkan beton non pasir yang kuat tekan dan berat
jenisnya sedikit lebih tinggi daripada penggunaan aggregat
dengan ukuran seragam dan bulat. Menurut ACI 522R- 06
Persentase rongga adalah 15% s/d 25%, Menurut Kardiyono
Tjokrodimulyo, 2009 Persentase rongga 20 % s/d 25 %
Sifat dan Karakteristik Beton Berpori ( No – Fines Concrete):
Kekuatan beton pervious dangat tergantung kepada material
yang digunakan. Prosedur pengujian kuat tekan beton
digunakan mengacu pada Standar ASTM C-39-81.
Kekuatan beton pervious dangat tergantung kepada material
yang digunakan. Prosedur pengujian kuat tekan beton
digunakan mengacu pada Standar ASTM C-39-81.
• Kuat Lentur
Besar flexural strength 1 MPa sampai 3,8 MPa. beberapa
faktor yang mempengaruhi flexural strength adalah
pemadatan, porositas dan agregat cement ratio (A/C) dan
pada umumnya, aplikasi dari konstruksi daripervious
pavement tidak akan membutuhkan flexural strength terlalu
tinggi.
• Shrinkage
Penyusutan pada beton pervious biasanya akan terjadi lebih
cepat dari campuran beton biasa. Namun penyusutan pada
beton pervious akan lebih kecil dari beton biasa. Kecilnya
penyusutan pada beton pervious dapat diakibatkan oleh
rendahnya kandungan pasta semen pada beton pervious.
Prosedur Mix Design Dalam perancangan mix design untuk
pervious concrete mengacu pada peraturan ACI 522R-10
Report on Pervious Concrete, antara lain :
• Proporsi material secara umum
proporsi campuran pervious concrete secara umum dapat
dilihat pad tabel dibawah ini :
• Penentuan Void Content Penentuan void content harus
mempertimbangkan kuat tekan rencana. Agar air dapat
mengalir pada pervious concrete, baik pada tahap desain
dan pengukuran pada beton pada ASTM C138/C138M,
harus memiliki void content 15% atau lebih Berdasarkan
ACI 522R-10, untuk pervious concrete, void content
berkisar antara 15%-35%.
Mix Design Pervious Concrete
6000
5000
4000
1000
3000
2000
5 10 15 20 25 30
Air Content, percent
Compressivestrength,(psi)
COMPACTION
- - 5 TAMP
- - c 31
PERCENT SAND
0, 10, 20
Hubungan antara kadar air dengan kuat tekan 28-
hari (Meininger.1988)
• Kandungan Agregat Kasar Nilai b/bo sangat
tergantung dari bentuk agregat, ukuran, dan specific
gravity dari agregat kasar pada umumnya, nilai b/bo
untuk agregat ukuran 9,5 sampai 19 mm adalah sama ,
seperti tabel dibawah ini :
Percent
Fine
Agregate
b/b0
ASTM C33/C33M
Size No. 8
ASTM C33/C33M
Size No. 73
0 0.99 0.99
10 0.93 0.93
20 0.85 0.86
Keterangan :
a. Berat agregat kasar dalam unit volume agregat
kasar (b).
b. Berat agregat kasar dalam unit volume beton
(telah dikompaksi) (b0)*
c. Dry rodded volume dari agregat kasar dalam
unit volume beton (b/b0).
Kemudian berat agregat dirubah kedalam kondisi SSD
(Saturated Surface Dry) dengan memperhitungkan persentasi
daya serap agregat kasar terhadap air.
• Volume Pasta, Berat Semen & Air Dalam perencanaan
pervious concrete komposisi dari volume pasta yang dapat
mengikat agregat namun dapat memiliki
struktur pori yang baik, kekuatan sesuai perencanaan dan
workability sangat perlu diperhatikan.
Menetukan berat semen, terlebih dahulu tentukan dulu ratio
antara air dan semen (w/cm), berdasarkan ACI 522R-10 ratio air
semen antara 0,26 – 0,45. Kemudian gunakan rumus :
Keterangan :
c = berat semen (lb)
Vp = Volume Pasta
w/cm = Faktor air semen atau rasio air : semen
Mentukan berat air yg digunakan yaitu dengan menggunakan
rumus :
W = C (w/cm)
Keterangan :
w = berat air
c = berat semen
Menentukan volume padat, yaitu dengan rumus :
Total volume solid = Volume agregat+Volume Semen+Volume
Air Cek persen void, berdasarkan ACI 522R-10, dengan rumus
:
Persen Void = (Vol total – Vs)/Vtot x 100
C = [Vp/(0,315 + w/cm)] x 1000 kg/m3
• Low Shrinkage , Penyusutan total beton non pasir saat
mengeras/kering adalah sekitar setengah dari beton padat
yang dibuat dengan agregat yang sama. Tingkat penyusutan
juga jauh lebih cepat.
• Light Weight, karena penggunaan aggregate ringan maka
dihasilkan beton dengan bobot yang ringan
• Mengurangi potensi banjir, penanganan air hujan
membantu peresapan air lebih baik
• Instalasi yang lebih cepat, dimana proses pemasangan
beton berpori akan lebih cepat selesai
• Sound insulation, Rongga pada beton berpori dapat
meredam kebisingan suara yang ditimbulkan oleh roda
kendaraan, karena pori-pori pada beton terbentuk secara
tidak teratur dan memiliki permukaan yang tidak rata,
• Reduce cement demand, kebutuhan semen sedikit karena
tidak menggunakan pasir, maka luas permukaan aggregat
berkurang.
• Mengurangi tingkat pencemaran terhadap air tanah, fungsi
utama beton berpori adalah mengalirkan air yang ada di
permukaan sehingga dapat diserap oleh tanah.
Keunggulan No – Fines Congcrete
• Kuat tekan rendah, karena bobot ringan maka kuat tekan beton
non pasir sangat rendah sehingga aplikasi sangat terbatas.
• Kurangnya standarisasi mengenai beton berpori dalam bidang
pengujian, metode serta perencanaan di Indonesia.
• Dibutuhkan waktu proses curing yang lebih lama, dimana
proses curing beton berpori harus dilakukan sesegera mungkin
dari saat pengecoran dan baru selesai kurang lebih sekitar 7
hari
• Memiliki spesifikasi khusus dan cara instalasi khusus
Kelemahan No – Fines Congcrete
Untuk perkerasan jalan raya, beton pervious sebaiknya tidak
digunakan untuk jalan dengan beban berat. Desain yang paling
memungkinkan adalah untuk jalan perumahan, lahan
peparkiran, sidewalk dan taman dengan kuat tekan rencana 15-
20 MPa. Sedangkan untuk tebal lapis, American Concrete
Institute memberikan contoh desain jalan beban sedang dengan
tebal beton pervious mencapai 6 inchi, pondasi dasar 4 inchi dan
tanah dasar setebal 26 inchi.
Penggunaan No – Fines Concrete untuk
Perkerasan
Aggregate Subbase
No – Fines Concrete
37 – 60 mm
Sub-Grade
When it rains, it drain
for pavement concept
Perkerasan No
Fines Concrete
Tangkapan
air/ reservoir
Runoff/ Limpasan
air Hujan
infiltasi
No – Fines Concrete Pavement
perkolasi
advantages
• Mengurangi potensi
banjir
• Mengurangi dan
meredam suara
kendaraan
• Mengurangi kelicinan
pada jalan terutama
pada saat hujan
Underdrain
Underdrain
0,135 cm/dtk
a. Salah satu perawatan dalam tempat yang lembab (curing normal) dangat diperlukan terutama
pada musim panas, hal ini di lakukan untuk mencegah pasta semen yang tipis cepat kehilangan
air, sehingga proses hidrasi yang terjadi tidak sempurna
b. Permukaan Beton dl lapisi dengan plastic untuk al ini akan mengurangi hilangnya
kelembaban dan memperpanjang waktu hidrasi yang diperlukan untuk bahan semenuntuk
mencapai sifat yang diperlukan.dan vacuming atau power blowing untuk membersihkan
pori-pori pada beton berpori apabila terjadi penyumbatan pada beton berpori Kemudian
proses vacuming dapat menyedot serpihan-serpihanyang ada pada rongga-rongga beton
berpori pada proses pembersihan.
Perawatan No – Fines Concrete

More Related Content

What's hot

Pengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap betonPengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap beton
HASANUDDIN UNIVERSITY
 
Tugas Teknologi Bahan Konstruksi
Tugas Teknologi Bahan KonstruksiTugas Teknologi Bahan Konstruksi
Tugas Teknologi Bahan Konstruksi
Debora Elluisa Manurung
 
54678070 sarjito-bridge
54678070 sarjito-bridge54678070 sarjito-bridge
54678070 sarjito-bridge
raka suryawardana
 
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETONPENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
Omer Kanan
 
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE CROSS DAN METODE TAKABEYA)
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE CROSS DAN METODE TAKABEYA)MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE CROSS DAN METODE TAKABEYA)
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE CROSS DAN METODE TAKABEYA)
Sumarno Feriyal
 
Analisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airAnalisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan air
infosanitasi
 
Analisa matriks
Analisa matriksAnalisa matriks
Analisa matriks
Saedi Saputra Siagian
 
Klasifikasi profil aliran
Klasifikasi profil aliranKlasifikasi profil aliran
Klasifikasi profil alirannanangoz
 
Diagram interaksi kolom beton menggunakan software PCA COL
Diagram interaksi kolom beton menggunakan software PCA COLDiagram interaksi kolom beton menggunakan software PCA COL
Diagram interaksi kolom beton menggunakan software PCA COL
Afret Nobel
 
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonSNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
Mira Pemayun
 
Bab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranBab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranAde Rohima
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaperkasa45
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
Mira Pemayun
 
Bab iv horizontal ((perencanaan geometrik jalan raya)
Bab iv horizontal ((perencanaan geometrik jalan raya)Bab iv horizontal ((perencanaan geometrik jalan raya)
Bab iv horizontal ((perencanaan geometrik jalan raya)
Mas wery
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
Fajar Istu
 
Contoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapakContoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapak
soehartonohartono
 
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBERMEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MOSES HADUN
 
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPAPERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
Sumarno Feriyal
 

What's hot (20)

Pengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap betonPengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap beton
 
Tugas Teknologi Bahan Konstruksi
Tugas Teknologi Bahan KonstruksiTugas Teknologi Bahan Konstruksi
Tugas Teknologi Bahan Konstruksi
 
Modul teknik pondasi 1
Modul   teknik pondasi 1Modul   teknik pondasi 1
Modul teknik pondasi 1
 
54678070 sarjito-bridge
54678070 sarjito-bridge54678070 sarjito-bridge
54678070 sarjito-bridge
 
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETONPENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
 
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE CROSS DAN METODE TAKABEYA)
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE CROSS DAN METODE TAKABEYA)MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE CROSS DAN METODE TAKABEYA)
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE CROSS DAN METODE TAKABEYA)
 
Analisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airAnalisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan air
 
Analisa matriks
Analisa matriksAnalisa matriks
Analisa matriks
 
Klasifikasi profil aliran
Klasifikasi profil aliranKlasifikasi profil aliran
Klasifikasi profil aliran
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Diagram interaksi kolom beton menggunakan software PCA COL
Diagram interaksi kolom beton menggunakan software PCA COLDiagram interaksi kolom beton menggunakan software PCA COL
Diagram interaksi kolom beton menggunakan software PCA COL
 
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang betonSNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
SNI 07-2052-2002 Baja Tulang beton
 
Bab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranBab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluran
 
Materi kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhanaMateri kuliah beton sederhana
Materi kuliah beton sederhana
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
Bab iv horizontal ((perencanaan geometrik jalan raya)
Bab iv horizontal ((perencanaan geometrik jalan raya)Bab iv horizontal ((perencanaan geometrik jalan raya)
Bab iv horizontal ((perencanaan geometrik jalan raya)
 
Perencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-bajaPerencanaan sambungan-profil-baja
Perencanaan sambungan-profil-baja
 
Contoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapakContoh soal pondasi telapak
Contoh soal pondasi telapak
 
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBERMEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
 
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPAPERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
 

Viewers also liked

No fine concrete. or pervious concrete
No fine concrete. or pervious concreteNo fine concrete. or pervious concrete
No fine concrete. or pervious concrete
Digant Patel
 
Pervious concrete
Pervious concretePervious concrete
Pervious concrete
Abhishek Gupta
 
Pervious concrete
Pervious concretePervious concrete
Pervious concrete
Esri India
 
High density concrete, high strength concrete and high performance concrete.
High density concrete, high strength concrete and high performance concrete.High density concrete, high strength concrete and high performance concrete.
High density concrete, high strength concrete and high performance concrete.
shebina a
 
Light weight concrete
Light weight concreteLight weight concrete
Light weight concreteAnil Shastry
 
8. p'kerjaan beton
8. p'kerjaan beton8. p'kerjaan beton
8. p'kerjaan beton
Bowo Sudarminto
 
Bangunan cara menghitung b.o
Bangunan  cara menghitung b.oBangunan  cara menghitung b.o
Bangunan cara menghitung b.o
Ronny wisanggeni
 
Ketrampilan Dasar Teknik Penggunaan Rumus 7
Ketrampilan Dasar Teknik  Penggunaan Rumus 7Ketrampilan Dasar Teknik  Penggunaan Rumus 7
Ketrampilan Dasar Teknik Penggunaan Rumus 7Munawir Muhammad
 
Morfologi 06
Morfologi 06Morfologi 06
Morfologi 06
Mukhlis Al-Anshor
 
Kata baku-kata-tdk-baku
Kata baku-kata-tdk-bakuKata baku-kata-tdk-baku
Kata baku-kata-tdk-baku
stikesby kebidanan
 
Beton
BetonBeton
2.semen proses
2.semen proses2.semen proses
2.semen proses
Muhammad Abu Sofyan
 
Presentasi semen
Presentasi semenPresentasi semen
Presentasi semen
085753889956
 
PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK
PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU PUPUK ORGANIKPEMANFAATAN LIMBAH SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK
PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK
MARROS LESTARI
 
Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi
Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besiMakalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi
Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi
Bandung Institute of Technology
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Syukri Ghazali
 
Seminar Proposal
Seminar ProposalSeminar Proposal
Seminar Proposal
Yumeka Haruno
 
Bahan tambah beton
Bahan tambah betonBahan tambah beton
Bahan tambah beton
Denny AB
 
Bahan aditif pada beton
Bahan aditif pada betonBahan aditif pada beton
Bahan aditif pada beton
Ihsan Ismail
 

Viewers also liked (20)

No fine concrete. or pervious concrete
No fine concrete. or pervious concreteNo fine concrete. or pervious concrete
No fine concrete. or pervious concrete
 
Pervious concrete
Pervious concretePervious concrete
Pervious concrete
 
Pervious concrete
Pervious concretePervious concrete
Pervious concrete
 
High density concrete, high strength concrete and high performance concrete.
High density concrete, high strength concrete and high performance concrete.High density concrete, high strength concrete and high performance concrete.
High density concrete, high strength concrete and high performance concrete.
 
Light weight concrete
Light weight concreteLight weight concrete
Light weight concrete
 
8. p'kerjaan beton
8. p'kerjaan beton8. p'kerjaan beton
8. p'kerjaan beton
 
Bangunan cara menghitung b.o
Bangunan  cara menghitung b.oBangunan  cara menghitung b.o
Bangunan cara menghitung b.o
 
Ketrampilan Dasar Teknik Penggunaan Rumus 7
Ketrampilan Dasar Teknik  Penggunaan Rumus 7Ketrampilan Dasar Teknik  Penggunaan Rumus 7
Ketrampilan Dasar Teknik Penggunaan Rumus 7
 
Morfologi 06
Morfologi 06Morfologi 06
Morfologi 06
 
Kata baku-kata-tdk-baku
Kata baku-kata-tdk-bakuKata baku-kata-tdk-baku
Kata baku-kata-tdk-baku
 
Beton
BetonBeton
Beton
 
2.semen proses
2.semen proses2.semen proses
2.semen proses
 
Presentasi semen
Presentasi semenPresentasi semen
Presentasi semen
 
PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK
PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU PUPUK ORGANIKPEMANFAATAN LIMBAH SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK
PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK
 
Si fconn
Si fconnSi fconn
Si fconn
 
Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi
Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besiMakalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi
Makalah tugas besar kelompok komoditi pasir besi
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
 
Seminar Proposal
Seminar ProposalSeminar Proposal
Seminar Proposal
 
Bahan tambah beton
Bahan tambah betonBahan tambah beton
Bahan tambah beton
 
Bahan aditif pada beton
Bahan aditif pada betonBahan aditif pada beton
Bahan aditif pada beton
 

Similar to No - Fines Concrete

Self compacting concrete
Self compacting concreteSelf compacting concrete
Self compacting concreteIndah Samad
 
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-okPelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Putik Ervia Mei
 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanismailacox.blogspot.com
 
Modul_13_Kuliah_Tamu_Pengerjaan_Beton_1705221377.pdf
Modul_13_Kuliah_Tamu_Pengerjaan_Beton_1705221377.pdfModul_13_Kuliah_Tamu_Pengerjaan_Beton_1705221377.pdf
Modul_13_Kuliah_Tamu_Pengerjaan_Beton_1705221377.pdf
FebriansyahPutraEffe
 
Teknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggiTeknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggiIndah Samad
 
Analisa Perbandingan Beberapa Metode Perkerasan Beton Semen untuk Jalan Akses...
Analisa Perbandingan Beberapa Metode Perkerasan Beton Semen untuk Jalan Akses...Analisa Perbandingan Beberapa Metode Perkerasan Beton Semen untuk Jalan Akses...
Analisa Perbandingan Beberapa Metode Perkerasan Beton Semen untuk Jalan Akses...
Debora Elluisa Manurung
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
noussevarenna
 
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdfModul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
DonKabo1
 
tahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan betontahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan beton
Riky Rida
 
metode konsultan pelaksana.pdf
metode konsultan pelaksana.pdfmetode konsultan pelaksana.pdf
metode konsultan pelaksana.pdf
RAlfinSeptyaNugroho
 
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.pptmetode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
darmadi ir,mm
 
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunanTugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
agusalrassed
 
3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustakampkbetonkel6ptb11
 
Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...
Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...
Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...
dianpertiwi49
 
3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustakampkbetonkel6ptb11
 
Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan
hycal farist
 
Batu bata dan batako
Batu bata dan batakoBatu bata dan batako
Batu bata dan batako
Faiz Mubny
 
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptxLAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
ABayuAriWijaya
 

Similar to No - Fines Concrete (20)

Self compacting concrete
Self compacting concreteSelf compacting concrete
Self compacting concrete
 
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-okPelaksanaan jalan-beton-semen-ok
Pelaksanaan jalan-beton-semen-ok
 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
 
Modul_13_Kuliah_Tamu_Pengerjaan_Beton_1705221377.pdf
Modul_13_Kuliah_Tamu_Pengerjaan_Beton_1705221377.pdfModul_13_Kuliah_Tamu_Pengerjaan_Beton_1705221377.pdf
Modul_13_Kuliah_Tamu_Pengerjaan_Beton_1705221377.pdf
 
Teknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggiTeknologi beton mutu tinggi
Teknologi beton mutu tinggi
 
semen
semensemen
semen
 
Beton massa
Beton massaBeton massa
Beton massa
 
Analisa Perbandingan Beberapa Metode Perkerasan Beton Semen untuk Jalan Akses...
Analisa Perbandingan Beberapa Metode Perkerasan Beton Semen untuk Jalan Akses...Analisa Perbandingan Beberapa Metode Perkerasan Beton Semen untuk Jalan Akses...
Analisa Perbandingan Beberapa Metode Perkerasan Beton Semen untuk Jalan Akses...
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
 
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdfModul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
Modul-Praktek-Kerja-Beton (2).pdf
 
tahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan betontahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan beton
 
metode konsultan pelaksana.pdf
metode konsultan pelaksana.pdfmetode konsultan pelaksana.pdf
metode konsultan pelaksana.pdf
 
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.pptmetode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
metode-xx kerja-pelaksanaan-perkerasan-kaku.ppt
 
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunanTugas  pemeliharaan dan perbaikan bangunan
Tugas pemeliharaan dan perbaikan bangunan
 
3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka
 
Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...
Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...
Penjelasan tentang BETON (pengertian, bahan dan alat dalam pengerjaan beton, ...
 
3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka3. bab isi dan daftar pustaka
3. bab isi dan daftar pustaka
 
Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan Materi perkerasan Jalan
Materi perkerasan Jalan
 
Batu bata dan batako
Batu bata dan batakoBatu bata dan batako
Batu bata dan batako
 
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptxLAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
LAPORAN MAGANG TEKNIK SIPIL.pptx
 

More from WSKT

Hec ras-dasar-simple-geometry-river-sep11
Hec ras-dasar-simple-geometry-river-sep11Hec ras-dasar-simple-geometry-river-sep11
Hec ras-dasar-simple-geometry-river-sep11
WSKT
 
Hec ras dasar simple geometry river jul14
Hec ras dasar simple geometry river jul14Hec ras dasar simple geometry river jul14
Hec ras dasar simple geometry river jul14
WSKT
 
Hec ras dasar simple geometry river okt12
Hec ras dasar simple geometry river okt12Hec ras dasar simple geometry river okt12
Hec ras dasar simple geometry river okt12
WSKT
 
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungSni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
WSKT
 
Sni 2847 2013 persyaratan beton stuktural untuk bangunan gedung
Sni 2847 2013 persyaratan beton stuktural untuk bangunan gedungSni 2847 2013 persyaratan beton stuktural untuk bangunan gedung
Sni 2847 2013 persyaratan beton stuktural untuk bangunan gedung
WSKT
 
Sni+1726+2012 gempa
Sni+1726+2012 gempaSni+1726+2012 gempa
Sni+1726+2012 gempa
WSKT
 
modul pelatihan geosintetik
modul pelatihan geosintetikmodul pelatihan geosintetik
modul pelatihan geosintetik
WSKT
 
Tutor civil 3d
Tutor civil 3dTutor civil 3d
Tutor civil 3d
WSKT
 
197521758 146043958-pengoperasian-plaxis-8-2
197521758 146043958-pengoperasian-plaxis-8-2197521758 146043958-pengoperasian-plaxis-8-2
197521758 146043958-pengoperasian-plaxis-8-2
WSKT
 
238431355 plaxis-tutorial-manual
238431355 plaxis-tutorial-manual238431355 plaxis-tutorial-manual
238431355 plaxis-tutorial-manual
WSKT
 
271083916 tekla-15-analysis-manual
271083916 tekla-15-analysis-manual271083916 tekla-15-analysis-manual
271083916 tekla-15-analysis-manual
WSKT
 
Rock slope design_guide
Rock slope design_guideRock slope design_guide
Rock slope design_guide
WSKT
 
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
WSKT
 
Manual Pesain Perkerasan
Manual Pesain PerkerasanManual Pesain Perkerasan
Manual Pesain Perkerasan
WSKT
 
sni 1729-2015
sni 1729-2015sni 1729-2015
sni 1729-2015
WSKT
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
WSKT
 
Mechanistic Empirical Pavement Design
Mechanistic Empirical Pavement DesignMechanistic Empirical Pavement Design
Mechanistic Empirical Pavement Design
WSKT
 
La tahzan (jangan bersedih) aidh al-qarni
La tahzan (jangan bersedih)   aidh al-qarniLa tahzan (jangan bersedih)   aidh al-qarni
La tahzan (jangan bersedih) aidh al-qarni
WSKT
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
WSKT
 
243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasi243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasi
WSKT
 

More from WSKT (20)

Hec ras-dasar-simple-geometry-river-sep11
Hec ras-dasar-simple-geometry-river-sep11Hec ras-dasar-simple-geometry-river-sep11
Hec ras-dasar-simple-geometry-river-sep11
 
Hec ras dasar simple geometry river jul14
Hec ras dasar simple geometry river jul14Hec ras dasar simple geometry river jul14
Hec ras dasar simple geometry river jul14
 
Hec ras dasar simple geometry river okt12
Hec ras dasar simple geometry river okt12Hec ras dasar simple geometry river okt12
Hec ras dasar simple geometry river okt12
 
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungSni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
 
Sni 2847 2013 persyaratan beton stuktural untuk bangunan gedung
Sni 2847 2013 persyaratan beton stuktural untuk bangunan gedungSni 2847 2013 persyaratan beton stuktural untuk bangunan gedung
Sni 2847 2013 persyaratan beton stuktural untuk bangunan gedung
 
Sni+1726+2012 gempa
Sni+1726+2012 gempaSni+1726+2012 gempa
Sni+1726+2012 gempa
 
modul pelatihan geosintetik
modul pelatihan geosintetikmodul pelatihan geosintetik
modul pelatihan geosintetik
 
Tutor civil 3d
Tutor civil 3dTutor civil 3d
Tutor civil 3d
 
197521758 146043958-pengoperasian-plaxis-8-2
197521758 146043958-pengoperasian-plaxis-8-2197521758 146043958-pengoperasian-plaxis-8-2
197521758 146043958-pengoperasian-plaxis-8-2
 
238431355 plaxis-tutorial-manual
238431355 plaxis-tutorial-manual238431355 plaxis-tutorial-manual
238431355 plaxis-tutorial-manual
 
271083916 tekla-15-analysis-manual
271083916 tekla-15-analysis-manual271083916 tekla-15-analysis-manual
271083916 tekla-15-analysis-manual
 
Rock slope design_guide
Rock slope design_guideRock slope design_guide
Rock slope design_guide
 
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
 
Manual Pesain Perkerasan
Manual Pesain PerkerasanManual Pesain Perkerasan
Manual Pesain Perkerasan
 
sni 1729-2015
sni 1729-2015sni 1729-2015
sni 1729-2015
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
 
Mechanistic Empirical Pavement Design
Mechanistic Empirical Pavement DesignMechanistic Empirical Pavement Design
Mechanistic Empirical Pavement Design
 
La tahzan (jangan bersedih) aidh al-qarni
La tahzan (jangan bersedih)   aidh al-qarniLa tahzan (jangan bersedih)   aidh al-qarni
La tahzan (jangan bersedih) aidh al-qarni
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasi243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasi
 

Recently uploaded

436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 

Recently uploaded (10)

436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 

No - Fines Concrete

  • 1. Dias Gandy Prakoso 20120110003 Dhany Setyawan 20120110004 Eko Agrelyo Pratama 20120110006 Dicky Saputra 20120110008 When it’s rains, it drains Use No – Fines Concrete Go Green Universitas Muhammadiyah Yogyakarta No – Fines Concrete
  • 2. Beton berpori yang juga dikenal sebagai pervious concrete atau porous concrete merupakan jenis beton yang memiliki pori-pori atau rongga pada strukturnya, sehingga memungkinkan cairan mengalir melalui rongga-ronnga yang terdapat pada beton. Menurut ACI 522R-10 Report on Pervious Concrete beton berpori dapat di deskripsikan sebagai beton yang memiliki nilai slump mendekati nol, yang terbentuk dari semen portland, agregat kasar, sedikit agregat halus atau tidak sama sekali, campuran tambahan (admixture), dan air. Sifat berongga yang dimiliki oleh beton berpori membuat beton jenis ini memiliki kuat tekan lebih rendah dari pada jenis beton padat yang biasanya digunakan, sehingga membuat beton berpori lebih cocok untuk bila digunakan untuk aplikasi yang tidak membutuhkan nilai kuat tekan yang tinggi. Definisi Perkiraan faktor air semen tidak dapat terlalu besar karena jika faktor air semen terlalu besar maka pasta semen akan terlalu encer sehingga pada waktu pemadatan pasta semen akan mengalir ke bawah dan tidak menyelimuti permukaan aggregat. Sedangkan jika faktor air semen terlalu rendah maka pasta semennya tidak cukup menyelimuti butir butir aggregat kasar penyusun beton.  Rasio volume aggregat dengan semen Rasio volume aggregat dengan semen merupakan proporsi penggunaan aggregat berbanding semen. Jika nilai rasio aggregat –semen 10 artinya perbandingan aggregat berbanding dengan semen adalah 10. Pada nilai faktor air semen yang tetap, pengaruh besar rasio aggregat dengan semen akan berakibat terhadap pasta yang terbentuk, jika semakin besar rasio aggregat –semen maka semakin sedikit pasta semennya sehingga bahan pengikat antar aggregat akan sedikit pula sehingga kuat tekan beton non pasir yang terbentuk akan semakin rendah. Sedangkan kuat tekan beton non pasir dipengaruhi oleh :  Faktor air semen Faktor air semen pada beton non pasir berkisar 0,36 dan 0,46 sedangkan nilai faktor air semen optimum sekitar 0,40.
  • 3. • Berat Isi dan Porositas Kepadatan beton pervious tergantung pada material- material yang digunakan. Biasanya beton pervious memiliki berat isi 1600-2000 kg/m3. Nilai porositas yang didapatkan biasanya sebesar 480 in./jam (0.34 cm/detik atau sebesar 3,4 x10-3 m/detik) dimana nilai permeabilitas yang lebih besar dapat dicapai. • Permeabilitas Permeabilitas beton pervious tergantung pada jenis material yang digunakan. pada umumnya beton pervious dapat mengalirkan air dengan kecepatan 3-17 gal/ft2/min (0,2-1,2 cm/s). • Kuat Tekan Menurut ACI (American Concrete Institute) 522R-10 mengenai Pervious Concrete dimana biasanya beton berpori memiliki kuat tekan sebesar 400 sampai 4000psi (2,8 Mpa sampai dengan 28 Mpa). Sehingga beton berpori sendiri memiliki kuat tekan yang relatif kecil dibandingkan beton normal, menjadikan beton berpori memiliki aplikasi yang terbatas jika dibandingkan dengan beton normal..  Jenis aggregatnya Telah dijelaskan di atas bahwa jenis aggregat yang digunakan mempengaruhi berat jenis dari beton non pasir yang dibentuk. Berat beton non pasir umumnya berkisar 60% s/d 75% dari beton biasa (Ir. Kardiyono Tjokrodimulyo, 2009). Berat beton non pasir berkisar 2/3 dari beton biasa dengan agregat yang sama (The Aberdeen Group pada publikasi, 1961). Ukuran aggregat maksimum yang lazim dipakai pada beton non pasir adalah 10 mm sampai 20 mm. Pemakaian aggregat dengan gradasi rapat dan bersudut tajam (batu pecah) akan menghasilkan beton non pasir yang kuat tekan dan berat jenisnya sedikit lebih tinggi daripada penggunaan aggregat dengan ukuran seragam dan bulat. Menurut ACI 522R- 06 Persentase rongga adalah 15% s/d 25%, Menurut Kardiyono Tjokrodimulyo, 2009 Persentase rongga 20 % s/d 25 % Sifat dan Karakteristik Beton Berpori ( No – Fines Concrete):
  • 4. Kekuatan beton pervious dangat tergantung kepada material yang digunakan. Prosedur pengujian kuat tekan beton digunakan mengacu pada Standar ASTM C-39-81. Kekuatan beton pervious dangat tergantung kepada material yang digunakan. Prosedur pengujian kuat tekan beton digunakan mengacu pada Standar ASTM C-39-81. • Kuat Lentur Besar flexural strength 1 MPa sampai 3,8 MPa. beberapa faktor yang mempengaruhi flexural strength adalah pemadatan, porositas dan agregat cement ratio (A/C) dan pada umumnya, aplikasi dari konstruksi daripervious pavement tidak akan membutuhkan flexural strength terlalu tinggi. • Shrinkage Penyusutan pada beton pervious biasanya akan terjadi lebih cepat dari campuran beton biasa. Namun penyusutan pada beton pervious akan lebih kecil dari beton biasa. Kecilnya penyusutan pada beton pervious dapat diakibatkan oleh rendahnya kandungan pasta semen pada beton pervious. Prosedur Mix Design Dalam perancangan mix design untuk pervious concrete mengacu pada peraturan ACI 522R-10 Report on Pervious Concrete, antara lain : • Proporsi material secara umum proporsi campuran pervious concrete secara umum dapat dilihat pad tabel dibawah ini : • Penentuan Void Content Penentuan void content harus mempertimbangkan kuat tekan rencana. Agar air dapat mengalir pada pervious concrete, baik pada tahap desain dan pengukuran pada beton pada ASTM C138/C138M, harus memiliki void content 15% atau lebih Berdasarkan ACI 522R-10, untuk pervious concrete, void content berkisar antara 15%-35%. Mix Design Pervious Concrete
  • 5. 6000 5000 4000 1000 3000 2000 5 10 15 20 25 30 Air Content, percent Compressivestrength,(psi) COMPACTION - - 5 TAMP - - c 31 PERCENT SAND 0, 10, 20 Hubungan antara kadar air dengan kuat tekan 28- hari (Meininger.1988) • Kandungan Agregat Kasar Nilai b/bo sangat tergantung dari bentuk agregat, ukuran, dan specific gravity dari agregat kasar pada umumnya, nilai b/bo untuk agregat ukuran 9,5 sampai 19 mm adalah sama , seperti tabel dibawah ini : Percent Fine Agregate b/b0 ASTM C33/C33M Size No. 8 ASTM C33/C33M Size No. 73 0 0.99 0.99 10 0.93 0.93 20 0.85 0.86 Keterangan : a. Berat agregat kasar dalam unit volume agregat kasar (b). b. Berat agregat kasar dalam unit volume beton (telah dikompaksi) (b0)* c. Dry rodded volume dari agregat kasar dalam unit volume beton (b/b0). Kemudian berat agregat dirubah kedalam kondisi SSD (Saturated Surface Dry) dengan memperhitungkan persentasi daya serap agregat kasar terhadap air. • Volume Pasta, Berat Semen & Air Dalam perencanaan pervious concrete komposisi dari volume pasta yang dapat mengikat agregat namun dapat memiliki
  • 6. struktur pori yang baik, kekuatan sesuai perencanaan dan workability sangat perlu diperhatikan. Menetukan berat semen, terlebih dahulu tentukan dulu ratio antara air dan semen (w/cm), berdasarkan ACI 522R-10 ratio air semen antara 0,26 – 0,45. Kemudian gunakan rumus : Keterangan : c = berat semen (lb) Vp = Volume Pasta w/cm = Faktor air semen atau rasio air : semen Mentukan berat air yg digunakan yaitu dengan menggunakan rumus : W = C (w/cm) Keterangan : w = berat air c = berat semen Menentukan volume padat, yaitu dengan rumus : Total volume solid = Volume agregat+Volume Semen+Volume Air Cek persen void, berdasarkan ACI 522R-10, dengan rumus : Persen Void = (Vol total – Vs)/Vtot x 100 C = [Vp/(0,315 + w/cm)] x 1000 kg/m3 • Low Shrinkage , Penyusutan total beton non pasir saat mengeras/kering adalah sekitar setengah dari beton padat yang dibuat dengan agregat yang sama. Tingkat penyusutan juga jauh lebih cepat. • Light Weight, karena penggunaan aggregate ringan maka dihasilkan beton dengan bobot yang ringan • Mengurangi potensi banjir, penanganan air hujan membantu peresapan air lebih baik • Instalasi yang lebih cepat, dimana proses pemasangan beton berpori akan lebih cepat selesai • Sound insulation, Rongga pada beton berpori dapat meredam kebisingan suara yang ditimbulkan oleh roda kendaraan, karena pori-pori pada beton terbentuk secara tidak teratur dan memiliki permukaan yang tidak rata, • Reduce cement demand, kebutuhan semen sedikit karena tidak menggunakan pasir, maka luas permukaan aggregat berkurang. • Mengurangi tingkat pencemaran terhadap air tanah, fungsi utama beton berpori adalah mengalirkan air yang ada di permukaan sehingga dapat diserap oleh tanah. Keunggulan No – Fines Congcrete
  • 7. • Kuat tekan rendah, karena bobot ringan maka kuat tekan beton non pasir sangat rendah sehingga aplikasi sangat terbatas. • Kurangnya standarisasi mengenai beton berpori dalam bidang pengujian, metode serta perencanaan di Indonesia. • Dibutuhkan waktu proses curing yang lebih lama, dimana proses curing beton berpori harus dilakukan sesegera mungkin dari saat pengecoran dan baru selesai kurang lebih sekitar 7 hari • Memiliki spesifikasi khusus dan cara instalasi khusus Kelemahan No – Fines Congcrete
  • 8. Untuk perkerasan jalan raya, beton pervious sebaiknya tidak digunakan untuk jalan dengan beban berat. Desain yang paling memungkinkan adalah untuk jalan perumahan, lahan peparkiran, sidewalk dan taman dengan kuat tekan rencana 15- 20 MPa. Sedangkan untuk tebal lapis, American Concrete Institute memberikan contoh desain jalan beban sedang dengan tebal beton pervious mencapai 6 inchi, pondasi dasar 4 inchi dan tanah dasar setebal 26 inchi. Penggunaan No – Fines Concrete untuk Perkerasan Aggregate Subbase No – Fines Concrete 37 – 60 mm Sub-Grade
  • 9. When it rains, it drain for pavement concept Perkerasan No Fines Concrete Tangkapan air/ reservoir Runoff/ Limpasan air Hujan infiltasi No – Fines Concrete Pavement perkolasi advantages • Mengurangi potensi banjir • Mengurangi dan meredam suara kendaraan • Mengurangi kelicinan pada jalan terutama pada saat hujan Underdrain Underdrain 0,135 cm/dtk
  • 10. a. Salah satu perawatan dalam tempat yang lembab (curing normal) dangat diperlukan terutama pada musim panas, hal ini di lakukan untuk mencegah pasta semen yang tipis cepat kehilangan air, sehingga proses hidrasi yang terjadi tidak sempurna b. Permukaan Beton dl lapisi dengan plastic untuk al ini akan mengurangi hilangnya kelembaban dan memperpanjang waktu hidrasi yang diperlukan untuk bahan semenuntuk mencapai sifat yang diperlukan.dan vacuming atau power blowing untuk membersihkan pori-pori pada beton berpori apabila terjadi penyumbatan pada beton berpori Kemudian proses vacuming dapat menyedot serpihan-serpihanyang ada pada rongga-rongga beton berpori pada proses pembersihan. Perawatan No – Fines Concrete